karya ilmiah remaja (don't copy)

18
Dampak Penggunaan Bahasa Alay bagi Aktivitas Interaksi Sosial Peserta Didik Kelas XI SMA Citra Nusa Disusun oleh : Riztanty Ayudia Yuniwati NIS : 131410092 YAYASAN SURYA PURNAMA JAYA SMA CITRA NUSA Jl. KSR Dadi Kusmayadi No. 17 Cibinong-Kabupaten Bogor Telp. (021) 87916911

Upload: riztanty-ayudia

Post on 16-Apr-2017

234 views

Category:

Education


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Karya ilmiah remaja (don't copy)

Dampak Penggunaan Bahasa Alay bagi Aktivitas

Interaksi Sosial Peserta Didik Kelas XI

SMA Citra Nusa

Disusun oleh :

Riztanty Ayudia Yuniwati NIS : 131410092

YAYASAN SURYA PURNAMA JAYA

SMA CITRA NUSA

Jl. KSR Dadi Kusmayadi No. 17 Cibinong-Kabupaten Bogor

Telp. (021) 87916911

Page 2: Karya ilmiah remaja (don't copy)

ii

PENGESAHAN PEMBIMBING

Karya ilmiah ini di ajukan untuk memenuhi tugas akhir semester genap

Judul Karya Tulis : Dampak Penggunaan Bahasa Alay bagi Aktivitas

Interaksi Sosial Peserta Didik kelas XI SMA Citra Nusa

Disusun oleh :

Nama Lengkap : Riztanty Ayudia Yuniwati NIS : 131410092

Kelas : 11 IIS 2 ( XI IIS 2 )

Guru Pembimbing

1. Nama Lengkap : Mia Westina, S.Pd

2. Guru Mapel : Sosiologi

SMA Citra Nusa.

Cibinong, 5 Maret 2015

Menyetujui

Wakabid Akademik, Guru Pembimbing,

Yayan, S.Pd Mia Westina, S.PdNIK. 2910.69

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Widaranti,S.E

NIK. 2910.04

Page 3: Karya ilmiah remaja (don't copy)

iii

PENGESAHAN TIM PENGUJI

KARYA ILMIAH

Judul karya tulis : Dampak Penggunaan Bahasa Alay bagi Aktivitas Interaksi

Sosial Peserta Didik kelas XI SMA Citra Nusa

Disusun oleh :

Nama Lengkap : Riztanty Ayudia Yuniwati NIS : 131410092

Kelas : 11 IIS 2 ( XI IIS 2 )

Guru Pembimbing

1. Nama Lengkap : Mia Westina, S.Pd

2. Guru Mapel : Sosiologi

Tanggal Presentasi : 5 Maret 2015

Tim Penguji : Tanda Tangan

1. Yayan, S.Pd ...................................................

2. Murni, S.Pd ...................................................

3. Etie Rinjayanti, S.Pd ....................................................

Page 4: Karya ilmiah remaja (don't copy)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah karya tulis ilmiah ini

dengan judul “Dampak Penggunaan Bahasa Alay bagi Aktivitas Interaksi Sosial

Peserta Didik kelas XI SMA Citra Nusa”.

Dalam menyusun karya tulis ilmiah ini saya banyak mendapat bimbingan

dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Widaranti, S.E selaku Kepala SMA Citra Nusa.

2. Ibu Mia Westina, S.Pd. Selaku guru pembimbing yang telah

membimbing saya dalam menyelesaikan karya tulis ini.

3. Serta teman-teman kelas XI SMA Citra Nusa yang telah membantu

mengisi angket.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah karya tulis ilmiah ini

masih jauh dari sempurna, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun guna memperbaiki kesalahan saya dalam penyusunan

makalah yang selanjutnya. Saya berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Cibinong, 27 Februari 2015

Penulis

Page 5: Karya ilmiah remaja (don't copy)

v

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PEMBIMBING............................................................................................... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI

KARYA ILMIAH.................................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR...............................................................................................................iv

DAFTAR ISI........................................................................................................................... v

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat.................................................................................................. 3

1.4 Metode Penelitian .................................................................................................... 3

1.5 Subjek Penelitian...................................................................................................... 3

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Sejarah istilah alay secara umum.............................................................................. 4

2.2 Interaksi Sosial .......................................................................................................... 5

2.2.1 Kontak Sosial ...................................................................................................... 6

2.2.2 Komunikasi......................................................................................................... 7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Dampak Bahasa Alay bagi Interaksi Sosial Peserta Didik SMA Citra Nusa................ 8

3.2 Proses penyebaran bahasa alay di SMA Citra Nusa.................................................. 8

3.3 Cara mengurangi penggunaan bahasa alay menurut siswa-siswi SMA Citra Nusa .. 9

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 11

4.2 Saran ....................................................................................................................... 11

Lampiran ........................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 13

Page 6: Karya ilmiah remaja (don't copy)

1

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangModernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi

dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik

dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju,

berkembang, dan makmur. Diungkapkan pula modernisasi merupakan hasil dari

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang sekarang ini.

Teknologi merupakan keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang

diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan

teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi

alat-alat sederhana.

Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak,

telepon, dan internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan

memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.

Teknologi dapat dipandang sebagai kegiatan yang membentuk atau mengubah

kebudayaan. Selain itu, teknologi adalah terapan matematika, sains, dan berbagai

seni untuk faedah kehidupan seperti yang dikenal saat ini. Sebuah contoh modern

adalah bangkitnya teknologi komunikasi, yang memperkecil hambatan bagi

interaksi sesama manusia, dan sebagai hasilnya, telah membantu melahirkan sub-

sub kebudayaan baru seperti bangkitnya budaya media sosial yang berbasis pada

perkembangan komputer dan internet.

Penggunaan media sosial saat ini bukan hanya sebagai alat komunikasi

semata, melainkan juga mendorong terbentuknya interaksi yang hampir sama

seperti interaksi tatap muka. Disini interaksi terbentuk lalu dipercepat prosesnya

melalui teks, suara, foto, dan video call. Awal mula terbentuknya sosial media

terjadi pada tahu 1978 dari penemuan sistem papan buletin, yang dapat

memungkinkan kita untuk mengunggah, atau mengunduh informasi, dapat

berkomunikasi dengan mengunakan surat elektronik yang koneksi internetnya

masih terhubung dengan saluran telepon dengan modem. Sistem papan buletin ini

Page 7: Karya ilmiah remaja (don't copy)

2

ditemukan oleh Ward Christensen dan Randy Suess yang keduanya adalah sesama

pecinta dunia komputer.

Perkembangan sosial media pertaman kali dilakukan melalui pengiriman

surat elektronik pertama oleh peneliti ARPA (Advanced Research Project Agency)

pada tahun 19711. Pada tahun 1999 Muncul situs untuk membuat blog pribadi,

yaitu Blogger. Situs ini menawarkan penggunanya untuk bisa membuat halaman

situsnya sendiri, sehingga pengguna dari Blogger ini bisa memuat hal tentang

apapun, termasuk hal pribadi ataupun untuk mengkritisi pemerintah, sehingga bisa

di katakan Blogger ini menjadi tonggak berkembangnya sebuah media sosial.

Pada tahun 2002 munculah Friendster, situs jejaring sosial yang pada saat itu

menjadi booming, dan keberadaan sebuah media sosial menjadi fenomenal. Pada

tahun 2004 lahirnya Facebook, situs jejaring sosial yang terkenal, merupakan

salah satu situs jejaring sosial yang memiliki anggota terbanyak hingga saat ini.

Pesatnya perkembangan media sosial dikarenakan semua orang seperti bisa

memiliki media sendiri. Jika untuk memiliki media tradisional seperti televisi,

radio, atau koran dibutuhkan modal yang besar dan tenaga kerja yang banyak,

maka lain halnya dengan media sosial.

Seorang pengguna media sosial bisa mengakses menggunakan media

sosial dengan jaringan internet bahkan yang aksesnya lambat sekalipun, tanpa

biaya besar, tanpa alat mahal dan dilakukan sendiri tanpa karyawan.Pengguna

media sosial dengan bebas bisa mengedit, menambahkan, memodifikasi baik

tulisan, gambar, video, grafis, dan berbagai model konten lainnya.

Pesatnya perkembangan media sosial sehingga penggunaan jejaring sosial

internet kini banyak diminati kalangan remaja. Remaja menggunakan media sosial

untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya.

1Jarot Setyaji, Buku Pintar menguasai Komputer dan Laptop, Media Kita, Jakarta, 2010, hlm 260

Page 8: Karya ilmiah remaja (don't copy)

3

Dalam menggunakan media sosial, biasanya remaja suka mengirim status

curhatan, meng-upload foto dengan gaya tertentu dan menulis status dengan

menggunakan bahasa alay. Penggunaan bahasa alay di media sosial sudah sering

dan menimbulkan dampak tersendiri.

1.2 Rumusan MasalahDari latar belakang diatas maka saya merumuskan masalah menjadi tiga

pertanyaan ilmiah berikut ini:

1. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan bahasa alay bagi

interaksi sosial siswa-siswi kelas XI SMA Citra Nusa?

2. Bagaimana proses penyebaran bahasa alay di SMA Citra Nusa?

3. Bagaimana cara untuk mengurangi pemakaian bahasa alay sebagai bahasa

sehari-hari menurut siswa-siswi SMA Citra Nusa?

1.3 Tujuan dan ManfaatPenelitian ini memiliki beberapa tujuan yakni bersifat praktis untuk

melengkapi tugas Karya Tulis Ilmiah sebagai tugas akhir sekolah. Dan juga

bersifat teoritis untuk memperkaya kajian serta wawasan sebagai bahan bacaan.

1.4 Metode PenelitianMetode yang saya gunakan dalam membuat karya tulis ilmiah ini adalah :

1. Deskriptif

2. Kajian pustaka dilakukan dengan mencari di internet dan buku-buku

panduan

1.5 Subjek PenelitianSubjek Penelitian saya adalah populasi kelas XI SMA Citra Nusa. Dengan

sample sebanyak 10 orang kelas IPA dan 15 orang kelas IPS. Saya menggunakan

teknik pengumpulan data berupa angket dan mewawancarai beberapa orang

subjek penelitian.

Page 9: Karya ilmiah remaja (don't copy)

4

BAB IIKERANGKA TEORI

2.1 Sejarah istilah alay secara umumFenomena anak alay semakin marak saat ini. Mulai dari gaya berpakaian

hingga tata bahasa. Ciyus dan miapa adalah kata-kata alay teranyar yang marak

yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari, media jejaring sosial, maupun iklan

komersial di media massa. Tidak hanya bahasa, tulisan alay juga semakin sering

menghiasi media sosial atau bahkan sejumlah iklan di media. Kata-kata itu ditulis

dengan kombinasi huruf besar, kecil dan angka, sungguh jauh dari kaidah ejaan

yang benar.

“Alay merupakan suatu fenomena yang terjadi pada sekelompok remaja

minoritas dan memiliki karakteristik yang unik. Bahasa yang mereka gunakan

terkadang “menyilaukan” mata dan “menyakiti” telinga bagi masyarakat yang

tidak terbiasa,” tutur Bramantio, seperti dikutip dari situs Unair, Rabu

(28/11/2012).

Dia menjelaskan, alay memiliki stereotipe2 tentang gaya hidup kampungan

atau norak. Istilah alay sendiri menggambarkan kondisi remaja yang tidak

memiliki arah tujuan yang jelas dan masih labil. “Fenomena alay saat ini telah

menyebar ke lapisan remaja Indonesia. Banyak yang akhirnya menggunakan

bahasa alay dalam komunikasi lisan dan tulisan,” ungkapnya.

Menurut Bramantio, kemunculan bahasa alay berkembang sejak masuknya

teknologi layanan pesan singkat atau SMS. Keterbatasan karakter pada fitur

handphone membuat mereka harus mencari cara untuk menyingkat isi SMS, salah

satu cara untuk memyingkat sms adalah dengan cara menyingkat kata.

2Margaret Puspitarini, “Asal-usul Perkembangan Bahasa Alay”, Okezone, diakses dari

http://news.okezone.com/read/2012/11/28/373/724664/asal-usul-perkembangan-bahasa-alay, pada tanggal 18 Februari2015 pukul 16:15

Page 10: Karya ilmiah remaja (don't copy)

5

Selanjutnya, alay juga berkembang sejak kemunculan situs jejaring sosial

seperti fb, path, dan twitter. Disitus jejaring sosial tersebut, remaja diberi

kebebasan berekspresi desain tampilan dan foto untuk mendapatkan perhatian

yang lebih, orang juga menulis status dengan isi yang mencolok dan penggunaan

gaya menulis yang berlebihan atau biasa disebut alay.

2.2 Interaksi SosialInteraksi sosial adalah kunci dari kehidupan sosial, oleh karena tanpa

interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Bertemunya orang

perorangan secara badaniyah belaka tidak akan menghasilkan pergaulan hidup

dalam suatu kelompok sosial. Pergaulan hidup semacam itu akan terjadi apabila

orang-orang perorangan atau kelompok-kelompok manusia saling bekerjasama,

saling berbicara, untuk mencapai suatu tujuan bersama. Maka dapat dikatakan

bahwa interaksi sosial adalah dasar proses-proses sosial, pengertian mana

menunjuk pada hubungan-hubungan sosial yang dinamis.

Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis, yang

menyangkut hubungan antara orang perorangan, antar kelompok manusia,

maupun antara orang dengan kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu,

interaksi sosial dimulai. Pada saat itu mereka saling sapa, berjabat tangan, saling

berbicara. . Suatu contohnya adalah dalam hal seorang guru menghadapi murid-

muridnya yang merupakan suatu kelompok manusia didalam kelas. Dalam

interaksi sosial tersebut, pada taraf pertama akan tampak bahwa guru mencoba

untuk menguasai kelasnya supaya interaksi sosial berlangsung dengan seimbang,

dimana terjadi saling pengaruh memperngaruhi antara kedua belah pihak.

Apabila seseorang memukul kursi misalnya, tidak akan terjadi suatu

interaksi sosial karena kursi tersebut tidak akan bereaksi atau mempengaruhi

orang yang telah memukulnya. Interaksi sosial tidak akan terjadi apabila manusia

Gambar 1 Tulisan alay siswi SMA Cinus di Twitter

Page 11: Karya ilmiah remaja (don't copy)

6

mengadakan hubungan yang langsung dengan sesuatu yang sama sekali tidak

berpengaruh terhadap sistem syarafnya, sebagai akibat hubungan termaksud.

Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua

syarat yaitu :

1. Adanya kontak sosial

2. Adanya komunikasi

2.2.1 Kontak SosialKata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum (artinya bersama-

sama) dan tango (artinnya menyentuh) ; jadi artinya secara hurufiyyah adalah

“bersama-sama menyentuh”. Secara fisik, kontak baru terjadi apabila terjadi

hubungan langsung, sebagai gejala sosial tidak perlu berarti suatu hubungan

langsung, oleh karena orang dapat mengadakan hubungan dengan pihak lain tanpa

menyentuhnya, seperti dengan cara berbicara dengan pihak lain tersebut. Apabila

dengan perkembangan teknologi saat ini, orang-orang dapat berhubungan satu

dengan yang lainnya melalui telepon, telegraf, surat, internet, dan sebagainya,

yang tidak memerlukan sesuatu hubungan langsung 3. Bahkan dapat dikatakan

bahwa hubungan langsung tidak perlu menjadi syarat utama terjadinya kontak.

Perlu dicatat bahwa kontak sosial memiliki sifat positif dan negatif. Yang

bersifat positif mengarah pada suatu kerjasama, sedangkan yang negatif mengarah

pada suatu pertentangan Suatu kontak sosial dapat juga bersifat primer dan

sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan hubungan langsung

bertemu dan bertatap muka, misalnya apabila orang-orang saling berjabat tangan,

senyum.Sebaliknya kontak sosial sekunder memerlukan suatu perantara. Misalnya

A meminta tolong ke B supaya diperkenalkan dengan gadis C, maka kontak

tersebut merupakan kontak sosial sekunder.

3Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, cetakan ke III, Penerbit Universitas, Jakarta, 1974, hlm 178

Page 12: Karya ilmiah remaja (don't copy)

7

2.2.2 KomunikasiArti yang terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan

tafsiran pada perikelakuan oranglain dan perasaan-perasaan apa yang disampaikan

oleh orang lain tersebut. Orang yang bersangkutan kemudian memberi reaksi

terhadap perasaan yang disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya

komunikasi, sikap-sikap dan perasaan-perasaan suatu kelompok orang dapat

diketahui oleh kelompok orang lainnya. Dalam komunikasi kemungkinan sekali

terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Suatu

senyum misalnya, dapa ditafsirkan sebagai suatu keramah-tamahan. Dengan

demikian, suatu komunikasi memungkinkan kerjasama antara orang perorangan

atau kelompok-kelompok manusia dan memang komunikasi merupakan salahsatu

syarat terjadinya kerjasama. Namun, komunikasi tidak selalu menghasilkan

kerjasama bahkan suatu pertikaian mungkin akan terjadi sebagai akibat suatu

salah paham.

Page 13: Karya ilmiah remaja (don't copy)

8

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Dampak Bahasa Alay bagi Interaksi Sosial Peserta Didik SMA CitraNusa

Siswa-siswi SMA Citra Nusa yang sudah terbiasa dan menyukai kebiasaan

mereka berbahasa alay, hal tersebut merupakan kesenangan dan kebanggaan

tersendiri. Menurut mereka bahasa alay membuat mereka dianggap tidak “kudet”

(kurang update) dan tidak ketinggalan zaman. Mereka juga berpendapat bahwa

penggunaan bahasa alay menjadikan interaksi sosial lebih asyik, lebih seru dan

lebih keren. Dalam menggunakan bahasa alay para siswa-siswi di SMA Citra

Nusa juga bisa dianggap lebih gaul dan lebih keren daripada teman-temannya

yang lain.

Sebagian dari mereka menganggap bahasa alay merupakan suatu bentuk

kreativitas yang harus dikembangkan untuk mendapat pujian dari teman-temannya

dan membuktikan bahwa dia dianggap lebih gaul dan tidak kudet . Namun, bahasa

alay juga dapat digunakan sebagai bahan bullying oleh orang-orang tertentu.

3.2 Proses penyebaran bahasa alay di SMA Citra NusaPenyebaran bahasa alay di SMA Citra Nusa sangat cepat. Proses ini

menurut kajian sosiologi dikenal sebagai difusi4 . Proses penyebarannya terjadi

didalam masyarakat yang sama atau istilah ilmiahnya difusi intra society5. Proses

penyebarannya paling mudah melalui teman, apalagi didukung oleh media

elektronik yang menggunakan dan menayangkan bahasa alay seperti dalam film-

film remaja. Media cetak, misalnya bahasa yang ada dalam majalah, surat kabar

atau koran. Selain itu, pembuatan karya sastra remaja seperti cerpen atau novel

yang umumnya menggunakan bahasa alay. Padahal media massa memiliki peran

besar dalam perkembangan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan

kaidah yang yang telah ada.

4Kun Maryati, Sosiologi untuk SMA kelas XII, Penerbit Esis, Jakarta, 2007, hlm 17

5Ibid, hlm 17

Page 14: Karya ilmiah remaja (don't copy)

9

Sebagian siswa-siswi di SMA Citra Nusa juga mengetahui bahasa alay

melalui sosial media, hal ini terjadi sejak menjamurnya situs-situs jejaring sosial,

penikmat situs jejaring sosial yang kebanyakan adalah remaja menjadi agen dalam

menyebarkan pertukaran bahasa alay. Hal ini disebabkan karena tulisan remaja di

situs jejaring sosial yang menggunakan bahasa alay akan dilihat jelas dan ditiru

oleh siswa-siswi di SMA Citra Nusa, misalnya postingan status di path, twitter,

dan facebook.

Bahasa alay akan selalu muncul dan menyebar sesuai zaman dan

menjamurnya sosial media. Beberapa tahun lalu, istilah “kepo” atau “ingin tahu

saja” sempat ngetren. Istilah-istilah tersebut lantas tenggelam dengan sendirinya,

tergantikan oleh istilah lain. Di antaranya, “Ciyus”, “slowkeun”, “miapah”,

“keleus”, dan “binggo/bingitz”.

3.3 Cara mengurangi penggunaan bahasa alay menurut siswa-siswi SMACitra Nusa

Tidak bisa kita pungkiri bahwa bahasa alay menyebar bagaikan virus,

menjakiti siapa saja dan skala terbesarnya adalah para remaja. Terutama, siswa-

siswi di SMA Citra Nusa. Remaja adalah usia yang dikenal dengan masa dimana

latah mudah menjadi tren. Penggunaan bahasa alay tidak hanya dianggap wajar

dan seru, namun bahasa alay mampu membuat efek negatif karena bahasa yang

digunakan tidak sesuai dengan standar ejaan yang disempurnakan dalam Bahasa

Indonesia.

Oleh karena itu, menurut siswa-siswi di SMA Citra Nusa, untuk

mengurangi pemakaian bahasa alay, sebagai kawula muda hendaknya kita

mencintai Bahasa Indonesia dengan cara bahasa alay harus digunakan sesuai

dengan kondisi dan diseimbangkan dalam kehidupan sehari-hari. Harus pandai

memilah kapan dan dengan siapa bahasa alay tersebut digunakan.Dengan melihat

siapa lawan bicara, maka penggunaan bahasa alay bisa diseimbangkan dengan

Bahasa Indonesia. Sebab tak mungkin dalam kondisi formal menggunakan bahasa

alay.

Page 15: Karya ilmiah remaja (don't copy)

10

Selain itu, penggunaan bahasa alay harus dibarengi dengan metode

pengajaran atau pembelajaran dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan

benar agar tidak melumpuhkan logika dan daya nalar secara perlahan-lahan.

Cara lainnya adalah dengan cara rajin membaca portal berita atau buku-

buku yang berisi penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik cetak

maupun online, mengirim pesan SMS atau komentar di akun sosial media atau

apapun yang membutuhkan argumen dari kita, usahakan tetap menggunakan

Bahasa Indonesia. Jika biasanya menyingkat atau menggunakan kata-kata (misal

“yang” menjadi “yg” atau “serius” menjadi ciyus) sebaiknya perlahan-lahan

ditinggalkan. Dan cara yang selanjutnya adalah rajin menulis di media Blog.

Blogger yang baik pasti menggunakan Bahasa Indonesia sebagai cara dalam

menyampaikan pendapatnya atau idenya melalui tulisan. Sebab, akan sangat

membuat orang tidak nyaman ketika semua kalimat yang terdapat dalam blog ber-

bahasa alay. Akan sangat sulit dimengerti bahkan memunculkan selisih paham

nantinya. Dan tentu saja hal tersebut harus dibantu oleh keberadaan orang tua agar

bisa mengarahkan.

Page 16: Karya ilmiah remaja (don't copy)

11

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanBagi siswa-siswi SMA Citra Nusa yang sudah terbiasa dan menyukai

kebiasaan mereka berbahasa alay, hal tersebut merupakan kesenangan dan

kebanggaan tersendiri. Menurut mereka bahasa alay membuat mereka dianggap

tidak “kudet” (kurang update) dan tidak ketinggalan zaman. Penyebaran bahasa

alay di SMA Citra Nusa sangat cepat. Proses penyebaran yang paling cepat adalah

melalui teman, sebagian siswa-siswi di SMA Citra Nusa juga mengetahui bahasa

alay melalui sosial media, hal ini terjadi sejak menjamurnya situs-situs jejaring

sosial.

4.2 SaranSebaiknya penggunaan Bahasa Indonesia dikalangan remaja harus sering

digunakan agar tidak tergantikan oleh bahasa alay. Serta penggunaan bahasa alay

dalam sinetron atau iklan harus dikurangi . Para remaja juga harus sering dan

bangga menggunakan Bahasa Indonesia saat menulis di sosial media, jangan

terlalu sering atau bangga menggunakan bahasa gaul atau alay.

Page 17: Karya ilmiah remaja (don't copy)

12

Lampiran

No Pertanyaan Kelas Hasil

1 Apakah kamu mengetahuibahasa alay ?

IPAYa : 6

Tidak : 4

IPSYa: 12

Tidak: 3

2 Apakah kamu pernahmenggunakan bahasa alay ?

IPAYa : 3

Tidak : 7

IPSYa : 8

Tidak : 7

3 Apakah kamu senang berbahasaalay?

IPAYa : 1

Tidak : 9

IPSYa : 4

Tidak : 11

4 Apakah kamu senang berbahasaIndonesia yang baik dan benar ?

IPAYa : 7

Tidak : 3

IPSYa : 14

Tidak : 1

5 Apakah kamu ingin BahasaIndonesia punah karena bahasa

alay ?

IPAYa : 1

Tidak : 9

IPSYa : 0

Tidak : 15

6 Apakah kamu mengetahui aturanEYD ?

IPAYa : 8

Tidak : 2

IPSYa : 11

Tidak : 4

Page 18: Karya ilmiah remaja (don't copy)

13

DAFTAR PUSTAKA

Soekanto, Soerjono.(1974). Sosiologi sebagai suatu Pengantar. Jakarta : Penerbit

Universitas.

Setyaji, Jarot.(2010). Buku Pintar menguasai Komputer dan Laptop. Jakarta:

Media Kita.

www.smacitranusa.sch.id diakses pada tanggal 27 Februari 2015 pada pukul

17:00

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi diakses pada tanggal 25 Februari 2015

pukul 19:00

http://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi diakses pada tanggal 25 Februari 2015

pukul 19:05

http://news.okezone.com/read/2012/11/28/373/724664/asal-usul-perkembangan-

bahasa-alay, pada tanggal 18 Februari 2015 pukul 16:15