kapkayo prosiding€¦ · prevalensi anemia ibu hamil dari tahun ke tahun masih belum banyak...
TRANSCRIPT
ProsidingProsiding
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL
Kerjasama
KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ISBN : 978-602-18471-2-1
KAPKAYO
ProsidingSEMINAR NASIONAL
Kesiapan Tenaga Kesehatan
menghadapi MEA
Tim Penyunting:Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
31 Oktober 2015
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78
v
PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179
vi
MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286
vii
PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL
Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta Email: [email protected]
ABSTRAK
Kontribusi anemia terhadap kematian ibu hamil diperkirakan mencapai 10% hingga 12%. Walaupun tidak menjadi penyebab kematian ibu nomer satu namun menjadi awal penyebab dari berbagai masalah kematian ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelatif dengan rancangan cross sectional. Responden dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil trimester III yang melakukan pemeriksaan kehamilan di BPM “F” pada bulan Maret 2015. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling sebanyak 44 ibu hamil. Analisis statistik yang digunakan Chi Square. Hasil analisa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM “F”, didapatkan hasil yaitu kunjungan Ante Natal Care (ANC) (p=0,002), usia (p=0,002), tingkat pendidikan (p<0.05), paritas (p=0,034) dan keteraturan mengkonsumsi tablet Fe (p=0,002) memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Belum tersedianya instrument untuk mendeteksi infeksi penyakit terkait anemia menjadi sesuatu yang perlu untuk dilakukan pada penelitian selanjutnya
Kata Kunci: faktor-faktor, anemia, hamil
PENDAHULUAN
Mortalitas dan mordibitas pada wanita hamil dan melahirkan adalah
masalah besar di dunia, khususnya di negara berkembang. Penelitian World
Health Organization (WHO) memperkirakan 585.000 perempuan meninggal
setiap hari akibat komplikasi kehamilan dan persalinan (Depkes RI, 2010).
Dengan tinginya angka kematian pada ibu hamil dan bersalin, para pemimpin
dunia meningkatkan komitmen melalui Millenium Development Goals (MDG´s)
pada sidang khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pada akhir
tahun 2000. Salah satu target dari MDG´s yaitu menurunkan angka kematian ibu
(AKI) pada tahun 2015 menjadi 3/4 dari angka tahun 1990 (Hadi, 2005).
240
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator derajat
kesehatan yang menggambarkan tingkat pelayanan kesehatan terutama pada ibu
hamil, ibu bersalin, dan ibu nifas yang menunjukkan pada derajat kesehatan yang
dicapai oleh suatu bangsa. Berdasarkan Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012, AKI di Indonesia mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup.
AKI di Indonesia merupakan yang tertinggi bila dibandingkan dengan negara-
negara ASEAN lainnya (Depkes RI, 2010). Walaupun tidak menempati urutan
pertama, kontribusi anemia terhadap kematian di Indonesia diperkirakan
mencapai 10% hingga 12% (Hadi, 2005). Berdasarkan data statistik Dinkes DIY
(2012) mengenai jumlah ibu hamil dengan anemia adalah 18,56 % dari 45.323 ibu
hamil dan meningkat menjadi 22,89 % dari 46.104 ibu hamil pada tahun 2013
(Dinkes DIY, 2013).
Efek anemia bagi ibu dan janin bervariasi dari ringan sampai berat. Kadar
hemoglobin yang rendah dapat menyebabkan IUGR, abortus, lamanya waktu
partus karena kurang daya dorong rahim, pendarahan postpartum dan rentan
infeksi (Demmouche, Khelil & Moulessehoul, 2011). Penanganan kasus anemia
dalam kehamilan dilakukan dengan berbagai cara, akan tetapi kejadian anemia
pada ibu hamil masih sering ditemukan (Krisnatuti, 2009). Cakupan pemberian
tablet Fe Kabupaten Sleman yang semula menempati urutan pertama tergeser
pada tahun 2012 dan 2013 menjadi nomor 2 setelah Kota Yogyakarta. Wilayah
dengan tingkat cakupan yang mengalami penurunan yaitu wilayah kerja
Puskesman Pakem dari 99,25% menjadi sebesar 87,96% dengan target cakupan
yaitu 95% (Dinkes Kabupaten Sleman, 2013).
Menurut Winkjosastro (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
anemia pada ibu hamil adalah kunjungan Ante Natal Care (ANC), usia ibu,
tingkat pendidikan, ekonomi, paritas, kepatuhan mengkonsumsi Fe serta infeksi
penyakit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Bisoi, Haldar, Majumdar,
Bhattacharya, Sarkar dan Ray tahun 2011 kepada 177 orang ibu hamil, didapatkan
hasil bahwa Ibu yang berusia dibawah 20 tahun dan lebih dari 35 tahun lebih
rentan menderita anemia hal ini disebabkan oleh faktor fisik dan psikis.
Pendapatan keluarga juga sangat berpengaruh pada daya beli dan konsumsi
241
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
makansetiap harinya. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi terbentuknya perilaku. Pendidikan ini mempengaruhi kepatuhan
konsumsi tablet Fe pada ibu hamil serta kepatuhan melakukan Ante Natal Care
(ANC). Terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh ibu dan
dapat meningkatkan resiko terkena infeksi penyakit apabila tidak segera ditangani
(Arisman, 2004).
Prevalensi anemia ibu hamil dari tahun ke tahun masih belum banyak
mengalami perubahan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Yogyakarta (2013) di
daerah Pakem terdapat 18,84% ibu hamil dengan anemia. Cakupan kunjungan ibu
hamil terbanyak terdapat di BPM “F” dengan cakupan K1 93,12% dan K4
91,28%. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 16 Oktober
2014 terdapat 10 ibu yang berkunjung. Dari jumlah tersebut terdapat 6 ibu hamil
yang mengalami anemia dengan kadar Hb <11 g/dl dan 4 ibu hamil normal atau
tidak anemia dengan kadar Hb ≥11g/dl. Usia rata-rata ibu hamil 20-35 tahun
dengan tingkat pendidikan SMP serta hamil anak ke 2 dengan pendapatan rata-
rata dibawah UMR yaitu <Rp 1.127.000.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode diskriptif korelasi dengan pendekatan
cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah Total sampling.
Sehingga sample dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu hamil TM III yang
melakukan kunjungan Ante Natal Care di BPM “F” yang berjumlah 44 orang ibu
hamil.
242
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di BPM “F” Pakem Sleman Yogyakarta
Kejadian Anemia Anemia Tidak
Anemia Total p / p-
Value Faktor-Faktor Kategori
N % N % N % Kunjungan Ante Natal Care (ANC)
Teratur Tidak Teratur
7 11
24.1 73.3
22 4
75.9 26.7
29 15
100 100
0.002
Usia < 20 tahun
20-35 tahun > 35 tahun
4 7 7
66.7 23.3 87.5
2 23 1
33.3 76.7 12.5
6 30 8
100 100 100
0.002
Tingkat Pendidikan
SD-SMP SMA PT
15 3 0
75.5 14.3
0
5 18 3
25.0 85.7 100
20 21 3
100 100 100
<0.05
Status Ekonomi
<Rp.1.127.000 ≥Rp.1.127.000
13 5
44.8 33.3
16 10
55.2 66.7
29 15
100 100
0.462
Paritas Primipara Multipara
Grandemultipara
4 7 7
40.0 28.0 77.8
6 18 2
60.0 72.0 22.2
10 25 9
100 100 100
0.034
Kepatuhan Mengkonsumsi Fe
Patuh Tidak Patuh
8 10
25.8 76.9
23 3
74.2 23.1
31 13
100 100
0.002
Infeksi Penyakit
Sedang Terinfeksi
Tidak Sedang Terinfeksi
1
17
100
39.5
0
26
0
60.5
1
43
100
100
0.224
Total 18 40.9 26 59.1 44 100 Sumber: data Primer dan Sekunder, diolah 2015
Ante Natal Care (ANC)
Pada uji Chi Square, didapatkan nilai p=0,002 yang menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara kujungan Ante Natal Care (ANC) dengan
kejadian anemia pada ibu hamil. Hasil uji kontingensi sebesar 0,429 sehingga
dapat dinyatakan keeratan hubungan antara kepatuhan melakukan kunjungan Ante
Natal Care (ANC) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM “F” dengan
kategori sedang. Rahmawati (2008) menyatakan, ada hubungan yang signifikan
antara anemia dengan Ante Natal Care (p=0,006; OR=4,3). Sehingga dapat
simpulkan bahwa ibu hamil pada kelompok tidak teratur melakukan Ante Natal
Care (ANC) mempunyai risiko untuk mengalami anemia sebesar 4,3 kali
243
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
dibandingkan iu hamil yang teratur melakukan kunjungan Ante Natal Care
(ANC).
Hasil penelitian ini menyebutkan dengan melakukan pemeriksaan kehamilan
yang sesuai prosedur seorang wanita dapat menyiapkan diri sebaik-baiknya dalam
masa kehamilan, persalinan dan nifas. Kunjungan Ante Natal Care (ANC) sangat
penting dilakukan minimal 4 kali selama hamil. Petugas kesehatan akan sulit
mengevaluasi keaadaan anemia, apabila ibu hamil tidak patuh memeriksakan
dirinya (Prawirohardjo, 2007).
Usia
Pada uji Chi Square, didapatkan nilai p=0,002 yang menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Hasil uji kontingensi sebesar 0,473 sehingga dapat dinyatakan keeratan hubungan
antara usia dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM “F” dengan kategori
sedang. Noversititi (2012) menyatakan ada hubungan yang signifikan antara usia
denga kejadian anemia pada ibu hamil (p=<0,05; OR=3,4). Dapat dikatakan
bahwa ibu hamil pada kelompok kelompok usia >35 tahun mempunyai risiko
untuk mengalami anemia sebesar 3,4 kali dibandingkan dengan usia 20-35 tahun.
Hasil penelitian ini menyatakan pada usia ibu >35 tahun, dalam tubuh telah
terjadi berbagai perubahan akibat penuaan organ. Ibu hamil di atas usia 35 tahun
cenderung mengalami anemia disebabkan karena pengaruh turunya cadangan zat
besi dalam tubuh dan penurunan fungsi-fungsi organ reproduksi (Proverawati,
2011).
Tingkat Pendidikan
Pada uji Chi Square, didapatkan nilai p<0.05 yang menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada
ibu hamil. Hasil uji kontingensi sebesar 0,537 sehingga dapat dinyatakan keeratan
hubungan antara tingkat pendidikan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
BPM “F” dengan kategori sedang. Demmouche, Khelil dan Moulessehoul (2011)
menyatakan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan
244
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
anemia pada ibu hamil (p=0.003). Tingkat pendidikan seseorang akan
mempengaruhi kesadaran untuk berperilaku hidup sehat. Pendidikan akan
meningkatkan kesadaran seorang ibu untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan
dalam rangka memantau kesehatan kehamilannya (Marmi dan Raharho, 2012).
Status Ekonomi
Pada uji Chi Square, didapatkan nilai p=0,462 yang menunjukkan tidak ada
hubungan yang signifikan antara status ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu
hamil trimester III. Hasil uji kontingensi sebesar 0,110 sehingga dapat dinyatakan
keeratan hubungan antara status ekonomi dengan kejadian anemia pada ibu hamil
di BPM “F” dengan kategori sangat rendah. Apriadji (2007) menyatakan tidak ada
hubungan yang signifikan atara status ekonomi dengan kejadian anemia
(p=1,000). Tingkat pendapatan tidak selalu dapat menentukan pola konsumsi
seseorang, dengan tingkat ekonomi rendah seseorang masih mampu membeli
sayuran dengan harga yang relatif murah dengan kandungan zat bezi yang tinggi
ataupun dapat juga dengan bercocok tanam.
Paritas
Pada uji Chi Square, didapatkan nilai p=0.034 yang menunjukkan ada
hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Hasil uji kontingensi sebesar 0.366 sehingga dapat dinyatakan keeratan hubungan
antara paritas dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM “F” dengan
kategori rendah. Nwizu, Iliyasu, Ibrahim dan Galadanci (2011) menyatakan ada
hubungan yang signifikan antara paritas dengan kejadian anemia (p=<0,05 ;
OR=2,06). Yang artinya ibu hamil pada kelompok tingkat paritas tinggi (>3)
mempunyai risiko untuk mengalami anemia sebesar 2,06 kali dibandingkan
dengan ibu hamil primipara ataupun multipara. Hasil penelitian ini menyatakan
seorang wanita yang sering melahirkan mempunyai resiko mengalami anemia
pada kehamilan berikutnya apabila tidak memperhatikan kebutuhan nutrisi.
Selama hamil zat–zat gizi akan terbagi untuk ibu dan untuk janin yang
245
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
dikandungnya. Jumlah anak yang dilahirkan wanita selama hidupnya sangat
mempengaruhi kesehatanya. (Soebroto, 2010).
Kepatuhan Mengkonsumsi Fe
Pada analisis uji Chi Square, didapatkan nilai p=0,002 yang menunjukkan ada
hubungan yang signifikan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Hasil uji kontingensi sebesar 0,429 sehingga dapat
dinyatakan hubungan antara kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian
anemia pada ibu hamil di BPM “F” dengan kategori sedang. Yuniarti (2008)
menyatakan, ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi Fe
dengan anemia pada ibu hamil (p=0,003; OR=3,2). Yang artinya bahwa ibu hamil
yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe berpeluang untuk mengalami anemia
sebesar 3,2 kali dibandingakan ibu hamil yang patuh mengkonsumsi Fe.
Hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kepatuhan
konsumsi tablet besi berguna untuk mengurangi resiko anemia pada masa
kehamilan jika diminum secara teratur. Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tablet
selama hamil, dan bermanfaat bila diminum secara teratur setiap hari selama
kehamilan (Sulistyawati, 2009).
Infeksi Penyakit
Pada analisis uji Chi Square, didapatkan nilai p=0,224 yang menunjukkan
tidak ada hubungan yang signifikan antara infeksi penyakit dengan kejadian
anemia pada ibu hamil. Hasil uji kontingensi sebesar 0.180 sehingga dapat
dinyatakan hubungan antara infeksi penyakit dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di BPM “F” dengan sangat rendah. Widiatuti (2005) menyatakan, tidak ada
hubungan infeksi penyakit dengan anemia ibu hamil (p=1.000). Hal ini
dimungkinkan karena asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu mengandung
gizi tinggi untuk memenuhi kebutuhannya selama hamil serta ibu rutin
mengkonsumsi suplemen tambah darah. Faktor infeksi penyakit ibu tidak
berpengaruh terhadap kejadian anemia pada ibu hamil disebabkan karena asupan
246
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
makanan yang dikonsumsi oleh ibu memenuhi kebutuhannya selama hamil serta
ibu teratur mengkonsumsi tablet Fe (Nugraheni, 2010).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Hasil analisa bivariat menggunakan analisa uji Chi-Square tentang faktor-
faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di BPM “F” di
dapatkan faktor keteraruran kunjungan Ante Natal Care (ANC) (p=0.002), usia
(p=0.002), tingkat pendidikan (p<0.05), paritas (p=0.034) dan keteraturan
mengkonsumsi tablet Fe (p=0.002) berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil. Sedangkan status ekonomi (p=.462) dan infeksi penyakit (p=0.224) tidak
memiliki hubungan dengan kejdian anemia pada ibu hamil. Faktor yang memiliki
keeratan paling besar dengan kejadian anemia pada ibu hamil adalah tingkat
pendidikan dengan koefien kontingensi paling besar yaitu 0,537.
Saran
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menganalisa kejadian anemia
dengan menggunakan instrumen yang dapat mendeteksi adanya infeksi penyakit
sebagai penyebab anemia.
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2004). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta. EGC
Bakta, I.M. (2007). Hematologi Klinis Ringkas. Jakarta: EGC
Demmouche, A., Khelil, S. & Moulessehoul, S. (2011). Journal An Epidemiologic Study : Anemia Among Pregnant Women in the Sidi Bel Abbes Region (West Algeria). J Blood Disord Transfus 2:113. doi:10.4172/2155-9864.1000113
http://omicsonline.org/anemia-among-pregnant-women-in-the-sidi-bel-abbes-region-west-alegria-an-epidemiologic-study-2155-9864.1000113.pdf. Diakses tanggal 17 Oktober 2014
247
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
Depkes RI. (2010). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Dirjen Pembinaan Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2010.pdf.Diakses tanggal 17 Oktober 2014
Dinas Kesehatan D.I.Y. (2013). Profil Kesehatan Kota Yogyakarta. Yogyakarta
Dinas Kesehatan D.I.Y. (2013). Profil Kesehatan Kabupaten Sleman. Yogyakarta.
Hadi, H. (2005). Beban Ganda Masalah Gizi dan Implikasinya terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional.SKRIPSI FK-UGM. Yogykarta.
Krisnatuti, D. Hastori, I. (2009). Menu Sehat Untuk Ibu Hamil dan Menyusui. Jakarta. Puspaswara.
Marmi, N.U dan Raharjo, B. (2012). Aspek Dasar Kependidikan. Jakarta: Bina Aksara
Mubarak, W. I. (2007). Promosi Kesehatan Untuk Kebidan. Jakarta : Graha Ilmu
Noversititi, E. (2012). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III Di Wilayah Kerja Puskesmas Banguntapan. SKRIPSI. Universitas Gajam Mada.
Nugraheny. (2010). Asuhan Kebidanan Patologi. Yogyakarta : Pustaka Rihama
Nwizu, E.N., Iliyasu, Z., Ibrahim, S.A., & Galadanci, H.S. (2011). African Journal of Reproductive Health December : Socio-Demographic and Maternal Factors in Anaemia in Pregnancy at Booking in Kano, Northern Nigeria. Department of Obstetrics and Gynaecology, Federal Medical Centre, Azare, Bauchi State, Nigeria; Departments of Community Medicine and Obstetrics &Gynaecology, Bayero University & Aminu Kano Teaching Hospital, Kano, Nigeria. (Afr J Reprod Health 2011; 15[4]: 33-41)
http://www.ajol.info/index.php/ajrh/article/viewFile/74789/65393. Diakses tanggal 17 Oktober 2014
Prawirohardjo, S. (2007). Ilmu Kebidanan. Tridasa Printer: Jakarta.
Proverawati, A. (2011) . Anemia dan Anemian Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Soebroto, I. (2009). Cara mudah mengatasi problem Anemia. Yogyakarta: Bangkit.
Sulistyawati, A. (2009). Asuhan Kebidanan Pada Masa kehamilan. Jakarta. Salemba Medika
248
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
Widiatuti. (2005). Hubungan Paritas dan Infeksi Penyakit Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Di Puskesmas Pleret Yogyakarta. KTI. Politeknik Kesehatan Depkes RI Yogyakarta
Yuniarti. (2008). Pengaruh Tingkat Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi Terhadap Kejadian Anemia Ibu Hamil GAKIN Di Kecamatan Unaha Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara. Skripsi. Program Studi Gizi Kesehatan, FK-UGM. Yogyakarta
249