kementerian keuangan republik indonesia · (1) kantor pusat bank/pos peserta wajib mendaftarkan...

7
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERA TURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 92 /PB/2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA UJI COBA PENERAPAN SISTEM PEMBA YARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK (BILLING SYSTEM) DALAM SISTEM MODUL PENERIMAAN NEGARA DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN, Menimbang Mengingat bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik (Billing System) Dalam Sistem Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204 /PMK.05/2011, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentang Petunjuk Pelaksanaan Penatausahaan Penerimaan Negara Dalam Rangka Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik (Billing System) Dalam Sistem Modul Penerimaan Negara; 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5202); 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentang Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2010 tentang Pel?lksanaan Rekening Penerimaan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam Rangka Penerapan Treasury Single Account (TSA); 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik (Billing System) Dalam Sistem Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 204 /PMK.05/2011;

Upload: tranthien

Post on 25-Apr-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIADIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

PERA TURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN

NOMOR PER- 92 /PB/2011

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARADALAM RANGKA UJI COBA PENERAPAN SISTEM PEMBA YARAN PAJAK SECARA

ELEKTRONIK (BILLING SYSTEM) DALAM SISTEM MODUL PENERIMAAN NEGARA

DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

Menimbang

Mengingat

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Peraturan Menteri KeuanganNomor 60/PMK.05/2011 tentang Pelaksanaan Uji Coba PenerapanSistem Pembayaran Pajak Secara Elektronik (Billing System) DalamSistem Modul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 204 /PMK.05/2011, perlumenetapkan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan tentangPetunjuk Pelaksanaan Penatausahaan Penerimaan Negara DalamRangka Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran Pajak SecaraElektronik (Billing System) Dalam Sistem Modul Penerimaan Negara;

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang PerbendaharaanNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4355);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang

Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4738);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2011 tentang Tata Cara

Pengadaan Pinjaman Luar Negeri dan Penerimaan Hibah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 23,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5202);

5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.06/2006 tentangModul Penerimaan Negara sebagaimana telah diubah denganPeraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.05/2007;

6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 32/PMK.05/2010 tentangPel?lksanaan Rekening Penerimaan Kantor PelayananPerbendaharaan Negara Bersaldo Nihil Dalam RangkaPenerapan Treasury Single Account (TSA);

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.05/2011 tentangPelaksanaan Uji Coba Penerapan Sistem Pembayaran PajakSecara Elektronik (Billing System) Dalam Sistem ModulPenerimaan Negara sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Keuangan Nomor 204 /PMK.05/2011;

Page 2: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

Menetapkan

8. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER­

78/PB/2006 tentang Penatausahaan Penerimaan Negara MelaluiModul Penerimaan Negara;

MEMUTUSKAN:

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAANTENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENATAUSAHAANPENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA UJI COBA PENERAPAN

SISTEM PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK (BILLINGSYSTEM) DALAM SISTEM MODUL PENERIMAAN NEGARA.

BABI

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini yang dimaksuddengan:

1. Laporan Harian Penerimaan, yang selanjutnya disingkat LHP adalahlaporan harian penerimaan negara yang dibuat oleh bank/pospersepsi yang berisi rekapitulasi penerimaan dan pelimpahan,rakpitulasi nota kredit, nota debet pelimpahan, daftar nominatifpenerimaan (DNP).

2. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yangditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negarauntuk menampung seluruh penerimaan negara dan membayarseluruh pengeluaran negara

3. Rekening Kas Umum Negara, yang selanjutnya disebut R-KUNadalah rekening tempat penyimpanan uang negara yang ditentukanoleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara untukmenampung seluruh penerimaan negara dan membayar seluruhpengeluaran negara pad a bank sentral.

4. Bendahara Umum Negara, yang selanjutnya disebut BUN adalahpejabat yang diberi tug as untuk melaksanakan fungsi bendaharaumum negara sesuai undang-undang yang mengatur mengenaiKeuangan Negara dan Perbendaharaan Negara.

5. Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN untukmelaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaananggaran dalam wilayah kerja yang telah ditentukan.

6. Kuasa BUN Pusat adalah Direktur Jenderal Perbendaharaan.

7. Penerimaan Negara adalah uang yang masuk ke kas negara.

8. Modul Penerimaan Negara, yang selanjutnya disingkat MPN adalahmodul penerimaan yang memuat serangkaian prosedur mulai daripenerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan,pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan yang berhubungan denganpenerimaan negara dan merupakan bagian dari SistemPerbendaharaan dan Anggararan Negara.

9. Bank/Pos Persepsi adalah bank umum/kantor pos yang ditunjuk olehMenteri Keuangan untuk menerima setoran penerimaan.

- 2-

Page 3: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

10. Sank/Pos Persepsi Peserta Uji Coba Billing System, yangselanjutnya disebut Sank/Pos Peserta adalah Sank/Pos Persepsiyang ditunjuk oleh Kuasa SUN Pusat untuk menerima setoranpenerimaan negara berdasarkan kode billing dalam sistem MPN.

11. Nomor Transaksi Penerimaan Negara, yang selanjutnya disingkatNTPN adalah nomor yang tertera pada bukti penerimaan negarayang diterbitkan melalui MPN.

12. Nomor Transaksi Sank, yang selanjutnya disingkat NTS adalahnomor bukti transaksi penyetoran penerimaan negara yangditerbitkan oleh Sank Persepsi.

13. Nomor Transaksi Pos, yang selanjutnya disingkat NTP adalah nomorbukti transaksi penyetoran penerimaan negara yang diterbitkan olehPos Persepsi.

14. Sistem pembayaran pajak secara elektronik (billing system) adalahserangkaian proses yang meliputi kegiatan pendaftaran pesertabilling, pembuatan kode billing, pembayaran berdasarkan kodebilling, dan rekonsiliasi billing dalam sistem MPN.

15. Kode billing adalah kode identifikasi suatu jenis pembayaran atausetoran pajak yang akan dilakukan wajib pajak.

16. Rekening penerimaan adalah rekening untuk menampungpenerimaan negara pada bank umum/badan lainnya.

17. Sukti Penerimaan Negara, yang selanjutnya disingkat SPN adalahdokumen yang diterbitkan oleh Sank Persepsi/Devisa Persepsi atastransaksi penerimaan negara dengan teraan NTPN dan NTS.

18. Tempat Pembayaran Penerimaan Negara, yang selanjutnyadisingkat TPPN adalah kantor cabang/unit kerja Sank/Pos Pesertayang menerima setoran pembayaran pajak dalam rangka uji cobapenerapan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billingsystem) dalam sistem MPN.

SAS II

RUANG LlNGKUP

Pasal2

(1) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mengaturmengenai tata cara penatausahaan penerimaan pajak melalui ujicoba penerapan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billingsystem) dalam sistem MPN pada:a. Sank/Pos Peserta, yang meliputi kantor pusat Sank/Pos

Peserta dan TPPN pada lingkup Sank/Pos Peserta;b. Direktorat Jenderal Perbendaharaan C.q. Direktorat

Pengelolaan Kas Negara.(2) Penerimaan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak

termasuk penerimaan Pajak Sumi dan Sangunan.

(3) Uji coba penerapan sistem pembayaran pajak secara elektronik(billing system) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanyaterbatas pada pelaksanaan pembayaran melalui loket.

-3-

Page 4: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

(4) Pemberlakuan Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan initidak mengurangi/menghalangi/menunda/meniadakan kewajibanBank/Pos Peserta dalam pelaksanaan penerimaan negara sesuaiketentuan perundang-undangan dan perjanjian.

BAB III

PRINSIP DASAR PELAKSANAAN

Pasal 3

(1) Kuasa BUN membuka satu rekening penerimaan pada kantorcabang yang ditunjuk atau kantor pusat Bank/Pos Peserta untukmenampung penerimaan negara yang ditatausahakan melalui ujicoba penerapan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billingsystem) dalam sistem MPN.

(2) Rekening penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dipergunakan untuk menampung secara terpusat penerimaan pajakdari seluruh TPPN pada lingkup Bank/Pos Peserta.

(3) Seluruh saldo rekening penerimaan sebagaimana dimaksud padaayat(1) wajib dilimpahkan ke Rekening Sub RKUN DirektoratPengelolaan Kas Negara setiap hari kerja paling lambat puku116.30waktu setempat.

BAB IV

PEMBAYARAN PAJAK SECARA ELEKTRONIK (BILLING SYSTEM)OLEH WAJIB PAJAK

Pasal 4

(1) Dalam pelaksanaan uji coba penerapan sistem pembayaran pajaksecara elektronik (billing system), wajib pajak melakukan penyetoranpembayaran pajak dengan menggunakan kode billing.

(2) Kode billing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperolehwajib pajak secara mandiri dan/atau dengan bantuan pihak lainsesuai ketentuan yang mengatur pelaksanaan sistem pembayaranpajak secara elektronik (billing system).

(3) Wajib pajak bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kebenarandan kelengkapan data setoran pajak pada saat memperoleh kodebilling dari sistem pembayaran pajak secara elektronik (billingsystem) sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

(4) Wajib pajak yang telah memperoleh kode billing dapat segeramelakukan penyetoran pembayaran dengan menggunakan kodebilling tersebut sebagai referensi pembayaran.

- 4-

Page 5: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

BABV

PENATAUSAHAAN PADA BANK/POS PESERTA

Pasal5

(1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantorcabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan ujicoba penerapan sistem pembayaran pajak secara elektronik (billingsystem) sebagai TPPN.

(2) TPPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memiliki jaringankomunikasi data yang terhubung secara on-line dengan kantor pusatBank/Pos Perserta.

(3) Kantor pusat Bank/Pos Peserta bertanggung jawab penuh atassegala aktivitas seluruh TPPN dalam lingkup masing-masingBank/Pos Peserta.

Pasal6

(1) TPPN menatausahakan setoran penerimaan pajak berdasarkankode billing dengan ketentuan sebagai berikut:

a. berdasarkan kode billing yang diterima, TPPN merekam kodebilling ke dalam sistem MPN;

b. TPPN melakukan konfirmasi kebenaran informasi data setoran

kepada wajib pajak/penyetor;

c. TPPN memastikan kecukupan jumlah dana wajib pajak/penyetorsesuai jumlah setoran yang diinginkan;

d. TPPN wajib memberikan NTPN dan NTB/NTP atas setiapsetoran penerimaan negara sebagaimana dimaksud pad a hurufa;

e. TPPN wajib mengkreditkan setoran penerimaan negara kerekening penerimaan yang terdapat pada cabang Bank/Pos ataukantor pusat Bank/Pos Peserta;

f. TPPN menyerahkan surat setoran/BPN yang telah ditera NTPNdan NTB/NTP serta ditandatangani dan diberi cap dinas kepadawajib pajak/penyetor.

(2) Bank/Pos Peserta menyelenggarakan pelaporan atas realisasipembayaran setoran penerimaan pajak pada setiap hari kerja.

(3) Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur sebagaiberikut:

a. Laporan pelaksanaan penerimaan negara berisi data transaksipenerimaan negara yang diterima setelah pukul 15.00 waktusetempat pada hari kerja sebelumnya sampai denganpenerimaan negara pukul 15.00 waktu setempat hari kerjaberkenaan;

b. Laporan pelaksanaan penerimaan negara disampaikan palinglambat pukul 09.00 waktu setempat hari kerja berikutnya;

c. Laporan pelaksanaan penerimaan negara disampaikan dalambentuk dokumen elektronik.

- 5-

Page 6: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

(4) Penyampaian laporan pelaksanaan penerimaan negara dalambentuk elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf cdilakukan melalui portal web sistem MPN.

(5) Bank/Pos Peserta bertanggung jawab atas keamanan datapenerimaan pajak sehubungan dengan penyampaian datasebagaimana dimaksud pada ayat (3).

BABVI

PENATAUSAHAANPADA DIREKTORAT PENGELOLAAN KAS NEGARA

Pasal?

(1) Setoran penerimaan pajak yang telah memperoleh NTPN danNTB/NTP dibukukan sebagai penerimaan negara.

(2) Pembukuan penerimaan pajak pada uji coba penerapan sistempembayaran pajak secara elektronik (billing system) secara resmidilakukan oleh Kuasa Bendahara Umum Negara melalui penetapanDaftar Nominatif Penerimaan (DNP) pada Subdirektorat PenerimaanNegara.

(3) Tata cara pelaporan penerimaan negara pada DirektoratPengelolaan Kas Negara c.q. Subdirektorat Penerimaan Negaradiatur sebagai berikut:

a. membukukan transaksi penerimaan berdasarkan datapenerimaan yang diterima dari portal web sistem MPN;

b. meneliti ketepatan jumlah uang yang dilimpahkan ke rekeningSub RKUN Direktorat Pengelolaan Kas Negara;

c. membukukan transaksi pelimpahan penerimaan negaraberdasarkan nota debet Bank/Pos Peserta;

d. menyusun Rekapitulasi LHP dan Laporan Mutasi Rekening.

(4) Direktorat Pengelolaan Kas Negara c.q. Subdirektorat PenerimaanNegara menyampaikan laporan harian sesuai ketentuan.

Pasal8

(1) Disamping penyelenggaraan penatausahaan penerimaan negarasebagaimana dimaksud dalam Pasal ?, Direktorat JenderalPerbendaharaan selaku Kuasa BUN juga menyediakan layanankepada wajib pajak, berkenaan dengan pelaksanaan penyetoranpembayaran pajak secara elektronik (billing system) dalam sistemMPN.

(2) Penyediaan jasa layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dapat berupa:

a. informasi yang dapat diperoleh wajib pajak terkait dengan statussetoran dan/atau data transaksi setoran pembayaran pajak;

b. penyediaan jasa layanan pembuatan kode billing bagi wajibpajak.

-6-

Page 7: KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · (1) Kantor pusat Bank/Pos Peserta wajib mendaftarkan kantor cabang/unit kerja yang akan diikutsertakan dalam pelaksanaan uji coba penerapan

BABVII

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 9

Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan ini mulai berlaku padatanggal 2 Januari 2012.

Ditetapkan di Jakartapadatanggal 29 Desember

~ __ ~ PIREKTURf\NDERAL,/ "/UA~

~L- -~\ L. IV~

: I ';t\GUS SUPRIJANTO

c;~,. ~. NIP 19530814 197507 1 001' ....•. ''"-----

- 7-

2011