kak pengawasan tes pangandaran

Upload: ekoyudhiwib

Post on 02-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kerangka Acuan Kerja

TRANSCRIPT

  • KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

    KEGIATAN

    PENGAWASAN PEMBANGUNAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA (TES) KAB. PANGANDARAN, PROV. JAWA BARAT

    KONTRAKTUAL TAHUN ANGGARAN 2015

    K EMENT ER I AN P E K E R J AAN UMUM DAN P E RUMAHAN RAK YA T D I R E K T O R A T J E N D E R A L C I P T A K A R Y A SATUAN KERJA PENGEMBANGAN PENATAAN BANGUNAN STRATEGIS Jl.KramatRayaNo.63,SenenJakartaPusatTelp./Fax.02131920090email:[email protected]

  • KERANGKA ACUAN KERJA

    PENGAWASAN PEMBANGUNAN TEMPAT EVAKUASI SEMENTARA (TES) KAB. PANGANDARAN, PROV. JAWA BARAT

    TAHUN ANGGARAN 2015 1. Latar Belakang

    a. Gambaran umum Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dimana penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang mengurangi risiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat, dan rehabilitasi yakni salah satunya adalah dengan membangun Bangunan TES/Shelter yang dapat digunakan sebagai lokasi untuk evakuasi sementara pada sesaat setelah terjadinya gempa dan tsunami. Gedung TES ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi korban yang diakibatkan oleh bencana gempa dan tsunami. Segera setelah tsunami, masyarakat yang berada di TES/Shelter akan dipindahkan ke tempat evakuasi akhir untuk jangka waktu tertentu. Pada saat tidak terjadi bencana, bangunan ini dapat digunakan untuk kegiatan kemasyarakatan yang lain. Penyusunan DED, telah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014 yang meliputi 28 titik lokasi pembangunan dan salah satunya di Kab. Pangandaran Jawa Barat, yang diselenggarakan oleh Satker Pengembangan Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategis Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, dimana hasil dari penyusunan DED tersebut akan di implementasikan dalam bentuk pembangunan fisik bangunan TES. Berdasarkan latar belakang dimaksud, serta dalam rangka mendukung pelaksanaan program dimaksud, maka diperlukan kegiatan jasa konsultan supervisi/pengawasan, dimana anggaran untuk kegiatan ini terdapat di Satuan Kerja Pengembangan Penataan Bangunan Strategis, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Ditjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, mulai dari tahap persiapan konstruksi, konstruksi, dan pemeliharaan sehingga hasil pelaksanaan pembangunan Gedung TES/Shelter sesuai dengan syarat, spesifikasi teknis dan gambar yang direncanakan.

    b. Alasan kegiatan dilaksanakan Selain proses DED sudah dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014, Pembangunan Gedung Tempat Evakuasi Sementara (TES/Shelter) di Kab. Pangandaran, merupakan salah satu Kabupaten prioritas yang memerlukan fasilitas TES, sebagai upaya penanggulangan bencana dengan mengurangi jumlah korban pada saat terjadinya bencana stunami.

  • 2

    Untuk mendukung pelaksanaan pembangunan TES/Shelter di Kab. Pangandaran, yang merupakan salah satu kegiatan pada Satuan Kerja Pengembangan Penataan Bangunan Strategis, secara efektif dan efisien maka diperlukan kegiatan jasa Konsultan Pengawasan.

    2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud Kerangka Acuan Kerja/Pengarahan Penugasan ini dimaksudkan sebagai petunjuk bagi Konsultan pengawas yang memuat masukan, azas, kriteria dan proses yang harus dipenuhi atau diperhatikan yang selanjutnya akan diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas pekerjaan pengawasan berkala perencanaan. Dengan penugasan ini diharapkan Konsultan Pengawas dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang dimaksud. Tujuan Konsultan Pengawas melakukan pekerjaan pengawasan pelaksanaan Konstruksi dengan uraian sebagaimana yang tercantum dalam RKS, risalah aanwijzing dan gambar perencanaan serta mengikuti ketentuan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor:45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

    3. NAMA DAN ORGANISASI PENGGUNA JASA Pengguna Jasa adalah Satuan Kerja Pengembangan Penataan dan Bangunan Strategis, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

    4. SUMBER PENDANAAN a. Biaya pelaksanaan pekerjaan dibebankan pada Biaya APBN Anggaran DIPA Satuan Kerja

    Pengembangan Penataan Bangunan Strategis, Tahun Anggaran 2015, dengan biaya maksimal sebesar Rp 200.000.000,- (Dua ratus juta rupiah).

    b. Pelaksanaan pekerjaan ini dilakukan secara kontraktual. Biaya konsultan dan tata cara pembayarannya diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan jasa konsultan.

    5. LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG a. Lingkup Lokasi

    Lokasi pelaksanaan kegiatan Pengawasan ini terletak di area pembangunan TES/Shelter di Kabupaten Pangandaran yakni di Pasar Wisata Pangandaran, Desa Pangandaran.

  • 3

    b. Lingkup Kegiatan 1) Pekerjaan pengawasan pelaksanaan, baik mengenai kuantitas, kualitas maupun

    ketepatan waktu pekerjaan; 2) Pekerjaan pengamanan untuk kelancaran pelaksanaan fisik baik dalam hal mutu

    bagian pekerjaan; 3) Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder yang terkait sesuai dengan kebutuhan

    proses pelaksanaan konstruksi dilapangan; 4) Pengaturan penggunaan bahan untuk pekerjaan, baik mengenai asal bahan, penilaian

    / penelitian bahan dan status, larangan/ penggunaan bahan; 5) Penyelesaian administrasi di lapangan, mengenai penyerahan pekerjaan,

    penyimpangan dari rencana, perhitungan pekerjaan lebih atau kurang, perpanjangan waktu pelaksanaan;

    6) Meneliti kebenaran gambar gambar sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing) untuk kelengkapan dokumen Pelaksanaan;

    7) Melakukan teguran secara tertulis yang diketahui oleh Tim Direksi Lapangan, serta PPK PPBS terhadap Kontraktor Pelaksana jika terjadi penyimpangan pelaksanaan selama masa konstruksi;

    8) Melakukan evaluasi dan klarifikasi terhadap dokumen adminstrasi dan teknis jika terjadi penambahan atau perubahan item pekerjaan.

    c. Lingkup Tugas Memeriksa gambar gambar kerja tambahan yang dibuat oleh kontraktor pelaksana,

    terutama yang mengakibatkan tambah atau kurangnya pekerjaan dan juga perhitungan serta gambar konstruksi yang dibuat oleh kontraktor pelaksana (shop drawings);

    Menerima dan menyiapkan Berita Acara sehubungan dengan penyelesaian pekerjaan di lapangan serta untuk keperluan pembayaran angsuran;

    Melakukan dan melaksanakan rapat koordinasi dengan mengundang pihak-pihak terkait selama masa pelaksanaan konstruksi;

    Memeriksa dan menyiapkan daftar volume dan nilai pekerjaan, serta penambahan atau pengurangan pekerjaan guna keperluan pembayaran;

    Mempersiapkan formulir laporan harian, mingguan dan bulanan, Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, penyerahan pertama dan kedua serta formulir formulir lainnya yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen rehabilitasi bangunan.

    Melakukan monitoring secara berkala selama masa pemeliharaan konstruksi berjalan, hingga menyetujui hasil pelaksanaan pemeliharaan konstruksi untuk diserah terimakan /FHO (Final Hand Over).

    Dalam pelaksanaan tugas, konsultan pengawas harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

  • 4

    d. Batasan Kegiatan Setiap pengadaan data dan informasi harus diupayakan oleh Konsultan Pengawas,

    namun sepanjang tersedia, Pemberi tugas maupun Dinas Pekerjaan Umum dan BPBD Propinsi/Kota/Kabupaten dapat mendukung pengadaan data dimaksud terutama bagi data dan informasi yang tersedia dalam jangkauan kewenangan.

    Untuk setiap data diharapkan terdapat lebih dari 1 (satu) alternatif atau referensi data, sedangkan yang bersifat peraturan perundang-undangan yang berlaku harus diperoleh secara lengkap dan mutakhir.

    e. Indikator Keluaran Tersusunnya laporan pelaksanaan mulai dari persiapan sampai dengan penyerahan

    pekerjaan pertama (PHO). Terlaksananya pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan dokumen

    perencanaan. Terlaksananya pengendalian terhadap proses penyelenggaraan proyek agar sesuai

    dengan rencana dan tolok ukurnya. Terbangunnya konstruksi fisik, sesuai dengan dokumen perencanaan, dengan hasil

    yang optimal. Terdokumentasikannya dan terinformasikannya proses pelaksanaan kegiatan konstruksi

    secara teknis dan adminstrasi kegiatan. Jenis keluaran yang diserahkan kepada pengguna jasa adalah: 1) Laporan Mingguan, minimal berisikan:

    - Tersusunnya profil proyek sesuai yang minimal berisikan Nama Penyedia Jasa Konstruksi, Nilai Kontrak, Waktu/lama kontrak pelaksanaan konstruksi, Sub Item Pekerjaan, Gambaran umum lapangan (gambar-gambar pra rencana permasalahan, dll).

    - Perumusan masalah secara umum dan , laporan cuaca, laporan tenaga kerja, peralatan,

    - Dokumen visual kegiatan selama 1 (satu) Minggu.. - Laporan Progress pelaksanaan konstruksi dilapangan. - Rekapitulasi capaian pekerjaan. Laporan harus diserahkan setiap minggu, sejak SPMK diterbitkan sebanyak 4 (empat) buku laporan dengan format A4, terdiri 2 (dua) buku berwarna, dan 2 (dua) buku hasil Coppy.

    2) Laporan Bulanan, minimal berisikan: Data umum pelaksanaan proyek dan perubahan-perubahan; Laporan hasil kemajuan pekerjaan dilengkapi Visual pelaksanaan konstruksi

    terhitung bulan pertama Kalender sampai dengan pekerjaan selesai;

  • 5

    Permasalahan atau kendala dan usulan solusi penanganannya; Dokumen Administrasi (surat menyurat selama pelaksanaan konstruksi); Notulensi dan Absesnsi rapat koordinasi yang dilaksanakan oleh Konsultan

    Supervisi, maupun pihak-pihak terkait; Laporan diserahterimakan sejumlah 4 (empat) buku tiap bulannya, terdiri 2 (dua)

    buku berwarna, dan 2 (dua) buku hasil Coppy dengan format A4, yang telah dibahas dan disetujui oleh Tim terkait/Direksi Lapangan.

    3) Laporan Akhir, Berisikan laporan dari seluruh rangkaian kegiatan supervisi pelaksanaan Konstruksi,

    yang dilengkapi dengan Album Foto (0%, 50%, dan 100%), BA pemeriksaan pekerjaan, serta hasil pemeriksaan gambar-gambar perubahan dan pelaksanaan (As Built Drawings) dalam proses pelaksanaan Konstruksi berjalan.

    Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 Minggu setelah pelaksanaan Konstruksi selesai sebanyak 4 (empat) buku laporan dengan format A4, terdiri 2 (dua) buku berwarna, dan 2 (dua) buku hasil Coppy.

    Selain laporan dalam bentuk hardcopy, Konsultan Supervisi/Pengawas berkewajiban menyiapkan seluruh hasil pekerjaannya dalam bentuk computer file yang dikemas ke dalam 1 (satu) unit Compact Disc, yang berisi informasi seluruh pekerjaan yang meliputi seluruh proses pelaporan pelaksanaan.

    6. PENDEKATAN DAN METODOLOGI Konsultan pengawas (sesuai dengan setiap bagian pekerjaan pengawasan pelaksanaan yang dihadapi di lapangan) harus merinci sendiri kegiatannya, yang secara garis besar sebagai berikut: a. Persiapan

    Menyusun program kerja, alokasi tenaga dan konsepsi pekerjaan pengawasan. Mengecek kebenaran dan selanjutnya diteruskan kepada Direksi Lapangan untuk

    disetujui, mengenai jadwal waktu pelaksanaan yang diajukan oleh kontraktor pelaksana (Time Schedule, Bar Chart dan S Curve serta Network Planning).

    b. Pekerjaan teknis Melaksanakan tahapan Mutual Cek Nol (MC 0) dengan melibatkan pihak yang terkait

    sebelum pekerjaan dilaksanakan; Melaksanakan pengawasan umum, pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi

    kegiatan pelaksanaan pembangunan agar pelaksanaan teknis maupun administratif teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya;

    Mengawasi kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari bahan atau komponen bangunan peralatan dan perlengkapan selama pekerjaan pelaksanaan di lapangan atau

  • 6

    ditempat kerja lain (workshop). Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan yang tepat dan cepat, agar

    batas waktu pelaksanaan sesuai dengan jadwal. Memberikan petunjuk, perintah, penambahan atau pengurangan pekerjaan dan harus

    menyampaikan kepada Pengelola Satuan Kerja atau disarankan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.

    Mengusulkan surat teguran kepada PPK untuk pelaksana jika terdapat kesalahan/penyimpangan dalam pelaksanaan pembangunan, baik dalam hal waktu, kuantitas, dan kualitas pekerjaan.

    Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai pengurangan dan penambahan biaya dan waktu serta tidak menyimpang dari kontrak serta dapat langsung disampaikan kepada kontraktor pelaksana dengan pemberitahuan kepada Direksi Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen.

    Memberikan bantuan dan petunjuk kepada kontraktor pelaksana dalam mengusahakan perijinan sehubungan dengan pelaksanaan rehabilitasi bangunan.

    Menyetujui perubahan gambar pelaksanaan, dan gambar kerja yang telah diketahui atau dikonfirmasi oleh Konsultan Perencana, Direksi Lapangan dan PPK.

    c. Konsultasi Melakukan konsultasi dengan Direksi Lapangan dan Pejabat Pembuat Komitmen untuk

    membicarakan masalah dan persoalan yang timbul selama masa pelaksanaan Konstruksi berlangsung.

    Membantu surat menyurat atau Administrasi dilapangan terkait dengan pelaksanaan konstruksi yang harus melibatkan Stakholder setempat.

    Mengadakan rapat berkala sedikitnya dua kali dalam sebulan dengan Direksi Lapangan, Perencana, Kontraktor Pelaksana, dan pihak lainnya jika diperlukan dengan tujuan untuk membicarakan masalah dan persoalan yang timbul dalam pelaksanaan. Untuk kemudian membuat risalah rapat dan mengirimkan kepada semua pihak yang bersangkutan, serta sudah diterima paling lambat 1 minggu kemudian.

    7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan pengawasan dimulai dari mulainya pelaksanaan fisik konstruksi sampai dengan Serah Terima I dalam waktu 4,5 (empat koma lima) bulan atau 135 (seratus tiga puluh lima) hari kalender, ditambah dengan Masa Pemeliharaan.

  • 7

    8. PELAKSANA DAN PENANGGUNGJAWAB KEGIATAN a. Pelaksana Kegiatan Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan oleh penyedia jasa konsultansi yang berpengalaman

    dalam bidang pengawasan/Supervisi pelaksanaan Konstruksi, bidang bangunan/kawasan/lingkungan. Tenaga ahli yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah: 1) Ketua Tim (Team Leader)

    Team Leader berjumlah 1 orang dengan masa tugas sesuai intensitas di BOQ dengan persyaratan sebagai berikut: - Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil, lulusan universitas atau

    perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    - Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang telah disahkan oleh LPJK .

    - Berpengalaman sebagai Team Leader pada pekerjaan pengawasan konstruksi bangunan gedung bertingkat minimal 4 (empat) tahun dilengkapi dengan referensi kerja.

    Lingkup tugas Team Leader yaitu memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

    2) Tenaga Ahli Struktur Tenaga Ahli Struktur berjumlah 1 orang dengan masa tugas sesuai intensitas di BOQ dengan persyaratan sebagai berikut: - Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil Struktur, lulusan universitas

    atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    - Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang telah disahkan oleh LPJK .

    - Berpengalaman sebagai Ahli Struktur pada pekerjaan pengawasan konstruksi bangunan gedung bertingkat minimal 3 (tiga) tahun dilengkapi dengan referensi kerja.

    Lingkup tugas Ahli Struktur yaitu melakukan pengarahan dan pengawasan (waktu dan spesifikasi/kualitas) dan pelaporan pekerjaan konstruksi bidang arsitektur, Melakukan review desain khusus bidang pekerjaan arsitektur dan membantu Team Leader dalam

  • 8

    menyusun laporan kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

    3) Tenaga Ahli Mekanikal Elektrikal Tenaga Ahli Arsitektur berjumlah 1 orang dengan masa tugas sesuai intensitas di BOQ dengan persyaratan sebagai berikut: - Latar belakang pendidikan Strata 1 (S1) Elektro/Mesin, lulusan universitas atau

    perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi.

    - Memiliki sertifikasi keahlian (SKA) yang dikeluarkan oleh asosiasi profesi yang telah disahkan oleh LPJK .

    - Berpengalaman sebagai Ahli Arsitektur pada pekerjaan pengawasan konstruksi bangunan gedung bertingkat minimal 2 (dua) tahun dilengkapi dengan referensi kerja.

    Lingkup tugas Ahli Mekanikal Elektrikal (ME) yaitu memeriksa dan memastikan shop drawing dan as build drawing pekerjaan keterkaitan ME dengan Struktur yang dibuat oleh kontraktor sesuai dengan gambar perencanaan dan membantu Team Leader dalam menyusun laporan kegiatan selama pelaksanaan pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai.

    4) Tenaga Pendukung Tenaga pendukung yang dibutuhkan dalam membantu proses pelaksanaan pekerjaan konsultan Supervisi/Pengawasan, sesuai dengan sasaran kegiatan antara lain: - Tenaga Pengawas pekerjaan Sipil, 1 orang, pendidikan minimal D3 Teknik Sipil,

    pengalaman 3 (tiga) tahun dibidangnya; - Tenaga Sekretaris/Administras, 1 orang, pendidikan minimal SMA dan

    berpengalaman dibidangnya. Penanggungjawab Kegiatan

    Penanggungjawab kegiatan adalah Satuan Kerja Pengembangan Penataan Bangunan Strategis, Direktorat Bina Penataan Bangunan, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

  • KAK SUPERVISI TES PANGANDARAN 4.5bln_rev.1-100715KAK DAN BOQ