kamis, 19 agustus 2010 | media indonesia diskors 18 laga ... · pimpin oleh seorang narapidana....

1
REAL Madrid mendapat ujian menjelang bergulirnya Liga Spanyol. Pasukan Los Blancos mengakhiri rangkaian tur pe- manasan mereka dengan anti- klimaks. Pada uji coba terakhir, kemarin dini hari, pasukan Jose Mourinho hanya bermain im- bang 1-1 melawan tuan rumah Standard Liege. Padahal, sebelumnya pasukan El Real tampil impresif di se- panjang laga pramusim. Mengalahkan klub Amerika LA Galaxy 3-2, Club America Meksiko 3-2, dilanjutkan kemudian dengan me- nekuk raksasa Bundesliga Ba- yernMuenchen lewat adu pe- nalti 4-2. Sebelum ber- tolak ke Belgia, Mourinho pun menegaskan kegembiraan- nya melihat perkembang- an armadanya. Juru taktik asal Portugal itu memberikan keyakinan tim yang ditanganinya saat ini berbeda de- ngan Madrid sebelumnya yang kehilangan mental juara. “Saya tidak bisa meminta lebih karena mereka berlatih dengan sungguh-sungguh dan ini membuat saya senang. Secara taktik kami belum sepenuh- nya padu, tetapi mentalitas tim sudah terbentuk,” ujar mantan arsitek FC Porto, Chelsea, dan Inter Milan itu. Namun, Mourinho harus me- nerima kenyataan berbeda di akhir pemanasan. Menurunkan seluruh bintangnya termasuk tiga rekrutan baru, yakni Angel Di Ma- ria, Ricardo Carvalho, dan Sami Khedira (kecuali Me- sut Oezil) di babak kedua, Madrid me- mang berha- sil memimpin saat laga ber- jalan 11 menit melalui tem- bakan bebas Rafael van der Vaart. Keputusan Mourinho un- tuk merombak tim di babak kedua sempat membuat se- rangan lebih bervariasi dan hidup. Namun, jala Jerzy Dudek justru kecurian gol saat menit ke-77. Liege ber- hasil menyamakan kedudukan melalui sundulan striker muda Belgia, Christian Benteke. (Goal.com/Rtr/*/R-3) Tur Pemanasan Real Madrid Antiklimaks Olahraga | 23 KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA Diskors 18 Laga Timnas Anelka Pilih Pensiun Tiga pemain lain yang terkena sanksi ialah kapten Patrice Evra, Jeremy Toulalan, dan Franck Ribery. Asni Harismi B OLA panas akhirnya bergulir ke kaki Nicolas Anelka akibat ulahnya membuat perpecahan di tim nasional Prancis pada Piala Dunia 2010. Kemarin, Komisi Disiplin Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) menjatuhkan sanksi larangan bermain dalam 18 laga Les Bleus. “Berdasarkan hasil per- temuan di Paris, menilik peng- ajuan oleh Dewan Federal ter- tanggal 6 Agustus 2010, Komisi Disiplin FFF memutuskan Ni- colas Anelka dilarang bermain dalam 18 pertandingan inter- nasional tim nasional Prancis,” demikian pernyataan yang dirilis laman resmi FFF. Dalam pertandingan kedua penyisihan Grup A kontra Mek- siko, Anelka terbukti menghina Raymond Domenech yang ke- tika itu masih menjabat pelatih tim ‘Ayam Jantan’. Meski dibu- juk petinggi federasi, striker Chelsea itu tetap tidak mau minta maaf. Akibatnya, ia dipu- langkan dari Afsel secara tidak hormat. Selain Anelka, komisi disip- lin juga menghukum tiga dari empat pemain yang melakukan boikot latihan menjelang laga terakhir kontra tuan rumah Afsel. Mereka adalah kapten Patrice Evra, Jeremy Toulalan serta pemain yang diproyeksi- kan sebagai pengganti Zinedine Zidane, Franck Ribery. Ketiga orang itulah yang di- anggap menghasut rekan-rekan setim untuk tidak berlatih seba- gai bentuk solidaritas terhadap Anelka. Prancis sendiri akhir- nya tersingkir di Piala Dunia dengan status juru kunci Grup A dan hanya mengantongi poin satu hasil dari imbang melawan Uruguay di partai perdana. Meskipun demikian, hu- kuman bagi ketiga pemain itu lebih ringan jika dibanding- kan dengan yang diterima Anelka. Evra dihukum lima laga setelah dinilai memimpin boikot. Adapun Ribery diskors tiga pertandingan, sedang- kan Toulalan hanya satu laga. Anehnya, Eric Abidal yang juga menolak bermain di laga pa- mungkas tidak terkena sanksi sama sekali. “FFF menerima penjelasan Abidal dan tidak akan men- jatuhkan hukuman apa pun padanya,” imbuh FFF. Respons Anelka Larangan 18 pertandingan dari FFF itu otomatis membuat Anelka harus pensiun lebih cepat dari timnas. Keputusan itu pun ditanggapi dengan cemoohan sang pemain. Pe- nyerang berusia 31 tahun itu telah yakin sebelumnya bahwa kariernya bersama Les Bleus telah tamat sesaat setelah diusir Domenech dari kamp latihan, 19 Juni lalu. “Bagi saya, keputusan komisi disiplin ini omong kosong. Tim- nas Prancis adalah masa lalu yang telah saya tinggalkan se- jak 19 Juni silam,” tukas Anelka kepada France-Soir. Keputusan itu memang sem- pat menimbulkan spekulasi bahwa Anelka mau tidak mau pensiun dini. Eks punggawa Manchester City itu memulai debutnya di timnas pada 1998. Meski masuk the winning team di Piala Dunia 1998, perannya di tim inti baru terlihat ketika tim ‘Ayam Jantan’ menjuarai Euro 2000. Ketika terpilih dalam 23 pemain yang berangkat ke Afsel, sesungguhnya tak ada niat untuk mengakhiri ka- rier. Namun, konik dengan Domenech mengubah cara pandangnya terhadap timnas, meski posisi Domenech telah digantikan Laurent Blanc. Ia pun memutuskan untuk mun- dur. Hingga kini, ia tercatat memiliki 69 caps (penampilan internasional) dengan torehan 14 gol. Lebih jauh, Anelka menilai keputusan ini hanya hiburan dari FFF yang dipaksa untuk terlihat tegas di mata publik. Selain itu, Anelka mengang- gap adanya kebutuhan juru taktik anyar untuk memulai lembaran baru dalam ke- pelatihannya menggantikan Domenech. “Keputusan ini hanya untuk menghibur publik. Mereka ha- nya ingin memulai lembaran baru karena Blanc harus bekerja dalam damai. Orang-orang di komisi ini seperti badut sehingga saya nyaris mati karena menertawai mereka,” kata Anelka. (Rtr/Goal.com/R-3) [email protected] TERHUKUM: Aksi Nicolas Anelka (kiri) dan Franck Ribery kala membela Prancis melawan Tunisia pada laga persahabatan di Rades, 30 Mei lalu. Anelka telah dihukum tidak bisa memperkuat Les Bleus dalam 18 laga internasional lantaran dianggap sebagai biang perpecahan tim pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, bulan lalu. PSSI tidak akan mematuhi Ang- garan Dasar/Anggaran Ru- mah Tangga (AD/ART) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) karena dinilai memasung hak perdata seseorang. Otoritas ter- tinggi sepak bola di Tanah Air itu bahkan memandang sebelah mata filosofi kelahiran AD/ ART KOI. Yakni, olahraga dilakukan untuk kehormatan, kejujuran, persahabatan, disiplin, respek, dan nilai-nilai luhur kemanu- siaan sehingga seorang mantan narapidana tidak bisa memimpin pengurus besar cabang olahraga. Sekjen PSSI Nugraha Besoes me- negaskan pihaknya tidak sepa- kat dengan AD/ART KOI. “Sekarang siapa sih di dunia ini yang tidak memiliki dosa? Kalaupun dia (Nurdin Halid) bersalah dan pernah berbuat kriminal, dosanya itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan sepak bola. Kami tidak ingin nilai-nilai luhur yang didengung-dengungkan itu malah memasung hak per- data seseorang,” kata Nugraha ditemui di ruang kerjanya, kemarin. Seperti diberitakan sebelum- nya, Ketua Bidang Hukum dan Olahraga KOI Timbul Thomas Lubis mengatakan AD/ART KOI Pasal 6 ayat 2 melarang pe- ngurus besar cabang olahraga di- pimpin oleh seorang narapidana. Jika melanggar, cabang olahraga yang bersangkutan tidak akan diikutsertakan ke pentas multi- event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade. AD/ART itu telah disahkan dalam Kongres KOI di Jakarta, Juni lalu. PSSI yang mengirim- kan Direktur Hukum dan Per- aturan Max Boboy sebagai del- egasi ikut menandatangani hasil kongres tersebut. “Wakil PSSI dan PB PASI juga hadir. Seluruh peserta saat itu secara aklamasi menyetujui diberlakukannya AD/ART KOI,” ujar Lubis saat dihubungi Selasa (17/8). Namun, Nugraha memban- tah pernyataan Lubis. Ia menga- takan AD/ART tersebut belum sah karena belum dibawa ke rapat pleno KOI. “Saat itu, PSSI memang mengirimkan wakil, yaitu Max Boboy. Tapi, dia ke- beratan terhadap aturan mantan narapidana dilarang memimpin sebuah organisasi olahraga. Sebab, Pedoman Dasar PSSI yang telah diakui FIFA tidak mengatur hal tersebut,” ujar Nugraha. Ia menambahkan, PSSI tidak khawatir seandainya KOI tidak mendaftarkan tim nasional U-23 ke SEA Games 2011. Menurut- nya, untuk cabang sepak bola, penanggungjawabnya adalah FIFA dan AFC (Konfederasi Se- pak Bola Asia). “Kalau mereka tidak mau, kami yang akan daftar ke FIFA dan AFC. Lagi pula, sah atau tidaknya seseorang menjadi Ketua Umum PSSI bukan diten- tukan oleh AD/ART KOI, me- lainkan FIFA.” (Nav/R-3) KISI-KISI AP AP/FRANCOIS MORI HADANG BOLA: Gelandang Real Madrid Xabi Alonso (kanan) menghadang bola yang dilepaskan pemain Standard Liege Christian Benteke dalam laga persahabatan di Liege, Belgia, kemarin. Indonesia bakal Jajal Argentina JAKARTA--Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengata- kan tim nasional U-23 (usia di bawah 23 tahun) hampir pasti melakoni uji coba melawan tim Argentina. Selain tim muda ‘Ta- ngo’, Indonesia akan menjajal kekuatan Brasil dan Selandia Baru sebagai persiapan menjuarai Piala AFF 2-27 Desember mendatang. “Mungkin bulan puasa ini, Indonesia beruji coba dengan timnas U-23 Argentina. Setelah itu kita akan melawan Brasil dan Selan- dia Baru sekitar Oktober dan November. Korea Selatan, Jepang, dan Australia menolak undangan kita,” kata Nugraha di ruang kerjanya, kemarin. 13 Pemain Siap Tanda Tangan Kontrak PALEMBANG--Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimistis Mandiri Hendri Zainuddin mengatakan pihaknya segera mengikat kontrak dengan 13 pemain akhir pekan ini. Mereka terdiri dari delapan pemain hasil seleksi pelatih Ivan Kolev, yaitu Ahmad Jufriyanto, Dirga Lasut, Hengky Ardiles, Bayu Jaya, Rendy Siregar, Gunawan, Jeki Arisandi, dan M Alfan. Tiga lagi pemain yang berhasil direkrut manajemen, yakni Ponaryo Astaman, Arif Suyono, Fauzal Mubarok, dan dua pemain asing asal Brasil. Sebelumnya, manajemen ‘Laskar Wong Kito’ telah lebih dahulu mengikat 10 pemain. Hen- dri menambahkan, kerangka tim sudah mulai kelihatan dengan sudah adanya 23 pemain. Koeman Ingin Tukangi Villa AMSTERDAM--Keinginan mantan pelatih Argentina Diego Maradona untuk menukangi klub Liga Primer Aston Villa ternyata mendapat saingan. Bekas bek tim- nas Belanda Ronald Koeman, ke- marin, juga menaruh minat untuk mengisi pos yang ditinggalkan Martin O’Neill tersebut. “Saya tertarik dengan posisi menjadi manajer Villa,” ucap Koeman kepada NOS seperti dilansir Soccernet.com, kemarin. (Ton/Nav/Bhm/R-5) PSSI Abaikan Ketentuan KOI REUTERS/SEBASTIEN PIRLET Jose Mourinho Pelatih Real Madrid AP “Secara taktik kami belum sepenuhnya padu, tetapi mentalitas tim sudah terbentuk.” Ronald Koeman Pelatih asal Belanda

Upload: trantram

Post on 24-Aug-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

REAL Madrid mendapat ujian menjelang bergulirnya Liga Spanyol. Pasukan Los Blancos mengakhiri rangkaian tur pe-manasan mereka dengan anti-klimaks. Pada uji coba terakhir, kemarin dini hari, pasukan Jose Mourinho hanya bermain im-bang 1-1 melawan tuan rumah Standard Liege.

Padahal, sebelumnya pasukan El Real tampil impresif di se-panjang laga p r a m u s i m . Mengalahkan klub Amerika LA Galaxy 3-2, Club America Meksiko 3-2, d i lan jutkan k e m u d i a n dengan me-nekuk raksasa Bundesliga Ba-yern Muenchen lewat adu pe-nalti 4-2.

Sebelum ber-tolak ke Belgia, Mourinho pun menegaskan kegembiraan-nya melihat perkembang-an armadanya. Juru taktik asal Portugal itu memberikan keyakinan tim yang ditanganinya saat ini berbeda de-ngan Madrid sebelumnya yang kehilangan mental juara.

“Saya tidak bisa meminta lebih karena mereka berlatih

dengan sungguh-sungguh dan ini membuat saya senang. Secara taktik kami belum sepenuh-nya padu, tetapi mentalitas tim sudah terbentuk,” ujar mantan arsitek FC Porto, Chelsea, dan Inter Milan itu.

Namun, Mourinho harus me-nerima kenyataan berbeda di akhir pemanasan. Menurunkan seluruh bintangnya termasuk

tiga rekrutan baru, yakni Angel Di Ma-ria, Ricardo Carvalho, dan Sami Khedira (kecuali Me-sut Oezil) di babak kedua, Madrid me-mang berha-sil memimpin saat laga ber-jalan 11 menit melalui tem-bakan bebas Rafael van der Vaart.

Keputusan Mourinho un-tuk merombak tim di babak kedua sempat membuat se-rangan lebih

bervariasi dan hidup. Namun, jala Jerzy Dudek justru kecurian gol saat menit ke-77. Liege ber-hasil menyamakan kedudukan melalui sundulan striker muda Belgia, Christian Benteke. (Goal.com/Rtr/*/R-3)

Tur Pemanasan Real Madrid Antiklimaks

Olahraga | 23KAMIS, 19 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

Diskors 18 Laga TimnasAnelka Pilih Pensiun

Tiga pemain lain yang terkena sanksi ialah kapten Patrice Evra, Jeremy Toulalan, dan Franck Ribery.

Asni Harismi

BOLA panas akhirnya bergulir ke kaki Nicolas Anelka akibat ulahnya membuat perpecahan

di tim nasional Prancis pada Piala Dunia 2010. Kemarin, Komisi Disiplin Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) menjatuhkan sanksi larangan bermain dalam 18 laga Les Bleus.

“Berdasarkan hasil per-temuan di Paris, menilik peng-ajuan oleh Dewan Federal ter-tanggal 6 Agustus 2010, Komisi Disiplin FFF memutuskan Ni-colas Anelka dilarang bermain dalam 18 pertandingan inter-nasional tim nasional Prancis,” demikian pernyataan yang dirilis laman resmi FFF.

Dalam pertandingan kedua penyisihan Grup A kontra Mek-siko, Anelka terbukti menghina Raymond Domenech yang ke-tika itu masih menjabat pelatih tim ‘Ayam Jantan’. Meski dibu-juk petinggi federasi, striker Chelsea itu tetap tidak mau minta maaf. Akibatnya, ia dipu-langkan dari Afsel secara tidak hormat.

Selain Anelka, komisi disip-lin juga menghukum tiga dari empat pemain yang melakukan boikot latihan menjelang laga terakhir kontra tuan rumah Afsel. Mereka adalah kapten Patrice Evra, Jeremy Toulalan serta pemain yang diproyeksi-kan sebagai pengganti Zinedine Zidane, Franck Ribery.

Ketiga orang itulah yang di-anggap menghasut rekan-rekan setim untuk tidak berlatih seba-gai bentuk solidaritas terhadap Anelka. Prancis sendiri akhir-nya tersingkir di Piala Dunia dengan status juru kunci Grup A dan hanya mengantongi poin satu hasil dari imbang melawan Uruguay di partai perdana.

Meskipun demikian, hu-kuman bagi ketiga pemain itu lebih ringan jika dibanding-kan dengan yang diterima Anelka. Evra dihukum lima laga setelah dinilai memimpin boikot. Adapun Ribery diskors

tiga pertandingan, sedang-kan Toulalan hanya satu laga. Anehnya, Eric Abidal yang juga menolak bermain di laga pa-mungkas tidak terkena sanksi

sama sekali.“FFF menerima penjelasan

Abidal dan tidak akan men-jatuhkan hukuman apa pun padanya,” imbuh FFF.

Respons AnelkaLarangan 18 pertandingan

dari FFF itu otomatis membuat Anelka harus pensiun lebih cepat dari timnas. Keputusan

itu pun ditanggapi dengan cemoohan sang pemain. Pe-nyerang berusia 31 tahun itu telah yakin sebelumnya bahwa kariernya bersama Les Bleus telah tamat sesaat setelah diusir Domenech dari kamp latihan, 19 Juni lalu.

“Bagi saya, keputusan komisi disiplin ini omong kosong. Tim-nas Prancis adalah masa lalu yang telah saya tinggalkan se-jak 19 Juni silam,” tukas Anelka kepada France-Soir.

Keputusan itu memang sem-pat menimbulkan spekulasi bahwa Anelka mau tidak mau pensiun dini. Eks punggawa Manchester City itu memulai debutnya di timnas pada 1998. Meski masuk the winning team di Piala Dunia 1998, perannya di tim inti baru terlihat ketika tim ‘Ayam Jantan’ menjuarai Euro 2000.

Ketika terpilih dalam 23 pemain yang berangkat ke Afsel, sesungguhnya tak ada niat untuk mengakhiri ka-rier. Namun, konfl ik dengan Domenech mengubah cara pandangnya terhadap timnas, meski posisi Domenech telah digantikan Laurent Blanc. Ia pun memutuskan untuk mun-dur. Hingga kini, ia tercatat memiliki 69 caps (penampilan internasional) dengan torehan 14 gol.

Lebih jauh, Anelka menilai keputusan ini hanya hiburan dari FFF yang dipaksa untuk terlihat tegas di mata publik. Selain itu, Anelka mengang-gap adanya kebutuhan juru taktik anyar untuk memulai lembaran baru dalam ke-pelatihannya menggantikan Domenech.

“Keputusan ini hanya untuk menghibur publik. Mereka ha-nya ingin memulai lembaran baru karena Blanc harus bekerja dalam damai.

Orang-orang di komisi ini seperti badut sehingga saya nyaris mati karena menertawai mereka,” kata Anelka. (Rtr/Goal.com/R-3)

[email protected]

TERHUKUM: Aksi Nicolas Anelka (kiri) dan Franck Ribery kala membela Prancis melawan Tunisia pada laga persahabatan di Rades, 30 Mei lalu. Anelka telah dihukum tidak bisa memperkuat Les Bleus dalam 18 laga internasional lantaran dianggap sebagai biang perpecahan tim pada Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, bulan lalu.

PSSI tidak akan mematuhi Ang-garan Dasar/Anggaran Ru-mah Tangga (AD/ART) Komite Olimpiade Indonesia (KOI) karena dinilai memasung hak perdata seseorang. Otoritas ter-tinggi sepak bola di Tanah Air itu bahkan memandang sebelah mata filosofi kelahiran AD/ART KOI.

Yakni, olahraga dilakukan untuk kehormatan, kejujuran, persahabatan, disiplin, respek, dan nilai-nilai luhur kemanu-siaan sehingga seorang mantan narapidana tidak bisa memimpin pengurus besar cabang olahraga. Sekjen PSSI Nugraha Besoes me-negaskan pihaknya tidak sepa-kat dengan AD/ART KOI.

“Sekarang siapa sih di dunia ini yang tidak memiliki dosa? Kalaupun dia (Nurdin Halid) bersalah dan pernah berbuat kriminal, dosanya itu tidak ada hubungannya sama sekali dengan sepak bola. Kami tidak ingin nilai-nilai luhur yang didengung-dengungkan itu malah memasung hak per-data seseorang,” kata Nugraha ditemui di ruang kerjanya, kemarin.

Seperti diberitakan sebelum-nya, Ketua Bidang Hukum dan Olahraga KOI Timbul Thomas Lubis mengatakan AD/ART KOI Pasal 6 ayat 2 melarang pe-ngurus besar cabang olahraga di-pimpin oleh seorang narapidana. Jika melanggar, cabang olahraga yang bersangkutan tidak akan diikutsertakan ke pentas multi-

event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

AD/ART itu telah disahkan dalam Kongres KOI di Jakarta, Juni lalu. PSSI yang mengirim-kan Direktur Hukum dan Per-aturan Max Boboy sebagai del-egasi ikut menandatangani hasil kongres tersebut. “Wakil PSSI dan PB PASI juga hadir. Seluruh peserta saat itu secara aklamasi menyetujui diberlakukannya AD/ART KOI,” ujar Lubis saat dihubungi Selasa (17/8).

Namun, Nugraha memban-tah pernyataan Lubis. Ia menga-takan AD/ART tersebut belum sah karena belum dibawa ke rapat pleno KOI. “Saat itu, PSSI memang mengirimkan wakil, yaitu Max Boboy. Tapi, dia ke-beratan terhadap aturan mantan narapidana dilarang memimpin sebuah organisasi olahraga. Sebab, Pedoman Dasar PSSI yang telah diakui FIFA tidak mengatur hal tersebut,” ujar Nugraha.

Ia menambahkan, PSSI tidak khawatir seandainya KOI tidak mendaftarkan tim nasional U-23 ke SEA Games 2011. Menurut-nya, untuk cabang sepak bola, penanggungjawabnya adalah FIFA dan AFC (Konfederasi Se-pak Bola Asia).

“Kalau mereka tidak mau, kami yang akan daftar ke FIFA dan AFC. Lagi pula, sah atau tidaknya seseorang menjadi Ketua Umum PSSI bukan diten-tukan oleh AD/ART KOI, me-lainkan FIFA.” (Nav/R-3)

KISI-KISI

AP

AP/FRANCOIS MORI

HADANG BOLA: Gelandang Real Madrid Xabi Alonso (kanan) menghadang bola yang dilepaskan pemain Standard Liege Christian Benteke dalam laga persahabatan di Liege, Belgia, kemarin.

Indonesia bakal Jajal Argentina JAKARTA--Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes mengata-kan tim nasional U-23 (usia di bawah 23 tahun) hampir pasti melakoni uji coba melawan tim Argentina. Selain tim muda ‘Ta-ngo’, Indonesia akan menjajal kekuatan Brasil dan Selandia Baru sebagai persiapan menjuarai Piala AFF 2-27 Desember mendatang. “Mungkin bulan puasa ini, Indonesia beruji coba dengan timnas U-23 Argentina. Setelah itu kita akan melawan Brasil dan Selan-dia Baru sekitar Oktober dan November. Korea Selatan, Jepang, dan Australia menolak undangan kita,” kata Nugraha di ruang kerjanya, kemarin.

13 Pemain Siap Tanda Tangan KontrakPALEMBANG--Direktur Teknik PT Sriwijaya Optimistis Mandiri Hendri Zainuddin mengatakan pihaknya segera mengikat kontrak dengan 13 pemain akhir pekan ini. Mereka terdiri dari delapan pemain hasil seleksi pelatih Ivan Kolev, yaitu Ahmad Jufriyanto, Dirga Lasut, Hengky Ardiles, Bayu Jaya, Rendy Siregar, Gunawan, Jeki Arisandi, dan M Alfan. Tiga lagi pemain yang berhasil direkrut manajemen, yakni Ponaryo Astaman, Arif Suyono, Fauzal Mubarok, dan dua pemain asing asal Brasil. Sebelumnya, manajemen ‘Laskar Wong Kito’ telah lebih dahulu mengikat 10 pemain. Hen-dri menambahkan, kerangka tim sudah mulai kelihatan dengan sudah adanya 23 pemain.

Koeman InginTukangi VillaAMSTERDAM--Keinginan mantan pelatih Argentina Diego Maradona untuk menukangi klub Liga Primer Aston Villa ternyata mendapat saingan. Bekas bek tim-nas Belanda Ronald Koeman, ke-marin, juga menaruh minat untuk mengisi pos yang ditinggalkan Martin O’Neill tersebut. “Saya tertarik dengan posisi menjadi manajer Villa,” ucap Koeman kepada NOS seperti dilansir Soccernet.com, kemarin. (Ton/Nav/Bhm/R-5)

PSSI Abaikan Ketentuan KOI

REUTERS/SEBASTIEN PIRLET

Jose MourinhoPelatih Real Madrid

AP

“Secara taktik kami belum sepenuhnya padu, tetapi mentalitas tim sudah terbentuk.”

Ronald KoemanPelatih asal Belanda