karya ilmiah diversifikasi kualitas jambu demak

23
 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia a dalah Negara k epulauan dengan luas wilayah 1.860.359,67 km dan jumlah penduduk 222.051.298 jiwa, menempati urutan ke empat dunia. Indonesia terbagi atas 33 Propinsi, 394 kabupaten, 5263 kecamatan, dan 7113 kelurahan. Jumlah penduduk yang mencapai 222.051.298 tersebut tersebar diseluruh bagian wilayah Indonesia. Negara dengan kelimpahan potensi alam luar biasa dan tersebar hampir merata di seluruh daerah Indonesia, serta memiliki tempat yang cukup luas sebagai lahan pengembangan hayati. Potensi tersebut dapat di “eksploitasi ” secara bijak oleh pemerintah demi kesejahteraan masyarakat dengan tidak melupakan r evitalisasi sebagai penyemimbang. Usaha Pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat telah banyak dilakukan, beberapa upaya yang digalakkan adalah ditingkatkannya sektor industri, pertanian, pemukiman, serta eksploitasi pengelolaan potensi lokal. Dengan demikian diharapkan taraf hidup masyarakat akan dapat ditingkatkan lagi. Pembangunan pertanian, pengairan, dan kehutanan pada hakekatnya merupakan upaya untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya lahan dan air serta sumber daya hayati secara produktif dan berkelanjutan. Upaya tersebut merupakan pengamalan dari amanat Pasal 33 Ayat 3 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 yang kemudian diganti dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan mengelola berbagai urusan penyelenggaran pemerintah bagi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat daerah yang bersangkutan. Upaya di bidang pertanian dan kehutanan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan penyediaan pangan, bahan baku industri, ekspor, dan lapangan kerja dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, serta menjamin pembangunan yang berkesinambungan. Proses pembangunan

Upload: rizal-tawakal-alya

Post on 10-Jul-2015

409 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Karya tulis Ilmiah RIZAL TAWAKAL ALYA SMA N 1 DEMAK tentang Diversifikasi Jambu dan Belimbing Demak

TRANSCRIPT

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 1/23

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kepulauan dengan luas wilayah 1.860.359,67 km

dan jumlah penduduk 222.051.298 jiwa, menempati urutan ke empat dunia.

Indonesia terbagi atas 33 Propinsi, 394 kabupaten, 5263 kecamatan, dan 7113

kelurahan. Jumlah penduduk yang mencapai 222.051.298 tersebut tersebar

diseluruh bagian wilayah Indonesia. Negara dengan kelimpahan potensi alam luar

biasa dan tersebar hampir merata di seluruh daerah Indonesia, serta memiliki

tempat yang cukup luas sebagai lahan pengembangan hayati. Potensi tersebut

dapat di “eksploitasi” secara bijak oleh pemerintah demi kesejahteraan masyarakat

dengan tidak melupakan revitalisasi sebagai penyemimbang.

Usaha Pemerintah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat telah banyak 

dilakukan, beberapa upaya yang digalakkan adalah ditingkatkannya sektor

industri, pertanian, pemukiman, serta eksploitasi pengelolaan potensi lokal.

Dengan demikian diharapkan taraf hidup masyarakat akan dapat ditingkatkan lagi.

Pembangunan pertanian, pengairan, dan kehutanan pada hakekatnya

merupakan upaya untuk memanfaatkan kekayaan sumber daya lahan dan air

serta sumber daya hayati secara produktif dan berkelanjutan. Upaya tersebut

merupakan pengamalan dari amanat Pasal 33 Ayat 3 Undang-Undang Dasar

(UUD) 1945 yang menyatakan bahwa bumi, air dan kekayaan alam yang

terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk 

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Berdasarkan UU No. 22 tahun 1999 yang

kemudian diganti dengan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah,

pemerintah daerah mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk mengatur dan

mengelola berbagai urusan penyelenggaran pemerintah bagi kepentingan dan

kesejahteraan masyarakat daerah yang bersangkutan.

Upaya di bidang pertanian dan kehutanan ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan penyediaan pangan, bahan baku industri, ekspor, dan lapangan

kerja dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat,

serta menjamin pembangunan yang berkesinambungan. Proses pembangunan

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 2/23

2

di Jawa Tengah, yang merupakan provinsi agraris menjadikan sektor pertanian

yang sangat penting dalam perekonomian nasional dan sebagian besar penduduk 

di Kabupaten bagian Jawa Tengah hidup di pedesaan dengan mata pencaharian

sebagai petani. Sektor pertanian dapat memberikan kontribusi yang cukup besar

terhadap pendapatan nasional Indonesia dan sebagian ekspor Indonesia berasal

dari sektor pertanian, sehingga sektor pertanian mempunyai peranan penting

dalam penyerapan tenaga kerjadan peyediaan kebutuhan pangan dan sandang bagi

penduduk (Yuniarto, 2008).

Usaha Pemerintah Jawa Tengah untuk meningkatkan taraf hidup

masyarakatnya melalui eksploitasi potensi lokal di bidang agraris ternyata selain

berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat ternyata dapat

menimbulkan dampak negatif yang lain, diantaranya menyebabkan menurunnya

kualitas hayati. Hal tersebut terjadi ketika pemerintah tidak memikirkan mengenai

revitalisasi hayati daerahnya, akibatnya galur murni (bibit asli) hayati lokal akan

hilang dan terpangkas oleh variasi-variasi baru dari jenis hayati tersebut.

Menurut berbagai penelitian dan studi diyakini bahwa peningkatan kebutuhan

masyarakat yang tinggi banyak menimbulkan perilaku masyarakat yang

eksploitatif terhadap pemenuhan kebutuhan sumber daya alam (Kementrian

Lingkungan Hidup, 2007). Sisi negatif dari eksploitasi potensi lokal telah terjadi

di Kabupaten Demak, Kabupaten tersebut memiliki potensi pertanian dan

perikanan yang baik serta luas lahan pertanian yang memadai, sehingga mayoritas

masyarakat Kabupaten Demak bekerja pada bidang pertanian dan ternak ikan,

khususnya lele.

Komoditas pertanian yang potensial di Kabupaten Demak adalah belimbing

dan jambu sebagai potensi lokal Kabupaten Demak. Jenis jambu yang ditanampada umumnya adalah jambu citra dan jambu delima, namun jarang yang

mengetahui bahwa galur murni jambu di Kabupaten Demak adalah jenis jambu

putih dan Merah yang kemudian dilakukan persilangan dan mengahsilkan varietas

 jambu citra dan delima yang dianggap lebih potensial, sehingga masyarakat

cenderung melakukan budidaya pada jambu delima dan citra, sehingga pada

akhirnya galur murninya terpangkas oleh masyarakat sendiri. Dewasa ini mulai

dirasakan penurunan kualitas buah jambu citra dan jambu delima di Kabupaten

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 3/23

3

Demak, penggunaan pestisida yang berlebihan dan berlangsung terus-menerus

mengakibatkan penurunan kualitas panen.

Potensi lokal untuk jenis belimbing adalah jenis kunir, kingga dan kapur.

Masalah yang hampir sama juga terjadi pada potensi tersebut, masayarakat lebih

cenderung memanfaatkan lahan sebagai budidaya ikan lele, dan mengabaikan

revitalisasi potensi lokal, bahkan secara observasi tidak langsung sangat sedikit

rumah yang membudidayakan tumbuhan belimbing, dan akhirnya masyarakat

yang merusak sumber daya hayati daerah mereka. Menurut Lase (1991:52) bahwa

pengelolaan lingkungan oleh masyarakat Jawa Tengah belum membudaya. Jika

demikian, bagaimana kita harus menyikapi masalah tersebut?

Berdasarkan observasi secara langsung di lapangan tersedia lahan kosong

yang cukup luas sebagai lahan pertanian belimbing dan jambu, maka harus ada

diversifikasi (perluasan) yang seimbang kualitias galur murni belimbing dan

 jambu sehingga diharapkan hal tersebut dapat merevitalisasi kekayaan alam

Kabupaten Demak dan menjadi salah satu faktor pembangunan ekonomi sebagai

income APBD melalui agrowisata belimbing dan jambu Demak.

1.2  Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan, beberapa hal penting yang dapat

diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1.  Adanya fakta bahwa galur murni belimbing dan jambu di Kabupaten

Demak sangat jarang untuk ditemukan.

2.  Masyarakat Demak cenderung memanfaatkan lahan hanya untuk menanan

 jambu citra dan jambu delima.

3.  Sangat sulit untuk menemukan tumbuhan belimbing di Kabupaten Demak.

4. 

Diversifikasi belimbing dan jambu berkualitas perlu dilakasanakan olehPemerintah Kabupaten Demak untuk merevitalisasi potensi lokal.

5.  Konsep diversifikasi lahan belimbing dan jambu perlu dikembangkan

melalui penelitian dan pengembangan guna revitalisasi potensi lokal.

6.  Belum adanya pemanfaatan lahan pertanian belimbing dan jambu sebagai

agrowisata daerah.

7.  Agrowisata belimbing dan jambu akan meningkatkan pendapatan petani.

8.  Agrowisata belimbing dan jambu akan menjadi pemasukan bagi APBD

Kabupaten Demak.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 4/23

4

1.3  Rumusan Masalah

1.  Faktor apa saja yang mempengaruhi hilangnya galur murni belimbing dan

 jambu dan bagaimana pengaruhnya?

2.  Apakah diversifikasi lahan belimbing dan jambu mampu merevitalisasi

potensi lokal Kabupaten Demak?

3.  Apakah revitalisasi lahan belimbing dan jambu sebagai agrowisata bisa

menjadi faktor pembangunan ekonomi Kabupaten Demak?

1.4 Penegasan Istilah

Dalam penelitian ini digunakan istilah-istilah yang diidentifikasikan dan

ditegaskan sebagai berikut:1.  Konsep Diversifikasi

diversifikasi adalah salah satu komponen strategis pemantapan ketahanan

pangan. Dalam "twin-track approach" FAO (2006) secara eksplisit disebutkan

bahwa diversifying agriculture and employment adalah salah satu opsi terpenting

pada dimensi stabilitas ketahanan pangan Dalam konteks yang lebih luas

diversifikasi kondusif untuk meningkatkan produktivitas, memperkuat ketahanan

pangan, dan mendorong perkembangan ekonomi (Thrupp, 1997; Smil, 2000).

2.  Revitalisasi Potensi Lokal

Berdasarkan Departemen Kimpraswil (2005),  definisi revitalisasi adalah

upaya untuk menghidupkan kembali kawasan yang mati, yang pada masa silam

pernah hidup, atau mengendalikan, dan mengembangkan kawasan untuk 

menemukan kembali potensi yang dimiliki atau pernah dimiliki atau seharusnya

dimiliki oleh sebuah kota.

Menurut Hanan (2001), revitalisasi bertujuan untuk :

a.  Menghidupkan kembali kawasan pusat kota yang memudar atau menurun

b.  kualitas lingkungannya.

c.  Meningkatkan nilai ekonomis kawasan yang strategis.

d.  Merangsang pertumbuhan daerah sekitarnya.

e.  Mendorong peningkatan ekonomi lokal dari dunia usaha dan masyarakat.

f.  Memperkuat identitas kawasan

g. 

Mendukung pembentukan citra kota.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 5/23

5

3.  Buah Belimbing

Di Indonesia dikenal cukup banyak ragam varietas belimbing, diantaranya

varietas Sembiring, Siwalan, Dewi, Demak kapur, Demak kunir, Demak jingga,

Pasar minggu, Wijaya, Paris, Filipina, Taiwan, Bangkok, dan varietas Malaysia.

Ketinggian tempat yang cocok untuk tanaman belimbing yaitu di dataran rendah

sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut (dpl).

Buah belimbing yang sudah saatnya dipanen bercirikan ukurannya besar

(maksimal), telah matang dan warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih

atau kuning atau merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas

belimbing. Tahun 1987 telah dilepas dua varietas belimbing unggul nasional

yaitu: varietas Kunir dan Kapur yang berasal dari Kabupaten Demak.

4.  Buah Jambu

Jambu dikategorikan salah satu jenis buah-buahan potensial yang belum

banyak disentuh pembudidayannya untuk tujuan komersial. Sifatnya yang mudah

busuk menjadi masalah penting yang perlu dipecahkan. Buahnya dapat dikatakan

tidak berkulit, sehingga rusak fisik sedikit saja pada buah akan mempercepat

busuk buah.

Tanaman jambu mempunyai daya adaptasi yang cukup besar di lingkungan

tropis dari dataran rendah sampai tinggi yang mencapai 1.000 m dpl. Tanaman

 jambu air dapat berbuah setelah berumur 3-4 tahun, berbunga sebanyak 2 kali

dalam setahun (Juli dan September) dan buahnya masak pada Agustus dan

Nopember. Ciri-ciri buah yang dapat dipanen dinilai dari tingkat kematangan

berdasarkan warna kulit buah, yaitu hijau muda, hijau tua, hijau sedikit merah

hijaumerah dan merah hijau. Keadaan fisik buah juga menjadi kriteria dalam

panen yaitu semakin terlihat matang buah yang nampak, maka semakin merah

warna kulitnya dan makin besar pula ukuran fisiknya.

5.  Pestisida

Pestisida secara umum diartikan sebagai bahan kimia beracun yang

digunakan untuk mengendalikan jasad penganggu yang merugikan kepentingan

manusia. Dalam sejarah peradaban manusia, pestisida telah cukup lama digunakan

terutama dalam bidang kesehatan dan bidang pertanian. Di bidang kesehatan,

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 6/23

6

pestisida merupakan sarana yang penting. Terutama digunakan dalam melindungi

manusia dari gangguan secara langsung oleh jasad tertentu maupun tidak langsung

oleh berbagai vektor penyakit menular.

6.  Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk 

meningkatkan adanya pembangunan suatu daerah dari berbagai macam sektor

ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi.

Menurut Sukirno (1994:10), pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan

kegiatan dalam perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang

diproduksikan bertambah dan kemakmuran masyarakat meningkat.

7.  Pariwisata

Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta. Pari mempunyai arti banyak,

berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Sedangkan kata wisata mempunyai arti

perjalanan dan bepergian. Berdasarkan dua suku kata tersebut pariwisata dapat

diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau berputar-putar dari

suatu tempat ke tempat lain. Berpariwisata adalah suatu proses kepergian

sementara dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya.

Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan, baik karena

kepentingan ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama, kesehatan maupun

kepentingan lain, seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman

ataupun untuk belajar (Suwantoro, 1997). Seseorang yang melakukan perjalanan

tersebut lazim disebut wisatawan.

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:1.  Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi hilangnya galur

murni belimbing dan jambu kemudian bagaimana efeknya.

2.  Untuk mengetahui apakah diversifikasi lahan belimbing dan jambu dapat

merevitalisasi potensi lokal Kabupaten Demak.

3.  Untuk mengetahui bagaimana penerapan diversifikasi lahan sebagai

agrowisata untuk pembangunan ekonomi Kabupaten Demak.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 7/23

7

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi pihak 

masyarakat dan pemerintah Kabupaten Demak sebagai berikut :

Bagi masyarakat penelitian ini bermanfaat untuk :

1.  Dapat memberikan literatur bagi masayarakat pentingnya

membudidayakan galur murni belimbing dan jambu yang berkualitas.

2.  Mengenalkan diversifikasi lahan belimbing dan jambu yang berkualitas

kepada petani di Kabupaten Demak untuk revitalisasi kekayaan alam.

3.  Memberi motivasi bagi petani untuk mewujudkan agrowisata belimbing

dan jambu sebagai kebanggaan masyarakat Kabupaten Demak 

Bagi pemerintah Kabupaten Demak penelitian ini bermanfaat untuk :

1.  Memberikan fakta-fakta tentang hilangnya galur murni belimbing dan

 jambu.

2.  Menjadi bahan kajian dan pertimbangan atau Pilot Project untuk Pemda

Kabupaten Demak melalui Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, dan

Bappeda dalam mengambil kebijakan mengenai konsep diversifikasi

lahan belimbing dan jambu yang berkualitas untuk revitalisasi potensi

Kabupaten Demak.

3.  Memberikan usulan jangka panjang diversifikasi lahan telah terlaksana

dapat dioptimalkan sebagai agrowisata daerah sehingga bisa menjadi

income bagi APBD Kabupaten Demak.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 8/23

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1  Tinjauan Pustaka

1.  Wilayah Kabupaten Demak

Kabupaten Demak berada di Provinsi Jawa Tengah bagian Utara dan

merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang yang

merupakan pusat pemerintahan dan perekonomian di Jawa Tengah, sehingga

sangat potensial sebagai daerah penyangga roda perekonomian Jawa Tengah dan

berada pada lalu lintas yang cukup ramai yaitu jalur Pantai Utara Jawa.

Kabupaten Demak terletak pada koordinat 60

43' 26" - 70 09' 43" Lintang

Selatan dan 110°

27' S8" - 1100

48' 47" Bujur Timur.

Kabupaten Demak dengan bentang Barat ke Timur sepanjang 49 km dan

bentang Utara ke Selatan sepanjang 41 km, mempunyai batas wilayah sebelah

utara Kabupaten Jepara dan Laut Jawa, sebelah timur Kabupaten Kudus sebelah

selatan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang, sebelah barat Kota

Semarang.

Luas wilayah Kabupaten Demak tercatat sebesar 89.743 hektar dengan luas

daerah tersebut, rata-rata masyarakat kabupaten Demak bekerja pada bidang

pertanian

2.  Diversifikasi Tumbuhan Belimbing dan Jambu

Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa diversifikasi adalah usaha

ketahanan pangan pangan dengan perluasan lahan tana tumbuhan oleh petani.

Pada penelitian ini yang dimaksud diversifikasi bisa dikaitkan dengan perluasan

lahan pertanian belimbing dan jambu oleh petani guna melakukan ketahan

pangan belimbing dan jambu, sehingga galur murni belimbing dan jambu yang

berkualitas tetap terjaga baik.

Pada lingkup mikro, karena usahatani termasuk aktivitas ekonomi dengan

risiko dan ketidakpastian tinggi (fluktuasi pendapatan antar siklus produksi

ataupun antar tahun cukup tinggi) maka motif petani untuk berdiversisikasi

seringkali lebih beriorientasi pada stabilisasi pendapatan daripada maksimisasi

pendapatan.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 9/23

9

Dengan adanya konsep diversifikasi secara langsung diharap akan menjaga

ekosistem galur murni belimbing dan jambu di Kabupaten Demak.

3.  Faktor-Faktor Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan

ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga unsur pelengkap dasar sebagai

berikut (Gilarso, 2003) :

a.  Percepatan pertumbuhan output mulai serangkaian penyesuaian teknologi,

institusional dan intensif harga yang khusus dirancang untuk meningkatkan

produktivitas para petani kecil.

b.  Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian didasarkan

strategi pembangunan perkotaan yang beroirentasi pada pembinaan

ketenagakerjaan.

c.  Diversifikasi kegiatan pembangunan pedesaan padat karya non pertanian

yang secara langsung dan tidak akan menunjang masyarakat pertanian.

3.  Pestisida Dalam Jangka Panjang

Di bidang pertanian, penggunaan pestisida telah dirasakan manfaatnya untuk 

meningkatkan produksi. Dewasa ini pestisida merupakan sarana yang sangat

diperlukan. Terutama digunakan untuk melindungi tanaman dan hasil tanaman,

ternak maupun ikan dari kerugian yang ditimbulkan oleh berbagai jasad

pengganggu. Bahkan oleh sebahagian besar petani, beranggapan bahwa pestisida

adalah sebagai “dewa penyelamat” yang sangat vital. Sebab dengan bantuan

pestisida, petani meyakini dapat terhindar dari kerugian akibat serangan jasad

pengganggu tanaman yang terdiri dari kelompok hama, penyakit maupun gulma.

Keyakinan tersebut, cenderung memicu pengunaan pestisida dari waktu ke waktu

meningkat dengan pesat.

Memang kita akui, pestisida banyak memberi manfaat dan keuntungan.

Diantaranya, cepat menurunkan populasi jasad penganggu tanaman dengan

periode pengendalian yang lebih panjang, mudah dan praktis cara penggunaannya,

mudah diproduksi secara besar-besaran serta mudah diangkut dan disimpan.

Manfaat yang lain, secara ekonomi penggunaan pestisida relatif menguntungkan.

Namun, bukan berarti penggunaan pestisida tidak menimbulkan dampak buruk.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 10/23

10

Akhir-akhir ini disadari bahwa pemakaian pestisida, khususnya pestisida

sintetis ibarat pisau bermata dua. Dibalik manfaatnya yang besar bagi peningkatan

produksi pertanian, terselubung bahaya yang mengerikan. Tak bisa dipungkiri,

bahaya pestisida semakin nyata dirasakan masyarakat, terlebih akibat penggunaan

pestisida yang tidak bijaksana.

4.  Agrowisata

Sebagai negara agraris, Indonesia memiliki kekayaan alam dan hayati yang

sangat beragam yang, jika dikelola dengan tepat, kekayaan tersebut mampu menjadi

andalan perekonomian nasional. Kondisi agroklimat di wilayah Indonesia sangat

sesuai untuk pengembangan komoditas tropis dan sebagian sub tropis pada

Agrowisata merupakan bagian dari objek wisata yang memanfaatkan usaha

pertanian (agro) sebagai objek wisata. Agrowisata merupakan kegiatan

kepariwisataan yang pada akhir-akhir ini telah dimanfaatkan oleh kalangan usaha

perjalanan untuk meningkatkan kunjungan wisata pada beberapa daerah tujuan wisata

agro.

Tirtawinata, dkk (1996) mengemukakan, agrowisata atau wisata pertanian ini

semula kurang diperhitungkan, namun sekarang banyak yang meliriknya. Berbagai

negara di Eropa Barat, Amerika, dan Australia sedang bersaing dalam memasarkanagrowisatanya. Oleh karena itu Indonesia tidak mau ketinggalan, terlebih Indonesia

sebagai negara agraris yang sangat potensial untuk pengembangan agrowisata.

Pengertian agrowisata dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Pertanian dan

Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Nomor: 204/KPTS/ HK/050/4/1989 dan

Nomor KM. 47/PW.DOW/MPPT/89 Tentang Koordinasi Pengembangan Wisata

Agro, didefinisikan “sebagai suatu bentuk kegiatan pariwisata yang memanfaatkan

usaha agro sebagai obyek wisata dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan,

perjalanan, rekreasi dan hubungan usaha di bidang pertanian".

Kegiatan agro sendiri mempunyai pengertian sebagai usaha pertanian dalam arti

luas, yaitu komoditas pertanian, mencakup tanaman pangan, hortikultura,

perkebunan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Sehingga pengertian agrowisata

merupakan wisata yang memanfaatkan obyek-obyek pertanian.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 11/23

11

2.2 Hipotesis

Berdasarkan dasar teori yang telah dikemukakan penulis mengajukan hipotesis

sebagai berikut :

1.  Hilangnya galur murni belimbing disebabkan karena petani cenderung

membudidayakan buah jambu delima dan citra karena massa panen yang relative

lebih cepat dan harga jual yang lebih tinggi, sehingga secara tidak langsung galur

murni jambu putih dan merah hilang.

2.  Konsep Diversifikasi Lahan dapat merevitalisasi kembali potensi

belimbing dan jambu Demak 

3.  Diversifikasi lahan dalam perkembangan jangka panjang dapat

dikembangka menjadi agrowisata dan menjadi faktor perkembangan ekonomi.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 12/23

12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini mencoba mengetahui faktor-faktor kendala apa yang dapat

dijumpai yang menyebabkan galur murni jambu Demak hilang serta minimnya

budidaya belimbing oleh masyarakat, serta menawarkan konsep revitalisasi dan

diversifikasi jambu dan belimbing berkualitas guna pengembalian Identitas

potensi lokal Kabupaten Demak dan lebih lanjut pemanfaatan lahan tersebeu

sebagai agrowisata daerah.

3.1  Perancangan Penelitian

1.  Objek Penelitian

Obyek penelitian dalam penelitian ini mencakup faktor utama pemicu

hilangnya galur murni belimbing dan jambu Demak, upaya yang telah diambil,

dan tindakan yang bisa dilakukan untuk mengembalikan potensi Kabupaten

Demak yaitu belimbing dan jambu dengan menggunakan diversifikasi kualitas

untuk mewujudkan revitalisasi potensi lokal Kabupaten Demak sebagai

agrowisata daerah.

2.  Dasar Pemilihan Objek

Akibat dari hilangnya galur murni belimbing dan jambu Demak yang

berkualitas tentunya akan mengurangi varietas unggul dari belimbing dan jambu,

selain itu akibat pengguanaan pestisida oleh masyarakat telah dirasakan turunnya

kualitas produksi belimbing dan jambu demak. Maka perlu adanya sebuah solusi

untuk setidaknya memberi pandangan bagaimana untuk menyikapi hal tersebut

dan mengembangakn potensi demak dalam pertanian sebagai agrowisata.3.2  Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan adalah kaji pustaka terhadap bahan-bahan

kepustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini

yaitu dengan tema Pelestarian Potensi Lokal dalam Rangka Revitalisasi Kekayaan

Alam Indonesia, selain itu juga terkait dengan diversifikasi potensi hayati di

Kabupaten Demak, perolehan data dalam penelitian diperoleh melalui :

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 13/23

13

1.  Metode Dokumentasi

Metode ini untuk medapatkan fakta dilapangan mengenai pemanfaatan lahan

di Kabupaten Demak dan belumnya adanya pengoptimalan lahan pertanian

khususnya sebagai agrowisata daerah

 2.   Library Research

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data berupa literature dari

beberapa penelitian terkait, serta bahan bacaan berupa buku, jurnal, makalah, atau

media massa yang berkaitan dengan diversifikasi, revitalisasi, pengembangan

ekonomi, dan agrowisata

3.3 

Metode Analisis Data

1.  Data Penelitian

Hasil penelitian meliputi data luas lahan Kabupaten Demak, jumlah produksi

belimbing, jambu serta jenis pekerjaan masyarakat dan pendapatan masyarakat

dibidang pertanian yang akan disajikan dalam bentuk tabel penelitian.

2.  Analisis Data Penelitian

Dari hasil data penelitian mengenai jumlah produksi belimbing, jambu serta

 jenis pekerjaan masyarakat dan pendapatan masyarakat akan diuraikan melalui

analisis diskriptif kualitatif oleh penulis untuk menjawab latar belakang serta

rumusan masalaha yang terjadi.

3.  Kesimpulan dan Saran

Pada bagian akhir penelitian penulis akan membuat kesimpulan yang akan

menjawab mengenai konsep diversifikasi untum merevitalisasi belimbing dan

 jambu demak sebagai faktor pembangunan ekonomi dan agrowisata daerah. Padabagian ini juga mencakup saran-saran bagi masyarakat dan pemerintah Demak.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 14/23

14

 

Gambar 1. Diagram Alir Rancangan Penelitian

Pengolahan Data

1.  Pengolahan data menjadi tabel

2.  Perancangan konsep diversifikasi

3.  Perancangan konsep agrowisata

4. 

Mendiskripsikan data secara kualitatif 5.  Penerapan konsep pada Kabupaten Demak

Studi pendahuluan

Perumusan masalah

Batasan

tujuan penelitian

Pengumpulan data 1.  Jumlah luas lahan Kabupaten Demak

2.  Jenis-jenis pekerjaan masyarakat Kabupaten

Demak3.  Data Produksi Belimbing dan Jambu

4.  Materi mengenai konsep diversifikasi dan

agrowisata

Pembahasan dan Analisa 1.  Analisis faktor dan dampak hilangnya galur

murni belimbing dan jambu

2.  Analisis diversifikasi sebagai revitalisasi

belimbing dan jambu

3.  Analisis diversifikasi belimbing dan jambu

sebagai agrowisata Kabupaten Demak

Kesimpulan dan Saran

Diseminasi Penelitian

Studi Literatur

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 15/23

15

BAB IV

DATA DAN PEMBAHASAN

4.1  Perolehan Data

1.  Jumlah Luas Lahan Kabupaten Demak

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak 2008/2009

menerangkan bahwa Kabupaten Demak memiliki Luas lahan dan Jumlah

kecamatan sebagai berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Luas Lahan Kabupaten Demak 

No  Kecamatan  Jumlah Desa 

Jumlah 

Kelurahan 

Luas 

(Ha)  % 

1 Mranggen 19 - 7.222 8,05

2 Karangawen 12 - 6.695 7,46

3 Guntur 20 - 5.753 6,41

4 Sayung 20 - 7.869 8,77

5 Karangtengah 17 - 5.155 5,74

6 Bonang 21 - 8.324 9,28

7 Demak 13 6 6.113 6,81

8 Wonosalam 21 - 5.788 6,45

9 Dempet 16 - 6.161 6,87

10 Gajah 16 - 4.783 5,33

11 Karanganyar 17 - 6.776 7,55

12 Mijen 15 - 5.029 5,60

13 Wedung 20 - 9.876 11,0014 Kebonagung 14 - 4.199 4,68

Jumlah 243  6 89.743  100 

(Sumber : Susenas 2008 BPS Kabupaten Demak)

2.  Jumlah Mayoritas Pekerjaan Masyarakat Kabupaten Demak

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak 2008/2009

menerangkan bahwa, Kabupaten Demak memiliki masyarakat yang mayoritas

bekerja di bidang pertanian dan sector lainnya sebagai berikut :

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 16/23

16

Tabel 1.2 Jumlah Lapangan Pekerjaan Masyarakat Kabupaten Demak 

No. Lapangan UsahaJumlah Penduduk Yang Bekerja

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Pertanian 97.569 65.344 162.913

2 Industri 68.825 30.780 99.605

3 Perdagangan 50.822 54.873 105.695

4Angkutan dan

Komunikasi 23.164 397 23.561

5 Keuangan dan Jasa

Jasa 42.790 21.570 64.360

Jumlah 283.170 172.964 456.134

(Sumber : Susenas 2008 BPS Kabupaten Demak)

3.  Jumlah Komoditas, Luas Lahan Dan Produksi Buah Kabupaten Demak

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Demak 2008/2009

menerangkan bahwa, Kabupaten Demak memiliki komoditas tanam buah lebih

dari 1,082,326 pohon dan total produksi sebesar 914,985 buah, sebagai berikut :

Tabel 1.2 Jumlah Komoditas, Luas Lahan Dan Produksi Buah 

No KomoditasLuas Panan

(pohon)Produksi

1 Mangga 149,816 85,426

2 Jeruk 184 66

3 Jambu Biji 8,929 3,839

4 Jambu air 51,126 45,875

5 Sawo 603 280

6 Pisang 824,372 744,611

7 Pepaya 3,824 2,284

8 Nanas 270 6

9 Belimbing 36,161 19,22910 Nangka 3,096 3

11 Semangka 459 8,565

12 Sirsat 825 182

13 Blewah 291 3,398

14 Sukun 2,085 1,192

15 Markisa 285 29

TOTAL 1,082,326 914,985

(Sumber : Susenas 2008 BPS Kabupaten Demak)

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 17/23

17

4.2 Pembahasan

1.  Faktor dan Dampak Hilangnya Galur Murni Belimbing dan Jambu

Sekitar tahun 1970-1990an Kabupaten Demak terkemuka dengan produksi

varietas belimbing yaitu belimbing kapur, kuning, dan jingga, pada tahun tersebut

produksi belimbing Demak sangat potensial sehingga mejadi identitas Kabupaten

Demak dengan pernah dibangunya patung besar buah belimbing. Sekitar tahun

2000an mulai dikenal jenis buah lain yang menjadi potensi lokal yaitu buah jambu

dengan varietas putih dan merah.

Pada umumnya petani belimbing di Kabupaten Demak secara rata-rata

memiliki lahan yang merupakan pemanfaatan pekerangan yang kurang terpakaiuntuk digunakan menanam belimbing dan bukan dengan membuka lahan khusus

untuk pertanian belimbing, sehingga secara umum, petani belimbing masih

merupakan petani kecil.

Sekitar tahun 2005 petani belimbing secara bersamaan mengalihkan budidaya

mereka ke jambu citra dan delima yaitu hasil persilangan varietas jambu putih dan

merah, karena beberapa faktor yaitu karena (i) harga jual yang lebih menjanjikan

rata-rata @kilogram Rp 6.000,00, (ii) massa tanam buah jambu lebih cepat dari

pada belimbing, dan (iii) hasil produksi tiap pohon jambu lebih banyak dari pada

belimbing, sehingga penggunaan lahan pekarangan masyarakat juga tergantikan

oleh tanaman jambu delima dan citra dan beberapa pohon belimbing yang sulit

ditemui.

Budidaya jambu citra dan delima secara besar-besaran oleh petani dan

masyarakat secara tidak langsung telah mempercepat pemangkasan galur murni

berkualitas belimbing dan jambu Demak, Selain itu perubahan system yang

ekstreem dan hanya membudidayakan sedikit verietas yang sama juga mulai

berdampak pada penurunan kualitas panen belimbing dan jambu. Analisis

penurunan kualitas varietas jambu delima dan citra yaitu (i) tekstur daging buah

yang cenderung mudah pecah, (ii) kandungan glukosa buah jambu mengalami

penurunan, dengan rasa yang agak hambar, dan (iii) kualitas jambu juga diukur

dengan warna, warna jambu delima dan citra mengalami penurunan dengan warna

kulit agak pucat.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 18/23

18

Dampak lain dengan perubahan system yang ekstreem tentu akan

memperkecil ruang lingkup tanam dan budidaya belimbing Demak, dengan

demikian bukan hanya penurunan kualitas yang dialami, bahkan penurunan harga

 jual belimbing serta produksi belimbing dan rendahnya minat beli masyarakat.

Selain akibat transmigrasi budidaya belimbing ke jambu dengan dua varietas

khusus, dewasa ini masyarakat mulai beralih profesi sebagai patani ikan dan

beternak sapi, kurang fokusnya pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk 

pengelolaan lahan yang menjadi otonomi daerah menambah pelik hilangnya galur

murni belimbing dan jambu Demak.

2.  Diversifikasi Kualitas Belimbing Dan Jambu Untuk Revitalisasi

Luas lahan kabupaten Demak yang mencapai 89.743 Ha dan jumlah tanam

buah yang mencapai lebih dari 1,082,326 dan hasil produksi lebih dari 914,985

memberi alasan bahwa Kabupaten Demak memiliki potensi besar dalam

berkembangan ekonomi di bidang pertanian.

Sebagai Kabupaten yang pernah menjadi pusat produksi belimbing dan jambu

sangat mengecewakan jika sekarang produksi jambu hanya 3,839 buah dari 8,929

pohon, sedangkan produksi belimbing hanya 19,229 buah dari 36,161 pohon. Hal

ini disebabkan sentra produksi jambu dan belimbing hanya dipusatkan atau

adanya desentralisasi tanam di Desa Betokan, Tempuran dan Sidomulyo untuk 

buah jambu sedangkan belimbing dipusatkan di Kecamatan Wonosalam, desa

Karangkulon dan Betoan. Desa betoan yang dulu sangan produktif dengan buah

belimbing sekarang sangat terlihat berbeda dengan menjadi sentra produksi

 jambu. Walau tidak salah dengan adanya desentralisasi tanam, namun belum

adanya diversifikasi yang berkualitas oleh pemerintah dan masyarakat.

Harus ada revitalisasi belimbing dan jambu, yaitu dengan membudidayakan

tanaman belimbing dan jambu di lebih dari 5 desa atau bahkan dijadikan sebagai

tanaman di pekarangan seluruh masyarakat Kabupaten Demak dan sebagai

permulaan dilakukan desentralisasi budidaya galur murni belimbing dan jambu

Demak di 5 desa sentralisasi untuk membudidayakan galur murni yang benar-

benar berkualitas, dengan demikian tingkat kegagalan tanam di suatau daerah

akan tertutupi oleh panen daerah lain, dan tetap ada lahan yang menampung

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 19/23

19

Untuk menghasilkan bibit dan buah yang berkualitas maka dalam

pelaksanaan diversifikasi belimbing dan jambu harus ada peraturan penyemprotan

pestisida berkala dan teratur sesuai porsi penggunaan, sehingga penggunaan

pestisida yang semestinya akan membantu pembudidayaan, karena selama ini

masyarakat menggunakan pestisida demi keuntungan sesaat dan memikirkan

 jangka panjangnya.

Permulaan untuk deversifikasi belimbing dan jambu diperlukan waktu 3-4

tahun untuk menghasilkan tanaman jambu dan belimbing dan selanjutkan akan

dapat panen 1-2 kali setahun. Setelah diversifikasi lahan telah dapat dilaksanakan

hal tersebut akan merevitalisasi potensi lokal belimbing dan jambu Demak 

sebagai identitas Kabupaten Demak 

Adanya diversifikasi nantinya akan menghasilkan galur murni belimbing dan

 jambu sehingga hal trsebut dapat dimanfaatkan sebagai media persilangan dengan

varietas lain sehingga menghasilkan varietas buah yang lain dan besamaan dengan

itu akan menambah varietas budidaya dan diversifikasi lain.

Diversifikasi belimbing dan jambu ini harus ada kerjasama yang terorganisir

rapi dan sejalan serta satu tujuan oleh Pemerintah kabupaten Demak melalui

Dinas Pertanian, Bappeda, petani dan Masyarakat melalui perda, karena telah

 jelas bahwa pemanfaatan lahan adalah otonomi daerah.

3.  Revitalisasi Lahan Sebagai Agrowisata

Kabupaten Demak merupakan salah satu daerah potensial pertanian yang

belum dimanfaatkan sebagai daya tarik wisata. Terlebih Kabupaten Demak 

memiliki komoditas unggulan hortikultura berupa belimbing dan jambu yang

secara perlahan harus direvitalisasi sebagai identitas Kabupaten Demak.

Sektor pariwisata yang berkembang di Kabupaten Demak hanya berupa

wisata budaya berupa Masjid Agung Demak.dan Makam Sunan Kalijaga di

Kecamatan Kadilangu. Hal tersebut mengakibatkan kualitas kesejahteraan

penduduk masyarakat di Kabupaten Demak yang sebagian besar bekerja sebagai

petani baik petani sawah maupun petani tanaman buah dan sayuran belum

mengalami peningkatan karena harga jual komoditas yang rendah.

Revitalisasi di bidang pertanian buah melalui diversifikasi belimbing dan

 jambu yang berkualitas dalam jangka panjang apabila telah terlaksana dan

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 20/23

20

berhasil maka harus bisa dikembangkan menjadi agrowisata Kabupaten Demak.

Untuk pengembangan sebagai agrowisata bisa dipusatkan di daerah perluasan

lahan tanam yang dekat dengan Masjid Agung Demak atau Kadilangu dengan

harapan menjadi paket wisata budaya dan agrowisata.

Berdasarkan observasi lapangan desa Betokan dan Tempuran bisa dijadikan

alternatif pengembangan potensi peretanian buah belimbing dan jambu, dengan

pertimbangan kedua desa tersebut telah lebih awal dikembangkan sebagai desa

budidaya jambu dan sedikit belimbing di Desa Betokan selain itu pertimbangan

yang kedua adalah jaraknya yang tidak terlalu jauh dari lokasi budaya Masjid

Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu

Pengembangan agrowisata ini secara langsung akan meningkatkan

penghasilan petani yang menjadi mayoritas pekerjaan di Kabupaten Demak ,

pendapatan tambahan APBD daerah dan pengenalan Kabupaten Demak terhadap

daerah lain.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 21/23

21

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil data penelitian dan pembahasan hasil data maka dapat

diambil kesimpulan bahwa :

1.  Pengalihan budidaya belimbing ke jambu secara besar-besaran dan

bersamaan mengakibatkan hilangnya galur murni belimbing dan jambu,

karena hanya varietas delima dan citra yang ditanam.

2.  Diversifikasi lahan bisa menjadi alternatif renitalisasi potensi lokal

Kabupaten Demak  

3.  Pengembangan diversifikasi menjadi agrowisata akan meningkatkan

pengahsilan petani, pemasukan APBD daerah dan mengenalkan Kabupaten

Demak dengan wilayah lain.

5.2 Saran

1.  Harus ada kesadaran dari pemerintah, dan masayarakat untuk melestarikan

potensi lokal.2.  Menjadi bahan kajian dan pertimbangan atau Pilot Project  untuk Pemda

Kabupaten Demak melalui Dinas Pertanian, Dinas Pariwisata, dan Bappeda

dalam mengambil kebijakan mengenai konsep diversifikasi lahan belimbing

dan jambu untuk revitalisasi potensi Kabupaten Demak.

3.  Pemanfaatan diversifikasi lahan sebagai agrowisata dapat diutamakan pada

Desa Betoan, dan Tepuran dengan alasan dekat dengan obyek wisata budaya

Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 22/23

22

Daftar Pustaka

Haryanto, Bambang. 1992.  Jambu Air, Jenis, Perbanyakan dan Perawatan. 

Jakarta: Penebar Swadaya

Lase. 1992. Pencemaran Lingkungan Di Mana-Mana. Lembaga Demografi

Universitas Indonesia.

Sukirno, Sadono. 1994. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: PT raja

Grafindo Persada

Suwantoro, Gamal, 2001. Dasar-dasar Pariwisata, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

T, Gilarso. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. edisi revisi. Kanisius.

Yogyakarta.

Tirtawinata, Moh. Reza Fakhruddin, Lisdiana, 1996. Daya Tarik dan Pengelolaan

 Agrowisata, Deskripsi Fisik, Jakarta.

Yuniarto, 2008.  Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Bawang

 Merah Studi Kasus Desa Kendawa, Kecamatan Jatibarang Kabupaten Brebes.

Universitas Diponegoro. Semarang

http://eprints.undip.ac.id/23444/1/SKRIPSI.pdf (diakses tanggal 29 Oktober 2010)

http://pustaka.ictsleman.net/how/b/buah/belimbing.pdf  (diakses tanggal 29

Oktober 2010)

http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/09145/9145_4.pdf (diakses tanggal 30

Oktober 2010)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/18084/5/Chapter%20I.pdf 

(diakses tanggal 1 November 2010)

5/10/2018 Karya Ilmiah Diversifikasi Kualitas Jambu DEMAK - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/karya-ilmiah-diversifikasi-kualitas-jambu-demak 23/23

23

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Rizal Tawakal Alya

Tempat, Tanggal Lahir : Demak. 17 Januari 1993

Organisasi : Ketua Science Club 2009/2010

Prestasi :

1.  Juara I Lomba Menulis Essay se Jawa, Bali dan Madura

di IAIN Wali Songo Semarang

2.  Finalis LKTI best student di ASTRA Semarang

3.  Finalis LKTI Benda Cagar Budaya di Solo

4. 

Juara I lomba menulis Abstrak di Kabupaten Demak 

No.Hp : 085640647162

No.Telp Rumah : (0291) 681168

E-mail : [email protected]

Nama Orang Tua

Ayah : Drs. Suyadi

Ibu : Dra. Al Qofiyatun

Alamat Sekolah : Jl.Sultan Patah No.84 Katonsari Demak