kalkulus
TRANSCRIPT
TEOREMA DASAR KALKULUS
Luthfi Ardiansyah
(3115111176)
PendahuluanKalkulus (Bahasa Latin: calculus, artinya "batu kecil" untuk menghitung)
adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan, integral, dan
deret tak terhingga. Kalkulus adalah ilmu mengenai perubahan, sebagaimana
geometri adalah ilmu mengenai bentuk dan aljabar adalah ilmu mengenai
pengerjaan untuk memecahkan persamaan serta aplikasinya. Kalkulus memiliki
aplikasi yang luas dalam bidang-bidang sains, ekonomi, dan teknik; serta dapat
memecahkan berbagai masalah yang tidak dapat dipecahkan dengan aljabar
elementer.
Kalkulus pertama kali dikembangkan oleh Issac Newton pada abad 17 di
Inggris dan pada waktu yang bersamaan juga dikembangkan oleh Leibniz
(1646 – 1716) di Jerman. Penelitian mereka yang dilakukan secara terpisah
tersebut menghasilkan kesimpulan yang sama yaitu Hal-hal yang dipelajari
berhubungan dengan laju perubahan dan luas daerah. Perhitungan ini
kemudian dikembangkan lebih lanjut dan memunculkan teorema-teorema dasar
yang mendasari kalkulus.
Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat
kalkulus, yaitu pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan (integration)
yang identik dengan pembahasan limit. Dalam kehidupan sehari-hari kita pernah
mendengar kalimat-kalimat, misalnya: kendaraan itu hampir menabrak orang
yang sedang berjalan. Kata-kata “hampir”, “mendekati” dan sebagainya dapat
dijelaskan dengan pengertian limit dalam matematika. Pengertian limit fungsi
merupakan konsep dasar yang banyak digunakan dalam kalkulus, khususnya
dalam hitung diferensial. Kita telah mengenal konsep limit yang sudah kita
pelajari yaitu
Definisi Pengertian limit berarti bahwa jika x mendekati c, maka f
( x ) mendekati L dan f (c) tidak perlu ada serta x tidak perlu sama dengan c. atau dapat dikatakan Jika untuk setiap bilangan positif ɛ (epsilon), bagaimanapun kecilnya akan didapat bilangan positif δ (delta) sehingga f (x) − L < ɛ dipenuhi oleh 0 < x − c < δ
Sedangkan konsep turunan diperkenalkan oleh Isaac Newton (1642 –
1727) ketika ia menentukan perbandingan perubahan benda yang bergerak
dalam ilmu mekanika. Suatu benda yang bergerak selalu menggunakan waktu,
dikatakan bahwa benda yang bergerak itu merupakan fungsi dari pada waktu.
Proses tersebut dikenal dengan differensiasi, dan hasilnya disebut turunan.
Definisi secara umum turunan: Misalkan f fungsi dengan daerah definisi D yang mengandung suatu interval terbuka yang memuat titik x , maka f ′( x )
ditentukan oleh :
Sedangkan konsep integral lebih dikenal invers dari diferensial atau anti
turunan yaitu menentukan suatu fungsi jika diketahui turunannya. Integral
merupakan suatu objek matematika yang dapat diinterpretasikan sebagai luas
wilayah ataupun generalisasi suatu wilayah. Proses menemukan integral suatu
fungsi disebut sebagai pengintegralan ataupun integrasi. Integral dibagi menjadi
dua, yaitu: integral tertentu dan integral tak tentu. Notasi matematika yang
digunakan untuk menyatakan integral adalah , seperti huruf S yang memanjang
(S singkatan dari "Sum" yang berarti penjumlahan). Integral adalah satu dari dua
operasi utama dalam kalkulus. Integral dikembangkan menyusul
dikembangkannya masalah dalam diferensiasi di mana matematikawan harus
berpikir bagaimana menyelesaikan masalah yang berkebalikan dengan solusi
diferensiasi
PEMBAHASAN
Teorema Dasar Kalkulus Pertama
Bagian pertama dari teorema dasar kalkulus menunjukkan bahwa sebuah
integral taktentu dapat dibalikkan menggunakan pendiferensialan. Teorema dasar
kalkulus pertama ini dipublikasikan Isaac Barrow membuktikan versi umum
bagian pertama teorema ini, sedangkan anak didik Barrow, Isaac Newton (1643-
1727) menyelesaikan perkembangan dari teori matematika di sekitarnya. Gottfried
Leibniz (1646–1716) mensistematisasi ilmu ini menjadi kalkulus untuk kuantitas
infinitesimal.
Teorema Dasar Kalkulus Pertama: Anggaplah f kontinu pada selang tertutup[a,b] dan anggaplah x sebagai sebuah titik (peubah) pada (a,b), Maka
Pembuktian Teorema :
Andaikan Misalkan terdapat dua bilangan x1 dan x1 + Δx pada
[a, b]. Sehingga didapatkan dan
Pengurangan kedua persamaan di atas menghasilkan
Bisa ditunjukan bahwa
(Jumlah dari luas wilayah yang bersampingan sama dengan jumlah kedua wilayah
yang digabungkan.)
Dengan memanipulasi persamaan ini, kita dapatkan
Substitusikan persamaan di atas ke (1), sehingga
Menurut teorema nilai antara untuk pengintegralan, terdapat sebuah c pada [x1, x1
+ Δx] sehingga
Substitusikan persamaan di atas ke (2), kita dapatkan
Bagi kedua sisi dengan Δx, menghasilkan
Perhatikan pula ekspresi pada sisi kiri persamaannya adalah hasil bagi beda
Newton untuk F pada x1.
Dengan mengambil limit Δx→0 pada kedua sisi persamaan:
Ekspresi pada sisi kiri persamaan adalah definisi turunan dari F pada x1.
Untuk mencari limit lainnya, kita gunakan teorema apit. c ada pada interval
[x1, x1 + Δx], sehingga x1 ≤ c ≤ x1 + Δx.
Juga, dan
Sehingga menurut teori apit,
Substitusikan ke (3), kita dapatkan
Fungsi f kontinu pada c, sehingga limit dapat diambil di dalam fungsi. Oleh
karena itu, kita dapatkan dapat ditulis yang
menyelesaikan pembuktian.
Teorema Dasar Kalkulus Kedua
Bagian kedua disebut sebagai teorema dasar kalkulus kedua, mengijinkan
seseorang menghitung integral tertentu sebuah fungsi menggunakan salah satu
dari banyak antiturunan. Bagian teorema ini memiliki aplikasi yang sangat
penting, karena ia dengan signifikan mempermudah perhitungan integral
tertentu.
Teorema Dasar Kalkulus Kedua: Anggaplah f kontinu (dan terintegrasikan) pada selang tertutup[a,b] dan anggaplah F sebarang anti turunan f pada [a,b], Maka
Pembuktian Teorema :
Misalkan terdapat sebuah himpunan berhingga E di dan fungsi
memenuhi:
(a)
(b) ,
(c)
Maka diperoleh
(1)
Bukti. Kita akan membuktikan teorema ini, dimana E . Secara umum
dapat diperoleh dengan mengubah interval ke dalam gabungan dari suatu interval
bilangan terbatas.
Diberikan , karena diasumsikan ada sedemikian
sehingga jika adalah suatu tag partisi dengan , maka
(2) .
Dimana titik di atas menunjukkan bahwa tag telah dipilih untuk setiap sub
interval.
dan , merupakan
jumlah Riemann dari fungsi
Jika subinterval dalam adalah , maka dengan menggunakan Teorema
Nilai Rata-Rata 6.2.4 untuk pada menyatakan bahwa ada
sedemikian sehingga
untuk i = 1, … , n.
Teorema Nilai Rata-Rata 6.2.4
Jika kita menambahkan bentuk ini, dilihat dari jumlah dan bukti yang ada bahwa
, maka kita peroleh
Sekarang, misalkan , jadi jumlah pada persamaan kanan
. Jika kita substitusi pada persamaan (2), dapat
disimpulkan bahwa
Namun, karena berubah-ubah, maka kita dapat mengambil kesimpulan
bahwa persamaan (1) berlaku.
KESIMPULAN
1. Kalkulus adalah cabang ilmu matematika yang mencakup limit, turunan,
integral, dan deret tak terhingga.
2. Teorema dasar kalkulus menjelaskan relasi antara dua operasi pusat
kalkulus, yaitu pendiferensialan (differentiation) dan pengintegralan
(integration)
3. Teorema dasar kalkulus pertama menunjukkan bahwa sebuah integral
taktentu dapat dibalikkan menggunakan pendiferensialan
4. Teorma dasar kalkulus kedua mengijinkan seseorang menghitung integral
suatu fungsi tertentu menggunakan salah satu dari banyak antiturunannya
DAFTAR PUSTAKA
Purcell, Edwin J, Varberg, Dale dan Rigdon, Steven E. 2003. Kalkulus Edisi 8. Jakarta: Erlangga
Bartle, Robert Gardner. 1927. Introduction to Real Analysis. John Wiley & Sons, Inc. USA.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teorema_dasar_kalkulus