karya ilmiah pot bunga...smpn 3 bayat klaten

33
PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS UNTUK MENCETAK POT BUNGA METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL YANG BERBASIS PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA KELAS VII SMP NEGERI 3 BAYAT KLATEN Asim Sulistyo, S.Pd. 132 171 633 Edies (Estib Development Studies) Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206 E_mail : [email protected] www.smpn3bayat.blogspot.com 1

Upload: asim-sulistyo

Post on 14-Jun-2015

4.344 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kaya Ilmiah Pendidikan

TRANSCRIPT

Page 1: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

PEMANFAATAN LIMBAH KERTAS UNTUK MENCETAK POT BUNGA

METODE PEMBELAJARAN KONTEKSTUALYANG BERBASIS PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN

PADA MATA PELAJARAN SENI RUPA KELAS VIISMP NEGERI 3 BAYAT KLATEN

Asim Sulistyo, S.Pd.132 171 633

Jalan : KI. HADJAR DEWANTARA NO. 1 WIRO, BAYAT, KLATEN 57462

Telephon (0272) 3101206E_Mail : [email protected]

ABSTRAK

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

1

Page 2: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Karya Ilmiah berjudul “Pemanfaatan Limbah Kertas Untuk Mencetak Pot Bunga”. Metode Pembelajaran Kontekstual yang Berbasis Pendidikan Kewirausahaan pada Mata Pelajaran Seni Rupa Kelas VII SMP Negeri 3 Bayat, Klaten, Jawa-Tengah.

Tahun 1985 Kami membuat pot dengan alat cetak dari kayu dan triplek. Tiga buah alat cetak hanya bisa menghasilkan 3 buah pot dalam waktu 2 hari. Karena untuk melepas alat cetak harus menunggu pot tersebut kering. Kadang-kadang ketika melepas alat cetak, pot bisa pecah karena alat cetak tersebut kaku dan semen sebagian masih menempel pada alat cetak. Dengan alat cetak dari kayu/triplek ini, menurut kami kurang efektif dan efisien

Tahun 2000 Kami mencoba membuat alat cetak dengan tanah, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Karena pot hasil cetakan kurang rapi, semen mudah meresap dan bercampur dengan tanah. Selain itu Kami kesulitan untuk membuat bentuk yang artistik.

Tahun 2005 Kami mencoba dengan alat cetak yang terbuat dari kertas, ternyata hasilnya cukup memuaskan dan sekaligus memanfaatkan limbah kertas. Dengan alat cetak pot dari kertas, tidak perlu menunggu semen kering untuk mencetak pot berikutnya.

Kata Kunci : Limbah Kertas, Pot Bunga.

Karya Ilmiah ini bertujuan untuk memperoleh nilai angka kredit dalam unsur pengembangan profesi dan untuk mengembangkan kreatifitas siswa melalui ketrampilan membuat pot bunga dan sekaligus mengatasi masalah limbah kertas di lingkungan SMP Negeri 3 Bayat, Klaten, Jawa-Tengah.

Karya Ilmiah ini berbentuk diskriptif Kualitatif, yang datanya diperoleh malalui Proses Pembelajaran pada Mata Pelajaran Seni Rupa siswa kelas VII SMP Negeri 3 Bayat, Klaten. Subyek karya ilmiah ini telah kami lakukan selama 3 tahun dan di implementasikan sebagai program pembelajaran ekstrakurikuler Mata Pelajaran Seni Rupa Kelas VII di SMP Negeri 3 Bayat Klaten. Dari beberapa kali praktek, telah dilakukan analisa dan hasilnya cukup memuaskan, siswa merasa senang dan bisa membuat pot bunga di rumahnya sendiri dan sekaligus memanfaatkan kertas limbah.

Dengan metode pembelajaran seperti ini, siswa menjadi lebih terampil, kreatif dan bisa menyalurkan kesenangan atau hoby menanam dan merawat tanaman hias tanpa harus membeli pot.

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

2

Page 3: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

yang telah memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya, sehingga penulisan

laporan karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Limbah Kertas Untuk

Mencetak Pot Bunga“ bisa selesai pada waktunya dengan baik.

Mengatasi masalah limbah kertas dan meningkatkan kreatifitas

siswa adalah tujuan utama. Tahun 2009 pemerintah telah mencanangkan

sebagai “Tahun Indonesia Kreatif”.

“Sense of Business” adalah mampu mengubah sesuatu yang

sederhana menjadi lebih menarik dan berharga. Program inilah yang harus

di budayakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan demikian metode pembelajaran kontekstual yang berbasis

kewirausahaan bagi siswa sangat tepat, agar siswa setelah terjun

dimasyarakat tidak canggung untuk bekerja dan menciptakan lapangan

kerja baru serta mampu mengembangkan ekonomi kreatif.

Selesainya penulisan buku ini semoga berguna bagi siapa saja

yang membacanya dan mempraktekkannya khususnya siswa SMP Negeri 3

Bayat. Kami selalu

mengharapkan kritik dan saran dari siswa, teman dan siapa saja. Kritik dan

saran akan kami terima dengan senang hati dan kami perhatikan untuk

perbaikan penulisan buku berikutnya.

Klaten, Januari 2009

Penyusun,

DAFTAR ISI

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

3

Page 4: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

HALAMAN PENGESAHANHALAMAN SAMPULABSTRAKKATA PENGANTARDAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang.................................................................................... 1B. Tujuan dan Sasaran............................................................................ 2C. Lokasi Kegiatan................................................................................... 3D. Profil Potensi Unggulan Daerah.......................................................... 4E. Kelayakan Teknis................................................................................ 4F. Pemanfaatan hasil............................................................................... 5G. Dokumentasi........................................................................................ 6

BAB IIBAHAN DAN ALAT A. Bahan-bahan yang diperlukan ............................................................ 6B. Alat-alat yang dipergunakan................................................................ 7

BAB IIIPROSES MENCETAK POTA. Cara Mencetak Pot ............................................................................. 8B. Model-Model Desain Pot.....................................................................12

BAB IVKALKULASI BIAYAA. Harga Bahan Dasar Untuk Pot............................................................14B. Nilai Jual Pot........................................................................................14

BAB VPENUTUP....................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16DOKUMENTASI...........................................................................................17

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

4

Page 5: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Disahkan pada tanggal : Januari 2009. Oleh :

Kepala Sekolah,

Drs. SURAMLAN NIP. 131837891

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

5

Page 6: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Visi dan misi sekolah yang ingin menciptakan siswa Beriman,

Berakhlaq Mulia, Berprestasi dan Terampil sangat diharapkan oleh semua

pihak. Tetapi untuk mencapai Visi dan Misi tersebut tidaklah semudah

membalikan tangan. Dari masalah yang di anggap paling remeh saja sangat

sulit untuk mengatasinya, salah satunya adalah mengatasi masalah limbah

kertas.

Di setiap sekolahan dipastikan telah ada tong/bak sampah, tetapi yang

sering kita lihat adalah banyak kertas yang dibuang disembarang tempat. Siswa

membuang sampah kertas di bawah bangku, didalam laci meja atau bahkan di

teras-teras depan kelas. Terkadang kertas di sobek-sobek kemudian di sebar

sehingga sobekan kertas berceceran kemana-mana.

Pemerintah telah mengeluarkan UU No. 18 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan sampah. Semua pihak harus mampu mengubah system

pembuangan sampah menjadi system pengelolaan sampah. Dengan UU No. 18

Tahun 2008 tersebut diharapkan semua masyarakat tidak begitu saja

membuang sampah, tetapi sampah harus melalui pemilahan yang bertingkat.

Untuk itu pengelolaan sampah sudah seharusnya berbasis komunitas, mulai

dari kelompok-kelompok kerja, lembaga-lembaga sampai pada komunitas

rumah tangga (Solo Metro : 2008).

Di lembaga pedidikan guru dan karyawan juga tidak jauh berbeda

dengan siswa, kertas yang dianggap sudah tak berguna ditaruh di sembarang

tempat. Pembuangan sampah kertas tersebut sangat tidak mendidik dan

bahkan sangat mengganggu pemandangan dan kesehatan lingkungan sekolah.

Coba kita perhatikan dibawah meja atau bangku di kantor guru dan karyawan

sangat kotor dengan kertas-kertas bekas yang sering digunakan sebagai sarang

tikus. Tentunya ini sangat jauh dari harapan Visi dan Misi Sekolah.

Kalau hanya membebankan kebersihan kepada petugas kebersihan

sekolah, tentunya ini tidak relevan dengan tujuan pendidikan Indonesia. Tujuan

pendidikan untuk membentuk manusia yang cerdas, terampil dan beraklaq mulia

pastilah sia-sia.

Pendidikan di Negara Indonesia lebih menekankan bidang akademik dan

prosentase tingkat kelulusan disetiap sekolah. Seolah-olah harga diri guru dan

karyawan ditentukan dengan seberapa besar tingkat kelulusan Ujian Nasional.

Akhlaq dan perangai siswa serta ketrampilan (psikomotorik) tidak penting,

sehingga siswa, guru dan karyawan hanya menekankan proses pembelajaran

bidang akademik. Akibat dari Proses Pembelajaran yang menyimpang tersebut

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

6

Page 7: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

membuat pribadi siswa menjadi siswa yang manja dan kurang peduli terhadap

lingkungan sekitarnya. Sifat siswa yang manja dan seperti raja, dipastikan siswa

tersebut tidak mampu untuk berbuat sosial dan beramal sholeh terhadap orang

lain, bahkan sering menimbulkan keonaran dan menyusahkan masyarakat.

Mestinya pendidikan merupakan ajang pembebasan kesadaran atau

dialogika yang memancing mereka untuk berdialog, membiarkan mereka

mengucapkan sendiri perkataannya, mendorong mereka untuk menamai dan

dengan demikian untuk merubah dunia (Paolo Freire : 1995).

Bercermin dari kenyataan , tentu ada yang salah dengan pendidikan di

Indonesia. Karena pendidikan hanya menekankan pada penguasaan konsep-

konsep, tetapi tidak di kaitkan dengan kenyataan yang ada di dunia realitas.

Siswa yang tidak terampil dan tidak mampu berinteraksi sosial dan

beramal sholeh terhadap orang lain, tentu akan lebih membuat orang tua dan

keluarganya menjadi lebih susah. Maka perlu dilaksanakan metode

pembelajaran Kontekstual agar siswa lebih percaya diri. Salah satu

pembelajaran Kontekstual adalah siswa di latih untuk megatasi masalah limbah

kertas di sekolahan. Dalam mengatasi masalah limbah Kertas tersebut, limbah

kertas bisa dimanfaatkan untuk beberapa keperluan antara lain : dibuat alat

cetak pot, pupuk organik, kerajinan tangan dan benda-benda lainnya.

Dalam hal ini siswa dilatih membuat pot bunga dengan alat cetak dari

limbah kertas. Pemberian bekal ketrampilan ini sangat relevan dengan

Pendidikan Berbasis Kewirausahaan. Karena krisis global yang berkepanjangan

ini hanya bisa diatasi dengan menciptakan karya-karya kreatif.

B. Tujuan dan Sasaran

Kertas bekas yang terbuang sia-sia tersebut bisa dimanfaatkan untuk

keperluan yang lebih mulia. Ada beberapa keperluan, namun kami mencoba

memanfaatkan kertas bekas untuk membuat alat cetak pot/vas bunga.

Memanfaatkan kertas bekas tersebut disamping menjaga kebersihan sekaligus

melatih siswa agar mampu bekerja sosial, terampil, kreatif dan mendapatkan

nilai tambah dalam menempuh pendidikan di SMP Negeri 3 Bayat, Klaten..

Metode Pembelajaran Kontekstual, yaitu mengaitkan antara materi

yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

7

Page 8: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

masyarakat. Dengan konsep ini diharapkan hasil pembelajaran lebih bermakna

bagi peserta didik (Zaepudin Arahim : 2004).

Program ini telah dicanangkan oleh Presiden RI Susilo Bambang

Yudhoyono dengan memukul Gong Tiga Demensi sebagai tanda pencanangan

Tahun Indonesia Kreatif 2009. Semoga dengan gaung gong tersebut bisa

menggugah semua lapisan masyarakat khususnya lembaga pendidikan untuk

melaksanakan Proses Pembelajaran dengan Metode Kontekstual yang

berbasis kewirausahaan.

“Sense of Business” adalah mampu mengubah sesuatu yang

sederhana menjadi lebih menarik dan berharga. Program inilah yang harus di

budayakan dan dikembangkan di masyarakat, terutama untuk program

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di SMP Negeri 3 bayat, Klaten.

C. Lokasi Kegiatan

Proses Pembelajaran yang Kontekstual dan Aktual adalah pembelajaran

yang sangat menyenangkan bagi siswa. Siswa sudah jemu dengan teori-teori

buku dan belajar di dalam kelas dengan penekanan pada bidang Kognitif.

Menekankan pada metode Kontekstual tentunya bisa lebih baik dan tidak

membosankan siswa, salah satunya adalah belajar ketrampilan membuat pot

bunga. Metode pembelajaran ini bisa dilaksanakan diluar jam pelajaran regular

(Ekstrakurikuler) dengan menyesuaikan Kurikulum Mata Pelajaran Seni dan

Budaya (Seni Rupa) di sekolah-sekolah. Sebagai contoh Kegiatan ini telah

dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bayat, Klaten, Jawa-Tengah.

Hasil dari kegiatan membuat pot bunga ini bisa dimanfaatkan di sekolah

sendiri dan masyarakat luas. Sehingga bisa melatih ketrampilan siswa,

menambah koleksi pot bunga, mengurangi belanja sekolah untuk membeli pot

bunga dan apa bila ada masyarakat yang membeli bisa menambah uang kas

OSIS sekaligus melatih siswa untuk mengatasi masalah limbah kertas.

D. Profil Potensi Unggulan Daerah

Pertumbuhan penduduk di Kabupaten Klaten sangatlah cepat, seiring

dengan pertumbuhan penduduk tersebut tidak diimbangi dengan lapangan

kerja baru. Akibatnya pengangguran setiap tahunnya selalu bertambah, karena

siswa di sekolah-sekolah sekarang ini tidak diajarkan atau tidak dilatih

ketrampilan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri. Edies (Estib Development Studies)

Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206E_mail : [email protected]

8

Page 9: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Sementara siswa SMP Negeri 3 Bayat, Klaten setelah lulus sekolah, bagi

yang laki-laki banyak yang merantau buruh di pabrik atau menjadi penjual es,

sedangkan yang perempuan lebih memilih menjadi buruh pabrik atau pembantu

rumah tangga. Hal inilah yang mendorong inisiatif untuk memberikan pendidikan

ketrampilan berbasis Kewirausahaan.

Pertumbuhan penduduk selalu di ikuti dengan pertambahan tempat

hunian atau rumah tinggal. Kepadatan rumah tinggal menimbulkan udara yang

panas dan sesak untuk bernafas. Udara yang panas tentunya membutuhkan

pepohonan/tanaman yang bisa menyejukan lingkungan. Kepadatan Rumah

tinggal dan udara panas inilah yang menjadi sasaran produk ini untuk bisa

berkembang dengan baik. Karena hampir semua rumah pastilah membutuhkan

pot untuk menaruh/menanam bunga. Dengan demikian ketrampilan membuat

pot bunga ini sangat potensial untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat

khususnya Kabupaten Klaten. Karena bahan untuk membuat pot bunga tersebut

sangat mudah di dapatkan dan sangat murah.

E. Kelayakan Teknis

Kegiatan dalam membuat pot bunga dengan alat cetak kertas bekas ini

sangat mudah dan tidak terlalu banyak memakan waktu, bahkan bisa

dilaksanakan seorang diri dengan memanfaatkan waktu luang. Kerena kegiatan

ini berkaitan erat dengan kegiatan yang menyenangkan atau hoby seseorang.

Begitu mudah dan sederhana, cara membuat pot bunga ini bisa dilakukan oleh

siapa saja, termasuk anak-anak yang masih Sekolah Dasar ( SD ). Dalam satu

hari atau 8 jam kerja, satu orang bisa mencetak pot sebanyak 30 buah.

Begitu banyak penggemar bunga dan seringnya diadakan pameran-

pameran tanaman hias di Kabupaten Klaten, tentunya produk ini sangat

potensial untuk menciptakan lapangan kerja baru masyarakat Kabupaten

Klaten. Terciptanya lapangan kerja secara otomatis akan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

F. Pemanfaatan Hasil

Di setiap teras atau halaman rumah, pastilah ada tanaman hias.

Tanaman hias tersebut selalu membutuhkan tempat menanam atau pot. Rumah

tinggal inilah yang menjadi sasaran peluang untuk pemasaran produk ini. Rata-

rata setiap rumah minimal membutuhkan 10 buah sampai 30 buah pot bunga.

Sementara pot-pot tersebut pasti akan diganti dengan model yang lebih baru.

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

9

Page 10: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Sehingga model pot bunga harus menyesuaiakan dengan perkembangan

jaman/tren untuk melayani konsumen yang hoby menanam tanaman hias.

Terkadang pot lebih mahal di banding harga bunganya, hal ini salah satu

fenomena bahwa animo masyarakat untuk membeli pot sangat tinggi.

Animo masyarakat yang tinggi untuk membeli pot bunga, mendorong

produsen untuk menciptakan produk-produk pot bunga yang mengikuti

perkembangan model baru. Dengan model-model yang paling baru pastilah

sangat mudah dalam pemasaran produk pot ini. Prospek peluang pemasaran

yang sangat luas ini secara otomatis akan meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah yang tinggi, menunjukan taraf hidup

masyarakat makin sejahtera.

G. Dokumentasi

Beberapa Desain pot dan dokumentasi pot bunga terlampir…

BAB IIBAHAN DAN ALAT

A. Bahan-bahan yang di perlukan :

1. Kertas

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

10

Page 11: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Untuk mencetak pot, pada umumnya menggunakan kayu, triplek, karet

atau fiber. Tetapi proses ini menggunakan alat cetak kertas, jadi sekali

cetak, kertas tersebut langsung rusak setelah di bongkar. Kelebihannya,

kertas ini mudah didapat dan murah serta mudah di bentuk sesuai dengan

keinginannya sekaligus mengatasi masalah limbah kertas.

2. Pasir

Bahan pasir ini yang akan digunakan untuk membuat pot. Dengan bahan

ini sangat mudah mencarinya dan murah serta mempunyai kekuatan yang

bagus apabila sudah kering. Dengan di campura semen dan pasir bisa di

cetak menjadi pot bunga.

3. Semen

Bahan ini sebagai pengikat pasir agar tidak mudah pecah. Di Indonesia

ada beberapa pabrik semen, sehingga bahan semen ini mudah didapat

dan harganya terjangkau oleh masyarakat. Bisa membeli dalam satu sak

atau membeli dengan cara eceran (membeli 1 kilogram, 2 kilogram dan

seterusnya).

4. Air

Dalam mencampur pasir dan semen harus menggunakan air. Tanpa

menggunakan air, pasir dan semen tidak bisa bercampur dengan

sempurna, bahkan tidak bisa di cetak. Namun bahan air ini tidak ada

ukuran yang pasti.

5. Cat

Apabila pot sudah jadi kemudian dikeringkan, setelah kering pot tersebut

bisa di beri pewarna/cat agar pot kelihatan lebih rapi dan bagus. Namun

ada beberepa jenis yang tanpa diberi cat agar kelihatan alamiah. Cat yang

digunakan ada dua jenis, yaitu cat minyak dan cat air.

B. Alat-alat yang di pergunakan :

1. Cangkul

Dalam mencampur pasir dan semen biasanya menggunakan alat yang

disebut cangkul. Alat ini sangat sederhana, mudah didapat dan murah

harganya. Alat ini biasa di gunakan petani untuk mencangkul tanah.

2. Lem/streples

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

11

Page 12: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Alat ini untuk mengikat kertas agar tidak lepas. Kertas yang sambung

membentuk bulat, oval atau segitiga bisa diikat dengan lem atau streples.

3. Sendok Semen (cethok)

Alat ini digunakan untuk menempelkan labur pada dinding cetakan pot.

4. Kuas

Disamping untuk memberi pewarna/cat, alat ini digunakan untuk

menghaluskan dinding pot ketika masih basah dan untuk mengoleskan

semen (acian) agar lebih kuat.

5. Ember

Ada dua macam ukuran ember yang diperlukan, satu ukuran kecil (±

diameter 25 cm) dan satunya lagi ukuran besar (± diameter 60 cm). Ember

kecil untuk tempat air dan ember besar untuk tempat hasil campuran pasir

dan semen (labur).

6. Pipa

Alat pipa ini bisa pipa besi, pipa plastic atau kayu bulat memanjang

dengan diameter ± 1 cm. Alat ini digunakan untuk membuat lobang pot

bagian bawah. Lobang ini untuk jalan keluarnya air resapan dari dalam

pot, apabila pot mengalami kelebihan air.

7. Triplek

Agar permukan pot bagian atas bisa rata dan hasil cetakan bisa dipindah

ketempat lain, maka alas untuk mencetak pot yang paling efektif dan

efisien adalah menggunakan bahan triplek. Bahan ini mudah didapat dan

ketika dipakai untuk alas mencetak, air semen tersebut bisa meresap

kebawah hingga tuntas.

BAB III PROSES MENCETAK POT

A. Cara Mencetak Pot

1. Siapkan kertas secukupnya,

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

12

Page 13: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

2. Potonglah kertas tersebut dengan ukuran lebar ±10 cm dan panjang ±70 cm,

atau sesuaikan dengan ukuran keinginan kita,

3. Sambungkan ujung panjang kertas tersebut dengan lem/streples, sehingga

membentuk lingkaran, oval atau bentuk kotak seperti gambar dibawah ini,

4. Siapkan alas (triplek atau sejenisnya) untuk menaruh cetakan, seperti gambar

dibawah ini,

Cetakan dari kertas

Alas dari triplek

5. Masukan tanah kedalam cetakan sampai penuh/rata atas, sehingga cetakan mudah dibentuk sesuai dengan keinginan kita.

Diisi tanah penuh

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

13

Page 14: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

6. Siapkan pasir, semen dan air dengan komposisi 1 : 4. 1 takaran untuk semen

dan 4 takaran untuk pasir. Selanjutnya pasir dan semen dicampur tanpa air.

7. kemudian campuran pasir dan semen diaduk dengan air secukupnya. Setelah

menjadi adukan/labur lalu di diamkan ± 10 menit.

8. Selanjutnya mulai mencetak dengan menempelkan adukan pasir dan

semen/labur ke dinding kertas cetakan sedikit demi sedikit dari bagian bawah

sambil melingkar mengikuti diding cetakan tersebut sampai dinding cetakan

bagian atas tertutup semua. Seperti gambar dibawah ini.

Tanah

Kertas

Semen/labur

9. Setelah seluruh bagian tertutup labur, lalu membuat kaki pot 3 atau 4 buah.

10. Kemudian membuat lubang pembuangan air dengan pipa berdiameter ± 1 cm.,

Jumlah lubang menyesuaikan dengan besar kecilnya pot tersebut. Seperti

gambar dibawah ini.

Pipa untuk buat lobang

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

14

Page 15: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Pot baru saja selesaidi cetak

11. Setelah selesai kemudian hasil cetakan di diamkan agar pot mengering kurang

lebih 24 jam.

12. Setelah kering, pot baru diangkat pelan-pelan dengan arah lurus ke atas, agar

tanah yang ada dalam pot tersebut keluar semua dan kertas yang dipakai untuk

mencetak hancur berbaur dengan tanah, seperti gambar dibawah ini.

Pot diangkat lurus ke atasagar tanahnya lepas

13. Dalam mengangkat pot, tidak perlu di goyang-goyang atau di pukul-pukul,

karena pot bisa pecah atau retak. Sebab kondisi pot belum benar-benar kering.

Pot diangkat ke atasTanah tertingal di bawah

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

15

Page 16: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

14. Selanjutnya pot tersebut dibersihkan dari segala kotoran dengan air.

15. Kemudian dinding pot bagian luar dan dalam di lapisi acian semen lagi dengan

alat kuas, agar dinding pot benar-benar kuat dan tambah rapi serta bisa

menutup pori-pori dinding pot yang masih bocor.

16. Setelah dilapisi acian semen, selanjutnya pot ditaruh di tempat yang teduh (tidak

kena air hujan dan tidak kena sinar matahari secara langsung), seperti gambar

dibawah ini.

17. Setelah benar-benar kering, tindakan selanjutnya adalah pewarnaan/menghias

apabila diperlukan. Dalam menghias bisa dengan cat atau dengan pecahan-

pecahan kaca yang berwarna, seperti model-model desain pot dibawah ini.

B. Model-Model Desain Pot

a. Model Pot Bulat dengan motif Batu Pualam berlumut, bahan pewarna cat.

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

16

Page 17: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

b. Model Pot Oval bermotif Langit mendung, bahan pewarna pecahan kaca.

c. Model Pot Segi Empat dengan motif Abstrak, dengan bahan pewarna cat.

d. Model Pot Segi Lima, dengan motif Lukisan, bahan pewarna cat.

e. Model Pot Oval dengan motif Dekoratif, dengan bahan pewarna cat.

f. Model Pot Tabung dengan motif Dekoratif, dengan bahan pewarna cat.Edies (Estib Development Studies)

Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206E_mail : [email protected]

17

Page 18: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

g. Model Pot Segi Lima dengan motif Lukisan, dengan bahan pewarna cat.

h. Model Pot Segi Lima dengan motif wajah, dengan bahan pewarna cat.

BAB IVKALKULASI BIAYA

Proses pembuatan pot dengan alat cetak dari limbah kertas ini

dilaksanakan mulai tahun 2005, dan dalam penulisan buku ini dilakukan pada bulan

Nopember 2008 sampai bulan Januari tahun 2009. Jadi kalkulasi biaya dalam

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

18

Page 19: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

proses pembuatan pot ini menggunakan harga di pasaran pada bulan Januari tahun

2009. Harga-harga bahan untuk membuat pot tersebut adalah sebagai berikut :

A. Harga Bahan Dasar Untuk Satu Pot :

1. 1 kg. semen : Rp 1,000,00,-

2. 0,1 m³ pasir : Rp 200,00,-

3. 2 lembar kertas ukuran folio : Rp 10,00,-

4. Cat : Rp 500,00,-

5. Tenaga : Rp 1,000,00,-

Jumlah : Rp 2,710,00,-

B. Nilai Jual Pot :

1. Pot ukuran kecil : Rp 5,000,00,-

2. Pot ukuran sedang : Rp 10,000,00,-

3. Pot ukuran besar : Rp 15,000,00,-

4. Pot dengan motif pesanan khusus : Rp 20,000,00,-

NB : Informasi harga bahan bangunan ini dari Toko Bangunan terkemuka di Klaten. Informasi didapat pada Tanggal 2 Januari 2009.

BAB VPENUTUP

Setelah dilakukan beberapa kali percobaan dalam proses membuat pot

tersebut, bahwa penggunaan kertas untuk alat cetak pot ternyata sangat efisien dan

efektif. Alat cetak dari kertas ini mudah di bentuk dan dalam proses pencetakan

berikutnya tidak perlu menunggu cetakan pertama kering. Karena setiap cetakan

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

19

Page 20: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

hanya dipergunakan sekali dan kertas langsung rusak/hancur (kertas hancur

bebaur dengan tanah).

Dalam waktu sehari , satu orang bisa menyelesaiakan 20 buah pot. Satu

pot dengan ukuran diameter 30 cm dan tinggi 10 cm, menghabiskan biaya (harga

dasar) kurang lebih Rp 2,710,00,- (dua ribu tujuh ratus sepuluh rupiah). Apabila satu

pot dijual dengan harga minimal Rp 5,000,00,- (lima ribu rupiah), tentu saja

pendapatan bersih perajin pot dalam sehari Rp 45,800,00,- (empat puluh lima ribu

delapan ratus rupiah).

Kegiatan ini ada 3 keuntungan yang bisa di petik, yaitu :

1. Mengatasi masalah limbah kertas,

2. Secara ekonomi bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

3. Kegiatan ini menyenangkan atau sebagai hoby.

Demikian karya sederhana ini setidaknya bisa menjadi gambaran dan

rujukan bagi pelajar, guru dan masyarakat pada umumnya. Karena dengan

Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kewirausahaan sangatlah bermanfaat untuk

memberikan bekal siswa, agar kreatif dan setelah terjun di masyarakat sudah

terampil dan tidak canggung untuk bekerja.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Jimpe Rahman 2007, Menyulap Sampah, Download Internet.Beni Setiawan 2008, Pendidikan Berbasis Moral, Suara Merdeka.Bobbi dePorter, dkk, 2000, Quantum Teaching, Penerbit Kaifa, Bandung.BNSP 2006. Standard Isi 2006. Standard Kompetensi dan

Kompetensi dasar Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta : Depdiknas

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

20

Page 21: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

BNSP 2006. Model Silabus Mata Pelajaran Seni Budaya untuk SMP dan MTs. Jakarta : Depdiknas

Dradjat Wahyudi, MSi. Drs. 2008, Krenova (Kreativitas dan Inovasi), Litbang Bapeda, Klaten.

Dadi Setiadi, dkk, 2003. Kerajinan Tangan dan Kesenian Untuk SLTP Kelas 1. Bogor : CV Regina

Dadi Setiadi, dkk. 2002. Kerajinan Tangan dan Kesenian Untuk SLTP Kelas 2. Bogor : CV Regina

Dadi Setiadi, dkk, 2003. Kerajinan Tangan dan Kesenian Untuk SLTP Kelas 3. Bogor : CV Regina

Poulo Freire 1995, Pendidikan Kaum Tertindas, LP3ES Jakarta.Purbayu Budi Santosa, Dr. 2008, Relevansi Pendidikan Kewirausahaan, Suara

Merdeka, Semarang.Reni Purbowati, Dra. 2008, Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di

Kota Semarang, Solo Metro, Semarang.Supiyanto 2008, Penyelamatan Lingkungan Via Sekolah,

Download Internet.S. Prasetyo Utomo 2008, Paradoks Pengembangan Kurikulum, Suara

Merdeka.Sutrisno Hadi, 1989, Statistik, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.Sudarso, SP. 1990. Tinjauan Seni Sebuah Pengantar Untuk

Apresiasi Seni : Yogyakarta : Suku Dayar SanaSudarso SP. 1973. Pengertian Seni. Yogyakarta : STSRI-ASRITim Sukunan Bersemi 2008, Sistem Pengelolaan Sampah Mandiri dan

Produktif Berbasis Masyarakat, Sukunan Bersemi, Yogyakarta.

Umaedi, M.Ed, 1999, Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, Proyek Peningkatan Mutu SLTP, Jakarta.

Yayasan IDEP 2006, Pengelolaan Sampah, SMA 34 Jakarta, Download Internet.

Y. Zulkarnain, dkk. 2000. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Surabaya : CV Karya Utama

Zaepudin Arahim, S.Pd. 2004, Kontekstual Teaching and Learning (CTL), CV. Sinar Mandiri, Klaten.

Zaepudin Arahim, S.Pd. 2004, Model-model Pengajaran dalam Pembelajaran, Penerbit CV. Sinar Mandiri, Klaten.

------------------------- 2008, Setiap Siswa Punya Modalitas, Solo Post.

DOKUMENTASI

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

21

Page 22: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Model Segi Tiga Model Oval

Model Bulat Rendah Model Bulat Tinggi

Model Model Pot Kelapa Gading 25 Tahun

Pohon Kelapa dan Penanamnya

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

22

Page 23: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Pot dan Kelapa Gading 11 Tahun

Pohon Preh 17 Tahun Koleksi Pot dan Bunga

Beberapa Koleksi Pot dan tanaman Kelapa

Macam-macam Model Pot dan Tanaman Hias Pohon Beringin 14 Tahun

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

23

Page 24: Karya Ilmiah Pot Bunga...SMPN 3 Bayat Klaten

Koleksi Pot dan Tanaman Hias di Taman

Kamboja Jepang

Edies (Estib Development Studies)Jalan : Ki. Hadjar Dewantara No. 1, Wiro, Bayat, Klaten (0272) 3101206

E_mail : [email protected]

24