fathimah sayang mbak karena allaah

Upload: mayasarissuroto

Post on 10-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Drama Scenario about muslim family

TRANSCRIPT

FATHIMAH CINTA MBAK, KARENA ALLAAH..

Durasi: 30 menitKategori: DramaTokoh: Fathimah,Aisyah,Abi Utsman.Humaira,Royan,Hasan,Ustadzah,Ibu,Anak

Sinopsis:

Fathimah, gadis kecil berumur 7 tahun mempunyai tiga orang kakak bernama Royan,Humaira,Aisha. Tiga bulan yang lalu Ummi nya meninggal dalam sebuah kecelakaan tragis, saat kecelakaan itu Fathimah bersama Umminya, namun Allaah berkehendak lain, Fathimah selamat. Abinya bernama Utsman, karena terlalu sedih kehilangan istrinya, usaha Utsman bangkrut dan Utsman mesti memulai usahanya dari awal kembali dengan berjualan roti keliling untuk menghidupi keempat anaknya.Royan adalah anak pertama, pendiam, mendapat beasiswa untuk kuliah di sebuah universitas ternama. Humaira, anak kedua, paling bijaksana dan lemah lembut duduk di bangku kelas XI di sebuah SMA Negeri, Humaira termasuk anak yang pandai dan selalu ranking pertama setelah kecelakaan itu Humaira memutuskan untuk berhenti dan membantu Abi Utsman. Aisha gadis yang selalu ceria dan bersemangat, Aisha sekolah di sebuah SD-SMP-SMA Islam, sekarang Aisha kelas VIII dan satu sekolah dengan Fathimah. Semenjak kecelakaan itu terjadi Aisha mendadak murung dan menutup diri, mudah marah, dan sering membantah. Aisha juga sering menyalahkan Fathimah atas kecelakaan yang menimpa Umminya.Saat itu, Kamis malam, Aisha berkata kasar pada Fathimah. Abi Utsman, Humaira, Royan, sontak kaget. Abi langsung memarahinya, Humaira juga ikut-ikutan memarahi Aisha. Royan yang pendiam pun juga angkat bicara.Kejadian ini yang akan Aisha sesali seumur hidupnya, sebab Aisha tidak mengetahui kalau itu adalah malam terakhirnya bersama Fathimah.No.AdeganShotDurasi

1.Di jalan tol. Situasi ramai, orang-orang turun dari kendaraannya, berkerumun mengelilingi tempat kecelakaan beruntun. Dua orang polisi menuju sebuah mobil sedan yang terletak paling belakang, remuk bagian depannya. Seorang perempuan berjilbab duduk bersimbah darah di kursi kemudi, namun tak ada satupun yang hancur dari tubuhnya. Polisi muda kaget melihat keadaan perempuan ini, dan bertambah kekagetannya ketika melihat apa yang ada di kursi penumpang, tak mampu berkata apapun. MasyaAllaah!! seru polisi yang lebih tua. Ini kuasa Allaah sersan. kata sang polisi muda.Seorang gadis kecil, tertidur di kursi penumpang, tampak segar, tidak kurang suatu apapun. Ya, Fathimah sedang tidur sembari menggumamUmmi..ummi pasti seneng ya ketemu sama Allaah. Senyum kecil menghias wajahnya yang manis.XLS,LS,MS,CU,BCU2 menit

2.Di dalam sebuah rumah kecil. Waktu shubuh. Assalamualaikum warahmatullaah Abi mengakhiri shalat shubuh. Abiiiiiii, Fathimah nanti nggak sekolah ya, mau bantu Abi jual roti. Fathimah berteriak dengan semangat. Hush, dek Imah ndak boleh bolos. kata Humaira lembut. Nggak usah sekolah sekalian dek! Bikin susah Abi tau nggak, kasian tuh mbak Ira nggak sekolah gara-gara kamu! kata Aisha ketus.Sudah sudah Aisha, mandi dulu ayo anak-anak Abi yang cantik, bidadari itu harus wangi. Jawab Abi Utsman melerai.LS, MLS, MS, BCU 1 menit

3.Di sebuah rumah kecil. Selepas maghrib.Assalamu,alaykum, Waalaykumussalam, Ais jam enam sore kok baru pulang? Habis ngapain!? tanya Humaira cemas. Bukan urusan mbak Ira.Masuk kamar, menutup pintu. Humaira beristighfar.Abi Utsman mengintip dari dapur, beristighfar.MLS, MS,CU1 menit

4.Sepertiga malam terakhir. Dalam sebuah kamar. Suara gonggong anjing dan kokok ayam menemani shalat Humaira. Dalam hati ia berdoa, memohon ampunan untuk kedua orang tuanya, untuk Ummi Syifanya tersayang, semoga Allaah mengharamkannya dari adzab kubur dan api neraka. Ummi, Ira bingung harus berbuat apa mi, sekarang Abi jadi kurus, setiap hari harus bangun jam 12 malam dan pulang selepas maghrib. Mas Royan jarang di rumah pulang malam terus mi, Ira curiga mas Royan kerja sambilan. Fathimah, masih sama seperti biasa, selalu ceria, tidak pernah menangis. Kalau Aisha.Air mata mengalir di wajah sang bidadariHumaira cinta Abi dan Ummi karena AllaahMS,CU, BCU.2 menit

5.Di sebuah restoran di tengah kota. Sore hari. Ramai pengunjung. Royan bolak-balik mengantarkan pesanan para pengunjung. Sesaat dia bersandar di sebuah tiang mengistirahatkan badan, lalu bekerja kembali. Hasan, rekan kerjanya menghampiri Royan dan menepuk pundaknya sembari berkataRoy, ente istirahat dulu aja. Biar ane gantiin, ente juga belum makan dari tadi siang. sambil tersenyum Royan menjawab Syukran, ana masih sanggup, lumayan tambahannya kalau ambil shift ini, ana sedang butuh uang San.MasyaAllaah, Allaah bersama orang-orang yang sabar Roy. Pasti. jawab Hasan dengan nada kagum.Jazakallaah khoyr San. Wa jazakallaahu khoyr akh.Para pelanggan restoran membuat Royan bangkit dari istirahat singkatnya. Berjalan sembari memejamkan mata, menghela nafas, mengepalkan tangannya, penuh keyakinan dan berkata dengan lirih pada dirinya sendiri Royan cinta Abi dan Ummi karena Allaah.LS, MS, MCU3 menit

6.Di sebuah SD Islam tak jauh dari rumah keluarga Abi Utsman. Ruang kelas I. Pelajaran seni. Fathimah duduk di bangku paling depan bersama seorang temannya. Dengan tangannya yang mungil, mulai menggoreskan crayon nya diatas sebuah kertas berukuran A4. Seorang ustadzah datang menghampiri meja Fathimah, lalu berkata Fathimah, gambar apa? dengan cepat Fathimah menjawab pertanyaan ustadzahnya Imah gambar Abi Utsman, Mbak Ira, Mas Royan, Mbak Ais, ada Imah juga di tengah. Hihihihi. Mata ustadzah tertuju pada gambar seorang perempuan di atas awan. Itu gambar apa Imah, apa itu bidadari??? sambil menunjuk gambar. Bukan ustadzah itu bukan bidadari tapi Ummi Syifa, Ummi bukan bidadari, tapi semua bidadari pasti kepengen seperti Ummi. Imah gambar Ummi di atas awan karena Imah nggak tau surganya Allaah itu seperti apa, jadi Imah cuma bisa gambar kayak gini ustadzah. jawab Fathimah dengan polos.Jawaban Fathimah membuat ustadazahnya tertegun dan terdiam beberapa saat. Gambar Imah jelek ya ustadzah? Kok ustadzah diem? tanya Fathimah, membuyarkan lamunan sang ustadzah. Ustadzah kemudian turun untuk menyamakan tingginya dengan Fathimah dan memeluknya, sambil berkata Nggak, gambar Fathimah bagus. Ummi Syifa pasti bangga punya anak seperti Fathimah. jawab ustadzah dengan mata berkaca-kaca.Asyiiiiiik, berarti gambar Imah bagus banget, soalnya yang dipeluk sama ustadzah cuma Imah. jawab Fathimah dengan bangga.XLS, MS, MCU,CU3 menit

7.Di sebuah kompleks perumahan. Siang hari yang panas. Dari kejauhan terlihat sesosok laki-laki yang mengayuh sepeda, di belakang sepeda itu ada semacam loker untuk menyimpan roti beraneka rasa, sampai siang hari roti-roti itu belum berkurang satu pun. Alhamdulillaah, hari ini panas sekali ya Allaah. Satu roti pun belum terjual. Apa yang akan hamba bawa pulang untuk anak-anak hamba Aaahh, apalah maksudku mengeluh ini, Astaghfirullaah. Ini semua terjadi atas takdirMu, usaha roti hamba bangkrut itu pula salah hamba, hambaMu ini terlalu mencintai Syifa, melebihi cinta untukMu. Alhamdulillaah Engkau mengambil lagi apa yang menjadi milikMu, dan Alhamdulillaah hamba tersadar dari kecintaan yang fana menuju cintaMu yang abadi. Berilah hambaMu ini kekuatan. Kata Abi Utsman.Tiba-tiba, sepedanya terhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar. Rumahnya yang dulu. Dari balik pagar ia pandangi seluruh halaman depan rumah yang penuh dengan kenangan itu. Semuanya masih terlihat sama kecuali gorden yang ada di balik kaca, biasanya berwarna merah marun, warna kesukaan istri tercintanya. Tiba-tiba muncul seorang anak kecil keluar dari pintu rumah, Mamaaa, ada yang jualan roti, aku mau beli ma. Kata anak tadi. Kemudian muncul seseorang yang dipangil mama dari dalam rumah. Sana pilih-pilih dulu, mama mau ambil uang. Kata sang ibu. Anak tadi berlari menuju pagar dan membukanya, menghampiri Abi Utsman, lalu berkata, Pak, mau beli roti coklat ada?Ada dek, sini lihat-lihat dulu. Jawab Abi Utsman sambil membuka tempat penyimpan roti. Tak berapa lama kemudian Ibu tadi sudah ada di samping anaknya, Hmm, Pak, saya beli semua rotinya ya. Boleh kan? kata sang Ibu. Alhamdulillaah. Boleh bu, sangat boleh. Terimakasih, semoga Allaah membalas kebaikan Ibu sekeluarga. Jawab Abi Utsman, gurat kebahagiaan terpancar dari wajah Abi Utsman.LS, MS, MCU4 menit

8.Di atas kubah masjid sekolah Aisha. Sore hari selepas maghrib.Aisha duduk sendirian. Matanya menerawang jauh ke depan, sesekali menengadah ke langit yang semakin gelap. Menghela nafas, kemudian berkata Ais kangen sama Ummi, kangeeeen banget.XLS, LS, , MS, MCU1 menit

9.Di rumah keluarga Abi Utsman. Malam hari.Abi makan dulu aja bi, tinggal Abi yang belum makan. Dari siang Abi pulang belum makan kan? Kata Humaira kepada Abi. Nanti aja Ra, Abi nunggu adik kamu, kemana ya Ais jam segini belum pulang, Abi sangat khawatir. Jawab Abi UtsmanIyaaa bi, kok mbak Ais belum pulang sih? Imah mau kasih lihat gambar Imah. ucap Fatimah nimbrung.Tidak lama terdengar suara derit pintu terbuka, dilanjutkan dengan salam Assalamualaykum.Semua yang sedang berkumpul di ruang keluarga yang berjarak tak jauh dari pintu langsung mengalihkan pandangan mereka menuju pintu, menuju asal suara salam tersebut yang rupanya adalah Aisyah. Abi yang pertama kali menjawab salam dilanjutkan dengan Fathimah yang lain hanya diam, kemudian Fathimah segera bangkit dari duduknya, menghampiri Aisha, Mbak Ais, tadi Imah dipuji sama ustadzah lho, katanya gambar Imah bagus, ini gambarnya. Kata Fathimah bersemangat sambil menunjukkan gambarnya pada Aisha. Sejenak Aisha melihat gambar Fathimah kemudian dia ambil gambar itu, diremasnya gambar adiknya itu tanpa rasa bersalah Aisha berkata,Gambarmu jelek.Sontak Humaira bangkit dan menghampiri Aisha Cukup Aisha, kamu keterlaluan!! Lihat Fathimah jadi menangis, Imah dari siang nungguin kamu, dia pengen kamu lihat gambar yang dia buat, tapi apa? Gambar Imah malah kamu buang!Dan kenapa kamu baru pulang jam segini, darimana kamu!? Minta maaf sama Imah! Bukan urusan mbak Ira! Nggak mau! Untuk apa Ais minta maaf sama orang yang buat Ummi meninggal! Fathimah pembunuh Ummi jawab Aisha sembari menunjuk Fathimah yang sedang ada di pelukan Abi nya. Fathimah bukan pembunuh mbak, bukan. kata Fathimah sambil menangis. Sontak Abi membentak Aisha,Subhanallaah Aisha!! Jaga bicara mu! Ummi meninggal karena kehendak Allaah, bukan karena Fathimah! Allaah sedang menguji seberapa cintanya kita kepada Allaah! Jangan menjadi hamba yang kufur Aisha! Istighfar, istighfar, istighfar! Ahh nggak tau, Aisha capek. Besok Aisha study outdoor, Aisha lagi nggak mau denger orang ngomong. Jawab Aisha sembari berjalan menuju kamarnya. Royan yang sedari tadi diam angkat bicara Semoga kamu nggak menyesal sudah bicara seperti itu pada Abi dan saudaramu, Aisha Syifa!Jangan sebut nama Aisha, mas Royan cuma bikin Aisha tambah inget Ummi! jawab Aisha, ia tetap berjalan menuju kamarnya, tak berbalik. Deras air mata menetes di wajahnya.Terdengar suara pintu kamar tertutup. XLS, LS, MS6 menit

10.Di sebuah rumah kecil. Jumat pagi.Pokoknya dek Imah jangan nakal ya nanti, harus nurut sama ustadzah. Ucap Humaira menasehati Fathimah. Iya nak, mbak Ira bener. Jangan dekat-dekat pantai ya nak, bahaya. Ucap Abi menambahi.Iyaaaaa mbak Ira, Iyaaaa Abi. Jawab Fathimah gembira.Ais, sudah siap semua belum nak barang bawaannya? Tanya Abi. Udah bi. Aisha mau jalan aja ke sekolah. Jawab Aisha dengan cepat, kemudian mengucap salam dan segera pergi. Ayo Fathimah, Abi antar naik sepeda. Ucap Abi Utsman. Ayoooo bi!Abi merasa ada yang aneh dengan Fathimah, hari ini anak bungsunya nampak bersinar, benar-benar bersinar. Ah iya, ini kan hari jumat. Jangan lupa baca Al-Kahf ya Imah. Humaira menambahkan.Sip mbak Ira! Fathimah menimpaliHumaira merasa Ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Adiknya.MS, CU, MCU2 menit

11.

Di sebuah pantai. Satu persatu murid dan guru turun dari bis.Fathimah sedang turun dari bis, sambil menggenggam remasan kertas gambar.

XLS,LS,MS,CU,BCU2 menit

2.Di dalam sebuah rumah kecil. Waktu shubuh. Assalamualaikum warahmatullaah Abi mengakhiri shalat shubuh. Abiiiiiii, Fathimah nanti nggak sekolah ya, mau bantu Abi jual roti. Fathimah berteriak dengan semangat. Hush, dek Imah ndak boleh bolos. kata Humaira lembut. Nggak usah sekolah sekalian dek! Bikin susah Abi tau nggak, kasian tuh mbak Ira nggak sekolah gara-gara kamu! kata Aisha ketus.Sudah sudah Aisha, mandi dulu ayo anak-anak Abi yang cantik, bidadari itu harus wangi. Jawab Abi Utsman melerai.LS, MLS, MS, BCU 1 menit

3.Di sebuah rumah kecil. Selepas maghrib.Assalamu,alaykum, Waalaykumussalam, Ais jam enam sore kok baru pulang? Habis ngapain!? tanya Humaira cemas. Bukan urusan mbak Ira.Masuk kamar, menutup pintu. Humaira beristighfar.Abi Utsman mengintip dari dapur, beristighfar.MLS, MS,CU1 menit

4.Sepertiga malam terakhir. Dalam sebuah kamar. Suara gonggong anjing dan kokok ayam menemani shalat Humaira. Dalam hati ia berdoa, memohon ampunan untuk kedua orang tuanya, untuk Ummi Syifanya tersayang, semoga Allaah mengharamkannya dari adzab kubur dan api neraka. Ummi, Ira bingung harus berbuat apa mi, sekarang Abi jadi kurus, setiap hari harus bangun jam 12 malam dan pulang selepas maghrib. Mas Royan jarang di rumah pulang malam terus mi, Ira curiga mas Royan kerja sambilan. Fathimah, masih sama seperti biasa, selalu ceria, tidak pernah menangis. Kalau Aisha.Air mata mengalir di wajah sang bidadariHumaira cinta Abi dan Ummi karena AllaahMS,CU, BCU.2 menit

5.Di sebuah restoran di tengah kota. Sore hari. Ramai pengunjung. Royan bolak-balik mengantarkan pesanan para pengunjung. Sesaat dia bersandar di sebuah tiang mengistirahatkan badan, lalu bekerja kembali. Hasan, rekan kerjanya menghampiri Royan dan menepuk pundaknya sembari berkataRoy, ente istirahat dulu aja. Biar ane gantiin, ente juga belum makan dari tadi siang. sambil tersenyum Royan menjawab Syukran, ana masih sanggup, lumayan tambahannya kalau ambil shift ini, ana sedang butuh uang San.MasyaAllaah, Allaah bersama orang-orang yang sabar Roy. Pasti. jawab Hasan dengan nada kagum.Jazakallaah khoyr San. Wa jazakallaahu khoyr akh.Para pelanggan restoran membuat Royan bangkit dari istirahat singkatnya. Berjalan sembari memejamkan mata, menghela nafas, mengepalkan tangannya, penuh keyakinan dan berkata dengan lirih pada dirinya sendiri Royan cinta Abi dan Ummi karena Allaah.LS, MS, MCU3 menit

6.Di sebuah SD Islam tak jauh dari rumah keluarga Abi Utsman. Ruang kelas I. Pelajaran seni. Fathimah duduk di bangku paling depan bersama seorang temannya. Dengan tangannya yang mungil, mulai menggoreskan crayon nya diatas sebuah kertas berukuran A4. Seorang ustadzah datang menghampiri meja Fathimah, lalu berkata Fathimah, gambar apa? dengan cepat Fathimah menjawab pertanyaan ustadzahnya Imah gambar Abi Utsman, Mbak Ira, Mas Royan, Mbak Ais, ada Imah juga di tengah. Hihihihi. Mata ustadzah tertuju pada gambar seorang perempuan di atas awan. Itu gambar apa Imah, apa itu bidadari??? sambil menunjuk gambar. Bukan ustadzah itu bukan bidadari tapi Ummi Syifa, Ummi bukan bidadari, tapi semua bidadari pasti kepengen seperti Ummi. Imah gambar Ummi di atas awan karena Imah nggak tau surganya Allaah itu seperti apa, jadi Imah cuma bisa gambar kayak gini ustadzah. jawab Fathimah dengan polos.Jawaban Fathimah membuat ustadazahnya tertegun dan terdiam beberapa saat. Gambar Imah jelek ya ustadzah? Kok ustadzah diem? tanya Fathimah, membuyarkan lamunan sang ustadzah. Ustadzah kemudian turun untuk menyamakan tingginya dengan Fathimah dan memeluknya, sambil berkata Nggak, gambar Fathimah bagus. Ummi Syifa pasti bangga punya anak seperti Fathimah. jawab ustadzah dengan mata berkaca-kaca.Asyiiiiiik, berarti gambar Imah bagus banget, soalnya yang dipeluk sama ustadzah cuma Imah. jawab Fathimah dengan bangga.XLS, MS, MCU,CU3 menit

7.Di sebuah kompleks perumahan. Siang hari yang panas. Dari kejauhan terlihat sesosok laki-laki yang mengayuh sepeda, di belakang sepeda itu ada semacam loker untuk menyimpan roti beraneka rasa, sampai siang hari roti-roti itu belum berkurang satu pun. Alhamdulillaah, hari ini panas sekali ya Allaah. Satu roti pun belum terjual. Apa yang akan hamba bawa pulang untuk anak-anak hamba Aaahh, apalah maksudku mengeluh ini, Astaghfirullaah. Ini semua terjadi atas takdirMu, usaha roti hamba bangkrut itu pula salah hamba, hambaMu ini terlalu mencintai Syifa, melebihi cinta untukMu. Alhamdulillaah Engkau mengambil lagi apa yang menjadi milikMu, dan Alhamdulillaah hamba tersadar dari kecintaan yang fana menuju cintaMu yang abadi. Berilah hambaMu ini kekuatan. Kata Abi Utsman.Tiba-tiba, sepedanya terhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar. Rumahnya yang dulu. Dari balik pagar ia pandangi seluruh halaman depan rumah yang penuh dengan kenangan itu. Semuanya masih terlihat sama kecuali gorden yang ada di balik kaca, biasanya berwarna merah marun, warna kesukaan istri tercintanya. Tiba-tiba muncul seorang anak kecil keluar dari pintu rumah, Mamaaa, ada yang jualan roti, aku mau beli ma. Kata anak tadi. Kemudian muncul seseorang yang dipangil mama dari dalam rumah. Sana pilih-pilih dulu, mama mau ambil uang. Kata sang ibu. Anak tadi berlari menuju pagar dan membukanya, menghampiri Abi Utsman, lalu berkata, Pak, mau beli roti coklat ada?Ada dek, sini lihat-lihat dulu. Jawab Abi Utsman sambil membuka tempat penyimpan roti. Tak berapa lama kemudian Ibu tadi sudah ada di samping anaknya, Hmm, Pak, saya beli semua rotinya ya. Boleh kan? kata sang Ibu. Alhamdulillaah. Boleh bu, sangat boleh. Terimakasih, semoga Allaah membalas kebaikan Ibu sekeluarga. Jawab Abi Utsman, gurat kebahagiaan terpancar dari wajah Abi Utsman.LS, MS, MCU4 menit

8.Di atas kubah masjid sekolah Aisha. Sore hari selepas maghrib.Aisha duduk sendirian. Matanya menerawang jauh ke depan, sesekali menengadah ke langit yang semakin gelap. Menghela nafas, kemudian berkata Ais kangen sama Ummi, kangeeeen banget.XLS, LS, , MS, MCU1 menit

9.Di rumah keluarga Abi Utsman. Malam hari.Abi makan dulu aja bi, tinggal Abi yang belum makan. Dari siang Abi pulang belum makan kan? Kata Humaira kepada Abi. Nanti aja Ra, Abi nunggu adik kamu, kemana ya Ais jam segini belum pulang, Abi sangat khawatir. Jawab Abi UtsmanIyaaa bi, kok mbak Ais belum pulang sih? Imah mau kasih lihat gambar Imah. ucap Fatimah nimbrung.Tidak lama terdengar suara derit pintu terbuka, dilanjutkan dengan salam Assalamualaykum.Semua yang sedang berkumpul di ruang keluarga yang berjarak tak jauh dari pintu langsung mengalihkan pandangan mereka menuju pintu, menuju asal suara salam tersebut yang rupanya adalah Aisyah. Abi yang pertama kali menjawab salam dilanjutkan dengan Fathimah yang lain hanya diam, kemudian Fathimah segera bangkit dari duduknya, menghampiri Aisha, Mbak Ais, tadi Imah dipuji sama ustadzah lho, katanya gambar Imah bagus, ini gambarnya. Kata Fathimah bersemangat sambil menunjukkan gambarnya pada Aisha. Sejenak Aisha melihat gambar Fathimah kemudian dia ambil gambar itu, diremasnya gambar adiknya itu tanpa rasa bersalah Aisha berkata,Gambarmu jelek.Sontak Humaira bangkit dan menghampiri Aisha Cukup Aisha, kamu keterlaluan!! Lihat Fathimah jadi menangis, Imah dari siang nungguin kamu, dia pengen kamu lihat gambar yang dia buat, tapi apa? Gambar Imah malah kamu buang!Dan kenapa kamu baru pulang jam segini, darimana kamu!? Minta maaf sama Imah! Bukan urusan mbak Ira! Nggak mau! Untuk apa Ais minta maaf sama orang yang buat Ummi meninggal! Fathimah pembunuh Ummi jawab Aisha sembari menunjuk Fathimah yang sedang ada di pelukan Abi nya. Fathimah bukan pembunuh mbak, bukan. kata Fathimah sambil menangis. Sontak Abi membentak Aisha,Subhanallaah Aisha!! Jaga bicara mu! Ummi meninggal karena kehendak Allaah, bukan karena Fathimah! Allaah sedang menguji seberapa cintanya kita kepada Allaah! Jangan menjadi hamba yang kufur Aisha! Istighfar, istighfar, istighfar! Ahh nggak tau, Aisha capek. Besok Aisha study outdoor, Aisha lagi nggak mau denger orang ngomong. Jawab Aisha sembari berjalan menuju kamarnya. Royan yang sedari tadi diam angkat bicara Semoga kamu nggak menyesal sudah bicara seperti itu pada Abi dan saudaramu, Aisha Syifa!Jangan sebut nama Aisha, mas Royan cuma bikin Aisha tambah inget Ummi! jawab Aisha, ia tetap berjalan menuju kamarnya, tak berbalik. Deras air mata menetes di wajahnya.Terdengar suara pintu kamar tertutup. XLS, LS, MS6 menit

10.Di sebuah rumah kecil. Jumat pagi.Pokoknya dek Imah jangan nakal ya nanti, harus nurut sama ustadzah. Ucap Humaira menasehati Fathimah. Iya nak, mbak Ira bener. Jangan dekat-dekat pantai ya nak, bahaya. Ucap Abi menambahi.Iyaaaaa mbak Ira, Iyaaaa Abi. Jawab Fathimah gembira.Ais, sudah siap semua belum nak barang bawaannya? Tanya Abi. Udah bi. Aisha mau jalan aja ke sekolah. Jawab Aisha dengan cepat, kemudian mengucap salam dan segera pergi. Ayo Fathimah, Abi antar naik sepeda. Ucap Abi Utsman. Ayoooo bi!MS, CU, MCU2 menit

6