pengembangan program/model ptk paudni
DESCRIPTION
PENGEMBANGAN PROGRAM/MODEL PTK PAUDNI. BP- PAUDNI REGIONAL III MAKASSAR TAHUN 2014. A . PENGEMBANGAN MODEL PTK PAUD. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAUD MELALUI MODEL LESSON STUDY. PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAUD INKLUSI. Pendidik PAUD. - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
PENGEMBANGAN PROGRAM/MODEL
PTK PAUDNI
BP-PAUDNI REGIONAL III MAKASSAR
TAHUN 2014
A. PENGEMBANGAN MODEL PTK PAUD
1. PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU
PAUD MELALUI MODEL
LESSON STUDY.
2. PENINGKATAN
KOMPETENSI GURU
PAUD INKLUSI
Pendidik PAUDTenaga profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik. Sehingga seorang pendidik PAUD seharusnya menjalankan tugasnya setelah kompetensi dan kualifikasi terpenuhi (Permendiknas No 58 Thn 2009)
Sumber : http://www.pptkpaudni.org/
Rekap
Tota
l P
en
did
ik
PA
UD
: 3
52.4
64 O
ran
g
RASIONAL/LATAR BELAKANG
NO.Kualifikasi Pendidikan
Jumlah Guru
TKKB
1 SD 2 0,04 % 1 0,04 %2 Paket B 0 0,00 % 3 0,13 %3 SMP 2 0,04 % 15 0,63 %4 PAKET C 23 0,43 % 53 2,23 %5 SMK 265 4,97 % 246 10,36 %6 SMA 1.089 20,44 % 1.176 49,52 %7 D1 49 0,92 % 45 1,89 %8 D2 2.699 50,66 % 318 13,39 %9 D3 49 0,92 % 50 2,11 %
10 S1 1.143 21,45 % 464 19,54 %11 S2 7 0,13 % 4 0,17 %
JUMLAH 5.328 100 % 2.375 100 %Jumlah Total 7.703Sumber: Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.
Pendidik PAUD di TK / KBBerdasarkan Latar Belakang Pendidikan
di Provinsi Sulawesi Selatan
Kualifikasi Akademik pendidik PAUD masih rendah, 1. Guru PAUD-KB : SMA 49,52 %
Guru PAUD-TK : D2 50,66 %
2. Guru PAUD-KB : S1 19,54 %
Guru PAUD-TK : S1 21,45 %
itu pun tidak semuanya berasal dari sarjana pendidikan PAUD, Bahkan 1981 (83%) belum pernah mengikuti pelatihan PAUD. (Guru KB)
Kompetensi pendidik PAUD, yang sudah sarjana juga perlu ditingkatkan, yaitu kompetensi profesional. Kompetensi profesional yg dimaksud adalah kompetensi pedagogik (kompetensi mengajar) & kompetensi Profesional
STRATEGI/METODE PENINGKATAN KOMPETENSI PTK PAUD SAAT INI
Saat ini berbagai cara dilakukan Pemerintah (pusat dan daerah) dalam rangka peningkatan kompetensi pendidik PAUD agar dapat mengembangankan potensi peserta didiknya.
1. Diklat2. Magang3. Studi Banding4. Beasiswa Kuliah S15. dll
PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PTK PAUD (2012)
“LESSON STUDY”
WHY LESSON STUDY ?Lesson Study merupakan
suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif, dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar Konsep dan praktik Lesson Study pertama kali dikembangkan oleh para guru pendidikan dasar di Jepang, yang dalam bahasa Jepang-nya disebut dengan istilah kenkyuu
jugyo (Makoto Yoshida)
TUJUAN LESSON STUDY1. Meningkatkan kompetensi
pendidik PAUD secara koloboratif dan berkesinambungan melalui kegiatan lesson study
2. Model ini difokuskan kepada strategi peningkatan kompetensi pendidik PAUD, dengan tujuan terjadinya interaksi sharing pengalaman pembelajaran yang dilakukan oleh masing-masing pendidik PAUD guna memperoleh inovasi dalam pembelajaran
PENERAPAN MODEL : GUGUS PAUD / KKG PAUD
PENGEMBANGAN MODEL PROGRAM PTK PAUD (2014)
“PENINGKATAN KOMPETENSI GURU PAUD INKLUSI”
Latar Belakang
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Di sekolah yang menyelenggaraan pendidikan inklusif, guru terdiri atas guru kelas dan guru pendidikan khusus (GPK).
Agar anak berkebutuhan khusus memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk bekal hidup dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi memerlukan pelayanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi mereka, sehingga mereka dapat berkembang secara optimal. Untuk itu, guru harus dipersiapkan dan dilatih untuk bisa memfasilitasi pembelajaran pada PAUD Inklusi.
Tujuan Umum
Untuk menyusun acuan/pedoman peningkatan kompetensi pendidik PAUD Inklusi.
Tujuan Khusus :
1. Tersusunnya pedoman umum dalam rangka memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap secara profesional dalam mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik yang menjadi tanggungjawabnya sebagai guru paud inklusi
2. Tersusunnya perangkat bahan ajar pada program peningkatan kompetensi guru pada PAUD Inklusi, meliputi: modul dan bahan tayang.
Pengembangan program peningkatan kinerja guru pada PAUD Inklusi ini dilaksanakan dengan tiga tahapan, yakni: Pendalaman materi PAUD
inklusi,
(pendekatan: ceramah dan diskusi)
Workshop Penyusunan Perangkat Pembelajaran PAUD inklusi, (RPP/PPI, Media, Alat evaluasi, LKS, dan Bahan Ajar)
Simulasi/peer teaching.
STRATEGI PENGEMBANGAN PROGRAM
No Materi JP
123
4
56
Materi KebijakanHakikat anak berkebutuhan khususIdentifikasi dan asesmen anak berkebutuhan khususBentuk dan model layanan pendidikan anak berkebutuhan khususProgram pengajaran individualEvaluasi pembelajaran
224
3
43
B. PENGEMBANGAN MODEL PTK DIKMAS
1. MODEL PENDAMPINGAN
PARTISIPATIF DALAM RANGKA
PENINGKATAN KOMPETENSI
TUTOR PENDIDIKAN
KEAKSARAAN.
2. PENGEMBANGAN PROGRAM UJI
KOMPETENSI PENILIK
LATAR BELAKANG
1. Kemampuan tutor dalam merencanakan program pembelajaran masih rendah, hal itu terlihat dari tema-tema pembelajaran yang diangkat belum sepenuhnya digali dari desain lokal.
2. Materi belajar membaca, menulis, dan berhitung belum diintegrasikan dengan keterampilan fungsional.
3. Metode pembelajaran cenderung klasikal, belum banyak variasinya, akibatnya warga belajar sering merasa bosan.
4. Dalam menyusun bahan ajar belum digali dari konteks lokal, seperti penggunaan baha ibu.
5. Pendekatan strategi pembelajaran yang digunakan masih cenderung berpusat pada tutor.
Tujuan Umum
Sebagai bahan masukan bagi lembaga/organisasi maupun perorangan yang akan melaksanakan pendampingan dalam penyelenggaraan program pendidikan keaksaraan.
Tujuan Khusus Sebagai bahan acuan bagi tutor dalam
merencanakan pembelajaran Sebagai bahan acuan dalam penyusunan
bahan ajar pendidikan keaksaraan Sebagai bahan acuan dlm memilih
metode dan strategi pembelajaran pendidikan keaksaraan.
Sebagai bahan acuan dalam melakukan pendampingan penilaian hasil belajar pendidikan keaksaraan
Prinsip Pendampingan1. Demokratisasi2. Partisipatif3. Keswadayaan4. Non diskriminasi
Peran Pendamping1. Fasilitator2. Motivator3. Inovator4. Katalisator5. Dinamisator 6. Evaluator7. Advocator
Identifikasi Masalah:
Menyusun : rencana pengendalian mutu, desain dan instrumen evaluasi dampak, melaksanakan pengembangan profesi, melaksanakan supervisi akademik, menyusun instrumen evaluasi program PAUDNI, sulit naik pangkat dan jenjang jabatan karena belum ada model prog. Uji kompetensi.
2. PENGEMBANGAN PROGRAM UJI KOMPETENSI PENILIK
Tujuan Pengembangan Tersusunnya Model Prog.
UKP PAUDNI Tersedianya pedoman UKP Tersedianya Instrumen UKP Tersususunnya Pedoman
Penilaian Terlaksananya UKP
Indikator Keberhasilan Program
Tersusunnnya model UKP yang efektif dan efisien
Terwujudnya produk pengembangan program yang dapat menjadi panduan bagi lembaga pembina atau lembaga yang berkompeten yang melaksanakan UKP untuk pengembangan karier
C. PENGEMBANGAN P2TK PEMBINAAN KURSUS DAN
PELATIHAN
1. MODEL PENGELOLAAN KINERJA BERBASIS KARTU SKOR BERIMBANG (BALANCED SCORECARD) BAGI PENGELOLA KURSUS DAN PELATIHAN
2. MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJERIAL PENGELOLA KURSUS DAN PELATIHAN MELALUI STRATEGI TUKAR BELAJAR(EXCHANGE LEARNING)
RASIONAL MODEL PENGELOLAAN KINERJA BERBASIS KARTU SKOR BERIMBANG (BALANCED SCORECARD) BAGI PENGELOLA KURSUS DAN PELATIHAN
Sejak tahun 2009 telah dilaksanakan penilaian kinerja lembaga kursus
dan pelatihan (LKP) dengan hasil mayoritas berkinerja C dan D
Penilaian kinerja LKP dilakukan berdasarkan 4 aspek penilaian secara seimbang (balanced Scorecard) yaitu pemasaran/peserta didik, PTK/Sumber Daya Manusia, Kinerja Operasional/proses bisnis dan Keuangan.
Pengembangan model bertujuan menemukan model pengelolaan kinerja berbasis kartu skor berimbang bagi pengelola kursus dan pelatihan
Dampak model : LKP yang menjadi lokasi ujicoba model berhasil meningkatkan hasil penilaian kinerjanya yang awalnya berkinerja D
4 Aspek Balanced Scorecard (PTK, Proses Bisnis, Peserta Didik, Keuangan)
Hubungan dari 4 aspek pada balanced scorecard yang dapat berkontribusi bagi peningkatan kinerja pada LKP pertama adalah pada aspek PTK yang harus memiliki komitmen dan kompetensi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya dengan baik.
PTK yang kompeten akan dapat melaksanakan proses kerja yang efektif dan tepat waktu dengan pelayanan terbaik pada peserta didik
Peserta didik yang memperoleh pelayan terbaik akan terus bertambah dan pada akhirnya meningkatkan pemasukan keuangan bagi LKP
Pemasukan keuangan yang besar dan konsisten disertai dengan pengelolaan keuangan yang bertanggungjawab dan tepat akan mencukupi pembiayaan operasional serta pengembangan sarana dan prasarana LKP
PK 2009 - 2013
HISTORY PENILAIAN KINERJA LKP
KONSEP
& SASARAN
2009
I NPUT – PROCESS – OUTPUT – OUTCOME716 LKP VOKASIONAL DAN NON VOK.
2010 BALANCED SCORE CARD OFF-LINE2010 = 779 LKP VOKASIONAL
2011 2012
BALANCED SCORE CARD ON-LINE2011 = 1491 LKP VOKASIONAL 2012 = 1503 LKP VOKASIONAL
2013
BALANCED SCORE CARD ON-LINE2013 = 1500 LKP VOKASIONAL & NON VOKASIONAL
2. MODEL PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJERIAL PENGELOLA KURSUS DAN PELATIHAN MELALUI STRATEGI TUKAR BELAJAR(EXCHANGE LEARNING)
Tujuan pengembangan model adalah untuk menemukan model peningkatan kompetensi manajerial pengelola kursus dan pelatihan melalui strategi Tukar Belajar.
Sesuai judulnya maka strategi yang dilakukan adalah mempertemukan pengelola kursus LKP berkinerja D, C dan B kemudian saling tukar belajar mengenai pengalaman pengelolaan LKP masing-masing
Asumsinya adalah adalah menemukan praktek terbaik atas suatu item pengelolaan dari setiap LKP sehingga pada akhirnya setiap pengelola LKP akan menemukan praktek terbaik dari seluruh item pengelolaan LKP.
Pembukaan workshop oleh Kepala BPPAUDNI Reg.III di Maros
Suasana penyajian materi oleh narasumber. Pak Ali Anwar dari LKP Sentra Pendidikan Bisnis Berkinerja B
Aktivitas peserta terlibat penuh
Peserta dari LKP berkinerja C menyampaikan pengalaman dari best practice
Saran Pengembangan Program/Model Tahun 2015
Model yang dikembangkan kedepan sebaiknya mengadopsi dan mengembangkan lebih lanjut dari apa yang sudah dikembangkan selama ini
Untuk meningkatkan daya saing PAUDNI maka PAUDNI harus menerapkan ilmu dan teknologi terbaru dalam melaksanakan program.
Sekian, Terima Kasih.Wassalam…