kasih ayah-ibu sepanjang masa · 11/11/2018 · pertama kali dideklarasikan ketika masa...
TRANSCRIPT
PERPUSTAKAAN KPK
Kasih Ayah-Ibu Sepanjang Masa
Sabtu sore menjadi waktu yang tak dapat
diganggu gugat bagi Keluarga Garnida
yang terdiri dari Itje Garnida dan anak-
anaknya, Satya dan Cakra. Setiap kali hari berganti
Sabtu dan setelah mengerjakan sholat Ashar
adalah waktu yang mereka habiskan khusus untuk
Bapak. Berkumpul bersama di ruang keluarga, Itje
akan memutar video peninggalan Bapak. Kadang,
Itje membiarkan anak-anaknya menonton sendiri
video-video Bapak tersebut.
Satya dan Cakra yang hanya berbeda usia tiga
tahun menyaksikan video-video dari Bapak yang
diperuntukkan untuk mereka berdua. Meskipun
tidak jarang bagi beberapa video, Bapak meminta
Itje –Istrinya– untuk memutar video di waktu-
waktu tertentu, seperti ketika berusia 14 tahun, 17
tahun, dan seterusnya. Bagi Bapak, inilah satu-
satunya hal yang dapat diberikan untuk anak-
anaknya ketika dirinya sudah tiada.
Adalah Gunawan Garnida, seorang Bapak,
kepala keluarga Garnida. Setelah divonis hanya
memiliki sisa waktu satu tahun akibat penyakit
yang menggerogotinya, ia mempunyai sebuah ide
untuk membuat video-video bagi anak-anak. Ia
tidak ingin mereka tumbuh tanpa kasih sayang
seorang ayah. Satu tahun sisa hidupnya, ia
gunakan kamera handycam sebagai ‘penghubung’
dirinya dengan anak-anak di masa yang akan
datang. Dari video-video inilah, ia menitipkan
pesan-pesan seorang ayah, tentang kasih sayang
terhadap saudara, rajin belajar, bahkan pesan
menjadi laki-laki yang baik ketika membangun
rumah tangga.
Kisah dalam Sabtu Bersama Bapak memang
hanya fiksi, namun nilai yang tersirat di dalamnya
sesungguhnya sangat nyata ada di tengah
kehidupan kita sehari-hari. Tentang peran seorang
ayah untuk, tak hanya memberi nafkah bagi
keluarga, melainkan juga mendidik keluarga,
terutama anak-anaknya. Sebab, selain kasih
sayang, anak-anak juga perlu nilai-nilai dari figur
seorang ayah.
Adhitya Mulya, sang penulis, mengklaim
bahwa buku yang ditulis dalam dua tahun ini,
menghabiskan waktu riset hingga sepanjang
usianya, 36 tahun. Ide ceritanya sendiri bermula
dari sebuah pertanyaan besar, bagaimana apabila
ia sebagai seorang ayah, hanya diberikan sisa
hidup yang tidak banyak? Tentunya dalam waktu
yang sempit, harus ia gunakan sebaik-baiknya,
agar anak-anaknya tak kehilangan sosok ayah.
Membaca buku ini, serasa kita sebagai anak,
diperingatkan berkali-kali bahwa suatu saat kelak
kita akan menjadi orangtua. Dan sebagai orangtua,
kita seharusnya, bisa lebih memahami anak-anak
sehingga proses pendidikan dan penanaman nilai
mulia kepada mereka, berjalan lebih mudah.
BUKU PILIHAN
¢ 86
¢ Biarlah Malaikat yang Menjaga Saya
¢ Chicken Soup for The Soul: Hadiah Terindah
¢ Habibie dan Ainun
¢ Jangan Korupsi, Ayah!
¢ Life Metamorphosis
¢ People of The Book
¢ Semar Gugat di Temanggung
“Menjadi panutan adalah tugas orangtua – untuk semua anak.”
– Adhitya Mulya –
E-NEWSLETTER EDISI 11 VOL.IV | NOVEMBER 2018
PenulisPenerbit
: Adhitya Mulya: Gagas Media
elain terkenal dengan kecintaannya terhadap Sdunia penerbangan, Mantan Presiden RI
ketiga, B.J. Habibie juga memiliki kecintaan lain,
yaitu membaca. Bagi Habibie membaca adalah
sebuah keharusan, karena tanpa membaca sulit
baginya untuk menghasilkan karya-karya luar
biasa termasuk mendukung kecintaannya
terhadap dunia penerbangan.
Dari hobi membaca, lantas berdiri sebuah
P e r p u s t a k a a n p r i b a d i y a n g t e r l e t a k d i
kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan.
Perpustakaan yang diberi nama Perpustakaan
Habibie-Ainun ini merupakan sudut favorit bagi
Habib ie. Ruangan yang memiliki desain Eropa
klasik ini didominasi dengan ornamen kayu
berwarna coklat. Terlihat pula sebuah tangga
dengan pegangan besi berwarna emas sangat
serasi dengan nuansa kayu di sekitarnya.
Ditambah dengan penerangan yang cukup,
membuat siapapun yang mengunjunginya akan
betah berlama-lama menghabiskan waktu di
perpustakaan ini.
Perpustakaan Habibie & Ainun ini memiliki koleksi
buku lebih dari 5.000 judul yang tersusun di dua
lantai perpustakaan tersebut. Buku-buku yang
tersusun di sana tidak hanya dibeli sendiri oleh
Habibie, tetapi ada pula yang merupakan hadiah
dari rekan-rekannya. Tidak hanya buku-buku
berbahasa Indonesia, ada juga buku dengan
Bahasa Inggris dan Bahasa Jerman.
Perpustakaan ini tetap bisa diakses oleh umum
dengan membuat perjanjian lebih dulu. Selain itu,
kita juga harus mendaftar menjadi anggota
Perpustakaan Habibie & Ainun untuk dapat
membaca bentuk digital dari koleksi tercetak yang
ada di Perpustakaan. Nilai historis atau langkanya
koleksi menjadi alasan buku-buku di sini tidak
dapat dipinjam.
Berbagai sumber
Inspirasi Literasi
Ü Hari Ayah Nasional diperingati setiap tanggal 12 November. Pertama kali dideklarasikan ketika masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 12 November 2006 di Solo, Jawa Tengah.
Hari Ayah sendiri digagas oleh para wanita dari komunitas Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Ü Di Indonesia, Hari Ayah mungkin kurang populer. Namun, di Amerika Serikat, Hari Ayah merupakan
hari keempat terbesar untuk mengirim kartu ucapan, setelah Natal, Valentine, dan Hari Ibu.
Ü Masing-masing negara merayakan Hari Ayah pada waktu yang berbeda-beda. Hampir 75 negara
termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Italia, Malaysia, dan SIngapura merayakan Hari Ayah
setiap pekan ketiga bulan Juni. Sementara masyarakat Thailand merayakan Hari Ayah pada tanggal
5 Desember bertepatan dengan Hari Lahir Raja Bhumibol Adulyadej.
tahukah kamu?
Artikel Korupsi
Asset Recovery and Mutual Legal Assistance
Bribery
Fraud
Indeks
Persepsi
Korupsi
Pemberantasan
Korupsi
di Indonesia
Kasus Korupsi
Korupsi dan Agama
Korupsi
di Wilayah
Lain
Korupsi Khusus
Money Laundering
Novel
Korupsi Pendidikan Antikorupsi
Peradilan
Peraturan
Korupsi
Prosiding
Korupsi
Teori Korupsi
Whis
tleblo
win
g
Direktori Subjek Korupsi Perpustakaan KPK
Kunjungi dan manfaatkan koleksi Perpustakaan KPK untuk mencari referensi dan rekreasi!
perpustakaan.kpk.go.id
Jatuh Cinta dengan Perpustakaan Habibie & Ainun