kak

Upload: prihandhanabagas

Post on 10-Mar-2016

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kak

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PENGAWASANKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

NAMA PEKERJAAN :

Pengawasan Pembangunan GedungPemerintah Daerah Kabupaten BojonegoroTAHUN ANGGARAN 2015

1.LATAR BELAKANG Pemerintah Kabupaten Bojonegoro pada tahun anggaran tahun 2015

bermaksudmenyelenggarakanMelanjutkan Pembangunan Kantor/ GedungPemerintahDaerah

KabupatenBojonegoro.Kegiatan Pembangunan tersebut merupakan pembangunan fisik yang harus mendapat perhatian penuh dalam pelaksanaan pembangunannya agar mencapai sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi fungsinya secara optimal. Oleh karena itu pengendalian dan pengarahan dari proses pekerjaan tersebut sangat diperlukan guna mendukung kesuksesan pelaksanaan pembangunan secara keseluruhan. Berkenaan dengan hal tersebut di atas serta sesuai dengan peraturan yang berlaku, diperlukan keberadaan Jasa Pengawas yang akan melaksanakan pengendalian / pengawasan terhadap pekerjaan yang akan dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana / Penyedia yang diikutsertakan serta terlibat dalam proyek pembangunan dimaksud, guna tercapainya tujuan pembangunan secara utuh yang menyangkut aspek mutu, waktu, biaya dan administrasi teknis kontrak. Secara kontraktual, Pengawas bertanggung jawab kepada Pejabat Pembuat Komitmen / Pengguna Jasa, namun dalam kegiatan operasionalnya sehari-hari, Pengawas mendapat bantuan bimbingan teknis dan administrasi dalam menentukan arah pekerjaan / pengendalian

/ pengawasan dari Pengelola Proyek, yang terdiri dari Pengelola Administrasi dan Keuangan, serta Pengelola Teknis yang ditunjuk dan bertanggung jawab kepada Pengguna Jasa. Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) merupakan suatu pengarahan tugas untuk Pekerjaan ini yang disiapkan sebagai pendorong dan pengendalian pekerjaan pelaksanaan dalam mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan program Pemerintah.

Setiap pelaksanaan konstruksi fisik bangunan pemerintah yang dilakukan oleh kontraktor pelaksana harus mendapatkan pengawasan secara teknis dilapangan, agar rencana dan spesifikasi teknis yang telah disiapkan dan digunakan sebagai dasar pelaksanaan konstruksi dapat berlangsung efektif.

Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik- baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang/ bangunannya, andal dapat sebagai teladan bagi lingkungannya

PelaksanaanPengawasharusdilakukansecarapenuhdengan menempatkan

tenaga-tenagaahlipengawasandilapangan sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.

Pengawas bertugas secara umum mengawasi pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan pelaksanaan. Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara profesional atas jasa pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas, integritas, dan intensitas pengawasan, yang secara menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang telah disepakati.

2.MAKSUD DAN TUJUAN Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini merupakan petunjuk bagi Pengawas,

yang berisi masukan, azas, kriteria keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan, serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugasnya.

Dengan penugasan ini Pengawas diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh hasil produk dimulai dari Perencanaan, Pelaksanaan dan pengawasan yang memadai sehingga mewujudkan bangunan sebagai suatu fasilitas pelayanan publik yang TEPAT GUNA dan BERHASIL GUNA.

3.SASARANSasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

1.Tercapainya Pembangunan dan Sarana lainnya yang baik dan tepat guna yangtepatwaktu,

konstruksi

yangbaikdandapat dipertanggungjawabkansertadapatdirasakanmanfaatnya

bagi pelayanan publik khususnya masyarakat Kabupaten Bojonegoro

2.Tersedianya kegiatan pengawasan pelaksanaan kegiatan / proyek ;

3.Pengendalikan waktu, biaya, pencapaian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas),dantertibadministrasimulaidaritahapKonsultansi Pengawasan, tahap pelaksanaan konstruksi sampai dengan masa pemeliharaan.

4.Tersusunnya laporan

4.LOKASI KEGIATANLokasi Kabupaten Bojonegoro.

5.BIAYA DAN SUMBER PENDANAANPagu dana untuk pelaksanaan kegiatan ini adalah Rp. 450.000.000,- (Empat

Ratus Lima Puluh Juta Rupiah) termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Sumber pendanaan kegiatan ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran 2015.

6.NAMA DAN ORGANISASIKuasa Pengguna Anggaran Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bojonegoro.

Data Penunjang7.Data DasarSebelum kita memulai pekerjaan tersebut, sebagai data awal dan pedoman

dalam melaksanakan pekerjaan pengawasan adalah dokumen pekerjaan pelaksanaan yang terdiri dari gambar, rencana kerja dan syarat-syarat serta penawaran penyedia juga petunjuk dan arahan dari Direksi / Instansi teknis / Instansi Terkait.

8.Standar Teknis1.Keputusan Menteri PU 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman Teknis

Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

2.Tata Cara Konsultansi Pengawasan Ketahanan Gempa untuk Bangunan

Gedung. (SNI 03-1726-2002).

3.Tata Cara Konsultansi Pengawasan Pembebanan untuk Rumah dan

Gedung, SNI 1727-2002.

4.Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. (SNI

03-2847-2002).

5.Tata Cara Konsultansi Pengawasan Dinding Struktur Pasangan Blok

Beton Berongga Bertulang untuk Bangunan Rumah dan Gedung, SNI-

3430.

6.Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung, SNI-1728.

7.Tata Cara Konsultansi Pengawasan Beton dan Struktur Dinding

Bertulang untuk Rumah dan Gedung, SNI-1734.

8.Tata Cara Konsultansi Pengawasan Struktur Baja untuk Bangunan

Gedung (SNI 03-1729-2002).

9.Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI-2834.

10. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton, SNI-3976.

11. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan dengan

Agregat Ringan, SNI-3449.

12. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987 yang diterbitkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia.

13. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961 yang ditetapkan oleh

Dewan Normalisasi Indonesia.

14. Undang-undang nomor 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja.

15. Dan peraturan-Peraturan tentang bangunan Gedung lainnya.

9.Studi-studi TerdahuluSebagai bahan pertimbangan untuk melaksanakan pekerjaan ini diperlukan

studi-studi terdahulu sebagai bahan pertimbangan serta pembelajaran untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan sesuai dengan keinginan dari pengguna jasa.

10.Referensi Hukum1.Peraturan Presiden RI Nomor54Tahun 2010tentang Pengadaan

Barang/ Jasa Pemerintah.

2.Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang

Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010

Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

3.Peraturan Presiden Nomor 172 Tahun 2014 dan Peraturan Presiden

Nomor 4 Tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

4.Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/ 2007 tentang

Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

5.Peraturan-peraturan Daerah yang terkait.

Ruang Lingkup11.LINGKUP KEGIATANa. Lingkup Kegiatan dan Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh

Pengawas adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku serta Gambar Kerja, Perincian Penawaran, Rencana Kerja dan Syarat-syarat yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Kontrak Pengadaan Jasa Konstruksi.

Lingkup tugas yang harus dilaksanakan Pengawas adalah mengikuti ketentuan dalam dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Tahun Anggaran 2015.

Lingkup Pekerjaan antara lain meliputi:

a)Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksanaankonstruksi,yangmeliputiprogramprogram pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa : tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program quality assurance / quality control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3).

b)Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik yang meliputi programpengendaliansumber daya,pengendalianbiaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaran fisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendaliantertibadministrasi,pengendaliankesehatandan keselamatan kerja.

c)Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manjerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.

d)Melakukan koordinasi antara pihak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kontruksi fisik.

e)Melakukan kegiatan pengawasan :

i.Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;

ii.Mengawasipemakaianbahan,peralatandanmetode pelaksanaan , serta mengawasai ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;

iii. Mengawasi pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik;

iv. Mengumpulkandatadaninformasidilapangan

untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi Menyelenggarakanrapat-rapatlapangan secaraberkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan Pengawasan dengan masukan hasil rapat rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;

v.Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi;

vi. Meneliti gambar gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang dilanjutkan oleh pelaksanaan konstruksi;meneliti gambar gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (as builtdrawing) sebelum serah terima ke I (pertama);

vii. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima ke I (pertama),danmengawasiperbaikannyapadamasa pemeliharaan;

viii. Bersama sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung;

ix. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama, berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi;

f)Menyusun laporan akhir pekerjaan Pengawasan.

12.Tanggung Jawab Pengawasa.Pengawas bertanggung jawab secara professional atas jasa pekerjaan

yang dilakukannya sesuai dengan ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.

b.Secara umum, tanggung jawab Pengawas adalah menjaga agar kegiatan memiliki kinerja sebagai berikut :

1)ketepatan waktu kegiatan pembangunan sesuai batas waktu berlakunya anggaran atau waktu yang telah ditetapkan,

2)ketepatan biaya pembangunan sesuai batas anggaran yang tersedia

atau yang telah ditetapkan,

3)ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai dengan standard/peraturan

yang berlaku, sehingga kegiatan mencapai hasil dan daya guna

yang seoptimal mungkin, memenuhi syarat teknis yang dapat

dipertanggungjawabkan dan sesuai dengan dokumen pekerjaan/

pelaksanaan.

c.Tanggung jawab Pengawas tidak hanya konsultan sebagai suatu

perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli Pengawas yang terlibat.

13.Metodologia.Konsistensi antara pemahaman Kerangka Acuan Kerja ( KAK ),

lingkup pekerjaan dan tujuan serta layanan, apresiasi inovasi KAK, tanggapan terhadap KAK, rencana kerja, jadual penugasan dan jumlah orang untuk tenaga ahli, organisasi dan fasilitas penunjang.

b.Hasil kerja / deliverable dan laporan-laporan.

c.Fasilitas pendukung dalam melaksanakan pekerjaan yang diminta dalam KAK.

d.Melakukan site meeting baik secara berkala maupun insidentil untuk mengantisipasi permasalahan di lapangan.

e.Jadual pelaksanaan pekerjaan dan jadual penugasan personil. f.

Kebutuhan staf penunjang.

14.Jangka Waktu PelaksanaanJangka waktu pelaksanaan kegiatan ini diperkirakan 6 (Enam) bulan.15.KeluaranKeluaran yang dihasilkan oleh Penyedia berdasarkan Kerangka Acuan Kerja

(KAK) lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, yang meliputi :

a. Laporan bulanan Pengawas tahap pelaksanaan dari aspek pengendalian waktu,mutu,biayadanadministrasikontraktermasuksetiap lampirannya seperti risalah rapat lapangan, laporan pengujian, visual laporan kemajuan pekerjaan, surat menyurat dan lain-lain.

b. Laporan pelaksanaan kegiatan Pengawas.

c. Lampiran laporan yaitu dokumen gambar-gambar sesuai pelaksanaan dan kelengkapannya (as built drawings) dilengkapi dengan album foto pelaksanaan.

d. Laporan akhir pekerjaan Pengawas dari tahap persiapan sampai dengan serah terima kedua pekerjaan pelaksanaan.

16.KriteriaPekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Pengawasan seperti yang dimaksud

dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini harus memperhatikan persyaratan di bawah ini:

a.Persyaratan Obyektif

Pelaksanaan pekerjaan pengawasan yang obyektif untuk kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas, dan kuantitas setiap bagian pekerjaan sesuai standard hasil karya Pengawasan yang berlaku.

b.Persyaratan Fungsional

Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan profesionalisme yang tinggi. Sebagai pemberi jasa konsultansi, Pengawasan secara fungsional harus bisa mendorong peningkatan kinerja kegiatan di Lapangan.

c.Persyaratan Prosedural

Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan harus dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku

d.Persyaratan Teknis lainnya

Selain kriteria tersebut diatas, untuk pekerjaan Pengawasan berlaku pula ketentuan-ketentuan seperti standard, pedoman dan peraturan yang berlaku, antara lain :

1)Ketentuanyangberlakuuntukpekerjaan/kegiatanyang bersangkutan, yaitu Surat Perjanjian Pekerjaan Pelaksanaan / Pemborongan beserta kelengkapannya dan ketentuan-ketentuan dasar perjanjian.

2)PeraturanPresidenNo.54than2010besertaPerubahan- Perubahannya.

3)Yang termuat dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

45/ M/ PRT/ 2007, tanggal 27 Desember 2007, tentang Pedoman

Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

4)Peraturan pembangunan dari pemerintah daerah setempat.

5)Standarddanpedomanteknisyangberlakudibidang penyelenggaraan bangunan gedung.

17.Proses Pengawasan Konstruksia.Dalam proses kegiatan untuk menghasilkan output / saran yang diminta,

Penyedia harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengguna

Jasa.

b.Dalam pertemuan berkala tersebut, ditentukan produk awal, produk antara, dan produk pokok yang dihasilkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja ( KAK ).

c.Dalam pelaksanaan tugas Pengawasan harus memperhitungkan bahwa waktu / jadual pelaksanaan pekerjaan mengikat.

18.Masukan Informasia.Dalammelaksanakantugasnya,harusmencariinformasiyang

diperlukan, selain dari informasi yang diberikan Pengguna Jasa, termasuk melalui Kerangka Acuan kerja ini.

b.Penyedia harus memeriksa kebenaran informasi yang diperlukan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Jasa maupun yang diinvestigasi. Kesalahan / kelalaian pekerjaan pengawasan akibat kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Pengawas/Penyedia.

19.Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari KPAData dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat

digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa :

a. Laporan dan Data

Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu. b. Akomodasi dan Ruangan Kantor

Harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri. c. Staf Pengawas/ Pendamping

Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai pengawas atau pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi.

d. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa (tidak ada).

20.Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa KonsultansiUntuk mencapai target/hasil sesuai yang dituntut, Konsultan Teknik

Pengawas harus menyediakan tenaga dan peralatan yang kualifikasi serta klasifikasinyasesuai dengan tuntutan persyaratannya, baik untuk bidang pekerjaan teknis maupun administratif dan keuangan.

Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh konsultan pengawas antara lain :

1. Ruang Kerja/ Kantor.

a. Penyediaanruangkerja/kantor untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dibutuhkan Tim Konsultan Pengawas yang berfungsi sebagai sarana koordinasi dan konfirmasi yang bersifat intern dan intra personil yang berkompeten dalam proyek.

b. Ruang kerja/kantor tersebut berkedudukan dimana lokasi kegiatan dilaksanakan dan berada dalam jarak terdekat, guna memudahkan dalam mengadakan koordinasi dan konfirmasi selama masa pekerjaan pengawasan.

2. Peralatan Kerja.

Fasilitas dan sarana yang juga dibutuhkan dalam menunjang kegiatan proyek adalah peralatan kerja. Macam peralatan kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengawasan, pelaporan dan dokumentasi yang harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa, antara lain berupa :

a.Mobil.

b.Sepedah Motor c.Kamera photo.

21.Lingkup Kewenangan Penyedia JasaApabila penyedia jasa adalah perusahaan Kerja Sama Operasi (KSO) yang

beranggotakan lebih dari sebuah penyediajasa, anggota KSO tersebut memberi kuasa kepada salah satu anggota KSO untuk bertindak dan mewakili hak-hak dankewajiban-kewajiban anggota penyedia jasa lainnya terhadap Kuasa Pengguna Anggaran.

22.PersonilAlokasi personil yang dibutuhkan untuk pekerjaan pengawasan ini, adalah

sebagai berikut :

a.Tenaga Ahli1)Ketua Tim / Team Leader ( 1 orang )

SebagaiKetuaTim,

tugas

utamanyaadalah memimpin/mengkoordinirseluruhkegiatantim dalam pelaksanaan pekerjaan sampai pekerjaan dinyatakan selesai.

Pendidikan : S-1 Universitas Negeri atau Swasta dengan Status

Disamakan

Pengalaman Minimal 5 tahun dalam bidang yang sesuai

Mempunyai SKA Ahli Madya Arsitektur/Sipil.2)Tenaga Ahli Sipil/Struktur (1 orang)

Pendidikan : S1 Universitas Negeri atau Swasta dengan Status

Disamakan.

Pengalaman : Minimal 5 tahun dalam bidang yang sesuai

Memiliki SKA Ahli Muda Sipil/Struktur.3)Tenaga Ahli Arsitektur (1 orang)

Pendidikan : D3/S1 Universitas Negeri atau Swasta dengan

Status Disamakan.

Pengalaman : Minimal 5 tahun dalam bidang yang sesuai

Memiliki SKA Ahli Muda Interior.4)Tenaga Ahli Mekanikal/Plumbing (1 orang)

Pendidikan : S1 Universitas Negeri atau Swasta dengan Status

Disamakan.

Pengalaman : Minimal 5 tahun dalam bidang yang sesuai

Memiliki SKA Ahli Muda.5)Tenaga Ahli Elektrikal (1 orang)

Pendidikan : S1 Universitas Negeri atau Swasta dengan Status

Disamakan.

Pengalaman : Minimal 5 tahun dalam bidang yang sesuai

Memiliki SKA Ahli Muda Elektrikal.b.Tenaga PendukungPengawas (Inspector), (2 orang), D3/S1 T.Arsitektur/Sipil Universitas Negeri atau yang disamakan, Pengalaman minimal 3 tahun.

Estimator, (1 orang), D3/S1 T. Sipil/Arsitektur Universitas Negeri atau yang disamakan Pengalaman minimal 3 tahun.

Drafter CAD, (1 orang) D3/S1 T. Sipil/ ArsitekturUniversitasNegeri atau yang disamakan Pengalaman minimal 3 tahun.

Administrasi (2 orang), Minimal D3/S1 Universitas Negeri atau yang disamakan Pengalaman minimal 3 tahun.

23.Program KerjaPenyedia harus segera menyusun program kerja, meliputi :

1)Jadual kegiatan secara detail

2)Alokasi tenaga / personil secara lengkap (disiplin dan keahliannya) sesuai tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga / personil yang diusulkan Penyedia untuk melaksanakan tugas pengawasan dan harus mendapat persetujuan Pengguna Jasa.

3)Program kerja secara keseluruhan harus mendapat persetujuan dari Pengguna Jasa, setelah sebelumnya dipresentasikan dan mendapatkan pendapat teknis dari Pengelola Teknis Kegiatan.

24.Jadwal Tahapan PelaksanaanJadwal tahapan pelaksanaan kegiatan ini disesuaikan dengan pelaksanaan

pekerjaan konstruksi fisik/ pemborongan.

Laporan25.Laporan PendahuluanLaporan Pendahuluan memuat :

1.Rencana Kerja penyedia jasa secara menyeluruh/ konsep rancangan.

2.Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya.

3.Jadwal kegiatan pengawasan.

Laporan diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK

diterbitkan sebanyak 5 (lima) bendel.

26.Laporan Mingguan dan Laporan BulananLaporan Mingguan dan Laporan Bulanan, memuat :

1.Nama kegiatan dan nama petugas pengawas.

2.Pekerjaan yang diawasi sesuai dengan jadwal.

3.Spesifikasi yang dipersyaratkan dalam perencanaa.

4.Rincian hasil pengawasan pekerjaan.

5.Kesimpulan pengawasan.

27.Laporan KhususLaporan Khusus (bila diperlukan) memuat :

1.Bidang/ keadaan khusus yang dilaporkan.

2.Spesifikasi dan keadaan yang seharusnya sesuai dengan perencanaan sampai dengan terjadinya keadaan khusus tersebut.

3.Spesifikasi dan keadaan yang tidak sesuai yang terjadi dalam pelaksanaan disertai dengan kronologi kejadian beserta data bukti foto dan gambar.

4.Perbandingankeadaanyangseharusnyadengankeadaandalam pelaksanaan disertai kronologi kejadian dengan bukti pendukung data dan gambar/ foto.

5.Kesimpulan pengawasan.

28.Laporan AkhirLaporan Akhir memuat :

1.Nama kegiatan, waktu kegiatan dan nama petugas pengawas.

2.Daftar pekerjaan sesuai jadwal dan tahap pekerjaan.

3.Daftar kesimpulan dari masing-masing tahap pekerjaan.

4.Resume hasil pengawasan sesuai tahap pekerjaan.

5.Kesimpulan pengawasan.

Laporan diserahkan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal berakhirnya kontrak, diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku dan Flashdisk berisi seluruh laporan.

Hal-Hal Lain29.Produksi dalam NegeriSemua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukandi

dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.

30.Pedoman Pengumpulan Data LapanganPedoman pengumpulan data lapangan diperoleh dengan adanya record data

primer dan sekunder hasil pemantauan.

31.Alih PengetahuanJikadiperlukan,PenyediaJasaKonsultansiberkewajibanuntuk

menyelenggarakanpertemuandanpembahasandalamrangkaalih pengetahuan kepada personil proyek/ satuan kerja Kuasa Pengguna Anggaran, dengan cara mengadakan : pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansi pelaksanaan pekerjaan.

32.Penutupa.Setelah Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) ini diterima/disetujui,

Pengawas selanjutnya memeriksa semua bahan masukan dan mencari bahan-bahan masukan lain yang diperlukan.

b.Berdasarkan bahan masukan tersebut, Pengawas segera menyusun program kerja sebagai bahan diskusi untuk tugas pengawasan ini.

c.Setelah mempelajari dan mendapat penjelasan tentang pengarahan tugas ini dari Pokja Pengadaan, Pengawas segera membuat usulan teknis dan usulan biaya sesuai dengan pengarahan tugas ini.