kardiomiopati 2

10
BAB II ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG II.1. Anatomi Jantung Jantung adalah organ muskular yang berongga yang bentuknya mirip piramis dengan ukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan manusia. Jantung terletak di ruang mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru. 1,7 Jantung terbungkus di dalam kantung pericardium membranosa berdinding ganda. Lapisan luar jantung adalah membran fibrosa yang kuat melekat ke partisi jaringan ikat yang memisahkan paru. Perlekatan ini menyebabkan jantung terletak stabil di tempatnya. Jantung memiliki pangkal yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks di dasar. 1,8,9 Gambar 1. Jantung bagian exterior Gambar 2. Jantung bagian interior II.1.1. Lapisan Pembungkus Jantung 7,9 Jantung dibungkus oleh sebuah lapisan yang disebut

Upload: septikaekasari

Post on 25-Jul-2015

158 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kardiomiopati 2

BAB II

ANATOMI DAN FISIOLOGI JANTUNG

II.1. Anatomi Jantung

Jantung adalah organ muskular yang berongga yang bentuknya mirip

piramis dengan ukuran kurang lebih sebesar kepalan tangan manusia. Jantung

terletak di ruang mediastinum rongga dada, yaitu diantara paru.1,7

Jantung terbungkus di dalam kantung pericardium membranosa

berdinding ganda. Lapisan luar jantung adalah membran fibrosa yang kuat

melekat ke partisi jaringan ikat yang memisahkan paru. Perlekatan ini

menyebabkan jantung terletak stabil di tempatnya. Jantung memiliki pangkal

yang lebar di sebelah atas dan meruncing membentuk ujung yang disebut apeks

di dasar.1,8,9

G

a m

b ar

1.

Jantung bagian exterior Gambar 2. Jantung bagian interior

II.1.1. Lapisan Pembungkus Jantung7,9

Jantung dibungkus oleh sebuah lapisan yang disebut lapisan perikardium,

dimana lapisan perikardium ini di bagi menjadi 3 lapisan yaitu :

1. Lapisan fibrosa, yaitu lapisan paling luar pembungkus jantung yang

melindungi jantung ketika jantung mengalami overdistention. Lapisan

fibrosa bersifat sangat keras dan bersentuhan langsung dengan bagian

dinding dalam sternum rongga thorax, disamping itu lapisan fibrosa ini

termasuk penghubung antara jaringan, khususnya pembuluh darah besar

Page 2: Kardiomiopati 2

yang menghubungkan dengan lapisan ini, misalkan : vena cava, aorta,

pulmonal arteri dan vena pulmonal.

2. Lapisan parietal, yaitu bagian dalam dari dinding lapisan fibrosa.

3. Lapisan Visceral, lapisan perikardium yang bersentuhan dengan lapisan

luar dari otot jantung atau epikardium.

Diantara lapisan pericardium parietal dan lapisan perikardium visceral terdapat ruang

yang berisi pelumas atau cairan serosa atau yang disebut dengan cairan perikardium.

Cairan perikardium berfungsi untuk melindungi dari gesekan-gesekan yang

berlebihan saat jantung berdenyut atau berkontraksi. Banyaknya cairan perikardium

ini antara 15 - 50 ml, dan tidak boleh kurang atau lebih karena akan mempengaruhi

fungsi kerja jantung .

Gambar 3. Lapisan Pembungkus Jantung

II.1.2. Lapisan Otot Jantung7,9

Jantung mempunyai 3 lapisan, yaitu :

1. Epikardium,yaitu bagian luar otot jantung atau pericardium visceral.

2. Miokardium, yaitu jaringan utama otot jantung yang bertanggung jawab atas

kemampuan kontraksi jantung.

3. Endokardium, yaitu lapisan tipis bagian dalam otot jantung atau lapisan tipis

endotel sel yang berhubungan langsung dengan darah dan bersifat sangat licin

untuk aliran darah, seperti halnya pada sel-sel endotel pada pembuluh darah

lainnya.

Page 3: Kardiomiopati 2

Gambar 4. Lapisan Otot Jantung

II.1.3. Katup Jantung1,7,9

Katup jatung terbagi menjadi 2 bagian, yaitu katup yang menghubungkan

antara atrium dengan ventrikel dinamakan katup atrioventrikuler, sedangkan katup

yang menghubungkan sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal dinamakan katup

semilunar.Katup atrioventrikuler terdiri dari katup trikuspid yaitu katup yang

menghubungkan antara atrium kanan dengan ventrikel kanan, katup atrioventrikuler

yang lain adalah katup yang menghubungkan antara atrium kiri dengan ventrikel kiri

yang dinamakan dengan katup mitral atau bicuspid.Katup semilunar terdiri dari katup

pulmonal yaitu katup yang menghubungkan antara ventrikel kanan dengan pulmonal

trunk, katup semilunar yang lain adalah katup yang menghubungkan antara ventrikel

kiri dengan asendence aorta yaitu katup aorta. (Lihat Gambar 5)

Katup berfungsi mencegah aliran darah balik ke ruang jantung sebelumnya

sesaat setelah kontraksi atau sistolik dan sesaat saat relaksasi atau diastolik. Tiap

bagian daun katup jantung diikat oleh chordae tendinea sehingga pada saat kontraksi

daun katup tidak terdorong masuk keruang sebelumnya yang bertekanan rendah.

Chordae tendinea sendiri berikatan dengan otot yang disebut muskulus papilaris.

(Lihat Gambar 6)

Page 4: Kardiomiopati 2

Gambar 5. Katup Jantung Gambar 6. Letak Chordae Tendinea

II.2. Fisiologi Jantung1,8,10

II.2.1. Aktifitas Kelistrikan Jantung

Kontraksi sel otot jantung untuk mendorong darah dicetuskan oleh

potensial aksi yang menyebar melalui membran sel-sel otot. Jantung

berkontraksi atau berdenyut secara berirama akibat potensial aksi yang

ditimbulkannya sendiri, suatu sifat yang dikenal sebaga otoritmisitas dan

menyebar melalui 2 jenis otot jantung , yaitu :

a. 90% sel otot jantung adalah sel kontraktil, yang melakukan kerja mekanis,

yaitu memompa. Sel-sel pekerja ini dalam keadaan normal tidak menghasilkan

sendiri potensial aksi.

b. Sebaliknya, sebagian kecil sel sisanya sel otoritmik, tidak berkontraksi tetapi

mengkhususkan diri mencetuskan dan menghantarkan potensial aksi yang

bertanggung jawab untuk berkontraksi sel-sel pekerja.

Sel-sel jantung yang mampu mengalami otoritmitas ditemukan di lokasi-lokasi

berikut ini:

a. Nodus Sinoatrium (SA), daerah kecil khusus di dinding atrium kanan dekat

lubang (muara) vena kava superior.

b. Nodus Antrioventrikular (AV), sebuah berkas kecil sel-sel otot jantung di

dasar atrium kanan dekat septum, tepat di atas pertautan atrium dan ventrikel.

Page 5: Kardiomiopati 2

c. Berkas HIS (berkas atrioventrikel), suatu jaras sel-sek khusus yang berasal

dari nodus AV dan masuk ke septum antar ventrikel, tempat berkas tersebut

bercabang membentuk berkas kanan dan kiri yang berjalan ke bawah melalui

septum, melingkari ujung bilik ventrikel, dan kembali ke atrium di sepanjang

dinding luar.

d. Serat Purkinje, serat-serat terminal halus yang berjalan dari berkas HIS dan

menyebar ke seluruh miokardium ventrikel seperti ranting-ranting pohon.

Sel-sel jantung yang memiliki pembentukan potensial aksi tertinggi terletak di

nodus SA. Sekali potensial aksi timbul di sel otot jantung, potensial aksi tersebut akan

menyebar ke seluruh miokardium melalui gap junction dan sistem penghatar khusus.

Oleh karena itu, nodus SA, yang dalam keadaan normal memperlihatkan kecepatan

otoritmisitas tertinggi, yaitu 70-80 potensial aksi /menit, menjalankan bagian jantung

sisanya dengan kecepatan ini dan dikenal sebagai pemacu (pacemaker, penentu irama)

jantung. Jaringan otoritmik lain tidak mampu menjalankan kecepatan mereka yang

rendah, karena mereka sudah diaktifkan oleh potensial aksi yang berasal dari nodus

SA sebelum mereka mencapai ambang dengan irama mereka yang lebih lambat.

Setelah dimulai di nodus SA, potensial aksi menyebar ke seluruh jantung. Agar

jantung berfungsi secara efisien, penyebaran eksitasi (kegiatan menstimulasi suatu

organ) harus memenuhi tiga kriteria:

a. Eksitasi dan kontraksi atrium harus selesai sebelum kontraksi ventrikel

dimulai. Pengisian ventrikel sempurna memerlukan kondisi atrium yang

mendahului kontraksi ventrikel.

b. Eksitasi serat-serat otot jantung harus dikoordinasi untuk memastikan bahwa

setiap bilik jantung berkontraksi sebagai suatu kesehatan untuk menghasilkan

daya pompa yang efisien. Apabila serat-serat otot di bilik jantung tereksitasi

dan berkontraksi secara acak, tidak secara simultan dan terkoordinasi, darah

tidak dapat terpompa. Eksitasi dan kontraksi sel-sel jantung yang secara acak

dan tidak terkoordinasi seperti itu dikenal dengan fibrilasi.

Page 6: Kardiomiopati 2

c. Pasangan atrium dan pasangan ventrikel harus secara fungsional terkoordinasi,

sehingga kedua anggota pasangan tersebut kontraksi secara simultan. Hal ini

memungkinkan darah terpompa ke sirkulasi paru dan sistemik.

II.2.2. Proses Mekanis Siklus Jantung

Proses jantung terdiri dari tiga kejadian penting:

1. Pembentukan aktivitas listrik sewaktu jantung secara otoritmis mengalami

depolarisasi dan repolarisasi. (dalam aktivitas kalistrikan jantung)

2. Aktivitas mekanis yang terdiri dari periode sistol (kontraksi dan pengosongan

ventrikel) dan diastole (relaksasi dan pengisian ventrikel) berganti-ganti yang

dicetuskan oleh siklus listrik yang berirama.

3. Arah aliran darah melintasi bilik-bilik jantung, yang ditentukan oleh

pembukaan dan penutupan katup-katup akibat perubahan tekanan yang

dihasilkan oleh aktivitas mekanis.

II.2.3. Curah Jantung

Curah jantung bergantung pada kecepatan denyut jantung dan volume

sekuncup. Curah jantung adalah volume darah yang disemprotkan oleh setiap

ventrikel setiap menit, ditentukan oleh kecepatan denyut jantung dan volume

sekuncup. Dua penentu curah jantung adalah kecepatan denyut jantung (denyut per

menit) dan volume sekuncup (volume darah yang dipompa per denyut).

Kecepatan denyut jantung berubah-ubah oleh perubahan keseimbangan

pengaruh simpatis dan parasimpatis pada nodus SA. Stimulasi parasimpatis

memperlambat kecepatan denyut jantung dan stimulasi simpatis mempercepatnya.

Kecepatan denyut jantung rata-rata adalah 70x/menit yang ditentukan oleh irama

nodus SA, sedangkan volume sekuncup rata-rata adalah 70 ml/denyut, sehingga curah

jantung rata-rata adalah 4900 ml/menit atau mendekati 5 liter/menit. Pada saat

Curah Jantung = Kecepatan Denyut Jantung X Volume Sekuncup

Page 7: Kardiomiopati 2

beraktifitas curah jantung dapat meningkat menjadi 20-25 liter/menit. Perbedaan

antara curah jantung saat istirahat dan volume maksimum darah yang dapat dipompa

oleh jantung per menit dikenal sebagai cadangan jantung (Cardiac Reserve).

Kemampuan jantung untuk meningkatkan cadangan jantung yang diperlukan oleh

tubuh tergantung dari 4 faktor antara lain preload (pengisian ventrikel), afterload

(melawan darah dari jantung), kontraktilitas jantung dan laju jantung. Volume

sekuncup bergantung pada:

1. Tingkat pengisian ventrikel, dengan peningkatan volume diastolic akhir

menyebabkan volume sekuncup yang lebih besar melalui hubungan panjang

tegangan (kontrol intrinsik).

2. Tingkat stimulasi simpatis menyebabkan peningkatan kontraktilitas jantung,

yaitu peningkatan kekuatan kontraksi dan peningkatan volume sekuncup pada

volume diastolic akhir tertentu (kontrol ekstrinsik).