Hotel milik Dubai World. Da-lam presentasinya, disebutkan bahwa struktur permodalan Dubai World saat ini amat tidak memadai sehingga memerlu-kan restrukturisasi segera. Ada pun total utang perusahaan tercatat sebesar US$39,9 miliar pada akhir 2009.

“Kerugian para kreditur Du-bai World akan terkompensasi secara signifi kan apabila kami diberi cukup waktu untuk me lakukan penataan ulang, selama kurang lebih lima sam-pai delapan tahun,” demikian tertera dalam propo sal itu.

Dalam perhitungan perusa-haan yang mengguncang pasar modal global akibat kasus gagal bayarnya di akhir 2009 itu, pen-jualan aset bisa menghasilkan dana US$17,6 miliar.

“Jumlah tersebut cukup am-bisius. Jika Dubai World gagal memenuhinya, pemerintah Du bai mungkin perlu membe-ri kan dukungan tambahan yang tentu saja bisa berdampak negatif terhadap rating utang

PASAR MOBIL RUSIA: Model duduk di mobil Peugeot RCZ Black saat dipamerkan di Moskow International Motor Show, kemarin. Pasar mobil Rusia bangkit lebih cepat dari pengaruh krisis. Tumbuhnya pasar mobil tersebut disebabkan adanya pinjaman murah dan kembalinya kepercayaan konsumen.

DUBAI World optimis-tis dapat menghim-pun dana segar mak-simal US$19,4 miliar

dari penjualan sejumlah aset utamanya dalam tempo delapan tahun ke depan, atau dua kali lipat dari nilai aset-aset terse-but saat ini. Namun, penjualan aset yang merupakan bagian dari rencana restrukturisasi itu membutuhkan dukungan para kreditur.

Demikian terungkap dalam dokumen yang diperoleh Reu-ters, kemarin.

BUMN milik pemerintah Dubai itu membutuhkan persetu-juan para kreditur selam bat-lambatnya pada 1 Oktober men-datang untuk dapat melanjutkan rencana restrukturisasi mereka. Adapun jika penjualan aset dilakukan saat ini, penerimaan yang diperoleh diperkirakan ‘ha-nya’ sekitar US$10,4 miliar.

Dubai World juga tidak segan-segan menawarkan ‘pemanis’ bagi para kreditur mereka yang terpaksa berbagi derita lantaran rencana ekspansi perusahaan yang kelewat ambisius. Untuk memuluskan rencana penjual an aset, Dubai World menawar kan ‘komisi’ kepada para bankir ter-kait sebesar US$150 ribu sam-pai US$800 ribu jika proposal itu disetujui.

Proposal tersebut telah dipre-sentasikan pada 22 Juli lalu ke-pada para kreditur, di Atlantis

Jerman-Indonesia Sepakat AtasiKetimpangan Global

Irana Shalindra

Dubai World SiapGadaikan Aset

BUMN yang terbelit utang ini menawarkan ‘komisi’ hingga US$800 ribu bagi para bankir jika proposal restrukturisasi disetujui.

pemerintah,” ujar analis utang RBS London, Okan Akin.

Ganti direkturSejumlah aset utama yang

akan dijual Dubai World, an-tara lain saham perusahaan di Barney’s, Atlantis Hotel, dan operator kasino MGM Resorts International. Penjualan aset-aset itu ditaksir menghasilkan US$7,6 miliar dalam tempo lima tahun.

Adapun aset-aset strategis lain yang juga ditawarkan adalah perusahaan operator pelabuhan DP World, Jebel Ali Free Zone, Dubai Maritime Citu, dan Dry Docks World. Perusahaan mem-perkirakan akan memperoleh US$11,8 miliar dari penjualan aset-aset tersebut dalam delapan tahun ke depan.

Untuk menunjukkan kese-riusan rencana restrukturisasi dan perampingan neraca peru-sahaan, Dubai World akan meng angkat direktur pelaksa na dan direktur keuangan baru.

Rencana restrukturisasi utang Dubai World mencakup cicilan selama lima-delapan tahun ke-pada kreditur, dengan bunga sebesar 1% sampai 3,5%.

Sebelumnya, pemerintah Dubai setuju untuk mengurangi tagihannya kepada perusahaan. Dengan demikian, tersisa utang US$14,4 miliar kepada bank yang telah disanggupi perusa-haan untuk dilunasi.

Beberapa kreditur Dubai World adalah Standard Char-tered, HSBC, Lloyds, dan RBS. Selain itu terdapat juga pelaku tender lokal seperti Emirates NBD dan Abu Dhabi Commer-cial Bank. (E-6)

iras@mediaindonesia.com

INDONESIA menjadi salah satu negara Asia, di samping China dan Jepang, yang dilirik Jerman. Apalagi, Indonesia merupakan salah satu negara yang lolos dari tekanan krisis ekonomi global beberapa waktu lalu.

“Konsentrasi Jerman di Asia tidak hanya berpatok pada Chi na dan Jepang, tapi juga In-do nesia. Kami sangat terkesan bagaimana Indonesia berhasil melewati krisis ekonomi yang dulu pernah terjadi di negara ini,” ujar Ketua Fraksi CDU/CSU (Christlich-Demokra-tiche Union/Christlich-Soziale Union) Parlemen Jerman, Volker Kauder, seusai bertemu dengan Presiden RI Susilo Bambang Yu dho yono di Kantor Presiden, Jakarta, kemarin.

Dalam pertemuan yang ber-langsung sekitar satu jam, In-donesia dan Jerman membahas pentingnya memperkuat strata dan struktur ekonomi global guna mengantisipasi krisis ke-uangan di masa datang.

“Dengan dialog ini, kita bisa bersama-sama mempromosikan ide untuk memperkuat keta han-an ekonomi, perdagangan du nia, juga pasar saham,” kata dia.

Sebelum bertemu Presiden, delegasi Jerman juga mengada-kan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) Boediono, di Istana Wakil Presiden. “Wapres sepakat penataan ulang masa-lah keuangan dan Jerman akan diperjuangkan lebih keras da-lam pertemuan G-20,” kata Juru Bicara Wapres Boediono Yopie

Dengan adanya dominasi be-berapa negara tertentu, Kauder menyatakan saat ini terjadi ke-timpangan ekonomi global, teru-tama dalam konteks perdagang-an. Ia menilai, perlu penataan ulang terhadap perdagangan global untuk menciptakan ke-seimbangan baru. “Kami akan membica rakan hal itu dalam konteks Uni Eropa di Brussels nanti, bagaimana membuat perdagangan dunia lebih seim-bang,” ujarnya.

Menurutnya, salah satu cara untuk menuju keseimbangan itu adalah mengembangkan per-dagangan antara Uni Eropa dan Indonesia. Untuk itu, pihaknya akan berkonsentrasi pada bidang teknologi tinggi serta konservasi energi dan lingkungan.

Hidayat seusai mendampingi Wapres.

Ia melanjutkan, Volker juga meminta resep Indonesia meng-hadapi krisis ekonomi global. “Saling bertukar pandangan terutama isu aktual antarkedua negara dalam penanganan kri-sis global,” katanya.

Wapres, lanjut Yopie, menje-laskan keberhasilan Indonesia didukung adanya potensi alam yang melimpah dan pasar do-mestik yang besar. Selain itu, faktor keberlanjutan kebijak-an ekonomi dan penanganan fiskal. “Indonesia juga tidak banyak menggunakan produk-produk keuangan yang spesifi k (sophisticated) sehingga tidak ada guncangan,” imbuhnya. (Rin/Tup/E-4)

“

Ekonomi Global | 15KAMIS, 26 AGUSTUS 2010 I MEDIA INDONESIA

REUTERS / SERGEI KARPUKHIN

Jika Dubai World gagal memenuhinya, pemerintah Dubai mungkin perlu mem-be rikan dukungan tambahan.’’