kak bbi keumala

11
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR 1. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Sanggiran 2. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Kuala Bakti 3. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Inor 4. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Lamerem 5. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Sembilan 6. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Kuta Padang 7. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Mutiara DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PEMERINTAHAN ACEH I. PENDAHULUAN A. Umum 1. Revitalisasi / Optimalisasi UPB BBI Keumala Kabupaten Pidie Provinsi Aceh. 2. Setiap bangunan yang dibiayai oleh negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang/ bangunannya, andal dapat sebagai teladan bagi lingkungannya. 3. Setiap bangunan harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan estetika arsitekturnya. 4. Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan dan prasarana lingkungannya perlu dirancang secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.

Upload: firmansyah

Post on 08-Nov-2015

310 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

PPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPPP

TRANSCRIPT

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PERENCANAAN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)PEKERJAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR1. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Sanggiran2. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Kuala Bakti3. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Inor4. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Lamerem5. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Sembilan6. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA Kuta Padang7. Pembangunan Gudang Alsintan UPJA MutiaraDINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN PEMERINTAHAN ACEHI. PENDAHULUAN A.Umum

1.Revitalisasi / Optimalisasi UPB BBI Keumala Kabupaten Pidie Provinsi Aceh.2.Setiap bangunan yang dibiayai oleh negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang/ bangunannya, andal dapat sebagai teladan bagi lingkungannya.

3.Setiap bangunan harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik - baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan estetika arsitekturnya.4.Pemberian jasa perencanaan untuk bangunan dan prasarana lingkungannya perlu dirancang secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.5.Penyusuna Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini untuk pekerjaan perencanaan Bangunan Kantor Balai Benih, Pembangunan Pagar Komplek, Pembangunan Lantai Jemur, Pembangunan Jalan Usaha Tani Balai Benih TP di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh disiapkan secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya perencanaan yang sesuai dengan fungsinya masing-masing.

B. Maksud dan Tujuan

1.Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan.

2. Dengan penegasan ini diharapkan konsultan Perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

C. Latar Belakang

1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari lingkup kegiatan di lingkungan Dinas Pertanian dan Peternakan Pemerintahan Aceh Tahun Anggaran 2013.2. Pemegang mata anggaran adalah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Pemerintahan Aceh yang dibebankan pada DIPA Tahun Anggaran 2013.D.Lingkup Pekerjaan.

1.Lingkup Pekerjaan adalah:A. Perencanaan Bangunan Kantor Balai Benih TP

B. Perencanaan Pembangunan Pagar Komplek Balai Binh TPC. Perencanaan Pembangunan Lantai Jemur

D. Perencanaan Pembangunan Jalan Usaha Tani2.Tahap Perencanaan yang akan dilaksanakan sebagai berikut:A.Persiapan Perencanaan termasuk survey.B.Penyusunan Pra Rencana termasuk program dan konsep rencana.C.Pengembangan Rencana.D.Penyusunan Rencana Anggaran Biaya.E.Penyusunan Rencana Pelaksanaan.F.Penyusunan Rencana Detail (Gambar Kerja, RKS, BQ, dan lain lain).II.KEGIATAN PERENCANAAN Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, yang dapat meliputi tugas - tugas perencanaan lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang terdiri dar :

A.Persiapan Perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan, membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK, dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan bangunan.

B.Menyusun Pra Rencana seperti rencana lay-out, pra rencana bangunan termasuk program dan konsep rencana, perkiraan biaya.C.Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:

1. Rencana exterior dan uraian konsep yang mudah dimengerti oleh pemberi tugas.

2.Rencana struktur, detail secara umum dan detail khusus, beserta uraian konsep dan perhitungannya.

3.Perkiraan biaya.

D.Penyusunan rencana detail antara lain membuat :

1. Gambar - gambar detail exterior, detail struktur, detail sanitasi yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui, rencana potongan tampang dan lainya yang dianggap perlu.2. Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS).

3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan.4. Laporan akhir perencanaan.

E.Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Panitia Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan pada saat aanwijzing.F.Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.

III. TANGGUNG JAWAB PERENCANAANA.Konsultan Perencana bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.

B.Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah sebagai berikut:

1.Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku.

2.Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan - batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.

3.Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

IV.B I A Y A. A. Biaya Perencanaan.

1. Besar biaya pekerjaan perencanaan untuk Konsultan Perencana mengikuti pedoman dalam Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007, Tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara yaitu :

a. Untuk pekerjaan standar berlaku maksimum sesuai yang tercantum dalam tabel A s/d tabel D,b. Bila terdapat pekerjaan non standar, maka dihitung secara orang, bulan dan biaya langsung yang dapat diganti, sesuai dengan ketentuan billing rate yang berlaku.

c.Pengaturan komponen pembiayaan pada butir a) dan b) diatas adalah dipisahkan antara bangunan standar dan non standar serta harus terbaca dalam suatu rekapitulasi akhir yang menyebut angka dan huruf.d. Besarnya biaya Konsultan Perencana merupakan biaya tetap dan pasti.

e. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan perencanaan yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Konsultan Perencana.

2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencana dan tata cara pembayaran diatur secara kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan perencana sesuai peraturan yang berlaku, yang terdiri dari :

a.Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang;

b.Materi dan penggandaan laporan;

c.Pembelian dan atau sewa peralatan;

d.Jasa dan over head Perencanaan;

e.Pajak dan iuran daerah lainnya.

B.Sumber Dana.

Sumber dana seluruh pekerjaan perencanaan dibebankan pada : DIPA Nomor: 018.03.3.069264/2013 tanggal 05 Desember 2012 Tahun Anggaran 2013.

V. KELUARAN

Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian, minimal meliputi :

A. Tahap Konsep Rencana Teknis

1.Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan kualifikasi tim perencana, metoda pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu perencanaan.

2.Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan ruang, dan lain - lain.

3.Laporan data dan informasi lapangan, termasuk hasil survey fisik dan data pengguna, peraturan-peraturan, dan lain - lain.

B.Tahap Pra-rencana Teknis 1.Gambar - gambar Pra-rencana.2.Perkiraan biaya pembangunan.3.Garis besar rencana kerja dan syarat - syarat (RKS).4. Hasil Konsultasi Rencana dengan Pengguna.

C. Tahap Pengembangan Rencana1. Gambar pengembangan rencana exterior, struktur dan sanitasi.2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.3. Draft rencana anggaran biaya.4. Draft rencana kerja dan syarat - syarat (RKS).

D. Tahap Rencana Detail

1. Gambar rencana teknis lantai jemur secara lengkap.

2. Rencana kerja dan syarat - syarat (RKS)

3. Bill Of Quantity ( BQ).4.Rencana anggaran biaya (RAB).E. Tahap Pelelangan

1. Dokumen tambahan hasil penjelasan pekerjaan.2. Laporan bantuan teknis dan administratif pada waktu pelelangan.VI. K R I T E R I A A. Kriteria Umum

Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas sesuai dengan fungsinya yaitu: 1.Persyaratan Peruntukan dan Intensitas:

a.Menjamin hasil perencanaan dapat dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.

b.Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.

2. Persyaratan exterior dan Lingkungan:a.Menjamin terwujudnya hasil perencanaan yang dapat memberikan keseimbangan dan keserasian terhadap lingkungannya.

b.Menjamin pembangunannya dapat dilaksanakan dalam satu tahun anggarandan dapat dimanfaatkan secara baik dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.3. Persyaratan Struktur dan Sanitasi:

a. Menjamin hasil perencanaan dapat mendukung beban yang timbul akibat berat sendiri, perilaku alam dan manusia;b. Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda yang disebabkan oleh perilaku pelaksanaan pembangunan yang akan dilaksanakan;d. Menjamin perlindungan properti lainnya dari kerusakan fisik yang disebabkan oleh kegagalan-kegagalan yang mungkin terjadi.

B. Kriteria KhususKriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik berkaitan dengan bangunan prasarana lingkungan yang akan direncanakan, baik dari segi fungsi khusus bangunan tersebut dan segi teknis lainnya:1. Kesatuan perencanaan exterior dan interior dengan lingkungan yang ada disekitar, seperti dalam rangka implementasi penataan tata ruangan dan lingkungan.2. Kesatuan perencanaan harus disesuaikan dengan bangunan-bangunan yang sudah ada.

VII. AZAS - AZAS Selain dari kriteria diatas, dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana hendaknya memperhatikan azas-azas bangunan sebagai berikut:

A.Semua perencanaan harus dapat fungsional, efisien, menarik tetapi tidak berlebihan.B.Kreatifitas disain hendaknya tidak ditekankan pada kelatahan gaya dan kemewahan material, tetapi pada kemampuan mengadakan sublimasi antara fungsi teknik dan fungsi sosial, terutama menyangkut funsional dan fasilitas umum.

C.Dengan batasan tidak mengganggu produktifitas kerja, biaya investasi dan pemeliharaan bangunan sepanjang umurnya, hendaknya diusahakan serendah mungkin.

D. Desain hendaknya dibuat sedemikian rupa, sehingga pelaksanaan fisik dapat dilaksanakan dalamwaktu yang pendek dan dapat dimanfaatkan secepatnya.E.Bangunan hendaknya dapat meningkatkan kualitas lingkungan, dan menjadi acuan tata bangunan dan lingkungan di sekitarnya.

VIII. PROSES PERENCANAAN A.Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta, pada konsultan perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

B.Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang harus dihasilkan oleh Konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK ini.C.Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

D.Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 30 (tiga puluh) Hari Kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.IX. M A S U K A NA. INFORMASI1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pemberi Tugas termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja ini.

2.Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pemberi Tugas, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab Konsultan Perencana.

B.TENAGAUntuk melaksanakan pekerjaan, konsultan Perencana harus menyediakan tenaga ahli yang memenuhi ketentuan pekerjaan, baik ditinjau dari segi lingkup kegiatan maupun tingkat kompleksitas pekerjaan.

Tenaga-tenaga ahli yang dibutuhkan dalam untuk masing-masing kegiatan perencanaan sekurang-kurangnya terdiri dari :

1. Penanggung Jawab Proyek (Team Leader)Team Leader adalah seorang teknik sipil yang sudah mempunyai pengalaman kerja dalam memimpin tim untuk bekerja dan mampu berkomunikasi dengan direksi (Pejabat Pembuat Komitmen) dalam menerima dan memberi masukan terkait dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, jumlah tenaga yang diperlukan adalah 1 (satu) orang dengan lama masa kerja diatas 5 (lima) tahun. Team leader disini yang diinginkan mampu melaksanakan pekerjaan perencanaan yang dibantu oleh tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu termasuk tenaga pendukung.2. Tenaga Ahli Teknik SipilTenaga AhliTeknik Sipil adalah seorangyang mampu dalam perencanaan yang berkaitan dengan ilmu teknik sipilyang mempunyai pengalaman yang luas dalam merencanakan berbagai jenis kegiatan perencanaan teknik sipil, dalam hal ini diperlukan seorang ahli teknik sipil yang mempunyai pengalaman 1 s/d 5 tahun, jumlah tenaga yang diperlukan 1 (satu) orang3. Tenaga Ahli Teknik ArsitekturTenaga Ahli Teknik Arsitektur adalah seorang yang mampu dalam perencanaan yang berkaitan dengan ilmu teknik arsitektur yang mempunyai pengalaman yang luas dalam merencanakan berbagai jenis kegiatan perencanaan dalam bidang arsitektur, dalam hal ini diperlukan seorang ahli teknik arsitektur yang mempunyai pengalaman 1 s/d 5 tahun, jumlah tenaga yang diperlukan 1 (satu) orang4. Cost EstimateTenaga Ahli Teknik Sipil adalah seorang yang mampu dalam menghitung pembiaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pembangunan termasuk penyusuna jadwal pelaksanaan yang mempunyai pengalaman yang luas dalam, dalam hal ini diperlukan seorang ahli teknik sipil (cost estimate) yang mempunyai pengalaman 1 s/d 5 tahun, jumlah tenaga yang diperlukan 1 (satu) orang

5. Sub Profesional dan Supporting Staffa. Juru Gambar / Drafman

Juru gambar / drafman adalah seorang tenaga kerja dari disiplin ilmu teknik sipil atau SMK yang mampu menggambar sesuai arahan dari tenaga ahli atau team leader dalam bentuk digital dengan menggunakan program AutoCad, jumlah tenaga yang diperlukan adalah 2 (dua) orang.

b.Staff SurveyorStaf surveyor adalah tenaga kerja yang sudah berpengalaman dalam bekerja untuk pengambilan data-data dilapangan yang berkaitan dengan data awal guna perencanaan (termasuk pengukuran topografi), jumlah tenaga yang diperlukan adalah 1 (satu) orang dengan disiplin ilmu (SMK/SMA/sederajat)c.Operator KomputerOperator Komputer adalah tenaga kerja yang sudah berpengalaman dalam bekerja untuk mengimput data-data yang diserahkan oleh tenaga ahli guna analisis atau keperluannya lainnya yang apabila sewaktu-waktu diperlukan. Jumlah tenaga yang diperlukan adalah 1 (satu) orang dengan disiplin ilmu (SMK/SMA/sederajat)d.Office BoyOffice Boy adalah tenaga kerja yang diperlukan untuk membantu melaksanakan tugas-tugas kantor guna kelancaran tugas tenaga ahli dalam bekerja termasuk pembersihan dalam lingkungan kantor setelah selesai bekerja, jumlah tenaga yang diperlukan adalah 1 (satu) orang dengan disiplin ilmu (SMK/SMA/sederajat)X. PROGRAM KERJA. A. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal meliputi :

1. Jadwal kegiatan secara terperinci

2. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun jumlah tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana untuk melaksanakan tugas perencanaan, serta harus mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).

3. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.

B. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan Perencana dan mendapatkan pandangan/pertimbangan teknis dari Pemberi Tugas.XI. P E N U T U PA. Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan hendaknya memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain yang dibutuhkan.B. Berdasarkan bahan-bahan tersebut konsultan agar menyusun program kerja guna pemasukan penawaran dan akan dilaksanakan secara penunjukan langsung.

C.Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan menjadi pedoman awal bagi konsultan untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan.

Demikian KAK ini disusun untuk dapat dilaksanakan dan dijadikan sebagai pedoman awal.