kak iso bppt addendum.pdf

4
KAK Jasa Konsultansi Audit Eksternal Sertifikasi ISO Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU Jl. Jend. A. Yani No.64 A, Km.40 Telp. (0511)4722324 Martapura 70611 Website : www.bppt.banjarkab.go.id , CS 0511 4721000, sms gateway 0811 500 666 K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( K A K ) Untuk Pengadaan Jasa Konsultasi : SERTIFIKASI AUDIT EKSTERNAL ISO 9001:2008 Kegiatan : AUDIT EKSTERNAL SERTIFIKASI ISO 9001 : 2008 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN BANJAR TAHUN ANGGARAN 2013

Upload: dallas-pope

Post on 29-Nov-2015

125 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

KAK ISO BPPT Addendum.pdf

TRANSCRIPT

Page 1: KAK ISO BPPT Addendum.pdf

KAK Jasa Konsultansi Audit Eksternal Sertifikasi ISO Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIJINAN TERPADU Jl. Jend. A. Yani No.64 A, Km.40 Telp. (0511)4722324 Martapura 70611

Website : www.bppt.banjarkab.go.id , CS 0511 4721000, sms gateway 0811 500 666

K E R A N G K A A C U A N K E R J A

( K A K )

Untuk Pengadaan Jasa Konsultasi :

SERTIFIKASI AUDIT EKSTERNAL ISO 9001:2008

Kegiatan :

AUDIT EKSTERNAL SERTIFIKASI ISO

9001 : 2008

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

DAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU

KABUPATEN BANJAR

TAHUN ANGGARAN 2013

Page 2: KAK ISO BPPT Addendum.pdf

KAK Jasa Konsultansi Audit Eksternal Sertifikasi ISO Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar

KERANGKA ACUAN KERJA

1. LATAR BELAKANG a. Dasar Hukum

1. Undang – undang Republik Indonesia nomor.25 tahun 2009

tentang Pelayanan Publik (lembaran Negara RI Tahun 2009

nomor: 112 dan Tambahan lembaran negara republik Indonesia

Nomor 5038);

2. Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010

tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

3. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum

Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan

instansi Pemerintah;

4. Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara

Nomor KEP/26/M.Pan/2/2004 tentang Petunjuk Teknis

Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelenggaraan

Pelayanan Publik;

5. Peraturan Menteri Negara Pendayugunaan Aparatur Negara

Nomor PER/20/M.PAN/04/2006 tentang Pedoman Penyusunan

Standar Pelayanan Publik;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor: 38 Tahun

2012 tentang Pedoman penilian Kinerja Unit Pelayanan Publik

b. Gambaran Umum

Pengakuan dalam bentuk sertifikasi ISO 9001:2008 untuk suatu

lembaga pelayanan publik seperti Badan Koordinasi Penanaman

Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu (BKPMPPT) Kabupaten

Banjar pada tahun 2009, pengakuan tersebut merupakan cermin

pengakuan masrayakat terhadap perbaikan dan peningkatan

pelayanan yang diberikan instansi terkait.

Penerapan sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di Badan

Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu

Kabupaten Banjar juga berdampak pada perbaikan yang terus

menerus pada prosesnya sehingga mendorong organisasi mampu

bersaing untuk mengedepankan pelanggan, serta mendorong

organisasi untuk selalu dinamis sesuai dengan tuntunan jaman,

sehingga perlu adanya perbaikan – perbaikan baik secara dokumen

dan mekanisme sesuai standar ISO 9001:2008 yang dipesyaratkan.

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang diterapkan secara

konsisten akan menjadi kerangka acuan grand design pelayanan

publik dalam tercapainya kepuasan bagi pelanggan di organisasi

tersebut.

2. MAKSUD DAN

TUJUAN

Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan Konsultansi Audit Ekternal

Sertifikasi ISO, sebagai berikut ;

a. Meningkatkan kualitas Manajemen Pelayanan Perijinan pada

Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

Terpadu Kabupaten Banjar.

b. Terselenggaranya pelatihan pemahaman dan dokumentasi

sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

c. Terlaksanannya Audit internal

Page 3: KAK ISO BPPT Addendum.pdf

KAK Jasa Konsultansi Audit Eksternal Sertifikasi ISO Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar

d. Mempertahankan sertifikat ISO 9001:2008 pada Badan

Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

Terpadu Kabupaten Banjar.

3. SASARAN Peningkatan kualitas layanan (efisiensi, efektivitas dan produktivitas

yang berkesinambungan) sesuai dengan standart nasional serta

menghindarkan penyagunaan kewenangan.

4. NAMA ORGANISASI

DAN PEJABAT

PEMBUAT

KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen :

H. Gt. Rendy Firmansyah, SE, MM

Nama Organisasi :

Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu

Kabupaten Banjar

5. SUMBER

PENDANAAN

Biaya pelaksanaan Sertifikasi Audit Eksternal ISO 9001:2008 berasal

dari APBD Kabupaten Banjar Tahun Anggaran 2013, dengan Pagu

sebesar Rp. 162.500.000,- (seratus enam puluh dua juta lima ratus ribu

rupiah). Sedangkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sebesar Rp.

162.140.000,- (seratus enam puluh dua juta seratus empat puluh ribu

rupiah)

6. LOKASI PEKERJAAN Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu

Kabupaten Banjar

Alamat : jl. A. Yani No.64, KM.40 – Martapura, Kalimantan Selatan

7. LINGKUP

PEKERJAAN

Proses Sertifikasi Audit Eksternal ISO 9001:2008 secara garis besar

meliputi :

a. Tinjauan awal identifikasi perbaikan dan organisasi ISO;

b. Pelatihan penyegaran ISO 9001:2008;

c. Review dokumen sistem manajemen mutu ISO 9001:2008

d. Asistensi Pelaporan Sasaran Mutu

e. Pelatihan Audit ISO 9001;2008

f. Audit Internal mutu dan perbaikan

g. Audit Surveilance ISO 9001:2008

h. Tindakan perbaikan dan perpanjangan Sertifikat ISO

8. JANGKA WAKTU

PELAKSANAAN

Kegiatan Sertifikasi Audit Eksternal ISO 9001:2008 dilaksanakan

selama 2 (dua) bulan.

9. TENAGA AHLI Sesuai dengan ruang lingkup pelaksanaan kegiatan Sertifikasi Audit

Eksternal ISO 9001:2008, membutuhkan tenaga ahli dengan kualitas

dan keahlian sebagai berikut :

1. Ahli Utama Manajemen Mutu, jumlah 1 (satu) orang.

a. Pendidikan Magister (S2) Ilmu Administrasi

berpengalaman dibidangnya minimal 10 (sepuluh) tahun.

b. Berpengalaman melakukan konsultansi Sistem manajemen

mutu ISO 9001 minimal 20 (dua puluh) proyek ISO 9001.

c. Telah lulus Lead Assessor ISO 9001:2008 yang diakui

Badan Internasional.

2. Ahli Madya Manajemen Mutu, jumlah 2 (dua) orang.

a. Pendidikan minimal S2 Jurusan Ilmu Administrasi /

Manajemen.

Page 4: KAK ISO BPPT Addendum.pdf

KAK Jasa Konsultansi Audit Eksternal Sertifikasi ISO Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar

b. Pengalaman dibidangnya minimal 8 (delapan) tahun

dengan pekerjaan minimal 15 (lima belas) proyek ISO

9001..

c. Telah lulus Lead assessor ISO 9001 yang diakui badan

Internasional

Tenaga Pendukung terdiri dari

1. Sekretaris/ Administrator

2. Operator Komputer

10. KELUARAN Sertifikat ISO 9001:2008 pada Badan Koordinasi Penanaman Modal

dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Banjar

11. LAPORAN

Pelaporan untuk pekerjaan ini dibuat berdasarkan tahap – tahap yang

telah dilaksanakan dan disusun dengan menggunakan standar buku

pelaporan, adapun tahapan laporan sebagai berikut :

1. Laporan pendahuluan

Laporan ini berisi tentang kegiatan yang dilakukan dalam

pelaksanaan Sertifikasi Audit Eksternal ISO 9001:2008 berupa

laporan kajian awal sistem dan pelatihan penyegaran ISO.

Laporan pendahuluan dibuat sebanyak 5 (lima) buku.

2. Laporan draft akhir

Laporan ini merupakan hasil keseluruhan kegiatan Sertifikasi

Audit Eksternal ISO 9001:2008 berupa laporan penerapan

audit internal, audit badan sertifikasi, tindakan perbaikan dan

rekomendasi sertifikat Sistem Manajemen Mutu ISO

9001:2008. Laporan dibuat sebanyak 10 (sepuluh) buku.

3. Laporan akhir

Laporan ini merupakan hasil keseluruhan kegiatan yang

berisikan hasil penyempurnaan laporan akhir. Laporan dibuat

sebanyak 15 (lima belas) buku.

12. PENUTUP Demikian Kerangka Acuan kerja (KAK) pekerjaan Sertifikasi Audit

Eksternal ISO 9001:2008 di Badan Koordinasi Penanaman Modal dan

Pelayanan Perijinan Terpadu (BKPMPPT) Kabupaten banjar tahun

2013 dibuat sebagai dasar pelaksanaan kegiatan.