kasih sayang ibu dalam karya keramik senidigilib.isi.ac.id/6059/4/jurnal.pdf · 2020. 5. 27. ·...
TRANSCRIPT
i
KASIH SAYANG IBU DALAM KARYA
KERAMIK SENI
JURNAL
Sarasati Meilani
NIM 1511844022
PROGRAM STUDI S-1 KRIYA SENI
JURUSAN KRIYA FAKULTAS SENI RUPA
INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA
2020
1
KASIH SAYANG IBU DALAM KARYA KERAMIK SENI
Oleh:
Sarasati Meilani/ 1511844022
INTISARI
Berawal dari melihat dan merasakan ketulusan seorang ibu dalam
memberikan kasih sayang terhadap keluarga, bagi penulis telah membuat
ketertarikan, kekaguman, penghargaan yang tinggi dan besar. Pentingnya peran
ibu menjadi hal yang menarik dan menginspirasi penulis untuk diungkapkan
dalam karya. Ide mengenai bentuk kasih sayang ibu diwujudkan pada aktivitas
yang dilakukan ibu saat mengasuh anak. Penciptaan karya ini, sebagai media
ekspresi berkarya dan media menyampaikan pesan serta kritik sosial mengenai
pentingnya pemenuhan kebutuhan kasih sayang ibu bagi anak. Tujuan penciptaan
ini, menjelaskan wujud kasih sayang ibu dalam karya keramik dan menjelaskan
proses perwujudan yang sesuai dalam menciptakan karya keramik bertema kasih
sayang ibu dengan sentuhan dekorasi motif Kawung. Visual dan nilai simbolik
yang terkandung menjadi hal yang melatarbelakangi motif Kawung sebagai
dekorasi karya.
Metode pendekatan yang digunakan adalah metode pendekatan estetika
yang menganalisis unsur keindahan, semiotika yang menganalisis makna
simbolik, dan psikologi. Metode pengumpulan data mengenai kasih sayang ibu
melalui metode pengamatan langsung dan studi pustaka. Metode penciptaan
menggunakan metode penelitian berbasis praktik (practice based research).
Tahap perwujudan karya dilakukan dengan beberapa teknik yaitu, pembentukan
dengan teknik cetak tuang dan pijit, pendekorasian motif Kawung dengan teknik
gores, pewarnaan glasir dengan teknik kuas, pembakaran melalui bakar biskuit
dan bakar glasir.
Karya yang dihasilkan berupa, 8 karya keramik tiga dimensi bertema kasih
sayang ibu dengan sentuhan dekorasi motif Kawung yang memiliki nilai estetika
dan simbolik. Masing-masing karya memiliki variasi bentuk yang
menggambarkan aktivitas ibu saat mengasuh anak. Melalui hasil karya ini, penulis
ingin menyampaikan pentingnya kasih sayang ibu bagi anak. Diharapkan dari
penciptaan ini dapat bermanfaat bagi penikmat seni dan memberi kontribusi
terhadap pengembangan karya seni kriya khusunya keramik.
Kata kunci: Kasih Sayang Ibu, Keramik Seni.
2
ABSTRACT
Its begin since seeing and feeling the sincerity of a mother in giving her
love to the family, throught those personal experience the writer has made
interest, admiration, high and great appreciation for a mother figure. The
importance of the mother's role becomes interesting and inspires the writer to be
expressed in the work. The idea of a mother's form of love is manifested in the
activities carried out by the mother while caring for children. The creation of this
work, as a medium of expression of work and the media conveys messages and
social criticism about the importance of meeting the needs of maternal affection
for children. The purpose of this creation, explains the form of maternal affection
in ceramic works and explains the appropriate embodiment process in creating
ceramic works themed with maternal affection with a touch of Kawung motif
decoration. The visuals and symbolic values that lie behind the Kawung motif as
the decoration of the work.
The method used an aesthetic approach that analyzes the elements of
beauty, semiotics which analyzes symbolic meanings, and psychology. Data
collection methods regarding maternal love through direct observation and
literature study. The creation method uses a practice based research method. The
embodiment stage of the work is carried out with a number of techniques, namely,
the formation by casting and pinch techniques, decorating the Kawung motif with
a scratch technique, coloring the glaze with a brush technique, burning by
burning biscuits and glazing.
The work produced in the form of 8 pieces of three-dimensional ceramic
works by the theme of mother's love with a touch of Kawung motif decoration that
has aesthetic and symbolic value. Each work has a variety of forms that describe
the activities of mothers while caring for children. Through this work, the author
wants to convey the importance of mother's love for children. It is hoped that from
this creation can be useful for connoisseurs of art and contribute to the
development of craft art especially ceramics.
Keywords: Mother's Love, Ceramic Art.
3
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penciptaan
Seorang seniman dalam menghasilkan karya seni tidak lepas dari
kondisi dan situasi yang mempengaruhinya. Pengaruh tersebut dapat
datang dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Hasil karya seni selain
merefleksikan diri sendiri juga merefleksikan lingkungan sekitar.
Berkaitan dengan proses berkesenian, ide muncul bermula dari peristiwa
yang pernah dilihat dan pengalaman yang pernah dialami, hingga menarik
perhatian untuk diungkapkan ke dalam karya.
Penulis mengangkat tema penciptaan Tugas Akhir dengan judul
“Kasih Sayang Ibu dalam Karya Keramik Seni”. Berawal dari melihat dan
merasakan ketulusan seorang ibu dalam memberikan kasih sayang
terhadap keluarga, bagi penulis telah membuat ketertarikan, kekaguman,
penghargaan yang tinggi dan besar. Ibu bagi penulis sebagai seorang yang
melahirkan dan mengasuh anak. Ibu merupakan panutan dan tumpuan
kasih sayang, sebab ibulah yang pertama kali mengenalkan bagaimana
beradaptasi di tengah lingkungan dan mengajari banyak hal tentang
bersikap yang baik. Ibu juga memiliki sifat yang tulus dalam mengasuh
anaknya. Pentingnya peran ibu bagi anak menjadi hal yang menarik dan
menginspirasi penulis untuk diungkapkan dalam karya. Sosok ibu bagi
penulis diimajinasikan sebagai suatu keindahan yang mampu memberikan
daya tarik luar biasa untuk menjadi objek berkarya. Bentuk kasih sayang
tersebut diwujudkan pada aktivitas gerak, seperti saat menggendong,
memeluk, memangku, menyusui, menjaga anaknya dalam memberikan
rasa nyaman, dan perlakuan lainnya.
Pentingnya tema ini diangkat ke sebuah karya seni khususnya
keramik selain sebagai media ekspresi berkarya penulis mengenai
aktivitas gerak ibu disaat mengasuh anak, karya ini sekaligus sebagai
media menyampaikan pesan maupun kritik sosial. Kritikan terhadap peran
para perempuan saat ini yang disibukkan dengan berkarir di luar rumah,
beserta peran utama menjadi ibu rumah tangga yang fokus mengasuh
anak. Hal ini menjadikan seorang ibu harus berperan ganda, yaitu sebagai
seorang yang membantu mencari nafkah suami dan menjadi seorang ibu
yang utuh mengasuh anak untuk memenuhi kebutuhannya. Peran ganda
ini menyebabkan frekuensi aktivitas ibu dalam mengasuh anaknya
berkurang. Agar tidak kerepotan dalam mengasuh anak, peran ibu
sementara waktu melibatkan pihak lain seperti kerabat dekat, bibi, nenek
dengan difasilitasi kebutuhan penunjang anak. Cara lain dengan
membayar jasa asisten rumah tangga, babysister, maupun daycare, namun
yang dibutuhkan seorang anak dalam tumbuh kembangnya ialah perhatian
dan kedekatan dari ibu. Meskipun komunikasi antar orangtua dan anak
saat ini bisa ditunjang dengan hadirnya teknologi digital, namun hal yang
lebih penting adalah quality time bersama.
Berkaitan dengan tema kasih sayang, untuk menambah referensi
penulis melihat karya seni dari seniman-seniman sebelumnya yang
mengangkat tema sejenis. Beberapa karya seni berupa dua dimensi
maupun tiga dimensi dari berbagai media, sebagai contoh karya dua
dimensi lukisan Subroto. S. M berjudul Ibu dan Anak (1983). Karya tiga
4
dimensi patung Suhartono H berjudul Ibu dan Anak yang ditampilkan
pada pameran bertajuk Kasih tak Bertepi 2014 dan karya keramik
Ponimin berjudul Keikhlasan Tanpa Batas. Karya penulis dengan seniman
sebelumnya secara tema sama dan objek yang ditampilkan berupa ibu dan
anak. Namun, hal yang membedakan, dapat dilihat dari bentuk figur ibu
dan anak yang ditampilkan memiliki karakter tersendiri.
Bentuk figur yang menampilkan ibu dan anak berupa tiga dimensi
dengan teknik pembentukan cetak tuang dan pijit. Warna keramik
dominan putih sesuai warna tanah yang digunakan. Penerapan motif
Kawung sebagai dekorasi pada badan karya, guna menambah nilai
estetika sekaligus sebagai tanda mewakili pesan dari tema yang diangkat.
Secara visual bentuk motif Kawung sederhana, berupa empat bentuk oval
yang sama menyerupai buah kawung dibelah menjadi dua yang tersusun
mengarah ke empat penjuru sudut secara berlawanan. Sedangkan secara
filosofis, salah satu makna yang terkandung dalam motif Kawung yaitu
menjelaskan agar manusia dapat beguna bagi siapa saja dalam hidupnya,
baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Makna
motif tersebut jika dihubungkan dengan karya keramik, penulis ingin
menyampaikan pesan atau harapan seorang ibu kepada anak-anaknya.
Berangkat dari hal di atas penulis mengungkapkan objek aktivitas
ibu dalam mengasuh anaknya tersebut tidak diwujudkan secara nyata,
artinya secara keseluruhan objek ibu dan anak tidak ditampilkan sama
seperti yang dilihat di kehidupan sebenarnya. Objek ibu dan anak yang
penulis tampilkan mengalami beberapa perubahan dan penyederhanaan
bentuk, namun tetap mengambil bagian tubuh yang mengambarkan objek
ibu dan anak. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kebebasan
berekspresi dengan menekankan keindahan bentuk ibu dan anak yang
khas, tidak lepas dari tema kasih sayang. Ide ini akan penulis wujudkan
dengan bahan tanah liat stoneware dan finishing glasir. Pembentukan
secara global dengan teknik cetak tuang diawali dengan membuat model
yang berupa bentuk tiga dimensi figur ibu dan anak. Dekorasi motif
Kawung akan diterapkan dengan teknik gores.
2. Rumusan Penciptaan
Berdasarkan latar belakang di atas, dalam penciptaan karya seni ini
dapat dirumuskan masalah berikut:
a. Bagaimana mewujudkan tema kasih sayang ibu terhadap anak dalam
bentuk karya keramik seni?
b. Bagaimana proses dan hasil perwujudan karya keramik dengan
sentuhan dekorasi motif Kawung bertema kasih sayang ibu?
3. Tujuan dan Manfaat
a. Tujuan
1) Menjelaskan wujud kasih sayang ibu terhadap anak dalam karya
keramik seni.
2) Menjelaskan proses perwujudan yang sesuai untuk menghasilkan
visualisasi karya keramik dengan sentuhan dekorasi motif Kawung
bertema kasih sayang ibu.
5
b. Manfaat
1) Memicu semangat penulis untuk bereksplorasi dalam menciptakan
karya seni keramik bagi penulis.
2) Mewujudkan pengalaman kreatif melalui proses berkarya dengan
media tanah liat.
3) Memberikan gambaran kepada masyarakat bahwa kasih sayang ibu
perlu diangkat melalui karya keramik.
4) Menambah wawasan kepada masyarakat tentang dunia seni.
5) Sebagai wadah berekspresi dalam penyampaian kritik sosial untuk
nilai-nilai kasih sayang ibu.
4. Metode Pendekatan
a. Estetika
Ilmu estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keindahan dan mempelajari aspek dari apa
yang kita sebut keindahan (Djelantik, 1999:9). Metode pendekatan
yang penulis gunakan dari pendapat A. A. M Djelantik, dimana
pendekatan estetika berupa unsur-unsur keindahan yang terdiri dari
wujud, bobot, dan penampilan. Pendekatan ini diambil karena dalam
mewujudkan suatu karya seni keramik tidak hanya sekedar gagasan
saja, namun didukung oleh visual yang menarik. Wujud kasih sayang
yang digambarkan pada aktivitas gerak tubuh ibu dalam mengasuh
anaknya perlu dianalisis dengan pendekatan estetika, sehingga pesan
pada karya yang diwujudkan dapat tersampaikan dan visualnya tetap
menarik.
b. Semiotika
Hasil penciptaan karya ini di dalamnya mengandung makna
yang diwakili dengan suatu tanda, untuk mempermudah
mengidentifikasi makna tersebut penulis menggunakan teori
semiotika. Semiotika adalah ilmu yang berhubungan dengan sistem
tanda. Menurut Charles S. Peirce sebuah tanda adalah sesuatu yang
bagi seseorang mewakili sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau
kapasitas. Tanda baru dapat berfungsi bila pemahaman makna muncul
dalam diri penerima (Budiman, 2011:76-77). Konsep tanda menurut
Pierce yang sesuai dengan penciptaan penulis terdapat pada kategori
trikotomi kedua meliputi, ikon, indeks, dan simbol. Penggunaan
pendekatan semiotika dalam penciptaan karya Tugas Akhir
diharapkan mampu mewakili pesan dari penulis kepada penikmat.
c. Psikologi
Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah
laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya
dengan lingkungannya. Hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat
luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah
laku (Sugihartono, dkk, 2007:2). Kasih sayang dalam psikologi
dikenal dengan istilah afeksi. Tugas akhir dengan tema kasih sayang
ibu ini menggunakan teori psikologi yang merujuk pada teori hierarki
kebutuhan Maslow. Seorang psikolog Humanistik yang bernama
Abraham Maslow menjabarkan teori hierarki kebutuhan yang terdiri
6
dari lima tingkatan diantaranya kebutuhan fisiologi, kebutuhan akan
rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang,
kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri (Goble,
1987:69-75). Kasih sayang ibu kepada anak dapat dikategorikan
dalam kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang, hal
tersebut dalam penciptaan karya ini diwujudkan pada aktivitas gerak
ibu saat mengasuh anaknya.
5. Metode Penciptaan
Malins, Ure dan Gray (1996:1) memaparkan bahwa penelitian
berbasis praktik merupakan penelitian yang paling tepat untuk para
perancang karena pengetahuan baru yang didapat dari penelitian dapat
diterapkan langsung pada bidang yang bersangkutan dan peneliti
melakukan yang terbaik menggunakan kemampuan dan pengetahuan yang
telah dimiliki pada subjek tersebut.
Gambar 1. Skema Practice-based Research
(Sumber: Jurnal Perintis Pendidikan UiTM)
7
a. Bagian 1
1) Research Context (Konteks Penelitian)
Konteks penelitian dalam penciptaan karya ini penulis
artikan sebagai latar belakang penciptaan yang berisi konsep
penciptaan meliputi tema, ide, bentuk, bahan, teknik, dan
penampilan karya. Penciptaan Tugas Akhir ini hal yang perlu
diulas secara mendalam ialah konsep penciptaan tentang kasih
sayang ibu melalui aktivitas geraknya saat mengasuh anak
untuk diwujudkan pada karya keramik. Bentuk karya tiga
dimensi berupa figur ibu dan anak yang dibuat dengan bahan
tanah liat stoneware, teknik pembentukan yang dirasa cocok
ialah cetak tuang, dan tampilan karya akan ditata sedemikian
rupa untuk menggambarkan aktivitas ibu sedang mengasuh
anak. Adapun alasan pemilihan bentuk, bahan, teknik, dan
penampilan yang diterapkan agar dapat mempermudah proses
perwujudan karya.
2) Research Question (Pertanyaan Penelitian)
Pertanyaan penelitian pada penciptaan ini penulis
artikan sebagai rumusan penciptaan. Rumusan penciptaan
penulis ungkapkan dalam bentuk kalimat tanya yang terkait
dengan konsep yang mendasari penciptaan. Bagian ini penulis
rumuskan beberapa pertanyaan mengenai perwujudan kasih
sayang ibu dalam bentuk karya keramik, proses perwujudan
yang dilakukan, dan hasilnya.
3) Research Methods (Metode Penelitian)
a) Metode pendekatan terdiri dari metode pendekatan
semiotika untuk menganalisis tanda, metode pendekatan
estetika yang berkaitan dengan keindahan, dan metode
pendekatan psikologi mengenai kasih sayang ibu sebagai
pendukung tema yang diangkat.
b) Metode pengumpulan data dari beberapa sumber yang
berupa observasi dengan mengamati aktivitas yang
dilakukan seorang ibu dalam mengasuh anak baik secara
langsung maupun melihat di media internet. Hasil
pengamatan penulis dokumentasikan sebagai data acuan
membuat sketsa. Penulis juga mencari data kualitatif dari
sumber pustaka, seperti buku, jurnal, dan skripsi yang
membahas kasih sayang ibu. Judul buku yang penulis
gunakan berkaitan dengan kasih sayang ibu berjudul Happy
Parenting, Psikologi Wanita, Mengenai Wanita sebagai Ibu
dan Nenek.
c) Metode penciptaaan yang digunakan berupa metode
penelitian berbasis praktik (practice-based research) yang
diawali dengan menguaraikan konsep, pokok persoalan,
beberapa pertanyaan yang mendasari penciptaan. Lalu,
dilanjutkan tahap proses perwujudan karya untuk
mendapatkan hasil yang sesesuai.
8
b. Bagian 2
Tahapan yang penulis lakukan selanjutnya menggambar
sketsa (drawing sketches) mengacu pada data acuan yang telah
dipilih dan sudah dianalisis menggunakan metode pendekatan
estetika, semiotika, dan psikolgi. Beberapa gambar sketsa
dikonsultasikan kepada dosen pembimbing untuk dijadikan sketsa
terpilih, lalu diwujudkan menjadi karya keramik sesuai konsep
yang direncanakan. Berkaitan dengan gambar sketsa yang tidak
terpilih maka penulis jadikan sebagai sketsa alterrnatif.
c. Bagian 3
Possible Outcomes merupakan kemungkinan karya yang
dihasilkan dari proses penciptaan yang akan dicapai. Hasil
penciptaan karya penulis yang dihasilkan termasuk dalam kategori
craft art yang menitikberatkan pada keterampilan kerja tangan
(crafting). Hasil penciptaan ini berupa 8 karya keramik seni dengan
tema kasih sayang ibu.
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Data Acuan
Gambar 1. Karya Keramik Antin Sambodo Berjudul Tanah Gembira (2005).
(Sumber.https://www.kompasiana.com/jacobarifin/wariskan-budaya-museum-
seni-pamerkan-keramik-di-kota-tua562b4f38f47a617c07ce342c, diakses 22 Maret
2018, pukul 22:34 WIB)
Gambar 2. Motif Kawung
(Sumber: senibudayasia.blogspot.co, diakses 10 November 2019)
9
Gambar 3. Poster dengan Tema Hari Ibu
(Sumber: http://bemfkuj.web.unej.ac.id/, diakses 7 Februari 2019 pukul 22:45 WIB)
Gambar 4. Perhatian Orangtua Lebih Ke Gadget Daripada Anak
(Sumber: www.ibupedia.com/artikel/keluarga/5-dampak-negatif-gadget-orang-tua-
terhadap-anak, diakses 19 Agustus 2019 pukul 19:07 WIB)
Gambar 5. Ibu Sedang Menggendong dan Menggandeng Anak
(Foto: Sarasati Meilani, 2019)
2. Analisis Data Acuan
Hasil analisis data acuan mengenai karya keramik Antin
Sambodo (gambar 1) sebagai acuan penulis dalam menampilkaan
wujud karya. Karya figur dengan bentuk dasar kerucut sebagai badan
dan bentuk bulat di atasnya sebagai kepala. Analisis data acuan motif
Kawung (gambar 2), menggunakan teori estetika agar komposisinya
tidak monoton dan mampu menambah keindahan tampilan karya.
Masing-masing objek figur ibu dan anak diberi dekorasi motif Kawung
dengan beberapa ukuran menyesuaikan besar kecilnya karya. Hasil
analisis data acuan mengenai contoh aktivitas ibu dan anak (gambar 3-
10
5), masing-masing gerak tubuh yang ditampilkan penulis terapkan
dalam membuat konsep karya. Aktivitas ibu dan anak yang
ditampilkan pada media karya keramik, secara semiotika sebagai bobot
karya yang menyampaikan bentuk kasih sayang ibu kepada anak-
anaknya.
3. Sketsa Terpilih
Gambar 6. Sketsa Terpilih 1 dan Sketsa Terpilih 2
(Foto: Sarasati Meilani, 2019)
Gambar 7. Sketsa Terpilih 5
(Foto: Sarasati Meilani, 2019)
4. Tahap Perwujudan
a. Tahap pembentukan karya, diawali dengan teknik pembentukan
cetak tuang, yaitu mengisi cetakan gipsum dengan slip tanah liat
stoneware hingga mencapai ketebalan 0,8 cm. Hasil teknik cetak
tuang dilanjutkan dengan teknik pembentukan pijit untuk membuat
detail karya sesuai yang diinginkan.
b. Tahap pendekorasian karya, dilakukan dengan teknik gores
caranya dengan menggoreskan jarum dan pisau untuk menggambar
motif Kawung pada permukaan benda.
c. Tahap bakar biskuit, selama 7 jam dengan capaian suhu 900o c.
11
d. Tahap Pengglasiran pada karya dilakukan dengan teknik kuas.
Bagian motif Kawung yang diglasir menggunakan beberapa
kompisisi warna glasir, tujuannya untuk menghasilkan dekorasi
warna yang memperindah tampilan karya.
e. Tahap Pembakaran glasir, merupakan pembakaran kedua dengan
suhu lebih tinggi yang bertujuan melelehkan glasir yang telah
diterapkan pada permukaan keramik. Pembakaran ini dilakukan di
dalam tungku gas dengan suhu 11500C.
5. Hasil Karya
a. Karya 1
Gambar 8. Karya 1
Judul : “Happy Mother’s Day”
Ukuran : 37cm x 26cm x 40cm
Teknik : Cetak Tuang dan Pijit
Material : Tanah stoneware
Finishing : Glasir
Fotografer : Nanang Rais
Tahun Pembuatan : 2019
Deskripsi Karya :
Dilansir dari Tribun Jogja, bahwa sejarah penetapan tanggal
22 Desember sebagai perayaan Hari Ibu berawal dari Kongres
Perempuan Indonesia Pertama. Presiden Soekarno menetapkan
melalui Dekrit Presiden No. 316 tahun 1953, bahwa setiap tanggal
22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu (tribunjogja.com
22/12/2018). Kini, momen Hari Ibu kerap kali menjadi waktu
untuk mengingat kembali jasa-jasa ibu dalam mendidik anaknya.
Peringatan hari ibu sebagai bukti pentingnya peran kaum ibu bagi
anak-anaknya. Berbagai kegiatan pada peringatan hari ibu sebagai
bentuk ungkapan rasa sayang dan terimakasih anak kepada ibu.
Karya figur ibu dan anak yang didisplay saling berhadapan sebagai
simbol adanya komunikasi diantara mereka. Karya figur anak yang
membawa kado sebagai simbol ungkapan terimakasih anak kepada
12
ibunya. Penting bagi orangtua memberikan pendidikan dalam
memaknai peringatan hari Ibu kepada anaknya. Harapannya kelak
anak mampu menghargai sesamanya terutama terhadap orang yang
lebih tua.
b. Karya 2
Gambar 9. Karya 2
Judul : “Dekat tapi Jauh”
Ukuran : 56cm x 14cm x 28cm
Teknik : Cetak Tuang dan Pijit
Material : Tanah stoneware
Finishing : Glasir
Fotografer : Nanang Rais
Tahun Pembuatan : 2019
Deskripsi Karya :
Kemajuan teknologi menghadirkan alat komunikasi yang
semakin canggih. Hal ini membawa dampak positif dan dampak
negatif. Alat komunikasi ini biasa disebut gadget atau gawai, alat
yang memudahkan kita untuk berkomunikasi jarak jauh secara
cepat dan mudah. Gawai mendekatkan kita dengan orang jauh,
tetapi dapat menjauhkan dari orang dekat. Karya ini digambarkan
dengan figur ibu yang sedang membawa gawai dan disampingnya
terdapat figur anak yang membawa boneka dengan ekspresi sedih.
Komunikasi dan kedekatan ibu sangat dibutuhkan anak dalam
tumbuh kembangnya. Meskipun komunikasi dapat ditunjang
dengan hadirnya teknologi komunikasi, namun hal yang lebih
penting adalah quality time.
Karya figur ibu yang sedang sibuk selfi dan figur anak
menirukan ibunya selfi artinya perilaku orangtua yang biasa
dilakukan di depan anak dapat berpengaruh terhadap perilaku anak.
Selfi merupakan kegiatan memotret diri sendiri. Kegiatan selfi
disimbolkan dengan posisi tangan membawa gawai yang
dihadapkan pada wajah figur ibu dan anak. Pemenuhan kebutuhan
dasar anak dibutuhkan interaksi dan perhatian dari ibu, dalam
karya ini peran ibu sebagai pengasuh dan pendidik menjadi hilang.
13
c. Karya 3
Gambar 10. Karya 3
Judul : “Kasih Sepanjang Masa”
Ukuran : 32cm x 16cm x 40cm
Teknik : Cetak Tuang dan Pijit
Material : Tanah stoneware
Finishing : Glasir
Fotografer : Nanang Rais
Tahun Pembuatan : 2019
Deskripsi Karya :
Kasih ibu sepanjang masa kasih anak sepanjang galah,
merupakan peribahasa bahwa kasih sayang seorang ibu kepada
anak seumur hidup, sedangkan kasih sayang anak kepada ibu
terbatas. Karya dengan bentuk figur ibu sedang menggendong anak
sekaligus menggandeng anaknya, secara keseluruhan karya ini
mengintepretasikan seorang ibu yang akan selalu memperjuangkan
hidup anaknya. Perjuangan seorang ibu merupakan suatu yang
tulus sebagai bukti cinta kasih ibu kepada anaknya. Perjuangan
yang dilakukan dari mulai menggandung hingga mengasuhnya
tumbuh dewasa. Alangkah beruntungnya jika anak mendapat kasih
sayang dari ibunya.
C. KESIMPULAN
Karya Tugas Akhir dengan judul “Kasih Sayang Ibu dalam Karya
Keramik Seni”, telah terwujud melalui proses yang panjang. Berawal dari
melihat dan merasakan ketulusan seorang ibu memberikan kasih sayang
terhadap keluarga, telah membuat ketertarikan, kekaguman, penghargaan
yang tinggi dan besar. Pentingnya peran ibu menjadi hal yang menarik dan
menginspirasi penulis untuk diungkapkan dalam karya. Penciptaan karya
14
keramik ini sebagai media ekspresi berkarya dan media menyampaikan
pesan dan kritik sosial mengenai pentingnya kasih sayang ibu bagi anak.
Karya Tugas Akhir ini, masing-masing memiliki dekorasi motif Kawung
dengan tujuan memperindah tampilan karya. Motif Kawung juga berperan
sebagai simbol pada tema yang diangkat.
Proses perwujudan karya Tugas Akhir ini, dibutuhkan pemahaman
dalam menuangkan ide, pengetahuan bahan, dan penerapan teknik yang
tepat sehingga terwujud menjadi karya seni. Ide mengenai bentuk kasih
sayang ibu diwujudkan pada aktivitas yang dilakukan ibu saat mengasuh
anak. Eksplorasi penulis lakukan dengan mencari data acuan mengenai
aktivitas ibu mengasuh anak dari berbagai sumber seperti, melihat secara
langsung di lapangan, buku parenting, skripsi, dan internet. Beberapa data
acuan yang didapatkan selanjutnya penulis analisis mengunakan
pendekatan estetika, semiotika, dan psikologi. Hasil analisis tersebut,
penulis pindahkan dalam bentuk sketsa yang akan diwujudkan menjadi
karya keramik seni.
Proses pembuatan karya Tugas Akhir ini, menggunakan berbagai
bahan dan teknik. Bahan baku pembentukan karya menggunakan tanah
stoneware dan finishing glasir. Teknik pembentukan karya dilakukan
dengan teknik cetak tuang dan pijit, penerapan dekorasi dengan teknik
gores, dan pewarnaan glasir dengan teknik kuas. Proses pembuatan karya
melalui dua kali proses pembakaran yaitu, bakar bikuit dengan capaian
suhu 900oc dan bakar glasir dengan capaian suhu 1150oc.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Ramlan, Practice Based Research in Art and Design, Why Not?, dalam
INTI: Jurnal Perintis Pendidikan Faculty of Art & Design (FSSR) UiTm
Shah Alam, Vol 18, 2010
Budiman. Kris, Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra, 2011
Djelantik, A.A.M., Estetika Sebuah Pengantar, Bandung: Masyarakat Seni
Pertunjukan Indonesia, 1999
Globe, Frank G, Psikologi Humanistik Abraham Maslow, Yogyakarta: Kanisius,
1987
Malin, J. Ure J. And Gray C, The Gap: Adressing Practice Based Research
Training Requirements for Designers, The Robert, Gordon University,
Aberdeen, United Kingdom, 1996.
Sugihartono, dkk, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta: UNY Press, 2007
DAFTAR LAMAN
cendananews.com, diakses 10 November 2019
15
http://bemfkuj.web.unej.ac.id/, diakses 7 Februari 2019 pukul 22:45 WIB
https://www.kompasiana.com/jacobarifin/wariskan-budaya-museum-seni-
pamerkan-keramik-di-kota-tua562b4f38f47a617c07ce342c, diakses 22 Maret
2018, pukul 22:34 WIB
tribunjogja.com 22/12/2018
senibudaya.blogspot.co, diakses 10 November 2019
www.ibupedia.com/artikel/keluarga/5-dampak-negatif-gadget-orang-tua-
terhadap-anak, diakses 19 Agustus 2019, pukul 19:07 WIB