kalimat majemuk
DESCRIPTION
BAHASA INDONESIA,TRANSCRIPT
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata
yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang
lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan
maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud
tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat
berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat
dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau
tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Di sini, kalimat dibagi
menjadi dua, yaitu: Kal i mat tunggal[sunting | sunting sumber]
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola
kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu)
Kal i mat majemuk[sunting | sunting sumber]
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi.
Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang
berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Jenis-jenis kalimat majemuk adalah: DOLI Kalimat Majemuk Rapatan
Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk setara[sunting | sunting sumber] kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya sejajar atau
sederajat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk
setara terdiri dari lima macam, yakni:
Jenis Konjungsi
penggabungan dan
penguatan/Penegasan bahkan
pemilihan atau
berlawanan di lanjutkan pada sebuah kalimat
majemuk yang kedua (sedangkan)
urutan waktu kemudian, lalu, lantas
Contoh: Juminten pergi ke pasar. (kalimat tunggal 1)
Ragil berangkat ke bengkel. (kalimat tunggal 2) Juminten pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel.
(kalimat majemuk) Ragil berangkat ke bengkel sedangkan Juminten pergi ke pasar.
(kalimat majemuk)
Kalimat majemuk rapatan[sunting | sunting sumber] Kalimat majemuk rapatan yaitu gabungan beberapa kalimat
tunggal yang karena subjek, predikat atau objeknya sama,maka bagian yang sama hanya disebutkan sekali.
Contoh:
Pekerjaannya hanya makan. (kalimat tunggal 1) Pekerjaannya hanya tidur. (kalimat tunggal 2)
Pekerjaannya hanya merokok. (kalimat tunggal 3) Pekerjaannya hanya makan, tidur, dan merokok. (kalimat
majemuk rapatan)
Kalimat majemuk bertingkat[sunting | sunting sumber] Kalimat majemuk bertingkat yaitu penggabungan dua kalimat atau
lebih kalimat tunggal yang kedudukannya berbeda. Di dalam kalimat majemuk bertingkat terdapat unsur induk kalimat dan anak kalimat. Anak kalimat timbul akibat perluasan pola
yang terdapat pada induk kalimat. Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk
bertingkat terdiri dari sepuluh macam, yakni:
Jenis Konjungsi
syarat jika, kalau, manakala, andaikata,
asal(kan)
tujuan agar, supaya, biar
perlawanan (konsesif)
walaupun, kendati(pun), biarpun
penyebaban sebab, karena, oleh karena
pengakibatan maka, sehingga
cara dengan, tanpa
alat dengan, tanpa
perbandingan seperti, bagaikan, alih-alih
penjelasan bahwa
kenyataan padahal
Contoh: Kemarin ayah mencuci motor. (induk kalimat) Ketika matahari berada di ufuk timur. (anak kalimat sebagai
pengganti keterangan waktu) Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor.
(kalimat majemuk bertingkat cara 1)
Ayah mencuci motor ketika matahari berada di ufuk timur. (kalimat majemuk bertingkat cara 2)
Kalimat majemuk campuran[sunting | sunting sumber] Kalimat majemuk campuran yaitu gabungan antara kalimat
majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Sekurang-
kurangnya terdiri dari tiga kalimat. Contoh:
Toni bermain dengan Kevin. (kalimat tunggal 1) Rina membaca buku di kamar kemarin. (kalimat tunggal 2, induk
kalimat)
Ketika aku datang ke rumahnya. (anak kalimat sebagai pengganti keterangan waktu)
Toni bermain dengan Kevin, dan Rina membaca buku di kamar, ketika aku datang ke rumahnya. (kalimat majemuk campuran)
Pol a Kal imat[sunting | sunting sumber]
Kalimat yang kita gunakan sesungguhnya dapat dikembalikan ke
dalam sejumlah kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan perkataan lain, semua kalimat yang kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Sesuai dengan
kebutuhan kita masing-masing, kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus
didasarkan pada kaidah yang berlaku. Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan
bahwa kalimat dasar ialah kalimat yang berisi informasi
pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan. Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat ataupun keterangan
subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
Kalimat Dasar Berpola S P[sunting | sunting sumber] Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek dan predikat. Predikat
kalimat untuk tipe ini dapat berupa kata kerja, kata benda,
kata sifat, atau kata bilangan. Misalnya: Mereka / sedang berenang. = S / P (Kata Kerja)
Ayahnya / guru SMA. = S / P (Kata Benda) Gambar itu / bagus.= S / P (Kata Sifat) Peserta penataran ini / empat puluh orang. = S / P (Kata Bilangan)
Kalimat Dasar Berpola S P O[sunting | sunting sumber] Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan objek.
subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba transitif, dan objek berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Mereka / sedang menyusun / karangan ilmiah. = S / P / O Kalimat Dasar Berpola S P Pel.[sunting | sunting sumber]
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan pelengkap. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif atau kata sifat, dan
pelengkap berupa nomina atau adjektiva. Misalnya: Anaknya / beternak / ayam. = S / P / Pel.
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel.[sunting | sunting sumber] Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
pelengkap. subjek berupa nomina atau frasa nominal,
predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, dan pelengkap berupa nomina atau frasa nominal. Misalnya:
Dia / mengirimi / saya / surat. = S / P / O / Pel. Kalimat Dasar Berpola S P K[sunting | sunting sumber]
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, dan harus memiliki unsur keterangan karena diperlukan oleh predikat. Subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa
verba intransitif, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Mereka / berasal / dari Surabaya. = S / P / K Kalimat Dasar Berpola S P O K[sunting | sunting sumber] Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan
keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Kami / memasukkan / pakaian / ke dalam lemari. = S / P / O / K
Kalimat Dasar Berpola S P Pel. K[sunting | sunting sumber] Kalimat dasar tipa nomina atau adjektiva, dan keterangan berupa
frasa berpreposisi. Misalnya
Kalimat Dasar Berpola S P O Pel. K[sunting | sunting sumber] Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. subjek berupa nomina atau frasa nominal, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau frasa nominal, pelengkap berupa
nomina atau frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi. Misalnya:
Dia / mengirimi / ibunya / uang / setiap bulan. = S / P / O / Pel. / K Kal i mat pasif dan negatif[sunting | sunting sumber]
Kalimat pasif[sunting | sunting sumber]
Subyek sebagai kata ganti orang[sunting | sunting sumber] Saya memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
Nasi goreng kumasak. (kalimat pasif) Dia membunuh Dita. (kalimat aktif) Dita dia bunuh. (kalimat pasif)
Subyek bukan sebagai kata ganti orang[sunting | sunting sumber] Bapak memasak nasi goreng. (kalimat aktif)
Nasi goreng dimasak (oleh) bapak. (kalimat pasif) Dina membunuh Dia. (kalimat aktif) Dia dibunuh (oleh) Dina. (kalimat pasif)
Kalimat negatif[sunting | sunting sumber] Saya memasak nasi goreng. (kalimat positif)
Saya tidak memasak nasi goreng. (kalimat negatif) Dia membunuh Dita. (kalimat positif) Dia tidak membunuh Dita. (kalimat negatif)