kasus 6

14
Kasus 6: Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke Puskesmas mengeluh batuk sejak 3 minggu terakhir. Pasien sudah meminum amoksisilin tetapi tidak ada perbaikan bahkan sekarang dahaknya bercampur darah segar. Pasien memiliki riwayat hepatitis kronik aktif dan saat ini sedang menghentikan pengobatannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan BTA SPS +3, dan pada rontgen thorax tampak adanya kavitas pada apex paru kanan Analisa Kasus 1. Masalah pada Pasien Laki-laki usia 50 tahun Batuk produktif (berdahak disertai darah segar) > 3 minggu Riwayat hepatitis kronis aktif, obat terhenti Pernah mengonsumsi amoksisilin namun tidak ada perbaikan Pemeriksaan sputum BTA SPS +3 Hasil rontgen thorax: ada kavitas pada apex kanan 2. Diagnosis Tuberkulosis dengan hepatitis kronis 3. Tujuan Terapi a. Kausal: memusnahkan dan membunuh basil tuberculosis dan mencegah kambuhnya tuberculosis b. Simptomatis: mengatasi keluhan batuk berdahak disertai darah

Upload: bagus

Post on 06-Nov-2015

227 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

asas

TRANSCRIPT

Kasus 6:Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke Puskesmas mengeluh batuk sejak 3 minggu terakhir. Pasien sudah meminum amoksisilin tetapi tidak ada perbaikan bahkan sekarang dahaknya bercampur darah segar. Pasien memiliki riwayat hepatitis kronik aktif dan saat ini sedang menghentikan pengobatannya. Berdasarkan hasil pemeriksaan BTA SPS +3, dan pada rontgen thorax tampak adanya kavitas pada apex paru kananAnalisa Kasus1. Masalah pada Pasien Laki-laki usia 50 tahun Batuk produktif (berdahak disertai darah segar) > 3 minggu Riwayat hepatitis kronis aktif, obat terhenti Pernah mengonsumsi amoksisilin namun tidak ada perbaikan Pemeriksaan sputum BTA SPS +3 Hasil rontgen thorax: ada kavitas pada apex kanan

2. DiagnosisTuberkulosis dengan hepatitis kronis

3. Tujuan Terapia. Kausal: memusnahkan dan membunuh basil tuberculosis dan mencegah kambuhnya tuberculosisb. Simptomatis: mengatasi keluhan batuk berdahak disertai darah

4. Golongan Obata. Tuberkulostatik GolonganEfikasiSafetySuitabilityCost

TuberkulostatikDapat digunakan untuk pasien yang menderita tuberkulosis. Dapat menghambat biosintesis protein, DNA, dan metabolisme bakteri tuberculosis sehingga pertumbuhan bakteri dapat ditekan dan akhirnya bakteri mati.

Rata-rata aman untuk semua umur dan apabila terdapat kondisi tertwntu (sakit, hamil, menyusui) terdapat alternative cara pemberian OAT.ES: demam, trombositopenia, anemia, mual, muntah

Cocok untuk orang yang terinfeksi M. tuberculosis.Tersedia di tempat pelayanan kesehatan primer. Harga terjangkau (gratis)

SKOR TOTAL: 26090809090

b. Mucoactive Mukolitik Espektoran Mukokinetik Mukoregulatorc. Antibiotik5. Penjelasan Golongan obata. Golongan Obat Tuberkulostatik GolonganEfikasiSafetySuitabilityCost

TuberkulostatikDapat digunakan untuk pasien yang menderita tuberkulosis. Dapat menghambat biosintesis protein, DNA, dan metabolisme bakteri tuberculosis sehingga pertumbuhan bakteri dapat ditekan dan akhirnya bakteri mati.

Rata-rata aman untuk semua umur dan apabila terdapat kondisi tertwntu (sakit, hamil, menyusui) terdapat alternative cara pemberian OAT.ES: demam, trombositopenia, anemia, mual, muntah

Cocok untuk orang yang terinfeksi M. tuberculosis.Tersedia di tempat pelayanan kesehatan primer. Harga terjangkau (gratis)

SKOR TOTAL: 26090809090

b. Golongan obat Mucoactive

6. Penjelasan Obat dari golongan obat yang terpiliha. Obat dari golongan Tuberkulostatik No Golongan obatEfikasiSafetySuitabilityCost

1.KanamisinMenghambat sintesis protein mikroba. Termasuk aminoglikosida dan bersifat bakterisid.Pada peradangan kadarnya naik hingga 43%. Tidak dianjurkan untuk wanita hamil trimester pertama.Memiliki efek samping gangguan pendengaran.Biasanya terdapat dalam bentuk bubuk injeksi.Rp. 1500,00/ tablet

Skor Total: 2008004080

2.IsoniazidMenghambat biosintesis asam mikolatMerupakan obat yang penting untuk pengobatan semua tipe tuberculosis. Aman pada ibu hamil.Efek samping yang dapat terjadi adalah nyeri sendi, demam, anemia, trombositopenia, dan neuritis perifer.Dapat menyebabkan ikterus dan merusak fungsi hati.Tersedia di tempat layanan kesehatan primerTablet 300 mg ->Rp 92

Skor Total: 375909095100

3.RifampisinMenghambat pertumbuhan kuman gram positif dan negatifSangat efektif untuk pengobatan tuberculosis. Aman untuk igu hamil.Jarang menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Tidak boleh untuk pasien dengan gangguan fungsi hepar. ES: gangguan pencernaan, fungsi hati abnormal, leukopenia, trombositopenia Tersedia di tempat layanan kesehatan primerTablet 300 mg ->Rp 455

Skor Total:2759009590

4.EtambutolMenghambat sintesis metabolit sel sehingga metabolisme sel terhambat dan sel mati.Semua kuman M. tuberculosis sensitive terhadap etambutol. Jarang menimbulkan efek samping.ES: gangguan pencernaan, sakit kepala, pusing, dan gangguan pengelihatan.

Tersedia di tempat layanan kesehatan primerTablet 250 mg ->Rp 315

Skor Total: 37595959590

5.PirazinamidMenghambat pertumbuhan kuman di dalam monosit.KI:penyakit hati akutES: warna kuning pada kulit atau mata, mual, muntah, demamTersedia di tempat layanan kesehatan primerTablet 500 mg ->Rp 198

Skor Total: 2759009590

6.StreptomisinMenghambat pertumbuhan kuman tuberculosis.Aman untuk pasien TB dengan gangguan fungsi hepar.Tersedia di tempat layanan kesehatan primerSerbuk injeksi 1 gram ->Rp 3.200

Skor Total 355901009570

7.Asam paraaminosalisilatBersifat bakteriostatik.Sebagian besar mikobakterium atipik tidak dihambat oleh obat ini. Efektivitas kurang bila dibandingkan dngan antituberkulosis lain.Tidak dianjurkan untuk penderita dengan insufiensi ginjal. Efek samping yang menonjol adalah ganggaun saluran cerna.Sudah jarang digunakan sejak ditemukannya etambutol.Cukup terjangkau

Skor Total: 14020204060

8.SikloserinMenghambat sintesis dinding sel.Efektif untuk kuman-kuman yang sudah resisten dengan streptomisin, INH, para amino salisilat, dan viomisin.Sebgai obat lini kedua.Efek samping yang umum terjadi adalah pada SSP (somnolen, sakit kepala, tremor, doastria, vertigo, dan konvulsi).Berbahaya bagi orang yang sedang depresi atau mengalami ansietas.Tidak tersedia di Indonesia.-

Skor Total: 13080500

9.KapreomisinKurang toksik terhadap kuman tuberculosis jika dibandingkan dengan kanamisin.Obat ini terutama digunakan untuk tuberculosis yang resisten terhadap obat primer.Efek samping nefrotoksisitas, meruska saraf otak VIII, hipokamlemi, terganggunya fungsi hati.TersediaCukup terjangkau

Skor Total: 21040307070

10.EtionamidBasil yang sudah kurang sensitive terhadap tuberkulostatik lain, masih sensitive terhadap etionamid.Dapat menyebabkan terjadinya hepatitis, mual, muntah, anoreksia.Tidak tersedia di Indonesia.-

Skor Total: 11080300

b. Ssssssssssssss

Berdasarkan uraian diatas, maka obat yang dipilih untuk kasus ini adalah sterptomisin, etambutol, dan isoniazid sebagai antituberkulosis (sebagai kategori I terapi tuberculosis untuk pasien dengan hepatitis kronis sesuai dengan pedoman penanggulangan TB) dan cetrizin sebagai obat atihistamin ntuk mengatatasi keluhan rhinitis alergi.

7. BSO, dosis, jumlah dan cara pemberian obata. Streptomisin BSO Dosis Cara Pemberianb. Etambutol BSO Dosis Cara Pemberianc. Zzzzzzzz BSO Dosis Cara Pemberian

8. Resep9. Edukasi