kajian teori a. kajian pustaka lapindo brantas inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf ·...

24
25 BAB II KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka 1. Pengertian Lapindo Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi. Saham Lapindo Brantas dimiliki 100% oleh PT. Energi Mega Persada melalui anak perusahaannya yaitu PT Kalila Energy Ltd (84,24 persen) dan Pan Asia Enterprise (15,76 persen). Saat ini Lapindo memiliki 50% participating interest di wilayah Blok Brantas, Jawa Timur, Indonesia. Selain Lapindo, participating interest Blok Brantas juga dimiliki oleh PT Medco E&P Brantas (anak perusahaan dari MedcoEnergi) sebesar 32 persen dan Santos sebesar 18 persen. Dikarenakan memiliki nilai saham terbesar, maka Lapindo Brantas bertindak sebagai operator. PT. Energi Mega Persada sebagai pemilik saham mayoritas Lapindo Brantas merupakan anak perusahaan Grup Bakrie. Grup Bakrie memiliki 63,53% saham, sisanya dimiliki komisaris EMP, Rennier A.R. Latief, dengan 3,11%, Julianto Benhayudi 2,18%, dan

Upload: vuongnga

Post on 01-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

25

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka

1. Pengertian Lapindo

Lapindo Brantas Inc. adalah salah satu perusahaan

Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ditunjuk BPMIGAS untuk

melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi.

Saham Lapindo Brantas dimiliki 100% oleh PT. Energi

Mega Persada melalui anak perusahaannya yaitu PT Kalila Energy

Ltd (84,24 persen) dan Pan Asia Enterprise (15,76 persen). Saat ini

Lapindo memiliki 50% participating interest di wilayah Blok

Brantas, Jawa Timur, Indonesia. Selain Lapindo, participating

interest Blok Brantas juga dimiliki oleh PT Medco E&P Brantas

(anak perusahaan dari MedcoEnergi) sebesar 32 persen

dan Santos sebesar 18 persen. Dikarenakan memiliki nilai saham

terbesar, maka Lapindo Brantas bertindak sebagai operator.

PT. Energi Mega Persada sebagai pemilik saham mayoritas

Lapindo Brantas merupakan anak perusahaan Grup Bakrie. Grup

Bakrie memiliki 63,53% saham, sisanya dimiliki komisaris EMP,

Rennier A.R. Latief, dengan 3,11%, Julianto Benhayudi 2,18%, dan

Page 2: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

26

publik 31,18%[1]. Chief Executive Officer (CEO) Lapindo Brantas

Inc. adalah Nirwan Bakrie yang merupakan adik kandung dari

pengusaha dan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat

Republik Indonesia pada Kabinet Indonesia Bersatu, Aburizal

Bakrie.22

Lapindo adalah perusahaan pengeboran minyak yang

bertanggungjawab atas terjadinya kebocoran sumur pengeboran di

desa Kedung Bendo Tanggulangin yang mengakibatkan keluarnya

lumpur panas sejak 28 Desember 2006 yang lalu hingga saat ini.

2. Kronologis Lumpur Lapindo

Tragedi Lumpur Lapindo dimulai pada tanggal 27 Mei 2006.

Peristiwa ini menjadi suatu tragedi ketika banjir lumpur panas mulai

menggenangi areal persawahan, pemukiman penduduk dan kawasan

industri. Hal ini wajar mengingat volume lumpur diperkirakan

sekitar 5.000 hingga 50 ribu meter kubik perhari (setara dengan

muatan penuh 690 truk peti kemas berukuran besar). Akibatnya,

semburan lumpur ini membawa dampak yang luar biasa bagi

masyarakat sekitar maupun bagi aktivitas perekonomian di Jawa

Timur:

1. Genangan hingga setinggi 6 meter pada pemukiman

2. Total warga yang dievakuasi lebih dari 8.200 jiwa

22 http://id.wikipedia.org/wiki/Lapindo

Page 3: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

27

3. Rumah/tempat tinggal yang rusak sebanyak 1.683 unit

4. Areal pertanian dan perkebunan rusak hingga lebih dari 200

ha

5. Lebih dari 15 pabrik yang tergenang menghentikan aktivitas

produksi dan merumahkan lebih dari 1.873 orang

6. Tidak berfungsinya sarana pendidikan

7. Kerusakan lingkungan wilayah yang tergenangi

8. Rusaknya sarana dan prasarana infrastruktur (jaringan listrik

dan telepon)

9. Terhambatnya ruas jalan tol Malang-Surabaya yang

berakibat pula terhadap aktivitas produksi di kawasan Ngoro

(Mojokerto) dan Pasuruan yang selama ini merupakan salah

satu kawasan industri utama di Jawa Timur.

Lumpur juga berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

Kandungan logam berat (Hg), misalnya, mencapai 2,565 mg/liter

Hg, padahal baku mutunya hanya 0,002 mg/liter Hg. Hal ini

menyebabkan infeksi saluran pernapasan, iritasi kulit dan kanker.4

Kandungan fenol bisa menyebabkan sel darah merah pecah

(hemolisis), jantung berdebar (cardiac aritmia), dan gangguan

ginjal.

Selain perusakan lingkungan dan gangguan kesehatan,

dampak sosial banjir lumpur tidak bisa dipandang remeh. Setelah

Page 4: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

28

lebih dari 100 hari tidak menunjukkan perbaikan kondisi, baik

menyangkut kepedulian pemerintah, terganggunya pendidikan dan

sumber penghasilan, ketidakpastian penyelesaian, dan tekanan

psikis yang bertubi-tubi, krisis sosial mulai mengemuka.

Perpecahan warga mulai muncul menyangkut biaya ganti rugi, teori

konspirasi penyuapan oleh Lapindo,6 rebutan truk pembawa tanah

urugan hingga penolakan menyangkut lokasi pembuangan lumpur

setelah skenario penanganan teknis kebocoran 1 (menggunakan

snubbing unit) dan 2 (pembuatan relief well) mengalami kegagalan.

Akhirnya, yang muncul adalah konflik horisontal.

Berbagai bantuan telah diberikan oleh pihak Lapindo untuk

mengurangi dampak sosial pada kondisi darurat, baik yang terjadi

karena dampak semburan maupun penurunan tanah, serta

melaksanakan tindakan berjaga-jaga sebagai bentuk kesiapsiagaan

apabila terjadi bencana

A. Bantuan Sosial

Bantuan sosial ditujukan untuk mengurangi dampak sosial

pada kondisi darurat, baik yang terjadi karena dampak semburan

maupun penurunan tanah, serta melaksanakan tindakan berjaga-jaga

sebagai bentuk kesiapsiagaan apabila terjadi bencana.

Page 5: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

29

Kesiapsiagaan ini perlu terus dikembangkan dengan mengingat

bahwa hingga kini sumber bencana masih belum berhenti.

Berdasar Perpres 14/2007, kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh berkaitan dengan kegiatan Bantuan Sosial adalah

sebagai berikut:

1. Melaksanakan pengawasan pemberian bantuan sosial

Pemberian bantuan sosial dilaksanakan oleh PT Minarak

Lapindo Jaya. Besaran bantuan sosial yang diberikan kepada warga

desa terdampak adalah (1) jaminan hidup per jiwa sebesar Rp.

300.000.00 selama 9 bulan (2) uang evakuasi per kepala keluarga

sebesar Rp. 500.000.00 dan (3) uang kontrak per kepala keluarga

sebesar Rp. 5.000.000.00 untuk 2 tahun.

2. Melaksanakan pemantauan pelaksanaan evakuasi warga

korban luapan lumpur

Menurut data Timnas pelaksanaan evakuasi korban lumpur

ke Pasar Porong Baru dilaksanakan dalam tiga tahap. Pengungsi

tahap pertama, periode bulan Juni s/d Oktober 2006 yang berasal

dari Kelurahan Siring, Jatirejo, Desa Kedungbendo, dan

Renokenongo berjumlah 3080 KK/11.456 jiwa. Pengungsi tahap

kedua, periode November 2006 s/d April 2007 berasal dari Desa

Page 6: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

30

Kedungbendo (Perumtas I, Perum Citra Pesona), Ketapangkeres,

Kalitengah, dan Glagaharum, berjumlah 4.350 KK/16.525. Dari

jumlah ini sebanyak 210 KK/1758 jiwa merupakan penduduk

musiman. Setelah mendapatkan bantuan sosial yang berupa uang

kontrak rumah, jaminan hidup dan biaya pindah, kecuali penduduk

musiman tidak diberikan jaminan hidup, mereka bersedia

meninggalkan Pasar Porong Baru. Namun pengungsi tahap ketiga,

periode April s/d 8 Juni 2008 yang berasal dari Desa Renokenongo,

berjumlah 867 KK/2924 Jiwa tidak bersedia menerima bantuan

sosial, mereka memilih untuk tetap tinggal di Pasar Porong Baru,

serta menolak skema penanganan masalah sosial kemasyarakatan

yang dituangkan dalam Perpres No. 14 tahun 2007.

Kewajiban untuk memberikan bantuan sosial sebenarnya

tidak tercantum dalam Perpres No. 14 Tahun 2007. Bantuan sosial

yang diberikan kepada warga di dalam peta area terdampak oleh PT.

Lapindo Brantas/ PT Minarak Lapindo Jaya merupakan bentuk dari

Corporate Social Responsibility (CSR) dari badan usaha tersebut.

3. Bantuan Sosial Berdasarkan Perpres 48 / 2008

Bantuan sosial yang diamanahkan oleh Perpres 48 / 2008

adalah bantuan sosial untuk warga di 3 Desa yaitu Desa Besuki,

Desa Kedungcangkring, dan Desa Pejarakan. Bantuan sosial untuk

Page 7: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

31

warga di tiga desa di atas diberikan karena adanya rencana

pemerintah untuk memanfaatkan desa tersebut sebagai kolam

penampung lumpur sebelum dialirkan ke sungai Kali Porong.

Sesuai dengan jadwal waktu yang ditetapkan, proses pencairan dana

bantuan sosial telah dapat diselesaikan pada tanggal 28 September

2007 sehingga bantuan sosial yang berupa bantuan kontrak rumah

dan biaya pindah telah diberikan kepada 1.666 Kepala Keluarga di

tiga desa yaitu Kedungcangkring 151 KK, Besuki 1.066 KK dan

Pejarakan 449 KK dengan dana bantuan yang berjumlah Rp.

4.998.000.000,-. Sedangkan bantuan sosial yang berupa jaminan

hidup diberikan kepada semua warga desa yang namanya tercantum

dalam Kartu Keluarga sebanyak 6.094 Jiwa, dengan nilai uang

sebesar Rp. 1.828.200.000.

4. Bantuan Air Bersih

Bantuan air bersih diberikan kepada warga di 12

desa/kelurahan yang sumber airnya tercemar, yaitu Siring, Jatirejo,

Renokenongo, Kedungbendo, Ketapang, Kalitengah, Gempolsari,

Glagaharum, Besuki, Kedungcangkring, Pejarakan dan Mindi.

Pelaksanaan pekerjaan dimulai tanggal 14 April 2008. Bantuan air

Page 8: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

32

bersih ditujukan hanya untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi

dengan jatah tiap jiwa 20 liter/hari.23

B. Perlindungan Sosial

Pokok kegiatan Perlindungan Sosial adalah mengupayakan

terlindunginya hak-hak warga atas harta benda miliknya yang

hilang atau berkurang karena dampak luapan lumpur. Perlindungan

ini diberikan dalam rangka pelaksanaan ganti rugi/jual beli tanah

dan bangunan, kompensasi atas hilangnya pendapatan baik yang

disebabkan oleh hilangnya pekerjaan, sawah atau usaha yang tidak

dapat dilanjutkan lagi. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

meliputi:

1. Pengawasan Dan Fasilitasi Ganti Rugi/Jual Beli Tanah Dan

Bangunan

Pemberian ganti rugi/jual beli tanah dan bangunan milik

warga di dalam peta area terdampak, dilaksanakan oleh PT. Lapindo

Brantas /PT. Minarak Lapindo Jaya. Dalam hal ini warga adalah

23 http://www.bpls.go.id/bantuan-sosial

Page 9: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

33

pihak penjual dan PT. Lapindo Brantas/PT. Minarak Lapindo Jaya

sebagai pembeli.

Dalam rangka memfasilitasikan penyelesaian ganti rugi/jual

beli tanah dan bangunan Deputi bidang Sosial menyiapkan

sarana/prasarana perkantoran, membentuk Tim Verifikasi Tanah

dan Bangunan milik warga dalam wilayah peta area terdampak,

serta tenaga pendukung administrasi. Tim verifikasi ini merupakan

sebuah tim yang dibentuk berdasar hasil konsultasi dan koordinasi

dari berbagai pihak/instansi yang terkait dengan penyelesaian

masalah-masalah verifikasi yang sangat kompleks.

Sesuai dengan arahan Presiden, target yang harus dicapai

dalam penanganan masalah sosial kemasyarakatan yang terkait

dengan ganti rugi adalah terselesaikannya pemberian ganti

rugi/pembayaran uang muka sebesar 20% terhadap 10.000 KK

terdampak pemilik tanah dan bangunan dalam waktu 10 minggu,

terhitung mulai Bulan Juni 2007.

Proses jual beli tanah dan bangunan yang diperkirakan

sebanyak 14.000 bidang, pemberian kompensasi gagal panen,

pabrik dan buruh, serta pemberian bantuan sosial kepada 34.000

jiwa di 12 desa di dalam peta area terdampak tanggal 22 Maret 2007

dilaksanakan dan menjadi tanggung jawab PT. Lapindo Brantas/

Page 10: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

34

Minarak Lapindo Jaya. Setelah dilakukan pendataan dan verifikasi

secara seksama oleh Tim, jumlah bidang/berkas jual beli tanah dan

bangunan yang harus diproses seluruhnya adalah 13.237

bidang/berkas, yang semula diperkirakan berjumlah 14.000

bidang/berkas.

Perkembangan pelaksanaan jual beli tanah dan bangunan

oleh PT. Lapindo Brantas/ PT. Minarak Lapindo Jaya.

2. Penanganan Kompensasi Gagal Panen

Dalam rangka mengupayakan terwujudnya kompensasi yang

adil, Bapel BPLS telah melaksanakan langkah-langkah mediasi dan

konsultasi sehingga terbentuknya Tim Survey Kondisi Sawah yang

dibentuk oleh Gubernur Jawa Timur yang beranggotakan Dinas

Pertanian Propinsi Jawa Timur/Kabupaten Sidoarjo, Dinas

Pengairan Propinsi Jawa Timur/Kabupaten Sidoarjo, Balitbang

Propinsi Jawa Timur, Camat Tanggulangin, Porong, dan Jabon, PT

Minarak Lapindo Jaya dan BPLS.

3.Kompensasi Perusahaan yang Berhenti Beroperasi

Kompensasi terhadap perusahaan yang tidak dapat

melanjutkan beroperasi dilaksanakan melalui proses Business to

Business (B to B). Jumlah perusahaan yang terdampak sebanyak 25

Page 11: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

35

unit. Dari 25 ini 14 diantaranya sudah menerima ganti rugi, sisanya

11 unit masih dilakukan negoisasi antara PT.MLJ dengan pihak

pengusaha. Hingga kini belum terdapat perkembangan dalam

penyelesaiannya.

4. Kompensasi Usaha Kecil dan Menengah (UKM)

Kelompok ini terdiri atas pemilik stan, pedagang-pedagang

mikro yang menggelar dagangannya di depan rumah masing.

Pemilik stan berjumlah 393 orang dan pedagang mikro sebesar 347

orang. Para Pemilik stan menuntut kompensasi sesuai dengan harga

beli stan yang menurut keterangan dari wakil mereka rata-rata sudah

di atas Rp. 4.500.000,-/m2. Jadi jauh di atas harga ganti rugi yang

ditetapkan PT. Lapindo Brantas/PT Minarak Lapindo Jaya.

Pedagang-pedagang mikro hanya menuntut penggantian modalnya

yang telah habis. Pedagang buah di Pasar Buah Jatirejo menuntut

ganti rugi atas tanah dan bangunannya.

Bapel BPLS mengadakan sarasehan, sosialisasi dan

penyebaran informasi tentang BPLS dan Perpres 14 tahun 2007

sebagai dasar pemecahan masalah. Pendekatan individual kepada

tokoh atau perwakilan mereka, serta mempertemukan kepada

pejabat PT. Lapindo Brantas/PT. Minarak Lapindo Jaya yang

Page 12: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

36

berwenang, serta menyampaikan aspirasi mereka kepada

pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Para pedagang di Pasar Kedungbendo pada akhirnya dapat

mencapai kesepakatan dengan PT Minarak Lapindo Jaya.

Disamping itu mereka juga menerima bantuan Presiden yang

alokasi pembagiannya dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten

Sidoarjo.

5. Penanganan Unjuk Rasa

Warga sangat sering melakukan demo untuk

memperjuangkan hak-hak mereka. Demo adalah setiap warga

negara, akan tetapi warga terasa memaksakan kehendak. Misalnya

dalam masalah ganti rugi slogan “cash and carry” harga mati.

Dalam menghadapi para pengunjuk rasa Bapel-BPLS membentuk

jaringan kerja sama dengan pihak-pihak terkait yang dimaksudkan

untuk mengkoordinasikan, memantau, maupun mediasi, yaitu:

1. Polresta Sidoarjo dalam rangka mengantisipasi unjuk rasa agar

tidak terjadi perbuatan yang anarkis serta meminta jaminan

keamanan dalam melakukan pekerjaannya

2. Instansi Pemerintah setempat terutama Pemkab Sidoarjo,

Propinsi dan DPRD Kab. Sidoarjo khususnya Pansus Lumpur

Sidoarjo dalam rangka pemecahan masalah atau hambatan-

Page 13: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

37

hambatan yang timbul dalam permasalahan ganti rugi tanah dan

bangunan

3. PT. Lapindo Brantas dan PT Minarak Lapindo Jaya untuk

kelancaran dan ketepatan waktu proses pembayaran

4. Memfasilitasikan warga untuk dapat melakukan dialog dengan

PT. Lapindo Brantas/Minarak Lapindo Jaya dalam rangka

menyampaikan tuntutannya

5. Bapel-BPLS menampung semua permasalahan yang terjadi

untuk disampaikan/dilaporkan ke Dewan Pengarah BPLS

karena Bapel BPLS hanya sebagai badan pelaksana dari Badan

Pengarah BPLS.

Selain langkah-langkah di atas BPLS juga melaksanakan

kegiatan-kegiatan atau pendekatan informal kepada para

tokoh/ketua kelompok-kelompok warga untuk memberikan

berbagai penjelasan atau klarifikasi atas maksud dan tujuan mereka

berunjukrasa sehingga unjuk rasa dapat dibatalkan apabila dapat

dicapai kesepakatan untuk berunding dengan para pihak yang

terkait, dan atau untuk berlangsungnya sebuah musyawarah dalam

suasana kekeluargaan. Apabila komunikasi dengan tokoh-tokoh

tidak mencapai suatu hasil maka BPLS menghimbau dan memantau

sehingga unjuk rasa dapat terlaksana dengan tertib, aman, dan tidak

Page 14: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

38

ada perilaku anarkis; serta mengarahkan pengunjuk rasa pada

instansi atau sasaran unjuk rasa yang tepat.

6. Penanganan Pengungsi di Pasar Porong Baru

Setelah dilakukannya pendekatan persuasif dan memberikan

pemahaman kepada warga pengungsi untuk segera menyerahkan

berkas permohonan ganti rugi kepada tim verifikasi agar dapat

segera diproses sesuai dengan ketentuan di dalam Perpres No. 14

tahun 2007, maka warga pengungsi di PPB mulai lebih kooperatif,

dan bersedia mengikuti penanganan masalah sosial melalui jual beli

dengan skema uang muka 20% dan tahap akhir 80%, dan mulai

tanggal 14 Juli 2008 mereka mulai menyerahkan berkasnya kepada

Tim Verifikasi Bapel BPLS. Namun di sisi lain, mereka masih

menentukan persyaratan yang sepihak yaitu: keinginan untuk

cepatnya lolos verifikasi, dan baru akan pindah bila sudah

menerima pembayaran uang muka 20%.24

C. Pemulihan Sosial

Tantangan kegiatan Pemulihan Sosial adalah warga yang

mengalami kepanikan karena kehilangan tempat tinggal, warga

24 http://www.bpls.go.id/bantuan-sosial

Page 15: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

39

yang kehilangan mata pencaharian, anak-anak warga yang

mengalami gangguan proses belajarnya, lingkungan yang tidak lagi

kondusif karena udara yang tercemar, serta trauma akibat bencana

yang hingga kini sumber bencananya masih terus aktif

menyemburkan lumpur.

Sasaran yang ingin diwujudkan dalam kegiatan Pemulihan

Sosial adalah pulihnya kemampuan individu/ kelompok dalam

melaksanakan tugas-tugas kehidupannya baik sebagai individu,

anggota keluarga maupun masyarakat, melalaui penyebaran

informasi, penyuluhan sosial, dan pendidikan. Selain itu juga

dilaksanakan konseling bagi individu yang mengalami kegoncangan

psiko-sosial, dan ventilasi yaitu kesempatan untuk melepaskan

segala bentuk tekanan psikologis. Kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan antara lain:

1. Sosialisasi dan Sarasehan

Kegiatan sosialisasi dan sarasehan lebih diarahkan pada

penyebaran informasi yang berkaitan dengan pada penyelesaian jual

beli tanah dan bangunan milik warga Desa Pejarakan,

Kedungcangkring, dan Besuki, sehingga informasi banyak

diarahkan ke tiga desa ini. Selain itu juga ada yang mengenai

pemberian bantuan air bersih serta pemberdayaan pelatihan.

Page 16: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

40

2. Observasi dan Pengumpulan Informasi

BPLS melaksanakan observasi secara periodik terhadap

situasi dan kondisi sosial masyarakat di 12 desa, yaitu (1) Desa

Kedungbendo (2) Desa Glagaharum (3) Desa Renokenongo (4)

Desa Besuki (5) Desa Pejarakan (6) Desa Kedungcangkring (7)

Desa Gempolsari (8) Kelurahan Mindi (9) Kelurahan Jatirejo (10)

Kelurahan Siring (11) Kelurahan Ketapang (12) Kelurahan

Kalitengah.

Observasi ini juga dimaksudkan untuk memantau dinamika

perubahan lingkungan, gerak individu dan masyarakat, dan

fenomena-fenomena baik alam maupun sosial yang berkembang di

luar peta area terdampak.

3. Penanganan Masalah Pendidikan

Anak-anak sekolah dari keluarga yang mengungsi di Pasar

Porong Baru disediakan alat pengangkutan berupa kendaraan roda 4

untuk antar jemput mereka ke sekolah oleh Pemerintah Kabupaten

Sidoarjo, TNI AD dengan dukungan biaya dari PT. Lapindo

Brantas/ PT. Minarak Lapindo Jaya.

Dalam penanganan masalah pendidikan ini, BPLS telah

menjalankan peran-peran sebagai penerima dan penerus pengaduan

Page 17: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

41

masyarakat, konsultan dalam usulan permohonan ganti rugi, dan

memfasilitasi pertemuan wakil yayasan pendidikan/pondok

pesantren dengan PT. Lapindo Brantas/ PT. Minarak Lapindo Jaya.

4. Penanganan Masalah Kesehatan

Penanganan masalah-masalah kesehatan dilaksanakan

dengan terus berkoordinasi dengan Dinas Kabupaten Sidoarjo yang

membuka Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Porong selama 24

jam.

5. Penanganan Masalah Mental Spiritual

Penanganan masalah mental spiritual bertujuan sebagai

langkah mendeteksi adanya penderita gangguan ketidakstabilan

emosional pada warga korban. Kelompok-kelompok relawan baik

psikiater maupun psikolog dan konselor telah menyumbangkan

keahliannya untuk menangani permasalahan-permasalahan tersebut.

Disamping itu, BPLS juga telah melaksanakan pendekatan-

pendekatan penyembuhan sosial secara individual dan kelompok

kecil warga yang diindikasikan mengalami gangguan emosional.

Kontribusi para relawan tersebut serta semakin jelasnya arah

penanganan masalah sosial kemasyarakatan telah membawa pada

perbaikan kondisi emosional para warga. Hal ini tampak dari

Page 18: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

42

adanya warga yang semakin kooperatif dalam pelaksanaan program

BPLS.

6. Pemberdayaan

Pemberdayaan dilaksanakan melalui pelatihan ketrampilan

yang siap pakai atau mampu bekerja mandiri. Adapun beberapa

jenis pelatihan yang dilaksanakan antara lain: persepatuan, pangan

olahan, dan pertukangan. Penyelenggaraan pelatihan keterampilan

bekerjasama dengan Indonesian Footwear Service Centre (IFSC),

dan Industri Kerajinan Emas “PT Untung Bersama Sejahtera” di

Surabaya.25 IFSC sendiri berpusat di desa Kedensari tepatnya di

kawasan Pasar Wisata. Anggota pelatihan yang di rekrut di IFSC

adalah korban lumpur Lapindo yang tersebar di seluruh wilayah di

Sidoarjo, mereka diberikan keterampilan menjahit sepatu kemudian

diberikan sertifikat yang mempermudah mereka untuk melamar

kerja di pabrik-pabrik sepatu yang ada di Sidoarjo tanpa harus

mencantumkan ijazah SMA, karena lulusan SD yang mengikuti

program ini bisa langsung di terima pabrik sepatu tanpa tes.

25 http://www.bpls.go.id/pemulihan-sosial.

Page 19: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

43

B. Kerangka Teoritik

1. Teori Fungsionalisme Struktural

Teori ini menekankan kepada keteraturan (order) dan

mengabaikan konflik dan perubahan-perubahan dalam masyarakat.

Menurut teori ini mayarakat merupakan suatu sistem sosial yang

terdiri atas bagian-bagian atau elemen yang saling berkaitan dan

saling menyatu dalam keseimbangan. Perubahan yang terjadi pada

suatu bagian akan membawa perubahan pola terhadap bagan lain.

Asumsi dasarnya adalah bahwa setiap struktur dalam sistem sosial,

fungsional terhadap yang lain. Sebaliknya kalau tidak fungsional

maka struktur itu tidak akan ada atau hilang dengan sendirinya.26

Bahasan tentang fungsionalisme struktural Parsons dimulai

dengan empat fungsi penting untuk semua sistem tindakan.

Terkenal dengan skema AGIL. Suatu fungsi adalah kumpulan

kegiatan yang diajukan kea rah pemenuhan kebutuhan tertentu atau

kebutuhan sistem. Agar tetap bertahan (survive) suatu sistem harus

memiliki empat fungsi ini:

a. Adaptation (Adaptasi) : sebuah sistem harus

menanggulangi situasi eksternal yang gawat. Sistem

26 George Ritzer, Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2009) Hal 21

Page 20: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

44

harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan

menyesuaikan lingkungan itu dengan kebutuhannya.

b. Goal Attainment (Pencapaian Tujuan) : sebuah sistem

harus mendefinisikan dan mencapai tujuan utamanya.

c. Integration (Integrasi) : sebuah sistem harus mengatur

antar hubungan bagian-bagian yang menjadi

komponennya. Sistem ini juga harus mengelola

antarhubungan ketiga fungsi lainnya (A,G,L).

d. Latency (Latenci atau pemeliharaan pola) : sebuah

sistem harus memperlengkapi, memelihara dan

memperbaiki, baik motivasi individual maupun pola-

pola kultural yang menciptakan dan menopang

motivasi.27

Organisme perilaku adalah sistem tindakan yang

melaksanakan fungsi adaptasi dengan menyesuaikan diri dengan

dan mengubah lingkungan ekternal. Sistem kepribadian

melaksanakan fungsi pencapaian tujuan dengan menetapkan tujuan

sistem dan mobilisasi sumber daya yang ada untuk mencapainya.

Sistem sosial menanggulangi fungsi integrasi dengan

mengendalikan bagian-bagian yang menjadi komponennya.

Terakhir, sistem kultural melaksanakan fungsi pemeliharaan pola

27 George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Prenada Media, 2004) Hal 121

Page 21: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

45

dengan menyediakan aktor seperangkat norma dan nilai yang

memotivasi mereka untuk bertindak.

Parsons menemukan jawaban problem di dalam

fungsionalisme struktural dengan asumsi sebagai berikut:

1. Sistem memiliki properti keteraturan dan bagian-bagian yang

saling tergantung.

2. Sistem cenderung bergerak kearah mempertahankan keteraturan

diri atau keseimbangan.

3. Sistem mungkin statis atau bergerak dalam proses perubahan

yang teratur.

4. Sifat dasar bagian suatu sistem berpengaruh terhadap bentuk

bagian-bagian lain.

5. Sistem memelihara batas-batas dengan lingkungannya.

6. Alokasi dan integrasi merupakan dua proses fundamental yang

diperlukan untuk memelihara keseimbangan sistem.

7. Sistem cenderung menuju kearah pemeliharaan keseimbangan

diri yang meliputi pemeliharaan batas dan pemeliharaan

hubungan angtara bagian-bagian dengan keseluruhan sistem,

mengendalikan lingkungan yang berbeda-beda dan

Page 22: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

46

mengendalikan kecenderungan untuk merubah sistem dari

dalam.

Asumsi-asumsi ini menyebabkan Parsons menempatkan

analisis struktur keteraturan masyarakat pada prioritas utama.

Dengan demikian ia sedikit sekali memperhatikan masalah

perubahan sosial.28

Jackson Toby (1977:4) membahas persyaratan fungsional

Parsons dalam hubungannya dengan sistem bertindak sebagaimana

terlihat diawah ini.

Apa yang disebut parsons dengan tingkat “teori bertindak

yang umum”, ialah bahwa perilaku cenderung memiliki empat

tekanan yang berbeda dan terorganisir secara simbolis :

a. Pencarian pemuasan psikis

b. Kepentingan dalam menguraikan pengertian-pengertian

simbolis

c. Kebutuhan untuk beradaptasi dengan lingkungan organis-

fisis

28 George Ritzer, Teori Sosiologi Modern, (Jakarta: Prenada Media, 2004) Hal 123

Page 23: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

47

d. Usaha untuk berhubungan dengan anggota makhluk

manusia lainnya.29

C. Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Peneliti menggunakan rujukan hasil penelitian tentang

korban lumpur Lapindo. Hal ini dilakukan sebagai bahan

pertimbangan dan referensi dalam penulisan laporan penelitian.

Adapun rujukan hasil penelitian yang dimaksud adalah:

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizqi Masykuriyah

NIM B07303008 IAIN Sunan Ampel Surabaya Prodi Psikologi

2007 dengan judul Hubungan antara harga diri dengan tingkat

harga diri dengan tingkat depresi pada pengungsi korban lumpur

Lapindo Porong Sidoarjo. Dalam penelitian skripsi ini, peneliti

membahas tentang hubungan antara harga dengan tingkat depresi

para pengungsi korban lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo. Dengan

rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan antara harga diri dengan tingkat depresi

pada pengungsi korban lumpur Lapindo di Porong?

Dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui adanya

korelasi antara harga diri dengan tinkat depresi pada pengungsi

korban lumpur Lapindo di Porong Sidoarjo.

29 Poloma. Sosiologi Kontemporer.(Jakarta:Pt. Raja Grafindo Persada,2010) Hal. 183

Page 24: KAJIAN TEORI A. Kajian Pustaka Lapindo Brantas Inc. …digilib.uinsby.ac.id/9929/5/bab 2.pdf · Kandungan logam berat (H g), misalnya, ... setelah skenario penanganan teknis kebocoran

48

Penelitian di atas mengkaji tentang kondisi psikologis yaitu

korelasi antara harga diri dengan tingkat depresi korban lumpur

Lapindo yang masih dalam tahap pengungsian di pasar baru Porong.

Sementara penelitian kali ini membahas tentang kehidupan

masyarakat korban lumpur Lapindo yang telah mendapatkan dana

kompensasi.