buku komunikasi agribisnis (uwi) don't read it uwi

67

Upload: muhamad-arif-hidayatullah

Post on 31-Jan-2016

145 views

Category:

Documents


16 download

DESCRIPTION

Buku ini merupakan buku tugas Kulia komunikasi agribisnis. penerbit, maupun kode bar, maupun hla-hal lain semunya fiktif belaka. buku ini murni tugas kuliah yang dibuat untuk tugas akhir mata kuliah komunikasi agribisnis.

TRANSCRIPT

Page 1: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI
Page 2: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

i

KATA PENGANTAR

Pertama-tama, saya ingin mengucapkan puji syukur

kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan buku

yang berjudul “ DON’T READ IT “UWI” “.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada

dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Agribisnis,

Bapak Prof. Dr. Ir. Sugianto, M.S. atas bimbingan yang

telah diberikan sehingga saya dapat menyelesaikan

buku ini. Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu pembuatan

buku ini.

Harapan saya semoga buku yang berjudul “DON’T

READ IT “UWI” “ ini dapat bermanfaat bagi semua

pembaca, khususnya bagi pembudidaya uwi dan orang

yang bergerak dalam bidang agribisnis tanaman uwi.

Saya juga mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

konstruktif.

Kediri, Januari 2015

Penyusun

Page 3: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

ii

Daftar Isi

KATA PENGANTAR ............................................................. i

Daftar Isi ................................................................................. ii

Pengertian Agribibisnis dan Cangkupan System

Agribisis ................................................................................. 1

JENIS JENIS UWI ................................................................. 8

1. Uwi Beras ...................................................................... 9

2. Uwi Ungu ....................................................................... 9

3. Uwi Ulo ......................................................................... 10

4. Uwi Kelapa .................................................................. 10

5. Uwi Butul (Gembili) ................................................... 11

6. Uwi Blicik (Gembolo) ............................................... 12

7. Uwi Dewata (Tomboreso) ........................................ 14

8. Uwi Bangkulit ............................................................. 15

9. Uwi Jengking .............................................................. 15

10. Uwi Rondo Sluku .................................................... 15

Uwi Potensi Agribisnis Masa Depan ............................ 15

Klasifikasi Uwi .................................................................... 17

Aspek Histori Uwi .............................................................. 17

1. Iklim .............................................................................. 19

2. Jenis Tanah ................................................................ 21

Entisols ........................................................................ 22

Inceptisols ................................................................... 23

Alfisols ......................................................................... 24

Page 4: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

iii

Ultisols ......................................................................... 24

Mollisols ....................................................................... 25

Vertisols ....................................................................... 26

Spodosols ................................................................... 26

Oxisols ......................................................................... 27

Aridisols ....................................................................... 27

Andisols ....................................................................... 28

Histosols ...................................................................... 28

Gelisols ........................................................................ 29

3. Persiapan Lahan ....................................................... 30

4. Penyediaan Bibit dan Pembibitan ........................ 34

5. Penanaman Tanaman Uwi ...................................... 35

6. Pengajiran ................................................................... 37

7. Pemeliharaan ............................................................. 39

8. Pemanenan ................................................................. 41

Aspek Budaya .................................................................... 42

1. Tingkepan ................................................................... 43

2. Pendirian Rumah....................................................... 45

3. Upacara Sesaji Anak Gunung Kelud.................... 45

Aspek Ekonomi .................................................................. 47

Aspek Pohon Industri ....................................................... 53

1. Cake Uwi ...................................................................... 56

2. Talam Uwi .................................................................... 57

3. Kelepon Uwi ............................................................... 58

4. Tepung Uwi ................................................................. 58

Page 5: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

iv

DAFTAR PUSTAKA ........................................................... 59

Biodata Penulis Buku ....................................................... 61

Page 6: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

1

Pengertian Agribibisnis dan Cangkupan System

Agribisis

Pengertian agribisnis menurut Davis & Golberg

tahun 1957 memberikan suatu konsep dan wawasan

yang sangat dalam tentang pertanian modern

menghadapi milenium ke 3. Agribisnis merupakan suatu

sistem, bila akan dikembangkan harus terpadu dan

selaras dengan semua subsitem yang ada didalamnya.

Sedang para ahli lain seperti Downey and

Erickson (1987) menyebutkan bahwa Agribisnis adalah

kegiatan yang berhubungan dengan penanganan

komoditi pertanian dalam arti luas, yang meliputi salah

satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,

pengolahan masukan dan keluaran produksi

(agroindustri), pemasaran masukan-keluaran pertanian

dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud

dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang

menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang

ditunjang oleh kegiatan pertanian. Oleh karena itu,

Downey dan Erickson (1987) mendefinisikan agribisnis

sebagai tiga sektor secara ekonomi saling berkaitan.

Ketiga sektor agribisnis tersebut adalah (a) the input

supply sector, (b) the farm production sector, dan (c) the

product marketing sector.

Page 7: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

2

Austin menyatakan bahwa agribisnis adalah

kesatuan kegiatan usaha yang meliputi kegiatan

usahatani, pengolahan bahan makanan, usaha sarana

dan prasarana produksi pertanian, transportasi,

perdagangan, kestabilan pangan dan kegiatan-kegiatan

lainnya termasuk distribusi bahan pangan dan serat-

seratan kepada konsumen. Dalam pernyataanya

tersebut Austin lebih menitik beratkan agribisnis pada

pelayanan atau produk jadi yang diberkan pada

konsumen.

Di dalam pernyataan mengenai agribisnis yang

diungkapkan oleh Downey and Erickson mencangkup

tentang pertanian dalam arti luas. Pertanian dalam arti

luas yang dimaksud adalah pertanian yang berupa

bercocok tanam pada lahan sawah dan perkebunan,

perternakan yang meliputi pembesaran hewan dan

pengembang biakan hewan termasuk dengan tujuan

dikonsumsi ataupun hanya dimanfaatkan bagian lainya,

perikanan yaitu sector pertanian yang membudidayakan

semua hasil laut baik ikan, ketam, tiram, bahkan kerang

mutiara untuk keperluan manusia, perhutanan yang

mencangkup semua pengolahan hasil hutan baik untuk

kertas, hitan lindung, hutan tebang tanam dll dan

pemanfaatan mikro organisme, pemanfaatan mikro

organisme ini meliputi pembuatan vaksin, pembuatan

Page 8: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

3

enzim, atau pun penmbuatan zat pengawet dan adiktif

bagi makanan.

Seedangkan pertanian dalam arti sempit adalah

mengenai yang hanya meliputi bercocok tanam dalam

membudidayakan tanaman, baik itu disawah maupun di

perkebunan. Meskipun demikian agribisnis juga sangat

diperlukan didalam pelaksanaan pertanian dalam arti

sempit ini.

Selain itu agribisnis menurut Downey dan

Erickson agribisnis merupakan system. System

agribisnis mencangkup 3 sektor meliputi (a) the input

supply sector atau subsistem hulu, (b) the farm

production sector atau proses budidaya, dan (c) the

product marketing sector atau subsistem hilir. Namun

ada beberapa pandangan yang menyebutkan bahwa

subsistem utama tersebut membutuhkan subsistem

penunjang.

The input supply sector atau subsistem hulu,

merupakan proses awal dalam proses agribisnis.

Subsistem ini mempunyai tugas untuk menyuplai

persediaan dalam produksi. Persediaan ini dapat

disuplay oleh perorangan bahkan sampai keindustri

besar. industri-industri yang menghasilkan barang-

barang modal bagi pertanian, seperti industri

perbenihan/pembibitan, tanaman, ternak, ikan, industri

Page 9: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

4

agrokimia (pupuk, pestisida, obat, vaksin ternak./ikan),

industri alat dan mesin pertanian (agro-otomotif).

The farm production sector atau proses

budidaya, merupakan langkah selanjutnya untuk proses

agribisnis. Dalam subsistem ini pengalokasian dana

sepeti tenaga kerja, lahan dan teknik budidaya sangat

dibutuhkan utnuk dapat mencapai hasil yang optimal.

Kegiatan budiya dalam subsistem ini meliputi kegiatan

budidaya yang menghasilkan komoditi pertanian primer

(usahatani tanaman pangan, usahatani hortikultura,

usahatani tanaman obat-obatan (biofarmaka), usaha

perkebunan, usaha peternakan, usaha perikanan, dan

usaha kehutanan). Apabila dalam subsistem ini

didapaykan hasil yang baik dan berkualitas tinggi maka

akan didapatkan hasil penjualan yang tinggi pula. Dan

dari hasil ini didapatkan hasil pertanian primer.

Subsistem ketiga adalah the product marketing

sector atau subsistem hilir dalam sub system ini

pemasaran dalam hasil pertanian di tampakkan. Produk

dalam sub system ini sudah merupakan produk jadi dan

siap untuk dikonsumsi oleh konsumen. Dalam

pengolahan sampai barang jadi dapat dilaksanakan oleh

perorangan, organisasi, bahkan sampai industry.

Industri-industri yang mengolah komoditi pertanian

primer menjadi olahan seperti industri

Page 10: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

5

makanan./minuman, industri pakan, industri barang-

barang serat alam, industri farmasi, industri bio-energi

dll.

Sub system penunjang, pada subsistem

penunjang ini dapat berupa subsistem penyedia jasa.

Tugas dari subsistem ini adalah membantu atau

menyempurnakan ketiga cakupan system agribisnis

tersebut. Dengan adanya system ini maka akan

memperkuat subsistem agribisnis yang telah dijelaskan.

Sub-sistem penyedia jasa agribisnis (services for

agribusiness) seperti perkreditan, transportasi dan

pergudangan, Litbang, Pendidikan SDM, dan kebijakan

ekonomi. Dengan lingkup pembangunan sistem

agribisnis tersebut, maka pembangunan industri,

pertanian dan jasa saling memperkuat dan konvergen

pada produksi produk-produk agribisnis yang dibutuhkan

pasar.

Agribisnis (Agribusiness Led Development) yakni

suatu strategi pembangunan ekonomi yang

mengintegrasikan pembangunan pertanian (termasuk

perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan) dengan

pembangunan industri hulu dan hilir pertanian serta

sektor-sektor jasa yang terkait di dalamnya. Dilihat dari

berbagai aspek, seperti potensi sumberdaya yang

dimiliki, arah kebijakan pembangunan nasional, potensi

Page 11: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

6

pasar domestik dan internasional produk-produk

agribisnis, dan peta kompetisi dunia, Indonesia memiliki

prospek untuk mengembangkan sistem agribisnis.

Prospek ini secara aktual dan faktual ini didukung

oleh hal-hal sebagai berikut: Pertama, pembangunan

sistem agribisnis di Indonesia telah menjadi keputusan

politik. Rakyat melalui MPR telah memberi arah

pembangunan ekonomi sebagaimana dimuat dalam

GBHN 1999-2004 yang antara lain mengamanatkan

pembangunan keunggulan komparatif Indonesia sebagai

negara agraris dan maritim. Arahan GBHN tersebut tidak

lain adalah pembangunan sistem agribsinis.

Kedua, pembangunan sistem agribisnis juga

searah dengan amanat konstitusi yakni No. 22 tahun

1999, UU No. 25 tahun 1999 dan PP 25 tahun 2000

tentang pelaksanaan Otonomi Daaerah. Dari segi

ekonomi, esensi Otonomi Daerah adalah mempercepat

pembangunan ekonomi daerah dengan

mendayagunakan sumberdaya yang tersedia di setiap

daerah, yang tidak lain adalah sumberdaya di bidang

agribinsis. Selain itu, pada saat ini hampir seluruh

daerah struktur perekonomiannya (pembentukan PDRB,

penyerapan tenagakerja, kesempatan berusaha, eskpor)

sebagian besar (sekitar 80 persen) disumbang oleh

Page 12: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

7

agribinsis. Karena itu, pembangunan sistem agribisnis

identik dengan pembangunan ekonomi daerah.

Ketiga, Indonesia memiliki keunggulan

komparatif (comparative advantage) dalam agribisnis.

Kita memiliki kekayaan keragaman hayati (biodivercity)

daratan dan perairan yang terbesar di dunia, lahan yang

relatif luas dan subur, dan agroklimat yang bersahabat

untuk agribisnis. Dari kekayaan sumberdaya yang kita

miliki hampir tak terbatas produk-produk agribisnis yang

dapat dihasilkan dari bumi Indoensia. Selain itu,

Indonesia saat ini memiliki sumberdaya manusia (SDM)

agribisnis, modal sosial (kelembagaan petani, local

wisdom, indegenous technologies) yang kuat dan

infrastruktur agribisnis yang relatif lengkap untuk

membangun sistem agribisnis.

Keempat, pembangunan sistem agribisnis yang

berbasis pada sumberdaya domestik (domestic

resources based, high local content) tidak memerlukan

impor dan pembiayaan eksternal (utang luar negeri)

yang besar. Hal ini sesuai dengan tuntutan

pembangunan ke depan yang menghendaki tidak lagi

menambah utang luar negeri karena utang luar negeri

Indonesia yang sudah terlalu besar.

Kelima, dalam menghadapi persaingan ekonomi

global, Indonesia tidak mungkin mampu bersaing pada

Page 13: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

8

produk-produk yang sudah dikuasai negara maju.

Indonesia tidak mampu bersaing dalam industri otomotif,

eletronika, dll dengan negara maju seperti Jepang,

Korea Selatan. Kemampuan indonesai adalah pada

sector pertnian, salah satu potensi pertanian yang dapat

diekspor adalah yang belum banya diketahui seperti

misal tanaman uwi.

JENIS JENIS UWI

Uwi atau Dioscorea alata adalah anggota

Dioscorea yang paling banyak dijumpai di Indonesia.

Jenis ini juga telah lama dikenal oleh masyarakat

pedesaan. Uwi memiliki banyak varietas lokal dan rasa

umbinya beragam mulai dari yang tawar hingga manis.

Habitus uwi berupa perdu memanjat yang dapat

mencapai ketinggian 3-10 m. Batang bersayap 4, tidak

berbulu dan jarang berduri. Daun berbentuk bulat telur.

Umbi umumnya majemuk, bentuknya sangat beragam

dari bulat, panjang hingga menjari/bergerombol. Uwi

mempunyai daging umbi berwarna putih, ungu dan

kuning muda. Uwi dapat tumbuh di daerah dengan

ketinggian hingga 800 m. dpl, tetapi kadang-kadang

dijumpai tumbuh di ketinggian 2700 m. dpl. Beberapa

varietas lokal Uwi antara lain :

Page 14: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

9

1. Uwi Beras

Daging umbi berwarna putih kekuningan, pada

penampang daging umbi terlihat struktur berbentuk

lonjong yang lebih pekat dan tersebar di tengah daging

umbi. Daging umbi keras, bergetah sedang, jika diremas

daging pecah seperti pasir. Amilum berbentuk triangular,

tunggal, ukuran rata-rata 26,2 ± 3,28 µm. Jika direbus

umbi ini akan enak dimakan dengan taburan garam.

Sumber: https://www.google.com

2. Uwi Ungu

Daging umbi berwarna ungu seperti ubi jalar tapi

teksturnya lebih keras, irisan segar daging umbinya

menunjukkan struktur bulat-lonjong berwarna lebih putih

yang tersebar di tengah daging umbi. Daging umbi

bergetah sedang, jika diremas daging pecah seperti

pasir. Amilum berbentuk perisai atau kipas (bulat telur

yang salah satu kutubnya rata, tunggal, ukuran rata-rata

30,0 ± 5,139 µm.

Page 15: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

10

Sumber: https://www.google.com

3. Uwi Ulo

Daging umbi berwarna putih, irisan segar

umbinya memperlihatkan struktur bulat berwarna lebih

putih yang tersebar di tengah daging umbi. Daging umbi

keras, bergetah sedang, jika diremas daging pecah

seperti pasir. Amilum berbentuk bulat telur terbalik,

tunggal, ukuran rata-rata 31,3 ± 2,87 µm. Amilum lebih

banyak tersimpan di dalam parenkim dekat berkas

pengangkut bertipe kolateral dan tersebar.

Sumber: https://www.google.com

4. Uwi Kelapa

Nama lainnya adalah uwi payau, uwi batang

bersayap, atau uwi ubi. Berasal dari Asia Tenggara,

Page 16: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

11

tetapi sekarang merupakan spesies yang paling tersebar

luas. Batangnya membelit ke kanan. Daunnya ovate

(bundar telur) dan tersusun saling berhadapan. Umbinya

tunggal atau jamak, bermacam

macam ukuran, bentuk dan warnanya, dan

memiliki masa dormansi yang panjang (Rubatzky dan

Yamaguci, 1998). Untuk memperoleh panen yang

maksimum, curah hujan yang baik adalah kisaran 100-

1500 mm dan ini harus terbagi rata dalam7-8 bulan.

Curah hujan dibawah 1000 mm biasanya menghambat

pertumbuhan normal (Tindal, 1983).

Sumber: https://www.google.com

5. Uwi Butul (Gembili)

Gembili atau Dioscorea esculenta, mempunyai

nama daerah uwi butul atau ubi jae. Habitus berupa

perdu memanjat, daun berbentuk ginjal, batang kuat,

bulat, berbulu halus dan berduri. Umbi bentuk bulat

Page 17: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

12

panjang, daging berwarna putih sampai putih

kekuningan. Bunga tersusun dalam bulir berwarna hijau.

Gembili dapat tumbuh di tanah datar sampai ketinggian

700 m. dpl. Gembili adalah jenis Dioscorea yang telah

lama dibudidayakan oleh masyarakat desa meski tidak

secara massal. Umbi yang masih mentah jika dimakan

rasanya gatal, tetapi jika direbus enak dan agak lekat

seperti ketan. Daging umbi lunak namun jika diremas

hancur seperti pasir. Amilum berbentuk polihedral,

ukuran rata-rata 6,18 ± 0,933 µm, di dalam sel parenkim

amilum sebagian besar berada dalam struktur agregat.

Sumber: https://www.google.com

6. Uwi Blicik (Gembolo)

Gembolo atau Dioscorea bulbifera, mempunyai

nama daerah uwi buah, uwi blicik atau jebubug. Secara

morfologi Gembolo sangat mirip dengan Gembili. Hal ini

membuat kebanyakan masyarakat yang menanamnya

menganggap keduanya sebagai tumbuhan yang sama

Page 18: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

13

meski secara taksonomi keduanya berbeda. Perbedaan

Gembili dan Gembolo yang paling nyata adalah dalam

hal ukuran umbinya. Umbi Gembolo bisa berkembang

sangat besar seperti ukuran bola sepak. Sementara

habitusnya berupa perdu memanjat yang dapat

mencapai ketinggian 3-10 m. Daun tunggal berbentuk

jantung, umbi berbentuk bulat, besar dengan rambut

akar yang pendek dan kasar. Daging umbi sangat

bergetah namun lunak, berwarna kekuningan dan keras,

tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 1800 m.

dpl. Amilum berbentuk polihedral, ukuran rata-rata 3,36

± 0,447 µm, di dalam sel parenkim sebagian besar

berada dalam struktur agregat. Selain ditanam, Gembolo

juga masih dapat ditemukan sebagai tumbuhan liar.

Sumber: https://www.google.com

Page 19: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

14

7. Uwi Dewata (Tomboreso)

Tomboreso atau Dioscorea pentaphylla,

mempunyai nama daerah huwi sawut, uwi mantri atau

uwi dewata. Habitus berupa perdu memanjat yang

dapat mencapai ketinggian 5-10 m. Umbi berbentuk

bulat panjang dengan serabut akar yang halus. Daging

umbi berwarna putih, kuning dan kadang-kadang terlihat

bercak ungu, tidak bergetah, keras tapi jika diremas

hancur seperti pasir. Warna daging umbi sangat cepat

berubah menjadi coklat lalu hitam setelah terkena udara

dan alkohol 70%. Daging umbi keras, jika diremas

hancur seperti pasir. Amilum berbentuk bulat telur

terbalik memanjang, tunggal, berukuran rata-rata 42,1 ±

5,494 µm. Daun majemuk dengan 3-7 helai anak daun

yang berbentuk jorong. Tomboreso tumbuh di daerah

dengan ketinggian 500-1050 m. dpl. Selain telah

dibudidayakan, Tomboreso juga dapat ditemukan

sebagai tumbuhan liar.

Sumber: https://www.google.com

Page 20: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

15

8. Uwi Bangkulit

Dikenal juga dengan nama uwi punuk banteng

atau juga uwi sono. Umbi uwi bangkulit berwarna merah

keunguan dengan daging umbi berwarna putih.

9. Uwi Jengking

Dinamakan demikian karena bentuk umbinya

memanjang, sehingga orang harus jengking (nungging,

bahasa jawa) untuk mengambilnya. Ciri khas lain, uwi ini

selalu mempunyai umbi gantung yang disebut becicing,

yang bisa dimakan atau digunakan sebagai alat

perkembang biakan.

10. Uwi Rondo Sluku

Memiliki umbi memanjang menghujam ke dalam

tanah membentuk sudut dengan sebagian umbinya yang

masih mencuat ke atas permukaan tanah.

Uwi Potensi Agribisnis Masa Depan

Uwi (Dioscorea alata), atau dikenal dengan

sebutan uwi saja. tanman ini sudah sangat jarang di

temui pada daerah perkotaan, mengingat tanaman ini

hanya merupakan tanaman pangan khas desa, terutama

desa plosok. Ditambah lagi dengan trend beras organik

akhir-akhir ini sebagai makanan pokok yang

menyebabkan makanan ini hamper terlupakan. Padahal

Page 21: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

16

makanan ini sangat baik untuk dikonsumsi. Sebelum

melangkah lebih jauh lagi dalam membahas tanaman

uwi ini dan umbi uwi yang berpotensi untuk prospek

agribisnis di masa mendatang, terlebih dahulu perlu

dikenalakna siapa sebenarnya uwi ini.

Uwi merupakan perdu yang memanjat dan dapat

mencapai ketinggian 3-10 m.Tumbuhan ini semusim dan

memiliki masa panen yang cukup lama yaitu 1 kali dalam

1 tahun. Tanaman dengan bunga berumah 2, tanaman

pemanjat artinya tanam ini butuh pohon atau ajir dalam

perkembangannya, sistem perakarannya serabut.

Umbinya beragam, bulat, pipih panjang, bercabang, atau

menjari.

Uwi dinamai berdasarkan bentuk umbinya. Kulit

umbi berwarna coklat hingga coklat-kehitaman. Kulit

umbi beralur kasar. Daging umbinya ada yang putih

ungu atau warna gading (putih kekuningan). Daging

umbinya berlendir. Bunganya berwarna dua macam,

yang jantan berwarna kuning/kuning kehijauan,

sementara yang betina berwarna kuning saja.

Perbungaannya majemuk, terletak di ketiak daun, bulir

jantan tersusun rapat dengan ukuran 1-3 cm, sementara

betina tidak. Panjangnya 12-50 cm, mahkotanya hijau,

panjangnya ± 2 mm. Batangnya bersayap 4, memanjat

ke kanan tapi terkadang juga keatas, tidak berduri tetapi

Page 22: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

17

kadangkala kasar atau berbintik di bagian dasar,

batangnya menyerupai persegi dan berwarna hijau

sampai keunguan. Daunnya berbentuk bulat telur,

tunggal, berseling di bagian dasar, berhadapan dibagian

atas, agak seperti anak panah atau melonjong seperti

tombak, hijau terang atau seringkali agak keunguan.

Berukuran 15-20 cm × 10-15 cm. Bentuk pertulangannya

melengkung, dan licin.

Klasifikasi Uwi

Kerajaan : Plantae

Filum : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Dioscoreales

Famili : Dioscoreaceae

Genus : Dioscorea

Spesies : Dioscorea alata

Aspek Histori Uwi

Uwi (Discorea alata) merupakan tanaman umbi

yang berasal dari daerah tropis. Aslinya berasal dari

Asia Tenggara. Lalu tersebar ke India, Semenanjung

Malaya, dan Pasifik. Selanjutnya, oleh orang Portugis

dan Spanyol dibawa ke Amerika pada tahun 1500-an.

Catatan terbaru menunjukkan, ia tersebar pula ke

Page 23: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

18

Florida dibawa oleh tukang bunga. Ia juga

dinaturalisasikan ke utara Florida dalam jumlah banyak.

Selain itu, di selatan Florida bisa didapati di wilayah

pesisir, serta di Karibia, uwi ditanam sebagai spesies

yang penting.

Penyebaan uwi ini didukung kemudahan akses

perdagangan oleh sebagain besar Negara Eropa.

Ditambah lagi pada waktu itu sebagian besar Negara di

Asia Tenggara masih dijajah oleh bangsa Eropa. Jadi

untuk memperoleh keuntungan yang banyak, para

penjajah tersebut membawa sebagian besar hasil bumi

dari masyarakat pribumi untuk dijual dinegara lain yang

menjadi patner bisnis mereka.

Secara tidak langsung melalui merekalah

pengenalan pengenalan tanaman uwi kepada banyak

Negara. Dengan adanya perdagangan ini uwi semakin

menyebar diberbagai daerah dibelahan dunia. Namun

kembali lagi uwi merupakan tanaman tropis, sehingga

uwi tidak bisa tumbuh optimal bahkan bisa mati jika

ditanam pada daerah non tropis. Sentra produksi uwi

masih di daerah tropis, yaitu di Nigeria. Namun Negara

Indonesia juga memiliki potensi yang baik untuk menjadi

pusat produksi uwi di dunia, sebab Negara Indonesia

mempunyai iklim tropis dan mempunyai tanah yang

subur, seperti lagu yang mengatakan “Tongkat kayu dan

Page 24: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

19

batu ditanam jadi tanaman” yang menggambarkan

bahwa tanah Indonesia memang sagat cocok untuk

pertanian.

Aspek Budidaya Uwi

Untuk budidaya uwi, sebenarnya sagatlah

mudah, namun sangat membutuhkan kesabaran dalam

budidayanya, terlebih lagi tanaman uwi hanya berbuah 1

kali dalam 1 tahun. Namun agar diperoleh hasil yang

maksimal, maka ada beberapa syarat yang harus di

penuhi. Apabila syararat untuk mencapai hasil tersebut

tidak dapat dipenuhi, maka hasil yang akan dicapai

adalah umbi uwi yang kecil dan kurang berisi. Adapun

syarat dalam budidaya uwi adalah sebagai berikut:

1. Iklim

Istilah iklim dan cuaca merupakan istilah yang

tidak asing lagi bagi kita, walaupun terkadang ada yang

rancu dalam memahaminya, namun yang pasti kedua

istilah tersebut berbeda pengertiannya. Untul lebih

jelasnya berikut ini saya sampaikan mengenai

pengertian cuaca dan iklim.

Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu

dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada

jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari

gabungan unsur cuaca dan jangka waktu cuaca bisa

Page 25: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

20

hanya beberapa jam saja dan mudah untuk diprediksi.

Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang cuaca

disebut meteorologi.

Iklim merupakan keadaan rata-rata dari cuaca di

suatu daerah dalam periode tertentu. Adapun faktor

yang mempengaruhi keadaan iklim antara lain suhu,

kelembaban, curah hujan, angin dan penyinaran

matahari. Ilmu yang mempelajari seluk beluk tentang

iklim disebut klimatologi.

Iklim yang berada di Indonesia terdiri dari tiga,

yaitu, iklim tropis (iklim panas), iklim musim (muson),

dan iklim laut.

Iklim Laut, Negara Indonesia adalah negara

kepulauan yang sebagian besar tanah daratan di

Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudera. Itulah

kenapa di Indonesia terdapat iklim laut. Iklim Laut sendiri

bersifat lembab dan banyak mendatangkan hujan.

Iklim Tropis (Iklim Panas). Letak Indonesia yang

berada disekitar garis khatulistiwa, mengakibatkan

Indonesia menjadi daerah tropis (panas). Iklim tropis

(panas) mengakibatkan banyak hujan.

Iklim Musim (Iklim Muson). Pengaruh angin

musim yang bertiup berganti arah tiap-tiap setengah

tahun sekali mengakibatkan terjadinya iklim ini. Di

Indonesia, angin musim terdiri atas angin musim barat

Page 26: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

21

daya dan angin musim timur laut. Angin Musim Barat

Daya, bersifat basah, bertiup antara bulan Oktober

sampai dengan April. Biasanya, pada bulan-bulan

tersebut Indonesia mengalami musim penghujan. Angin

Musin Timur Laut, bersifat kering, bertiup antara bulan

April sampai dengan Oktober. Biasanya, pada bulan-

bulan tersebut di Indonesia mengalami musim kemarau.

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa

Indonesia berada pada posisi yang tepat untuk bercocok

tanam. Mengigat lagi bahwa uwi merupakan tanaman

beriklim tropis dengan demikian Indonesia memenuhi

syarat untuk tumbuh dan berkembanya tanaman uwi

secara maksimal.

2. Jenis Tanah

Di seluruh permukaan bumi terdapat aneka

macam tanah, mulai dari yang paling gersang sampai

yang paling subur, berwarna putih, merah, coklat,

kelabu, hitam, dengan berbagai ragam sifatnya. Untuk

mempermudah mengenal masing-masing jenis tanah

serta kemampuannya dalam usaha mempelajari dan

menggunakan tanah, perlu masing-masing jenis tanah

diberi nama.

Pemberian nama atau istilah suatu jenis tanah

dengan sendirinya berarti pula mengenal sifat

kemampuan jenis tanah tersebut, sehingga

Page 27: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

22

memudahkan dalam memperbandingkan jenis tanah

yang satu dengan jenis tanah yang lain. Di dunia

berdasarkan klasifikasi FAO terdapat 12 jenis ordo

tanah, yang juga sering dikenal jadi jenis tanah. Jenis-

jenis tanah di Indonesia pertama kali disusun dalam

klasifikasi oleh Mohr. Kemudian Dudal dan

Soepraptohardjo menyususn klasifikasi tanah

berdasarkan sistem USDA tahun 1938. Dua belas jenis

tanah yang ada di dunia dapat digambarkan

berdasarkan profil tanah (bukaan lapisan tanah).

1.Entisols

2.Inceptisols

3.Alfisols

4.Ultisols

5.Mollisols

6.Vertisols

7.Spodosols

8.Oxisols

9.Aridisols

10.Andisols

11.Histosols

12.Gelisols

Entisols

Merupakan jenis tanah yang paling muda,

biasanya berasal dari abu vulkan dan endapan sedimen.

Page 28: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

23

Di Indonesia tanah ini banyak terdapat di sekitar daerah

gunung berapi, biasanya ditandai dengan dominasi

pasir.

Warnanya dominan kelabu dan biasanya lapis olahnya

dangkal dan kadang sudah bertemu batuan di

bawahnya. Keunggulan jenis tanah ini secara fisik

adalah memiliki drainase dan aerasi yang baik.

Kelemahan tanah ini adalah

miskin bahan organik dan juga hara tanah khususnya

nitrogen. Pengelolaan untuk jenis tanah ini sebaiknya

perlu memperkaya bahan organiknya untuk memperbaiki

struktur tanah yang porous dan juga sebagai sumber

hara N. Disamping itu juga meminimalkan kehilangan

hara karena sifat porous tanah ini.

Inceptisols

Tanah ini sudah lebih berkembang dibandingkan

dengan Entisols.Tanah Inceptisols menyebar paling luas

dibandingkan jenis tanah lainnya, yaitu sekitar 70,5 juta

ha atau sekitar 37,5% dari luas daratan Indonesia.

Tanah ini dapat dijumpai terutama di pulau-pulau besar

seperti: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan

Papua. Yang

perlu diperhatikan pada tanah ini adalah miskin K dan

biasanya pH tanah sangat masam-agak masam.

Page 29: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

24

Pengelolaan untuk tanah ini lebih pada memperkaya K

dan menetralkan pH tanah.

Alfisols

Tanah mempunyai perkembangan profil, solum

sedang hingga dangkal, warna coklat hingga merah,

tekstur geluh hingga lempung, struktur gumpal bersudut,

konsistensi teguh dan lekat bila basah, pH netral hingga

agak basa, kejenuhan basa tinggi, daya absorpsi

sedang, permeabilitas sedang dan peka erosi, berasal

dari batuan kapur keras (limestone) dan tuf vulkanis

bersifat basa. Penyebaran di daerah beriklim sub humid,

bulan kering nyata. Curah hujan kurang dari 2500

mm/tahun, di daerah pegunungan lipatan, topografi

Karst dan lereng vulkan ketinggian di bawah 400 m.

Kendala tanah ini adalah miskin N, P dan bahan organik,

sehingga pengelolaannya lebih diarahkan pada

memperkaya N, P dan bahan organik.

Ultisols

Tanah ini sering dikenal dengan PMK (Podsolik

Merah Kuning). Memiliki lapisan akumulasi lempung.

Tanah mineral telah berkembang, solum (kedalaman)

dalam, tekstur lempung hingga berpasir, struktur

gumpal, konsistensi lekat, bersifat agak asam (pH

kurang dari 5.5),

Page 30: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

25

kesuburan rendah hingga sedang, kejenuhan basa

rendah, peka erosi. Tanah ini berasal dari batuan pasir

kuarsa, tuf vulkanik, bersifat asam. Tersebar di daerah

beriklim basah tanpa bulan kering, curah hujan lebih dari

2500 mm/tahun. Kendala tanah ini adalah selain bersifat

masam juga miskin hara. Pengelolaan lebih diarahkan

untuk meningkatkan pH tanah dan pemupukan K dan P.

Mollisols

Tanah ini berkembang pada vegetasi padang

rumput atau lereng gunung, memiliki solum tanah yang

dangkal. Bahan induk tanah ini berasal dari batuan

kapur, sehingga kebanyakan ditemukan di daerah karst

(berkapur). Keunggulan tanah ini adalah kaya bahan

organik, struktur remah dan aerasi yang baik. Bisa

dikatakan inilah tanah yang ideal, karena secara fisik

dan kimia baik.Kendala pada tanah ini adalah topografi

yang berbukit serta solum yang dangkal. Sehingga jika

akan digunakan sebagai lahan budidaya sangat riskan

terjadinya erosi. Kalaupun untuk budidaya tanaman lebih

diarahkan sebagai tanaman tumpang sari dengan

tanaman hutan rakyat (agroforestry). Biasanya pada

tanah ini lebih diarahkan untuk hutan konservasi atau

padang rumput.

Page 31: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

26

Vertisols

Tanah ini termasuk jenis yang unik diantara

tanah mineral yang berkembang dari batuan kapur.

Keberadaan mineral montmorilonit menyebabkan tanah

ini mampu mengembang dan mengkerut. Pada musim

penghujan akan mengembang, sementara pada musim

kemarau tanah akan kering dan retak-retak. Kaya akan

lempung, relatif memiliki pH netral sampai alkalin.

Kendala dalam budidaya tanaman adalah sifat kembang

kerut tanaman ini menyebabkan kerusakan pada

perakaran tanaman (putus), selain miskin P, karena

terikat mineral liat dan kandungan Ca yang tinggi. Jika

akan digunakan untuk budidaya tanaman sangat perlu

dipertimbangkan keberadaan irigasi.

Spodosols

Tanah ini mungkin termasuk salah satu tanah

yang kurang baik untuk budidaya tanaman pertanian.

Tingginya kandungan pasir kuarsa menyebabkan tanah

ini relatif masam dan miskin hara. Selain itu juga adanya

lapisan padas (akumulasi besi, aluminium dan bahan

organik) menjadi kendala bagi perakaran tanaman yang

sulit untuk menembusnya. Jika akan dikembangkan

untuk budidaya pertanian, maka diperlukan tanaman

yang memiliki perakaran dalam dan kuat menembus

lapisan padas, disamping itu juga memerlukan input

Page 32: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

27

hara yang cukup tinggi. Lebih disarankan sebagai hutan

konservasi.

Oxisols

Banyak ditemukan di hutan hujan tropis,

merupakan tanah khas tropis dan termasuk yang sudah

tua. Sering dikenal sebagai tanah laterit, mengalami

pelapukan lanjut, warna merah dan kekuningan.

Termasuk tanah yang kurang subur karena didominasi

oksida-oksida besi dan aluminum serta tingginya

pelindian pada tanah ini sehingga miskin hara disamping

kapasitas tukar kation rendah. Defisiensi P sangat tinggi

karena terjadi fiksasi oleh mineral liat serta kemasaman

tanah. Untuk budidaya sangat cocok untuk tanaman

karet dan kelapa. Jika akan dibudidayakan perlu usaha

untuk menetralkan pH tanah, penambahan bahan

organik serta pemupukan P.

Aridisols

Jenis ini hanya ditemukan di daerah yang

memiliki iklim kering yang tegas, kondisi tanah lebih

banyak kekurangan air, sangat rendah kandungan

bahan organik, serta mengarah pada akumulasi garam

pada permukaan. Termasuk tanah yang tidak subur,

hanya tanaman yang toleran kekeringan dan kadar

garam tinggi yang bisa bertahan pada jenis tanah ini.

Page 33: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

28

Andisols

Jenis tanah mineral yang telah mengalami

perkembangan profil, solum agak tebal, warna agak

coklat kekelabuan hingga hitam, kandungan organik

tinggi, tekstur geluh berdebu, struktur remah, konsistensi

gembur dan bersifat licin berminyak (smeary), kadang-

kadang berpadas lunak, agak asam, kejenuhan basa

tinggi dan daya absorpsi sedang, kelembaban tinggi,

permeabilitas sedang dan peka terhadap erosi. Tanah ini

berasal dari batuan induk abu atau tuf vulkanik.

Termasuk tanah yang subur,biasanya dimanfaatkan

untuk persawahan terutama di pulau Jawa. Sementara

untuk tanaman lain seperti teh, tembakau, kopi, jagung

dan buah-buahan. Kendala pada tanah ini adalah

terikatnya P pada mineral tanah sehingga tidak tersedia.

Pemupukan P sangat diperlukan pada tanah ini lewat

daun sehingga tidak terikat mineral liat tanah. Tanah ini

juga tanah yang paling baik untuk budidaya uwi.

Histosols

Dikenal sebagai tanah organik (gambut), karena

hampir 80% merupakan lapisan seresah tanaman.

Kendala pada tanah ini adalah kemasaman yang

ekstrim, kelarutan Al dan Fe yang tinggi serta

keberadaan pirit. Pengelolaan pada tanah ini lebih

diarahkan bagaimana memanfaatkan gambut yang

Page 34: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

29

dangkal dan bukan yang dalam. Juga pengolahan tanah

yang mempertimbangkan kedalaman pirit, kesalahan

dalam pengolahan tanah bisa berakibat munculnya

kemasaman ekstrim akibat oksidasi pirit. Serta upaya

untuk menetralisir kemasaman tanah untuk menciptakan

suasana ketersediaan hara.

Gelisols

Jenis tanah ini hanya terdapat pada daerah yang

memiliki iklim dingin (tundra). Kendala pada tanah ini

adalah kekurangan hara K dan Ca karena hilang akibat

kondisi temperatur yang sangat dingin. Budidaya

diarahkan pada tanaman toleran suhu rendah.

Tanah yang dapat digunakan untuk budidaya uwi

dari keduabelas jenis tanah tersebut adalah tanah

entisols, inceptisols, alfisols, ultisols, oxisols, dan

andisols. Tanah tersebut banyak mengandung unsur

hara dan bertekstur lempung berpasir, sehingga umbi

dari tanaman uwi dapat berkembang dengan baik.

Selain itu tanah tersebut juga merupakan tanah yang

sudah mempunyai kandungan unsur hara yang banyak

menyebabkan tanaman uwi tidak perlu mendapat

pemupukan yang banyak.

Page 35: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

30

3. Persiapan Lahan

Sebelum menanam tanaman uwi, terlebih dahulu

lahan yang akan digunakan untuk menanam harus

dibuat lubang tanam. Lubang tanam berukuran 50 cm ×

30 cm dengan dalam 1 mata cangkul. Lubang tanam

tersebut diisi dengan pupuk kandang, kompos atau

pupuk hijau atau juga bisa mengisi dengan bahan

organik lainya. Kemudian ditutup bagian atas dari lubang

tanam tersebut dengan menggunakan pelepah pisang

setebal 5cm – 8 cm.

Dalam pengolahan lahan sebaiknya diolah

secara manual, sebab apabila diolah menggunakan

mesin dikhawatirkan akan terjadi pemadatan tanah,

pemadatan tanah tersebut dapat mengganggu

perkembangan umbi uwi. Selain itu pengolan secara

manual juga dapat lebih terperinci mengetahui tekstur

dan struktor tanah yang akan ditanami uwi, dan dengan

mudah dapat menentukan besarnya bahan organik yang

dimasukkan kedalam lubang tanam.

Bahan organik yang dimasukkan didalam lubang

tanam berupa pupuk kandang, kompos ataupun pukuk

hijau, semua itu tergantung dari minat pemilk. Selain itu

pemilik juga dapat mengunakan mulsa hitam perak

untuk mengganti pelepah pisang dalam budidaya

tanamn uwi.

Page 36: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

31

Manfaat dari pupuk kandang (pupuk yang terbuat

dari kotoran hewan) sendiri adalah untuk menyediakan

unsur hara makro dan mikro serta mempunyai daya ikat

ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan-

bahan anorganik didalam tanah, termasuk pupuk

anorganik yang diberikan pada tanah tersebut. Selain itu

pupuk kandang juga dapat memperbaiki struktur tanah,

sehingga pertumbuhan tanaman uwi bisa optimal.

Pupuk kandang yang siap untuk dijadikan isian

pada lubang tanam hasus sudah memiliki ciri dingin,

remah, wujud aslinya tidak tampak lagi dan baunya telah

berkurang. Jika belum memiliki ciri tersebut, sebaiknya

pupuk kandang jangan digunakan karena justru akan

menghambat pertumbuhan unmbi uwi atau bahkan bisa

mematikan tanaman uwi tersebut.

Pupuk kandang yang dapat diaplikasikan untuk

isian lubang tanam pada uwi bisa pupuk kandang kering

dan pupuk kandang cair. Pupuk kandang kering adalah

pupuk kandang yang sudah dikeringkan terlebih dahulu,

pengeringan pupuk kandang dengan cera pencampuran

dengan debu, lumpur kering, abu bakaran dapur dan

abu bakar sampah organik.komposisi dari pupuk

kandang organik adalah 40% pupuk kandang, 30%

debu, dan 30%lumpur kering.

Page 37: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

32

Pupuk kandang cair, penggunaan pupuk

kandang cair untuk tanaman uwi bisa dicampur dengan

isian pupuk lain semisal pupuk hijau atau kompos, pupuk

kandang cair ini cenderung tidak memakan banyak

tempat karena pupuk ini hanya berupa cairan.

Pembuatan dari pupuk kandang cair ini dengan cara

mencampur kotoran hewan dengan air lalu

menyimpanya selama kurang lebih 4 minggu ditempat

yang terlindung dari penyinaran sinar matahari secara

langsung, biarkan mikroba didalam kotoran hewan

tersebut menguraikan unsur yang ada didalam kotoran

hewan tersebut. Untuk pengaplikasianya adalah dengan

mngguyurkan pupuk kandang cair pada lubang tanam

uwi secara langsung, namun untuk pengaplikasian

pupuk kandang cair ini mempunyai resiko yang lebih

besar dibanding dengan pupuk kandang kering, kerena

pupuk kandang ini mudah menguap dan mudah panas,

namun memiliki keunggulan cepat diserap tanaman dan

tidak memakan banyak tempat.

Disarankan untuk budidaya tanamn uwi langsung

pada lahan menggunakan pupuk kandang kering pada

lubang tanam. Namun untuk pengaplikasian budidaya

tanaman uwi denganmenggunakan tanaman muda, lebih

baik menggunakan pupuk kandang cari karena unsur

hara dapat diserap dengan cepat.

Page 38: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

33

Pupuk hijau merupakan pupuk yang berasal dari

sisa tanaman legum. Karena kemampuan tanaman

legum mengikat N udara dengan bantuan bakteri

penambat N menyebabkan kadar N dalam tanaman

relatif tinggi. Akibatnya pupuk hijau dapat diberikan

dekat waktu penanaman tanpa harus mengalami proses

pengomposan lebih dulu sebagaimana sisa-sisa

tanaman pada umumnya.Pupuk hijau merupakan pupuk

yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan. Pupuk ini cocok

untuk isian lubang tanaman uwi, karena kandungan N

yang berada pada pupuk ini dapat membantu tumbuh

dan perkembangan tanaman uwi.

Pupuk kompos adalah campuran antara sisa

tumbuhan dan kotoran hewan yang dicerna oleh cacing,

dan kotoran cacing itulah yang menjadi pupuk kompos.

Pupuk ini sangat baik digunakan sebagai isian lubang

tanam, mengingat unsur hara yang banyak terkandung

didalamnya serta pupuk ini mempunyai suhu yang

relative rendah.

Pengunaan isian pada lumbang tanam sebaiknya

dicampur antara pupuk kandang, pupuk hijau dan pupuk

kompos. Pencampuran ketiga jenis pupuk tersebut

sebagai isian lubang tanam yang ditnaman bersamaan

dengan benih uwi bisa menjadikan benih uwi tumbuh

secara optimal. Karena umbi uwi mendapatkan ruang

Page 39: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

34

tumbuh dan berkembang yang optimal yang optimal

pada lubang tanam, terlebuh lagi komposisi dari lubang

tanam dengan isian ketiga bahan tersebut juga berguna

untuk memudahkan tanaman uwi dalam mencari nutrisi

dan memperbesar umbinya. Tidak hanya itu umbi uwi

dapat tumbuh mencapai 3 kg lebih jika metode ini

dijalankan dengan benar.

Penggunaan pelepah pisang dan mulsa hitam

perak pada permukaan tumbuh bertujuan untuk menjaga

kelembapan tanah dan suhu yang tepat untuk

pertumbuhan dan perkembangan umbi tanamn uwi.

Disarankan untuk penutupan lubang tanam

menggunakan pelepah pisang yang dipasang lengitari

lubang tanam mulai dari dalam lubang tanam sampai

kepermukaan dan menutupi permukaanya. Karena

dengan demikian ruang untuk tumbuh umbi uwi lebih

luas.

4. Penyediaan Bibit dan Pembibitan

Pembibitan tanamn uwi sangatlah gampang dan

juga sangat murah. Untuk penyediaan bibit cukup

dengan menggunakan umbi uwi yang sudah besar dan

sudah dipanen, kemudian umbi uwi tersbut dipotong-

potong pada setiap mata tunasnya pemotongan

dilakukan dengan panjang kira-kira 8 cm – 10 cm

dengan menggunakan pisau. Untuk 1 umbi uwi dewasa

Page 40: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

35

dengan berat 3 kg bisa diperoleh bibit sebanyak 8 – 15

buah, tergantung dari jenis dan banyaknya mata tunas

pada uwi tersebut.

Untuk periapan penanam benih uwi yang berupa

tanaman muda, benih uwi bisa ditanam pada polybag

setelah berumur kurang lebih 3-4 MST benih tersebut

dapat dibindahkan pada lubang tanam yang sudah

disiapkan sebagaimana yang sudah dijelaskan.

Pada pembudidayaan tanaman muda pemidahan

harus dilakukan dengan hati-hati mengigat tanaman uwi

tersebut sudah merambat, pada penanaman di polybag

pengajiran cukup dengan kayu setinggi 1 meter saja,

kemudian dipindah kelahan bersamaan dengan ajirnya.

5. Penanaman Tanaman Uwi

Untuk penanaman tanaman uwi lebih baik

dilakuakan pada awal musim hujan yaitu pada bulan

Oktober atau November. Pada awal musim hujan

kelembapan udara serta pengairan untuk perkembangan

tanaman uwi mudah untuk didapat. Serta dengan

adanya air hujan yang menjaga kelembapan udara

dapat mengoptimalkan perkebangan mikroba yang

terdapat pada isian media tanam dan berakibat gizi atau

nutrisi yang dibutuhkan uwi dapat terpenuhi.

Selain itu penanaman tanaman uwi pada awal

musim hujan juga sangat membantu dalam masa

Page 41: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

36

pemanenan, Karen umbi uwi dapat besar secara optimal

pada akhir musim kemarau. Tanaman uwi hanya dapat

dipanen 1 kali saja dan waktu panenya 1 kali dalam 1

tahun. Pada musim kemarau terutama akhir kemaru

umbi-umbian cenderung menyimpan cadangan

makananya pada umbinya.

Penanaman tanaman uwi dilakuakan dengan

meletakkan tanaman uwi kira-kira ¼ dalam lubang

tanam dan diletakkan agak kepinggir kira-kira 20 cm dari

pinggir lubang tanam, hal ini bertujuan untuk

memanipulasi perkembangan umbi uwi aga menjadi

panjang dan besar. Umbi tersebut akan berkemabng

kearah tempat yang gembur yaitu pada lubang tanam

yang kosong. Bila diletakkan pada tengah lubang tanam

umbi uwi akan menekan kearah bawah dan melebar

keluar lubang tanam, dikhawatirkan pertumbuhan uwi

kurang optimal.

Penanamn ini dapat dilakukan dengan

menerapkan 3 cara jarak tanam. Jarak tanam yang

digunakan terserah pada pemilik lahan, namun ada

baiknya untuk meninjau jenis tanah dan juga luas lahan.

Untuk lahan yang gembur dan luas serta mengiginkan

bertumpang sari dengan tanaman pohon, bisa

menggunakan jarak tanam dengan metode lubang

dengan jarak tanam yang dipakai adalah 200-300 cm

Page 42: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

37

atau mengikuti tanaman penumpang sarian, pada

metode ini umumnya digunakan untuk tupang sari

dengan tanaman lain semisal sengon atau kapas atau

mangga dan tanamn tersebut bisa digunakan untuk

pengajiran.

Metode kedua adalah metode larikan, digunakan

pada lahan yang cukup gembur dan luas. Metode ini

tidak jauh berbeda dengan meted lubang. Namun pada

metode ini yang dibudidayakan murni tanaman uwi saja.

tanaman uwi tanam dengan pola tanam monokultur

degan jarak tanam antar lubang tanam berbeda baris

adalah sepanjang 100-130 cm. dan jarak antar lubang

dalam sebaris adalah 75-100 cm.

Metode ketiga adalah metode guludan,

digunakan pada tanah yang kurang gembur atau bisa

juga tanah yang agak keras, metode ini bertujuan

menyediakan ruang gerakatau pori-pori tanah untuk

tumbuh dan berkembanya umbi uwi pada tanah

tersebut. Cara penanaman dari metode ini adalah

dengan membuat guludan dengan jarak antara tanaman

1.7m dan jarak anatara guludan 0.75-1m.

6. Pengajiran

Pengajiran dilakkukan saat tanaman sudah mulai

menjulur atau berumur sekitar 3 MST, untk budidaya

yang memakai tanaman muda pengajiran hanya perlu

Page 43: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

38

dengan menyambung ajir dari tanaman yang sudah

terpasang sebelumya dan disambung dengan dengan

dengan ajir baru atau cukup dirambatkan pada tanaman

pohon yang tinggi.

Ajir sebaiknya terbuat dari bambu atau kayu yang

lurus, panjang ajir bisa sekitar 5- 10 m semakin panjang

semakin bagus, tanaman uwi adalah tanaman yang

merambat untuk memperoleh sinar matahari. Jadi untuk

mendapaykan jasil yang optimal, semakin tinggi dan luas

bidang rambat tanaman uwi maka pertumbuhan uwi

akan semakiin optimal. Dan bila pertumbuhan tanamn

uwi optimal, besar kemunkinan umbi uwi yang dihasilkan

juga semakin besar.

Bila menanan tanman uwi bertumpang sari

dengan tanman pohon seperti sengon, papaya atau

kapas, itu lebih bagus lagi, karena dengan adanya

naungan tanaman pepohonan, kelemp=bapan dan

penyinaran matahari dapat terkontrol secara tidak

langusung, tanamn uwi akan terpacu tumbuh lebih cepat

dan tinggi, selain itu jika kelembapan terjaga

mikroorganisme dan organisme tanah yang hidup

dibawah pohon juga dapat membantu dalam

penyuburan tanah dan membuat umbi uwi semakin

tumbuh besar.

Page 44: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

39

Sedan gbila menanam tanpa tumpang sari atau

dengan metode guludan atau larikan maka ajir harus

benar-benar disiapkan, karena bila tanaman uwi kurang

meramba ke atas atau kurang pengajiran maka umbi uwi

yang dihasilkan tidak optimal. Pengajiran pada metode

ini menggunakan bambu atau kayu yang lurus yang

ditancapkan didalam tanah sedalam 1m.

Disarankan dalam budidaya uwi sebaiknya

ditumpang sarikan bersama dengan pohon sengon,

kapas atau mangga. Penanaman dengan metode

lubang. Karena pada metode ini biaya untuk pengajiran

bisa diminalkan sehingga keuntungan untuk penjualan

umbi uwi bisa ditingkatkan, ditamabha lagi dengan

keuntungan dari tanaman penumpang sarian.

7. Pemeliharaan

Pemeliharaan pada pada tanaman uwi berupa

pemupukan, penyiangan dan penyemprotan pestisida

(bila diperlukan). Tanman uwi tidak terlalu membutuhkan

perawatan yang rutin. Karena tanaman ini pada

pembudidayaan konvesional dibiarkan tumbuh secara

liar.

Pemupukan pada tanam uwi diberikan pada

tanaman yang berusia kira-kira 3 bulan. Pupuk

disebarkan di sekitar tanaman sedalam 5 cm. Jumlah

pupuk kandang yang diperlukan tiap hektar berkisar

Page 45: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

40

antara 12-15 ton. Sedangkan bila dibantu dengan pupuk

buatan diperlukan urea sebanyak 112 – 135 kg atau 30

gr : 2 : 2 :3 NPK masing-masing lubang atau tiap

tanaman. Pemupukan hanya dilakukan 1 kali saja,

karena nutrisi dari isian bahan tanam dinilai masih

mampu untuk memenuhi unsur hara tanaman uwi

sampai masa panen.

Penyiangan tanaman uwi bisa dilakukan dengan

menggunakan caraa manual atau konvesional

tergantung luas lahan den kemampuan pembudidaya.

Gulma yang diambil adalah gulama yang mengganggu

dan melebihi ambang batas ekonomi, namun untuk

tanaman uwi yang bertumpang sari dengan pohon,

biasanya gulma jarang ditemui.

Pengendalian Hama dan Penyakit. Untuk

pemberantasan jenis-jenis kumbang kecil dan cacing

yang merugikan agak sulit diketahui untuk taraf awal

karena terimbun tanah, hanya akan terlihat jika tanaman

sudah mulai menguning. Untuk mencegahnya hama

menyerang ke lokasi lain hendaknya tanmaan yang

terinfeksi dibakar dan lubang-lubang diberi insektisida

dan dibiarkan terbuka.

Bintik-bintik coklat atau hitam pada daun dan

batang bisa disebabkan oleh jenis jamur Cerocospora

carbonacea, terdapat pula jenis jamur yang menyerang

Page 46: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

41

batang dan daun. Jamur tersebut dapat diberantas

dengan menggunakan fungisida.

Pada penanaman uwi dengan metode lubang

dan tumpang sari, hama dan penyakit sagat jarang

dijumpai, karena tanman pada lahan tidak homogen.

Pada system penanaman uwi secara konvesional,

kebanyakan diterapkan metode ini namun tidak

menggunakan jarak tanam yang teratur.

8. Pemanenan

Uwi dipanen pada umur 6-12 bulan dengan masa

panen yang tergantung dari jenis uwinya. Uwi aung

dipanen sekitar 8-9 bulan, jenis-jenis yang sekerabat

dengan uwi kelapa biasanya dipanen pada usia 8-10

bulan. Ciri pohon uwi dapat dipanen adalah daunnya

yang sudah mulai menguning dan kering, keadaan

demikian biasanya terjadi pada musim kemarau. dan

juga pemanena pada musim kemarau merupakan masa

panen optimal karena uwi yang dihasilkan tanaman uwi

sangat besar pada musim ini.

Pemanenan dilakukan dengan memotong

pangkal batang dari tanaman uwi, kemudian menggali

tanam uwi dari dalam tanah secara hati-hati, bisa

menggunkan cangkul atau alat bantu lainya. Tanaman

uwi yang sudah dipanen dapat disimpan terlebih dahulu

sebelum dipanen.

Page 47: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

42

Sebelum disimpan atau diproses uwi dibersihkan

dari kotoran-kotoran, kemudian membuang akarnya tan

tanah yang masih menempel pada uwi. Uwi dapat

disimpan setelah dikeringkan pada ruangan yang

memiliki sirkulasi udara yang baik dan tidak terlalu gelap.

Aspek Budaya

Tanaman uwi merupakan tanaman yang

termasuk polo pendem, pada beberapa budaya di

Indonesia polo pendem memiliki posisi sendiri untuk

mengisi upacara-upacara adat. Polo pendem ini bisa

digunakan untuk suguhan, berkatan, hantaran bahkan

sampai digunakan untuk sesaji.

Bagi masyarakat jawa sendiri polo pendem

mempunyai filosofi yang begitu melekat, berikut adalah

filosofi polo pendem bagi masyarakat jawa. Bagi

sebahagian masyarakat jawa tanah itu merupakan

sesuatu yang sangat sakral,karena dari dalam tanah

manusia bisa mengambil atau mendapat makanan

untuk hidup sehari-hari seperti umbi-umbian. Tanah

adalah melambangkan asal muasal kehidupan (

Manusia berasal /diciptakan dari tanah ) begitupun yang

namanya polo pendem juga berasal dari dalam tanah.

Mengajarkan generasi penerus agar tidak terlalu

bergantung pada satu makanan poko saja ,karena

Page 48: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

43

yang namanya polo pendem itu sangat banyak

macamnya.dan salahsatu diantarnya dapat dijadikan

makanan pokok. Mengajarkan kepada generasi yang

akan datang agar bisa hidup lebih sederhana,artinya

hidup tidak terlalu mewah dan menghaburkan uang.

Dalam adat jawa telo memiliki filosofi yaitu “netheli

barang sing olo” artinya menanggalkan hal-hal yang

buruk, sedangkan ketela pohon atau kaspe memiliki

filosofi “karepe sepi ing pamrih” yang artinya berniat

melakukan sesuatu tanpa pamrih, dan uwi sendiri

mempunyai arti “urip tansah seng gemi” artinya hidup itu

harus hemat atau irit.

1. Tingkepan

Dalam agama islam adat jawa ada acara yang

disebut tingkepan, dan polo pendem juga digunakan

untuk tingkepan sebagai syarat berkatan dan untuk

hidangan juga. Upacara tingkepan disebut juga mitoni

berasal dari kata pitu yang artinya tujuh, sehingga

upacara mitoni dilakukan pada saat usia kehamilan tujuh

bulan, dan pada kehamilan pertama. Dalam

pelaksanaan upacara tingkepan, ibu yang sedang hamil

tujuh bulan dimandikan dengan air kembang setaman,

disertai dengan doa-doa khusus.

Yang unik dari acara tingkepan tersebut adalah

hidangan yang diberikan pada tamu undangan. Ada

Page 49: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

44

beberapa yang khas. Diantaranya adalah : harus ada

sayuran urap-urap yang terdiri dari 7 macam sayuran,

kemudian pada kue juga harus ada 7 macam polo

pendem (bahan makanan yang asalnya ditimbun di

tanah seperti uwi, ubi, singkong, jelarut, ganyong, garut,

dan lain-lain). Ada juga kue-kue khusus yang dijadikan

perlambang harapan untuk ibu hamil seperti kue procot

(ketan yang dikukus campur santan kemudian dibungkus

memakai daun pisang yang tidak dilipat, konon menurut

sesepuh itu maksudnya adalah agar nanti bayi yang

dilahirkan bisa mrocot dalam bahasa jawa artinya mudah

keluar), kue pasung (kue yang adonannya mirip apem

atau serabi namun dibungkus daun nangka yang

dibentuk kerucut, katanya biar anak yang terlahir nanti

hidungnya bisa mancung). Ada lagi rujak dari serutan 7

macam buah-buahan seperti mentimun, belimbing,

mangga, jeruk bali, dan lain-lain, ada kepercayaan

seperti di Kediri misalnya jika rujak buatanya enak maka

anak yang lahir peremuan, namun bila rujak rasanya

kurang sedap maka ananknya laki-laki.

Dalam acara tingkepan ini, semua persyaratan

harus dilakuakn dan tidak boleh ada yang ketinggalan.

Tingkepan ini juga dipercaya bagi sebagian masyarakat

untuk keselamatan bayi didalam kandungan juga

sebagai perantara pengharrapan agar anak yang lahir

Page 50: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

45

kelap lengkap anggota tubunya serta mempunyai akhlak

baik seperti filosofi yang sudah dibahas.

2. Pendirian Rumah

Polo pendem juga digunakan saat mau

mendirikan rumah sebagai sesaji, namun dalam budaya

islam yang masih kejawen biasanya sesaji ini diganti

dengan acara selamatan. Polo pendem diyakini

perantara dalam memberi kesalamatan bagi pemilik

rumah.

3. Upacara Sesaji Anak Gunung Kelud

Diderah Kediri polo pendem juga dimanfaatkan

dalam upacara adat. Upacara adat di daerah Kediri

berupa ritual sesaji anak gunung kelud yang dilakukan

pada gunung kelud. Pada pelaksanaan upacara adat

dibutuhkan ubo rampen atau sesaji. Sesaji merupakan

aktualisasi dari pikiran, keinginan, dan perasaan pelaku

untuk lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Sesaji juga

merupakan wacana simbol yang digunakan sebagai

sarana untuk negosiasi spiritual kepada hal-hal gaib. Hal

ini dilakukan agar makhluk-makhluk halus di atas

kekuatan manusia tidak mengganggu. Dengan

pemberian makan secara simbolik kepada roh halus,

diharapkan roh tersebut akan jinak, dan mau membantu

hidup manusia.

Page 51: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

46

Gunung Kelud merupakan salah satu Gunung

berapi di Jawa Timur yang memiliki upacara adat karena

kepercayaan masyarakat yang begitu kuat terhadap

kekuatan gaibnya. Setiap tahunnya di Gunung Kelud

diadakan upacara adat yang disebut dengan ritual

sesaji. Acara ini merupakan tradisi tahunan yang ada

sejak zaman nenek moyang dan diwariskan kepada

generasi penerus untuk dilestarikan.

Asal usul upacara adat ritual adalah dari sejarah

terjadinya kawah Gunung Kelud. Masyarakat sekitar

Gunung Kelud secara turun temurun mengadakan

upacara adat ritual yang dahulunya disebut larung sesaji

Gunung Kelud dan kini menjadi upacara adat ritual

sesaji Anak Gunung Kelud.

Dalam acara ini terdapat salah satu sesajen yang

disebut keleman, kaleman adalah simbol keselamatan

dalam bercocok tanam. Penggunaan keleman bertujuan

agar tanaman tidak diganggu hama dan untuk

memberitahu among tani (sosok yang dipercaya

menjaga tanam dan merawat tanaman). Perlengkapan

keleman terdiri dari dua macam, yaitu polo gemandul

dan polo pendem yang dikukus. Polo gemandul yaitu

kacang panjang, pisang rebus, dan waluh. Polo pendem

yaitu kacang tanah, garut, ketela rambat, ganyong,

gothe, uwi, ketela pohon.

Page 52: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

47

Aspek Ekonomi

Dalam budidaya tanam uwi tentunya hal yang

paling diinginkan adalah adanya profit bagi pembudidaya

itu sendiri, namun apabila budidaya tanaman uwi ini

tidak dilakukan dengan benar dan pemasaran tanaman

uwi ini juga masih sembarang bukan profit yang akan

didapatkan namun malah kergian yang akan di peroleh.

Profit ialah Laba / keuntungan. Dalam melakukan

budidaya tanaman uwi pasti terdapat motif ekonomi.

Apapun kegiatannya budidaya tanaman uwi tau

budidaya tanaman lain pasti semuanya menginginkan

keuntungan. Prinsip dasar yang biasanya dipakai adalah

modal yang digunakan haruslah kembali penuh

ditambah lagi dengan untung yang dicapai.

Jika seorang produsen/ pembudidaya mengerti

apa selera pasar yang sedang disenangi maka

kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan yang

lebih banyak akan bisa terwujud. Tentu saja unutk

meningkatkan keuntungan produk uwi perlu diolah

sesuai dengan trend dan minad konsumen. Terlebih lagi

bila terdapat produsen/ pembudidaya yang bisa

memprediksi keinginan, kebutuhan dan selera

masyarakat, ia juga bisa menahan suatu barang yang

memang sangat dicari oleh konsumen dan

menjadikannya barang yang langka, hal ini akan

Page 53: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

48

membuat harga menjadi naik, dan keuntungan bisa

dicapai lebih banyak.

Pengertian profit sendiri adalah keuntungan atau

nilai lebih yang diperoleh oleh pelaku ekonomi dari hasil

penjualan setelah dikurangi modal dan biaya produksi

lainnya.

Untuk tanaman uwi yang dipanen hanya 1 kali

dalam 1 tahun biasanya mempunyai banyak peminat,

terutama untuk acara adat. Harga umbi uwi bila dijual

pada pedesaan tanpa adanya pengolahan yang artinya

masih mentah per kg uwi mempunyai arga Rp. 8.000,-

sedang kita mengetahui bahwa bila uwi dibudidayan

dengan benar akan mempunyai umbi seberata rata-rata

3 kg dan setiap tanaman uwi mampu memproduksi umbi

uwi rata-rata 2-3 umbi. Bila pola tanam yang digunakan

adalah metode larikan maka dalam 1 ha lauas lahan

akan terdapat tanaman uwi sebanyak 10.000 m2 ÷ 0,75

m2 = 13.333 tanaman uwi. Dengan produksi umbi uwi

angap saja 2 buah maka ana didapatkan umbi uwi

sebnayak 26.666.Dengan berat masing-masing uwi

adalah 3 kg maka berat total yang akan didapat adalah

26.666 × 3 kg = sekitar 80.000kg atau 80 ton. Dan bila

dikalikan dengan harga uwi pada daerah desa akan

diperoleh pendapatan sebesar 80.000 × 8000 =

Rp.640.000.000. jadi dalam satu kali panen atau dalam

Page 54: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

49

waktu rata-rata satu tahun pembudidaya uwi yang

membudidayakan uwi dengan benar akan memperoleh

pendapatan sebesar 640 juta/tahun atau Rp 53.333.000/

bulan jika pendapatan itu dibuat untuk setiap bulan.

Bayangkan jika tanaman uwi tersebut dipasarkan

pada tempat strategis semisal di daerah beberapa kota

yang berpotensi untuk penjualan komoditas uwi ini.

Harga uwi di perkotaan rata-rata adalah Rp.15.000,-.

Sebagai mana kita tahu bahwa dalam 1 ha bisa

menghasilkan uwi sebanyak 80 ton bila jumlah tersebut

dikalikan dengan harga uwi pada tingkat perkotaan akan

didapatkan jumlah sebesar 80.000 × 15.000= Rp.

1.200.000.000,- atau 1,2 m/ tahun untuk pendapatan

pembudidaya tanaman uwi yang menjual umbi uwinya

ke kota. Dan bila dibuat pendapatan perbulan, maka

akan dihasilkan pendapatan perbulan adalah 100

jt/bulan.

Seperti yang telah dipaparkan bahwa

pembudidaya tanaman uwi bisa menjadi jutawan pada

sitiap panennya, namun hal tersebut masih mempunyai

masalah, yaitu pemasaran. Kebanyakan produksi uwi

secara konvesional mengkonsumsi sendiri hasil atau

hanya dijual pada pasar setempat, hal seperti itu dapat

dimaklumi karena produksi uwi hanya sebagai selingan

dan dalam jumlah sedikit. Namun bila pembudidaya

Page 55: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

50

hanya berkonsentrasi pada tanaman uwi masalah

pemasaran akan dijumpai, terlebih tanaman uwi ini

mempunyai peminat yang sangat sedikit di Indonesia.

Masalah pemasaran tak ayal akan memberi

paradigma yang buruk pagi para petani dan

pembudidaya tanaman uwi untuk lebih mengembangkan

usaha tani pada tanaman uwi tersebut. Bila kita sadar,

tanaman uwi ini bisa kita jadikan sebagai prospek

agribisnis yang kompeten sebagai komoditas unggulan.

Namun dalam hal ini peran serta pemerintah sangat

diperlukan.

Cara pertama dalam mengatasi permasalahan

pemasaran tanaman uwi adalah dengan adanya promosi

produk uwi. Dalam agribisnis terutama saat pemasaran,

promosi merupakan hal yang sangat penting. Promosi

adalah segala macam bentuk komunikasi persuasi yang

dirancang untuk menginformasikan pelanggan tentang

produk atau jasa dan untuk memengaruhi mereka agar

membeli barang atau jasa tersebut yang mencakup

publisitas, penjualan perorangan dan periklanan.

Dalam hal ini agribisni pada subsistem hilir akan

sangat berperan. Peran tersebut data berupa

mempromosikan uwi mulai dari dalam negri sampai

keluar negri. Namun tidak usah terlalu khawatir bagi

para pembudidaya tanaman uwi karena beberapa

Page 56: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

51

Negara seperti Jepang, Korea, Cina, dan juga beberapa

Negara di Eropa juga sudah mengenal umbi uwi dan

menjadikanya sebagai salah satu alternative tanaman

pangan. Jadi prospek agribisnis tanaman uwi ini untuk

ekspor sudah terbuka luas.

Cara yang kedua adalah pengemasan.

Pengemasan. Packaging (pengemasan) merupakan

wadah atau pembungkus yang dapat membantu

mencegah atau mengurangi kerusakan, melindungi

produk yang ada di dalamnya, melindungi dari bahaya

pencemaran serta gangguan fisik (gesekan, benturan,

getaran). Di samping itu pacaging (pengemasan)

berfungsi untuk menempatkan suatu hasil pengolahan

atau produk industri agar mempunyai bentuk-bentuk

yang memudahkan dalam penyimpanan, pengangkutan

dan distribusi.

Dari segi promosi wadah atau pembungkus

berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli.

Karena itu bentuk, warna dan dekorasi dari kemasan

perlu diperhatikan dalam perencanaannya. Selain itu

kemasan juga dapat digunakan untuk menambah harga

barang, bila umbi uwi dicucibersih dan dikemas dengan

baik dan semenarik mungkin, bisa jadi 1 kg umbi uwi

dapat dijual dengan harga mencapai Rp. 30.000,-

bahkan bisa lebih. Bayangkan keuntungan yang

Page 57: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

52

diperoleh bila semua produksi uwi seluas 1 ha yang

mempunyai berat 80 ton dikemas dengan baik dan

semenarik mungkin, semakin besar pula tentunya

pendapatan para pembudidaya uwi dan juga orang yang

bergerak pada bidang agribisnis uwi ini akan semakin

besar, bahkan dalam 1 tahun bisa mencapai lebih dari 1

milyar Rupiah.

Cara yang ketiga adalah memperioritaskan uwi

sebagai komoditi ekspor. Sebagaimana kita tahu bahwa

peminat uwi didalam Negeri sagatlah sedikit. Namun

peminat uwi diluar Negeri bisa dibilang cukup banyak.

Daripada memusatkan penjualan uwi didalam negri, ada

baiknya produk uwi diekspor keluar Negeri. Negara

peminat umbi uwi meliputi Negara seperti Jepang,

Korea, Cina, beberapa Negara di Eropa seperti Belanda,

Itali, Swedia, dan Negara Amerika Serikat.

Di luar Negeri Umbi Uwi lebih dikenal dengan

nama Yam. Yang berperan disini bukan lagi

pembudidaya, namun orang-orang yang bergrak pada

bidang agribisnis. Keuntungan yang diperoleh bagi para

pelaku agribisnis umbi uwi ini sagat besar mengigat

harga uwi didalam negri sudah sagat baik. Sehingga

dapat dikatakan bahwa agribisnis uwi mempunyai

potensi yang sangat menjajikan di dunia pengeksporan.

Page 58: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

53

Cara yang keempat untuk pemasaran uwi adalah

dengan menentukan pasar tujuan. Bagi pelaku agribisnis

umbi uwi yang memasarkan produk mereka di pasar

dalam Negeri ada baiknya untuk melihat konsumen

terlebih dahulu. Masayarakat Indonesia belum mengenal

dan masih jarang yang tertarik dengan umbi uwi. Namun

bila kita memperkenalkan pada turis asing atau turis

domestic pada kawasan wisata terkenal, maka besar

kemungkinan mereka akan lebih tertarik untuk

membelinya. Namun tentunya uwi yang dijual pada

daerah pasar ini harus berkualitas tinggi dan mempunyai

kemasan yang menarik minat konsumen.

Apabila turis baik domestic atau asing jatuh cinta

terhadap cita rasa umbi uwi, maka mereka akan

melakukan pembelian ulang. Dengan adanya pembelian

ulang tersebut, lambat laun uwi diharapkan akan dikenal

banyak kalangan di seluruh penjuru dunia, dan kesulitan

dalam memasarkan uwi akan teratasi.

Aspek Pohon Industri

Sebagai seorang pengusaha agribisnis yang

menggunakan uwi sebagai komoditi utamanya, tentunya

tidak akan puas hanya dengan menjual berupa umbi

saja. sebagai pengusaha agribisnis yang kreatif pastilah

terpikirkan untuk menjadikan tanaman uwi ini dari

Page 59: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

54

produduk mentah ke produk olahan yang sedang trend

dikalangan masyarakat dan lebih mudah diterima oleh

masyarakat luas. Dengan adanya pengolahan ini,

diharapkan pertambahan nilai dari umbi uwi ini sagat

besar.

Untuk jenis uwi yang tidak mengandung racun

seperti Dioscorea alata dan Dioscorea aculeata, dapat

disimpan dalam bentuk potongan-potongan kering atau

dalam bentuk tepung. Untuk uwi memiliki kadar racun

yang tinggi umbinya tidak dapat dimakan langsung,

tetapi perlu pengolahan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan

dengan cara pemberian abu atau kapur.

Lengkah-langkah sebagai berikur: umbi

dibersihkan dari tanah kemudian dikupas dan diiris. Hasl

irisan tersebut kemudian dicampur dengan abu.

Pencampuran ini dilakukan pada keranjang yang

beranjam jarang. Lalu campuran diinjak-injak sampai

keluar cairan yang mengandung racun. Selanjutnya uwi

diperam selama 2 x 24 jam dan hasil peraman tersebut

dijemur sampai kering. Uwi yang telah kering kemudian

dicuci kembali untuk dikonsumsi.

Bertujuan untuk melakuakan pengolahn umbi uwi

lebih lanjut, sebagi pelaku agribisnis yang baik dan

benar, perlu untuk mengetahui kandungan Gizi dari

tanaman uwi ini. Agar pada waktu pegolahan umbi uwi

Page 60: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

55

menjadi makan olahan atau produk lain, gizi yang

terkandung didalamnya tidak ikut rusak atau dapat

diminimalisir kerusakanya. Dengan terjaganya nilai gizi

dari olahan umbi ini konsumen tidak akan dirugikan.

Dampak lebih jauh lagi bila konsumen sudah

mengetahui kandungan gizi dari umbi uwi ini, besar

kemungkinan masarakat akan merubah pola konsumsi

mereka dari konsumsi beras menjadi konsumsi makanan

olhan atau produk olahan dengan bahan dasar umbi uwi.

Berikut adalah table nilai gizi umbi uwi per 100 g.

Memang tidak mudah untuk dapat menjadikan

umbi uwi yang mejadi produk olahan. Mengigat bahwa

umbi uwi merupakan makanan yang kurang popular di

masyarakat Indonesia. Namun bukan berarti tidak

mudah itu menjadi mustahil, “Jika ada kemauan pasti

ada jalan” begitu kata pepatah yang memberi harapan

Page 61: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

56

bahwa uwi dapat diolah menjadi produk olahan. Berikut

ini akan dipaparkan beberpa produk olahan uwi dalam

sekala kecil, yang berpotensi dapat dikembangkan

menjadi industri baik sekala kecil maupun besar serata

UMKM di Indonesia.

1. Cake Uwi

Ceke uwi merupakan salah satu bentuk cake

yang mungkin sudah akrab di sebagian kalangan

masyarakat di Indonesia khususnya kalangan umumnya

menengah keatas. Bentuk caka ini tidak berbeda dengan

cake pada umumnya. Sehingga melalui penggunaan

bahan baku uwi yang murah cake tersebut dapat lebih

memasyarakat.

Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah 500 gr

uwi yang sudah direbus dan diulek atau digiling sampai

halus: 50 cc susu; 200 gr mentega cair: 200 gr gula

pasir; 5 butir telur ayam; 200 gr terigu, gilingan/lumpang,

loyang, kompor, mixer, dan oven.

Uwi halus dicampur dengan susu sampai rata

kemudian telur dikocok dengan gula sampai

mengembang; lalu uwi dimasukkan ke dalam kocokan

telur, diaduk sampai rata sambil ditambahkan terigu

sedikit demi sedikit sampai habis; terakhir cairan

mentega cair dimasukkan dan diaduk sampai rata.

Selanjutnya loyang disiapkan dengan diolesi mentega

Page 62: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

57

dan ditaburi terigu sesudah itu adonan dituangkan ke

dala loyang; kemudian dipanggang selama kurang lebih

dari 30 menit di atas api sedang; adonan diangkat dari

oven kemudian didinginkan.

2. Talam Uwi

Talam ini merupakan talam dengan bahan baku

alternatif dari uwi. Bentuk makanan ini diharapkan dapat

meningkatkan penggunaan uwi di kalangan masyarakat

Indonesia tanpa mengurangi gizinya.

Bahan dan alat yang diperlukan adalah 1 kg uwi

yang telah direbus dan diulek atau digiling sampai halus;

1 gelas gula pasir; 1 gelas sgu; 1 ons mentega cair 4

butir telur ayam; 50 lembar daun suji ditumbuk; 1 butir

kelapa parut diambil santannya sebanyak 2 gelas,

lumpang gelas belimbing, mixer, loyang, dandang,

komporku, kukusan

Dua gelas santan dicampur dengan daun suji

yang telah ditumbuk halus kemudian disaring dan

diambil airnya; uwi dicampur dengan gula pasir, sagu

dan telutr, campuran diaduk sampai rata dan air daun

suji dituang sedikit demi sedikit, demikian pula mentega

cair, adonan diaduk sampai rata; loyang atau cetakan

disiapkan (diolesi dengan mentega); adonan

dimasukkan ke dalamnya dan dikukus selama 45-60

menit; loyang dari kukusan dan didinginkan.

Page 63: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

58

3. Kelepon Uwi

Kelepon merupakan makanan khas Jawa dan

termasuk salah satu jajan pasar yang sekarang ini

dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.

Penggunaan uwi sebagai pengganti tepung terigu tidak

mengurangi rasa dari kelepon yang asli atau yang sudah

lebih dahulu dikenal.

Satu kg uwi yang telah dikukus dan dihaluskan; 1

butir kelapa parut dan campurkan dengan sedikit garam

; 1 kg gula merah diiris halus; 1 gelas sagu ¾ gelas air

perasan dari 50 lembar daun suji, gilingan, gelas

belimbing; dandang, pisau, panci.

Didihkan air dalam panci, kemudian uwi dengan

sagu dicampur, air suji dituangkan sedikit demi sedikit

sampai rata; adonan dibentuk bulatan-bulatan sedang

dan tengahnya diberi gula merah; bulatan-bulatan

tersebut dimasukkan ke dalam air mendidih, setelah

mengapung bulatan diangkat dan dimasukkan ke dalam

air dingin dan ditiriskan, kue yang telah digulingkan ke

dalam parutan kelapa dan siap dihidangkan.

4. Tepung Uwi

Uwi dalam bentuk tepung ini mempunyai prospek

yang baik untuk dikembangkan karena tepung uwi dapat

digunakan untuk membuat berbagai jenis makanan

tradisional maupun modern.

Page 64: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

59

Bahan dan alat yang dibutuhkan adalah uwi

segar, mangkuk, pisau, alas/talenan, gilingan, dan

saringan/ayakan.

Uwi dikupas, dibersihkan kemudian diiris setebal

2-3 mm. Irisan uwi kemudian dijemur sampai kadar air

10% selama 7 jam. Setelah itu digiling dan di ayak (100

mesh).

Jika uwi sudah diolah menjadi tepung, maka uwi

dapat diolah menjadi berbagai macam makanan lagi,

yang tentunya lebih memiliki nilai jual yang tinggi.

Beberapa makanan yang dapat dibuat dari tepung uwi

adalah mie uwi, brownis uwi, dan masih banyak lagi

olahan dari tepung uwi yang dapat dijadikan sebagai

makanan yang tentunya enak, terjangkau bagi

masayarakat dan dapat lebih diterima untuk

masayarakat Indonesia.

Page 65: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

59

DAFTAR PUSTAKA

Annisaul Dzikrun Ni ‘mah, Dwi Sulistyorini, Musthofa Kamal. 2012. Makna Simbolik Ritual Sesaji Anak Gunung Kelud.Malang: Universitas Negri Malang

Austin,J.E 1981. Agroindustrial Project Analysis. Baltimore and London: The John Hopkins. Univ.Press. Manajemen Agribisnis: Ghalia Indonesia.

Catur Herison, Edhi Turmudi dan Merakati Handajaningsih. 2010. Studi Kekerabatan Genetik Aksesi Uwi (Dioscorea Sp) Yang Dikoleksi Dari Beberapa Daerah Di Pulau Jawa Dan Sumatera. Universitas Bengkulu: Bengkulu.

Davis ,H.H.and R.A Goldberg.1987. A Concept of Agribusiness. Boston: Graduate school of business, Havard University. Manajemen Agribisnis: Ghalia Indonesia.

Downey ,W. D. Dan S.P. Erickson 1992. Manajemen Agribisnis. Edisi ke2.Terjemahan R . Ghanda S . Dan A.Sirait. Jakarta : Erlangga.

Endraswara, S. 2003. Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme, dan Sufisme dalam Budaya Spiritual Jawa. Jogjakarta: Narasi.

Endraswara, S. 2003a. Falsafah Hidup Jawa.Tangerang: Cakrawala.

FAO. 1994. Tropical Root and Uber Crops; Production, prespectives and Future Prospects.FAO. Rome.

Gabby Lionora, Dian Retno Sari Dewi, Dini Endah Setyo Rahaju. 2013. Analisis Kelayakan Bisnis Kue Muffin Dari Tepung Uwi. Universitas Widya Mandala: Surabaya.

Hadisutrisno, B. 2009. Islam Kejawen. Yogyakarta: Eule Book.

Lingga, P., B. Sarwono, F. Rahardi, P. C. Rahardja, J. J. Afriastini, R. Wudianto dan W. H. Apriadji. 1986. Bertanam ubi-ubian. Penebar Swadaya, Jakarta

Page 66: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

60

Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran. Edisi Keempat. Pearson Prentice Hall, New Jersey.

Orkwor, G.C. and I.J. Ekanayake. 1998. Growth and development. In: Orkwor GC, Asiedu R, Ekanayake IJ, Eds. Food yams: advances in research. Nigeria: NRCRI and IITA Ibadan, 39–62.

Peter J. Paul dan Jerry C. olson. 1996. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi Keempat Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga

Pursegllove, J. W. 1972. Tropical Crops; Monoctyledons. Longman. UK. Tropical Product Institute. 1973. Root Crops. The Tropical Product Institute. London.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Sastrapradja, Setijati; Soetjipto, Niniek Woelijarni; Danimihardja, Sarkat; Soejono, Rukmini (1981). Proyek Penelitian Potensi Sumber Daya Ekonomi:Ubi-Ubian 7:103. Jakarta:LBN – LIPI bekerja sama dengan Balai Pustaka.

Suyono, C. R. P. 2009. Dunia Mistik Orang Jawa: Roh, Ritual, Benda Magis. Yogyakarta: Lkis.

Zannou, A., 2006. Socio-economic, agronomic and molecular analysis of yam and cowpea diversity in the Guinea-Sudan transition zone of Benin. PhD Thesis Wageningen University, Wageningen, The Netherlands. With summaries in English, French and Dutch.

Page 67: Buku Komunikasi agribisnis (UWI) DON'T READ IT UWI

61

Biodata Penulis Buku

Nama saya Muhamad Arif

Hidayatullah tapi biasanya rekan

saya memanggila saya dengan

sebutan Arif atau Ipin. Saya sekarang

adalah mahasisawa semester 3 di

Universitas Brawijaya Fakultas

Pertanian pada program studi

Agribisnis, itulah mengapa saya

menulis buku tentang potensi

agribisnis uwi ini yang saya beri judul DON’T READ IT

“UWI".

Saya mengawali perjalanan sebagai pencari ilmu

di SDN Ngebrak I di kabupaten Kediri, kemudian

melanjutkan di MTsN Purwoasri di kabupaten Kediri.

Selepas di MTSN saya mencoba peruntungan di SMA 7

Kota Kediri, dimana waktu itu sagant sulit masuk ke

sekolah tersebut. Selepas dari SMA saya melanjutkan di

Universitas Brawijaya dengan Program studi Agribisnis.

Mengenai buku yang saya buat, saya

menghabiskan waktu yang banyak untukmenyusun buku

ini. Dan kesulitan dalam menyusun buku ini terletak

pada refrensinya. Sangat sedikit refrensi tanaman uwi

yang berbahasa Indonesia atau kebanyakan refrensi

yang saya dapat justru berasal dari luar Negeri yang

memakai Bahasa inggris. Namun saya tetap berusaha

dengan keras meski Bahasa inggris saya masih pas-

pasan tidak menghalagi saya menyelesaikan buku ini.

Mengenai judul buku ini “ DON’T READ IT “UWI”

“ sebenarnya dari judul itu saya ingin menyampaikan

pesan bahwa buku ini bukan hanya sebagai bahan

bacaan. Namun apa yang didapat dari buku ini dapat

dipraktikan di kehidupan nyata. Don’t only READ IT but

you must DO IT.