analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

40
ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN “SUNGAI DI KARAWANG TERCEMAR LIMBAH INDUSTRI” Oleh: Ewa Yudha Herdana Nur Alifah Nurul Kamalia W. Puji Nurmayanti F.

Upload: nur-alifah

Post on 24-Oct-2015

545 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

ANALISIS DAMPAK KESEHATAN LINGKUNGAN

“SUNGAI DI KARAWANG TERCEMAR LIMBAH INDUSTRI”

Oleh:

Ewa Yudha Herdana

Nur Alifah

Nurul Kamalia W.

Puji Nurmayanti F.

Jurusan Kesehatan Lingkungan

Page 2: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta II

2012

ARTIKEL

Sungai di Karawang Tercemar Limbah Industri

KARAWANG -- Hampir sebagian besar sungai yang ada di Kabupaten

Karawang, sudah tercemar limbah industri. Bahkan, kondisi yang paling parah, terjadi di

sepanjang Sungai Cilamaya.. Akibat dari pencemaran ini, sekitar 930 hektare tambak

tak bisa lagi dimanfaatkan oleh pemiliknya. Pasalnya, air yang biasa mengairi tambak itu

warnanya telah berubah menjadi merah dan mengeluarkan bau yang menyengat.

Kabid Pengawasan dan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Karawang,

Unang Saefudin, mengatakan, jumlah perusahaan yang membuang limbah cairnya ke

sungai, sebanyak 61 perusahaan. Perusahaan tersebut, membuangnya ke Sungai

Cilamaya, Cikarang Gelam, Cibeet dan Sungai Induk Tarum Barat. Sedangkan

pencemaran yang terjadi di Sungai Cilamaya, saat ini kondisinya sudah sangat parah.

Tapi, setelah diselidiki oleh instansinya, ternyata yang membuang limbah cair ke sungai

tersebut, perusahaannya berada di Purwakarta dan Subang.

''Kami memiliki data, lima perusahaan yang mencemari Sungai Cilamaya adalah,

PT Abata (Karawang), PT Sanfu dan PT BMP (Purwakarta), dan PT ABB serta PT Gede

Karang (Subang),'' ujarnya, kepada Republika, Ahad (23/8).

Diakuinya, pihaknya belum menindak perusahaan yang telah membuang

limbahnya ke sungai. Pasalnya, pihaknya belum mendapatkan bukti yang akurat untuk

menjerat perusahaan 'nakal' tersebut. Karena, saat mengambil air baku Sungai

Cilamaya yang lokasinya dekat dengan PT Abata, tak ditemukan indikasi adanya

pencemaran. Pencemaran itu terlihat, ketika petugas mengambil air dari hulu sungai

tersebut.

''Setelah diambil, airnya terindikasi tercemar. Tapi, perusahaan yang

mencemarinya berada di kabupaten lain yang bukan wewenang kami,'' katanya

beralasan.

Disebutkan Unang, untuk mengatasi masalah pencemaran ini, pihaknya tak bisa

berjalan sendiri. Pasalnya, sebelum memasuki Karawang, air yang mengalir dari hulu

sudah tercemar. Untuk itu, supaya tak menyalahi kewenangan, seharusnya BPLH Jabar

Page 3: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

dan instansi yang mempunyai kewenangan mengenai sungai, secepatnya turun tangan.

Apalagi, petugas yang ada di BPLH Karawang saat ini sangat minim, yakni hanya 39

personil.

Petugas yang khusus berada di pengawasan dan pengendalian lingkungan

hidup, kata Unang, hanya enam personel. Itupun yang efektif menjalankan tugasnya

hanya tiga orang. Tak hanya itu, kata Unang, pihaknya juga terbentur masalah anggaran

yang kecil. ''Dalam setahun anggaran yang kita peroleh hanya Rp 25 sampai Rp 30

juta,'' tuturnya.

Sementara itu, Kepala UPTD Dinas Perikanan dan Kelautan Cilamaya Kab

Karawang, Nurjaman, sejak tahun 2003 yang lalu, Sungai Cilamaya yang biasa

dimanfaatkan oleh masyarakat tercemar limbah pabrik. Bahkan, dampak dari

pencemaran itu seluas 930 hektare tambak yang ada di Kec Cilamaya Wetan, tak bisa

digunakan oleh masyarakat.

''Bila tambak tersebut dimanfaatkan untuk budidaya udang, maka udangnya

langsung stres dan mati. Sedangkan bila ditanami ikan, hailnya sulit berkembang. Jadi,

para pemilik tambak ini terus merugi,'' tuturnya.

Meskipun tingkat pencemaran ini sudah diatas ambang layak, kata Nurjaman,

instansi terkait belum ada yang turun ke lapangan. Sehingga, kinerja petugas dari

instansi terkait terkesan tidak optimal. Padahal, kasus pencemaran ini sepenuhnya

ditangani oleh BPLH. ''Kalau kami turut campur, nanti menyalahi aturan. Namun, yang

jelas akibat pencemaran ini budidaya tambak menjadi terpuruk,'' kata Nurjaman.

Tak hanya limbah cair, limbah batu bara (B3) disinyalir telah mencemari DAS

Tarum Barat. Sekertaris Koalisi Pemantau Limbah Bahan Beracun Berbahaya Indonesia

(KPLB3I), Antonius Naibaho, menyebutkan kondisi pencemaran di sepanjang saluran

induk Tarum Barat dinilai parah. Hal itu, terlihat dari pembuangan limbah batu bara baik

berupa di titik penampungan maupun titik-titik lain di bantaran saluran induk Tarum

Barat.

''Kandungan zat kimianya bisa dengan cepat menyerap tanah dan air. Itu pun

bisa dengan mudah mencemari warga yang tinggal di sekitar bantaran yang

memanfaatkan air tersebut,'' kata Antonius.

Lebih jauh Antonius menjelaskan, bahwa pemerintah daerah baik tingkat

kabupaten/kota maupun propinsi memiliki tanggung jawab pengawasan dalam

pengelolaan lingkungan. Khusus soal limbah B3, lanjut Antonius, pemerintah

seharusnya mengarahkan sumber penghasil limbah membuang limbah B3 seperti batu

Page 4: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

bara ke tempat pembuangan sekaligus pengolahannya yaitu Perusahaan Pengolah

Limbah Indonesia (PPLI). Pasalnya, perusahaan yang terletak di Jakarta itu, dibiayai

oleh tiga negara untuk mengolah limbah B3 di Pulau Jawa.

”Jika ada yang dibuang sembarangan seperti di Karawang, berarti Pemkab

Karawang dan Pemprov Jawa Barat lalai mengawasinya," ujar Antonius.

Selain itu, kata Antonius, pemerintah juga bertanggung jawab atas pemakaian

lahan tata air. Ia menyebutkan bahwa dalam aturan tentang daerah aliran sungai (DAS),

tidak boleh terdapat hunian dalam radius 300 meter, apalagi pabrik. Pada

kenyataannya, disepanjang DAS Tarum Barat ini, ada pabrik penampungan dan

pengolahan limbah B3.

Menurut Antonius, untuk masalah saluran induk Tarum Barat, seharusnya

mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat seperti Dirjen Pengairan, Bappenas,

dan Kementrian Lingkungan Hidup. Pasalnya 80 persen air dari Tarum Barat itu

dikonsumsi warga Bekasi dan Jakarta. Selain itu, air harus dipelihara dan dilindungi dari

sumber pencemar seperti limbah dan solid waste (sampah). Di tingkat daerah, pemimpin

daerah mesti berkomitmen memperjuangkan lingkungan karena masyarakat berhak

sehat. 

Di Desa Muara, tingkat penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan

penyakit kulit semakin bertambah. Bidan Poliklinik Desa Muara, Nina Nur Aisyah

mencatat, lebih dari sepuluh orang pasiennya setiap bulan mengeluhkan sesak napas.

Tim pemantau yang terdiri dari Badan Pengelolaaan Lingkungan Hidup Daerah

(BPLHD) Pemrov Jabar, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar, Badan Lingkungan Hidup

(BLH) Kab. Subang, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), Kab. Karawang

turun langsung melihat langsung pencemaran tersebut, Kamis (11/8).

Tim tersebut, bahkan telah mengambil sampel air dari saluran pembuangan

limbah sejumlah pabrik yang berada di sepanjang aliran Sungai Cilamaya. Selain itu,

mereka juga mengambil sampel air sungai dari beberapa titik tertentu.

“Hasil pengujian air sungai yang terkena limbah belum bisa diketahui karena

harus melalui uji laboratorium,” ujar Kepala Bidang Pengawasan, Pengendalian, dan

Pemulihan Lingkungan Hidup (BLH) Kab. Subang, Nano Sumpena, ketika mendatangi

kantor Perwakilan PR, Jumat (12/8).

Menurut dia, berdasarkan hasil verifikasi di lapangan ada beberapa industri yang

berpotensi memberikan kontribusi terhadap pencemaran Sungai Cilamaya. Industri

dimaksud berada di wilayah Kab. Karawang, Purwakarta, dan Subang.

Page 5: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Dikatakan, industri di Kab. Karawang yang duduga berpotensi mencemari sungai

adalah PT Assosiated British Budi (ABB) yang memproduksi frustose dan glucose,

Pabrik Tahu (home industri) dan limbah rumah tangga.

Sedangkan indsutri di Kab. Purwakarta adalah PT Gede Karang (GK) yang

memproduksi kertas koran dan PT Sanfu juga memproduksi kertas serta pulp.

Sementara di Kab. Subang pabrik yang diduga turut mencemari Sungai Cilamaya

adalah insutri kerta Papertech dan PT Budi Makmur Perkasa (BMP) yakni industri

tepung beras dan bihun.

Republika Newsroom (Republika Online) Minggu, 23 Agustus 2009

Page 6: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB I

EVALUASI DATA DAN INFORMASI

1.1Deskripsi Lokasi dan Riwayat

1.1.1 Kabupaten Karawang

Kabupaten Karawang secara geografis terletak antara 1070 02’-1070 40’ BT dan

50 56’-60 34’ LS, termasuk daerah dataran yang relatif rendah, mempunyai variasi

ketinggian wilayah antara 0-1.279 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan

wilayah   0-20, 2-150, 15-400, dan diatas 400 dengan suhu rata-rata 270 C.

Ketinggian yang relatif rendah (25 m dpl) terletak pada bagian utara mencakup

Kecamatan Pakisjaya, Batujaya, Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,

Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari, Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang,

Tirtamulya, sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian Cikampek dan

sebagian Ciampel. Pada bagian selatan memiliki ketinggian antara 26 – 1.200 dpl.

Memperhatikan kondisi tersebut, Kabupaten Karawang merupakan daerah

dataran rendah dengan sebagian kecil dataran tinggi terutama di daerah

perbukitan/pasir. Daerah perbukitan tersebut antara lain : Gunung Pamoyanan,

Dindingsari, Golosur, Jayanti, Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong, Seureuh,

Sinalonggong, Lanjung dan Gunung Sanggabuana. Terdapat pula Pasir Gabus, Cielus,

Tonjong dengan ketinggian bervariasi antara 300-1.200 m dpl dan tersebar di

Kecamatan Tegalwaru, sebagian kecil Kecamatan Pangkalan dan Kecamatan Ciampel.

Kabupaten Karawang terutama di pantai utara tertutup pasir pantai yang

merupakan batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan–bahan lepas terutama endapan

laut dan aluvium vulkanik. Di bagian tengah ditempati oleh perbukitan terutama dibentuk

oleh batuan sedimen, sedangkan dibagian selatan terletak Gunung Sanggabuana

dengan ketinggian ± 1.291 m dpl, yang mengandung endapan vulkanik.

Kabupaten Karawang dilalui oleh beberapa sungai yang bermuara di Laut Jawa.

Sungai Citarum merupakan pemisah antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten

Bekasi, sedangkan sungai Cilamaya merupakan batas wilayah dengan Kabupaten

Page 7: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Subang. Selain sungai, terdapat 3 buah saluran irigasi yang besar, yaitu : Saluran Induk

Tarum Utara, Saluran Induk Tarum Tengah, dan Saluran Induk Tarum Barat yang

dimanfaatkan untuk pengairan sawah, tambak dan pembangkit tenaga listrik.

Luas wilayah Kabupaten Karawang 1.753,27 Km2 atau 175.327 Ha, luas tersebut

merupakan 3,73 % dari luas Provinsi Jawa Barat dan memiliki laut seluas 4 Mil x 84,23

Km, dengan batas-ba tas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Berbatasan dengan Laut Jawa

Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Subang

Sebelah Tenggara : Berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta

Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Bogor dan Cianjur

Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Bekasi

Pengembangan industri di Kabupaten Karawang di arahkan pada peningkatan

kualitas Sumber Daya Manusia dan daya saing produksi dengan senatiasa

memperhatikan permasalahan sosial ekonomi yang mendasar. Sektor industry di

Kabupaten karawang masih di dominasi oleh Industri kecil formal dan non formal di

susul industri menengah besar.

1.1.2 Kecamatan Cilamaya Wetan

Kecamatan Cilamaya Wetan berada di bagian Timur Laut Ibukota Kabupaten

Karawang yang secara geografis masuk dataran rendah dengan kemiringan wilayah

kurang lebih 5 sampai 10 derajat.

Kecamatan Cilamaya Wetan berbatasan :

-      Sebelah Utara     : Laut Jawa

-      Sebelah Timur     : Kabupaten Subang

-      Sebelah Selatan  : Kecamatan Banyusari

-      Sebelah Barat     : Kecamatan Cilamaya Kulon

Kecamatan Cilamaya Wetan mempunyai luas wilayah : 7.265 Ha, terdiri dari :

-      Luas Sawah                    : 4.835 Ha

-      Luas Kolam                    : 10 Ha

-      Luas Tambak/empang     : 906 Ha

Page 8: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

-      Luas Pekarangan            : 1.253 Ha

-      Luas Kehutanan              : 77 Ha

-      Luas Kebun                    : 7 Ha

-      Luas lainnya                   : 177 Ha

Bentuk tanah wilayah Kecamatan Cilamaya Wetan merupakan dataran rendah

dengan kemiringan antara 1 sampai dengan 5 meter di atas permukaan laut. Pesisir

pantai utara merupakan batas alam Kecamatan Cilamaya Wetan yang terbentang dari

pesisir Desa Sukakerta sampai pesisir Desa Muara merupakan batuan sedimen yang

dibentuk oleh bahan-bahan lepas terutama endapan laut dan alluvium vulkanik. Sesuai

bentuk morfologinya Kecamatan Cilamaya Wetan merupakan dataran rendah dengan

temperatur udara rata-rata 26 sampai dengan 32 derajat celcius. Dengan curah hujan

1013 ml.

Sungai Cilamaya melintasi beberapa wilayah kabupaten, sehingga

kewenangannya ada pada tingkat pemerintah provinsi. Hal tersebut berbanding terbalik

karena kewenangan perijinan pendirian industri ada di tingkat pemerintah kabupaten.

Kecamatan Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang merupakan wilayah hilir dari

aliran sungai. Sehingga, wilayah ini menjadi pembuangan akhir atau akumulasi dari

semua sampah yang terlarut. Sehingga, peluang untuk terkontaminasi oleh limbah di air

sungai cukup besar.

1.2Kunjungan Lapangan

Tim pemantau yang terdiri dari Badan Pengelolaaan Lingkungan Hidup Daerah

(BPLHD) Pemrov Jabar, Kepolisian Daerah (Polda) Jabar, Badan Lingkungan Hidup

(BLH) Kab. Subang, dan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH), Kab. Karawang

turun langsung melihat langsung pencemaran tersebut, Kamis (11/8).

Tim tersebut telah mengambil sampel air dari saluran pembuangan limbah

sejumlah pabrik yang berada di sepanjang aliran Sungai Cilamaya. Selain itu, mereka

juga mengambil sampel air sungai dari beberapa titik tertentu.

Saat tim melakukan penyusuran ke arah hilir, ternyata air sungai mulai dari

permukaan hingga begian bawah terlihat berwarna hitam pekat. Pecemaran air sungai,

Page 9: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

selain disebabkan oleh industri juga diperparah oleh buangan sampah pasar. Pada

inspeksi itu, tim melihat sampah menumpuk disepanjang aliran sungai. Bahkan di

wilayah Kab. Karawang terlihat ada tumpukan sampah pasar.

1.3Demografik, Penggunaan Lahan, dan SDA

Jumlah penduduk Kabupaten Karawang sampai dengan Bulan Desember 2010

berjumlah 2.124.565* jiwa, dengan rata-rata laju pertumbuhan penduduk (LPP) sebesar

2,04* % dengan komposisi penduduk sebagai berikut:

1. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin

Komposisi penduduk Kabupaten Karawang menurut jenis kelamin pada tahun

2010 dapat digambarkan sebagai berikut, jumlah penduduk laki-laki sebanyak

1.094.734* jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.029.831* jiwa. Dengan

demikian berdasarkan rasio jenis kelamin sebesar 106,3*%, artinya setiap 100 orang

perempuan berbanding dengan 106 orang laki-laki.

 

Jumlah Penduduk Kabupaten Karawang Tahun 2006-2010

No. UraianTahun

2006 2007 2008 2009 2010*

1. Jumlah Penduduk 1.993.421 2.015.325 2.051.303 2.082.143 2.124.565

2.Komposisi menurut jenis kelamin :

Pria 996.765 1.022.479 1.039.084 1.066.648 1.094.734

Wanita 996.655 992.846 1.012.219 1.015.495 1.029.831

3. Pertumbuhan (LPP %) - 1,10 1,79 1,50 2,04

4. Tingkat Kepadatan (%) 11,50 11,72 11,95 12,17 -

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Keterangan : *) = angka sangat sementara

 

Page 10: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

2. Komposisi penduduk berdasarkan struktur usia

Komposisi penduduk Kabupaten Karawang berdasarkan usia pada tahun 2010

sangat bervariasi dimana penduduk berusia 5 – 9 tahun berjumlah 202.586* jiwa atau

sekitar 9,54 %* dan 10 – 14 tahun berjumlah 200.402* jiwa atau sekitar 9,43%*. Data

tersebut juga memperlihatkan bahwa jumlah penduduk terbanyak berada pada usia

sekolah dasar.

Jumlah penduduk usia produktif atau usia 15 – 64 tahun berjumlah 1.428.545*

jiwa atau sekitar 67,24%*. Berdasarkan komposisi penduduk juga dapat dilihat angka

beban ketergantungan (dependency ratio) yaitu perbandingan antara penduduk usia non

produktif dengan penduduk usia produktif. Pada tahun 2010 nilai dependency ratio

menunjukan angka 48,7% yang berarti bahwa dari 100 orang usia produktif

menanggung beban sekitar 49* orang yang tidak produktif. Jika dibandingkan dengan

angka dependency ratio pada tahun 2009 sebesar 47,53 % (100 orang menanggung

beban sekitar 48 orang), sehingga memperlihatkan perubahan tingkat beban

ketergantungan yang semakin baik (*=angka sementara).

 

Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Struktur Usia Tahun 2006-

2010

No. Struktur UsiaTahun

2006 2007 2008 2009 2010*

1. 5 - 9 213.684 183.704 191.394 182.654 202.586

2. 10 - 14 203.800 183.140 175.302 202.492 200.402

3. 15 - 64 1.395.633 1.366.473 1.397.654 1.446.206 1.428.545

4.Angka Beban Ketergantungan

(Dependency Ratio %)45 50,4 49 47,53 48,7

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Keterangan : *) = angka sangat sementara

3. Komposisi penduduk berdasarkan lapangan usaha

Pada tahun 2010 jumlah penduduk bekerja berdasarkan lapangan usaha

sebanyak 861.711* orang. Dari jumlah tersebut, sebesar 244.480* orang atau sekitar

Page 11: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

28,37 %* bekerja pada lapangan usaha pertanian dan perikanan. Pada lapangan usaha

perdagangan memberikan kontribusi dalam penyerapan tenaga kerja sebesar 196.037*

orang atau sekitar 22,75%*. Sedangkan pada lapangan usaha industri menyerap tenaga

kerja sebesar 208.781* orang atau sekitar 24,23%. (*=angka sementara).

Lapangan Usaha2009 2010*

Jml Naker % Jml Naker %

1. Pertanian 261.770 29,19 244.480 28,37

2. Pertambangan dan Penggalian 2.972 0,33 2.557 0,30

3. Industri Pengolahan 177.514 19,80 208.781 24,23

4. Listrik, Gas & Air - - 3.482 0,40

5. Konstruksi 37.340 4,16 36.352 4.22

6. Perdagangan, Hotel, Restoran 235.592 26,27 196.037 22,75

7. Pengangkutan dan Komunikasi 49.064 5,47 51.289 5,95

8. Jasa – Jasa 117.394 13,09 106.797 12,39

9. Lainnya 14.994 1,67 11.936 1,39

TOTAL 896.640 100,00 861.711 100,00

 Komposisi dan Persentase Penyerapan Tenaga Kerja Berumur 10 Tahun Ke Atas

di Kabupaten Karawang

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2009-2010

Sumber : BPS Kabupaten KarawangKeterangan : *) = angka sangat sementara

Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Lapangan Usaha Tahun

2006-2010 

No. Lapangan UsahaTahun

2006 2007 2008 2009 2010*

1. Pertanian dan Perikanan 258.047 245.642 259.579 261.770 244.480

2. Perdagangan 174.872 164.875 178.089 235.592 196.037

3. Industri 125.539 154.331 160.577 177.514 208.781

Page 12: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Seluruh Lapangan Usaha 728.657 761.164 795.070 896.640 861.711

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Keterangan : *) = angka sangat sementara

  

4. Komposisi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan

Sektor pendidikan merupakan salah satu program prioritas pembangunan pada

masa kepemimpinan Bupati Karawang saat ini, karena kondisi tingkat pendidikan

masyarakat masih relatif rendah. Dilain pihak kualitas SDM masyarakat merupakan

faktor penentu dalam keberhasilan pembangunan. Komposisi penduduk berdasarkan

tingkat pendidikan di Karawang secara umum masih relatif rendah atau masih dalam

taraf pendidikan sekolah dasar. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)

Kabupaten Karawang, pada tahun 2010 jumlah penduduk usia 10 tahun ke atas yang

berpendidikan kurang atau setara SD berjumlah 1.053.679 orang, SMP sebanyak

305.005 orang, SMA sebanyak 309.484 orang dan Diploma sebanyak 51.790 orang.

 

Komposisi Penduduk Kabupaten Karawang Menurut Tingkat Pendidikan Tahun

2006-2010

No.Tingkat

Pendidikan

Tahun

2006 2007 2008 2009 2010*

1. ≤SD 1.160.736 1.179.863 1.129.281 1.178.930 1.053.679

2. SLTP 265.182 269.551 281.146 287.902 305.005

3. SLTA 209.230 212.677 221.718 251.088 309.484

4. Diploma 41.471 42.154 19.888 42.228 51.790

Sumber : BPS Kabupaten Karawang

Keterangan : *) = angka sangat sementara

1.4Data Outcome Kesehatan

Pada September 2009, di Desa Muara, tingkat penderita Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) dan penyakit kulit semakin bertambah. Bidan Poliklinik Desa

Muara, Nina Nur Aisyah mencatat, lebih dari sepuluh orang pasiennya setiap bulan

Page 13: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Simpul 1(Sumber)

Simpul 2(Media Lingkungan)

Simpul 3(Bio Marker)

Simpul 4(Dampak Kesehatan)

Pembuangan limbah asap dan limbah cair industri PT. Gede Karang (GK), PT Sanfu, PT Papertech, dan PT Budi Makmur Perkasa (BMP) ke Sungai Cilamaya Karawang- Air permukaan, khususnya air sungai yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari

-Udara

-Menghirup udara tercemar -Menggunakan air tanah yang tercemar untuk kegiatan sehari-hari

Penyakit ISPA dan gatal-gatal pada kulit

mengeluhkan sesak napas. Masyarakat juga mengeluhkan gatal-gatal namun belum

di dapatkan data yang menunjang.

1.5Teori Simpul

Page 14: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB II

KEPEDULIAN MASYARAKAT

Sebagai wilayah hilir dari aliran sungai, wilayah ini menjadi pembuangan akhir

atau akumulasi dari semua sampah yang terlarut. Sehingga, peluang untuk

terkontaminasi oleh limbah di air sungai cukup besar.

Meskipun tingkat pencemaran ini sudah diatas ambang layak, instansi terkait

belum ada yang turun ke lapangan. Sehingga, kinerja petugas dari instansi terkait

terkesan tidak optimal. Padahal, kasus pencemaran ini sepenuhnya ditangani oleh

BPLH.

Kepala Desa Muara dan LSM berkali-kali telah mengurusi pencemaran,

membawa sampel air untuk diuji di laboratorium. Kades Muara sebenarnya sudah

pesimis dan kapok mengurusi kasus pencemaran yang mendera warganya karena tidak

ada dukungan dan respon dari pemerintah setempat. Berkali-kali berjuang dengan

lembaga swadaya masyarakat, hasilnya selalu nihil. Bahkan, pihaknya sudah

menyertakan hasil uji laboratorium yang isinya menyebutkan adanya kandungan logam

berat di dalam air sungai kepada instansi terkait, tetap belum ada tanggapan.

Namun pada akhirnya pemerintah melakukan tes laboratorium dengan

mengambil sampel air di sungai Cilamaya, karena desakan Kepala Desa Muara dan

LSM serta dukungan masyarakat setempat.

Kepala Bidang Penataan Hukum Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas

BPLHD Provinsi Jawa Barat, Ratno Sadinata, telah melakukan sidak ke PT ABB dan

empat perusahaan lainnya. Kelima perusahaan yang membuang limbah cair ke Sungai

Cilamaya itu sebenarnya telah diingatkan berkali-kali agar memperbaiki pengolahan

limbahnya. Namun, mereka membandel karena kondisi air Sungai Cilamaya tetap tidak

berubah, bahkan masyarakat menganggap semakin buruk. Salah satu langkah

penjeraan, adalah menyeret perusahaan pencemar lingkungan itu ke persidangan.

Page 15: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB III

KONTAMINASI LINGKUNGAN DAN BAHAYA

LAIN

3.1Kontaminasi Dalam Kompleks

Pencemaran yang diakibatkan dari kegiatan industry seperti asap dan

pembuangan limbah, memungkinkan terjadinya pencemaran dan timbulnya gangguan

kesehatan yang diakibatkan dari hasil produksi kegiatan industry tersebut. Penyebaran

penyakit Ispa dan gatal-gatal di wilayah Cilamaya Wetan, Karawang juga disebabkan

oleh adanya pencemaran dari kegiatan industri di Kab. Purwakarta: PT Gede Karang

(GK) yang memproduksi kertas koran dan PT Sanfu juga memproduksi kertas serta

pulp, sementara di Kab. Subang pabrik yang diduga turut mencemari Sungai Cilamaya

adalah insutri kerta Papertech dan PT Budi Makmur Perkasa (BMP) yakni industri

tepung beras dan bihun yang menghasilkan asap dan limbah cair .

3.2 Kontaminasi Di Luar Kompleks

Pencemaran yang terjadi ini tidak hanya terjadi didalam konteks sekitar wilayah

pabrik PT. Gede Karang (GK), PT Sanfu, PT Papertech, dan PT Budi Makmur Perkasa

(BMP) saja, tapi membawa dampak yang lebih besar pada warga Kecamatan Cilamaya

Wetan karena terdapat hilir Sungai Cilamaya yang merupakan tempat mereka

membuang limbah industrinya.

3.3Gugus Kendali Mutu

Pada kasus pencemaran ini , limbah industri tersebut sudah mulai mengganggu

mulai tahun 2009. Dalam hal ini,  dampak dari itu, mengganggu kegiatan masyarakat

yang bekerja sebagai peternak udang dan  menganggu lingkungan  hidup. Baku mutu

limbah cair industry telah di atur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup

No.3 Tahun 1998 Tentang Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kawasan Industri

Page 16: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

3.4Bahaya Fisik dan Bahaya Lain

Bahaya negatif yang ditimbulkan oleh pembuangan limbah industry tanpa diolah

terlebih dahulu dapat ditinjau dari berbagai aspek, seperti;

1. Lingkungan Fisik – Kimia

a. Udara : terjadi pencemaran udara yang terus meningkat

b. Air : terjadi pencemaran pada tambak udang warga akibat Sungai

Cilamaya yang tercemar pembuangan limbah pabrik, yang digunakan

untuk pengairan tambak.

c. Meningkatkan bau tidak sedap setiap harinya

2. Lingkungan Biologi

a. Budidaya udang pada tambak udang terganggu sehingga udang yang

dibudidayakan stress dan mati

b. Perkembangbiakan ikan terganggu

3. Lingkungan Sosial dan Ekonomi

a. Gagalnya hasil tambak udang dan ikan warga

b. Berkurangnya pendapatan warga yang bergantung pada tambak udang

dan ikan

4. Lingkungan Kesmas

a. Tercemarnya lingkungan sehingga menimbulkan berbagai macam

penyakit seperti ISPA , gatal-gatal

Page 17: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB IV

ANALISIS JALUR PEMAJANAN

4.1Jalur Pemajanan Lengkap

Tabel 1. Lima Elemen Jalur Pemajanan

1. Sumber Pencemar Limbah cair dan gas industri

2.Media Lingkungan dan

Mekanisme Penyebaran

Air Sungai Cilamaya yang tercemar limbah industri

yang kemudian menyebar melalui arus air sungai dan

industri menghasilkan limbah gas yang mencemari

udara, dan kemudian sampai kepada titik-titik

pemajanan

3. Titik PemajananAir sungai Cilamaya, air tanah disekitar sungai dan

udara di sekitar sungai

4. Cara Pemajanan

Air sungai yang tercemar mencemari air tanah sebagai

sumber air bersih yang digunakan penduduk sekitar

untuk melakukan aktivitas sehari-hari, sehingga

menyebabkan kontak langsung dengan kulit, dan udara

yang tercemar limbah industri terhirup oleh penduduk

sekitar melalui inhalasi

5. Penduduk Berisiko Penduduk di sekitar Sungai Cilamaya.

Page 18: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Tabel 2. Jalur Pemajanan Lengkap

No.

Elemen Jalur Pemajanan

SumberMedia

LingkunganTitik Pemajanan Cara Pemajanan

Penduduk

Terpajan

1. Limbah

cair

industri

Air Air sungai

Cilamaya, air

tanah disekitar

sungai.

Air sungai yang

tercemar

mencemari air

tanah sebagai

sumber air bersih

yang digunakan

penduduk sekitar

untuk melakukan

aktivitas sehari-

hari, sehingga

menyebabkan

kontak langsung

dengan kulit

Penduduk di

sekitar Sungai

Cilamaya, Desa

Muara Kecamatan

Cilamaya Wetan.

2. Limbah

gas/asap

industri

Udara Udara di sekitar

sungai

Udara yang

tercemar limbah

industri terhirup

oleh penduduk

sekitar melalui

inhalasi

Penduduk di

sekitar Sungai

Cilamaya, Desa

Muara Kecamatan

Cilamaya Wetan

4.2Jalur Pemajanan Potensial

Tidak terdapat jalur pemajanan potensial karena lima elemen jalur

pemajanan telah terpenuhi seluruhnya, meliputi sumber pencemar, media

lingkungan dan mekanisme penyebaran, titik pemajanan, cara pemajanan, dan

penduduk berisiko.

Page 19: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB V

DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT

5.1Evaluasi Toksikologi

Terdapat toksik dalam kasus pencemaran ini, toksik tersebut menimbulkan

keracunan yang disebabkan oleh asap yang dikeluarkan dari cerobong asap PT. Gede

Karang (GK), PT Sanfu, PT Papertech, dan PT Budi Makmur Perkasa (BMP). Asap

yang dikeluarkan menimbulkan bau menyengat dan dapat mengganggu system

pernapasan.

5.2Evaluasi Data Outcome Kesehatan

Data outcome tersebut menunjukkan angka meningkatnya Ispa pada tahun

2009. Hal itu menjukkan bahwa pemerintah masih kurang dalam melakukan

pengendalian dan pemantauan masalah pencemaran ini. Hal ini juga dapat disebabkan

karena pengusaha pabrik tidak mengolah dan membuang limbahnya dengan baik.

5.3Evaluasi Kepedulian Masyarakat

Warga Kecamatan Cilamaya Wetan sudah melakukan protes terhadap limbah

yang dikeluarkan pabrik-pabrik tersebut, akan tetapi teguran  selalu tidak direspon oleh

pihak pabrik dan pemerintah, merasa tidak digubris, warga akhirnya bosan untuk selalu

menyampaikannya pada pemerintah dan pihak yang terkait, dan merasa sudah tidak

peduli lagi.

Tabel 1. Baku Mutu Air Permukaan

NO. PARAMETER SATUANBAKU *)

MUTUHASIL

1HASIL

2

A. FISIKA

1Suhu (insitu)

oCUdara 30C

29,4 29,4

2 Jumlah padatan terlarut mg/l 1.000 56 183 Jumlah padatan mg/l 50 45 30

Page 20: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

tersuspensi

B. KIMIA

1 pH (insitu) - 6-9 7,63 7,882 Amonia bebas (NH3-N) mg/l 0,5 < 0,01 < 0,013 Air raksa (Hg) mg/l 0,001 < 0,0005 < 0,00054 Arsen (As) mg/l 0,05 < 0,005 < 0,0055 Barium (Ba) mg/l 1 < 0,1 < 0,16 Boron (B) mg/l 1 < 0,01 < 0,017 Besi (Fe) mg/l 0,3 0,14 < 0,06

8Oksigen terlarut (DO), insitu

mg/l 6 6,2 4,2

9 Fluorida (F) mg/l 0,5 < 0,01 < 0,0110 Fenol mg/l 0,001 < 0,001 < 0,00111 Fosfat total (PO4) mg/l 0,2 < 0,01 < 0,0112 Kadmium (Cd) mg/l 0,01 < 0,003 < 0,00313 Khlorida (Cl) mg/l 600 3,9 < 114 Khromium VI (Cr 6+) mg/l 0,05 < 0,01 < 0,0115 Kobalt (Co) mg/l 0,2 < 0,02 < 0,0216 Khlorin bebas (Cl2) mg/l 0,03 < 0,01 < 0,0117 Mangan (Mn) mg/l 0,1 < 0,01 < 0,0118 Minyak Lemak mg/l 1 < 0,2 < 0,219 Nitrat (NO3-N) mg/l 10 1,2 0,220 Nitrit (NO2-N) mg/l 0,06 < 0,002 < 0,00221 Selenium (Se) mg/l 0,01 < 0,002 < 0,00222 Seng (Zn) mg/l 0,05 0,08 0,0823 Sianida (CN) mg/l 0,02 < 0,005 < 0,00524 Sulfat (SO4) mg/l 400 7,4 1,425 Sulfida (H2S) mg/l 0,002 < 0,002 < 0,002

26Surfaktan anion (MBAS)

mg/l 0,2 0,23 < 0,05

27 Tembaga (Cu) mg/l 0,2 < 0,02 < 0,0228 Timbal (Pb) mg/l 0,03 < 0,01 < 0,0129 BOD mg/l 2 1,2 1,0

30 COD mg/l 10 8,1 3,8

C. KIMIA ORGANIK

1 Lindan (Gamma-HCH) μg/l 56 < 0,01 -

2 Aldrin dan Dieldrin μg/l 17 < 0,02 -

3 Heptaklor epoksida μg/l -- < 0,02 -

Page 21: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

4 Endosulfan α μg/l -- < 0,02 -

5 Endosulfan β μg/l -- < 0,02 -

6 Endrin μg/l 1 < 0,02 -

7 pp DDT μg/l 2 < 0,04 -

8 Residu Klordan μg/l 3 < 0,03 -

D. MIKROBIOLOGI

1Faecal coliform MPN/

100ml100 7.500 -

2Total coliform MPN/

100ml1000 7.500 -

Sumber: PT. Unilab Perdana 2005Keterangan: 1 = Air Sungai Cibeureum

2. = Air saluran pematang sawah - = Tidak dianalisis

Tabel 2. Hasil Analisis Kualitas Udara Ambien

NO PARAMETER SATUANBAKU *)

MUTUHASIL

1 21 Debu ug/m3 230 160 70

2 Hidro Karbon (HC) ug/m3 160 78 46

3 Karbon Monoksida (CO) ug/m3 10.000 511 343

4 Nitrogen Dioksida (NO2) ug/m3 150 10,63 9,56

5 Sulfur Dioksida (SO2) ug/m3 365 6,73 4,55

6 Oksidan (Ox) ug/m3 235 65,94 53,58

7 Timah Hitam (Pb) ug/m3 2 < 0,03 < 0,03

8 Klorin (Cl2) ug/m3 150 < 1,20 < 1,20

9 Fluorida (F) ug/m3 - < 1,2 < 1,2

10 Amonia (NH3) ug/m3 1.360 **) 4,25 9,71

11 Hidrogen Sulfida (H2S) ug/m3 28 **) < 1 < 1

12Metil Merkaptan

( CH3SH )ug/m3 4 **) < 1 < 1

13 Metil Sulfida ( (CH3)2S) ug/m3 25 **) < 1 < 1

14 Stirena ( C5H5CHCH2 ) ug/m3 376 **) 69 <1

Page 22: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

NO PARAMETER SATUANBAKU *)

MUTUHASIL

1 215 Benzene mg/m3 32 0,07 < 0,02

16 Toluene mg/m3 188 0,04 < 0,02

17 Xylene mg/m3 434 < 0,02 < 0,02

Tabel 3 Baku Mutu Limbah Cair Industri

Parameter Kadar Maksimum

(mg/L)

Beban Pencemaran

Maksimum (kg/hari.Ha)

BOD 5 50 4,3

COD 100 8,6

TSS 200 17,2

Ph 6,0 – 9,0

Debit Limbah Cair Maksimum 1 L per HA lahan kawasan yang terpakai

5.4Material Safety Data Sheet

Nitrat

Umumnya tidak berbahaya dalam penanganan normal. Hindari paparan jangka

panjang untuk kulit ataupun terhirup.

Nitrit

Substansi ini beracun jika tertelan. Beracun bagi organisme akuatik, dapat

menyebabkan efek buruk jangka panjang di lingkungan air.

Seng (zinc)

Berbahaya jika tertelan atau terhirup. Dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata,

dan saluran pernapasan. Dapat membentuk konsentrasi debu mudah terbakar di air.

Page 23: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Dapat mempengaruhi jaringan atas gum, system saraf pusat, ginjal, darah dan system

reproduksi (komponen utama).

Inhalasi: Tidak ada efek samping yang diharapkan tetapi debu dapat

menyebabkan iritasi mekanis. Efek dapat diharapkan mirip dengan menghirup debu

yang lembam; kesulitan dalam bernapas, bersin, batuk. Ketika dipanaskan, uap sangat

beracun dan dapat menyebabkan demam asam.

Tertelan: Dosis oral yang sangat besar dapat menghasilkan gangguan saluran

cerna, karena baik untuk efek mekanik dan kemungkinan reaksi dengan asam

lambunguntuk memproduksi seng klorida. Nyeri, kram perut dan mual dapat terjadi

dalamkasus diperburuk. Dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata jika terkena

kontak.

Tembaga

Paparan kronis tembaga, timah, seng dan mangan dapatmenyebabkan demam

logam asam. Gejalanya demam, kelelahan, kekeringan tenggorokan, sakit kepala dan

badan, demam dan dingin.

Pencahayaan untuk tembaga dan timbale dapat mengakibatkan perubahan

warna kulit dan rambut. Paparan kronis dapat mempengaruhi system saraf pusat,

mengakibatkan kesulitan berjalan, dan keseimbangan emosional dan kelumpuhan.

Nikel dan timah telah diindentifikasi sebagai agen penyebab kanker potensial.

Tidak mengiritasi kulit atau mata dalam bentuk curah. Partikulat dapat menyebabkan

dermatitis akibat iritasi mekanis.

Plumbum timbale

Jika dipanaskan, asap timbale di udara dapat menghasilkan racun.

Inhalasi/menelan timbale dapat menghasilkan efek kesehatan akut dan kronis.

Kemungkinan bahaya kanker dan system reproduksi.

Inhalasi timbale: dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, perut kejang,

kelelahan, gangguan tidur, penurunan berat badan, anemia, nyeri sendi.

Kontak yang terlalu lama: dapat menyebabkan kerusakan system saraf pusat, tremor,

hipertensi, disfungsi ginjal, dan gangguan reproduksi, kehamilan, cacat janin,

Sulfat

Page 24: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Berbahaya jika tertelan. Dapat menyebabkan iritasi. Hindari uap pernapasan

atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai. Handari kontak dengan mata,

kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani.

Sulfide

Menyebabkan iritasi parah dan luka bakar. Berbahaya jika tertelan. Hindari

menghirup uap atau debu. Gunakan dengan ventilasi yang memadai.Hindari kontak

dengan mata, kulit, dan pakaian. Cuci sampai bersih setelah menangani. Simpan

wadah tertutup.

Sianida

Dapat berakibat fatal bila terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit. Kontak

dengan asam melepaskan gas beracun. Dapat menyebabkan efek jangka panjang pada

lingkungan air. Dapat menyebabkan iritasi pada mata, kulit, pernapasan, dan saluran

pencernaan.

Sasaran Organ: sistem saraf pusat, paru-paru, mata, tiroid, kulit.

Menyebabkan iritasi mata. Menyebabkan gangguan pada kulit. 

Tertelan: Fatal jika tertelan. Menyebabkan jaringan anoksia, ditandai dengan

kelemahan, pusing sakit kepala, kebingungan, sianosis, denyut jantung lemah dan tidak

teratur, kolaps, pingsan, kejang dan kematian, kadang-kadang dalam waktu 1-

15 menit. Dapat menyebabkan iritasi gastrointestinal dengan mual, muntah dan diare.

Inhalasi: Menyebabkan gangguan saluran pernapasan. Inhalasi konsentrasi

tinggi uap dapat menyebabkan efek mirip dengan proses menelan.

Kronis: Paparan tingkat rendah di atas jangka waktu yang lama dapat

menyebabkanhilangnya nafsu makan, mual sakit kepala,, pusing, iritasi

saluran pernapasan atas. Kontak kulit yang lama dapat menyebabkan dermatitis dan

"sianida ruam" ditandai dengan gatal-gatal. Kontak mata yang lama dapat

menyebabkan konjungtivitis dan korosi pada kornea.

Selenium

Potensi Efek Kesehatan Akut: Berbahaya jika terjadi kontak

mata (iritan), menelan, inhalasi. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan).

Paparan berulang atau berkepanjangan tidak diketahui memperburuk kondisi medis.

Page 25: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

Mangan

Potensi Efek Kesehatan Akut:

Berbahaya jika terjadi inhalasi. Sedikit berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan),kontak

mata (iritan), menelan. Substansi mungkin beracun bagi darah, paru-paru system

otak saraf pusat (SSP). Paparan berulang atau berkepanjangan untuk zat dapat

menghasilkan kerusakan target organ.

Kobalt

Efek kesehatan akut: berbahaya jika terjadi kontak kulit (iritan), kontak mata

(iritan), menelan, inhalasi. Efek berbahaya jika terjadi inhalasi. Substansi tersebut

beracun bagi paru-paru. Paparan berulang atau berkepanjangan dapat menghasilkan

kerusakan organ target.

Khlorin bebas

Sangat beracun melalui inhalasi dan tertelan. Terutama iritasi intens pernapasan

dan potensi bahaya utama pada kontak kulit dan mata. Dapat mengiritasi selaput lender

menyebabkan paru edema. Khlorin cair yang kontak dengan kulit akan menyebabkan

radang dingin, perih pada kulit dan luka bakar tingkat pertama pada paparan singkat,

dapat menyebabkan luka bakar sekunder. Pada panjang eksposur.

Uap akan mengiritasi parah mata dan tenggorokan, dapat menyebabkan cedera

mata dan paru-paru. Dalam ekstrim kasus, kesulitan bernapas dapat meningkatkan ke

titik dimana kematian dapat terjadi.

Chromium

Menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan. Gejala dapat termasuk batuk,

sesak napas. Orang dengan fungsi pernafasan mungkin lebih rentan terhadap efek dari

zat ini.  Sedikit berbahaya jika terjadi konsumsi. Kondisi medis yang mungkin diperburuk

oleh paparan: Tidak ada diantisipasi. 

Kontak dengan mata dapat menghasilkan iritasi.  Kontak berulang atau yang

perpanjangan dapat menghasilkan iritasi parah.  Kondisi medis yang dapat diperburuk

oleh paparan: Tidak ada diantisipasi. 

Dapat menyebabkan iritasi, tergantung pada durasi kontak.  Orang dengan

sudah ada masalah kulit mungkin lebih rentan terhadap efek dari zat ini.  Efek

kesehatan yang dijelaskan di atas didasarkan pada informasi ilmiah yang diterbitkan

Page 26: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

tersedia untuk diperiksa dan dievaluasi atas nama produk ini. Tanda-tanda aktual dan

gejala yang dialami dapat bervariasi karena kondisi pada saat paparan.

Minyak Lemak

Cairan atau uap dapat mengiritasi kulit dan mata. Terhisap: Konsentrasi

tinggi dari uap dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, dialami

sebagai ketidaknyamanan hidung dan debit, mungkin dengan nyeri dada dan

batuk. Sakit kepala, mual, muntah, pusing, dan mengantuk dapat terjadi. 

Mata: Dapat menyebabkan ringan sampai iritasi parah dialami sebagai rasa tidak

nyaman atau sakit, berkedip berlebihan dan produksi air mata, mungkin

dengan kemerahan ditandai dan pembengkakan pada konjungtiva. 

Kulit:kontak singkat dapat menyebabkan iritasi sedikit dengan gatal dan

kemerahan setempat. Berkepanjangan kontak, terutama dengan berkonsentrasi, dapat

menyebabkan iritasi yang lebih parah, dengan rasa tidak nyaman atau nyeri. Menelan:

Dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, dalam koordinasi, mual, muntah, diare,

dan kelemahan umum. orang peka melalui kontak dengan damar dapat

mengembangkan reaksi alergi.

Surfaktan Anion

Dapat menyebabkan kanker.

Page 27: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB VI

PENGELOLAAN RESIKO

6.1Rekayasa Teknis

• Apabila terdapat lahan yang memadai, laguna fakultatif dan laguna aerasi bisa digunakan. Laguna aerasi akan mengurangi 80% BOD buangan pabrik dengan waktu tinggal 10 hari.

• Apabila tidak terdapat lahan yang memadai, maka proses lumpuraktif, parit oksidasi dan trickling filter banyak digunakan dengan hasil kualitas buangan yang sama, tetapi sering membutuhkan biaya operasinya lebih tinggi. Sekarang, pemolesankapasitas yang diperbesar atau melalui pengolahan fisik atau kimia diterapkan dibeberapa tempat untuk melindungi badan air penerima

6.2Rekayasa Administrasi

• Pengendalian/penanggualangan pencemaran air di Indonesia diatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 82 tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas dan Pengendalian Pencemaran Air

• Menciptakan peraturan perundang-undangan untuk merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam bentuk kegiatan industry dan teknologi sehingga tidak terjadi pencemaran. (pemerintah)

6.3Rekayasa Sosial

• Dilakukannya penyuluhan kepada masyarakat sekitar Sungai Cilamaya tentang bahaya dan dampak kesehatan dari penggunaan air yang tercemar logam

• Pemberian dana dan kompensasi kepada masyarakat sekitar yang tercemar.

Page 28: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

BAB VII

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

7.1Kesimpulan

Analisis kegiatan ADKL pada pembuangan limbah PT. Gede Karang (GK), PT

Sanfu, PT Papertech, dan PT Budi Makmur Perkasa (BMP) dapat disimpulkan sebagai

beikut :

Kegiatan tersebut memberikan dampak pada lingkungan yaitu tercemarnya

lingkungan pemukiman warga sekitar pabrik dan sekitar sungai tempat pabrik

membuang limbah industrinya, dan dampak pada kesehatan yaitu penyakit

ISPA, dan penyakit kulit.

Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan terasa tidak berarti karena tidak

didukung oleh pemerintah selaku fasilitator masyarakat. Dengan belum adanya

tindakan yang berarti dari pemerintah terhadap industry-industri yang tetap saja

nakal, masyarakat merasa pemerintah kurang peduli pada mereka dan

lingkungan mereka. Yang seharusnya kegiatan tersebut dapat dihentikan dan

ditinjaklanjuti dengan sebaik-baiknya.

Kesimpulan lain yaitu mengenai jalur pemajanan yang terjadi dalam

pembangunan tersebut adalah;

Sumber pencemar:

- PT Gede Karang (GK) yang memproduksi kertas koran (Kab.

Purwakarta)

- PT Sanfu yang memproduksi kertas dan pulp (Kab. Purwakarta)

- Industri kertas Papertech (Kab. Subang)

Page 29: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

- PT Budi Makmur Perkasa (BMP) yakni industri tepung beras dan

bihun (Kab. Subang)

Media lingkungan : Air dan udara

Titik pemajanan : air dan udara

Cara pemajanan : melalui saluran pernafasan (inhalasi), dan

adsorbsi kulit.

Penduduk beresiko : lingkungan permukiman di sekitar industry dan

disekitar Sungai Cilamaya.

7.2Rekomendasi

Menindaklanjuti industry-industri pencemar

Pembangunan tempat pembuangan limbah cair pabrik yang tidak menimbulkan

pencemaran

Pengujian kadar pencemaran limbah cair yang dihasilkan oleh industry-industri

pencemar

Pengujian emisi atau polusi udara akibat aktivitas produksi pabrik

Page 30: analisis dampak kesehatan lingkungan - sungai di karawang tercemar limbah industri.docx

REFERENSI

1. Republika Newsroom (Republika Online) Minggu, 23 Agustus 2009 pukul

17:34:00

2. Radar Karawang

3. Pikiran Rakyat Online

4. Koran Sindo - 26 Agustus 2009

5. www.google.com