karya tulis kunjungan obyek wisata

11
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Alasan paling utama penulisan karya tulis ini adalah untuk memenuhi persyaratan Ujian Praktek Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sehingga saya mengambil penelitian disalah satu obyek wisata yang saya kunjungi yaitu obyek wisata “MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI”.Dan saya juga ingin menambah banyak pengetahuan di MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI yang saya kunjungi ini. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditulis rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimana sejarah-sejarah dan perkembangan MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI ? C. Tujuan Penulisan 1. Untuk Mengetahui perkembangan Museum Purna Bhakti Pertiwi. 2. Untuk meningkatkan imajinasi dan kreatifitas siswa 3. Untuk mengenal lebih jauh kebudayaan Indonesia 4. D. Metode Penulisan Metode penulisan guna mencapai, saya menggunakan sebagai berikut : 1. Metode Observasi 1

Upload: lisa-aprilia

Post on 01-Jul-2015

766 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Bagi yang membutuhkan silahkan didownload. Mohon feedbacknya yaaa... ^^

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Alasan paling utama penulisan karya tulis ini adalah untuk memenuhi

persyaratan Ujian Praktek Mata Pelajaran Bahasa Indonesia sehingga saya

mengambil penelitian disalah satu obyek wisata yang saya kunjungi yaitu

obyek wisata “MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI”.Dan saya juga ingin

menambah banyak pengetahuan di MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI

yang saya kunjungi ini.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditulis rumusan

masalah sebagai berikut : Bagaimana sejarah-sejarah dan perkembangan

MUSEUM PURNA BHAKTI PERTIWI ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk Mengetahui perkembangan Museum Purna Bhakti Pertiwi.

2. Untuk meningkatkan imajinasi dan kreatifitas siswa

3. Untuk mengenal lebih jauh kebudayaan Indonesia

4.

D. Metode Penulisan

Metode penulisan guna mencapai, saya menggunakan sebagai berikut :

1. Metode Observasi

Yaitu cara memperoleh data- data pengamatan langsung dari wisata yang

dituju

2. Metode Kepustakaan

Dalam metode penulisan ini menggunakan buku panduan

3. Metode Literaturisasi

Yaitu cara memperoleh data- data dengan cara membaca buku yang

berhubungan dengan obyek wisata tersebut

E. Kegunaan Penulisan

1) Bagi Pembaca

a. Menambah wawasan

b. Sebagai salah satu sumber pengembangan bagi pembaca.

1

Page 2: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

2) Bagi Penulis

a. Karya tulis ini dalam rangka memenuhi salah satu tugas akhir mata

pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX

b. Untuk menambah ilmu pengetahuan

F. Sistematika Penulisan

Mencakup :

A. PENDALUHUAN

B. ISI

C. PENUTUP

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Metode Penulisan

E. Kegunaan Penulisan

F. Sistematika Penulisan

BAB II PERSEMBAHAN

BABIII PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Daftar Pustaka

Biografi Pustaka

Lampiran

2

Page 3: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

BAB II

PEMBAHASAN

Museum Purna Bhakti Pertiwi

Yayasan Museum Purna Bhakti Pertiwi mendirikan Museum Purna Bhakti

Pertiwi (MPBP) atas prakarsa Alm. Ibu Tien Soeharto. Museum yang berada di

Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini berisi koleksi benda-benda dan cindera

mata yang bersangkut-paut dengan perjalanan Presiden Republik Indonesia Ke-2,

Soeharto..Jika berkunjung ke TMII, rasanya kurang lengkap jika tidak

mengunjungi musum ini.

Museum ini diresmikan pada tanggal 23 Agustus 1993 oleh Presiden

Soeharto bertepatan dengan hari ulang tahun ke-70 Ibu Tien Soeharto, penggagas

pendirian museum ini. Luas bangunan museum 25.095 meter persegi di atas tanah

seluas 19,7 hektar.

MPBP berisi ribuan barang yang semua punya sangkut paut dengan

sejarah pengabdian mantan Presiden Soeharto, sejak bundel-bundel naskah

pidatonya, senapan yang dipakai di masa revolusi, baju-baju dinas militer, sampai

KRI Harimau, kapal perang yang digunakan dalam Operasi Mandala dan

pembebasan Irian Jaya tahun 1963.

Sebelumnya sebagian besar koleksi ini dirawat dan disimpan Ibu Tien

Soeharto sebagai pendamping setia Pak Harto. Kemudian, Ibu Tien menyadari

bahwa pengalaman hidup Pak Harto bukanlah hanya milik keluarga. Pak Harto

adalah milik bangsa Indonesia. Maka, koleksi barang-barang pribadi dan

cinderamata yang dimilikinya harus dinikmati oleh khalayak ramai. Tentu, tempat

yang paling baik untuk itu adalah di museum.

Memasuki bangunan yang arsitekturnya mirip nasi tumpeng atau

gunungan (sebagai kelengkapan inti upacara tradisional) itu -melambangkan rasa

syukur, keselamatan dan keabadian- pengunjung disambut dua patung

Panyembrama, patung selamat datang. Patung karya seniman Dewa Made Windia

sumbangan Ny Siti Hardiyanti Rukmana ini, terbuat dari lempengan uang kepeng

dengan tinggi 240 sentimeter. Panyembrama adalah tarian Bali yang biasa

diperagakan untuk penyambutan tamu-tamu terhormat.

Bangunan museum dikelompokkan dalam dua kategori, yakni bangunan

utama dan bangunan penunjang. Bangunan utama berfungsi sebagai ruang pamer

benda-benda koleksi seluas 18.605 meter persegi terdiri enam lantai dengan tinggi

45 meter sampai puncak ornamen lidah api berwarna keemasan di atas kerucut

terbesar, dikelilingi sembilan kerucut kecil.

3

Page 4: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

Ruang Utama diapit empat tumpengan warna kuning. Ruang terdepan adalah

Ruang Perjuangan, dikitari Ruang Khusus, Ruang Asthabrata, dan Ruang

Perpustakaan. Ruang Perjuangan berbentuk kerucut berukuran sedang seluas

1.215 meter persegi terletak di bagian barat kelompok Ruangan Utama. Ruang

Khusus seluas 567 meter persegi terletak di bagian utara. Ruang Asthabrata seluas

1.215 terletak di bagian timur. Dan, Ruang Perpustakaan seluas 567 meter persegi

di bagian selatan.

Di Ruang Utama tersimpan berbagai ragam cinderamata persembahan

Tamu Negara RI, kenalan atau sahabat Presiden Soeharto. Tetapi juga ada

cinderamata persembahan tamu-tamu atau pejabat dalam negeri. Semua

cinderamata tersimpan dalam kotak kaca.

Cinderamata pemberian PM Kamboja Hun Sen dan PM Malaysia

Mahathir Mohamad masing-masing berupa tempat sirih terbuat dari perak.

Presiden Mexico Earlos Salinas de Gortari kerajinan perak berbentuk labu,

Presiden Kazakstan Nursultan Nazar Bayer berupa seperangkat piring perak,

masih banyak lagi.

Cinderamata pemberian pejabat atau rekan kerja mantan Presiden Soeharto

maupun Ny Tien Soeharto, semisal sebuah kerajinan batu hias berupa mangkuk

persembahan istri Bupati Tulungagung. Pada cinderamata itu tertulis:

"Dipersembahkan kepada Ibu Tien Soeharto dari Ny Hardjanti Poernanto".

Pengusaha Sudwikatmono mempersembahkan ukiran kayu Johar (Cassia

Siamea) berupa pasangan suami-istri yang "dikerubuti" 11 anak mereka. Pada

keterangan patung yang diberi nama Menbrayut karya I Ketut Modern itu tertulis:

"Zaman dahulu orang percaya banyak anak banyak rejeki. Saat ini kita percaya,

banyak anak banyak masalah".

Masih di Ruang Utama berbentuk lingkaran dan luas itu, terdapat replika

Peraduan Putri Cina. Replika ini terbuat dari batu giok-jadeite berwarna hijau dan

berasal dari Propinsi Yunan, Cina. Konon replika dengan ukuran panjang 2,77

meter, lebar 2,14 meter, dan panjang 3,04 meter itu meniru peraduan putri Cina

pada masa Dinasti Sung (960-1279) dan Dinasti Ming (1384-1644).

Di Ruang Khusus, tersimpan tanda-tanda kehormatan yang pernah

diberikan kepada Presiden Soeharto. Untuk menyebut beberapa, misalnya Bintang

RI Adipura I yang diberikan pemerintah RI (1968), Bintang Mahaputra Adipurna

(1968), dan Bintang Gerilya (1965).

Tanda kehormatan dari beberapa negara sahabat, dari Uni Emirat Arab, Brunei

Darussalam, Singapura, Jepang, dan lain-lain. Di Ruang Khusus ini pula

tersimpan koleksi pedang kehormatan yang di antaranya dipersembahkan oleh

4

Page 5: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

Pemimpin PLO Yasser Arafat dan pedang kristal dari Presiden Kroasia Franjo

Tudman.

Karcis tanda masuk seharga Rp 2.000.00 ( dewasa ) dan Rp1.000 ,00

( anak- anak), pengunjung dapat menikmati koleksi museum ini pada hari Senin-

Sabtu dari pukul 9.00 WIB hingga 16 .00 WIB.Sedangkan pada hari Minggu

dibuka pada pukul 9.00 WIB hingga 18.00 WIB. Setiap pengunjung diantar

pulang pergi oleh 4 kendaraan “ Jeepney” tanpa dipungut biaya lagi.

5

Page 6: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah saya menyusun karya tulis ini yang berjudul “ Museum Purna

Bhakti Pertiwi telah disetujui sebagai salah satu syarat untuk mengikuti

ujian pratek Bahasa Indonesia tahun 2010/2011 di SMP Negeri 1 Jeruklegi.

Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Museum Purna Bhakti Pertiwi adalah salah satu perjuangan dan

pengabdian Bapak Soeharto kepala nusa dan bangsa.

2. Museum Purna Bhakti Pertiwi meruapakan obyek wisata yang bersejarah

bagi Bangsa Indonesia.

3. Museum Purna Bhakti Pertiwi merupakan prakarsa Ibu Tien Soeharto

B. Saran

1. Biro jasa wisata supaya tepat waktu dalam memberangkat kami menuju

obyek wisata .

2. Pihak sekolah supaya meneruskan program study tour ini karena para

siswa dapat menambah wawasan.

3. Pihak sekolah supaya menambah waktu untuk mengamati obyek- obyek

yang ada di Jakarta.

6

Page 7: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

DAFTAR PUSTAKA

Maghfiroh L.2006. Mengenal sedikit Museum Purna Gajah, laporan karya

tulis, SMP N 1 Jeruklegi

Pratiwi N.2006. Melihat luar angkasa di Planetarium, laporan karya tulis,

SMP M 1 Jeruklegi.

Prianto A. 2006. Sekilas tenyang MPBP, laporan karya tulis, SMP N 1

Jeruklegi.

BIODATA PENULIS

7

Page 8: Karya Tulis Kunjungan Obyek Wisata

Nama : RINA WAHYUNI

Kelas : IXG

Tempat tanggal lahir : Cilacap, 05 Juli 1996

Hobi : Menyanyi dan mendengarkan musik

Agama : Islam

Alamat : Jl Beo barat RT 03 RW 05 Sumingkir

Cita- cita : Dokter

Motto : Janganlah mudah putus asa karena hidup penuh

Perjuangan.

8