skripsi model pakem ptk

37
Skripsi Model PAKEM PTK By.Sukiman S.Pd STKIP Taman Siswa Bima

Upload: abdur-rahman

Post on 07-Feb-2016

37 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdfdf

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Model PAKEM PTK

Skripsi Model PAKEM PTK

By.Sukiman S.Pd

STKIP Taman Siswa Bima

 

Page 2: Skripsi Model PAKEM PTK

BAB I

Page 3: Skripsi Model PAKEM PTK

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan investasi sumber daya manusia dimasa depan. Kebijakan

pemerintah dalam bidang pendidikan di samping perluasan kesempatan belajar juga ditekankan

pada peningkatan mutu pendidikan. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai upaya terus di

lakukan pada tiap satuan pendidikan. Untuk meningkatkan mutu pendidikan salah satu upaya

yang dapat dilakukan adalah dengan cara menerapkan metode atau pendekatan pembelajaran

yang baru. Metode atau pembelajaran tersebut perlu di uji cobakan penerapannya agar dapat

digunakan oleh para guru dan dapat di sesuaikan dengan situasi dan kondisi di setiap sekolah

(Suharno, 2004).

Mata pelajaran Fisika di SMP yaitu untuk mempelajari perilaku benda dan energi serta

keterkaitan antara konsep dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti yang diketahui

pada saat sekarang ini pencapaian tujuan pengajaran Fisika belum berhasil dengan baik di

sebabkan karena adanya berbagai hambatan berupa : GBPP yang padat dengan bahan pelajaran

yang harus di ajarkan sedangkan waktu untuk mengajarkan semua pelajaran itu relatif sedikit,

jumlah siswa yang di tangani guru banyak.

Oleh karena itu, pelajaran Fisika memerlukan suatu cara pembelajaran siswa yang dapat

mengatasi semua hambatan tersebut. Karakteristik Fisika yang sedemikian rupa, membuat

belajar Fisika  merupakan kegiatan mental yang tinggi. Pemahaman suatu teorema, dalil, sifat,

atau definisi dalam Fisika memerlukan waktu yang relatif lama dan memerlukan ketekunan dan

kesungguhan. Karakteristik Fisika tersebut juga menyebabkan Fisika merupakan pelajaran yang

sulit dipahami, membosankan, menakutkan, atau dengan kata lain Fisika merupakan pelajaran

yang menjadi momok bagi siswa. Dalam rangka perbaikan sistem pendidikan termasuk

Page 4: Skripsi Model PAKEM PTK

pembaharuan kurikulum, berbagai pihak melakukan kajian analisis serta melihat perlunya

penerapan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan dimaksudkan untuk membekali siswa dengan berbagai kompetensi atau kemampuan

yang telah distandarkan.

Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan oleh karena selama pembelajaran guru

masih menggunakan model pembelajaran  yang bersifat konvensional. Dimana aktivitas dalam

proses belajar mengajar masih dalam tingkat mencatat, mendengar dan memperhatikan

penjelasan guru. Dengan model pembelajaran semacam ini siswanya kurang berperan aktif

dalam proses belajar mengajar dan siswa akan menjadi cepat jenuh, sehingga motivasi dalam

belajar menjadi berkurang. Untuk menyikapi hal tersebut guru dituntut untuk lebih kreatif dalam

menerapkan model belajar yang tepat dalam proses belajar mengajar, lebih-lebih kurangnya alat

peraga dalam mendukung pembelajaran.

Dari uraian di atas, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang

“Implementasi Model PAKEM dilengkapi Tugas Terstruktur dan Pemanfaatan Benda-benda

Sekitar Dalam Proses Pembelajaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan

Besaran dan Satuan Siswa Kelas VII.1 SMP Negeri 5 Monta Tahun Pelajaran 2012/2013”

B.     Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1.      Guru kurang menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi

2.      Alat peraga yang mendukung pembelajaran masih kurang

3.      Guru kurang memberi motivasi terhadap siswa

4.      Hasil belajar siswa yang kurang memuaskan

Page 5: Skripsi Model PAKEM PTK

C.    Batasan Masalah

Untuk mengarahkan sekaligus membatasi ruang lingkup penelitian ini diberikan batasan

masalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diterapkan pada pokok bahasan besaran dan satuan di kelas VII.1 siswa

SMP Negeri 5 Monta

2. Proses belajar yang dimaksud aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model PAKEM dilengkapi tugas terstruktur dan pemanfaatan benda-benda

sekitar

3. Hasil pembelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai atau skor yang

diperoleh siswa setelah mengikuti pembelajaran.

D.    Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 

Bagaimanakah Implementasi Model PAKEM dilengkapi tugas terstruktur dan pemanfaatan

benda-benda sekitar dalam proses pembelajaran dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa

pada pokok bahasan besaran dan satuan siswa kelas VII.1 SMP Negeri 5 Monta tahun pelajaran

2012/2013?

E.     Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas VII.1 SMP Negeri 5 Monta tahun pelajaran 2012/2013 dengan model

PAKEM dilengkapi tugas terstruktur dan pemanfaatan benda-benda sekitar pada materi besaran

dan satuan.

Page 6: Skripsi Model PAKEM PTK

F.     Manfaat Penelitian

1.      Bagi guru

a.       Memperoleh pengalaman tentang Penelitian Tindakan Kelas.

b.      Memperoleh variasi srategi pembelajaran.

2.      Bagi siswa

a.       Meningkatkan keaktifan, keterampilan proses hasil belajar dalam pembelajaran.

b.      Memperoleh pengalaman belajar mandiri sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

3.      Bagi Sekolah

a.       Memperoleh panduan pembelajaran yang dianjurkan dalam kurikulum

b.      Model PAKEM dapat dikembangkan di kelas-kelas lain.

G.    Definis Operasional Variabel

1.      Hasil belajar

Hasil belajar, pengertiannya telah dijelaskan pada penegasan istilah dalam judul, yaitu

perolehan setelah proses belajar. Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan adalah perolehan nilai

tes siswa. Penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan dapat dilihat dari pencapaian

nilai tes yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran.

2.      Model PAKEM.

Model PAKEM dilengkapi tugas terstruktur dan pemanfaatan benda-benda sekitar

merupakan model pembelajaran yang dapat dikembengkan atau diinovasi sesuai dengan situasi

dan kondisi, baik pada siswa, lingkungan sekolah, maupun materi yang akan diajarkan sehingga

pembelajaran menjadi lebih aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

Page 7: Skripsi Model PAKEM PTK

 BAB II

Page 8: Skripsi Model PAKEM PTK

KAJIAN PUSTAKA

Page 9: Skripsi Model PAKEM PTK

A.    Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Agar seseorang dapat menguasai suatu bidang ilmu, dibutuhkan suatu proses belajar. Adapun

pengertian belajar menurut pakar adalah sebagai berikut:

a.       Skinner

Skinner dalam Dimyati (2002: 90) berpandagan bahwa belajar adalah suatu perilaku.Pada

saatorang belajar,maka responnya menjadi lebih baik.Sebaliknya jika tidak pernah belajar maka

responnya akan turun.

b.      Gagne

Gagne dalam Dimyati (2002: 10) belajar adalah kegiatan yang kompleks. Setelah belajar

orang berubah menjadi memiliki keterampilan,pengetahuan,sikap, dan nilai.

c.       W.H Burton 

W.H Burton dalam Muh Uzer Usman (1995; 2), belajar adalah sebagai perubahan tingkah

laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu ,individu dengan

lingkunganya,sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya.Dalam

pengertian terdapat kata ‘’perubahan’’ yang berarti bahwa seseorang telah belajar mengalami

perubahan tingkah laku baik dalam aspek pengetahuannya, ketrampilannya, maupun sikapnya.

Misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari ragu-ragu

menjadi yakin, dari tidak sopan menjadi sopan

2. Pembelajaran Fisika

Page 10: Skripsi Model PAKEM PTK

Djamarah (1994) mengungkapkan bahwa belajar merupakan rangkaian kegiatan jiwa raga,

psikofisik menuju pengembangan pribadi manusia seutuhnya yang menyangkut unsur cipta. rasa

dan karsa, ranah kognitif, efektif dan psikomotorik.  Hasil dari aktifitas belajar ini berupa

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan yang terjadi pada dasarnya

merupakan usaha dari individu itu sendiri dalam interaksi dengan linkungannya. Interaksi yang

dimaksud adalah interaksi yang memungkinkan terjadinya poses belajar mengajar.

   Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang umtuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan. Sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksinya dengan lingkungannya. Ciri-ciri perubahan tingkah laku dalam pelajaran

adalah perubahan secara sadar, perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional,

perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif, perubahan dalam belajar bertujuan atau

terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku ( Slameto, 2003).

Belajar pada hakikatnya adalah menyempurnakan potensi atau kemampuan pada organisme

biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia luar dalam

kehidupan bermasyarakat. Di dalam belajar akan mencakup dua hal yaitu latihan latihan dan

penambahan/memperoleh tingkah laku baru (Notoatmojo.2003 hal :36-37). Jadi , belajar adalah

suatu kegiatan yang dapat menghasilkan suatu perubahan yang bermakna dalam diri individu

yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia luar dan dalam kehidupan

bermasyarakat.Bheta Nurita Sari (2007) memberikan beberapa cara metode yang dapat di

tempuh oleh guru agar pelajaran fisika lebih mudah bagi siswa sehingga siswa dalam belajar

tidak lagi merasa terpaksa melainkan merasa sebagai suatu kewajiban bahkan belajar fisika

menjadi suatu kegiatan yang menyenangkan dan menarik. Metode atau cara yang perlu

dilakukan tersebut antara lain:

Page 11: Skripsi Model PAKEM PTK

1.      Memberikan pengantar yang baik; dalam memulai pokok bahasa atau bab yang baru, siswa

butuh suatu pengantar yang baik, agar merasa nyaman dalam menerima transfer ilmu. Pengantar

yang dimaksud menyangkut gambaran singkat tentang apa yang di pelajari.

2.      Memulai dengan hal-hal yang mudah; saat masuk kesuatu pokok bahasa. Sebaiknya di awali

dengan penjelasan yang sederhana, mudah di cerna, di sertai dengan contoh-contoh  soal serta

contoh-contoh latihan yang mudah pula.

3.      Dilakukan secara bertahap; proses pembelajaran hendaknya dilakukan secara bertahap. Baik dari

segi penyampaian materi maupun dari tingkat kesulitan soal.

4.      Gamblang; penjelasan suatu konsep fisika haruslah gamblang, jangan biarkan siswa menangkap

suatu konsep secara samara-samar. Karena ini akan menjadi beban bagi siswa di masa

selanjutnya.

5.      Ilustrasi yang membantu pemahaman;dalam pembelajaran fisika penggunaan ilustrasi

merupakan alat yang efektif dalam menanamkan pemahaman kepada siswa.

6.      Analogi membangun imajinasi; analogi juga merupakan cara yang efektif dalam membangun

imajinasi dan daya nalar siswa.

7.      Alat Bantu eksperimen untuk memperkuat pemahaman; Fisika merupakan ilmu alam, dan

mempelajarinya tentu tak bisa lepas dari eksperimen. Kadang hanya lewat eksperimen siswa

dapat meyakini suatu hal yang sepintas tidak sesuai dengan logika mereka. Selain itu. Media

elektronik juga baik untuk di manfaatkan dalam pembelajaran.

8.      Permainan untuk membangun suasan; proses pembelajaran tidak bisa di paksakan bila kondis

siswa sudah jenuh. Hal tersebut di atasi dengan mengadakan permainan dimana siswa-siswa

diberi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang d ajarkan.

Page 12: Skripsi Model PAKEM PTK

Soal-soal standar untuk melatih skill; dalam menghadapi evaluasi belajar. Selain di perlukan

pemahaman konsep juga di perlukan keterampilan menjawab soal. Keterampilan ini dapat

ditingkatkan dengan banyak mengerjakan latihan soal-soal fisika.

Usman (2000), menyebut bahwa proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan

secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses pembelajaran fisika

mengandung serangkaian perbuatan guru fisika dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang

berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Hubungan timbal balik antara

guru fisika dan siswa syarat utama berlangsungnya proses pembelajaran fisika.

Menurut kurikulum 1994, secara umum pembelajaran bertujuan untuk mengatasi konsep-

konsep fisika dan saling berkaitannya, serta untuk memecahkan masalah-masalah yang di

hadapinya sehingga lebih menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa; dan secara khusus pada

setiap pokok bahasan tujuan tersebut di jabarkan dengan pola: mampu melakukan pengukuran,

mampu melakukan percobaan dan bernalar melalui diskusi untuk memahami konsep-

konsep,hukum-hukum,serta menerapkanya untuk memecahkan masalah- masalah yang berkaitan

(GBPP bidang studi fisika kurikulum 1994 SMU).

Pembelajaran fisika menjadi humanistis bila guru mengakui dan menerapkan atau

memperlakukan siswa sebagai subjek atau pribadi yang memiliki sifat-sifat tersebut, dan

pengakuannya di manifestasikan dalam proses pembelajaran. yaitu memberi kesempatan kepada

siswa seluasnya agar mereka dapat mengembangkan diri, hingga potensinya, pribadinya,

sikapnya. Berkembang menuju taraf yang lebih baik atau lebih sempurna(Driyarkara. 1987.

19890)

Page 13: Skripsi Model PAKEM PTK

3. Hasil Belajar

Hasil belajar, pengertiannya telah dijelaskan pada penegasan istilah dalam judul, yaitu

perolehan setelah proses belajar. Dalam penelitian ini, yang dimaksudkan adalah perolehan nilai

tes siswa. Penguasaan siswa terhadap materi yang telah diajarkan dapat dilihat dari pencapaian

nilai tes yang dilaksanakan pada akhir pembelajaran.

Dalam (Dimyati dan Mudjiono,2002), menyatakan bahwa pada panggal proses belajar,

dilakukan tes hasil belajar. Jenis tes yang digunakan sebagai tes lisan atau tulisan.Tes tertulis

terdiri dari tes objektif dan tes uraian atau essay.Kelebihan testertulis adalah sebagai berikut:

1)            Penguji dapat menguji banyak siswa dalam waktu terbatas.

2)            Obyektifitas pengerjaan tes terjamin dan mudah diawasi.

3)            Penguji dapat menguasai soal-soal yang merata pada pokok pembahasan.

4)            Penguji mudah menentukan standar nilai.

5)            Dalam pengerjaan siswa dapat m emilih menjawab urutan soal sesuai dengan kemampuan.

Kelebihan tes uraian atau essay adalah sebagai berikut:

1)            Penguji dapat menilai dan meneliti kemampuan siswa bernalar.

2)            Penguji dapat memperoleh data yang obyektif

4. Model Pakem

Telah dijelaskan pada penegasan istilah dalam judul, model PAKEM berarti pada pola

Pembelajaran yang aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam Materi Pelatihan

Terintegrasi (Depdiknas,2004;13) dijelaskan bahwa PAKEM bertujuan untuk menciptakan suatu

lingkungan belajar yang lebih melengkapi siswa dengan keterampilan-keterampila, pengetahuan

Page 14: Skripsi Model PAKEM PTK

dan sikap bagi kehidupannya kelak. Guru menciptakan suasana sehingga siswa aktif bertanya,

memberikan tanggapan, mengungkapkan ide, mendemostrasikan gagasan atau idenya.

Dengan memberikan kesempatan siswa aktif akan mendorong kreativitas siswa dalam

belajar, maupun dalam memecahkan masalah. Kreatif di artikan guru memberikan variasi dalam

kegiatan belajar mengajar dan membuat alat Bantu belajaf, serta menciptakan teknis-teknis

mengajar tertentu sesuai dengan tingkat kemampuan siswa dan tujuan belajarnya, siswa akan

kreatif jika diberi kesempatan untuk merancang/membuat sesuatu, menuliskan ide, atau gagasan.

Kegiatan tersebut akan menciptakan rasa keingintahuan dan imajinasi. Apabila suasana belajar

yang aktif, kreatif, terjadi akan mendorong siswa menyenangi dan memotivasi siswa untuk terus

belajar. Menyenangkan diartikan sebagai suasana belajar mengajar yang “hidup”, terkondisi

untuk terus, ekspresi, dan mendorong pemusatan perhatian siswa terhadap belajar. Agar

menyenangkan diperlukan penguatan/penegasan, memberi pengakuan dan merayakan hasil kerja

kerasnya dengan tepuk tangan.

Inti dari PAKEM adalah kerja sama kelompok dan kegiatan siswa yang dilakukan harus

menatang siswa untuk mengembangkan berbagai kompetensi seperti berpikir kreatif,

mengungkapkan pikiran, dan memecahkaqn masalah secara mandiri. Siswa duduk berkelompok

dalam rangka memudahkan interaksi antara siswa. Siswa dapat mendiskusikan maslah, dan

membandingkan hasil kerjannya. Dua hal tersebut sangat penting untuk mengembangkan

berbagai keterampilan.

Namun demikian tugas secara individu tetap harus diperhatikan, karena dalam Kurikulum

Berbasis Kompetensi tugas utama  guru adalah  mengembangkan  potensi setiap siswa. Setiap

anak perlu mengembangkan keterampilan atau memecahkan masalah secara  mandiri

5. Tugas Terstruktur

Page 15: Skripsi Model PAKEM PTK

Tugas terstruktur merupakan pekerjaan yang sudah diatur dan wajib untuk dikerjakan.

Dalam (Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Depertemen Pendidikan Nasional,

2007:19), disebut bahwa penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran berupa pendalaman

materi pembelajaran yang dilakukan peserta didik dan dirancang oleh pendidik untuk mencapai

standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur  ditentukan oleh pendidik. Tugas

terstruktur harus diselesaikan dengan waktu maksimum  50% dari jumlah waktu tatap muka dari

mata pelajaran  yang bersangkutan. Dalam penelitian ini, tugas terstruktur meliputi: mempelajari,

menulis rangkuman, menulis pertanyaan, dan mengerjakan soal-soal.

Materi tugas terstruktur ini merupkan materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran

dengan mempelajari tugas terstruktur untuk materi yang akan diajarkan diharapkan siswa sudah

memiliki bekal informasi, pengetahuan, dan masalah yang akan didiskusikan pada saat

pembelajaran. Dengan demikian siswa lebih mudah menerima atau menguasai materi yang

diajarkan. Dalam hal ini tugas terstruktur disajikan dalam bentuk modul. Modul dapat memuat

berbagai macam kegiatan belajar seeperti membaca, memperhatikan gambar, melihat film,

mendengarkan audio, melaksanakan demontrasi, serta eksperimen. Modul paling tidak berisi

tentang petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, latihan soal,

petujuk kerja berupa LKS, evaluasi

6. Benda-benda Sekitar

Benda-benda sekitar yang dimaksudkan dalam penelitian ini benda-benda di sekeliling

siswa, sehingga siswa sering melihat dan mudah didapatkan. Benda-benda tersebut dimaksudkan

sebagai alat peraga.

Page 16: Skripsi Model PAKEM PTK

Apabila dalam proses perumusan dan penyusunan ide-ide disertai dengan bantuan benda-

benda kongkrit, anak akan lebih mudah mengingat ide-ide yang dipelajari. Siswa akan lebih

mudah menerapkan ide dalam situasi riil,realistik dan kontekstual secara tepat. Dalam tahap ini

anak memperoleh penguatan yang diakibatkan interaksinya dengan benda-benda kongkrit yang

dimanipulasi

B.     Penelitian Yang Relevan.

Sebelum adanya penelitian ini, ada penelitian atau tulisan yang telah dilakukan oleh

penulis atau peneliti sebelumnya yang membahas tentang metode PAKEM, seperti pada:

1.      Agus Muji Widodo  (2006) dengan judul “Meningkatkan hasil belajar biologi siswa dengan

menggunakan metode PAKEM pada materi Keanekaragaman Mahluk Hidup, siswa SDN Negeri

2 Gondang Sragen tahun pelajaran 2006/2007. dengan hasil penelitian hasil pengamatan dan

refleksi dari siklus I, II, dan III diperoleh ketuntasan belajar siswa untuk keaktifan berturut-turut

75 %, 82,5 %, dan 92,5 %; keterampilan proses berturut-turut 75 %, 80 %, dan 87,5 %; hasil

belajar siswa berturut-turut 75 %, 82,5 %, 85 %. Dalam penelitian menunjukkan adanya

peningkatan ketuntasan belajar yang meliputi keaktifan, keterampilan proses, dan hasil belajar

siswa. Penelitian ini dapat mencapai tolok ukur yang telah ditentukan, yakni minimal 85% dari

jumlah siswa aktif, terampil, dan tuntas hasil belajar. Tolok ukur tercapai pada penelitian siklus

III. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang telah dilaksanakan berhasil.

2.      Sukardin (2003) dengan judul “pengaruh metode (PAKEM) dalam meningkatkan prestasi

belajar Fisika pada materi pengukuran siswa kelas V SDN Negeri 1 Margosari tahun pelajaran

2003/2004” dengan hasil penelitiannya terdapat pengaruh penerapan metode PAKEM dalam

meningkatkan prestasi belajar Fisika siswa pada materi pengukuran. Hasil penelitian dengan

mengunakan analisis korelasi product moment menunjukkan bahwa nilai r hitung = 0,605 berada

Page 17: Skripsi Model PAKEM PTK

pada arah yang positif, sedangkan uji signifikansi kofesien korelasi menunjukkan bahwa rt pada

taraf signifikansi 5 % sebesar 0,396.

C.    Kerangka Berpikir

Penelitian ini didasarkan  pada kerangka berpikir sebagai berikut: Dalam rangka

meningkatkan ketuntasan belajar siswa kelas VI.1 SMP Negeri 5 Monta tahun pelajaran

2012/2013 pada materi Gaya dalam penelitian ini peneliti menawarkan pembelajaran dengan

model PAKEM.

Adapun bagan kerangka berpikir adalah sebagai berikut:

 

D.    Hipotesis Tindakan

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, hipotesis tindakan penelitian adalah

dengan implementasi model PAKEM dilengkapi tugas terstuktur dan pemanfaatan benda-benda

Page 18: Skripsi Model PAKEM PTK

sekitar dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII.1 SMP

Negeri 5 Monta tahun pelajaran 2012/2013.

Page 19: Skripsi Model PAKEM PTK

BAB III

Page 20: Skripsi Model PAKEM PTK

METODE PENELITIAN

Page 21: Skripsi Model PAKEM PTK

A.    Jenis Penelitian

Secara sederhna PTK dapat didefinisikan sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang

terdaur ulang dan bersifat reflektif mandiri yang dilakukan oleh guru atau calon guru yang

memiliki tujuan untuk melakukan perbaikan-perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi,

kopetensi atau situasi pembelajaran. (Susilo, dkk.2008:1)

Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu

penelitian yang mengangkat masalah-masalah aktual yang dihadapi oleh guru di lapangan

(Usman,2008). Pada PTK ini penelitiannya dilakukan secara sistematis terhadap berbagai aksi

atau tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti, mulai dari perencanaan sampai dengan

penilaian terhadap tindakan nyata di kelas yang berupa kegiatan belajar mengajar untuk

memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.

B.     Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Monta Kecamatan Monta Kabupaten Bima.

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2012/2013

C.    Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah Siswa kelas VII.1 SMP Negeri 5 Monta Kecamatan Monta

Kabupaten Bima tahun pelajaran 2012/2013.

Page 22: Skripsi Model PAKEM PTK

D.    Prosedur Tindakan dan Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai

dengan perubahan yang ingin dicapai seperti apa yang telah didesain pada faktor yang diselidiki.

Tiap siklus dalam penelitian ini dilakukan beberapa langkah atau rencana tindakan untuk

masing-masing siklus sebagai berikut:

1. Perencanaan

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan antara lain:

a.       Membuat skenario pembelajaran

b.      Membuat lembar pembelajaran

c.       Mendesain lembar evaluasi

d.      Mendesain lembar observasi kegiatan siswa dan guru

2. Pelaksanaan

Adapun kegiatan yang dilaksanakan pada tahap pelaksanaan adalah:

a.       Tahap pra pembelajaran

b.      Tahap pembelajaran

3. Evaluasi

Evaluasi hasil belajar siswa dilakukan pada tiap akhir siklus dengan memberikan tes berupa soal

essay.

Page 23: Skripsi Model PAKEM PTK

4. Refleksi

Adapun kegiatan yang dilakukan pada tahap refleksi antara lain:

a.       Menilai hasil tes

b.      Menilai kekurangan-kekurangan dalam proses belajar mengajar serta aktivitas siswa.

c.       Mengadakan perbaikan untuk melaksanakan siklus berikutnya.

Sedangkan untuk tindakan pada siklus II ditentukan dari hasil refleksi dari siklus I.

Bagan siklus penelitian akan digambarkan sebagai berikut:

 

Gambar :3.1. Bagan siklus penelitian tindakan kelas

E.     Instrumen Penelitian

Page 24: Skripsi Model PAKEM PTK

Yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah:

1.      Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada seseorang atau sejumlah orang untuk

mengungkapkan keadaan atau tingkat perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis

yang berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, kecerdasan, reaksi motorik, dan berbagai

aspek kepribadian lainnya (Kunandar,2008)

2.      Lembar observasi

Lembar observasi adalah lembar pengamatan untuk mengamati kegiatan proses belajar

mengajar yang berlangsung dan untuk memotret seberapa jauh efek tindakan yang telah

mencapai sasaran (Kunandar,2008:143)

F.     Teknik Pengumpulan Data

Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Metode observasi

Observasi merupakan salah satu cara untuk mengumpulkan data dengan mengadakan

pengamatan secara langsung yang menggunakan indera penglihatan terhadap obyek penelitian,

sehingga dapat dilakukan penelitian terhadap perubahan yang terjadi pada obyek penelitia.

2. Metode Wawancara (interview)

Page 25: Skripsi Model PAKEM PTK

Metode wawancara adalah metode dialog atau percakapan yang digunakan untuk

mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk

dijawab pula secara lisan oleh responden.

Adapun yang diwawancara dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran fisika untuk

memperoleh gambaran langsung tentang proses pembelajaran.

3. Metode dokumentasi

Metode dokumentasi dalam penelitian ini adalah suatu cara pengumpulan data yang

diperoleh dari dokumen, keterangan, arsip, dan catatan harian yang berupa tulisan pada SMP

Negeri 5 Monta.

G.    Teknik Analisa Data

1. Tes hasil belajar

Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian ini, maka untuk menganalisa data yang

diperoleh dari hasil tes siswa dipergunakan analisa hasil evaluasi dengan menghitung prosentase

ketuntasan belejar, sehingga dapat diketahui ketuntasan belajar siswa. Untuk mengetahui

seberapa jauh keberhasilan belajar siswa digunakan rumus sebagai berikut:

1.      Nilai rata-rata kelas

                   R =

Keterangan:R   :  Nilai rata-rata kelas∑X            :  Jumlah nilai yang diperoleh siswaN   :  Jumlah siswa yang mengikuti tes

Page 26: Skripsi Model PAKEM PTK

2.      Ketuntasan Belajar Siswa Individu (KBSI) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KBSI =  x 100

3.      Ketuntasan Belajar Siswa Klasikal (KBBK) dihitung dengan rumus sebagai berikut:

KBSK =  x 100%

2. Data aktivitas belajar siswa

Data aktivitas siswa dianalisis dengan cara sebagai berikut:

a.       Menentukan skor yang diperoleh siswa, skor tiap individu tergantung banyaknya perilaku yang

dilakukan siswa dari sejumlah yang diamati. Skor 4 diberikan jika semua diskriptor nampak,

Skor 3 diberikan jika 2 diskriptor nampak, Skor 2 diberikan jika 1 diskriptor nampak, dan skor 1

diberikan jika tidak ada diskriptor yang nampak dilakukan siswa.

b.      Menghitung skor aktivitas belajar siswa dengan menggunakan rumus:

As =

Keterangan:As  :  skor rata-rata aktivitas siswax    :  skor masing-masing indikator

i     :  banyaknya indikator

Dengan demikian, keberhasilan penelitian ini dapat dilihat dari :

1.      Ketuntasan belajar, yakni tercapainya Ketuntasan Belajar (KB) siswa, dimana KB dicapai jika

85% siswa memiliki nilai proses ≥ 6,5

Page 27: Skripsi Model PAKEM PTK

2.      Aktivitas belajar selama proses pembelajaran, yakni tercapainya aktivitas belajar siswa dengan

kategori aktif

H.    Indikator Penelitian

Indikator Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.      Keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya peningkatan rata-rata skor siswa pada kedua

siklus yang akan terlihat dari hasil evaluasi ketuntasan belajar siswa tercapai jika > 85% siswa

memperoleh skor minimal > 60

2.      Keberhasilan penelitian ini dilihat dari adanya aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran

melalui model PAKEM yang akan terlihat dari hasil observasi.