mkm 02. stasiun rebusan
DESCRIPTION
PKSTRANSCRIPT
Presented By Roby Syahputra
Citra Borneo Indah Grup
2013
2
Proses “MEREBUS” tandan buah segar (TBS)
menggunakan uap panas (steam) dengan cara
perpindahan panas, yaitu :
Perpindahan panas secara KONVEKSI, yaitu dari uap ke fruitlet
Perpindahan panas secara KONDUKSI, yaitu uap masuk kedalam kernel dan lapisan dalam dari tandan buah segar (TBS)
Pendahuluan
3
Sterilizer Station
Fungsi dari Perebusan TBS adalah:
• Memudahkan lepasnya brondolan dari tandan
• Memudahkan pemisahan miyak dengan mesocarp pada saat pengepresan
• Menonaktifkan enzim yang menaikkan FFA (enzim Lipase)
• Dehidrasi nut sehingga kemel lekang dari cangkangnya.
Objektive Perebusan:
1. Proses perebusan menggunakan waktu maksimal 90 menit dan
tekanan 2.8 - 3.0 bar dengan sistem triple peak
2. Losses minyak dalam condensate maksimal 1% terhadap sampel
3. Pastikan Lock Ring dapat terkunci minimal 80% dan semua safety
dapat bekerja dengan baik
4. Pastikan semua saluran pembuangan condensate lancar dan tidak
ada berondolan yang berserakan di pintu dan dalam rebusan
4
1. Single Peak
– Perebusan dengan satu puncak
– Kebutuhan steam 107 kg/ton TBS
2. Double Peak
– Perebusan dengan dua puncak
– Kebutuhan steam 207 kg/ton TBS
3. Tripple Peak
– Perebusan dengan tiga puncak: pemasukan dan
pembuangan steam dilakukan dengan 3 tahap.
– Peak pertama tekanan steam: 1,5 kg/cm2
– Peak kedua tekanan steam: 2,5 kg/cm2
– Peak ketiga tekanan steam: 3,0 kg/cm2
– Kebutuhan steam : 276 kg/ton TBS
Pola Perebusan
5
1. Pembuangan Udara
– Udara adalah penghantar panas yang jelek sehingga menghambat
proses perpindahan panas ke dalam TBS
– Steam sweeping: mendesak udara keluar ke bawah melalui pipa
aerasi atau dikenal dengan kondensat
2. Siklus Sterilisasi
– Menaikkan tekanan steam
– Mempertahankan tekanan steam
– Blow off (pelepasan steam)
3. Pembuangan kondensat
– Timbulnya korosi dan erosi pada logam
– Tidak berfungsinya grease pada bearing atau bushing roda lori
– Kehilangan minyak yang tinggi
– Menurunkan temperatur
Proses Perebusan
6
Bagan Sterilizer Inlet Valve Exhaust Valve
Condensate/Deaeration Valve
Door Switch
7
TBS Rebusan IPAL
USB Recycle
Condensat
TBS dari loading Ramp
Sterilizer
Thresher
Diagram Alir St. Rebusan
8
Peralatan Pendukung
Bejana Sterilizer – Merupakan sebuah bejana tekan dengan tipe horizontal dilengkapi
dengan dua unit pintu. Body terbuat dari plat baja dengan ketebalan plat 15 mm yang
dilengkapi liner dari plat BMS tebal 9 mm.
Programmable Sterilizer – System yang dapat berfungsi didalam pengoprasian dan
pengontrolan proses perebusan TBS
Lock Bar – Berfungsi sebagai penahan ring pengunci pintu agar ring tidak berputar pada
saat sterilizer beroperasi
Lock Ring – Berfungsi sebagai penahan pintu rebusan agar tidak terbuka pada saat
rebusan beroperasi.
9
Peralatan Pendukung
Safety Valve – Dipasangkan pada steriliser sebagai katup pengaman untuk mencegah
terjadinya kelebihan tekanan (diatas tekanan kerja).
Tell Tale Valve – Berfungsi untuk mengecek kondisi steam di dalam tabung sterilizer.
Penggunaan alat ini saat pembukaan pintu sterilizer.
Chart Recorder – Berfungsi untuk mengetahui tekanan yang terdapat di dalam tabung
sterilizer dengan merekam naik turunnya tekanan pada kertas chart recorder selama proses
perebusan dan sekaligus sebagai control terhadap perebusan
10
Peralatan Pendukung
Door Switch – Berfungsi sebagai sensor di pintu rebusan. Sensor ini merupakan penanda
apakah pintu rebusan tertutup dengan benar atau tidak. Apabila pintu tidak tertutup rapat,
maka steam tidak akan dapat masuk ke dalam tabung ( sistem Interlock ).
Pneumatic Actuator – Berfungsi sebagai alat pengatur buka tutup valve inlet, exhaust, dan
condensate. Alat ini digunakan saat program rebusan dijalankan otomatis maupun semi
otomatis dijalankan.
Pressure Gauge – Berguna untuk mengetahui besarnya tekanan operasi steam yang ada
didalam tabung sterilizer. Pressure gauge yang digunakan mempunyai kemampuan
membaca 0 – 6 kg/cm2 dengan ketelitian 0,1 kg/cm2.
11
Contoh:
Kapasitas PMKS = 45 ton TBS/jam
Siklus perebusan = 95 menit
Isi rebusan = 6 lori x 4.5 ton per lori
maka,
Kebutuhan rebusan = 2,6 unit rebusan (dibulatkan 3 unit)
menit 60 rebusan isi
(menit)Perebusan Siklus kap.PMKS RebusanKebutuhan
Kebutuhan Rebusan
12
• Tekanan steam perebusan mencapai minimum 2.80 kg/cm2
• Saat beroperasi pintu harus tertutup minimal 80 % dari lock
ring
• Saluran pembuangan kondensat harus lancar
• Bila dalam keadaan emergency kerangan inlet dan outlet
harus dapat dioperasikan secara manual
Pengawasan Titik Kritis
Pada dasarnya dalam satu cycle proses
perebusan terdiri dari 4 tahap, yaitu :
• Tahap dearasi
• Tahap kenaikan steam
• Tahap penahanan steam
• Tahap pembuangan steam dan kondensat
13
Prosedure Perebusan
Cycle Time adalah waktu yang dibutuhkan sebuah rebusan untuk
tahapan berikut:
Waktu Pemasukan TBS (Charging in Time)
Pelepasan Udara (Daeration)
Waktu Penaikan Tekanan (Pressure Building Up)
Waktu Penahanan Tekanan (Holding Time)
Waktu Penurunan Tekanan (Condensate)
Waktu Pembuangan Uap (Exhaust)
Waktu Pengeluaran TBS Masak (Discharging Time)
14
Cycle Time
15
Cycle Time
Hubungan waktu perebusan dengan efisiensi ekstraksi minyak sawit
sebagai berikut :
•Semakin lama waktu perebusan jumlah buah yang terpipil semakin
tinggi.
•Semakin lama perebusan kehilangan minyak di kondensat dan di
tandan kosong semakin tinggi.
•Semakin lama perebusan mutu minyak sawit akan semakin menurun
karena akan terjadi penurunan nilai DOBI.
16
Cycle Time
STEP INLET CONDENSATE EXHAUST TIME (menit) TOTAL TIME (menit)
1 O O S 3 3
2 O S S 5 8
3 O O S 1 9
4 S O O 2 11
PEAK I
5 O O S 2 13
6 O S S 10 23
7 O O S 1 24
8 S O O 2 26
PEAK II
9 O O S 1 27
10 O S S 20 47
11 O O S 2 49
12 O S S 15 64
13 O O S 2 66
14 O S S 20 86
15 O O S 2 88
16 S O O 4 90
PEAK III
Ket : O = Open
S = Shut
17
Cycle Time Vs Tekanan
Waktu dan tekanan sterilisasi Peak 1 adalah 11 mnt dengan
tekanan 1.0-1.5 Bar
Waktu dan tekanan sterilisasi Peak 2 adalah 15 mnt dengan
tekanan 1.5-2.0 Bar
Waktu dan tekanan sterilisasi Peak 3 adalah 64 mnt dengan
tekanan 2.5-3.0 Bar
18
Maksud : Mengatur waktu start rebusan pertama dengan start
rebusan berikutnya dengan perhitungan sbb :
Volume Lori x Jumlah Lori Rebusan x 60 Menit
Kapasitas Pabrik SECUENCE TIME :
Contoh :
Untuk lori = 3,75 ton TBS, jumlah lori rebusan 7 lori,
kapasitas pabrik 60 ton/jam.
SECUENCE TIME = 3,75 * 7 * 60 = 26,25 Minutes
60
Sequencing Time
19
A. START OPERASIONAL
1. Pastikan tell tale valve berfungsi dengan baik. Pada saat tell tale
valve dalam kondisi tertutup posisi overlap pintu minimal 80% (secara
radial atau pun tangensial)
2. Pastikan elektrical interlock dapat berfungsi dengan baik. Program
rebusan tidak dapat dihidupkan jika pintu belum tertutup rapat
3. Pastikan alat pengukur tekanan tidak rusak
4. Pastikan packing pintu rebusan terpasang rapat
5. Pastikan bagian dalam rebusan bercih dan tidak ada ceceran
brondolan janjangan
6. Pastikan strainer condensate brsih, tidak koyak dan tidak tersumbat.
7. Cek kekencangan belting dan kelurusan pulley sump pit pump.
Pastikan pompa dapat menghisap
8. Drain air condensate dari tabung kompresor
Prosedure Operasional
20
A. START OPERASIONAL
9. Pastikan semua peralatan termasuk power supply dan compressor
dalam kondisi baik dan dapat bekerja baik (tekanan kerja 3.0 - 3.5
Bar)
10. Pastikan cantolan rangkaian lori telah terpasang sebelum lori
dimasukkan
11. Masukkan rangkaian loriyang telah terisi buah sesuaikapasitas
rebusan
12. Bersihkan ring pintu dari sampah atau brondolan yang terjatuh
sebelumpintu ditutup.
13. Tutup pintu rebusan
14. Pasang kertas grafik rototherm chart.
15. Pastikan pena rototherm menunjuk posisi nol dan pada jam awal start
Prosedure Operasional
21
B. SAAT OPERASIONAL
1. Sesuaikan lama rebusan dengan kondisi buah yang akan direbus
2. Peak ke-I (11 Menit)
Menutup kran Blow Up dan membuka kran pemasukan uap (steam
inlet) selama 9 menit untuk mencapai tekanan 1.0 -1.5 kg/cm2
(termasuk pembuangan udara pada awal pemasukan steam
dengan tetap membuka kran kondensat selama 2 menit
Kemudian kran steam inlet ditutup. Kran pembuangan kondensat
dibuka terlebih dahulu dan 1 menit kemudian kran steam outlet
(blow up) dibuka dengan cepat untuk menurunkan tekanan
menjadi 0 kg/cm2.
Kran kondensat dan kran steam outlet (blow up) ditutup kembali,
kemudian kran steam inlet dibuka untuk peak-II
Prosedure Operasional
22
B. SAAT OPERASIONAL 3. Peak ke-II (15 Menit)
Operasionalnya sama dengan peak-I, tetapi tanpa pembuangan udara. Tekanan
peak ke-II adalah 1.5 - 2.0 kg/cm2. Waktu yang diperlukan untuk menaikkan
steam ± 13 menit dan untuk pembuangan 2 menit.
Kran kondensat dan kran steam outlet (blow up) ditutup kembali, kemudian kran
steam inlet dibuka untuk Peak Ke-III
4. Peak ke-III (64 Menit)
Kran steam inlet dibuka untuk mencapai tekanan 2.8 - 3.0 kg/crn2 selama 17
menit
Peak ke-III ditahan (holding time) selama 40-50 menit.
Selama holding time dilakukan, pembuangan kondensat sebanyak 3x sehingga
tekanan menurun sampai 2.7 kg/cm2
Selesai holding time, pembukaan kran dilakukan secara berurutan mulai dari
kran pembuangan kondensat, kemudian kran steam outlet (blow up) sehingga
tekanan turun menjadi 0 kg/cm2. Waktu untuk penurunan steam ± 4 menit.
Setelah tekanan dalam rebusan turun hingga 0 kg/cm2, kran kontrol steam
dibuka untuk memastikan tekanan dalam rebusan benar-benar 0 kg/cm2
Prosedure Operasional
23
B. SAAT OPERASIONAL
5. Putar handle ke posisi auto mode /manual
6. Auto : tekan tombolstart untuk memulai system perebusan
7. Manual : buka perlahan valve inlet steam hingga terbuka habis
8. Pastikan lantai rebusan selalu kering dari condensat
9. Amati grafik rototherm sesuai siklus perebusan
10. Tekanan pada grafik sama dengan tekanan pada pressure gauge
11. Jika tekanan tidak tercapai sesuai siklus cek tekanan BPV dan
laporkan ke Asisten Proses
12. Auto : setelah siklus selesai ditandai dengan bunyi alarm atau
indicator menyala, tekan tombol stop
13. Manual : pastikan rebusan 85 menit atau sudah masak
14. Sebelum membuka pintu pastikan tell tale valve tidak mengeluarkan
uap dan manometer 0 kg/cm2.
Prosedure Operasional
24
C. SETELAH OPERASIONAL
1. Buka pintu rebusan
2. Tarik lori keluar dari rebusan
3. Setiap akhir siklus perebusan pastikan strainer condensate bersih,
tidak koyak dan tidak tersumbat
4. Bersihkan lantai rebusan 1 x seminggu ( hari minggu)
5. Setiap akhir proses masukkan brondolan ke dalam lori
6. Setiap akhir proses pastikan condensate pit kosong
7. Setiap akhir proses keluarkan semua lori dari rebusan dan posisikan
pintu terbuka
8. Setiap akhir proses matikan power supply dan MCCB
9. Simpan kembali alat kerja dan alat pelindung diri pada tempatnya
dengan rapi
Prosedure Operasional
Sebelum Proses
1. Pastikan valve inlet steam sudah tertutup dan valve outlet
steam telah terbuka
2. Pastikan tekanan manometer 0 kglcm2 dan tidak ada lagi
steam yang keluar
Saat Proses
1. Geser safety bar arm dari lug stopper, buka tell tale valve
(safety bleed valve), dan pastikan steam tidak ada lagi
yang keluar
2. Angkat lug stopper dan putar lock ring pintu dengan hati-
hati
3. Buka pintu rebusan secara perlahan, operator harus
berdiri menjauhi arah terbukanya pintu rebusan
Membuka dan Menutup Rebusan
Saat Proses 3. Ikat/cantolkan daun pintu agar tidak mengayun balik
4. Pasang jembatan cantiliver atau rolling bridge. Pastikan posisinya sudah terkunci
dengan baik
5. Tarik lori keluar dari rebusan
6. Masukkan lori sesuai kapasitas rebusan dengan hati-hati
7. Lepaskan lock trolley/cantilever, geser dan tempatkan pada posisi parkir dengan
baik
8. Bersihkan ring pintu dari sampah atau brondolan yang terjatuh sebelum pintu
ditutup
9. Periksa kondisi seal (packing door) dan bila telah rusak ganti dengan seal baru
(pastikan penampang sambungan membentuk sudut 45')
10.Tutup pintu rebusan, dan pastikan kerapatan pintu di atas 80 % secara
tangensial dan radial. (Jika kurang laporkan ke Supervisor atau Asisten Pabrik )
11.Tutup tell tale valve, dan dudukkan safety bar arm pada lug stopper
Membuka dan Menutup Rebusan
Setelah Proses
1. Lakukan pengoperasian rebusan
2. Simpan kembali alat kerja dan alat pelindung diri pada
tempatnya dengan rapi
3. Bila melakukan pembersihan / perbaikan suatu unit alat,
pastikan telah dipasang tag out dan dilakukan lock out.
4. Bila telah selesai melakukan pembersihan/perbaikan suatu
unit alat pastikan telah dicabut tag out dan dikembalikan
lock out
5. Steriliser bay dan lantai rebusan harus senantiasa bersih
dan bebas dari brondolan
6. Bila terjadi penyimpangan dan kerusakan segera laporkan
ke Asisten Pabrik.
Membuka dan Menutup Rebusan
STERILIZER
28
29
PINTU REBUSAN
Pintu Rebusan
30
LINER
Liner
31
32
Penampang Pintu Rebusan
33
ENGSEL PINTU STERILIZER
Bearing Engsel
34
ORIFICE PLATE
Orifice Plate
35
STRAINER CONDENSATE
Strainer
36
SAFETY DEVICE
Safety device
37
LUBANG PIPA SAFETY DEVICE
Pipa safety device
38
RING KUNCI PINTU STERILIZER
Mekanisme Kunci Pintu Sterilizer
39
TROLLY
Trolly
40
BOX PENAMPUNG SAMPAH
Box Sampah
41
EXHAUST
Exhaust
42
PNEUMATIC PIPA KONDENSAT
Actuator/
Solenoid
43
PIPA KONDENSAT
Pipa Kondensat
44
SILINCER
Silincer Chamber
45
BLOWDOWN SILINCER
46
SAFETY VALVE
Safety Valve
47
MAIN INLET Main Inlet
48
INLET STEAM
Pneumatic
49
DATA STREAM
50
PANEL CONTROL HORIZONTAL STERILIZER
Panel
51
PANEL CONTROL VERTICAL STERILIZER
52
KERTAS INDIKATOR PEREBUSAN
Kertas Indikator
53
PIPA LALUAN KOMPRESOR
Pipa Kompresssor
54
REGULATOR PRESSURE
55
PRESSURE GAUGE
56
INDICATOR SAFETY
57
PENGISIAN LORI KE STERILIZER
58