kak.doc

11
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE ( TOR ) KERANGKA ACUAN KERJA Pasal 1 Lingkup Pekerjaan 1.1 Nama Program adalah Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 1.2 Nama Kegiatan adalah Pembangunan Kantor Kelurahan Sesumpu 1.3 Lokasi Kecamatan Penajam 1.4 Sumber dana APBD Kab. Penajam Paser Utara 1.5 Tahun Anggaran 2013 1.6 Pekerjaan yang harus dilaksanakan antara lain : 1.6.1 Pekerjaan Pendahuluan 1.6.2 Pekerjaan Tanah, Pasir & Pondasi 1.6.3 Pekerjaan Pasangan 1.6.4 Pekerjaan Beton 1.6.5 Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap 1.6.6 Pekerjaan Pintu Dan Jendela 1.6.7 Pekerjaan Plafond 1.6.8 Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding 1.6.9 Pekerjaan Elektrikal 1.6.10 Pekerjaan Sanitasi & Plumbing 1.6.11 Pekerjaan Pengecatan 1.7 Untuk pekerjaan tersebut kontraktor hendaknya menyediakan : 1.7.1 Tenaga ahli dan tenaga terampil yang memadai, sepadan dengan jenis dan lingkup pekerjaan, sebagai berikut: a. Tenaga Ahli sebanyak 2 (dua) orang dengan persyaratan: Project Manager: - Pendidikan S1 Teknik Sipil; Pembangunan Kantor Kelurahan Sesumpu 1

Upload: annas-frendytre

Post on 17-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB I

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE ( TOR )

KERANGKA ACUAN KERJAPasal 1

Lingkup Pekerjaan

1.1 Nama Program adalah Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh1.2 Nama Kegiatan adalah Pembangunan Kantor Kelurahan Sesumpu1.3 Lokasi Kecamatan Penajam1.4 Sumber dana APBD Kab. Penajam Paser Utara1.5 Tahun Anggaran 20131.6 Pekerjaan yang harus dilaksanakan antara lain :

1.6.1 Pekerjaan Pendahuluan 1.6.2 Pekerjaan Tanah, Pasir & Pondasi1.6.3 Pekerjaan Pasangan1.6.4 Pekerjaan Beton1.6.5 Pekerjaan Rangka dan Penutup Atap

1.6.6 Pekerjaan Pintu Dan Jendela1.6.7 Pekerjaan Plafond1.6.8 Pekerjaan Penutup Lantai Dan Dinding1.6.9 Pekerjaan Elektrikal

1.6.10 Pekerjaan Sanitasi & Plumbing

1.6.11 Pekerjaan Pengecatan1.7 Untuk pekerjaan tersebut kontraktor hendaknya menyediakan :

1.7.1 Tenaga ahli dan tenaga terampil yang memadai, sepadan dengan jenis dan lingkup pekerjaan, sebagai berikut:a. Tenaga Ahli sebanyak 2 (dua) orang dengan persyaratan:

Project Manager:

Pendidikan S1 Teknik Sipil; Memiliki SKA min. Ahli Muda Pelaksana Struktur;

Pengalaman min. 1 tahun (12 bulan), dibuktikan dengan Curriculum Vitae;

b. Tenaga Pendukung sebanyak 1 (satu) orang dengan persyaratan: Administrasi:

Pendidikan min. SMA/SMU/SMK;

Non pengalaman;1.7.2 Bahan, alat kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan1.8 Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai ketentuan yang tertera dalam uraian kerja dan gambar teknis serta keputusan direksi.

Pasal 2

Jenis dan Mutu Bahan

2.1. Jenis dan mutu bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus diutamakan bahan-bahan produksi dalam negeri sesuai dengan Surat Keputusan Bersama Menteri Penertiban Aparatur Negara, Menteri Perdagangan dan Perindustrian tanggal 23 Desember 1980, atau diutamakan bahan material lokal atau sesuai dengan petunjuk direksi.

2.2. Bila bahan-bahan bangunan yang telah memenuhi spesifikasi teknis terdapat bermacam-macam jenis bahan (type) diharuskan memakai jenis dan mutu bahan satu jenis.2.3. Contoh-contoh yang dikehendaki oleh pemberi tugas harus disediakan tanpa keterlambatan atas biaya kontraktor dan harus memenuhi standar. Contoh tersebut disimpan sebagai dasar penolakan bila ternyata bahan atau cara mengajukan yang dipakai tidak sesuai dengan contoh baik kualitas maupun sifat-sifatnya.Pasal 3

Uraian Pekerjaan

3.1. Kontraktor harus menyediakan segala yang diperlukan untuk melaksanakan secara baik dan efisien dalam urutan yang teratur termasuk semua alat-alat pendukung pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan oleh rekanan dan untuk semua pekerjaan.3.2. Menyusun program kerja yang meliputi jadwal waktu pelaksanaan, jadwal pengadaan bahan, jadwal penggunaan tenaga kerja, dan jadwal penggunaan perlatan berat.

3.3. Menyusun gambar pelaksanaan (shop drawings) untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya.

3.4. Melaksanakan pelaporan pelaksanaan konstruksi fisik, melalui rapat-rapat lapangan, laporan harian, laporan mingguan, laporan bulanan, laporan kemajuan pekerjaan, laporan persoalan yang timbul/dihadapi, dan surat-menyurat.

3.5. Membuat gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as built drawings) yang selesai sebelum serah terima 1 (pertama), setelah disetujui Konsultan Supervisi.

3.6. Melaksanakan perbaikan kerusakan-kerusakan yang terjadi di masa pemeliharaan konstruksi.3.7. Kekeliruan dalam urutan pekerjaan dan kualitas atau pengurangan-pengurangan bagian dalam gambar dan RKS/Spesifikasi Teknis tidak boleh merusak (membatalkan) kontrak, akan tetapi hendaknya diperbaiki dan dianggap suatu perubahan yang wajar.Pasal 4

Gambar-gambar Pekerjaan4.1. Gambar-gambar rencana pekerjaan yang terdiri dari gambar teknis, gambar detail konstruksi dan sebagainya yang telah dilakukan perencana telah disampaikan kepada rekanan beserta dokumen lainnya.

4.2. Kontraktor tidak boleh merubah atau menambah tanpa mendapat persetujuan Konsultan Supervisi/Direksi/Konsultan Perencana. Gambar-gambar tersebut tidak diberikan kepada pihak lain yang tidak ada hubungannya dengan pekerjaan konstruksi ini atau dipergunakan dengan maksud lain.

4.3. Bila direksi menganggap perlu, maka kontraktor harus membuat tambahan gambar detail yang diperlukan dan diperiksa dan disahkan oleh direksi, gambar-gambar tersebut menjadi milik pemberi tugas.

4.4. Kontraktor harus menyimpan ditempat tersentuh 1 (satu) rangkap gambar kontrak lengkap termasuk Spesifikasi Teknis, Berita Acara Aanwizjing dan Time Schedule serta kurva-S dalam keadaan baik dan dapat dibaca jenis termasuk perubahan-perubahan terakhir dalam masa pelaksanaan pekerjaan agar selalu tersedia apabila sewaktu-waktu Kuasa Pengguna Anggaran/direksi memerlukannya.

Pasal 5Jadwal Pelaksanaan & Pelaporan Pekerjaan

5.1 Waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 165 (Seratus Enam Puluh Lima ) hari kalender sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

5.2 Pada saat kontraktor akan memulai pelaksanaan pekerjaan dilapangan atau setelah menerima SPMK dari Kuasa Pengguna Anggaran, kontraktor harus segera membuat jadwal pelaksanaan (time schedule) dan kurva-S yang berisi tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan, waktu yang direncanakan sesuai dengan lama waktu yang ditetapkan dalam kontrak

5.3 Time schedule dan kurva-S tersebut harus selalu berada dilokasi tempat pekerjaan agar dapat dilihat dan diikuti perkembangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan.

5.4Kontraktor harus mempersiapkan dan memberikan laporan bulanan, mingguan dan harian kepada direksi sebanyak 3 (tiga) salinan laporan yang berisi sebagai berikut :

5.4.1 Laporan Harian;5.4.2 Laporan Mingguan;5.4.3 Laporan Bulanan;5.4.4 Perkembangan fisik dari pekerjaan hingga bulan yang mendahului dan perkiraan perkembangan untuk bulan ini;5.4.5 Tingkat perkembangan berdasarkan pada jadwal pelaksanaan pekerjaan (Time Schedule);5.4.6 Shopdrawing dan Asbuilt drawing;5.4.7 Backup Data;5.4.8 Foto-foto (dokumentasi) sebelum,selama dan setelah pelaksanaan proyek;5.4.9 Request Pekerjaan dan Approval material

5.4.10 Hasil Tes Beton yang dipersyaratkan (jika menggunakan K-225)Dan lain-lain yang berhubungan dengan progress pekerjaan.

Pasal 6Pengukuran Dan Pematokan Peil

6.1 Kontraktor diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian teknis. Bila dalam rencana tersebut ada sesuatu perbedaan ukuran diantara gambar, maka kontraktor diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian teknis. Bila dalam rencana tersebut ada suatu perbedaan ukuran diantara gambar, maka kontraktor wajib melaporkan kepada pihak pengguna jasa sementara untuk membuat keputusan. Kontraktor tidak dibenarkan memperbaiki sendiri perbedaan ukuran yang terdapat dalam perencanaan tersebut. Akibat kelalaian kontraktor seluruhnya menjadi tanggung jawab sendiri.

6.2 Kontraktor bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ketentuan peil-peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan rencana kerja serta spesifikasi teknis. Kontraktor diwajibkan mencocokkan seluruh ketentuan ukuran satu sama lain tiap pekerjaan dan segera melapor kepada pihak Kuasa Pengguna Anggaran. Seluruh keputusan revisi harus disetujui oleh Kuasa Pengguna Anggaran.

6.3 Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor terlebih dahulu men-check ketepatan peil-peil yang tercantum dalam gambar dan uraian spesifikasi teknis. ketepatan dalam ukuran peil-peil mutlak diperhatikan dengan sesungguhnya. Apabila terjadi kesalahan yang menyimpang dari ketentuan yang ada, maka kontraktor tidak dapat ditelorir, karena itu pihak pengguna jasa berhak memerintahkan untuk membongkar dengan resiko menjadi tanggungan kontraktor.

Pasal 7Pekerjaan Pembersihan Lapangan

7.1 Sebelum pekerjaan dilaksanakan, kontraktor membersihkan segala macam benda serta sisa kotoran lain pada daerah yang sesuai rencana yang akan dilaksanakan agar bebas dari yang merusak terhadap pelaksanaan dan hasil.

7.2 Bila dalam rencana konstruksi atau lainnya terdapat bangunan instalasi lain, kontraktor tidak diperkenankan membongkar/memindahkannya tanpa persetujuan tertulis dari pemberi tugas.

Pasal 8Pekerjaan Pendahuluan/Kewajiban Pelaksana Melakukan Langkah Awal8.1 Perkerjaan-pekerjaan Penunjang

Kontraktor harus melaksanakan dan membangun pekerjaan-pekerjaan penunjang seperti pembuatan jalan masuk (kalau diperlukan), rambu batas kerja, lampu tanda bahaya dan lain-lain yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan secara baik. Biaya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan harus ditanggung oleh Kontraktor.

8.2 Upaya Keselamatan Kerja.

Kontraktor harus menyediakan dan merawat rambu-rambu peringatan yang memadai, sinyal tanda bahaya, perlengkapan keamanan kerja, isyarat dan penjaga dan harus mengambil langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk melindungi pekerjaan dan keselamatan umum. Saluran, gorong-gorong, jembatan dan lain-lain yang dekat ke lalu lintas harus dilindungi secara efektif.

Kontraktor harus sepanjang waktu melaksanakan pekerjaannya dan memperkerjakan karyawannya dengan cara-cara yang aman dan harus menyediakan dan menggunakan alat-alat keselamatan yang pantas dan memadai karena dikehendaki atau diharuskan oleh Peraturan Pemerintah yang meliputi keselamatan pekerja. Seandainya Direksi memperhatikan bahwa metode keselamatan kerja yang digunakan atau diusulkan oleh Kontraktor tidak memadai, maka Kontraktor dengan segera mengubah metode-metode keselamatan kerja tersebut.

8.3 Keamanan

Kontraktor harus bertanggung jawab sendiri atas penjagaan wilayah kerjanya. Semua langkah pengamanan harus dilakukan dengan kerjasama yang baik dengan masyarakat setempat atau pihak berwajib. Gangguan pekerjaan terhadap lalu lintas jalan raya harus diatasi dan bekerja sama dengan pejabat lalu lintas setempat.8.4 Jaminan Pelayanan Kesehatan

Pelaksana sepanjang waktu harus memelihara pelayanan kesehatan para pekerja. Pasal 9Perlindungan Pekerjaan Dari CuacaKontraktor harus dengan cermat melindungi semua pekerjaan dan bahan-bahan yang dapat rusak atau terpengaruh oleh cuaca. Seandainya suatu pekerjaan menjadi rusak atau terpengaruh oleh kondisi cuaca, pekerjaan harus diperbaiki atau diganti dan penggantian pekerjaan tersebut atas biaya Kontraktor, sampai pekerjaan tersebut memenuhi syarat.Pasal 10Pencegahan Pencemaran10.1Kontraktor harus setiap saat memelihara semua aliran air, tempat pekerjaan dan gedung kantor yang berdekatan sehingga menjadi bersih dan bebas dari pencemaran dan puing-puing dari apapun yang timbul diluar pekerjaannya. Dan harus mengganti kerugian kepada pemberi pekerjaan terhadap semua tuntutan yang timbul dari pencemaran atau puing (sisa-sisa) tersebut.

10.2Kontraktor harus senantiasa menjaga dampak lingkungan yang ditimbulkan dengan adanya debu dari tanah galian, dengan menjaga kelembaban tanah tersebut sehingga tidak mengakibatkan debu yang berterbangan.

Pasal 11Kuasa Kontraktor Dilapangan

11.1Kontraktor harus menguasai dan mampu melaksanakan pekerjaan dengan menggunakan kecakapan, keahlian serta penuh tanggung jawab. Kontraktor bertanggung jawab untuk semua alat-alat, cara-cara teknik, urutan dan prosedur serta mengkoordinasikan semua bagian dari pekerjaan didalam kontrak dengan direksi/pemberi tugas.

11.2Pada pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan/mendelegasikan kepada seorang pelaksana ahli sesuai dengan bidang keahliannya yang diberi kuasa penuh dan bertanggung jawab serta selalu berada ditempat pekerjaan.

11.3Sebagai penanggung jawab dilapangan, Kontraktor harus mempelajari, memahami semua isi gambar teknis, berita acara aanwizjing sehingga tidak terjadi kesalahan pelaksanaan dan penggunaan bahan-bahan yang berkualitas.

11.4Pemilik kegiatan /direksi berhak menolak penunjukan seorang pelaksana dari kontraktor berdasarkan pendidikan, pengalaman kerja yang pernah dilaksanakan, tingkah laku dan kecakapan serta tanggung jawab. Dalam hal ini kontraktor harus segera menempatkan pengganti pelaksana lain dengan persetujuan direksi.Pasal 12Alat alat Pelaksanaan

12.1Semua pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyediakan/menyiapkan alat-alat pekerjaan yang baik, sarana peralatan yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan.12.2Adapun Alat alat yang digunakan antara lain :

a. Dumptruck:2 Unitb. Concrete Mixer:2 Unitc. Hand Vibrator:1 Unitd. Stamper:2 Unite. Gerobak Dorong / Arco:5 Unitf. Peralatan Tukang Sederhana

g. Dan peralatan lain lain yang diperlukan.Pasal 13Papan Nama

13.1 Kontraktor diwajibkan membuat/memasang papan nama proyek dilokasi proyek, ditempat yang mudah dilihat umum.

13.2 Bentuk, ukuran dan isi papan nama ditentukan pihak pengguna jasa. Saat pemasangan adalah sejak dimulainya pelaksanaan proyek dan dicabut kembali setelah disetujui pihak pengguna jasa.Penajam, Februari 2013

Kuasa Pengguna Anggaran,

Bidang Cipta Karya

H. SUPARDI, ST.MT

NIP. 197110052003121005

PAGE 7Pembangunan Kantor Kelurahan Sesumpu