kak kaji rpp fisik strategis jalan menuju rusun daan mogot_baru_dgn edit

7/24/2019 KAK Kaji RPP FISIK Strategis Jalan Menuju Rusun Daan Mogot_baru_dgn Edit

1/12

RPP

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

DINAS BINA MARGA

KERANGKA ACUAN

(TERM OF REFERENCE)

PENGADAAN JASA KONSTRUKSI

Nama Program : Program Pembangunan/Peningkatan Jalan danJembatan

Nama Kegiatan : Pembangunan/Peningkatan jalan-jalan strategisdi Prov. DKI Jakarta

Nama Paket

No. Kegiatan

:

:

Pembangunan/Peningkatan Jalan - JalanStrategis di Prov. DKI Jakarta (Jalan MenujuRusun Daan Mogot)1.03.01.022

Kode Rekening : 5.2.3.21.06Klasifikasi : Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Jalan Raya

(Kecuali Jalan Layang), jalan, rel kereta api danlandas pacu bandara (SI003)

Tahun Anggaran : 2015Lokasi : Provinsi DKI Jakarta

Pagu Anggaran : Rp.243.426.802.700,00

HPS : Rp 2.972.648.787,79


2/12

1Pembangunan/Peningkatan Jalan-Jalan Strategis di Prov. DKI Jakarta (Jalan menuju Rusun Daan Mogot)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

I. LATAR BELAKANG

Permasalahan lalu lintas tidak akan dapat terlepas dari faktor-faktor yang

melatar belakangi terjadinya mobilitas pergerakan lalu lintas, dimana salah satu dari faktor

tersebut adalah penduduk. Tekanan terhadap prasarana dan sarana transportasi di wilayah

perkotaan Indonesia, khususnya Jabotabek sangat dipengaruhi oleh intensitas dan

mobilitas pergerakan penduduk antar bagian wilayah.

Tingkat pertumbuhan penduduk diperkirakan akan terus berlanjut hingga masa

yang akan datang, dan tentunya akan mengakibatkan terjadinya peningkatan yang sangat

berarti terhadap mobilitas perjalanan orang dan barang, jumlah kendaraan bermotor dan

arus lalu lintas jalan raya. Dapat dipastikan bahwa permasalahan lalu lintas yang kronis

akan terjadi apabila penanganan-penanganan yang seksama dan terintegrasi tidak segera

dilakukan, khususnya kondisi kemacetan lalu lintas telah memprihatinkan dan melanda

hampir seluruh jalan-jalan raya yang ada dengan durasi waktu kemacetan yang tidak

terbatas hanya pada saat jam sibuk saja, melainkan telah tersebar hampir sepanjang hari,

khususnya pada daerah pusat kota.

Namun demikian, tidak dapat dipungkiri kawasan Jabodetabek terus

berkembang dan Jakarta sebagai kota inti yang merupakan pusat lokasi kegiatan

perekonomian dan pemerintahan menerima beban lalu lintas yang meningkat setiaptahunnya. Pemberitaan media massa menyatakan banyaknya kerusakan jalan yang

mengganggu aktivitas masyarakat yang diakibatkan karena mutu dari bahan jalan tidak

memenuhi standar, pengaruh cuaca serta iklim tropis, beban berlebih (overloading) dari

muatan kendaraan berat yang menyebabkan terjadinya proses kerusakan jalan dengan

cepat. Sehingga, agar tercipta jalan yang aman, nyaman dan memberikan manfaat yang

signifikan bagi kesinambungan masyarakat luas, perlu diperhatikan secara seksama

perencanaan sampai dengan pelaksanaan pembangunan jalan tersebut.

Hal ini menuntut adanya pembenahan transportasi dan infrastruktur jalan yang

lebih memadai dan terintegrasi dengan penanganan yang tepat dan cepat. Untuk itu Dinas

Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menganggarkan kegiatan Peningkatan Jalan-Jalan

Strategis Jakarta dengan tujuan terwujudnya pelaksanaan konstruksi pembangunan dan

peningkatan jalan menuju Rumah Susun Daan Mogot sehingga aksesbilitas dapat lebih

mudah dan lancar. Dunia usaha jasa konstruksi diberikan kesempatan untuk berperan

serta dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi di lingkungan Dinas Bina Marga Provinsi

DKI Jakarta khususnya di sektor prasarana jalan dan jembatan.


3/12


Kerangka Acuan Kerja KAK atau Term of Reference (TOR) ini disajikan sebagai

dasar acuan bagi para penyedia jasa konstruksi dalam mengajukan penawaran.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah terbangun dan terlaksananya kegiatan

Pembangunan/Peningkatan Jalan di DKI Jakarta khususnya pembangunan Jalan menuju

Rusun Daan Mogot.

III. SASARAN

Sasaran dari kegiatan ini sebagai berikut :

a. Menyediakan jalan sebagai prasarana transportasi yang mempunyai peranan

penting bagi masyarakat dalam melakukan aktifitas kegiatan sehari-hari serta

melakukan kegiatan perekonomian, sosial dan budaya.

b. Menyediakan jalan yang tahan dan kuat terhadap beban lalu lintas berat

maupun perubahan cuaca atau temperatur.

c. Penggunaaan bahan konstruksi dalam desain adalah material yang

memenuhi efisiensi dan persyaratan teknis konstruksi jalan seperti aspal dan

beton.

d. Bentuk dan konsep desain konstruksi mempertimbangkan faktor ramah

lingkungan dan representatif bagi kota metropolitan seperti Jakarta.

e. Metode pelaksanaan konstruksi memperhatikan kepentingan keselamatan dan

kelancaran lalu lintas umum yang sudah ada baik mobil maupun alat transportasi

lain secara efektif dan efisien.

IV. LOKASI KEGIATAN

Lokasi Kegiatan adalah Jalan menuju Rumah Susun Daan Mogot di Jl. Daan Mogot, KotaAdministrasi Jakarta Barat

V. LINGKUP KEGIATAN

Tahapan-tahapan kegiatan pelaksanaan Pembangunan/Peningkatan Jalan-Jalan

Srategis di Prov. DKI Jakarta (Jalan menuju Rusun Daan Mogot) adalah :

a. Pekerjaan Tanah

b. Pekerjaan Perkerasan berbutir dan perkerasan beton semen

VI. SUMBER PENDANAAN


4/12


Sumber pendanaan untuk kegiatan ini dialokasikan melalui Anggaran Pendapatan

dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI Jakarta yang tertuang dalam Dokumen

Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-SKPD) Dinas Bina Marga

Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 20154, Nomor: 744/DPA/2015, SKPD tanggal 27

April 2015 dengan nama paket kegiatan Pembangunan/Peningkatan jalan-jalan strategis di

Prov. DKI Jakarta (Jalan Menuju Rusun Daan Mogot) dengan nilai pagu anggaran sebesar

Rp. 243.426.802.700,00 (Dua Ratus Empat Puluh Tiga Milyar Empat Ratus Dua Puluh

Enam Juta Delapan Ratus Dua Ribu Tujuh Ratus Rupiah).

Sedangkan HPS untuk paket pekerjaan Pembangunan/Peningkatan jalan-jalan

strategis di Prov. DKI Jakarta (Jalan menuju Rusun Daan Mogot) adalah Rp

2.972.648.787,79 (Dua Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Dua Juta Enam Ratus Empat

Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Delapan Puluh Tujuh Koma Tujuh Puluh Sembilan)

VII. DATA UMUM KEGIATAN

Program : Program Pembangunan/Peningkatan Jalan dan Jembatan

Nomor Kegiatan : 1.03.01.006

Nama Kegiatan

Nama Paket

:

Pembangunan/Peningkatan jalan-jalan strategis di Prov. DKI

Jakarta

Pembangunan/Peningkatan jalan-jalan strategis di Prov. DKI

Jakarta (Jalan Menuju Rusun Daan Mogot)Organisasi/SKPD : Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta

Pagu Anggaran

HPS :

Rp. 243.426.802.700

Rp. 2.972.648.787,79

VIII. REFERENSI HUKUM

Peraturan/ketentuan yang menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan konstruksi

ini adalah :

a. Undang-undang RI Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi

b. UndangUndang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

c. UndangUndang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.

d. Peraturan Pemerintah RI Nomor 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa

Konstruksi.

e. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2006 tentang Jalan.

f. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 tentang Usaha dan Peran Masyarakat

Jasa Konstruksi.


5/12


g. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 jo. Peraturan Pemerintah Nomor 59

Tahun 2010, Pasal 13 ayat 1 dan 2.

h. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang/Jasa Pemerintah beserta Penjelasan dan Lampirannya.

i. Peraturan Presiden Republik Indonesia No.04 Tahun 2015 tentang Perubahan

Keempat Atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan

Barang / Jasa Pemerintah.

j. Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan

Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

k. Rencana Kerja dan Syarat Umum, Administrasi dan Teknis yang akan dicantumkan

dalam Surat Perjanjian/Kontrak.

I. ORGANISASIPENGADAANBARANG/JASA

Paket kegiatan ini memiliki organisasi pengadaan barang/jasa sebagai berikut:

1. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut (SKPD) adalah Dinas

Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

2. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang

kewenangan penggunaan anggaran adalah Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI

Jakarta.

3. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabat yangditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBD, dalam hal ini Kepala Bidang Jalan

dan Jembatan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

4. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah pejabat yang

bertanggung jawab atas pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa, dalam hal ini

adalah Kepala Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

5. Pokja Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut ULP adalah unit

organisasi Pemerintah Daerah yang berfungsi melaksanakan Pengadaan

Barang/Jasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit

yang sudah ada, dalam hal ini adalah UPPBJ BALAIKOTA.

6. Panitia Penerima Hasil Pekerjaan adalah panitia/pejabat yang ditetapkan oleh

PA/KPA yang bertugas memeriksa dan menerima hasil pekerjaan.

II. METODEPENYEDIAJASA

Metode yang digunakan adalah Lelang Umum.


6/12


III. JADWALPELAKSANAANPENGADAANBARANGDANJASA

Jangka waktu kegiatan jasa konstruksi ini harus harus sesuai dengan pelaksanaan

konstruksi yaitu diselesaikan dalam waktu 105 (seratus lima) hari kalender, terhitung

sejak tanggal diterbitkan Surat Perjanjian/Kontrak oleh Pemberi Tugas atau saat

dimulainya pekerjaan jasa konstruksi pertama kali.

No LokasiPeriode Pelaksanaan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Pekerjaan Persiapan

2. Proses Pengadaan

3. Pelaksanaan Pekerjaan

4. Serah Terima Pekerjaan

IX. JANGKA WAKTU

Jangka waktu pelaksanaan kegiatan ini adalah 105 (Seratus lima) hari kalender,

terhitung mulai diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) sampai dengan Serah

Terima Pekerjaan Konstruksi Fisik.

X. KELUARAN

Adapun keluaran yang diinginkan dari pekerjaan ini adalah :a. Terbangunnya Jalan beserta kelengkapannya

b. Rencana kerja, barchart, dan S curve yang telah disetujui dan ditandatangani

Pihak PPK.

c. Buku Harian Lapangan (BHL), yang memuat semua kejadian dan perintah atau

petunjuk penting dari Pejabat Pengendali Teknis Kegiatan dan Kontraktor

Pengawas (Supervisor), yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, waktu

penyelesaian pekerjaan, danpemenuhan syarat teknis.

d. Laporan Harian Lapangan berisi keterangan tentang :

Tenaga kerja;

Peralatan;

Pekerjaan yang dilaksanakan ;serta

Waktu pelaksanaan dan cuaca.

e. Segala bentuk Laporan berupa resume yang berisi kemajuan (progress) pekerjaan.

f. Notulen rapat dilapangan (site meeting).

g. Addendum Surat Perjanjian Kontrak tentang Perubahan Pekerjaan dan Berita

Acara Pemeriksaan Pekerjaan Tambah Kurang (bila ada perubahan pekerjaan).


7/12


h. Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, untuk pembayaran angsuran, yang dilengkapi

foto visual

i. Surat Pernyataan selesainya pekerjaan.

j. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan I (PHO).

k. Berita Acara Penyerahan Pekerjaan II (FHO).

l. Gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan (as built drawing) berupa hasil

cetaknya sebanyak 5(lima) rangkap. Dokumen ini harus sudah diserahkan sebelum

Serah Terima Pekerjaan I (PHO).

XI. KUALIFIKASI PENYEDIA JASA

Pengadaan dilaksanakan dengan metode proses lelang umum adapun

kualifikasi kontraktor adalah :

a. Penyedia Jasa harus memiliki IUJK yang sesuai dengan Bidangnya dan masih

berlaku.

b. Memiliki kemampuan pada klasifikasi Jasa Pelaksana Sub Klasifikasi Jasa

Pelaksana Untuk Konstruksi Jalan Raya (kecuali Jalan Layang), jalan, rel kereta

api, dan landas pacu bandara yang dibuktikan dengan SBU (SI003) yang masih

berlaku.

c. Memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir

(SPT Tahunan) serta memiliki laporan bulanan PPh Pasal 21.

d. Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia jasa konstruksi

dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik di lingkungan pemerintah maupun

swasta termasuk pengalaman subkontrak;

e. Menyampaikan daftar pengalaman pekerjaan sejenis dalam kurun waktu 10

(Sepuluh) tahun terakhir.

f. Selama 10 (sepuluh) tahun pernah memiliki Kemampuan Dasar (KD) pengalaman

melaksanakan pekerjaan pembangunan jalan sesuai paket pekerjaan yang akan

dilelangkan.

g. Penyedia Jasa harus memiliki Sertifikat Manajemen Mutu ISO series 14000

(manajemen lingkungan) dan ISO series 9000 (manajemen mutu) dan Sertifikat

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) (sesuai PP No.50

Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum

No. 05/PRTM/2014 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum) atau OHSAS 18000,

serta melampirkan rekamannya.


8/12


h. menyampaikan pernyataan/pengakuan tertulis bahwa badan usaha yang

bersangkutan dan manajemennya tidak dalam pengawasan pengadilan, tidak

bangkrut, dan tidak sedang dihentikan kegiatan usahanya;

i. Salah satu dan/atau semua pengurus badan usaha tidak masuk dalam daftar

hitam;

j. Memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan serta personil yang

diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan

k. Menyampaikan analisa harga satuan pekerjaan dengan persyaratan upah minimum

sesuai dengan Pergub No 20 Tahun 2015 Tentang Upah Minimum Sektoral

Provinsi 2015.

XII. PERALATAN MATERIAL DARI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

Guna menunjang kelancaran pekerjaan dan menjamin hasil dengan mutu yang

tinggi, Penyedia Jasa Konstruksi agar memiliki/sewa peralatan material sesuai daftar

peralatan minimal untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi serta dapat dibuktikan dengan

bukti kepemilikan dan tidak kurang sebagaimana berikut:

NO NAMA ALATJUMLAH

MINIMUMSATUAN

1. Bar Bender 1 Unit

2. Bar Cutter 1 Unit

3. Bekisting dari besi 1 Unit

4.Mesin penghampar dengan

vibrator1 Unit

5. Concrete Vibrator 1 Unit

6. Truck Mixer 2 Unit

7. Batching Plant 1 Unit

8. Concrete Cutter 1 Unit

9. Water tank truck 1 Unit

10. Generator set 1 Unit

11. Excavator 1 Unit

12.Laboratorium Equipment

(Marshall Test, Mold)1 Unit

13. Jack Hammer 2 Unit


9/12


NO NAMA ALATJUMLAH

MINIMUMSATUAN

14. Baby Roller/Stamper 1 Buah

15. Peralatan Core Drill 1 Unit

16. Kendaraan Bak (Pick Up) 2 Buah

17. Total Station/Theodolit 2 Unit

18. Waterpass 2 Unit

19. Balok/Mistar Penggetar (Vibrasi) 2 Unit

20. Light Truk 5 ton 2 Unit

XIII. TENAGA AHLI DARI PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

Guna menunjang kelancaran pekerjaan dan menjamin hasil dengan mutu yang

tinggi, Penyedia Jasa Konstruksi agar menyediakan tenaga ahli dengan SKA (Surat

Keterangan Tenaga Ahli ) minimal sebagai berikut :

NO PERSONILJUMLAH

MINIMUM

PENDIDIKAN

MINIMAL

PENGA

LAMAN

MINIMUM

(THN)

SERTIFIKAT KEAHLIAN

(MINIMUM)

1.General

Superintendent1 S1 T. Sipil 9

Ahli Madya TeknikJalan (202)

2. Site Manager 1 S1 T. Sipil 5Ahli Madya Teknik

Jalan (202)

3. Surveyor 1D3

T. Geodesi5 -

4. Quality Control 1 S1 T. Sipil 5Ahli Madya Teknik

Jalan (202)

5. Drafter 1 STM 3 -

6.Manager ADM &

Keuangan1 S1 Ekonomi 3 -

7. Manager Peralatan 1 S1 T. Mesin 3Ahli Pratama Teknik

Mekanikal (301)

Tenaga terampil lain yang diperlukan dalam menunjang kegiatan pelaksanaan

pekerjaan dapat disertakan dalam dokumen penawaran dan menjadi bahan pertimbangan

dalam evaluasi teknis.

XIV. KETENTUAN PENYEDIAAN BAHAN DAN MATERIAL


10/12


Dalam hal pengadaan U-Ditch, Tutup U-Ditch, kanstin dan pekerjaan precast

lainnya yang tercantum dalam BOQ atau RKS Penyedia Jasa harus mencantumkan

dukungan pabrikasi, yang berisi :

1. Pernyataan kesanggupan dari pabrik untuk mensuplai pengadaan U Ditch, Tutup U

Ditch, kanstin dan pekerjaan precast lainnya yang tercantum dalam BOQ atau RKS

dan mencantumkan harga jual.

2. Brosur Asli/katalog

Pabrikan U-Ditch, Tutup U-Ditch, kanstin dan pekerjaan precast lainnya yang

tercantum dalam BOQ atau RKS sudah pernah membuat barang sejenis. Penanda

tangan dari perusahaan pendukung barang sejenis harus mempunyai kapasitas

untuk member dukungan dan harus melampirkan brosur asli. Surat dukungan

tersebut akan diubah bilamana Penyedia Jasa telah menjadi pemenang, menjadi

surat Kesanggupan sebagai penyedia bahan..

Dalam hal pengadaan Beton Ready Mix yang tercantum dalam BOQ atau RKS

Penyedia Jasa harus mencantumkan surat dukungan dari Batching Planyang berlokasi di

Jakarta. Surat dukungan tersebut akan diubah bilamana Penyedia Jasa telah menjadi

pemenang, menjadi surat Kesanggupan sebagai penyedia bahan..

XV. KETENTUAN LAINNYA

1. Item pekerjaan, volume pekerjaan dan gambar Perencanaan yang dilaksanakanoleh Pemberi pekerjaan hanyalah prakiraan pelaksanaan pekerjaan, bukanlah

syarat maupun pedoman mutlak dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Pembayaran dilakukan senilai pekerjaan yang telah terpasang tidak termasuk

bahan/material dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.

3. Kontrak adalah kontrak harga satuan, volume dalam Bill of Quantity merupakan

volume prakiraan pekerjaan. Pembayaran dilakukan terhadap volume yang

dilaksanakan.

4. Pembayaran dapat dilakukan apabila pekerjaan telah dilaksanakan dan dapat

berfungsi sebagaimana mestinya dengan baik.

5. Volume dan jenis pekerjaan pada Rincian Jenis Pekerjaan Mata Pembayaran

Utama hanya merupakan Prakiraan Pekerjaan. Penyedia Jasa dapat menambah

atau mengurangi volume dan jenis pekerjaan pada Rincian Jenis Pekerjaan Mata

Pembayaran Utama sesuai dengan situasi kondisi lapangan.

6. Penyedia Jasa harus memahami kondisi lapangan dan harus memperhitungkan

segala biaya tambahan yang muncul/terjadi demi kelancaran pelaksanaanpekerjaan. Biaya tersebut menjadi beban Penyedia Jasa dan sudah termasuk


11/12


dalam harga satuan yang ditawarkan. Masalah sosial yang menyangkut

penambahan biaya merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa.

XVI. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta memberi wewenang kepada Penyedia Jasa

Konstruksi untuk menyusun rencana kerja sesuai syarat dan ketentuan dan disetujui oleh

pemberi tugas, dalam hal ini adalah Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA).

XVII. PRODUKSI DALAM NEGERI

Semua kegiatan jasa konstruksi berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini

harus dilakukan di dalam wilayah Provinsi DKI Jakarta. Dianjurkan menggunakan produksi

dalam negeri yang dalam penggunaannya merupakan bahan material yang kokoh dan

kuat.

XVIII. PERSYARATAN KERJASAMA

Dalam melaksanakan pekerjaan konstruksi, Penyedia Jasa Konstruksi harus

memenuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh pihak Pengguna Anggaran baik secara

lisan maupun tertulis dan berpedoman pada Peraturan Presiden Republik Indonesia No.

04 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Republik Indonesia

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah serta Keputusan

Gubernur Provinsi DKI Jakarta dan Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota

Jakarta No. 142 Tahun 2013 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Pembayaran untuk Penyedia Jasa Konstruksi dilakukan sesuai dengan pekerjaan

dan tidak melebihi prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan. Bagi Penyedia Jasa

Konstruksi yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan peraturan maupun

ketentuan tersebut, akan dikenakan sanksi berupa teguran, peringatan, denda dan

pembatalan/ pencabutan SPK atau Surat Perjanjian/Kontrak .

Semua hasil laporan-laporan, Rencana Anggaran Biaya (RAB), gambar-gambar

konstruksi harus disimpan dalam media flash disk serta diserahkan sebagai produk

Penyedia Jasa Konstruksi yang bersangkutan.


12/12


XIX. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Kepala Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta menyediakan 1 (satu) berkas yang

berisi data dan informasi yang tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini, Rencana

Kerja dan Syarat yang akan menjadi lampiran Surat Perjanjian/Kontrak. Penyedia Jasa

Konstruksi akan mengumpulkan data pendukung baik data sekunder maupun laporan-

laporan lainnya yang berkaitan dengan jalan yang dipengaruhi/mempengaruhi yang

direncanakan.

Jakarta, 2015

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan

Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta

Selaku

Pejabat Pembuat Komitmen

(PPK)

Yudi FebriyadiNIP 196302271994021002

kak kaji rpp fisik strategis jalan menuju rusun daan mogot_baru_dgn edit

Documents