karya andi hatijah
TRANSCRIPT
![Page 1: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/1.jpg)
Pentingnya Penggunaan Media Bagi Pembelajaran Geografi
Geografi adalah pelajaran yang mengungkap fakta-fakta, data serta informasi
seputar ruang yang menjadi tempat tinggal manusia. Cakupan materinya sangat
luas mencakup informasi aspek fisik muka bumi, informasi dan karakteristik budaya
manusia dan hubungan keduanya. Menjadi guru geografi mestinya memiliki
pengetahuan keruangan dan pemahaman disiplin ilmu pendukungnya seperti geologi,
sosiologi, meteorologi, klimatologi, oceanografi, kartografi, ilmu tanah dan
astronomi. Inilah yang menjadi masalah besar bagi pembelajaran geografi yang
mengalami penurunan kualitas di berbagai negara termasuk Inggris dan Amerika
Serikat akhir-akhir ini.
Masalah umum yang dijumpai guru-guru geografi di Indonesia mulai dari
tingkat dasar sampai pendidikan menengah adalah kurang tersedianya media
pembelajaran yang mendukung proses belajar siswa. Mempelajari ruang atau
permukaan bumi seperti jalur pegunungan dunia, persebaran dan karakteristik
samudera, taut, gurun, dan bentukan alam lainnya tentu sangat dangkal jika hanya
bermodalkan buku, peta dan informasi melalui ceramah. Media yang bersifat
nyata sangat diperlukan untuk meningkatkan pemahaman siswa. Namun
menghadirkan alam dan berbagai bentukan aslinya di ruang kelas sangatlah sulit atau
bahkan mustahil. Lalu bagaimana solusinya?
Sumargiani (2003:88) mengatakan bahwa dewasa ini, kebanyakan lembaga
pendidikan telah memiliki media/alat peraga yang Iumayan memadai, akan tetapi
1
![Page 2: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/2.jpg)
jarang atau bahkan sama sekali belum pernah digunakan dalam proses
pembelajaran. Setidaknya banyak para guru
yang enggan menggunakan media pendidikan sebagai alat bantu dalam pembelajaran, karena
merasa tidak mempunyai kemampuan atau keterampilan dalam mengendalikannya.
Bahkan ada guru yang berpendapat bahwa penggunaaan media/alat peraga dalam
pembelajaran akan menghambat pencapaian standar kompetensi atau kompetensi dasar
yang telah ditetapkan. Guru menilai penggunaan media/alat peraga menguragi efektifitas
dan pengelolaan alokasi waktu tidak maksimal.
Salah satu cara menghadirkan bentukan alam nyata di dalam kelas adalah melalui
penggunaan multimedia yaitu dengan visual dan video. Kedua media ini masih memerlukan
perangkat tambahan yaitu pengetahuan guru menggunakan alat (teknologi) untuk
memvisualisasikan kedua media ini misalnya melalui program komputer dan ketersediaan
media yang dibutuhkan.
Ada 7 Iangkah mudah mengembangkan multimedia pembelajaran terutama geografi
yaitu:
1. TENTUKAN JENIS MULTIMEDIA PEMBELAJARAN
Perhatikan dengan benar, yang akan kita buat itu apakah alat bantu kita untuk mengajar
(presentasi) ke siswa atau kita arahkan untuk bisa dibawa pulang siswa alias untuk belajar
mandiri di rumah atau sekolah. Jenis multimedia pembelajaran menurut kegunannya ada dua:
Multimedia Presentasi Pembelajaran: Alat bantu guru dalam proses pembelajaran di kelas
dan tidak menggantikan guru secara keseluruhan. Berupa pointer-pointer materi yang
disajikan (explicit knowledge) dan bisa raja ditambahi dengan multimedia linear berupa film
dan video untuk memperkuat pemahaman siswa. Dapat dikembangkan dengan software
presentasi seperti: OpenOffice Impress, Microsoft PowerPoint, dsb. Multimedia
2
![Page 3: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/3.jpg)
Pembelajaran Mandiri:
2
![Page 4: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/4.jpg)
Software pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri alias tanpa
bantuan guru. Multimedia pembelajaran mandiri harus dapat memadukan
explicit knowledge (pengetahuan tertulis yang ada di buku, artikel, dsb) dan tacit
knowledge (know how, rule of thumb, pengalaman guru). Tentu karena menggantikan
guru, harus ada fitur assesment untuk latihan, ujian dan simulasi termasuk tahapan
pemecahan masalahnya. Untuk level yang kompleks dapat menggunakan software
semacam Macromedia Authorware atau Adobe Flash.
2. TENTUKAN TEMA MATERI AJAR
Ambil tema bahan ajar yang menurut kita sangat membantu meningkatkan
pemahaman ke siswa dan menarik bila kita gunakan multimedia. Inge bahwa tujuan
utama kita membuat multimedia pembelajaran adalah untuk meningkatkan
pemahaman siswa. Jangan terjebak ke memindahkan buku ke media digital, karena ini
malah mempersulit siswa.
3. SUSUN ALUR CERITA (STORYBOARD)
Susun alur cerita atau storyboard yang memberi gambaran seperti apa materi
ajar akan disampaikan. Jangan beranggapan bahwa storyboard itu hal yang susah,
bahkan point-point saja asalkan bisa memberi desain besar bagaimana materi
diajarkan sudah lebih dari cukup. Cara membuatnya juga cukup dengan software
pengolah kata maupun spreadsheet yang kita kuasai, tidak perlu muluk-muluk
menggunakan aplikasi pembuat storyboard professional.
4. MULAI BUAT SEKARANG JUGA!
Jangan menunda atau mengulur waktu lagi, buat sekarang juga! Siapkan
4
![Page 5: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/5.jpg)
Openoffice Impress atau Microsoft PowerPoint anda. Mulai buat slide pertama, isikan
bahan ajar yang ingin anda multimedia-kan. Terus masukkan bahan ajar anda di slide
slide berikutnya, mulai mainkan image, link dengan gambar, suara dan video yang bisa
kita peroleh dengan gampang di Internet.
5
![Page 6: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/6.jpg)
Bisa juga memanfaatkan situs howstuffworks.com untuk mencari ide Jangan lupa juga bahwa
banyak pemenang-pemenang lomba pengembangan multimedia pembelajaran yang hanya
bermodal Openoffice Impress atau PowerPoint sudah cukup membuat karya yang berkualitas
tinggi.
5. GUNAKAN TEKNIK ATM
Terapkan metode ATM (Amati, Tiru dan Modifikasi). Usahakan sering melihat contoh-
contoh yang sudah ada untuk membangkitkan ide. Gunakan logo, icon dan image yang tersedia
secara default. Apabila masih kurang puas: Cari dari berbagai sumber Buat sendiri apabila
mampu.
6. TETAPKAN TARGET
Jaga keseriusan proses belajar dengan membuat target pribadi, misalnya untuk mengikuti
lomba, memenangkan award, menyiapkan produk untuk dijual, atau deadline jadwal mengajar
di kelas. Target perlu supaya proses belajar membuat multimedia pembelajaran terjaga dan
bisa berjalan secara kontinyu alias tidak putus di tengah jalan.
7. INGAT TERUS TIGA RESEP DARI SUCCESS STORY
kesuksesan bapak ibu guru dalam mengembangkan multimedia pembelajaran bukan
dari kelengkapan infrastruktur atau berlimpahnya budget yang dimiliki, tapi justru dari ketiga
hal ini: Berani mencoba dan mencoba lagi belajar mandiri (otodidak) dari buku-buku yang ada
(perlu investasi membeli buku), serta tekun dan tidak menyerah meskipun peralatan terbatas.
6
![Page 7: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/7.jpg)
/
Kenyataan ini merupakan tantangan bagi guru untuk memaksimalkan
penggunaan media/alat peraga dalam pembelajaran geografi, karena sangat
membantu guru dalam menyampaikan suatu pengetahuan atau konsep kepada
siswa. Di samping itu, dengan menggunakan media/alat peraga juga dapat
mempercepat proses pembelajaran. Sehingga hasil belajar dapat tercapai dengan baik.
7
![Page 8: Karya andi hatijah](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022071823/55bad53dbb61eb71308b45cc/html5/thumbnails/8.jpg)