“karena ikan tidak punya passport”

17
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN “Karena Ikan tidak punya Passport” 26 January 2016

Upload: phungkhue

Post on 08-Dec-2016

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

“Karena Ikan tidak punya Passport”

26 January 2016

Page 2: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Ruang Hidup Bangsa

Indonesia

Wawasan Nusantara

Page 3: “Karena Ikan tidak punya Passport”

• Pendekatan kebijakan tradisional tidak lagi memadai untuk mendorong pertumbuhan luar Jawa secara cepat dan signifikan.

• Membiarkan konsentrasi pertumbuhan di Jawa berkonsekwensi secara sosial, ekonomi, ekologi dan politik.

• Diperlukan kebijakan dan langkah implementasi yang fundamental untuk mendorong pertumbuhan di luar Jawa serta memulihkan daya dukung sosial, ekonomi dan ekologi Jawa.

Perlu Langkah Fundamental dan Segera Untuk Menyeimbangkan Tingkat Pembentukan PDB Nasional

Page 4: “Karena Ikan tidak punya Passport”

420 tahun “salah baca peta”

“lebih dari sekedar deklarasi Djuanda”

4

Sejak 17 Agustus 1945 sampai saat ini, konsepsi sistem logistik nasional masih bertumpu pada hub dan nodes peninggalan kolonial dimana Jawa menjadi sentra dan sekaligus garis depan perekonomian Indonesia. Membiarkan konsepsi ini terus berjalan, secara perlahan namun pasti mendegradasi daya saing perekonomian Indonesia di dunia Internasional

L A U T T I O N G K O K

S E L A T A N

S A M U D E R A P A S I F I K

S A M U D E R A I N D I A

Page 5: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Benang merah

Sejatinya, Sejak 13 Desember 1957,

Indonesia Adalah Negara Maritim, bukan

Negara Kepulauan

1

2 5

3 4 6

KE Sumatera

KE Bali – Nusa Tenggara

KE Kalimantan KE Papua – Maluku KE Sulawesi

KE Jawa

5

1.7 billio

n pop

2.1 billio

n pop

East Asia

South Asia & SEA

I N D O N E S I

A

GMT + 7 GMT + 8 GMT + 9

Page 6: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Ruang Hidup Bangsa Indonesia

Agenda Nasional dan

Pusat-pusat

Pertumbuhan Baru

Page 7: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Sumber: RPJMN 2015-2019 – Perpres No.2 Tahun 2015

PETA PEMBANGUNAN WILAYAH DAN

KONEKTIVITAS NASIONAL

membangun daya angkat, dan daya dorong atas daya saing sosial, ekonomi, dan ekologi nasional secara berkelanjutan

Page 8: “Karena Ikan tidak punya Passport”

1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa

aman pada seluruh warga negara.

2. Membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih,

efektif, demokratis, dan terpercaya.

3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daaerah-daerah dan desa dalam

kerangka negara kesatuan.

4. Menolak negara lemah dengan melakukan reformasi sistem dan penegakan hukum yang

bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.

5. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.

6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.

7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi

domestik.

8. Melakukan revolusi karakter bangsa.

9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.

AGENDA PRIORITAS (NAWA CITA) DAN KERANGKA PEMBANGUNAN POLITIK

Melalui instrumen kebijakan perkuatan maritim:

“......Mewujudkan Indonesia sebagai negara maritim yang berdaulat, mandiri, berkepribadian melalui pemanfaatan wilayah dan sumber daya maritim menuju

kemandirian ekonomi nasional.....” 8

Page 9: “Karena Ikan tidak punya Passport”

9

Berdasarkan RPJMN 2015 – 2019, pemerintah menargetkan pengembangan 25 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK),

ii

Meliputi 8 KEK yang telah ditetapkan dan 17 KEK baru. pengembangan KEK baru terdiri dari 7 KEK di luar Pulau Jawa dan 10 KEK berbasis Pariwisata.

Page 10: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Infrastruktur in demand ...

Page 11: “Karena Ikan tidak punya Passport”

JARINGAN TRANSPORTASI LAUT SEBAGAI BACKBONE TRANSPORTASI LOGISTIK NASIONAL

Pusat Distribusi Provinsi

Pusat Distribusi Nasional

Legend:

By sea / by rail By land / by rail / by seaBy sea / by rail / by land

Konektivitas:

Short Sea Shipping

Pelabuhan Hub Internasional di Kuala Tanjung untuk Wilayah Indonesia Barat dan

Bitung Untuk Wilayah Indonesia Timur.

Short Sea Shipping sebagai backbone dari Transportasi Barang Nasional

Tol Laut sebagai basis utama arah pengembangan kemaritimana dan logistik

nasional 11

Page 12: “Karena Ikan tidak punya Passport”

12

Page 13: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Ruang Hidup Bangsa Indonesia

Infrastructure in

Demand

Page 14: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Rp. 5.500 Trilliun, untuk siapa????

Available

government

funding

USD 124

Billion

USD

511

Billion

Funding

needed for

infrastructure

Funding

gap

USD 386

Billion

Base

line

ASEAN

Source: Bappenas Study, for Med Term Plan 2015-2019

1686,4

793,6

3753,6

1766,4

0

1000

2000

3000

4000

5000

6000

Newdevelopment

Maintenance

Other infrastructure sectors

Transport sector

USD 8

trillion

infrastruc-

ture

investmen

t needed

in Asia

USD Billion

Investment needs for Asia and ASEAN between

2010-2020:

95,6

61,2

300

139,3

0

50

100

150

200

250

300

350

400

450

Newdevelopment

Maintenance

Other infrastructure sectors

Transport sector

USD Billion

USD 596

Billion of

investment

needs in

ASEAN

Asia

Indonesia has lots of catching up to do …

to reach middle income status by 2025

To reach the status

of middle income

country by 2025,

Indonesia’s infra

investment needs to

reach USD 511

Billion between

2015-2019

Indonesia

>7% to GDP

annually

Source: Asian Development Bank study

Page 15: “Karena Ikan tidak punya Passport”

MEA DAN DEFISIT JASA - ILUSTRASI

Jasa konstruksi Mekanik dan Ketenaga listrikan

Page 16: “Karena Ikan tidak punya Passport”

JASA KESEHATAN, LOGISTIK DAN PARIWISATA

dentist

Nursing

Hospitality/Chefs

pelayaran

penerbangan

navigasi

Welding/underwater welding

Page 17: “Karena Ikan tidak punya Passport”

Terima kasih Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2 – 4, Jakarta Pusat - Indonesia Phone: +62 21 351 1462; Fax: +62 21 351 1644

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN