karya tulis ilmiah penggunaan air rebusan …elib.stikesmuhgombong.ac.id/481/1/yani susilowati nim....
TRANSCRIPT
i
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH DAN KONSUMSI LEMON
TERHADAP KEPUTIHAN FISIOLOGIS PADA WANITA USIA SUBUR
DI BPM SRI REJEKI WAHYUNINGSIH
Diajukan Untuk Memenuhi Jenjang Pendidikan
Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
YANI SUSILOWATI
NIM : B1401227
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
2017
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP KEPUTIHAN
FISIOLOGIS PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA LOGANDU
KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN
Disusun Oleh:
YANI SUSILOWATI
B1401227
Telah memenuhi Persyaratan dan Disetujui Untuk Mengikuti
Ujian Proposal KTI
Oleh:
Pembimbing : EtiSulastri, SST
Tanggal : .................................
Tandatangan : .................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Eka Novyriana, S.ST. MPH
iii
HALAMAN PENGESAHAN
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH TERHADAP KEPUTIHAN
FISIOLOGIS PADA WANITA USIA SUBUR DI DESA LOGANDU
KECAMATAN KARANGGAYAM KABUPATEN KEBUMEN
yang dipersiapkan dan disusun oleh:
YANI SUSILOWATI
B1401227
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal 14 Agustus 2017
Penguji :
1. Kusumastuti, S.SiT., M.Kes (.....................................)
2. Eti Sulastri, S.ST, M.Keb (.....................................)
Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Kebidanan
Eka Novyriana, S.ST. MPH
v
KARYA TULIS ILMIAH
PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH DAN KONSUMSI LEMON
TERHADAP KEPUTIHAN FISIOLOGIS PADA WANITA USIA SUBUR
DI BPM SRI REJEKI WAHYUNINGSIH
Yani Susilowati2, Eti Sulastri
3
INTISARI
Latar Belakang: Masalah kesehatan reproduksi wanita yang sering dijumpai
salah satunya adalah keputihan. Penggunaan bahan alam sebagai obat herbal
keputihan dinilai lebih aman daripada penggunaan obat modern. Beberapa
tanaman herbal yang sering dimanfaatkan yaitu daun sirih dan buah lemon.
Pemanfaatan buah lemon sebagai terapi kesehatan dapat digunakan sebagai jus
sedangkan rebusan daun sirih digunakan untuk membilas area vagina.
Tujuan: Melakukan asuhan penerapan air rebusan daun sirih dan konsumsi lemon
terhadap keputihan fisiologis pada wanita usia subur.
Metode Penelitian: Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi
kasus menggunakan jenis data deskriptif. Partisipan penelitian ini berjumlah 5
wanita usia subur. Intrumen dalam penelitian ini berupa lembar observasi derajat
keputihan pada wanita usia subur
Hasil: Partisipan pada penelitian ini berusia 27-35 tahun, semuanya bekerja
sebagai IRT. Hasil penerapan penggunaan air rebusan daun sirih dan konsumsi
lemon pada partisipan pertama hingga kelima menunjukkan ada perubahan
penurunan indikasi keputihan setelah dilakukan penerapan. Rebusan daun sirih
dan konsumsi lemon dalam efektif mengurangi gejala keputihan fisiologis.
Tindakan yang dilakukan dalam penanganan keputihan fisiologis pada wanita usia
subur, penulis melakukan penerapan air rebusan daun sirih dan konsumsi lemon.
Kata Kunci : air rebusan daun sirih dan konsumsi lemon, keputihan
fisiologis, wanita usia subur
Kepustakaan : 28 (2005-2014)
Jumlah Halaman : ix+55 halaman
1Judul
2Mahasiswa prodi DIII Kebidanan
3 Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
vi
SCIENTIFIC PAPERS
APPLICATION OF BOILED WATER BETEL LEAF AND THE CONSUMPTION OF
LEMON ON PHYSIOLOGICAL LEUCORRHEA IN WOMEN OF CHILDBEARING
AGE IN BPM SRI REJEKI WAHYUNINGSIH
Yani Susilowati2, Eti Sulastri
3
ABSTRACT
Background: Women's reproductive health problems that often encountered one
of them is leucorrhoea. The use of natural ingredients as a whitish herbal medicine
is considered safer than the use of modern medicine. Some herbs that are often
used are betel leaf and lemon fruit. Utilization of lemon fruit as a health therapy
can be used as a juice while betel leaf stew is used to rinse the vaginal area.
Purpose: Conducting the application of boiled water betel leaf and the
consumption of lemon on physiological leucorrhea in women of childbearing age.
Research Method: The method used in this research is case study using
descriptive data type. Participants of this study amounted to 5 women of
childbearing age. Intrumen in this research in the form of observation sheet of
degree of whiteness in women of childbearing age
Results: Participants in this study aged 27-35 years, all working as IRT. The
results of applying the use of boiled water betel leaf and lemon consumption in
the first to fifth participants showed no change in the indication of leucorrhoea
after application. Decoction of betel leaf and consumption of lemon in effectively reduce physiological discharge symptoms. Actions performed in the handling of
physiological leucorrhea in women of childbearing age, the authors apply the
betel leaf boiling water and the consumption of lemon.
Keywords: betel leaf water and lemon consumption, physiological leucorrhoea,
women of childbearing age
Literature: 28 (2005-2014)
Number of Pages: ix + 55 pages
1Title
2The students of DIII Midwifery
3 Lecturers of Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Penggunaan air rebusan daun sirih dan konsumsi lemon terhadap
keputihan fisiologis pada wanita usia subur di BPM Sri Rejeki Wahyuningsih”
yang diajukan guna memenuhi salah satu tugas akhir pada Program Studi
Diploma III Kebidanan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya
Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk
itu, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Herniyatun, M.Kep Sp Mat, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Muhammadiyah Gombong.
2. Eka Novyriana, MPH, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan STIKes
Muhammadiyah Gombong.
3. Eti Sulastri, SST,selaku pembimbing akademik yang telah membimbing
penulis dalam menyelesaikan laporan ini.
4. Orang tua yang telah memberikan dukungan baik materil maupun moril,
dorongan semangat dan doa yang tiada henti.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dalam penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari laporan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga laporan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan penulis pada khususnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Gombong, 14 Agustus 2017
Penulis
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ......................................................... iii
LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................... iv
INTISARI........................................................................................................ v
ABSTRACT .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Tujuan ......................................................................................... 5
C. Manfaat ....................................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 7
A. Tinjauan Teori ............................................................................. 7
1. Keputihan ............................................................................... 7
2. DaunSirih ............................................................................... 18
3. Tanaman Buah Lemon ........................................................... 20
B. Kerangka Teori ............................................................................. 25
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 26
A. JenisPenelitian .......................................................................... 26
B. Partisipan .................................................................................. 26
C. TempatdanWaktuPenelitian ..................................................... 27
D. Instrumen .................................................................................. 27
BAB IV HASIL DAN PENERAPAN............................................................ 30
A. Manajemen Kasus .................................................................... 30
B. Hasil Penerapan ........................................................................ 41
C. Pembahasan .............................................................................. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 55
A. Kesimpulan .............................................................................. 55
B. Saran ......................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Karakteristik Partisipan .................................................................... 41
Tabel 4.2 Keputihan Fisiologis Pada Partisipan Pertama ............................... 42
Tabel 4.3 Keputihan Fisiologis Pada Partisipan Kedua .................................. 43
Tabel 4.4 Keputihan Fisiologis Pada Partisipan Ketiga .................................. 44
Tabel 4.5 Keputihan Fisiologis Pada Partisipan Keempat ............................... 45
Tabel 4.6 Keputihan Fisiologis Pada Partisipan Kelima ................................. 46
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Morfologi Buah Lemon ................................................................ 21
Gambar 2.2 KerangkaTeori .............................................................................. 25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent
Lampiran 2 Derajat keputihan pada wanita usia subur
Lampiran 3 Lembar Observasi
Lampiran 4 SOP Penggunaan Konsumsi Lemon
Lampiran 5 SOP Penggunaan Air Rebusan Daun Sirih
Lampiran 6 Dokumentasi Penerapan Asuhan
Lampiran 7 Lembar Konsultasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan
sosial secara utuh yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan,
dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi-
fungsinya serta prosesnya (Widyastuti, 2009).
Menurut Depkes RI, (2008), perawatan area genital sangat penting dalam
memelihara kesehatan reproduksi di kalangan wanita, karena merupakan
organ tubuh yang sensitif. Ayat dalam Al-Quran juga menyebutkan agar
manusia selalu menjaga kebersihan terdapat pada QS Al Baqarah (2) :222
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang taubat dan orang-orang
yang mensucikan diri”. Ayat Al-Quran di atas menganjur kan kita sebagai
umat muslim untuk selalu bertaubat dan selalu menjaga kebersihan, karena
kebersihan sangat penting terutama dalam menjaga kesehatan. Kebersihan
daerah kewanitaan akan menjadikan daerah kewanitaan menjadi sehat dan
tidak mudah terinfeksi oleh mikro organisme patogen.
Masalah kesehatan reproduksi wanita yang sering dijumpai salah satunya
adalah keputihan. Keputihan merupakan gejala yang sering dialami oleh
sebagian besar wanita. Gangguan ini merupakan masalah kedua setelah
gangguan haid. Masalah keputihan dapat mengganggu penderita baik fisik
maupun mental.Keputihan normal tidak memberi dampak bagi wanita karena
2
hanya disebabkan oleh perubahan hormon. Keputihan yang memberi dampak
adalah keputihan patologis yang disebabkan oleh infeksi pada vagina (jamur,
bakteri, parasit, virus) sehingga perlu pengobatan segera (Prawirohardjo.
2011).
Berdasarkan data penelitian tentang kesehatan reproduksi, didapatkan
75%, wanita di dunia pernah mengalami keputihan, paling tidak sekali
seumur hidup dan 45% diantaranya bisa mengalami keputihan sebanyak dua
kali atau lebih. Sedangkan wanita Eropa yang mengalami keputihan sebesar
25%.Pada remaja putri di Indonesia sekitar 70% pernah mengalami masalah
keputihan (Bahari. 2012).
Keputihan apabila tidak ditanggapi dengan serius akan memicu masalah
yang lebih besar. Keputihan yang tidak diobati menyebabkan infeksi dan
dapat menjalar ke rongga rahim kemudian sampai ke indung telur dan
akhirnya sampai ke rongga panggul. Bagi penderita keputihan yang kronik
dapat mengakibatkan mandul dan terjadinya kehamilan diluar kandungan.
Keputihan juga bisa merupakan gejala awal dari kanker leher rahim (Rozi.
2013).
Banyak yang dapat dilakukan untuk mengurangi terjadinya keputihan
diantaranya secara farmakologi (obat-obatan dari dokter), non farmakologi
seperti: perubahan tingkahlaku, personal hygiene, psikologis, serta
mengkonsumsi produk herbal yang dipercayai khasiatnya. Penggunaan bahan
alam sebagai obat herbal dinilai lebih aman daripada penggunaan obat
modern karena efek samping obat herbal relatif kecil jika digunakan secara
3
tepat (Sari, 2013). Salah satu tanaman herbal yang sering dimanfaatkan yaitu
buah lemon. Pemanfaatan buah lemon sebagai terapi kesehatan dapat
digunakan sebagai jus (Puspaningtyas, 2014).
Lemon memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kecantikan
(Muaris,2013). Lemon kaya akan zat gizi penting seperti magnesium,
kalsium, fosfor,vitamin B, dan vitamin C (Puspaningtyas, 2014). Kandungan
vitamin C yang tinggi pada lemon dapat meningkatkan imunitas sehingga
dapat membunuh kuman patogen dan membantu penyembuhan luka lebih
cepat karena vitamin C dapat merangsang produksi kolagen (Ramayulis,
2014).
Karotenoid merupakan salah satu senyawa bioaktif yang terdapat pada
lemon (Sidana, 2013). Karotenoid dalam air perasan buah lemon dilaporkan
memiliki aktivitas antibakteri, salah satunya bakteri candida albicans yang
merupakan penyebab keputihan fisiologis (Tomar, 2012).
Senyawa bioaktif terkandung paling banyak pada air perasan buah lemon
dibandingkan pada kulit dan bijinya (Russo, 2014). Air perasan buah lemon
menunjukkan aktivitas antibakteri yang lebih tinggi terhadap P. aeruginosa
jika dibandingkan dengan ekstrak biji dan kulit lemon (Pandey, 2011). Air
perasan buah lemon dilaporkan efektif melawan bakteri S.aureus,
S.Haemolyticus, dan E. coli Ekstrak air perasan lemon juga dilaporkan
memiliki aktivitas antibakteri yang lebih tinggi melawan bakteri gram positif
dan gram negatif jika dibandingkan dengan ektrak kulit lemon (Hindi etal.,
2013).
4
Pencegahan terhadap keputihan yang paling utama adalah menjaga
personal hygiene terutama daerah vagina.Pengobatan untuk mengatasi
keputihan bisa dengan sabun antiseptik, ramuan tradisional dengan daun sirih
(sirih hijau dan sirih merah), atau bahkan dengan obat resep dokter. Daun
sirih dapat dijadikan sebagai obat penyembuhan keputihan karena
mengandung zat samak yang memiliki daya mematikan kuman. Kandungan
daun sirih biasa dimanfaatkan pada sabun kebersihan khusus wanita
(Elshabrina, 2013).
Khasiat daun sirih dalam menyembuhkan keputihan pernah diuji secara
klinis. Hasil penelitian Sulistiyowati (2016), pemberian daun sirih berupa
rebusan daun sirih dari 10 lembar direbus dengan 250 cc air dan ditunggu
sampai mendidih sampai tersisa 100cc air rebusan daun sirih untuk satu kali
cebok dan diberikan 3 kali dalam sehari efektif dalam mengatasi Fluor Albus
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Farida Zubier et al (2010),
menunjukan bahwa penggunaan ekstrak daun sirih hingga satu minggu dapat
mengurangi keluhan keputihan dengan mengurangi jumlah lendir tanpa
mempengaruhi flora normal, sehingga reaktif aman untuk mengurangi
keputihan fisiologis.
Daun sirih dapat dijadikan alternatif pengobatan untuk penyakit-penyakit
yang disebabkan seperti candida albicans yang merupakan penyebab
keputihan fisiologis. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Nurul Rahmah
dan Aditya Rahman (2010), menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih pada
5
semua konsentrasi (20%-100%) dapat menghambat pertumbuhan sel candida
albicans.
Berdasarkan komunikasi dengan bidan desa Logandu menunjukkan
dalam satu bulan terakhir sudah ada 6 wanita usia subur yang mengeluhkan
keputihan fisiologis. Dalam kajian literatur air rebusan daun sirih dan
konsumsi lemon efektif menurunkan tanda gejala keputihan fisiologis
sehingga penulis merasa perlu untuk melakukan penerapan air rebusan daun
sirih dan konsumsi lemon terhadap keputihan fisiologis pada wanita usia
subur.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Melakukan asuhan penerapan air rebusan daun sirih dan konsumsi
lemon terhadap keputihan fisiologis pada wanita usia subur.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui karakteristik wanita usia subur berdasarkan usia dan
pekerjaan.
b. Mampu mengkaji keputihan pada Wanita Usia Subur sebelum dan
setelah penggunaan air rebusan daun sirih dan konsumsi lemon.
c. Melihat efektifitas penerapan air rebusan daun sirih dan konsumsi
lemon terhadap keputihan.
6
C. Manfaat
1. Bagi Pelayanan Kebidanan
Sebagai salah satu intervensi non farmakologis yaitu penggunaan
herbal yang bersifat tradisional untuk mengobati keputihan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan referensi yang berkaitan dengan masalah
kewanitaaan yaitu keputihan.
3. Bagi Peneliti
Dapat membantu wanita usia subur dalam penanganan keputihan
fisiologis secara non farmakologis menggunakan air rebusan daun sirih
dan konsumsi lemon.
4. Bagi Partisipan
Mendapat penanganan dalam menanggulangi keputihan yang
dialaminya sehingga diharapkan memiliki pengalaman yang dapat
digunakan ketika mengalami keputihan kembali.
1
DAFTAR PUSTAKA
Astawan. (2008). Khasiat warna-warni makanan. Jakarta :PT Gramedia Pustaka
Utama.
Ayuningsih, T. dan Krisnawati. (2009). Cara Holistik Dan Praktis Atasi
Gangguan Khas Pada Kesehatan Wanita. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
Bahari, H. (2012). Cara Mudah Atasi Keputihan. Yogyakarta: Buku Biru.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2008). Masalah reproduksi. Diambil
pada tanggal 19 Februari 2017. dari:
http/www.depkes.go.id/downloads/20Kes%20Jiwa%Reproduksi.
Elshabrina. (2013). 33 Dahsyatnya Daun Obat Sepanjang Masa. Yogyakarta: CV
Solusi Distribusi.
Hariana, A. (2008). Tumbuhan Obat Dan Khasiatnya 2. Depok: Penebar
Swadaya.
Hindi, N. K. K. and Chabuck, Z. A. G., 2013, Antimicrobial Activity of
DifferentAqueous Lemon Extracts, J o App Pharm Sci; 3(06): 074-078
Kasdu, D. (2009). Problem dan Solusi Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Salemba Medika.
Maharani, S. (2010). Herbal Sebagai Obat Bagi Penderita Penyakit Mematikan.
Yogyakarta: A+PLUS BOOKS.
Muaris, H.J., (2013). Khasiat Lemon untuk Kestabilan Kesehatan, Jakarta: PT.
GramediaPustaka Utama.
Tarwoto, et al. (2010). Kesehatan Remaja Problem Dan Solusinya. Jakarta:
Salemba Medika.
Tjitrosoepomo, G. (2005). Taksonomi Tumbuhan Obat-Obatan. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
Pandey, A., Kaushik, A., and Tiwari, S. K., 2011, Evaluation of
AntimicrobialActivity and Phytochemical Analysis of Citrus limon, J Pharm
BiomedSci; 3(17): 1-7.
Prawirohardjo, S. (2011). Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.
Pudiastuti, R. (2010). Pentingnya Menjaga Organ Kewanitaan. Jakarta: Indeks.
2
Puspaningtyas, D. E. dan Prasetyaningrum, Y. I., (2014). Variasi Favorit
InfusedWater Berkhasiat. Jakarta: Fmedia.
Nizhar, M., (2012). Level Optimum Sari Buah Lemon (Citrus limon)
SebagaiBahan Penggumpal Pada Pembentukan Curd Keju Cottage.Makassar :
UNHAS
Rahmah dan Rahman. (2010). Uji Fungistatik Ekstrak Daun Sirih Terhadap
Candida Albicans. Kalimantan Selatan: UNLAM.
Ramayulis, R., (2014). Detox is Easy. Jakarta: Penebar Plus
Rozi, F. (2013). Kiat Mudah Mengatasi Kanker Seviks. Yogyakarta: Aulia
Publishing.
Russo, M., Bonaccorsi, I., Torre, G., Saro, M., Dugo, P., and Modello, L.,
(2014),Underestimated Sources of Flavonoids, Limonoids, and Dietary
Fibre:Availability in Lemon’s by-Products, J o Funct Foods; (9): 18-26.
Sari, Maria A. N., (2013_, Daya Hambat Ekstrak Daun Belimbing Wuluh
(Averrhoabilimbi L.) Terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans, Karya
Ilmiah:Skripsi, Jember: Universitas Jember Baian Mikrobiologi
FakultasKedokteran Gigi
Sibagariang, E. (2010). Kesehatan reproduksi wanita. Jakarta: CV Trans Info
Media.
Sidana, J., Saini, V., Dahiya, S., Nain, P., and Bala, S., (2013), A review on Citrus
–The Bone of Nature, Int. J. Pharm. Sci. Rev. Res; 18 (2): 20-27.
Sulistiyowati (2016). Perbedaan Efektifitas Penggunaan Daun Sirih Dan Bawang
Putih Terhadap Fluor Albus. Lamongan: STIKES Muhammadiyah
Lamongan
Thomas. (2007). Tanaman Obat Tradisional 2. Yogyakarta: Kanisius (Anggota
IKAPI).
Tomar, A., Mall, M., and Rai, P., (2013), Pharmacological Importance of
CitrusFruits, IJPSR; 4 (1): 156-160.
Widyastuti, R. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Wijayanti, D. (2009). Fakta penting sekitar reproduksi wanita. Yogyakarta:
Diglosia Printika.
3
Zubier, et al. (2010). Efiksasi Ekstrak Sirih Merah Dalam Mengurangi Gejala
Keputihan Fisiologis. Depok: Universitas Indonesia
2
INFORMED CONSENT
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : …………………
Umur : ……….tahun
Alamat : ………………….
Pekerjaan : ............................
Menyatakan bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan dalam Karya Tulis
Ilmiah dan bersedia menerima tindakan yang diberikan yaitu penggunaan air
rebusan daun sirih dan konsumsi lemon terhadap keputihan fisiologis kepada
saya.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana
mestinya
Gombong ………
………………….
10
DERAJAT KEPUTIHAN PADA WANITA USIA SUBUR
Nama : …………………
Umur : ……….tahun
Alamat : ………………….
Pekerjaan : ............................
No Indikator Jawaban
Ya Tidak
1 Cairan keputihan yang saya alami sangat banyak
sehingga harus berkali-kali mengganti celana dalam.
2 Lendir yang keluar berwarna putih seperti susu basi.
3 Lendir yang keluar berwarna putih keruh keabu-
abuan
4 Lendir yang keluar berwarna kuning atau kehijauan
5 Timbul kemerahan pada area kewanitaan
6 Terasa gatal, panas di area kewanitaan
7 Lendir yang keluar agak lengket.
8 Berbau tidak sedap seperti bau amis
25
PENGGUNAAN KONSUMSI LEMON
PROSEDUR TETAP
NO DOKUMEN
NO REVISI
Halaman
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
1 Pengertian Sejenis jeruk yang buahnya biasa dipakai sebagai
penyedap dan penyegar dalam banyak seni boga dunia.
Dalam penanganan keputihan fisiologis, lemon dapat
dikonsumsi dengan air panas dan dikonsumsi selama 7
hari
2 Tujuan a. Responden menggunakan lemon dengan benar
b. Responden dapat mengetahui pengaruh lemon terhadap
keputihan
3 Proses Pelaksanaan
Tindakan
Orientasi
a. Salam Terapeutik
1) Memberi salam kepada Responden.
2) Memperkenalkan diri (nama dan identitas singkat
peneliti) kepada Responden.
3) Menanyakan nama dan panggilan nama Responden.
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan Responden saat ini.
2) Menanyakan masalah yang dirasakan.
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenalkan
lemon sebagai obat tradisional keputihan dan cara
penggunaannya.
2) Menjelaskan tujuan tindakan.
Kerja
a. Persiapan bahan: satu buah lemon
b. Cara pembuatan ramuan lemon
1) peras ½ buah lemon dan larutkan kedalam 200 ml air
putih kemudian aduk hingga merata dan diminum
pada pagi hari.
2) Lakukan berulang-ulang selama 7 hari.
Terminasi
c. Evaluasi respon responden
1) Mengobservasi perilaku responden yang benar
dalam penggunaan lemon dengan mebubuhkan
tanda ( √) dari jawan responden.
2) Menanyakan perasaan Responden setelah
menggunakan lemon
26
3) Memberikan reinforcement positif terhadap
Responden yang sudah sembuh dari keputihan
Rencana tindak lanjut
Menganjurkan Responden menilai kesembuhan dari
keputihan yang dialaminya dan cara menggunakan lemon
yang benar.
27
PENGGUNAAN AIR REBUSAN DAUN SIRIH
PROSEDUR TETAP
NO DOKUMEN
NO REVISI
Halaman
TANGGAL TERBIT DITETAPKAN OLEH
1 Pengertian Daun sirih adalah suatu jenis tumbuhan yang digunakan
utuk mengobati keputihan dengan cara direbus dan dibilas
ke vagina sebelum tidur selama 7 hari
2 Tujuan a. Responden menggunakan daun sirih dengan benar
b. Responden dapat mengetahui pengaruh daun sirih
terhadap keputihan
3 Proses Pelaksanaan
Tindakan
Orientasi
b. Salam Terapeutik
1) Memberi salam kepada Responden.
2) Memperkenalkan diri (nama dan identitas singkat
peneliti) kepada Responden.
3) Menanyakan nama dan panggilan nama Responden.
b. Evaluasi/Validasi
1) Menanyakan perasaan Responden saat ini.
2) Menanyakan masalah yang dirasakan.
c. Kontrak (topik, waktu, tempat)
1) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mengenalkan
daun sirih sebagai obat tradisional keputihan dan
cara penggunaannya.
2) Menjelaskan tujuan tindakan.
Kerja
d. Persiapan bahan: 10 lembar daun sirih tua
e. Cara pembuatan ramuan daun sirih:
1) Rebus 10 lembar daun sirih yang telah dicuci bersih
kedalam panci yang berisikan air sebanyak 2,5 liter
(8 gelas), tunggu sampai mendidih selama 30 menit
hingga air rebusan tersisa menjadi 4 gelas. Biarkan
air rebusan mendingin selama 15 menit.
2) Bilaskan air rebusan yang masih hangat tersebut
untuk sekali pemakaian ke area vagina.
3) Lakukan berulang-ulang selama 7 hari sebelum tidur.
Terminasi
f. Evaluasi respon responden
4) Mengobservasi perilaku responden yang benar
dalam penggunaan daun sirih dengan mebubuhkan
tanda ( √) dari jawan responden.
28
5) Menanyakan perasaan Responden setelah
menggunakan ramuan daun sirih
6) Memberikan reinforcement positif terhadap
Responden yang sudah sembuh dari keputihan
Rencana tindak lanjut
Menganjurkan Responden menilai kesembuhan dari
keputihan yang dialaminya dan cara menggunakan daun
sirih yang benar.