kak drainasepariwisata

9
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 1. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Saluran pembuang/drainase merupakan salah satu infrastruktur yang sama pentingnya dengan keberadaan infrastruktur jalan untuk menangani air kotor dan buangan. Saluran pembuang memegang peran penting dalam pengaturan air limpasan hujan yang berpotensi menjadi genangan air dan banjir. Keberadaan sarana drainase yang terdiri dari system drainase merupakan sarana yang fungsi dan keberadaannya harus dijaga dan dipelihara untuk menjamin keselamatan dan keamanan manusia dari bahaya banjir sebagai akibat tidak difungsikannya saluran dengan benar. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN a. Maksud Kegiatan Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas, volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir saluran drainase yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK). b. Tujuan Kegiatan Tujuan kegiatan dari Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung adalah tercapainya infrastruktur drainase yang tepat waktu dan tepat mutu sehingga menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan bebas genangan. 1.3. SASARAN KEGIATAN Sasaran akhir kegiatan adalah terbangunnya saluran pembuang/drainase yang memenuhi syarat teknis drainase sebagai saluran pembuang air kotor dan air buangan hujan. 1.4. LOKASI KEGIATAN Lokasi kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung berlokasi di Kecamatan Penajam. 1.5. SUMBER PENDANAAN Pagu dana yang dialokasikan untuk kegiatan Belanja Jasa Konstruksi Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung sebesar Rp. 623.900.000,00 (Enam Ratus Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang berasal dari APBD Kab. Penajam Paser Utara tahun anggaran 2015 1.6. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa konstruksi adalah sebagai berikut: Satuan Kerja : Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kab. PPU Kegiatan : Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung PA : Drs. Andi Dahrul, ST.MSi KPA : Supardi, ST.MT

Upload: annas-frendytre

Post on 11-Jan-2016

2 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

KAK Pembangunan drainase

TRANSCRIPT

Page 1: KAK DrainasePariwisata

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan

1. PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Saluran pembuang/drainase merupakan salah satu infrastruktur yang sama pentingnya

dengan keberadaan infrastruktur jalan untuk menangani air kotor dan buangan. Saluran

pembuang memegang peran penting dalam pengaturan air limpasan hujan yang

berpotensi menjadi genangan air dan banjir.

Keberadaan sarana drainase yang terdiri dari system drainase merupakan sarana yang

fungsi dan keberadaannya harus dijaga dan dipelihara untuk menjamin keselamatan dan

keamanan manusia dari bahaya banjir sebagai akibat tidak difungsikannya saluran

dengan benar.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

a. Maksud Kegiatan

Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata

Arah Tanjung ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas,

volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud

akhir saluran drainase yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).

b. Tujuan Kegiatan

Tujuan kegiatan dari Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung

adalah tercapainya infrastruktur drainase yang tepat waktu dan tepat mutu sehingga

menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan bebas genangan.

1.3. SASARAN KEGIATAN

Sasaran akhir kegiatan adalah terbangunnya saluran pembuang/drainase yang

memenuhi syarat teknis drainase sebagai saluran pembuang air kotor dan air buangan

hujan.

1.4. LOKASI KEGIATAN

Lokasi kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung berlokasi

di Kecamatan Penajam.

1.5. SUMBER PENDANAAN

Pagu dana yang dialokasikan untuk kegiatan Belanja Jasa Konstruksi Pembangunan

Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung sebesar Rp. 623.900.000,00 (Enam

Ratus Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang

berasal dari APBD Kab. Penajam Paser Utara tahun anggaran 2015

1.6. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA

Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa konstruksi

adalah sebagai berikut:

Satuan Kerja : Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kab. PPU

Kegiatan : Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung

PA : Drs. Andi Dahrul, ST.MSi

KPA : Supardi, ST.MT

Page 2: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 2

2. DATA PENUNJANG

2.1. DATA DASAR

Secara garis besar data dasar dalam Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata

Arah Tanjung adalah sebagai berikut:

a. Dokumen Pembiayaan;

Berupa Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kegiatan Pembangunan Saluran

Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung sebagai bukti tersedianya anggaran untuk

pembiayaan kegiatan konstruksi.

b. Status Hak Atas Tanah;

Berupa sertifikat atau bukti kepemilikan tanah/hak atas tanah oleh pemerintah yang

akan melaksanakan kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah

Tanjung.

c. Peruntukan Lokasi;

Lokasi yang dipilih untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan

peruntukan lokasi yang diatur dalam RUTRK Kabupaten Penajam Paser Utara

dan/atau RDTR.

2.2. STANDAR TEKNIS

Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung yang akan dilaksanakan

harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi

yaitu:

Penggunaan Bahan Bangunan

Bahan bangunan untuk bangunan gudang harus memenuhi SNI yang

dipersyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat/produksi

dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari komponen bangunan

sistem fabrikasi

2.3. REFERENSI HUKUM

Acuan regulasi yang menjadi landasan kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl.

Pariwisata Arah Tanjung, adalah sebagai berikut:

a. Undang-Undang Republik Indonesia

1) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;

2) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

3) Undang-Undang RI no. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial.

b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

1) Peraturan Pemerintah RI No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;

2) Peraturan Pemerintah RI No. 59 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PP No. 29

tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;

3) Peraturan Pemerintah RI No. 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas PP

No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.

c. Peraturan Presiden Republik Indonesia

1) Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa

Pemerintah;

Page 3: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 3

2) Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas

Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

3) Peraturan Presiden RI No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan

Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;

4) Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas

Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

d. Instruksi Presiden Republik Indonesia

1) Instruksi Presiden RI No. 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam

Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

e. Peraturan Menteri

1) Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman

Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;

2) Peraturan Menteri PU No. 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga

Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;

3) Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang

Pekerjaan Umum;

4) Peraturan Menteri PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem

Drainase Perkotaan.

f. Standar Nasional Indonesia (SNI)

1) SNI Tahun 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

2) SNI Tahun 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan untuk

Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;

Page 4: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 4

3. RUANG LINGKUP

3.1 LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup kegiatan dan uraian pekerjaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata

Arah Tanjung adalah :

a. Kegiatan Persiapan

Kegiatan persiapan yaitu kegiatan yang meliputi seluruh pekerjaan awal sebelum

pekerjaan dimulai, meliputi:

1) Penyusunan organisasi kerja;

2) Tata cara pengaturan pekerjaan;

3) Penyusunan jadual pelaksanaan pekerjaan;

4) Penyusunan jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan pengerahan

personil;

5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;

6) Penyusunan rencana analisa Resiko K3 Konstruksi (RK3K) dan penerapan

Sistem Manajemen K3 Konstruksi (SMK3) sesuai dengan ketentuan K3;

7) Penyusunan program mutu.

b. Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi

Pelaksanaan konstruksi meliputi:

1) Pekerjaan Persiapan;

2) Pekerjaan Tanah;

3) Pekerjaan Pasangan.

c. Penyusunan Program Mutu

Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh pengguna jasa

dan dapat direvisi sesuai kebutuhan. Penyusunan program mutu minimal berisi :

1) Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia jasa;

2) Jadual pelaksanaan pekerjaan;

3) Prosedur pelaksanaan pekerjaan;

4) Prosedur instruksi kerja;

5) Pelaksana kerja.

3.2 KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN

a. Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana

1) Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan

sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam Dokumen Kontrak;

2) Jumlah personil atau tenaga ahli yang ditempatkan harus sesuai dengan bobot

pekerjaan yang ditangani dan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi

Pengairan;

3) Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi

lapangan proyek yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada dilokasi

pekerjaan minimal selama jam kerja;

4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Direksi Pengairan.

b. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)

1) Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat gambar pelaksanaan (Shop

Drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya, terutama untuk

pekerjaan-pekerjaan yang gambar detailnya tidak dijelaskan dalam gambar

teknis;

2) Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Shop Drawing ditentukan oleh

Konsultan Supervisi dalam masa konstruksi;

Page 5: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 5

3) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan sebelum Shop

Drawing yang menjadi kewajibannya disetujui oleh Konsultan Supervisi dan

Direksi Pengairan;

4) Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi gambar teknis kecuali atas

persetujuan Perencana;

5) Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan memperkecil kuantitas

maupun kualitas pekerjaan.

c. Gambar Lapangan dan Dokumen Lapangan

1) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu set gambar teknis/gambar revisi

dalam format kertas A3, satu set Shop Drawing satu set Spesifikasi Teknis dan

satu set Bill of Quantity dilokasi pekerjaan;

2) Gambar Teknis, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis, dan Bill of

Quantity ditempatkan pada tempat yang baik dan dalam kedaan yang rapi.

d. Buku Instruksi dan Buku Tamu

1) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu buah Buku Instruksi dan Buku

Tamu dilokasi pekerjaan pada setiap kantor lapangan dan ditempatkan pada

tempat yang baik;

2) Buku Instruksi berisikan instruksi-instruksi dilokasi pekerjaan yang dikeluarkan

oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan untuk dilaksanakan oleh

Kontraktor Pelaksana yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan;

3) Buku Instruksi harus mencantumkan tanggal instruksi, waktu instruksi, nama

dan jabatan yang memberi instruksi, dan tanda tangan yang memberi instruksi;

4) Instruksi Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan yang berada dalam Buku

Instruksi harus diketahui dan ditanda tangani oleh Kontraktor Pelaksana minimal

Supervisor Lapangan untuk dilaksanakan.

e. Gambar Hasil Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)

1) Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Hasil Pelaksanaan

(Asbuilt Drawing) yang sesuai dengan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan

sebelum serah terima tahap pertama dilakukan;

2) Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Asbuilt Drawing adalah pekerjaan yang

ditentukan oleh Konsultan Supervisi;

3) Asbuilt Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh

Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;

4) Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyerahkan 5 set Asbuilt Drawing yang telah

disetujui kepada Direksi Pengairan;

5) Satu set Asbuilt Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat yang

baik pada bangunan oleh Direksi Pengairan atau pengguna bangunan.

f. Request Material dan Request Pekerjaan

1) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan permohonan penggunaan semua

material bangunan (request material) sebelum material bangunan tersebut

dipakai dan dimasukan ke lokasi pekerjaan;

2) Request Material yang diajukan Kontraktor Pelaksana harus disertai dengan

contoh material dan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;

3) Persetujuan Request Material yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana

dianggap sah dan diakui apabila disetujui minimal oleh Konsultan Supervisi;

4) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dan menyerahkan satu set contoh

material yang telah disetujui kepada Konsultan Supervisi;

5) Material bangunan yang tidak disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi

Pengairan tidak boleh dipakai sebagai material bangunan dan harus dikeluarkan

dari lokasi pekerjaan;

Page 6: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 6

6) Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan permohonan (request pekerjaan)

untuk pekerjaan yang akan dikerjakan;

7) Request Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui

oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;

8) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan tanpa Request

Material atau jika Request Pekerjaan yang diajukan belum disetujui oleh

Konsultan Supervisi;

9) Item-item pekerjaan yang memerlukan Request Pekerjaan ditentukan oleh

Konsultan Supervisi.

g. Metode Pelaksanaan

1) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan metode pelaksanaan terhadap

pekerjaan pembesian, pengecoran, pekerjaan-pekerjaan lain yang

memerlukanya;

2) Kontraktor Pelaksanan harus mengajukan analisis Resiko K3 Konstruksi (RK3K)

dan rencana penerapan manajemen K3 Konstruksi (SMK3) yang akan

diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan;

3) Metode pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui

oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;

4) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika metode

pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi

Pengairan;

5) Item-item pekerjaan yang memerlukan metode pelaksanaan ditentukan oleh

Konsultan Supervisi.

h. Pekerjaan Diluar Jam Kerja

1) Pekerjaan-pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh Kontraktor

Pelaksana dengan alasan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan harus

diketahui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;

2) Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Konsultan Supervisi untuk

pengawasan pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh Kontraktor

Pelaksana sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana;

3) Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap kualitas pekerjaan

yang dilakukan diluar jam kerja normal atau pada malam hari.

i. Perubahan-Perubahan Disain dan Perbedaan-Perbedaan

1) Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi dengan persetujuan Direksi

Pengairan berhak mengadakan perubahan-perubahan pada Gambar Teknis,

Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity yang wajib dilaksanakan oleh Kontraktor

Pelaksana;

2) Kontraktor Pelaksana dengan alasan apapun tidak boleh melakukan perubahan

pada Gambar Teknis, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity tanpa persetujuan

Konsultan Supervisi atau Konsultan Perencana;

3) Perubahan-perubahan akan Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis yang

dilakukan oleh Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi dan Direksi

Pengairan harus disampaikan secara tertulis kepada Kontraktor Pelaksana

untuk dilaksanakan;

4) Perubahan-perubahan pada Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis yang

dilakukan oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana, dan Direksi

Pengairan secara lisan atau tidak tertulis tidak wajib untuk dilaksanakan oleh

Kontraktor Pelaksana. Resiko karena melaksanakan instruksi tidak tertulis

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana;

5) Perubahan-perubahan akan Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis tidak boleh

menambah biaya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dari biaya

Page 7: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 7

pelaksanaan yang ada dalam Kontrak Kerja kecuali ditentukan lain dalam

Kontrak Kerja atau oleh Direksi Pengairan;

6) Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan Gambar

Teknis dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan oleh Konsultan Perencana dan

Direksi Pengairan dilakukan oleh Konsultan Perencana diketahui oleh Direksi

Pengairan;

7) Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan Gambar

Teknis dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan oleh Kontraktor Pelaksana

dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana diketahui oleh Konsultan Supervisi dan

disetujui oleh Direksi Pengairan;

8) Kontraktor Pelaksana berhak memeriksa hasil perhitungan akan

kuantitas/volume pekerjaan dan biaya yang dilakukan oleh Konsultan

Perencana;

9) Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidak sesuaian antara Gambar

Teknis, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity, Konsultan Supervisi tidak

dibenarkan mengambil keputusan secara sepihak tetapi harus melaporkannya

kepada Direksi Pengairan untuk tindakan selanjutnya.

10) Konsultan Supervisi dengan persetujuan Konsultan Perencana dan Direksi

Pengairan berhak menentukan acuan mana yang harus dipegang bila terjadi

perbedaan antara Gambar Teknis, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity

kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.

11) Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan Supervisi, jika

terjadi perbedaan antara Gambar Teknis, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity

maka urutan acuan yang harus dipegang ditentukan seperti berikut :

Kontrak Kerja;

Bill of Quantity;

Gambar Teknis serta Gambar Revisi; dan

Spesifikasi Teknis.

3.3 KELUARAN YANG DIINGINKAN

Keluaran akhir tahap pelaksanaan konstruksi meliputi dokumen hasil pelaksaanaan

konstruksi, berupa:

a. Laporan Hasil Pekerjaan (Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, dan

Foto Dokumentasi Pelaksanaan);

b. Request Material dan Request Pekerjaan;

c. Shop Drawing dan Asbuilt Drawing;

d. Dokumen lainnya yang disyaratkan.

3.4 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN

Jangka waktu pelaksanaan adalah 70 (tujuh puluh) hari kalender sejak SPMK

diterbitkan.

Page 8: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 8

3.5 PERSONIL

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, tenaga personil yang dibutuhkan antara lain:

NO POSISI JUMLAH KUALIFIKASI

TENAGA AHLI

1

Penanggung Jawab Lapangan

1 orang

Disyaratkan memiliki latar belakang

pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi;

Memiliki Sertifikasi Keahlian/SKA Ahli Muda Sumber Daya Air (211)

yang dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK;

Berpengalaman profesional minimal 1 (satu) tahun sesuai dengan bidang keahlian, dan pernah berpengalaman menjadi Site Manager serta memiliki NPWP.

2

Pelaksana Lapangan

1 orang

Disyaratkan memiliki latar belakang

pendidikan min. SMK/STM Teknik Bangunan;

Memiliki Sertifikat Keterampilan/SKT, Pelaksana Saluran Irigasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK;

Berpengalaman profesional minimal 2 (dua) tahun sesuai dengan bidang keahlian.

TENAGA TEKNISI

1

Surveyor

1 orang

Memiliki latar belakang pendidikan

minimal Diploma III (D3) Teknik Sipil Berpengalaman profesional minimal 1

(satu) tahun sesuai dengan bidang keahlian, dalam hal ini survey/pengukuran lapangan.

TENAGA PENDUKUNG

1

Drafter

1 orang

Memiliki latar belakang pendidikan

minimal SMA/SMK/D3 Teknik Sipil

2

Administrasi Proyek

1 orang

Memiliki latar belakang pendidikan

minimal SMA/SMK

3.6 PERALATAN

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, peralatan yang digunakan antara lain:

NO PERALATAN QT KAPASITAS

1

2

3

4

Dumptruck

Concrete Mixer

Gerobak Sorong

Peralatan sederhana

3

2

5

3-4 m3/100 HP : 6 ton

0,3-0,6 m3 : 500 liter

Page 9: KAK DrainasePariwisata

KERANGKA ACUAN KERJA

Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 9

4. HAL-HAL LAIN

4.1. PRODUKSI DALAM NEGERI

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam

negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam negeri

tidak dapat digunakan.

4.2. PERSYARATAN KERJASAMA

Jika kerjasama dengan penyedia jasa konstruksi lain diperlukan untuk pelaksanaan

kegiatan pelaksaan konstruksi ini maka persyaratan sesuai dengan SDP harus dipatuhi.

4.3. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Untuk pelaksanaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung ini

didalam perhitungan volume berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara lain:

Regulasi-Regulasi Nasional maupun Internasional yang mengatur tentang Turap Beton,

PBI, PMI, PPBBI, ASTM dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang dan peraturan

pemerintah yang berlaku.

Penajam, Agustus 2015 Kuasa Pengguna Anggaran

Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum

SUPARDI MS, ST.MT NIP. 19670516 199312 1 001