kak embung teluk buton

15
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 1- KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN EMBUNG DESA TELUK BUTON (1 PAKET) 1. PENDAHULUAN Salah satu fundamental dalam pengembangan usaha perikanan adalah ketersediaan air berdasarkan ruang dan waktu. Air bagi kehidupan makhluk hidup merupakan faktor utama yang sangat dibutuhkan. Dalam rangka menjadikan sektor perikanan menjadi roda penggerak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Natuna, maka pemerintah daerah berupaya melaksanakan pembangunan pengairan antara lain pengembangan sumber air menjadi sumber air buatan berupa embung. Terkait permasalahan yang timbul, diperlukan serangkaian upaya untuk melindungi, mengendalikan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi SDA di wilayah Desa Teluk Buton, Kabupaten Natuna. Selain upaya konservasi untuk memperbaiki kondisi di sepanjang daerah tersebut, pembuatan embung merupakan salah satu solusi alternatif untuk menahan aliran permukaan pada musim hujan dan dapat menambah ketersediaan air pada musim kemarau, merupakan jalan keluar yang tepat Pada tahun anggaran 2013, Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Sub Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Natuna akan melakukan pekerjaan Studi Perencanaan Embung Desa Teluk Buton. Atas dasar pemikiran diatas, Dinas Pekerjaan Umum, Sub Bidang Sumber Daya Air Kabupaten Natuna berusaha untuk mewujudkan keinginan masyarakat Desa Teluk Buton supaya bisa mendapatkan sumber air yang memadai untuk kebutuhan hidup, untuk perikanan bagi para petani dan untuk pelabuhan. 2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan suatu perencanaan dan detail desain teknis pembangunan Embung di Teluk Buton yang dapat digunakan sebagai pedoman pelaksanaan fisik/konstruksi serta operasi dan pemeliharaan, berdasarkan hasil analisa dari aspek teknis dan sosial ekonomi menurut sistem perencanaan yang dihasilkan dari studi kelayakan yang telah dilakukan sebelumnya pada lokasi pekerjaan. Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan salah satu tahapan dalam upaya menyelesaikan permasalahan kurangnya ketersediaan air Desa Teluk Buton dan air bersih untuk kebutuhan masyarakat serta pelabuhan di Teluk Buton Kab. Natuna. 3. SASARAN Sasaran dari pekerjaan ini adalah : a) Mengatasi kekurangan air yang dihadapi oleh masyarakat sekitar Desa Teluk Buton terutama pada musim kemarau. b) Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang berada disekitarnya. c) Meningkatkan pendapatan petani dengan tersedianya pasokan air untuk perikanan di Desa Teluk Buton.

Upload: rony-gianluca-purawinata

Post on 30-Nov-2015

1.130 views

Category:

Documents


22 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 1 -

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )PERENCANAAN EMBUNG DESA TELUK BUTON (1 PAKET)

1. PENDAHULUAN

Salah satu fundamental dalam pengembangan usaha perikanan adalah ketersediaan airberdasarkan ruang dan waktu. Air bagi kehidupan makhluk hidup merupakan faktor utamayang sangat dibutuhkan. Dalam rangka menjadikan sektor perikanan menjadi rodapenggerak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Natuna, maka pemerintah daerahberupaya melaksanakan pembangunan pengairan antara lain pengembangan sumber airmenjadi sumber air buatan berupa embung.

Terkait permasalahan yang timbul, diperlukan serangkaian upaya untuk melindungi,mengendalikan, mengembangkan, dan memanfaatkan potensi SDA di wilayah Desa TelukButon, Kabupaten Natuna. Selain upaya konservasi untuk memperbaiki kondisi disepanjang daerah tersebut, pembuatan embung merupakan salah satu solusi alternatifuntuk menahan aliran permukaan pada musim hujan dan dapat menambah ketersediaanair pada musim kemarau, merupakan jalan keluar yang tepat

Pada tahun anggaran 2013, Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum, Sub Bidang SumberDaya Air Kabupaten Natuna akan melakukan pekerjaan Studi Perencanaan Embung DesaTeluk Buton.

Atas dasar pemikiran diatas, Dinas Pekerjaan Umum, Sub Bidang Sumber Daya AirKabupaten Natuna berusaha untuk mewujudkan keinginan masyarakat Desa Teluk Butonsupaya bisa mendapatkan sumber air yang memadai untuk kebutuhan hidup, untukperikanan bagi para petani dan untuk pelabuhan.

2.MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan ini adalah untuk menyiapkan suatu perencanaan dan detail desainteknis pembangunan Embung di Teluk Buton yang dapat digunakan sebagai pedomanpelaksanaan fisik/konstruksi serta operasi dan pemeliharaan, berdasarkan hasil analisadari aspek teknis dan sosial ekonomi menurut sistem perencanaan yang dihasilkan daristudi kelayakan yang telah dilakukan sebelumnya pada lokasi pekerjaan.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah melakukan salah satu tahapan dalam upayamenyelesaikan permasalahan kurangnya ketersediaan air Desa Teluk Buton dan air bersihuntuk kebutuhan masyarakat serta pelabuhan di Teluk Buton Kab. Natuna.

3. SASARANSasaran dari pekerjaan ini adalah :a) Mengatasi kekurangan air yang dihadapi oleh masyarakat sekitar Desa Teluk Buton

terutama pada musim kemarau.b) Meningkatkan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat yang berada disekitarnya.c) Meningkatkan pendapatan petani dengan tersedianya pasokan air untuk perikanan di

Desa Teluk Buton.

Page 2: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 2 -

4. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Pejabat Pembuat Komitmen : Dinas Pekerjaan Umum, Sub bidang Sumber Daya AirSatuan Kerja : Kabupaten Natuna

5. SUMBER PENDANAAN

a. Biaya untuk pelaksanaan pekerjaan ini bersumber dari APBD Kabupaten NatunaTahun Anggaran 2013.

b. Harga Perkiraan Sendiri ( HPS) sebesar Rp. 155.000.000,- ( Seratus Lima Puluh LimaJuta Rupiah ).

6. RUANG LINGKUP, LOKASI KEGIATAN, DATA DAN FASILITAS PENUNJANG SERTAALIH PENGETAHUAN

a. Lingkup Kegiatan1) Persiapan2) Pengumpulan Data3) Survey Pendahuluan4) Pengukuran/Pemetaan Topografi Lapangan5) Penyelidikan Geologi Teknik6) Penyusunan Detail Desain

b. Lokasi Kegiatan1) Kegiatan jasa konsultasi ini harus dilaksanakan di wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.2) Lokasi pekerjaan terletak di Kabupaten Natuna, Propinsi Kepulauan Riau.

c. Data dan Fasilitas Penunjang1) Penyediaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen

a. Studi terdahulub. Petugas Pengawas Pekerjaan

PPTK Dinas Pekerjaan Umum, Sub Bidang Sumber Daya Air KabupatenNatuna akan mengangkat petugas yang bertindak sebagai pengawas ataupendamping dalam rangka pelaksanaan pekerjaan.

2) Penyediaan oleh penyedia jasaDalam melaksanakan pekerjaan, konsultan harus menyediakan peralatan danfasilitas yang diperlukan antara lain : Kantor/ studio lengkap dengan peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan seperti : peralatan gambar, peralatan tulis, dan barang – baranghabis pakai.

Peralatan/ instrument pengukuran/pemetaan. Peralatan untuk penyelidikan geologi teknik/mekanika tanah. Alat transportasi berupa kendaraan bermotor roda 4 dan kendaraan bermotor

roda 2 . Staf administrasi dan keuangan. Tenaga pembantu untuk kegiatan di lapangan. Fasilitas dan peralatan lain yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

Page 3: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 3 -

d. Alih PengetahuanApabila dipandang perlu oleh Pejabat Pembuat Komitmen, maka penyedia jasa harusmengadakan pelatihan, kursus singkat, diskusi dan seminar terkait dengan substansipelaksanaan pekerjaan dalam rangka alih pengetahuan kepada staf Satuan KerjaDinas Pekerjaan Umum, Sub bidang Sumber Daya Air, Kabupaten Natuna.

7. METODOLOGI

a. Ketentuan yang berlaku1) Dalam melaksankan pekerjaan, Konsultan harus berpedoman kepada Norma,

Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) yang berlaku dan sesuai denganpekerjaan/kegiatan yang dilaksanakan.

2) Untuk kegiatan penyelidikan laboratorium guna menunjang pekerjaanstudy/desain harus dilakukan oleh laboratorium pengujian yang telah memilikiSertifikat Laboratorium Pengujian berdasarkan SNI 19-17025-2000/ISO 17025.

b. Persiapan1) Penyiapan personil (tenaga ahli dan tenaga pendukung).2) Penyiapan peralatan dan fasilitas.3) Persiapan administrasi.4) Koordinasi dengan Instansi terkait

c. Pengumpulan data1.) Data topografi2.) Data hidrologi3.) Data geologi4.) Data Sosial Ekonomi5.) Data lingkungan6.) Studi-studi yang telah dilakukan terdahulu7.) Data-data lain yang diperlukan untuk kelengkapan pekerjaan ini

d. Survey PendahuluanKonsultan bersama petugas dari Dinas yang ditunjuk, Pengawas Pekerjaan, sertapetugas dari instansi terkait, melakukan peninjauan lapangan/survey pendahuluanuntuk mendapatkan data dan gambaran serta informasi awal lokasi pekerjaan, baikdari aspek teknik maupun aspek sosial.

e. Pengukuran dan PemetaanLingkup Pekerjaan Pemasangan Benc Mark ( BM ), Control Point ( CP ), dan Patok Kayu. Pengukuran Situasi Embung, mulai dari rencana posisi tubuh Embung ke arah hulu

dan ke arah hilir, Skala 1 : 1000. Pengukuran Situasi Rencana Genangan dan Sekitarnya, Skala 1 : 1000/1 : 2000. Pengukuran Situasi Khusus pada sekitar Rencana tubuh Embung ke arah hulu dan

hilir, Skala 1 : 200/1 : 500. Pengukuran Penampang Melintang Embung Skala Horizontal dan Vertikal 1 : 200.

Page 4: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 4 -

Titik ReferensiTitik Referensi yang dipergunakan adalah Benc Mark ( BM ) yang ada disekitar lokasipekerjaan , atas persetujuan Pengawas.

PeralatanSemua Peralatan yang dipergunakan harus masih dalam keadaan baik danmemenuhi Syarat Ketelitian yang diminta / ditentukan.Semua Alat Ukur harus dicek dahulu oleh Pengawas pekerjaan dan apabila adakerusakan / tidak memenuhi syarat, Pengawas berhak memerintahkan untukmengganti alat ukur tersebut dengan yang baik dan memenuhi Syarat.

Buku UkurPelaksana Pekerjaan harus menggunakan Buku Ukur yang telah disyaratkan olehPengawas Pekerjaan, semua catatan dan tulisan harus terang / jelas, mudah dibacadan tidak boleh dihapus.Semua data ukur baik hasil ukuran, hitungan, sketsa dan data lainnya harus telahdiserahkan kepada Pengawas untuk diperiksa sebelum penggambaran dimulai.

Bench Mark ( BM ), Control Point ( CP ) dan Patok KayuUkuran BM, CP dan Patok Kayu :Bench Mark ( BM ) : 20 Cm x 20 Cm x 100 CmControl Point ( CP ) : 10 Cm x 10 CM x 80 CmTiap BM dipasang Band diatasnya dan diberi tanda silang sebagai titik x, y, z – nya.Sedangkan identifikasi nomor dibuat dari marmer, ukuran 12 cm x 12 cm yangdigrafis. BM dipasang sedemikian rupa sehingga bagian yang muncul diataspermukaan tanah setinggi + 20 cm.CP dipasang dengan jarak + 25 m dari BM dan kelihatan satu sama lainnya, karenaakan digunakan untuk titik target pengamatan Azimuth Matahari dan untukmemudahkan pengecekan Sudut Jurusan pada titik tersebut.Patok Kayu dibuat dari bahan yang kuat dengan ukuran 3 cm x 5 cm x 50 cm, dicatdan dipasang paku diatasnya serta diberi kode dan nomor yang teratur sesuaiPetunjuk Pengawas.

Kegiatan Pelaksanaan PengukuranSebelum pekerjaan dimulai, Konsultan harus menyerahkan program kerja denganjangka waktu pelaksanaan dibuat seketat mungkin sesuai dengan jangka waktu yangtersedia.Penyerahan hasil pekerjaan pengukuran, gambar – gambar dan perhitungankerangka dasar polygon dan sipat datar harus diserahkan secara bertahap kepadaPengawas / Pengawas untuk diperiksa.Prestasi pekerjaan lapangan harus dilaporkan dan mendapat persetujuan dariPengawas.

Page 5: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 5 -

Pemasangan BM, CP, Patok KayuBench Mark ( BM ) dipasang sekitar posisi rencana tubuh Embung di sebelah kiridan kanan Embung dan di sekitar lokasi pekerjaan yang dipandang perlu sesuaiArahan Pengawas.Sedangkan Control Point ( CP ) diposisikan berpasangan dengan Bench Mark( BM ).Patok kayu dipasang disepanjang embung, dengan jarak antar patok 50 m untuklokasi yang lurus dan pada belokan dipasang lebih rapat lagi.Khusus untuk lokasi Rencana Tubuh Embung, patok dipasang lebih rapat, yaitujarak tiap 25 m ke arah hulu dan ke arah hilir dari rencana posisi tubuh Embung.

Pengukuran PolygonPengukuran Polygon terdiri dari Polygon Utama yaitu di sekitar batas genangandan Polygon Cabang yaitu di sepanjang trase embung.

- Pengukuran Polygon harus diikatkan ke titik tetap yang telah ada yang telahditetapkan sebagai titik Referensi yang telah mendapat persetujuanPengawas Pekerjaan.

- Pengukuran Polygon Utama dilakukan secara Kring ( Loop ).- Pengukuran sudut dilakukan dengan dua ( 2 ) seri ( empat bacaan sudut )

dengan ketelitian bacaan sudut 5" ( Lima Detik ).- Kesalahan Penutup Sudut maximum 10"√n, dimana n banyaknya titik

polygon.- Semua Bench Mark ( BM ) dan Control Point ( CP ) serta patok yang

terpasang harus dilewati jalur polygon.- Alat Ukur Sudut yang harus digunakan Theodolith T2 atau dengan alat yang

sejenis.- Pengukuran jarak menggunakan EDM dan dikontrol secara optis dengan T2

atau dengan alat yang sejenis.

Pengukuran Sifat Datar ( Water Pass )- Alat yang dipergunakan adalah Automatic Level, Ni. 2, Na. 2 atau sejenis.- Sebelum melaksanakan pengukuran, Alat Ukur Sipat Datar harus dicek

dahulu garis bidiknya, Data pengecekan dicatat dalam Buku Ukur.- Bidikan Rambu antara interval 0,5 dan 2,75 ( untuk rambu yang 3 m).- Jarak bidikan alat ke rambu maksimum 50 m.- Usahakan pada waktu pembidikan jarak ke rambu muka sama dengan jarak

ke rambu belakang dan jumlah slaag per seksi selalu genap.- Rambu dibaca ke tiga benang silang ( benang atas, benang tengah dan

benang bawah).- Pengukuran dilakukan setelah BM / CP terpasang.- BM / CP harus dilalui jalur pengukuran.- Pada jalur yang Kring / Loop pengukuran dilakukan dengan cara double stand

sedangkan pada jalur yang terikat sempurna dengan cara pergi pulang dandouble stand.

- Toleransi untuk kesalahan penutup maksimum 10"√D, dimana D adalah jarakdalam Km.

Page 6: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 6 -

Pengukuran Situasi Detail- Alat yang digunakan adalah Theodolith T0 atau yang sejenis.- Metode yang digunakan Ragi atau Voorstraal.- Semua tampakan yang ada didalam areal genangan dan sekitarnya baik

alamiah maupun buatan manusia diambil sebagai titik detail seperti bukit,lembah, alur, sadel, jalan, jembatan, rumah / pemukiman dan lain – lain.

- Kerapatan titik detail harus dibuat sesuai dengan skala peta yang diminta danlengkap sehingga memudahkan penggambaran.

- Sketsa lokasi detail harus dibuat rapi, jelas dan lengkap.

Pengukuran Penampang Melintang- Alat yang digunakan adalah Theodolith T0 atau yang sejenis.- Pengukuran potongan melintang embung dilakukan setiap 50 m di sepanjang

embung yang lurus dan lebih rapat lagi pada belokan terutama pada lokasirencana tubuh Embung.

- Titik tempat melakukan pengukuran potongan melintang harus diukur posisivertikalnya dengan Automatic Level dan posisi horizontalnya harus terikatpada jalur polygon.

- Interval jarak detail pada setiap penampang melintang sesuai dengankerapatan perubahan Terrain.

Perhitungan- Data hasil pengukuran supaya dihitung pada saat masih dilapangan, agar

bila ada kesalahan dapat langsung dicek kembali.- Lokasi pengamatan matahari harus tercantum pada sketsa deskripsi.- Semua titik polygon dihitung pada system proyeksi UTM.- Apabila menggunakan System lokal harus atas persetujuan Pengawas /

Pengawas.- Pada gambar sketsa Kerangka Utama harus dicantumkan hasil hitungan : Salah penutup sudut dan jumlah titiknya serta toleransinya Salah linier polygon beserta harga toleransinya Salah penutup sipat datar beserta harga toleransinya Jumlah jarak

Penggambaran- Garis silang untuk Grid dibuat tiap 10 cm.- Gambar konsep ( Draft ) dibuat di atas kertas Millimeter.- Semua BM dan CP digambarkan sesuai legenda yang telah ditentukan dan

dilengkapi dengan Elevasi dan Koordinat.- Pada setiap interval 5 garis kontur dibuat tebal dan ditulis lengkap dengan

elevasinya.- Pencantuman legenda pada gambar sesuai dengan obyek yang ada di

lapangan.- Garis sambung ( Overlap ) peta berdasarkan Grid.- Penggambaran halus ( Fair Drawing ) dilakukan pada kertas kalkir ukuran A1.

Page 7: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 7 -

Produk PengukuranGambar- Peta Situasi Rencana Genangan Embung dan sekitarnya skala 1 : 1000 / 1 :

2000.- Peta Situasi Khusus pada sekitar rencana tubuh embung ke arah hulu dan ke

arah hilir, skala 1 : 200 / 1 : 500.- Potongan memanjang dan situasi, skala vertikal 1 : 100 dan horizontal 1 :

2000.- Potongan melintang, skala horizontal dan vertikal 1 : 200.

Semua produk gambar di atas kertas kalkir ukuran A1.

Laporan- Buku Data Ukur.- Buku Laporan Pengukuran.Deskripsi BM dan CP.

f. Penyelidikan Geologi Teknik dan Mekanika Tanahf.1 Pemetaan Geologi Permukaan

Pekerjaan ini harus dilakukan dengan berpedoman pada SNI 03-2849-1992. daerahyang harus dipetakan meliputi tapak embung dan bangunan pelengkapnya, lokasidaerah genangan dan sekitarnya serta lokasi bahan bangunan (tanah, pasir, danquarry batu). Pemetaan ini harus dilakukan memakai peta situasi sebagai petadasar. Skala peta yang harus dipakai adalah sebagai berikut :1) Skala 1 : 5.000 untuk daerah kom embung2) Skala 1 : 500 untuk lokasi tapak embung dan bangunan pelengkapnya

Adapun volume pekerjaan yang harus dilakukan oleh konsultan adalah sebagaiberikut : Pemetaan geologi kom embung dan sekitarnya termasuk pemetaangeologi tapak embung dan bangunan pelengkap

f.2. Penyelidikan GeoteknikPekerjaan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data tanah/bantuan pada lokasiembung dan bangunan pelengkapnya serta material konstruksi. Pekerjaan geologiteknik ini meliputi kegiatan-kegiatan pemboran inti, uji penetrasi standar (SPT), ujikelulusan air bertekanan, sumuran uji (test pit), pengambilan contoh tanah tidakterganggu (undisturbed sample), pengambilan contoh tanah terganggu (disturbsample) dan pengujian labolatorium terhadap contoh tanah dan contoh batu.Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, konsultan diharuskan :1) Menyusun perencanaan kerja secara rinci, termasuk daftar peralatan yang

dipakai beserta personilnya.2) Mengurus perizinan penggunaan lahan lokasi titik bor, mobilisasi alat serta

persiapan kerja dilapangan.

f.3 Pemboran IntiPemboran inti dimaksudkan untuk memperoleh informasi tentang jenis tanah/batuanserta pelapisannya berdasarkan deskripsi visual terhadap inti bor. Dengan demikiandapat diketahui susunan pelapisannya.1) Peralatan yang digunakan adalah Hand Bor ( Bor Tangan ).2) Mata bor yang dipakai tergantung keadaan batuannya.3) Pembuatan lubang bor dilakukan dengan pemboran inti bermesin untuk

memperoleh contoh dan inti. Pusaran air Lumpur tidak boleh terjadi selama

Page 8: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 8 -

pemboran berlangsung guna mencegah agar dinding lubang bor tidak runtuh,dipakai pipa pelindung (casing)

4) Pelaksana pekerjaan harus memuat catatan kemajuan pemboran dalam bukulapangan dengan format seperti yang telah disetujui oleh pengawas pekerjaan.Catatan tersebut akan ditunjukan antara lain tipe dan ukuran mata bor, tabungpenginti dan alat pengambil contoh, air tanah, elevasi dimana dijumpai airdengan tekanan sangat besar, tebal lapisan, kedalaman pemboran pengujianyang dilakukan.

5) Pada waktu memberi formasi batuan, harus dipakai reaming shell gunamencegah menyempitnya diameter lubang. Untuk lapisan endapan, harusdipakai pipa pelindung baja guna mencegah agar dinding lubang tidak runtuh.

6) Hanya bahan yang diambil dari tabung penginti saja yang boleh dianggapsebagai contoh inti. Bahan-bahan lain seperti lender (slime), potongan-potongan tanah atau bahan yang jatuh dari dinding lubang tidak boleh dianggapsebagai contoh. Untuk mengatasi hal ini harus diambil contoh menerus(continous core) pelaksanaan pekerjaan harus berusaha keras untukmemperbanyak rasio perolehan inti.

7) Setiap kali pemboran selesai, lubang bor harus ditandai dan tanda ini harusdiplot pada gambar. Lokasi dan elevasi lubang bor yang telah selesai harusdiukur oleh pelaksana pekerjaan. Brench mark dan koordinat-koordinat sertaelevasinya akan ditunjukan oleh pengawas pekerjaan.

8) Pengambilan sampel material uji.9) Tiap peti contoh untuk menyimpan contoh tiap-tiap 5 m kemajuan pemboran,

terdiri dari 5 jalur. Tiap jalur panjangnya 1 m.10) Pada tutup bagian depan peti penyimpanan contoh, data-data berikut harus

mencantumkan dengan jelas :

Nama proyek Nama lokasi Jumlah lubang bor Inisial dan kedalaman akhir dimana inti dan contoh diambil

11) Semua peti dan intinya harus disimpan di tempat yang memenuhi persyaratanuntuk selanjutnya diperiksa oleh pengawas pekerjaan selama tugas pelaksanapekerjaan dalam kontrak ini belum selesai.

12) Ahli geologi dari pelaksana pekerjaan harus memeriksa semua inti yangdiperoleh, membuat deskripsi mengenai sifat-sifat litologi dan mekanika daricontoh tersebut, serta membuat log bor yang menghimpun dari hasil-hasil ujiditempat, dan menyerahkan semua informasi yang diperoleh selama pemborankepada Pengawas Pekerjaan.

13) Deskripsi contoh-contoh batuan hasil pemboran harus dimasukan kedalamkolom tertentu dan memuat tanggal, elevasi, deskripsi, satuan batuan,perolehan inti, RQD, koefisien permeabilitas, SPT, air pembilas dan lain-lain.

f.4 Uji Penetrasi Standar (SPT)Pekerjaan ini harus dilakukan oleh konsultan dengan mengikuti prosedur SNI03-4153-1996. Uji penetrasi standar harus dilakukan dengan interval kedalam 3meter pada setiap lubang bor yang terletak di lokasi tapak embung danbangunan pelengkapnya.

Page 9: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 9 -

f.5 Pengambilan Contoh Tanah Tidak Terganggu (Understurbed Sample)Pekerjaan ini harus dilakukan oleh konsultan dengan mengikuti prosedur SNI03-4148.1 -2000. Peralatan yang akan dipergunakan harus diperiksa danmendapat persetujuan pengawas pekerjaan sebelum pekerjaan dimulai.Contoh tanah yang diperoleh harus dibawa oleh konsultan ke labolatoriumuntuk diadakan pengujian. Kedalaman pengambilan contoh tanah harusditentukan berdasarkan kondisi geologi dilapangan serta mendapat persetujuanpengawas pekerjaan. Pengambilan contoh tanah tersebut dilakukan apabilaharga SPT N < 10.

f.6 Pengambilan Contoh Tanah Terganggu (Disturbed Sample)Contoh diambil setiap ada perubahan, baik perubahan lapisan tekstur maupunwarna, pengambilan contoh tanah seberat ± 30 kg, dengan memakai karung.Pengambilan ini dilakukan setelah konsultan diskusi dengan pengawaspekerjaan.Pengambilan contoh tanah ini diambil dengan kriteria sebagai berikut :1) Bila masing-masing lapisan tanah cukup tebal, maka contoh harus diambil

dari masing-masing lapisan dengan pengambilan vertikal2) Bila lapisan-lapisannya tipis (<0,5 m) maka pengambilan contoh tanah

tersebut diambil secara keseluruhan dengan pengambilan vertikal.3) Untuk penelitian kadar air aslinya, maka diadakan pengambilan contoh

tanah asli dengan menggunakan tabung PVC diameter 2 inci, panjang 20cm yang selanjutnya ditutup dengan paraffin dikedua ujungnya.

f.7 Pengujian Laboratorium Mekanika TanahPengujian laboratorium mekanika tanah harus dilakukan oleh konsultanterhadap contoh tanah tak terganggu dan contoh tanah terganggu, sesuaidengan mengikuti prosedur SNI. Adapun parameter yang harus dilakukanpengujian laboratorium adalah :a. Index Properties

Natural Water Content Natural Density Specific Gravity Grain Size Aterberg Limit

b. Enggineering Properties Triaxial UU Triaxial CU (BP) Konsolidasi

f.8 Pengujian Laboratorium Mekanika BatuanPengujian laboratorium mekanika batuan harus dilakukan oleh konsultandengan mengikuti prosedur SNI. Adapun parameter yang harus dilakukanpengujian laboratorium adalah :

Sifat Fisik Kuat Tekan & Modulus Elastisitas Kuat Tekan Uniaksial Kuat Geser Langsung Triaxial

Page 10: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 10 -

Jenis dan tata cara pengujian parameter-parameter geologi/mekanika tanah lainnyaharus dilaksanakan sesuai tata cara yang lazim dan disetujui oleh pengawas.

g. Perencanaan Detail

1) Kriteria DesainPenyusunan perencanaan detail harus mengacu kepada kriteria sesuai denganSNI atau standar lain yang disetujui oleh pengawas pekerjaan.

2) Parameter DesainBerdasarkan data hasil survey dan penyelidikan serta dengan berpedomankepada kriteria desain, maka konsultan harus menyusun parameter desain yangakan dipakai dalam analisis dan perhitungan desain. Parameter desain tersebutharus didiskusikan serta mendapat persetujuan pengawas pekerjaan.

3) Detail DesainPerencanaan detail mencakup perhitungan hidrolis, dimensi, stabilitas, gambardesain, spesifikasi teknik, estimasi volume pekerjaan, estimasi biaya pelaksanaanfisik.Produk detail desain berupa :a) Nota Perhitungan ( Design Note)b) Gambar Perencanaanc) Spesifikasi Teknikd) Bill of Quantitye) Rencana Anggaran Biaya

8. JANGKA WAKTU PELAKSANAANJangka waktu pelaksanaan kegiatan ini termasuk mobilisasinya. (Terlampir). Konsultanharus menyusun rencana kerja termasuk jadwal penyediaan peralatan dan personilnyadengan jelas pada awal pekerjaan

9. KEBUTUHAN TENAGA AHLIKebutuhan ahli yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah :

a. Tenaga Ahli/Tenaga Profesional

1) Ketua Tim (Team Leader)Ketua tim disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata 1 (S1) jurusan TeknikSipil/Pengairan lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan,berpengalaman dalam perencanaan embung, sekurang-kurangnya 8 (delapan) tahun.Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin dan mengkoordinir seluruhkegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan pekerjaan.

2) Ahli DesainTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) lulusanuniversitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman dalamperencanaan embung, sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun

3) Ahli HidrologiTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) lulusanuniversitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman dalam

Page 11: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 11 -

analisa dan perhitungan hidrologi dan hidrometri untuk menunjang perencanaanembung, sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.

4) Ahli GeodesiTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geodesi (S1) lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman melaksanakanpekerjaan survey, pengukuran dan pemetaan untuk menunjang perencanaan embung,sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.

5) Ahli Geologi / Mekanika TanahTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Geologi (S1) lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman dalam penyelidikangeologi dan mekanika tanah untuk menunjang perencanaan prasarana embung,sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.

6) Ahli Sosial EkonomiTenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana Perikanan (S1) Jurusan Sosial EkomoniPerikanan lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, danberpengalaman dalam penyusunan analisa ekonomi, sekurang-kurangnya 6 (enam)tahun.

7) Ahli Dokumen Pelelangan / Cost EstimatorTenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana Teknik Sipil (S1) lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman dalam penyusunanspesifikasi teknik dan dokumen pelelangan serta estimasi biaya pelaksanaan prasaranaembung, sekurang-kurangnya 6 (enam) tahun.

b. Asisten tenaga ahli

1) Ass. Ahli DesainTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) lulusanuniversitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan dan berpengalaman dalamperencanaan embung, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun

2) Ass. Ahli HidrologiTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik Sipil/Pengairan (S1) lulusanuniversitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan dan berpengalaman dalamanalisa dan perhitungan data hidrologi dan hidrometri serta analisa neraca air untukmenunjang perencanaan embung, sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

3) Ass. Ahli Sosial EkonomiTenaga ahli yang disyaratkan adalah sarjana Perikanan (S1) Jurusan Sosial EkomoniPerikanan lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, danberpengalaman dalam penyusunan analisa ekonomi, sekurang-kurangnya 2 (dua)tahun.

c. Tenaga pendukung

1) SurveyorTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Muda Teknik Geodesi (D3) lulusanuniversitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan, dan berpengalaman

Page 12: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 12 -

melaksanakan pekerjaan di bidang survey, pengukuran dan pemetaan untukmenunjang perencanaan embung, sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

2) Juru GambarTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Muda Teknik Sipil/Pengairan (D3)lulusan universitas / perguruan tinggi negeri atau yang disamakan danberpengalaman dalam penggambaran desain perencanaan embung. sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.

3) AdministrasiTenaga ahli yang disyaratkan adalah Sarjana Ekonomi (S1) lulusan universitas /perguruan tinggi negeri atau yang disamakan dan berpengalaman dalam bidangadministrasi untuk menunjang perencanaan embung, sekurang-kurangnya 4(empat) tahun.

4) Tenaga LokalPekerja yang akan membantu tenaga ahli dan surveyor di lapangan.

10. KELUARAN

a. Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah laporan dan gambar-gambar desain yaitu :1) Laporan Pendahuluan (5 buku)2) Laporan Pengukuran dan Deskripsi BM/CP (5 buku)3) Buku Data Ukur (5 buku)4) Laporan Hidrologi (5 buku)5) Laporan Geologi Teknik (5 buku)6) Final Laporan Antara (5 buku)7) Final Nota Desain (5 buku)8) Buku Pedoman O&P ( 5 buku)9) Spesifikasi Teknik (5 buku)10) BOQ dan RAB (5 buku)11) Laporan Akhir (5 buku)12) Album Gambar

- Kalkir (1 album)- Cetak Biru (5 Album)

b. Laporan maupun gambar-gambar agar diserahkan juga dalam bentuk CD.

11. LAPORAN

Laporan-laporan harus disusun dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar serta harusmemuat / menguraikan hal-hal sebagai berikut :

a. Laporan Pendahuluan,Laporan pendahuluan sekurang-kurangnya berisi;1) Catatan data temuan hasil survey awal2) Rencana kerja secara menyeluruh;3) Rencana mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung4) Jadwal pengadaan dan mobilisasi peralatan5) Jadwal kegiatan pelaksanaan pekerjaan

Page 13: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 13 -

Laporan pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejakSPMK diterbitkan.Laporan pendahuluan harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk didiskusikan denganPejabat Pembuat Komitmen dan pihak terkait lainnya.

b. Laporan Antara / InterimLaporan antara / interim memuat hasil sementara pelaksanaan pekerjaan, yang berisiantara lain :1) Laporan kemajuan pekerjaan2) Data-data yang telah dikumpulkan3) Kriteria dan metode yang akan digunakan dalam penyusunan detail desain4) Hambatan yang dihadapi dan cara penyelesaiannya.5) Kesimpulan sementara hasil pelaksanaan pekerjaan6) Notulen rapat dan hal-hal penting lainnya

c. Laporan Pengukuran dan Deskripsi BM / CPLaporan pengukuran sekurang-kurangnya berisi :1) Peralatan yang digunakan2) Data Ukur3) Buku Deskripsi BM/CP.4) Gambar-gambar, berupa : peta embungasi embung, profil melintang embung dan

peta embungasi detail lokasi rencana bangunan.5) NSPM yang dipakai.

d. Laporan HidrologiLaporan hidrologi sekurang-kurangnya berisi :1) Data curah hujan dari hasil pengamatan/catatan minimum 10 tahun terakhir.2) Data debit embung3) Analisis hidrologi4) Analisis debit banjir5) NSPM yang dipakai.

e. Laporan Geologi TeknikLaporan geologi teknik sekurang-kurangnya berisi :1) Data hasil penyelidikan lapangan2) Data hasil penelitian laboratorium3) Peta profil memanjang/melintang geologi teknik4) Analisis geologi permukaan5) Analisis geologi teknik dan mekanika tanah6) NSPM yang dipakai.

f. Nota DesainSekurang-kurangnya berisi :1) Analisis morfologi, hidrologi dan hidrolis terhadap embung yang menjadi

sumber/pemasok air untuk embung.2) Perhitungan dimensi, hidrolis dan stabilitas bangunan pelengkap embung.3) Analisis sedimentasi4) Analisis rembesan pada embung dan pada bangunan5) Perhitungan dan analis lainnya

Page 14: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 14 -

g. Buku Pedoman O&PBuku Petunjuk O&P berisikan pedoman tata cara operasi dan pemeliharaan, jumlahkebutuhan petugas, jumlah dan jenis peralatan/fasilitas yang harus disediakan.

h. Spesifikasi TeknikSekurang-kurangnya berisi :1) Uraian jenis-jenis pekerjaan yang harus dilaksanakan.2) Jenis dan persyaratan bahan-bahan.3) Jenis dan persyaratan peralatan kerja.4) Tata cara pelaksanaan pekerjaan.5) Tata cara pengujian bahan-bahan dan hasil pekerjaan.6) Tata cara pengawasan dan pengendalian pekerjaan.7) NSPM yang dipakai.

i. Bill Of Quantity (BOQ)Sekurang-kurangnya berisikan :1) Rincian perhitungan volume pekerjaan.2) Sketsa/gambar dari tiap bagian bangunan / pekerjaan yang dihitung volumenya.3) Rekapitulasi volume pekerjaan.

j. Rencana Anggaran BiayaRencana Anggaran Biaya ( RAB ) terdiri atas :1) Rekapitulasi Kuantitas dan Harga2) Daftar Kuantitas dan Harga.3) Daftar Harga Satuan Upah, Bahan dan Peralatan.4) Analisa Harga Satuan Bahan.5) Analisa Harga Satuan Pekerjaan.6) Daftar Harga Satuan Pekerjaan.7) NSPM yang dipakai.

RAB disusun berdasarkan volume/kuantitas pekerjaan yang tercantum dalam BOQ ,sedangkan harga satuan upah, bahan dan peralatan digunakan harga yang berlakudisekitar lokasi pekerjaan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Konsultan.

Bahan-bahan harus disebutkan lokasi sumber pengambilannya (quarry) serta harusdiperhitungkan ongkos angkut dari quarry ke lokasi pekerjaan

Dalam penyusunan RAB harus sudah memperhitungkan PPN 10% dan keuntunganKontraktor.

k. Laporan akhirLaporan akhir memuat rangkuman dan kesimpulan penting dari seluruh kegiatan yangtelah dilaksanakan. serta foto dokumentasi untuk tahap-tahap tertentu dalampelaksanaan pekerjaan.

Laporan Akhir harus dibuat konsep terlebih dahulu untuk didiskusikan dengan Pejabatpembuat Komitmen dan pihak terkait lainnya.

Page 15: Kak Embung Teluk Buton

Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Embung Desa Teluk Buton - 15 -

12. ALBUM GAMBAR

a. Gambar – gambar harus dibuat dengan manggunakan program Auto Cad sertadiserahkan dalam bentuk kalkir dan cetakan ukuran A1.

b. Dalam pembuatan gambar, konsultan diwajibkan untuk melakukan konsultasi/asistensi dan diskusi dengan pengawas pekerjaan secara priodik dan setelah selesaigambar-gambar harus diperiksa dan disetujui oleh pengawas pekerjaan.

c. Gambar-gambar yang harus dibuat adalah :o Situasi areal embung dan kawasan sekitar embung skala 1 : 2.000 yang

mengambarkan areal genangan, jalan-jalan, perumahan/perkampungan danfasilitas infrastruktur lainnya.

o Situasi rencana genangan skala 1 : 1.000o Profil memanjang dan melintang rencana as embung, dan bangunan pengambilan

skala 1 : 200 – 1 : 500o Peta DPS dengan skala disesuaikan sehingga dapat dimuat dalam 1 ( satu )

lembar gambar ukuran A1 dan dicantumkan lokasi embung secara jelas di dalamgambar tersebut.

o Peta geologi regional lokasi embung dan sekitarnya, skala disesuaikan agar dapatdimuat dalam 1 ( satu ) lembar gambar ukuran A1 dan dicantumkan lokasiembung secara jelas di dalam gambar tersebut.

o Denah tata letak embung dan bangunan pelengkapnya ( termasuk rencana jalankerja ) serta batas daerah genangan dengan skala 1 : 2000 atau 1 : 5000

o Gambar Desain Bangunan Utama dan Pelengkap berupa Denah dan Potongan-potongan yang diperlukan untuk :- Embung- Bangunan Pengambilan- Jalan masuk- Bangunan Pelengkap lainnya.

MengetahuiKEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM

KABUPATEN NATUNA

Drs. MINWARDINIP 19620415 199203 1 013

Natuna, Februari 2013Dibuat Oleh

PEJABAT PELAKSANA TEKNIS KEGIATANPEMBANGUNAN JALAN LAPIS HOTMIX

M. AYUBNIP 19601210 198603 1 023