KARYA TULIS AKHIR

UJI EFEKTIFITAS ANTIFUNGI EKSTRAK BUAH PARE (Momordica

charantia) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI Malassezia furfur

SECARA IN VITRO

Oleh :

AMALIA ULFATUN HASANAH

201210330311086

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2016

i

HASIL PENELITIAN

UJI EFEKTIFITAS ANTIFUNGI EKSTRAK BUAH PARE (Momordica

charantia) TERHADAP PERTUMBUHAN KOLONI Malassezia furfur

SECARA IN VITRO

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

AMALIA ULFATUN HASANAH

201210330311086

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2016

ii

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

18 Agustus 2016

Pembimbing I

dr. Irma Suswati, M.Kes

Pembimbing II

dr. Bambang Mulyawan, Sp.A

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes

iii

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Amalia Ulfatun Hasanah ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

pada tanggal 18 Agustus 2016

Tim Penguji

dr. Irma Suswati, M.Kes , Ketua

dr. Bambang Mulyawan, Sp.A , Anggota

dr. Indah Serinurani Effendi , Anggota

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT karena atas rahmat dan hidayahNYA penulisan tugas akhir ini dapat

diselesaikan dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam selalu

tercurah kepada Rasullullah SAW, keluarga, sahabat-sahabat dan para pengikut

beliau hingga akhir zaman.

Penelitian ini berjudul “UJI EFEKTIFITAS ANTIFUNGI EKSTRAK

BUAH PARE (Momordica charantia) TERHADAP PERTUMBUHAN

KOLONI Malassezia furfur SECARA IN VITRO”.

Pada kesempatan ini, saya selaku penulis menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang dan selaku pembimbing I yang dengan penuh

kesabaran dan pengertian berkenan membimbing dan mengarahkan saya dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A, selaku dosen pembimbing II yang telah

membantu, membimbing memberikan masukan dan meluangkan waktunya

dalam penyelesaian tugas akhir ini.

3. dr. Indah Serinurani Effendi, selaku dosen penguji yang telah memberi saya

masukan dan sarannya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan

baik.

4. Orang tua saya H. Nasikhin dan Hj. Nina Sunaryati atas do’a dan

kepercayaannya selama ini kepada saya sehingga saya bisa menjalani proses ini

dengan kelapangan hati, juga saudara-saudara tercinta (Muhammad Reza

v

Fahmi, Nadia Cahya Latifah dan Azkiya Arini Althafunnisa) serta segenap

keluarga besar terima kasih atas semua do’anya.

5. Pak Joko, Mbak Fat, Mas Nyono, Mbak Citra terima kasih atas semua

bantuannya.

6. Teman-teman FK 2012 terima kasih atas bantuan dan semangatnya.

7. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan dan

penyelesaian tugas akhir yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna di

dunia ini sehingga penulis sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak.

Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 18 Agustus 2016

Penulis

vi

ABSTRAK

Hasanah, Amalia Ulfatun. 2016. Uji Efektifitas Antifungi Ekstrak Buah Pare

(Momordica charantia) terhadap pertumbuhan koloni Malassezia furfur

secara In Vitro. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr. Irma Suswati, M.Kes,

Pembimbing (2) dr. Bambang Mulyawan, Sp.A.

Latar Belakang: Malassezia furfur adalah spesies tunggal yang menyebabkan

penyakit Pitiriasis versikolor, merupakan bagian flora normal yang sering

ditemukan pada permukaan kulit atau tubuh manusia dan hewan yang dapat juga

menjadi patogen. Ketokonazol digunakan sebagai terapi pada kasus PV, informasi

terbaru mengenai aspek keamanan obat bahwa, ketokonazol memiliki efek

samping liver injury paling tinggi dibandingkan dengan antijamur lain. Buah pare

memiliki efek antifungi karena mengandung saponin, flavonoid, dan alkaloid.

Tujuan Penelitian: Membuktikan efek ekstrak buah pare (Momordica charantia)

terhadap pertumbuhan jamur Malassezia furfur.

Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan true experimental Post test Only

Control Group Design. Konsentrasi ekstrak buah pare yang digunakan adalah

100%, 50%, 25%, 12,5%, 6,25%, 3,125%, 1,56%, 0% untuk menentukan Kadar

Bunuh Minimal (KBM). Analisa data menggunakan ANOVA, Korelasi, dan

Regresi.

Hasil Penelitian dan Pembahasan: Nilai KBM pada konsentrasi 25%. Hasil uji

ANOVA (p=0.000<0.05) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar

perlakuan. Hasil uji korelasi (r) adalah -0.671, artinya koefisien korelasi kuat dan

peningkatan konsentrasi ekstrak buah pare akan menurunkan jumlah koloni jamur

Malassezia furfur. Hasil uji regresi (R square) adalah 45%, artinya pemberian

ekstrak buah pare berpengaruh terhadap penurunan jumlah koloni jamur

Malassezia furfur. Hal tersebut dikarenakan bahan aktif yang dimiliki buah pare

yaitu saponin, flavonoid, dan alkaloid.

Kesimpulan: Ekstrak buah pare memiliki efek antifungi terhadap pertumbuhan

Malassezia furfur.

Kata kunci: Ekstrak buah pare (Momordica charantia), Malassezia furfur, KBM

(Kadar Bunuh Minimal).

vii

ABSTRACT

Hasanah, Amalia Ulfatun. 2016. Antifungal Effect of Momordica charantia

Extract Against The Growth of Colonies of Malassezia furfur in vitro.

Script, Medical Faculty University of Muhammadiyah Malang. Supervisor

: (1) dr. Irma Suswati, M.Kes, Supervisor (2) dr. Bambang Mulyawan,

Sp.A.

Background: Malassezia furfur as a single species that could cause Pityriasis

versicolor (PV), is one of the normal flora that are often found on the surface of

the skin or human body and animals and could be pathogenic. Ketoconazole is

used as a therapy for PV, the latest information regarding the safety aspect of this

agent, ketoconazole has the greatest side effects of liver injury compared to other

antifungals. Momordica charantia has antifungal effects because of saponins,

flavonoids and alkaloids content.

Objective: To prove the antifungal effect of Momordica charantia extract againts

the growth of Malassezia furfur.

Methods: This study used a true experimental Post test Only Control Group

Design. Concentration of bitter melon fruit or Momordica charantia extract was

100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25%, 3.125%, 1.56%, 0% to determine Minimum

Fugicidal Concentration (MFC). Data were analyzed using ANOVA, Correlation

and Regression Test.

Results and Discussion: The value of MFC was showed in concentration of 25%.

Results of ANOVA test (p = 0.000> 0.05) showed a significant difference

between treatments. Results of correlation test (r) is -0671, it meant a strong

correlation coefficient and the higher concentration of Momordica charantia

extract will decrease the number of Malassezia furfur colonies. Results of

regression analysis (R square) is 45%, that meant that the Momordica charantia

extract decreased the number of Malassezia furfur colonies. That antifungal effect

was caused by the active saponins, flavonoids and alkaloids content of

Momordica charantia.

Conclusion: Momordica charantia extract has antifungal effect on the growth of

Malassezia furfur.

Keywords: Bitter melon extract (Momordica charantia), Malassezia furfur,

Minimum Fungicidal Concentration (MFC).

viii

DAFTAR ISI

JUDUL ......................................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

LEMBAR PENGUJIAN .............................................................................. iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. iv

ABSTRAK .................................................................................................... vi

ABSTRACT ................................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ viii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR SINGKATAN .............................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4

1.4.1 Manfaat Akademis ........................................................... 4

1.4.2 Manfaat Aplikasi di Masyarakat ....................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Pare (Momordica charantia) ....................................... 5

2.1.1 Tinjauan Umum ................................................................ 5

2.1.2 Taksonomi ........................................................................ 6

2.1.3 Morfologi ......................................................................... 6

2.1.4 Nama Lain ........................................................................ 9

2.1.5 Jenis (Varietas) ................................................................. 9

2.1.6 Kandungan Buah Pare (Momordica charantia) ................. 10

2.2 Malassezia furfur ........................................................................ 16

2.2.1 Taksonomi ........................................................................ 16

ix

2.2.2 Sinonim ............................................................................ 16

2.2.3 Morfologi dan Identifikasi ................................................ 16

2.3 Pitiriasis Versikolor .................................................................... 19

2.3.1 Definisi .......................................................................... 19

2.3.2 Sinonim ......................................................................... 19

2.3.3 Etiologi .......................................................................... 19

2.3.4 Epidemiologi ................................................................. 19

2.3.5 Patogenesis .................................................................... 20

2.3.6 Manifestasi Klinis .......................................................... 21

2.3.7 Pemeriksaan Penunjang .................................................. 22

2.3.8 Diagnosis ....................................................................... 22

2.3.9 Diagnosis Banding ......................................................... 23

2.3.10 Pengobatan .................................................................... 24

2.3.11 Pencegahan ................................................................... 24

2.3.12 Prognosis ...................................................................... 24

2.4 Antifungi .................................................................................... 25

2.5 Uji Kepekaan Terhadap Antifungi In Vitro ................................. 25

2.5.1 Metode Dilusi Tabung ............................................................. 25

2.5.2 Metode Difusi Cakram ............................................................. 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep ...................................................................... 28

3.2 Hipotesis ................................................................................... 30

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 31

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................... 31

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 31

4.3.1 Populasi ........................................................................... 31

4.3.2 Sampel ............................................................................. 31

4.3.3 Besar Sampel ................................................................... 32

4.4 Variabel Penelitian .................................................................... 32

4.4.1 Variabel Bebas ................................................................. 32

x

4.4.2 Variabel Tergantung ......................................................... 32

4.5 Definisi Operasional ................................................................... 33

4.6 Instrumen Penelitian .................................................................. 33

4.6.1 Alat dan Bahan Pembuatan Ekstrak Buah Pare ................. 33

4.6.2 Alat dan Bahan Uji Kepekaan Ekstrak Buah Pare ............. 34

4.7 Prosedur Penelitian .................................................................... 35

4.7.1 Sterilisasi Alat .................................................................. 35

4.7.2 Pembuatan Medium Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan

Tween 80 .......................................................................... 35

4.7.3 Pembuatan Medium Sabouraud Dextrose Broth (SDB) dan

Tween 80 .......................................................................... 36

4.7.4 Pembuatan Ekstrak Buah Pare .......................................... 36

4.7.5 Pembuatan Perbenihan Cair .............................................. 37

4.7.6 Uji Kepekaan Ekstrak Buah Pare Terhadap Malassezia

furfur ................................................................................ 37

4.8 Diagram Alur Penelitian ............................................................ 42

4.9 Analisis Data ............................................................................. 44

BAB 5 HASIL PENELITIAN

5.1 Efek Antifungi Ekstrak Buah Pare Terhadap Jamur M. Furfur ... 45

5.1.1 Kadar Hambat Minimal (KHM) Ekstrak Buah Pare ........... 45

5.1.2 Kadar Bunuh Minimal (KBM) Ekstrak Buah Pare ............ 45

5.1.3 Uji Normalitas dan Homogenitas ...................................... 46

5.1.4 Uji Statistik One Way ANOVA dan Post hoc Tukey .......... 47

5.1.5 Uji Statistik Korelasi dan Regresi ..................................... 50

BAB 6 PEMBAHASAN ............................................................................. 54

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan ............................................................................... 59

7.2 Saran ......................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 60

LAMPIRAN .................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Morfologi Pare (Momordica charantia) ....................................... 7

Tabel 2.2 Senyawa Kimia yang Terkandung Dalam Tanaman Pare ............. 11

Tabel 2.3 Kandungan Bahan Aktif Daun, Biji, dan Buah Pare Dalam Berbagai

Ekstrak ........................................................................................ 11

Tabel 5.1 Rerata jumlah koloni M. furfur per cawan .................................... 46

Tabel 5.2 Uji Normalitas Data ..................................................................... 46

Tabel 5.3 Uji Homogenitas Data .................................................................. 47

Tabel 5.4 Uji Statistik One Way ANOVA .................................................... 47

Tabel 5.5 Hasil Uji Tukey untuk jumlah koloni per cawan ........................... 48

Tabel 5.6 Uji korelasi Pearson ekstrak buah pare (Momordica charantia)

terhadap jumlah koloni jamur M. furfur per cawan ....................... 50

Tabel 5.7 Hasil Analisis Regresi Linier ....................................................... 51

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Momordica charantia ................................................................ 7

Gambar 2.2 Malassezia furfur ....................................................................... 16

Gambar 2.3 Metode dilusi tabung ................................................................. 25

Gambar 2.4 Metode difusi cakram ................................................................ 26

Gambar 3.1 Skema Kerangka Konsep ........................................................... 28

Gambar 4.1 Alur Kerja Metode Dilusi Tabung ............................................. 42

Gambar 4.2 Alur Kerja Metode Difusi Cakram ............................................. 43

Gambar 5.1 Means Plot Jumlah Koloni per Cawan ....................................... 49

Gambar 5.2 Grafik Scatter Plot .................................................................... 51

xiii

DAFTAR SINGKATAN

PV : Pitiriasis versikolor

KHM : Kadar Hambat Minimal

KBM : Kadar Bunuh Minimal

HE : hematoxylin-eosin

PAS : periodic Acid-schiff

SDA : Sabouraud Dextrose Agar

SDB : Sabouraud Dextrose Broth

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Analis Medis FK UNAIR, 2008. Sterilisasi, Perbenihan (media) Buatan, Uji

Kepekaan Antibiotiks, Dalam : Analis Medis FK UNAIR (ed), Basic

Microbiology, Surabaya.

ATTC, 2013. Malassezia furfur. American Type Culture Collection, USA.

Badan POM RI, 2005. Informasi Terkini Aspek Keamanan Obat yang

Mengandung Ketoconazole.

Budimulja Unandar, 2001. Dermatomikosis Superfisialis, Balai Penerbit FKUI,

Jakarta, pp. 3, 55-58, 62-63, 65.

Budimulja Unandar, 2009. Mikosis, Dalam : Djuanda A (ed), Ilmu Penyakit Kulit

dan Kelamin, edisi kelima, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, pp. 89-109.

Bukhart CG, 2013. Tinea Versicolor, viewed 29 Januari 2016, From

http://emedicine.medscape.com

Chaudhary, R, Singh, S., Banerjee, T. & Tilak, R, 2010. Prevalence of different

Malassezia species in pityriasis versicolor in central India. Indian J

Dermatol Venereol Leprol, 76, 159-64.

Chua, K., Chua, I., Chong, K. & Chua, K, 2005. A modified mycological medium

for isolation and culture of Malassezia furfur. Malaysian J Pathol, 27, 99-

105.

Dahlan Sopiyudin M, 2013. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba

Medika, Jakarta, pp 84-89, 158-162.

Dinas Pertanian Jawa Timur, 2007. Budidaya Pare (Momordica charantia L.).

http://www.dipertajatim.go.id/2007/index

Dorland, WA, 2011. Kamus Kedokteran Dorland, EGC, Jakarta.

Dr.M Fattah, 2000. Infeksi jamur kulit. In: Ilmu penyakit kulit. 1st ed. Penerbit

Hipokrates ; Harahap Marwali. Jakarta 2000. p.73-4.

Dzen S. M., Roekistiningsih SS, Winarsih S, 2010. Genus Salmonella Dalam

Bakteriologi Medik Hal 223-224, Tim Mikrobiologi FK Universitas

Brawijaya, Putra Media Nusantara, Surabaya.

Febriani TH, 2014. Uji Daya Antifungi Jus Buah Pare (Momordica charantia L)

Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Candida Albicans Secara in vitro.

Jurnal Ilmiah Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Muhammadiyah

Surakarta.

xv

Francis, G., Z. Kerem, H. P. S. Makkar and K. Becker, 2002. The Biological

Action of Saponins In Animal System : Review. British Journal of Nutrition

88 : 587-605.

Gunawan, Adiputra. 2009. Potensi Buah Pare (Momordica charantia L.) Sebagai

Antibakteri Salmonella thypimurium. Universitas Mahasaraswati.

Denpasar.

Hapsari, R. 2005. Uji banding efektivitas selenium sulfida 2,5% dengan

ketokonazol 2% secara invitro terhadap pertumbuhan Malassezia furfur

pada pitiriasis versikolor. Universitas Diponegoro. Semarang. Tersedia:

http://eprints.undip.ac.id/37442/1/Winda_Citra.pdf [dikutip 02 April 2015]

Hidayati AN, Suyoso S, Hinda DP, Sandra E, 2005. Mikosis superfisialis di divisi

mikologi unit rawat jalan penyakit kulit dan kelamin RSUD. Dr. Soetomo

Surabaya tahun 2003-2005. p.1-3

Ismaini, L, 2011. Aktivitas Antifungi Ekstrak (Centella Asiatica (L.) Urban

Terhadap Fungi Patogen Pada Daun Anggrek (Bulbophyllum

Flavidiflorum Carr). Jurnal Penelitian Sains. Vol 14 No. 1.

Janik MP, Hefferman, Michael P, 2008. Yeast Infection : Candidiasis and Tinea

(Pityriasis) Versicolor, In : Wolff, Klaus, Goldsmith, et al, Dermatology In

General Medicine, 6th edn, Mc Graw-Hill Publishing, USA, pp.1828-

1830.

Jawetz, Melnick, Adelberg, 2008. Mikrobiologi Kedokteran, edisi 23, EGC,

Jakarta, Hal : 243-245.

Juliantina R, Farida, 2008. Manfaat Sirih Merah (Piper crocatum) Sebagai Agen

Anti Bakterial Terhadap Bakteri Gram Positif dan Gram Negatif [online],

(http://journal.uii.ac.id/index.php/JKKI/article/viewFile/543/467)

Kumala W. 2009. Mikosis Superfisialis. Dalam: Kumala W (ed). Mikologi Dasar

Kedokteran. Universitas Trisakti. Jakarta. Pp. 46-48.

Kumar, K. Vamshi Sharathnath, P. Yogeswaran. 2010. A Medical Potency of

Momordica charantia L. International Journal of Pharmaceutical Sciences

Review and Research, Volume I, Issue 2, March-April 2010; Article 018.

Tersedia: http://www.Pharmaceuticalsciences.com/

Kusumaningtyas, E., Sukmawati dan E. Astuti, 2008. Penentuan Golongan

Bercak Senyawa Aktif Dari Ekstrak N-Heksan Alphinia Galanga Terhadap

Candida Albicans Dengan Bioautografi dan Kromatografi Lapis Tipis.

JITV 13 (4) : 323-328.

Kristanti, A. N., Aminah, N. S., Tanjung, M. dan Kurniadi, B., 2008, Buku Ajar

Fitokimia, Airlangga University Press, Surabaya.

xvi

Lukito H, 2001. Rancangan Penelitian Suatu Pengantar. FKIP, Malang, hal : 25-

27.

Manju Makhija, Dharmendra Ahuja, Bankim Chand Nandy, Shipra Gautam et al,

2011. Evaluation and Comparison of Antibacterial Activity of Leaves,

Seeds and Friuts Extract of Momordica charantia L., Reseacrh Journal of

Pharmaceutical, Biological and Chemical Sciences, Volume 2 Issue 2,

Page No. 185.

Marjorie, 2000. Plant Products As Antimicrobial Agents. Clinical Mikrobiology

Reviews Vol 12 No. 4 Halaman 571.

Moeljanto, Rini Damayanti. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih Obat

Mujarab dari Masa ke Masa. Jakarta: Agromedia Pustaka

Moniri R, Nazeri M, Amiri S, et al, 2009. Isolation and Identification of

Malassezia Spp. Sci., Vol. 25, pp. 837-840.

Nathalia S, dkk. 2015. Profil Pitiriasis Versikolor di Poliklinik Kulit & Kelamin

RSUP Prof. Dr. R. D Kandou Manado Periode Januari-Desember 2012.

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015.

NCBI, Malassezia furfur, Viewed 8 Desember 2015, from http://ncbi.nlm.nih.gov

Nuria, M. C., A. Faizatun., dan Sumantri, 2009. Uji Antibakteri Ekstrak Etanol

Daun Jarak Pagar (Jatropha cuircas L) Terhadap Bakteri Staphylococcus

aureus ATCC 25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan Salmonella

typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian. 5 : 26-37.

Nobuyaki S, 2009. The Cell Wall Galactomannan Antigen From Malassezia

furfur and Malassezia Pachydermatis Contains β-1, 6-Linked Linear

Galactofuranosyl Residues and Its Detection Has Diagnostic Potential,

Department of Infection and Hos Defense, Tohoku Pharmaceutical

University, 4 (1), pp. 981-8558.

Partologi, D. 2008. Pityriasis versikolor dan diagnosis bandingnya. Departemen

Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU. Medan. Tersedia:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3417/1/08E00851.pdf

Prarthna Daniel, Ujjwala Supe, dan M.G.Roymon. (2014). A review on

Phytochemical analysis of Momordica charantia. Vol. 3. International

Journal Of Advances In Pharmacy, Biology And Chemistry. 2277 – 4688.

Prianto J, 2008. Mikologi. Dalam : Hadidjaja P, Gandahusada S (ed), ATLAS

Parasitologi Kedokteran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 212.

Rai, Mahendra K., Wankhade S., 2009. Tinea versicolor an epidemiology .

Journal of Microbial & Biochemial Techonology. Available from :

http://www.omicsonline.org [dikutip 08 April 2015]

xvii

Reiss E, Hearn VM, Poulain D. Structure and function of the fungal cell wall. J.

Med. Vet.Mycol. 1992; 30 (Suppl): 143-156.

Roberts B, Bray J, Lewis J, dkk. Biologi Molekuler Sel. 2nd

ed. Jakarta: Balai

Penerbit FKUI. 1996.

Robinson, Trever, 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Edisi VI. ITB. Bandung.

Hal 123-128.

Setyarini PS & Krisnansari D, 2011. Perbandingan Efek Antifungi Ekstrak

Lengkuas (Alphina galanga Linn) Dengan Ketokonazol Pada Isolat

Malassezia furfur, Mandala of Health, 5 (2), pp. 82-92.

Sharma R, Chandra S, Singh A, et al, 2012. Essential Oils Against Lipophilic

Yeast Like Fungus, International Journal of Pharmaceutical and

Biological Archives, 3 (1), pp. 63-68.

Siregar RS, 2005. Mikosis Superfisialis, Dalam : Siregar RS (ed), Penyakit Jamur

Kulit, Edisi Kedua, EGC, Jakarta, pp. 8-11.

Singh, R., Kumar, A., Giri, D.D., Bhuvaneshwari, K., Pandey, K.D., 2012. Gas

Chromatography-Mass Spectrometry Analysis and Phytochemical

Screening of Methanolic Fruit Extract of Momordica charantia. Journal of

Recent Advances in Agriculture, 1 (4), 122-127.

Soemiati, 2002. Meknisme Kerja Senyawa Fenol, [online]

(http://journal.ui.ac.id/?hal=detailartikel&q=360, diakses tanggal 10

Januari 2016)

Soenartyo, 2000. Uji Sitotoksisitas Ekstrak Momordica charantia L.

Menggunakan Daun Kumis Kucing, [online]

(http://journal.lib.unair.ac.id/index.php/dj/issue/view/542/ShowToc)

Subahar S, Tati S, 2004. Khasiat & Manfaat Pare Si Pahit Pembasmi Penyakit Cet

1, Agromedia Pustaka, Jakarta.

Supraja, P., Usha, R., 2013. Antibacterial and Phytochemical Screening from Leaf

and Fruit Extract of Momordica charantia. International Journal of

Pharma and Bio Sciences, ISSN, 4 (1), 787-793.

Suryaningrum RI. 2005. Uji banding efektivitas mengkudu 2% dengan

ketokonazol 2% secara invitro terhadap pertumbuhan Malassezia furfur

pada pitiriasis versikolor. Universitas Diponegoro. Semarang. Tersedia:

http://eprints.undip.ac.id/37442/1/Winda_Citra.pdf [dikutip 02 April

2015]

Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK, et al, 2008. Mikologi, Dalam : Sutanto I,

Ismid IS, Sjarifuddin PK, et al (ed), Buku Ajar Parasitologi Kedokteran,

Edisi Keempat, Balai Penerbit FKUI, Jakarta, pp. 311-313.

xviii

Tiwari AK, Mishra RK, Kumar A, et al, 2011. A Comparative Novel Method of

Antifungal Susceptibility for Malassezia furfur and Modification of

Culture Medium By Adding Lipid Suplement, Journal of Phytology, vol.

3, pp. 44-52.

Tjampakasari CR, 2006. Karakteristik Candida albicans. Cermin Dunia

Kedokteran. 151: 33-36.