karya ilmiah remaja

50
BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman, mungkin tak satu orang pun yang tak mengenal apa itu sekolah. Sekolah dapat dimulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Dengan bersekolah banyak hal yang dapat diperoleh. Bukan hanya ilmu pengetahuan, tetapi pendidikan moral seperti kejujuran dan kedisiplinan, bagaimana untuk bekerja sama, dan banyak hal lain yang dapat kita peroleh dari bersekolah. Dari setiap apa yang dilakukan pasti harus ada tujuanya. Sama halnya dengan bersekolah, apa tujuan bersekolah?, pastinya setiap orang bersekolah karena ingin pintar dan ingin meraih 1

Upload: grace-primayanti

Post on 30-Jun-2015

1.588 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

KIR "Peranan Orang Tua dalam Pencapaian Prestasi Siswa"

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Remaja

BAB I

Pendahuluan

A.Latar Belakang Masalah

Seiring perkembangan zaman, mungkin tak satu orang pun

yang tak mengenal apa itu sekolah. Sekolah dapat dimulai dari

PAUD, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Dengan bersekolah

banyak hal yang dapat diperoleh. Bukan hanya ilmu pengetahuan,

tetapi pendidikan moral seperti kejujuran dan kedisiplinan,

bagaimana untuk bekerja sama, dan banyak hal lain yang dapat

kita peroleh dari bersekolah.

Dari setiap apa yang dilakukan pasti harus ada tujuanya.

Sama halnya dengan bersekolah, apa tujuan bersekolah?, pastinya

setiap orang bersekolah karena ingin pintar dan ingin meraih

prestasi agar bisa menjadi orang yang sukses sesuai yang dicita-

citakan.

Salah satu tujuan bersekolah adalah meraih prestasi.

Prestasi mungkin lebih erat kaitannya dengan segala sesuatu yang

dihasilkan dari usaha yang telah dikerjakannya dan memberikan

dampak yang baik bagi orang yang melakukan itu serta mampu

membuat orang lain kagum atas hasil tersebut.

1

Page 2: Karya Ilmiah Remaja

Hal yang sering dijadikan sebagai indikator dalam

menentukan seseorang berprestasi adalah hasil belajarnya. Hal itu

dapat berupa nilai rapor, peringkat yang didapatkan, nilai ujian dan

apa yang telah dihasilkan (sesuatu yang dapat memberi

kemudahan yang belum ada sebelumnya).

Biasanya, indikator di atas dapat tercapai setelah mengikuti

semester atau ujian. Dan hasilnya dapat dilihat melalui rapor atau

ijazah. Siswa bangga jika mendapatkan nilai-nilai yang baik bahkan

mampu membuat orang tuanya pun turut bangga dengan hal itu.

Sebaliknya siswa pasti merasa kecewa jika mendapatkan nilai-nilai

yang buruk dan membuat orang tua pun juga turut kecewa.

Sebenarnya dimana letak kesalahannya sehingga harus

mendapatkan nilai buruk seperti itu? Apakah pada anak atau orang

tuanya?. Salah satu penyebabanya adalah kurangnya peranan

orang tua dalam pencapaian prestasi siswa. Menginginkan anaknya

menjadi dokter tetapi untuk membeli buku cetak biologi saja tidak

diperbolehkan, atau menginginkan anaknya rajin belajar tetapi

orang tuanya sibuk sendiri dengan pekerjaannya, serta banyak hal

lain yang kadang membuat prestasi belajar siswa menurun karena

kurangnya peranan orang tua didalamnya.

Orang tua memang memegang peranan yang sangat besar

dalam tercapainya prestasi anaknya sendiri karena dari orang

tualah seorang anak dapat mendapatkan sesuatu yang lebih besar

2

Page 3: Karya Ilmiah Remaja

yang tidak ia dapatkan dari diri orang lain. Bukan hanya kebutuhan

primer seperti: makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang dapat

diberikan orang tua. Tetapi kebutuhan lain, terutama kebutuhan

rohani seperti: kasih sayang dan motivasi- motivasi yang baik

dalam mencapai apa yang diinginkannya. Oleh karena itu, penulis

tertarik untuk mengangkat judul mengenai “ANALISA PERANAN

ORANG TUA DALAM TERCAPAINYA PRESTASI BELAJAR

SISWA SMA NEGERI 1 MAKALE”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemikiran di atas, maka

dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan orang tua dalam pencapaian prestasi siswa

SMA Negeri 1 Makale?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menjelaskan peranan orang tua dalam tercapainya

prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Makale.

3

Page 4: Karya Ilmiah Remaja

D. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan bacaan yang diharapkan dapat memberi manfaat

bagi peneliti berikutnya maupun bagi pembacanya.

2. Dapat menambah pengetahuan pembaca terutama siswa dan

orang tua tentang pentingnya peranan orang tua dalam

pencapaian prestasi belajar siswa di sekolah.

4

Page 5: Karya Ilmiah Remaja

Bab II

Tinjauan Pustaka

A. Tinjauan umum tentang orang tua

Orang tua adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah

dan ibu, dan merupakan hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang

sah yang dapat membentuk sebuah keluarga. Orang tua memiliki

tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh dan membimbing anak-

anaknya untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan

anak untuk siap dalam kehidupan bermasyarakat. Sedangkan

pengertian orang tua di atas, tidak terlepas dari pengertian

keluarga, karena orang tua merupakan bagian keluarga besar yang

sebagian besar telah tergantikan oleh keluarga inti yang terdiri dari

ayah, ibu, dan anak-anak.

Orang tua merupakan orang yang lebih tua atau orang yang

dituakan. Namun umumnya di masyarakat pengertian orang tua itu

adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan Bapak. Ibu

dan bapak selain telah melahirkan kita ke dunia ini, ibu dan bapak

juga yang mengasuh dan yang telah membimbing anaknya dengan

cara memberikan contoh yang baik dalam menjalani kehidupan

sehari-hari, selain itu orang tua juga telah memperkenalkan

5

Page 6: Karya Ilmiah Remaja

anaknya kedalam hal-hal yang terdapat di dunia ini dan menjawab

secara jelas tentang sesuatu yang tidak dimengerti oleh anak.

Maka pengetahuan yang pertama diterima oleh anak adalah dari

orang tuanya. Karena orang tua adalah pusat kehidupan rohani si

anak dan sebagai penyebab berkenalnya dengan alam luar, maka

setiap reaksi emosi anak dan pemikirannya dikemudian hari

terpengaruh oleh sikapnya terhadap orang tuanya di permulaan

hidupnya dahulu.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi

anak-anak mereka, karena dari mereka anak-anak mula-mula

menerima pendidikan. Corak pendidikan dalam rumah tangga

secara umum tidak berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian

yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara kodrati

suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami

membangun situsi atau iklim pendidikan.

Timbulnya iklim atau suasana tersebut, karena adanya

interaksi yaitu hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal

balik antara orang tua dan anak. Sebagai peletak pertama

pendidikan, orang tua memegang peranan penting bagi

pembentukan watak dan kepribadian anak, maksudnya bahwa

watak dan kepribadian tergantung kepada pendidikan awal yang

berasal dari orang tua terhadap anaknya.

6

Page 7: Karya Ilmiah Remaja

Orang tua (ayah dan ibu) memegang peranan yang penting

dan sangat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak

anak lahir, ibu yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu

seorang anak pada umumnya lebih cinta kepada ibu karena ibu

merupakan orang yang pertama dikenal anak. Maka dari itu ibu

harus menanamkan kepada anak, agar mereka dapat mencintai

ilmu, membaca lebih banyak, lebih dinamis, disiplin, dan ibu

memberikan motivasi yang sehat dan menjadi teladan bagi anak

mereka.

Peranan orang tua selaku pendidik dalam keluarga adalah

pangkal ketentraman dan kedamaian hidup, bahkan dalam

perspektif keluarga, bukan hanya sebagai persekutuan hidup

terkecil saja, melainkan sampai pada lingkungan yang lebih besar

dalam arti masyarakat secara luas, yang darinya memberi peluang

untuk hidup bahagia atau celaka.

Tanggung jawab yang perlu disadarkan dan dibina oleh

kedua orang tua kepada anak adalah sebagai berikut:

1. Memelihara dan membesarkannya.

2. Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik secara

jasmaniah maupun rohaniah dari berbagai gangguan,

penyakit, atau bahaya lingkungan yang dapat

membahayakan dirinya.

7

Page 8: Karya Ilmiah Remaja

3. Mendidiknya dengan berbagai ilmu pengetahuan dan

keterampilan yang berguna bagi hidupnya.

4. Membahagiakan anak untuk dunia dan akhirat dengan

memberikan pendidikan agama.

Dengan demikian, orang tua sebagai pendidik utama

pertama dan terakhir pada hakikatnya memiliki tanggung jawab

yang komprehensip dan sangat kompleks, menyangkut semua

aspek kehidupan baik pendidikan jasmani maupun pendidikan

rohani dan tanggung jawab, ibadah, akhlak, intelektual, dan

kematangan psikis.

Seorang anak apabila telah memasuki usia sekolah menjadi

tugas dan tangung jawab orang tua untuk menyerahkan anaknya

kepada sekolah. Faktor lain yang menjadi tanggung jawab orang

tua adalah menyediakan alat-alat perlengkapan belajar anak di

rumah, memperhatikan lingkungan pergaulan, memberikan

kesempatan kepada anak untuk menyampaiakan dan

mengungkapkan masalahnya.

Dalam hal ini M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa

berhasil baik atau tidaknya pendidikan di sekolah bergantung pada

dan dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan

keluarga adalah fundamen atau dasar dari pendidikan anak

selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam

8

Page 9: Karya Ilmiah Remaja

keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di

sekolah maupun di masyarakat.

Pandangan tersebut di atas menunjukkan betapa perlunya

orang tua senantiasa memperhatikan perkembangan dan kemajuan

pendidikan anak-anaknya, sebab perhatian dan bimbingan yang

cukup dari orang tua sangat menunjang bagi keberhasilan

pendidikan anak.

Tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak-

anaknya mempunyai dasar yang kuat. Salah satu wujud nyata dari

tanggung jawab yang dimaksud adalah memperhatikan kebutuhan

dalam pendidikan anak-anak mereka, menyediakan sarana dan

fasilitas belajar yang dibutuhkan anak. Semua dilakukan atas dasar

kerjasama kedua orang tua (ayah dan ibu).

B. Tinjauan Umum Tentang Sekolah

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin yaitu: skhole, scola,

scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu

senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu

luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka,

yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa

anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah

9

Page 10: Karya Ilmiah Remaja

mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal

tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni).

Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak

didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,

sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada

anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai

pelajaran di atas. Namun saat ini kata sekolah telah berubah arti

menjadi suatu bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar

serta tempat menerima dan memberi pelajaran. Sekolah dipimpin

oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil

kepala sekolah. Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah

berbeda-beda tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan

sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang

tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan

sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam

terlaksananya proses pendidikan.

Ukuran dan jenis sekolah bervariasi tergantung dari sumber

daya dan tujuan penyelenggara pendidikan. Sebuah sekolah

mungkin sangat sederhana di mana sebuah lokasi tempat bertemu

seorang pengajar dan beberapa peserta didik, atau mungkin,

sebuah kompleks bangunan besar dengan ratusan ruang dengan

puluhan ribu tenaga kependidikan dan peserta didiknya.

10

Page 11: Karya Ilmiah Remaja

Di Indonesia, sekolah menurut statusnya dibagi menjadi 2

macam yaitu:

1. Sekolah negeri, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh

pemerintah, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah

pertama, sekolah menengah atas, dan perguruan tinggi.

2. Sekolah swasta, yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh non-

pemerintah/swasta, penyelenggara berupa badan berupa

yayasan pendidikan yang sampai saat ini badan hukum

penyelenggara pendidikan masih berupa rancangan peraturan

pemerintah.

Sebuah lembaga pendidikan seperti sekolah tidak boleh

diartikan sebagai sekedar sebuah sebuah gedung saja, tempat

anak-anak berkumpul dan mempelajari sejumlah materi

pengetahuan. Sekolah sebagi institusi peranannya jauh lebih luas

dari pada sekedar tempat belajar. Berdiri dan diselenggarakanya

sebuah sekolah, pada dasarnya didukung dan dijiwai oleh suatu

kebudayaan yang mendukungnya. Norma-norma atau nilai

kebersamaan yang menjiwai kebudayaan yang mendukungnya itu,

harus dijadikan landasan bagi sekolah dalam mewujudkan

peranannya, yang sekaligus akan memberikan ciri-ciri khusus yang

membedakan dari lembaga-lembaga lain yang terdapat

dimasyarakat sekitarnya. Peranan sekolah sebagai lembaga

11

Page 12: Karya Ilmiah Remaja

pendidikan adalah mengembangkan potensi manusiawi yang

memiliki anak-anak agar mampu menjalankan tugas-tugas

kehidupan sebagai manusia, baik secara individual maupun

sebagai anggota masyarakat. Kegiatan untuk

mengembangkan potensi itu harus dilakukan secara berencana,

terarah dan sistematik guna mencapai tujuan tertentu. Tujuan itu

harus mengandung nilai- nilai yang serasi dengan kebudayaan

dilingkungan masyarakat yang menyelenggarakan sekolah sebagai

lembaga pendidikan. Oleh karena itulah maka dapat dikatakan

bahwa fungsi sekolah adalah meneruskan, mempertahankan dan

mengembangkan kebudayaan suatu masyarakat, melalui kegiatan

ikut membentuk kepribadian anak-anak agar menjadi

manusia dewasa yang mampu berdiri sendiri didalam kebudayaan

dan masyarakat sekitarnya. Dengan kata lain sekolah berfungsi

mempersiapkan pengganti generasi yang kelak mampu

mempertahankan eksistensi kelompok atau masyarakat/bangsanya

yang memiliki kebudayaan tertentu berbeda dari kelompok atau

masyarakat / bangsa yang lain. 

Berdasarkan uraian diatas berarti sekolah sebagai lembaga

pendidikan memikul tanggung jawab mempersiapkan anak-anak

agar mampu meneruskan sejarah dan tata cara kehidupan manusia

sebagai makhluk yang berbudaya. Kebudayaan itu sendiri bukanlah

sesuatu yang statis, akan tetapi terus menerus berkembang secara

12

Page 13: Karya Ilmiah Remaja

dinamis. Oleh karena itu sekolah tidak sekedar berfungsi untuk

mempertahankan kebudayaan yang ada, tetapi juga

mengembangkan sesuai dengan martabat manusia

yang kehidupannya selalu dipenuhi dengan kebutuhan yang

semakin meningkat. Melalui sekolah anak-anak dipersiapkan

menjadi manusia yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan

keahlian mengelola lingkungan fisik atau material, kemungkinan

manusia menciptakan berbagai kelengkapan untuk mempermudah

dan menyenangkan kehidupannya. Sedang dibidang sosial dan

spiritual, sekolah berfungsi membina dan mengembangkan sikap

mental yang erat hubungannya dengan norma-norma kehidupan

yang bersifat manusiawi dan keagamaan.Bilamana fungsi tersebut

diatas dihubungkan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara,

maka sekolah berkewajiban pula mempersiapkan anak-anak

menjadi warga negara yang mengetahui dan mampu menjalankan

hak dan kewajibannya. Khusus bagi bangsa dan negara Indonesia

fungsi tersebut diwujudkan dalam bentuk meneruskan nilai-nilai

luhur pandangan hidup bangsa berdasarkan pancasila dalam

pembentukan sikap mental anak-anak.

13

Page 14: Karya Ilmiah Remaja

C. Tinjauan umum tentang prestasi belajar

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dari yang telah

dilakukan, dikerjakan.Prestasi belajar berarti penguasaan

pengetahuan atau keterampilan yg dikembangkan melalui mata

pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yg

diberikan oleh guru. Berprestasi adalah mempunyai prestasi dalam

suatu hal (dari yg telah dilakukan, dikerjakan).

Menurut Sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah

kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai

faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar

individu dalam belajar”. Sedangkan pengertian prestasi menurut A.

Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual

ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”.

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1996:186) “Prestasi

adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan dan

sebagainya)”.

Dari beberapa pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa prestasi merupakan suatu hasil yang telah dicapai sebagai

bukti usaha yang telah dilakukan.

Dalam pengertian umum, belajar adalah mengumpulkan

sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari

seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan

guru. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai

14

Page 15: Karya Ilmiah Remaja

orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit

pengetahuannya didentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar,

dan orang yang tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang

yang tidak belajar. Sehingga prestasi belajar merupakan tingkat

kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan

menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat

keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi

setelah mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan

evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi

atau rendahnya prestasi belajar siswa.

15

Page 16: Karya Ilmiah Remaja

BAB III

Metode Penelitian

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu

penelitian yang menggunakan data angka dengan membagi

kuesioner/ angket. Angket yang kami gunakan yaitu angket tertutup

dan angket semi-terbuka.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat yang dipilih adalah SMA Negeri 1 Makale. Dan

dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2013.

C. Data dan Sumber Data

1. Data

Data dalam penelitian ini berupa informasi mengenai

peranan orang tua dalam pencapaian prestasi siswa, akibat bila

kurangnya peranan orang tua dalam proses pendidikan anaknya,

dan perilaku yang seharusnya diperoleh seorang anak dari orang

tuanya agar mampu mencapai suatu prestasi di sekolah.

16

Page 17: Karya Ilmiah Remaja

2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah :

Data primer : diperoleh dengan membagi kuesioner yang

berisi pertanyaan tentang pengetahuan

mengenai peranan orang tua dalam

pencapaian prestasi siswa.

Data sekunder : diperoleh dari instansi terkait, seperti internet

yang berhubungan dengan penelitian.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua warga SMA Negeri 1

Makale.

2. Sampel

Sampel adalah contoh, monster, represant atau wakil dari

satu populasi yang jumlahnya cukup besar. Sampel dalam

penelitian ini adalah pelajar kelas X dan XI SMA Negeri 1

Makale sebanyak 30 orang.

17

Page 18: Karya Ilmiah Remaja

BAB IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

Penelitian mengenai peranan orang tua dalam pencapaian

prestasi siswa SMA Negeri 1 Makale dilaksanakan pada tanggal 13

bruari 2013. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner

kepada siswa yang merupakan siswa kelas X dan XI sebanyak 30

orang untuk diisi sesuai yang pernah dialami maupun diamatinya.

Data yang diperoleh kemudian diolah sesuai tujuan penelitian dan

disajikan dalam bentuk tabel. Berikut ini adalah hasil penelitian

yang telah dilakukan

18

Page 19: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 1

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI ORANG TUA ITU BAIK

No Pernyataan Frekuensi Persen (%)

1 YA

Alasan : a. Sudah dibesarkan

b. Selalu disayang

c. Selalu mendidik

dan mengajarkan

hal- hal yang baik

d. Orang tua yang

menyekolahkan

12

13

3

2

40

43,34

10

6,66

2 TIDAK 0 0

Total 30 100

Sebanyak 30 responden (100%) menyatakan bahwa orang tua itu

baik. Dengan alasan yang berbeda-beda, yaitu: sudah dibesarkan (40%),

selalu disayang(43,34%), selalu mendidik dan mengajarkan hal- hal yang

baik (10%), dan orang tua yang menyekolahkan (6,66%). Tidak ada

responden (0%) menyatakan bahwa orang tua tidak baik.

19

Page 20: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 2

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI HAL APA YANG ANDA TIDAK SUKAI

DARI ORANG TUA

No Pernyataan Frekuensi Persen (%)

1 Tingkah laku yang sering marah 11 36,67

2 Pelit uang jajan 3 10

3 Pilih kasih 2 6,67

4 Serba mengatur 5 16,66

5Jawaban lain

-Tidak ada9 30

Total 30 100

Sebanyak 11 responden (36,67%) menyatakan bahwa hal yang

tidak disukai dari orang tua adalah tingkah laku yang sering marah,

sebanyak 3 responden (10 %) menyatakan bahwa pelit uang jajan,

sebanyak 2 responden (6,67%) menyatakan bahwa pilih kasih , dan

sebanyak 5 responden (16,66%) menyatakan bahwa serba mengatur,

serta 9 responden (30%) menyatakan jawaban lain yaitu tidak ada.

20

Page 21: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 3

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI PERNAH TIDAKNYA DIMARAHI OLEH

ORANG TUA SENDIRI

N

oPernyataan Frekuensi Persen (%)

1 YA 30 100

2 TIDAK 0 0

Total 30 100

Dari tabel di atas, sebanyak 30 responden (100%) menyatakan

pernah dimarahi oleh orang tua sendiri dan tidak ada responden yang

menyatakan tidak pernah dimarahi orang tua sendiri.

21

Page 22: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 4

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI PENYEBAB DIMARAHI OLEH ORANG

TUA SENDIRI

No Pernyataan Frekuensi Persen (%)

1 Lambat Bangun 6 20

2 Malas Belajar 5 16,67

3 Memarahi/ memukul adik 1 3,33

4 Pulang ke rumah larut malam 3 10

Jawaban lain :

- A,B,C, dan D

- Tidak makan sayur

- Malas bekerja

7

1

7

23,3

3,33

23,33

Total 30 100

Dari tabel di atas, sebanyak 6 responden (20%) menyatakan

penyebab dimarahi oleh orang tua sendiri adalah lambat bangun,

sebanyak 5 responden (16,67%) menyatakan malas belajar, sebanyak 1

responden (3,33%) menyatakn memarahi/memukul adik, dan sebanyak 3

responden (10%) menyatakan pulang ke rumah larut malam, serta

sebanyak 15 responden (50%) menyatakan jawaban lain yaitu semua

22

Page 23: Karya Ilmiah Remaja

pilihan sebanyak 7 responden, tidak makan sayur sebanyak 1 responden,

dan malas bekerja sebanyak 7 respoden.

TABEL 5

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI APAKAH ORANG TUA SELALU

MEMBERIKAN APA YANG DIMINTA

No Pernyataan Frekuensi Persen (%)

1 Selalu 0 0

2 Kadang-kadang 23 76,67

3 Jarang 7 3,33

4 Tidak Pernah 0 0

Total 30 100

Tidak ada responden (0%) menyatakan bahwa orang tua selalu

memberikan yang diminta, sebanyak 23 responden (76,67%) menyatakan

kadang-kadang, sebanyak 7 responden (23,33) menyatakan jarang, dan

tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah.

23

Page 24: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 6

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI APAKAH ORANG TUA MEMBERIKAN

JIKA MEMINTA UANG UNTUK MEMBELI PERLENGKAPAN

SEKOLAH KHUSUSNYA BUKU CETAK

N

oPernyataan Frekuensi Persen (%)

1

YA

Alasan : a. Merupakan kebutuhan

yang penting

b. Merupakan kewajiban

orang tua

c. Tanpa alas an

24

3

10

80

10

10

2 TIDAK 0 0

Total 30 100

Semua responden (100%) menyatakan bahwa orang tua

memberikan uang untuk membeli perlengkapan sekolah, dengan alasan

merupakan kebutuhan yang penting sebanyak 24 responden (80%),

24

Page 25: Karya Ilmiah Remaja

merupakan kewajiban orang tua sebanyak 3 responden (10%), tanpa

alasan sebanyak 3 responden (3%), dan tidak ada responden yang

menyatakan orang tua tidak memberikan uang untuk membeli

perlengkapan sekolah.

TABEL 7

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI SERINGKAH ORANG TUA

MENYARANKAN ANAKNYA BELAJAR

N

oPernyataan Frekuensi Persen (%)

1 YA 27 90

2 TIDAK 3 10

Total 30 100

Sebanyak 27 responden (90%) menyatakan bahwa sering

disarankan belajar oleh orang tuanya dan sebanyak 3 responden (10%)

menyatakan tidak sering disarankan belajar oleh orang tuanya.

25

Page 26: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 8

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI PERNAKAH ORANG TUA MEMBANTU

MENGERJAKAN TUGAS/PR

N

oPernyataan Frekuensi Persen (%)

1 YA 20 66,67

2 TIDAK 10 33,33

Total 30 100

Sebanyak 20 responden (66,67%) menyatakan bahwa orang

tuanya pernah membantu mengerjakan tugas/PR dan 10 responden

(33.33%) menyatakan bahwa orang tuanya tidak pernah membantu

mengerjakan tugas/PR.

26

Page 27: Karya Ilmiah Remaja

TABEL 9

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI TEMPAT YANG BIASANYA

DIGUNAKAN UNTUK BERCAKAP-CAKAP DENGAN ORANG

TUA

No Pernyataan Frekuensi Persen (%)

1 Di meja makan (saat makan) 3 10

2 Di ruang tamu 11 36,67

3 Di ruang keluarga 14 46,67

4 Jawaban lain : - di kamar tidur 2 6,66

Total 30 100

Sebanyak 3 responden (10%) menyatakan bahwa tempat yang

biasanya digunakan untuk bercakap-cakap dengan orang tua adalah di

meja makan (saat makan), sebanyak 11 responden (36,67%) menyatakan

di ruang tamu, sebanyak 14 responden (46,67%) menyatakan di ruang

27

Page 28: Karya Ilmiah Remaja

keluarga, dan sebanyak 2 responden (6,66%) menyatakan jawaban lain

yaitu kamar tidur.

TABEL 10

DISTRIBUSI PERNYATAAN PELAJAR SMA NEGERI 1

MAKALE MENGENAI PENTINGKAH ORANG TUA

No Pernyataan Frekuensi Persen (%)

1 Sangat Penting 29 96,67

2 Penting 0 0

3 Cukup Penting 1 3,33

4 Tidak Penting 0 0

Total 30 100

Sebanyak 29 reponden (96,67%) menyatakan orang tua sangat

penting, tidak ada responden menyatakan orang tua penting dan tidak

penting, sebanyak 1 responden (3,33%) menyatakan cukup penting, dan

tidak ada responden menyatakan jawaban lain.

28

Page 29: Karya Ilmiah Remaja

B. PEMBAHASAN

Lebih banyak responden yaitu sebanyak 15 responden

(50%) menyatakan bahwa hal yang tidak disukai dari orang tua

adalah tingkah laku yang sering marah. Hal ini wajar bila seorang

anak tidak menyukai orang tua yang selalu memarahinya apalagi

anak yang sedang dalam usia remaja.

Semua responden (100%) menyatakan bahwa pernah

dimarahi oleh orang tua sendiri.

Sebanyak 15 responden (50%) memilih jawaban lain dari

keempat pernyataan yang semuanya mengarah pada alasan orang

tua memarahinya yaitu karena lambat bangun, malas belajar,

memarahi/memukul adik, pulang ke rumah larut malam, tidak

makan sayur, dan malas bekerja.

Hampir semua responden (76,67%) menyatakan bahwa

kadang-kadang orang tua memberikan apa yang diminta.

Semua responden (100%) menyatakan bahwa orang tua akan

memberikan jika meminta uang untuk membeli perlengkapan

29

Page 30: Karya Ilmiah Remaja

sekolah khususnya buku cetak karena merupakan kebutuhan yang

penting dan merupakan kewajiban orang tua.

Sebanyak 11 responden (36,67%) menyatakan bahwa

kadang-kadang orang tua menanyakan bagaimana prestasinya di

sekolah.

Hampir semua responden (90%) menyatakan bahwa orang

tua sering menyarankannya belajar. Hal ini merupakan tanggung

jawab orang tua untuk mendidik anaknya.

Sebanyak 20 responden (66,67%) menyatakan bahwa orang

tuanya pernah membantu mengerjakan tugas/PR. Hal ini juga

merupakan tanggung jawab orang tua sebagai pengajar.

Sebanyak 14 responden (46,67%) menyatakan bahwa tempat

yang biasanya digunakan untuk bercakap-cakap dengan orang tua

di ruang keluarga. Hal ini karena ruang keluarga adalah tempat

berkumpulnya semua anggota keluaga termasuk orang tua dan

anak dan tempat lain seperti: di meja makan (saat makan), di ruang

tamu, dan di kamar tidur.

Hampir semua responden yaitu 29 reponden (96,67%)

menyatakan bahwa orang tua sangat penting.

30

Page 31: Karya Ilmiah Remaja

BAB V

Penutup

A. Simpulan

Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan, mengenai

peranan orang tua dalam pencapaian prestasi siswa SMA Negeri 1

Makale, maka dapat ditarik simpulan bahwa orang tua berperan

penting dalam tercapainya prestasi belajar siswa SMA Negeri 1

Makale. Tanggung jawab orang tua terhadap anaknya sangatlah

besar, bahkan orang tua memarahi anaknya karena orang tua

peduli dan sayang kepada anaknya. Memenuhi kebutuhan anak

seperti perlengkapan sekolah yang mendukung terlaksananya

proses pembelajaran di sekolah, memberikan perhatian seperti

selalu menanyakan bagaimana prestasinya di sekolah,

menyarankannya belajar, dan membantu mengerjakan tugas, serta

membahas bersama-sama masalah ataupun hal-hal mengenai apa

yang dialami bersama anak.

31

Page 32: Karya Ilmiah Remaja

B. Saran

Setelah mengadakan penelitian, maka penulis memberikan

saran, sangat diharapkan agar orang tua memperhatikan

kebutuhan anaknya, karena itu sangat menunjang anak didalam

proses belajarnya, terutama dalam mencapai prestasi belajar.

DAFTAR PUSTAKAhttp://edukasimedia.wordpress.com/2011/07/15/definisi-sekolah/

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2180686-peranan sekolah- sebagai-lembaga-pendidikan/#ixzz2KMf3SOJa

http://www.duniapsikologi.com/fungsi-dan-peran-orang-tua

https://www.google.com/search?q=Peranan+orang+tua&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a

https://www.google.com/search?q=DEFENISI+SEKOLAH&ie=utf8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:id:official&client=firefox-a

32

Page 33: Karya Ilmiah Remaja

BIOGRAFI PENULIS

Grace Primayanti , dilahirkan di

Ge’tengan pada 11 Januari 1997. Ia

merupakan anak keempat dari 8 bersaudara

dan merupakan putri kedua dari pasangan

Yunus Tammu dan Martina Reni. Saat ini,

ayahnya bekerja sebagai guru matematika di

SMPN 5 Mengkendek dan ibunya bekerja

sebagai guru dan Kepala TK Pertiwi Ge’tengan.

Sebelumnya Ia menempuh pendidikan di TK Pertiwi Ge’tengan dan

setelah umurnya mencapai lima setengah tahun, tahun 2002 Ia

disekolahkan di SDN 143 Inp. Ge’tengan. Selama itu, Ia mencapai

prestasi yang cukup baik, dimana Ia selalu meraih peringkat 1 kelas dan

juga sejak kelas 3 SD Ia selalu aktif dalam kegiatan sekolah seperti

pramuka dan lomba paduan suara. Tahun 2008, Ia tamat dan

melanjutkan pendidikannya di SMPN 1 Mengkendek, selama itu Ia juga

mencapai banyak prestasi baik akademik maupun non akademik seperti,

33

Page 34: Karya Ilmiah Remaja

selalu masuk dalam 3 besar peringkat umum sejak kelas VII sampai kelas

IX, menjadi anggota paduan suara dan vocal group, menjadi peserta OSN

tingkat kabupaten pada bidang studi matematika, dan banyak prestasi lain

yang Ia dapatkan hingga Ia tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang

sama Ia melanjutkan pendidikannya di SMAN 1 Makale hingga saat ini.

Prestasinya pun cukup berkembang dengan persaingan yang cukup ketat

dengan siswa-siswi SMAN 1 Makale yang berprestasi.Menjadi peringkat 2

kelas pada semester ganjil kelas 10, peringat 4 kelas pada semester

berikutnya, dan hinnga saat ini juga menjadi peringkat 4 kelas pada

semester ganjil kelas 11. Ia juga aktif dalam kegiatan PORSENI dan

kegiatan Pra-natal. Bahkan Ia pernah ikut dan menang dalam lomba Buka

Baca Alkitab pada kegiatan Pra-natal mewakili kelasnya dan memperoleh

juara 3. Ia juga berkeinginan ikut seleksi olimpiade bidang studi

matematika di sekolah dan menjadi pesertanya, namun tak seperti yang

diharapkannya ternyata sekolah tidak mengadakan seleksi dan hanya

memilih 3 orang sebagai peserta. Ia tak kecewa dan tetap percaya semua

pasti ada waktunya dan inilah karya Tuhan yang terbaik bagi dirinya.

Grace memiliki kesenangan bermain basket dan bermain game-

game di computer seperti, Counter Strike, Crazy Taxi, Pro Soccer

Evolution, Alien Shooter, Hangaroo, dan games lainnya sejak Ia berada di

SD. Ia memiliki kesenangan tersebut karena Ia sering bermain bersama

kakaknya yang pada saat itu juga merupakan salah satu pemain basket di

34

Page 35: Karya Ilmiah Remaja

SMAN 1 Makale. Dan saat memasuki SMP Ia juga belajar bermain gitar

dari kakaknya, dan hingga saat ini menjadi hobinya.

Risca pratisca

Lahir di Rantetayo, tanggal 27 juli 1996

dan sekarang berumur 17 tahun. Risca

merupakan anak ke-2 dari 5 bersaudara dari

pasangan Charles J. Mangalik dan Bernadet

P. Kalimbuang. Risca memeluk agama

Kristen Protestan dan memiliki hobi dibidang

olahraga.

Risca seorang siswa dari SMAN 1

MAKALE kelas IX dan mengambil jurusan IPA, riwayat pendidikan

sampai saat ini yaitu :

TK SYALOOM (2001-2002)

SD 167 TINA(2002-2008)

SMPN 2 RANTETAYO(2008-2011)

SMAN 1 MAKALE(2011- saat ini).

35

Page 36: Karya Ilmiah Remaja

Sesuai dengan hobinya di bidang olahraga Ia mengembangkan

bakatnya di bidang olahraga seperti Bulutangkis, bola voli, dan

tennis meja. Prestasi yang pernah diraih selama duduk di bangku

SMP yaitu mendapat predikat siswa berprestasi (ranking 1) dari

kelas 1-3(selama menuntut ilmu di SMP), Ia juga pernah

mendapatkan penghargaan berupa piagam seperti juara I

bulutangkis, juara II solo puteri, dan juara III pidato bahasa inggris

tingkat sekolah. Ia lulus dari SMP dengan NEM 27,30 dan

melanjutkan ke SMAN 1 MAKALE. Prestasi yang pernah diraih saat

duduk di bangku SMA pada bulan Agustus 2010 menjadi Runner

Up bulutangkis tingkat kabupaten, juara I bulutangkis (2010), juara

II bulutangkis (2011-2012) tingkat sekolah, juara I bola voli tingkat

sekolah(2012) dan juara harapan I bola voli tingkat

kabupaten(2012)

Hingga pada saat ini, Ia masih tetap ingin mengukir banyak prestasi

dalam hidupnya dengan penuh semangat dan tetap mengandalkan

Tuhan.

36