kak air limbah sungai pakning

7
Halaman | 1 KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH KOTA SEI. PAKNING 1. Latar Belakang : Secara umum limbah domestik yang berasal dari rumah tangga yang tidak memiliki akses terhadap bangunan pengolahan merupakan sumber pencemaran utama bagi lingkungan yang dapat menimbulkan dampak yang serius karena dapat dengan mudah masuk ke badan air ataupun meresap ke badan tanah. Fakta dilapangan menunjukkan, air limbah domestik ini merupakan sumber utama pencemar badan air lingkungan terutama di daerah perkotaan. Tanpa adanya sistem penataan dan pengelolaan yang baik terhadap air limbah maka akan berdampak pada pencemaran dan menurunnya kualitas air lingkungan secara makro dalam jangka panjang. Intrusi air limbah domestik ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan dan pengelolaan akan mengakibatkan menurunnya kualitas air di badan penerima air, seperti sungai, waduk, situ dan lainnya. Hal ini akan menyebabkan beberapa masalah, seperti kerusakan keseimbangan ekologi di aliran sungai, masalah kesehatan penduduk yang memaanfaatkan air sungai secara langsung sehingga dapat menurunkan derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan angka kematian akibat penyakit infeksi air (seperti disentri dan kolera per 1000 orang). Dampak lain yang ditimbulkan dari limbah domestik adalah indeks kematian anak di bawah lima tahun (Under 5 mortality Rates) per 1000 kelahiran yang juga merupakan salah satu indikasi yang memperlihatkan kondisi higienis. Kondisi saat ini menggambarkan bahwa sebagian besar rumah tangga msaih secara langsung membuang air limbah (grey water) ke halaman rumahnya maupun ke saluran lingkungan, sedangkan untuk black water dilakukan dengan sistem pengelolaan setempat. Belum adanya strategi pengelolaan air limbah domestik, rendahnya partisipasi dan akses masyarakat terhadap pengelolaan air limbah domestik yang layak dan aman, perilaku masyarakat yang membuang air limbah mereka tanpa didahului dengan pengolahan, tidak tersedianya regulasi lokal yang mengatur pengelolaan air limbah domestik permukiman, serta tidak adanya struktur yang khusus mengelola air limbah domestik pada intansi teknis yang ditugaskan untuk menangani pengelolaan sanitasi yang menyebabkan pengelolaan air limbah domestik belum tertangani secara baik. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah domestik adalah dengan pembuatan rancangan induk (masterplan). Skema dasar dalam pembuatan masterplan

Upload: jily-rain

Post on 01-Dec-2015

500 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 1

KERANGKA ACUAN KERJA PENYUSUNAN MASTERPLAN SISTEM AIR LIMBAH

KOTA SEI. PAKNING

1. Latar Belakang : Secara umum limbah domestik yang berasal dari rumah

tangga yang tidak memiliki akses terhadap bangunan

pengolahan merupakan sumber pencemaran utama bagi

lingkungan yang dapat menimbulkan dampak yang serius

karena dapat dengan mudah masuk ke badan air ataupun

meresap ke badan tanah. Fakta dilapangan menunjukkan,

air limbah domestik ini merupakan sumber utama pencemar

badan air lingkungan terutama di daerah perkotaan.

Tanpa adanya sistem penataan dan pengelolaan yang baik

terhadap air limbah maka akan berdampak pada

pencemaran dan menurunnya kualitas air lingkungan

secara makro dalam jangka panjang. Intrusi air limbah

domestik ke lingkungan tanpa melalui proses pengolahan

dan pengelolaan akan mengakibatkan menurunnya kualitas

air di badan penerima air, seperti sungai, waduk, situ dan

lainnya. Hal ini akan menyebabkan beberapa masalah,

seperti kerusakan keseimbangan ekologi di aliran sungai,

masalah kesehatan penduduk yang memaanfaatkan air

sungai secara langsung sehingga dapat menurunkan

derajat kesehatan masyarakat dan meningkatkan angka

kematian akibat penyakit infeksi air (seperti disentri dan

kolera per 1000 orang). Dampak lain yang ditimbulkan dari

limbah domestik adalah indeks kematian anak di bawah

lima tahun (Under 5 mortality Rates) per 1000 kelahiran

yang juga merupakan salah satu indikasi yang

memperlihatkan kondisi higienis.

Kondisi saat ini menggambarkan bahwa sebagian besar

rumah tangga msaih secara langsung membuang air limbah

(grey water) ke halaman rumahnya maupun ke saluran

lingkungan, sedangkan untuk black water dilakukan dengan

sistem pengelolaan setempat. Belum adanya strategi

pengelolaan air limbah domestik, rendahnya partisipasi dan

akses masyarakat terhadap pengelolaan air limbah

domestik yang layak dan aman, perilaku masyarakat yang

membuang air limbah mereka tanpa didahului dengan

pengolahan, tidak tersedianya regulasi lokal yang mengatur

pengelolaan air limbah domestik permukiman, serta tidak

adanya struktur yang khusus mengelola air limbah domestik

pada intansi teknis yang ditugaskan untuk menangani

pengelolaan sanitasi yang menyebabkan pengelolaan air

limbah domestik belum tertangani secara baik.

Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan

pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh air limbah

domestik adalah dengan pembuatan rancangan induk

(masterplan). Skema dasar dalam pembuatan masterplan

Page 2: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 2

meliputi periode desain, daerah rencana, dan dilajutkan

dengan sistem atau proses pengolahan baik sistem terpusat

atau pun system setempat. Impelementasinya dapat

dilakukan dengan cara pembuatan rancangan induk jangka

panjang yang dimulai dengan penentuan skema dasar,

survei, prediksi, perencanaan fasilitas, dan melakukan

evaluasi. Setelah itu, dapat dilakukan studi kelayakan yang

mempertimbangkan faktor iklim, daerah, kependudukan,

sanitasi lingkungan, sosial budaya, dan keadaan

masyarakat. Pelaksanaan solusi diprediksi akan membantu

mengurangi beban pencemaran lingkungan terutama sungai

dan badan air lainnya.

2. Maksud dan Tujuan : Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah ini dimaksudkan

untuk membantu Pemerintah Kabupaten Bengkalis dalam

menyiapkan sebuah pedoman pelaksanaan pengelolaan

dan pengolahan air limbah khususnya di kota Sei. Pakning.

adapun hal-hal yang menjadi muatan di dalamnya adalah

Perencanaan pengelolaan dan pengolahan limbah secara

makro dan mikro di daerah yang direncanakan.

Tujuan dari Penyusunan Masterplan ini adalah :

- Melakukan identifikasi kondisi faktual lapangangan

beserta permasalahan disebabkan oleh air limbah

domestik yang berdampak pada penurunan kualitas

kesehatan dan kualitas lingkungan.

- Membuat rencana pengelolaan system air limbah

kawasan perkotaan sebagai bentuk implementasi

alternative solusi dari permasalahan dan perbaikan

kondisi lapangan.

- Sebagai arahan bagi tahapan perencanaan

selanjutnya seperti pembuatan Detail Engineering

Design untuk sistem pengolahan, arahan pola

penyaluran dan sistem distribusi buangan di daerah

yang direncanakan.

- Sebagai bahan masukan dalam menetapkan

kebijakan pembangunan kota secara makro, guna

terwujudnya suatu kawasan lingkungan binaan yang

humanis, dan hieginis untuk jangka waktu panjang.

3. Sasaran : Untuk mewujudkan tujuan tersebut maka sasaran yang

perlu dicapai adalah :

- Tersedianya suatu perencanaan makro penataan

sistem pengelolaan dan pengolahan Air Limbah

secara kawasan yang memuat berbagai alternatif

arahan perencanaan detail pengelolaan dan

pengolahan air limbah, serta panduan bagi kebijakan

pemerintah yang terkait dengan penataan kawasan

dan lingkungan.

- Tersedianya perencanaan pengendalian limbah yang

baik terutama di kota Sei. Pakning, yang dapat

dijadikan acuan selama masa periode desain.

Page 3: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 3

4. Lokasi Kegiatan : Lokasi kegiatan penyusunan masterplan Sistem Air Limbah

Kota Sei. Pakning difokuskan pada ligkungan perkotaan

Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu dan desa

sekitarnya yang berada di Kecamatan Bukit Batu,

Kabupaten Bengkalis.

5. Nama Organisasi

dan Pejabat

Pembuat Komitmen

: Nama Pejabat Pembuat Komitmen :

SYAHRUDIN, SSi

Satuan Kerja :

Dinas Tata Kota, Tata Ruang dan Permukiman

Kabupaten Bengkalis.

6. Sumber Pendanaan : Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBD

Kabupaten Bengkalis Tahun Anggaran 2013 dengan total

pagu anggaran sebesar Rp. 200.000.000.-

7. Data Dasar : Data-data diperoleh langsung oleh Konsultan Perencana di

lapangan baik bersumber dari Data Instansi yang terkait

atau berdasarkan hasil survey dan pengukuran langsung

didaerah perencanaan.

8. Standar Teknis : Standar teknis mengacu pada standar nasional Indonesia

dan pedoman/ petunjuk teknis yang dikeluarkan Pemerintah

Republik Indonesia.

9. Literatur dan Studi-

studi Terdahulu

: Literatur, referensi dapat diambil dari berbagai sumber yang

terkait dengan perencanaan. Atau dapat juga dari studi-

studi terdahulu dll.

10. Referensi Hukum : a. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang

Penataan Ruang;

b. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

c. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang

Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian

Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia

tahun 2001 Nomor 153 Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4161);

e. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang

Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 33. Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4490);

f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

06/PRT/M/2006 tentang Rencana Tata Bangunan dan

Lingkungan;

g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

14/PRT/M/2010 tentang Standar Pelayanan Minimal

Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

h. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 01 tahun

2010 tentang Tata Laksana Pengendalian Pencemaran

Air;

Page 4: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 4

i. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republik

Indonesia Nomor 05 tahun 2012 tentang Jenis Rencana

Usaha dan/ atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

j. Peraturan Daerah Propinsi Riau Nomor 10 Tahun 1994

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Riau;

k. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 19

Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Kabupaten Bengkalis;

l. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 01

Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bengkalis;

m. Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 9 Tahun 2013

tentang Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran

2013;

n. Keputusan Bupati Bengkalis Nomor 372/KPTS/XI/2011

tentang Standarisasi Harga Satuan Barang/Jasa

Kebutuhan Pemerintah Kabupaten Bengkalis Tahun

2013.

11. Lingkup Kegiatan : a. Pengkajian latar belakang dan dasar pertimbangan

perlunya dilakukan penyusunan Masterplan Air Limbah

Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu.

b. Perumusan tujuan dan sasaran penyusunan Masterplan

Air Limbah Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu,

dengan memperhatikan arahan kebijakan

pembangunan pada daearah perencanaan.

c. Kegiatan survey lapangan untuk mengumpulkan

berbagai data dan informasi mengenai wilayah

perencanaan, meliputi pengumpulan data sekunder

serta pengumpulan data primer melalui Kegiatan

wawancara dan observasi lapangan.

d. Perumusan kondisi eksisting penataan limbah pada

kawasan rencana dengan memperhatikan segala hal

yang mempengaruhi desain makro penyusunan

masterplan air limbah yang akan direncanakan.

e. Kegiatan analisis data existing, meliputi analisis

permasalahan dan kendala lapangan serta solusi dan

arahan kebijakan desain penanganan.

f. Perumusan konsep rencana system pengolahan air

limbah kawasan perkotaan.

g. Pembahasan dan analisis lain yang diperlukan untuk

menyempurnakan hasil perencanaan.

12. Keluaran : Produk akhir pekerjaan Penyusunan Masterplan Air Limbah

Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu sekurang-

kurangnya mencakup :

a. Perumusan konsep dan strategi perencanaan

penataan, pengelolaan dan pengendalian air limbah di

Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu.

b. Penetapan Periode Perencanaan.

Page 5: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 5

c. Penetapan rencana induk sistem pengendalian dan

pengolahan limbah kawasan, yang termuat didalamnya

masukan terhadap rencana sistem pengolahan,

pendistribusian serta penanganan lain yang diperlukan.

13. Peralatan, Material,

Personil dan

Fasilitas dari Pejabat

Pembuat Komitmen

: Pengguna jasa tidak menyediakan peralatan, material,

personil dan fasilitas untuk pekerjaan ini. Untuk

melaksanakan tugas, konsultan perencana secara mandiri

mencari data dan informasi yang dibutuhkan selain data dan

informasi yang diberikan oleh pengguna jasa. Konsultan

perencana harus memeriksa kebenaran data dan informasi

dalam pelaksanaan pekerjaannya, baik yang berasal dari

pengguna jasa maupun masukan lain dari luar. Kesalahan

perencanaan sebagai akibat kesalahan informasi menjadi

tanggung jawab konsultan perencana.

Untuk melaksanakan tugas ini konsultan perencana harus

menyediakan tenaga yang memenuhi kebutuhan proyek

ditinjau dan lingkup (besarnya) proyek serta tingkat

kompleksitas pekerjaan proyek yang terkait selama

pelaksanaan.

14. Lingkup

Kewenangan

Penyedia Jasa

: Kewenangan penyedia jasa melingkupi metode penyusunan

Masterplan, program software yang digunakan dalam

penyusunan dan teknik survey yang diterapkan.

15. Jangka Waktu

Penyelesaian

Kegiatan

: Jangka waktu penyelesaian Penyusunan Masterplan Sistem

Air Limbah Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu adalah

selama 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender terhitung

sejak Surat Perintah Mulai Kerja diterbitkan.

16. Personil : Pelaksana kegiatan ini dilakukan oleh penyedia jasa

konsultansi yang berpengalaman dalam penyusunan

Masterplan Air Limbah, dengan tenaga minimal berikut ini:

Posisi Pendidikan

Minimum Kualifikasi Pengalaman

Jumlah

Org. Bln

a b c d e

Team Leader/ Ahli

Lingkungan

S2, Teknik

Lingkungan

Pengalaman Minimal 6

tahun pada pekerjaan

sejenis.

1 4

Ahli Perencanaan Wilayah S1, Teknik Planologi/

Arsitektur

Pengalaman Minimal 4

tahun pada pekerjaan

sejenis.

1 2

Ahli Sipil S1, Teknik

Lingkungan

Pengalaman Minimal 4

tahun pada pekerjaan

sejenis.

1 2

Ahli Hidrologi S1, Teknik Hidrologi/

Sipil

Pengalaman Minimal 4

tahun pada pekerjaan

sejenis.

1 2

Asisten Ahli Teknik Sipil

S1, Sipil

Pengalaman Minimal 2

tahun pada pekerjaan

sejenis.

1 2

Page 6: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 6

a b c d e

Tenaga Administrasi/

Administrator

S1, Administrasi

Bisnis/ Keuangan

Pengalaman Minimal 2

tahun pada pekerjaan

sejenis.

1 4

Tenaga CAD Operator D3 Arsitektur/ Sipil

Pengalaman Minimal 2

tahun

1 2

Surveyor D3 Teknik Geodesi/

Sipil

- 1 1,5

Office Boy SMU/ Sederajat - 1 4

Masing-masing tenaga ahli dan asisten tenaga ahli harus

melampirkan fotocopy ijazah, NPWP, bukti penyelesaian

wajib pajak, Curriculum Vitae dan sertifikat keahlian.

17. Jadwal Tahapan

Pelaksanaan Kegiatan

: Jadwal Pelaksanaan kegiatan meliputi :

a. Persiapan

b. Survey Pendahuluan

c. Penyusunan Laporan Pendahuluan

d. Survey Lapangan dan Pengumpulan Data

e. Analisa Data

f. Penyusunan Laporan Antara

g. Penyusunan Laporan Draft Akhir

h. Penyusunan Laporan Akhir

i. Presentasi

j. Penyusunan Laporan Ringkasan Eksekutif (Executive

Summary)

18. Laporan Pendahuluan : Penyusunan Laporan Pendahuluan harus mencakup semua

gambaran yang jelas tentang lingkup pekerjaan dan juga

metodologi dan pendekatan teknis. Selain itu juga mencakup

rencana pelaksanaan pekerjaan. Format laporan

pendahuluan disajikan dalam buku berukuran A-4.

Laporan Pendahuluan harus sudah diserahkan selambat-

lambatnya 15 hari kalender setelah SPMK diterbitkan.

19. Laporan Antara : Laporan ini berisikan hasil survei lapangan, penelaahan

kebijakan lain yang terkait, analisa potensi serta

permasalahan kawasan, Analisa data laporan serta

perumusan konsep dan strategi penyusunan Masterplan Air

Limbah Kota Sei. Pakning Kecamatan Bukit Batu. Format

laporan antara disajikan dalam buku berukuran A-4.

Laporan Antara harus sudah diserahkan selambat-lambatnya

15 hari kalender setelah Laporan Pendahuluan diserahkan.

20. Laporan Final (Akhir) : Secara umum laporan ini merupakan hasil penyempurnaan

dari laporan-laporan sebelumnya yang disusun berdasarkan

hasil diskusi dan koreksi yang diberikan oleh pemberi tugas

dan tim teknis yang dibentuk. Dalam laporan akhir disertai

pula gambar gambar rencana dan Perspektif. Format laporan

final (akhir) disajikan dalam buku berukuran A-4.

Laporan Akhir harus sudah diserahkan selambat-lambatnya

120 hari kalender setelah SPMK diterbitkan. Khusus untuk

gambar dan peta harus disajikan dalam kertas minimal ukuran

A3.

Page 7: Kak Air Limbah Sungai Pakning

Halaman | 7

21. Laporan Ringkasan

Eksekutif

: Laporan ini merupakan ringkasan dari Laporan Final. Format

laporan eksekutif disajikan dalam buku berukuran A-4.

Selain laporan dalam bentuk hardcopy, konsultan perencana

berkewajiban menyiapkan seluruh hasil pekerjaannya dalam

bentuk soft copy yang dikemas dalam CDRW/DVD sebanyak

5 keping.

22. Penutup : Demikian Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini dibuat sebagai

pedoman dalam penyusunan Masterplan Air Limbah Kota Sei.

Pakning Kecamatan Bukit Batu tahun anggaran 2013. Hal-hal

lain yang belum tercantum dalam petunjuk pelaksanaan ini

akan dibuat dalam format tersendiri termasuk hasil klarifikasi

pada saat penjelasan pekerjaan (BA. Aanwijzing) serta

notulensi diskusi laporan pendahuluan dan merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari KAK ini.

Bengkalis, April 2013 KUASA PENGGUNA ANGGARAN/ PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

SYAHRUDIN, S.Si

PEMBINA

NIP. 19710709 1998031 002