kak drainasepariwisata
DESCRIPTION
KAK Pembangunan drainaseTRANSCRIPT
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan
1. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Saluran pembuang/drainase merupakan salah satu infrastruktur yang sama pentingnya
dengan keberadaan infrastruktur jalan untuk menangani air kotor dan buangan. Saluran
pembuang memegang peran penting dalam pengaturan air limpasan hujan yang
berpotensi menjadi genangan air dan banjir.
Keberadaan sarana drainase yang terdiri dari system drainase merupakan sarana yang
fungsi dan keberadaannya harus dijaga dan dipelihara untuk menjamin keselamatan dan
keamanan manusia dari bahaya banjir sebagai akibat tidak difungsikannya saluran
dengan benar.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN
a. Maksud Kegiatan
Maksud dari pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata
Arah Tanjung ini sesuai dengan apa yang telah direncanakan dari sisi kualitas,
volume, biaya dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud
akhir saluran drainase yang sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja (KAK).
b. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan dari Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung
adalah tercapainya infrastruktur drainase yang tepat waktu dan tepat mutu sehingga
menciptakan lingkungan permukiman yang sehat dan bebas genangan.
1.3. SASARAN KEGIATAN
Sasaran akhir kegiatan adalah terbangunnya saluran pembuang/drainase yang
memenuhi syarat teknis drainase sebagai saluran pembuang air kotor dan air buangan
hujan.
1.4. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung berlokasi
di Kecamatan Penajam.
1.5. SUMBER PENDANAAN
Pagu dana yang dialokasikan untuk kegiatan Belanja Jasa Konstruksi Pembangunan
Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung sebesar Rp. 623.900.000,00 (Enam
Ratus Dua Puluh Tiga Juta Sembilan Ratus Ribu Rupiah) termasuk PPN yang
berasal dari APBD Kab. Penajam Paser Utara tahun anggaran 2015
1.6. NAMA ORGANISASI PENGADAAN BARANG/JASA
Nama organisasi yang menyelenggarakan/melaksanakan pengadaan jasa konstruksi
adalah sebagai berikut:
Satuan Kerja : Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kab. PPU
Kegiatan : Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung
PA : Drs. Andi Dahrul, ST.MSi
KPA : Supardi, ST.MT
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 2
2. DATA PENUNJANG
2.1. DATA DASAR
Secara garis besar data dasar dalam Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata
Arah Tanjung adalah sebagai berikut:
a. Dokumen Pembiayaan;
Berupa Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kegiatan Pembangunan Saluran
Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung sebagai bukti tersedianya anggaran untuk
pembiayaan kegiatan konstruksi.
b. Status Hak Atas Tanah;
Berupa sertifikat atau bukti kepemilikan tanah/hak atas tanah oleh pemerintah yang
akan melaksanakan kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah
Tanjung.
c. Peruntukan Lokasi;
Lokasi yang dipilih untuk kegiatan pelaksanaan konstruksi harus sesuai dengan
peruntukan lokasi yang diatur dalam RUTRK Kabupaten Penajam Paser Utara
dan/atau RDTR.
2.2. STANDAR TEKNIS
Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung yang akan dilaksanakan
harus memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara. Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi
yaitu:
Penggunaan Bahan Bangunan
Bahan bangunan untuk bangunan gudang harus memenuhi SNI yang
dipersyaratkan, diupayakan menggunakan bahan bangunan setempat/produksi
dalam negeri, termasuk bahan bangunan sebagai bagian dari komponen bangunan
sistem fabrikasi
2.3. REFERENSI HUKUM
Acuan regulasi yang menjadi landasan kegiatan Pembangunan Saluran Pembuang Jl.
Pariwisata Arah Tanjung, adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia
1) Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup;
2) Undang-Undang RI No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
3) Undang-Undang RI no. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial.
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
1) Peraturan Pemerintah RI No. 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional;
2) Peraturan Pemerintah RI No. 59 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas PP No. 29
tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi;
3) Peraturan Pemerintah RI No. 92 Tahun 2010 tentang Perubahan Kedua Atas PP
No. 28 tahun 2000 tentang Usaha dan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia
1) Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah;
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 3
2) Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas
Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3) Peraturan Presiden RI No. 111 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan
Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan;
4) Peraturan Presiden RI No. 4 Tahun 2015 tentang Perubahan Keempat atas
Perpres 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
d. Instruksi Presiden Republik Indonesia
1) Instruksi Presiden RI No. 2 Tahun 2009 tentang Penggunaan Produk Dalam
Negeri dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
e. Peraturan Menteri
1) Peraturan Menteri PU No. 07/PRT/M/2011 tentang Standar dan Pedoman
Pengadaan Pekerjaan Konstruksi dan Jasa Konsultansi;
2) Peraturan Menteri PU No. 11/PRT/M/2013 tentang Pedoman Analisis Harga
Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum;
3) Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum;
4) Peraturan Menteri PU No. 12/PRT/M/2014 tentang Penyelenggaraan Sistem
Drainase Perkotaan.
f. Standar Nasional Indonesia (SNI)
1) SNI Tahun 2002 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
2) SNI Tahun 2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan untuk
Konstruksi Bangunan Gedung dan Perumahan;
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 4
3. RUANG LINGKUP
3.1 LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup kegiatan dan uraian pekerjaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata
Arah Tanjung adalah :
a. Kegiatan Persiapan
Kegiatan persiapan yaitu kegiatan yang meliputi seluruh pekerjaan awal sebelum
pekerjaan dimulai, meliputi:
1) Penyusunan organisasi kerja;
2) Tata cara pengaturan pekerjaan;
3) Penyusunan jadual pelaksanaan pekerjaan;
4) Penyusunan jadual pengadaan bahan, mobilisasi peralatan dan pengerahan
personil;
5) Penyusunan rencana pemeriksaan lapangan;
6) Penyusunan rencana analisa Resiko K3 Konstruksi (RK3K) dan penerapan
Sistem Manajemen K3 Konstruksi (SMK3) sesuai dengan ketentuan K3;
7) Penyusunan program mutu.
b. Kegiatan Pelaksanaan Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi meliputi:
1) Pekerjaan Persiapan;
2) Pekerjaan Tanah;
3) Pekerjaan Pasangan.
c. Penyusunan Program Mutu
Program mutu harus disusun oleh penyedia jasa dan disepakati oleh pengguna jasa
dan dapat direvisi sesuai kebutuhan. Penyusunan program mutu minimal berisi :
1) Organisasi proyek pengguna jasa dan penyedia jasa;
2) Jadual pelaksanaan pekerjaan;
3) Prosedur pelaksanaan pekerjaan;
4) Prosedur instruksi kerja;
5) Pelaksana kerja.
3.2 KETENTUAN UMUM PELAKSANAAN
a. Tanggung Jawab Kontraktor Pelaksana
1) Kontraktor Pelaksana harus menyelesaikan pekerjaan secara keseluruhan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan didalam Dokumen Kontrak;
2) Jumlah personil atau tenaga ahli yang ditempatkan harus sesuai dengan bobot
pekerjaan yang ditangani dan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Pengairan;
3) Semua tenaga ahli yang namanya tercantum dalam struktur organisasi
lapangan proyek yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus berada dilokasi
pekerjaan minimal selama jam kerja;
4) Melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada Direksi Pengairan.
b. Gambar Pelaksanaan (Shop Drawing)
1) Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat gambar pelaksanaan (Shop
Drawing) untuk pekerjaan-pekerjaan yang memerlukannya, terutama untuk
pekerjaan-pekerjaan yang gambar detailnya tidak dijelaskan dalam gambar
teknis;
2) Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Shop Drawing ditentukan oleh
Konsultan Supervisi dalam masa konstruksi;
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 5
3) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan sebelum Shop
Drawing yang menjadi kewajibannya disetujui oleh Konsultan Supervisi dan
Direksi Pengairan;
4) Shop Drawing tidak boleh merubah/merevisi gambar teknis kecuali atas
persetujuan Perencana;
5) Shop Drawing tidak boleh merubah, memperbesar dan memperkecil kuantitas
maupun kualitas pekerjaan.
c. Gambar Lapangan dan Dokumen Lapangan
1) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu set gambar teknis/gambar revisi
dalam format kertas A3, satu set Shop Drawing satu set Spesifikasi Teknis dan
satu set Bill of Quantity dilokasi pekerjaan;
2) Gambar Teknis, Gambar Revisi, Shop Drawing, Spesifikasi Teknis, dan Bill of
Quantity ditempatkan pada tempat yang baik dan dalam kedaan yang rapi.
d. Buku Instruksi dan Buku Tamu
1) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan satu buah Buku Instruksi dan Buku
Tamu dilokasi pekerjaan pada setiap kantor lapangan dan ditempatkan pada
tempat yang baik;
2) Buku Instruksi berisikan instruksi-instruksi dilokasi pekerjaan yang dikeluarkan
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan untuk dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan;
3) Buku Instruksi harus mencantumkan tanggal instruksi, waktu instruksi, nama
dan jabatan yang memberi instruksi, dan tanda tangan yang memberi instruksi;
4) Instruksi Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan yang berada dalam Buku
Instruksi harus diketahui dan ditanda tangani oleh Kontraktor Pelaksana minimal
Supervisor Lapangan untuk dilaksanakan.
e. Gambar Hasil Pelaksanaan (Asbuilt Drawing)
1) Kontraktor dengan biaya sendiri harus membuat Gambar Hasil Pelaksanaan
(Asbuilt Drawing) yang sesuai dengan hasil pelaksanaan pekerjaan dilapangan
sebelum serah terima tahap pertama dilakukan;
2) Pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Asbuilt Drawing adalah pekerjaan yang
ditentukan oleh Konsultan Supervisi;
3) Asbuilt Drawing yang dibuat oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui oleh
Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;
4) Kontraktor Pelaksana diwajibkan menyerahkan 5 set Asbuilt Drawing yang telah
disetujui kepada Direksi Pengairan;
5) Satu set Asbuilt Drawing yang telah disetujui harus disimpan di tempat yang
baik pada bangunan oleh Direksi Pengairan atau pengguna bangunan.
f. Request Material dan Request Pekerjaan
1) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan permohonan penggunaan semua
material bangunan (request material) sebelum material bangunan tersebut
dipakai dan dimasukan ke lokasi pekerjaan;
2) Request Material yang diajukan Kontraktor Pelaksana harus disertai dengan
contoh material dan disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;
3) Persetujuan Request Material yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana
dianggap sah dan diakui apabila disetujui minimal oleh Konsultan Supervisi;
4) Kontraktor Pelaksana harus menyediakan dan menyerahkan satu set contoh
material yang telah disetujui kepada Konsultan Supervisi;
5) Material bangunan yang tidak disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Pengairan tidak boleh dipakai sebagai material bangunan dan harus dikeluarkan
dari lokasi pekerjaan;
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 6
6) Kontraktor Pelaksana juga harus mengajukan permohonan (request pekerjaan)
untuk pekerjaan yang akan dikerjakan;
7) Request Pekerjaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;
8) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan tanpa Request
Material atau jika Request Pekerjaan yang diajukan belum disetujui oleh
Konsultan Supervisi;
9) Item-item pekerjaan yang memerlukan Request Pekerjaan ditentukan oleh
Konsultan Supervisi.
g. Metode Pelaksanaan
1) Kontraktor Pelaksana harus mengajukan metode pelaksanaan terhadap
pekerjaan pembesian, pengecoran, pekerjaan-pekerjaan lain yang
memerlukanya;
2) Kontraktor Pelaksanan harus mengajukan analisis Resiko K3 Konstruksi (RK3K)
dan rencana penerapan manajemen K3 Konstruksi (SMK3) yang akan
diterapkan dalam pelaksanaan pekerjaan;
3) Metode pelaksanaan yang diajukan oleh Kontraktor Pelaksana harus disetujui
oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;
4) Kontraktor Pelaksana tidak dibenarkan melakukan pekerjaan jika metode
pelaksanaan yang diajukan belum disetujui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi
Pengairan;
5) Item-item pekerjaan yang memerlukan metode pelaksanaan ditentukan oleh
Konsultan Supervisi.
h. Pekerjaan Diluar Jam Kerja
1) Pekerjaan-pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana dengan alasan mempercepat proses penyelesaian pekerjaan harus
diketahui oleh Konsultan Supervisi dan Direksi Pengairan;
2) Biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh personil Konsultan Supervisi untuk
pengawasan pekerjaan diluar jam kerja normal yang dilakukan oleh Kontraktor
Pelaksana sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana;
3) Kontraktor Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap kualitas pekerjaan
yang dilakukan diluar jam kerja normal atau pada malam hari.
i. Perubahan-Perubahan Disain dan Perbedaan-Perbedaan
1) Konsultan Perencana dan Konsultan Supervisi dengan persetujuan Direksi
Pengairan berhak mengadakan perubahan-perubahan pada Gambar Teknis,
Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity yang wajib dilaksanakan oleh Kontraktor
Pelaksana;
2) Kontraktor Pelaksana dengan alasan apapun tidak boleh melakukan perubahan
pada Gambar Teknis, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity tanpa persetujuan
Konsultan Supervisi atau Konsultan Perencana;
3) Perubahan-perubahan akan Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis yang
dilakukan oleh Konsultan Perencana, Konsultan Supervisi dan Direksi
Pengairan harus disampaikan secara tertulis kepada Kontraktor Pelaksana
untuk dilaksanakan;
4) Perubahan-perubahan pada Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis yang
dilakukan oleh Konsultan Supervisi, Konsultan Perencana, dan Direksi
Pengairan secara lisan atau tidak tertulis tidak wajib untuk dilaksanakan oleh
Kontraktor Pelaksana. Resiko karena melaksanakan instruksi tidak tertulis
sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Pelaksana;
5) Perubahan-perubahan akan Gambar Teknis dan Spesifikasi Teknis tidak boleh
menambah biaya pelaksanaan pekerjaan secara keseluruhan dari biaya
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 7
pelaksanaan yang ada dalam Kontrak Kerja kecuali ditentukan lain dalam
Kontrak Kerja atau oleh Direksi Pengairan;
6) Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan Gambar
Teknis dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan oleh Konsultan Perencana dan
Direksi Pengairan dilakukan oleh Konsultan Perencana diketahui oleh Direksi
Pengairan;
7) Perhitungan kuantitas/volume pekerjaan dan biaya karena perubahan Gambar
Teknis dan Spesifikasi Teknis yang diusulkan oleh Kontraktor Pelaksana
dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana diketahui oleh Konsultan Supervisi dan
disetujui oleh Direksi Pengairan;
8) Kontraktor Pelaksana berhak memeriksa hasil perhitungan akan
kuantitas/volume pekerjaan dan biaya yang dilakukan oleh Konsultan
Perencana;
9) Jika dalam pelaksanaan pekerjaan ditemukan ketidak sesuaian antara Gambar
Teknis, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity, Konsultan Supervisi tidak
dibenarkan mengambil keputusan secara sepihak tetapi harus melaporkannya
kepada Direksi Pengairan untuk tindakan selanjutnya.
10) Konsultan Supervisi dengan persetujuan Konsultan Perencana dan Direksi
Pengairan berhak menentukan acuan mana yang harus dipegang bila terjadi
perbedaan antara Gambar Teknis, Spesifikasi Teknis, dan Bill of Quantity
kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja.
11) Kecuali ditentukan lain dalam Kontrak Kerja atau oleh Konsultan Supervisi, jika
terjadi perbedaan antara Gambar Teknis, Spesifikasi Teknis dan Bill of Quantity
maka urutan acuan yang harus dipegang ditentukan seperti berikut :
Kontrak Kerja;
Bill of Quantity;
Gambar Teknis serta Gambar Revisi; dan
Spesifikasi Teknis.
3.3 KELUARAN YANG DIINGINKAN
Keluaran akhir tahap pelaksanaan konstruksi meliputi dokumen hasil pelaksaanaan
konstruksi, berupa:
a. Laporan Hasil Pekerjaan (Laporan Harian, Laporan Mingguan, Laporan Bulanan, dan
Foto Dokumentasi Pelaksanaan);
b. Request Material dan Request Pekerjaan;
c. Shop Drawing dan Asbuilt Drawing;
d. Dokumen lainnya yang disyaratkan.
3.4 JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Jangka waktu pelaksanaan adalah 70 (tujuh puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 8
3.5 PERSONIL
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, tenaga personil yang dibutuhkan antara lain:
NO POSISI JUMLAH KUALIFIKASI
TENAGA AHLI
1
Penanggung Jawab Lapangan
1 orang
Disyaratkan memiliki latar belakang
pendidikan Strata 1 (S1) Teknik Sipil lulusan universitas atau perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi;
Memiliki Sertifikasi Keahlian/SKA Ahli Muda Sumber Daya Air (211)
yang dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK;
Berpengalaman profesional minimal 1 (satu) tahun sesuai dengan bidang keahlian, dan pernah berpengalaman menjadi Site Manager serta memiliki NPWP.
2
Pelaksana Lapangan
1 orang
Disyaratkan memiliki latar belakang
pendidikan min. SMK/STM Teknik Bangunan;
Memiliki Sertifikat Keterampilan/SKT, Pelaksana Saluran Irigasi yang dikeluarkan oleh Asosiasi yang telah disahkan oleh LPJK;
Berpengalaman profesional minimal 2 (dua) tahun sesuai dengan bidang keahlian.
TENAGA TEKNISI
1
Surveyor
1 orang
Memiliki latar belakang pendidikan
minimal Diploma III (D3) Teknik Sipil Berpengalaman profesional minimal 1
(satu) tahun sesuai dengan bidang keahlian, dalam hal ini survey/pengukuran lapangan.
TENAGA PENDUKUNG
1
Drafter
1 orang
Memiliki latar belakang pendidikan
minimal SMA/SMK/D3 Teknik Sipil
2
Administrasi Proyek
1 orang
Memiliki latar belakang pendidikan
minimal SMA/SMK
3.6 PERALATAN
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan ini, peralatan yang digunakan antara lain:
NO PERALATAN QT KAPASITAS
1
2
3
4
Dumptruck
Concrete Mixer
Gerobak Sorong
Peralatan sederhana
3
2
5
3-4 m3/100 HP : 6 ton
0,3-0,6 m3 : 500 liter
KERANGKA ACUAN KERJA
Mewujudkan Kemanfaatan Sumber Daya Air Yang Berkelanjutan 9
4. HAL-HAL LAIN
4.1. PRODUKSI DALAM NEGERI
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus mengutamakan pengunaan produksi dalam
negeri. Produksi luar negeri boleh dipakai atau digunakan selama produksi dalam negeri
tidak dapat digunakan.
4.2. PERSYARATAN KERJASAMA
Jika kerjasama dengan penyedia jasa konstruksi lain diperlukan untuk pelaksanaan
kegiatan pelaksaan konstruksi ini maka persyaratan sesuai dengan SDP harus dipatuhi.
4.3. PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN
Untuk pelaksanaan Pembangunan Saluran Pembuang Jl. Pariwisata Arah Tanjung ini
didalam perhitungan volume berpedoman kepada peraturan yang berlaku, antara lain:
Regulasi-Regulasi Nasional maupun Internasional yang mengatur tentang Turap Beton,
PBI, PMI, PPBBI, ASTM dan lain-lain yang disyaratkan undang-undang dan peraturan
pemerintah yang berlaku.
Penajam, Agustus 2015 Kuasa Pengguna Anggaran
Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum
SUPARDI MS, ST.MT NIP. 19670516 199312 1 001