kajian tataniaga karet alam: sebagai upaya peningkatan kesejahteraan petani

Upload: dompak-napitupulu

Post on 02-Mar-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    1/15

    Kajian Tataniaga Karet Alam:

    Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    Oleh: Dompak Napitupulu1

    Ringkasan

    Komoditas karet masih merupakan salah satu sumber pendapatan rumahtangga petani diProvinsi Jambi. Namun terlepas dari usaha perkebunan yang telah diwariskan secaraturun temurun tersebut secara umum dapat dikatakan bahwa petani karet rakyat identikdengan kemiskinan. !dapun tu"uan penelitian ini adalah untuk mempela"ari sistempemasaran karet rakyat di Provinsi Jambi serta mengka"i peluang peningkatanpendapatan petani karet rakyat melalui perbaikan sistem pemasaran karet rakyat di

    Provinsi Jambi.#asil penelitian menun"ukkan bahwa kualtas karet rendah masih terlihat diperdagangkandise"umlah daerah penelitian. $aik petani produsen maupun pedagang perantara yangmen"adi pasar bagi petani karet rakyat sepertinya enggan untuk menghasilkan bahanolahan karret kering berkualitas baik. Dalam pada itu hasil analisis data menun"ukkanbahwa pada dasarnya terdapat hubungan yang nyata antara kualitas bokar yangdiperdagangkan dengan harga yang diterima oleh petani. #al ini berarti seyogyanyapetani menghasilkan bokar mutu baik agar pendapatan mereka dapat lebih tinggi.

    Kata kunci: petani karet rakyat, bokar, farmer share, kemitraan

    Abstract

    Natural %ubber commodity is still counted as the main &armer income sources in JambiProvince. Never the less in spite o& its &amous history it can be said that the business still&ails to leave the small &armer income up. 'his research was undertaken to reveal thenatural rubber market system and seeking opportunity in li&ting natural rubber small holderincome up in Jambi Province.

    'he research showed that there was in &act a signi&icant correlation between naturalrubber (uality and the price o& natural rubber matter )bokar* o&&ered by intermediatemerchants to &armer. +t means that the better is the natural rubber (uality the higher will bethe price obtained by small holder &armer. #owever it was un,di&&icult to &ind out somevarious bad (uality natural rubber stu&& in the market. 'his phenomena impliedly showedthat both seller &armer and intermediate broker agree to trade bad (uality natural rubber.

    Key words: farmer, small holder, broker, farmer share, contract farming

    1Dosen Pada Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Faperta UNJA - Jambi

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    2/15

    PENDAHULUAN

    Latar elakang

    Perekonomian Provinsi Jambi hingga saat ini masih didominasi oleh sektor

    pertanian. #al ini ditun"ukkan oleh kontribusi sektor pertanian dalam pembentukan PD%$

    Provinsi Jambi masih terbesar dibandingkan sektor,sektor ekonomi lainnya. Dalam kurun

    waktu lima belas tahun terakhir kontribusi sektor pertanian terhadap PD%$ Provinsi

    Jambi tidak mengalami perubahan yang signi&ikan yaitu -./0 pada tahun 1002

    men"adi -3/ pada tahun -44 dan diperkirakan men"adi -5/1 pada 'ahun -440

    )$P6 -414*. #al ini secara implisit menun"ukkan meski dengan angka rasio yang

    ber&luktuasi sector pertanian masih men"adi kontributor utama peroleh pendapatan

    daerah Provinsi Jambi selain migas.

    6ub sektor yang berperan dan memberikan kontribusi terbesar pada sektor

    pertanian adalah sub sektor perkebunan yang pada tahun -44 tercatat memberikan

    kontribusi sebesar 27.-5 dari total perolehan dari sector pertanian atau 1-.52 dari

    total PD%$ Provinsi Jambi. Data 6tatistik Perkebhunan Provinsi Jambimenun"ukkan

    bahwa dua komoditi unggulan pada sub sektor perkebunan di daerah ini adalah karet dan

    kelapa sawit )!nonim -44/*. Kedua komoditi ini terus men"adi perhatian pemerintah

    untuk dikembangkan dalam upaya meningkatkan pendapatan dan kese"ahteraan petani.

    Disperindag Provinsi Jambi melaporkan bahwa pada 'ahun -445 komoditi karet masih

    men"adi andalan ekspor Jambi dengan kontribusi dalam memperoleh devisa Negara

    sebesar 2-/ persen dari total ekspor Provinsi Jambi.

    8eskipun peran komoditi karet cukup berarti dalam perekonomi Provinsi Jambi

    akan tetapi perannya terhadap peningkatan kese"ahteraan petani belum signi&ikan.

    6ecara internal ditemukan berbagai permasalahan dalam pengembangan perkebunan

    karet rakyat salah satu diantaranya adalah masalah pemasaran bokar )bahan olah karet*

    yang dihasilkan petani. Perkembangan tatanan perdagangan karet alam dunia yang

    bergerak dengan cepat khususnya se"ak ditanda,tanganinya kesepakatan tripartite antara

    +ndonesia 'hailand dan 8alaysia di $ali pada 'ahun -44- membuka peluang baru bagi

    petani karet untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik dari usahatani karet alam

    )Napitupulu -442*. 6inyal peluang perbaikan harga karet alam ditingkat petani "uga

    diberikan oleh P' Jambi 9aras yang menguasai setidaknya /4 dari total pangsa pasar

    bokar di Provinsi Jambi. P' Jambi 9aras telah membuka peluang baru untuk

    memperpendek saluran pemasaran bokar dengan mengikat ker"asama pemasaran

    dengan kelompok tani di Provinsi Jambi. #asil temuan sementara menun"ukkan bahwa

    2

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    3/15

    dengan pola kemitraan tersebut ternyata mampu memberikan harga yang lebih baik

    kepada petani anggota koperasi dengan harga rata,rata yang lebih tinggi sekitar 12.-

    sampai dengan 17.5 persen dibandingkan harga lainnya ditingkat petani.

    Peluang pasar bokar yang dihasilkan petani "uga semakin besar dengan sistem

    future market yang dianut oleh eksportir karet yaitu dengan melakukan kontrak

    perdagangan dengan konsumen di pasar luar negeri dalam "angka waktu 3 sampai 5

    bulan. !kibat langsung dari sistem perdagangan tersebut adalah timbulnya suatu

    keharusan bagi eksportir untuk menyediakan stok minimal guna men"amin kelancaran

    pasokan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Pemahaman implisit dari

    &enomena ini adalah munculnya perilaku persaingan diantara eksportir untuk memperoleh

    bahan baku yang pada gilirannya akan dapat meningkatkan harga karet ditingkat petani.

    Peluang lain yang dapat memperbaiki penerimaan petani karet di Provinsi Jambi

    adalah perilaku industri yang selalu berupaya meningkatkan e&isiensi proses produksi

    yang dilakukan oleh industri karet remah serta penghargaan terhadap mutu yang semakin

    meningkat. +ndustri karet remah pada dasarnya lebih menghendaki bahan baku bokar

    yang berkualitas baik sebab dengan demikian perusahaan akan dapat mengurangi biaya

    produksi yang pada gilirannya "uga diharapkan dapat berdampak pada kenaikan harga

    karet di tingkat petani.

    Permasalahan

    Peluang,peluang pasar seperti diuraikan diatas sampai saat ini belum dapat

    diman&aatkan oleh sebagian besar petani. Pan"angnya rantai pemasaran terutama

    ditemukan pada petani atau buruh tani yang memiliki produksi bokar yang relati& kecil.

    Dalam hal ini sebagian besar petani men"ual produksinya kepada pedagang pengumpul

    desa yang selan"utnya bergerak melalui beberapa lembaga pedagang perantara untuk

    sampai kepada industri karet remah. Dengan pan"angnya rantai pemasaran ini maka

    margin pemasaran akan makin besar dan bagian harga yang diterima petani )&armers

    share* men"adi makin kecil. !;;aino )10-* menyatakan bahwa kualitas e&isiensi sistem

    pemasaran dapat ditun"ukkan oleh margin pemasaran dan bagian harga yang diterima

    petani produsen.

    Permasalahan lain yang "uga perlu mendapat perhatian serius dalam pemasaran

    karet rakyat adalah belum mampunya pasar lelang karet meningkatkan posisi tawar

    petani dalam pemasaran karet yang hingga saat ini berada pada posisi price taker. #al ini

    disebabkan oleh adanya praktek olygopsoni akibat kecilnya volume karet yang masuk

    pada pasar lelang karet yaitu berkisar antara 144,1-4 ton sehingga tidak menarik

    3

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    4/15

    pabrikan untuk ikut dan bersaing di pasar lelang. #al tersebut pada akhirnya

    menyebabkan perilaku persaingan yang diharapkan men"adi warna khas pada pasar

    lelang karet men"adi tidak muncul.

    Kondisi ini tentunya tidak dapat dibiarkan apabila pemerintah daerah ingin

    mengembalikan ke"ayaan karet di Provinsi Jambi karena ke"ayaan tersebut hanya akan

    dapat diwu"udkan apabila petani sebagai produsen karet se"ahtera atau sekurang,

    kurangnya memperoleh pendapatan yang layak untuk kehidupan keluarganya.

    T!j!an

    6esuai dengan latar belakang dan permasalahan yang disa"ikan diatas maka

    tu"uan penelitian ini adalah:

    a. 8empela"ari sistem pemasaran karet rakyat di Provinsi Jambi.

    b. 8engka"i peluang peningkatan pendapatan petani karet rakyat melalui perbaikan

    sistem pemasaran karet rakyat di Provinsi Jambi.

    "an#aat Penelitian

    #asil penelitian ini diharapkan dapat berman&aat bagi pemerintah daerah Provinsi

    Jambi dalam merumuskan kebi"akan pemasaran bokar dalam upaya meningkatkan

    pendapatan petani karet rakyat di Provinsi Jambi.

    T$N%AUAN PUSTAKA&

    8odal yang diperlukan untuk usahatani dapat berasal dari milik sendiri maupun

    dari luar usahatani. Penyaluran modal dari luar usahatani dapat berasal dari lembaga

    &ormal maupun non &ormal. #asil ker"a lembaga kredit &ormal di daerah perdesaan dengan

    berbagai "enis pin"aman yang ditawarkan belum mencapai sasaran yang diharapkan.

    6ementara pin"aman dari lembaga non &ormal seperti pedagang tuan tanah atau petani

    kaya prosesnya relati& cepat &leksible tanpa prosedur yang rumit serta dapat

    memberikan pin"aman dimana dan kapan sa"a petani membutuhkan.

    Keberadaan pedagang perantara dalam pemasaran bokar sangat diperlukan

    baik oleh petani karet maupun oleh industri karet remah. $agi petani pedagang perantara

    sangat diperlukan karena dengan produksi yang dihasilkan dalam "umlah kecil dan

    "auhnya "arak antara petani dengan industri yang umumnya berada di ibukota provinsi

    akan sangat tidak e&isien bagi petani untuk langsung membawanya ke +ndustri )!nindita

    -442*. 6ebaliknya bagi industri keberadaan pedagang perantara sangat diperlukan untukmenghindari keterlambatan dan kekurangan pasokan bahan baku yang dapat

    4

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    5/15

    menimbulkan kerugian bagi industri karet remah. Oleh karena itu sangatlah sulit untuk

    menggeser posisi pedagang karena pemilik industri sangat berkepentingan dengan

    keberadaannya )8alian dan D"auhari 1000*.

    !ntara pedagang perantara khususnya pedagang pengumpul tingkat desa dan

    petani karet "uga telah terbina hubungan yang sangat kuat. Para pedagang perantara

    umumnya merupakan orang kaya di desanya. Petani menganggap bahwa

    pedagang perantara adalah &igur penolong dan bukan sebagai orang yang merugikan

    mereka. Para pedagang selalu men"adi tumpuan harapan apabila petani mengalami

    kesulitan keuangan karena tidak ada satupun lembaga keuangan pedesaan yang

    mampu menandingi e&ektivitas pedagang perantara dalam menanggulangi kesulitan

    petani. 6ebagai imbalannya petani akan selalu setia memasok kebutuhan karet pedagang

    walaupun seringkali terdapat pilihan harga yang lebih baik.

    #ubungan antara petani dan pedagang perantara akan berlangsung lebih erat

    bila ter"alin hubungan kekeluargaan antara petani dan pedagang. Ketergantungan

    petani yang begitu besar kepada pedagang menyebabkan petani tidak mempunyai

    posisi tawar yang memadai. Pin"aman uang atau kebutuhan lainnya yang sering

    dilakukan petani akan mendorong petani untuk masuk ke dalam hubungan partron dan

    klien. 6cott )100* menyatakan bahwa seorang patron adalah orang yang berada dalam

    posisi membantu kliennya sedangkan seorang klien akan mengandalkan perlindungan

    dari seorang patron yang berpengaruh sekaligus berkewa"iban men"adi anak buah yang

    setia dan selalu siap menger"akan peker"aan apa sa"a yang diberikan.

    Di dalam lingkungan petani terdapat hubungan yang erat dengan kaum

    kerabatnya karena petani saling mengenal secara pribadi. 9ol& )10/* menyatakan

    bahwa setiap petani dengan petani lainnya mempunyai ikatan kekerabatan yang

    langgeng yang berlangsung selama hidup individu. Ditambahkan oleh

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    6/15

    "ET'DE PENEL$T$AN

    Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan metode survei. Dari enam

    kabupaten sebagai sentra produksi karet di Provinsi Jambi ditetapkan empat kebupaten

    sebagai daerah sampel. Dari setiap kabupaten dipilih secara purpossive dua kecamatan

    sebagai sentra produksi kabupaten dan setiap kecamatan dipilih secara purpossive dua

    desa sebagai sampel. Penelitian ini di&okuskan pada dua aspek yaitu aspek perilaku

    petani dan aspek pemasaran karet. !spek perilaku petani yang dika"i mencakup perilaku

    petani dalam panen dan penanganan pasca panen. 6elan"utnya se"alan dengan !;;aino

    )10-* ka"ian aspek pemasaran dalam tulisan ini di&okuskan pada ka"ian bagian harga

    yang diterima petani )farmer share*. =ormula yang digunakan untuk menentukan bagian

    harga yang diterima petani )&armers share* adalah:

    FS = [1- (MP/PK)] x 100 %Dimana:

    =6 > =armers share8K > #arga pada tingkat konsumen akhir )industri karet remah*.

    6elan"utnya analisis dilakukan terhadap share keuntungan pada setiap lembaga

    )6?t* dengan membandingkan keuntungan yang diambil )@?i* dengan biaya yang

    dikeluarkan )$?i* oleh lembaga pemasaran:

    SLt = ULi/BLi.Dimana:

    6?t > share keuntungan@?i > keuntungan yang diambil lembaga$?i > biaya yang dikeluarkan )$?i* oleh lembaga

    !nalisis ini dimaksudkan untuk menentukan lembaga mana yang e&ekti& atau tidak

    e&ekti& sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan

    terhadap saluran pemasaran bokar. Konsepnya adalah bahwa e&ekti&itas lembagapamasaran ditentukan oleh proporsionalitas antara keuntungan yang diambil lembaga

    dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.

    @ntuk mengu"i apakah terdapat perbedaan &armer share yang signi&ikan pada

    masing,masing saluran pemasaran dilakukan u"i beda dua rata,rata dengan langkah

    pengu"ian sebagai berikut:

    #ipotesis statistik:

    #o: 1 , 2 > 4 atau 1 > 2 #a: 1 , 2 A 4 atau 1 A 2

    6

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    7/15

    !lat u"i t,statistik:

    +

    +

    +

    =

    2121

    2

    22

    2

    11

    21

    11

    2

    *)1(*)1(

    nnnn

    SnSn

    XXthit

    dimana :

    1x > rata,rata &armer share sampel pada saluran 1

    2x > rata,rata &armer share sampel pada saluran -

    1n > "umlah sampel pada saluran 1

    2n > "umlah sampel pada saluran -

    2

    1S > varian sampel pada saluran 1

    2

    2S > varian sampel pada saluran -

    Kaedah keputusan yang digunakan adalah:

    $ila hitt lebih besar dari tabelt pada >4.4/ dengan dera"at bebas ) 1n B 2n ,-*

    maka #o ditolak artinya terdapat perbedaan &armer share yang signi&ikan pada dua

    saluran yang berbeda.

    ANAL$S$S PENDAPATAN PETAN$

    K!alitas (kar )ang Dihasilkan Petani

    6ecara umum dapat dikatakan bahwa kualitas bahan olahan karet kering )bokar*

    yang dihasilkan oleh petani hingga dewasa ini masih tergolong rendah. 'emuan hasil

    penelitian menun"ukkan bahwa rata rata kualitas bokar yang dihasilkan petani di Provinsi

    Jambi masih tergolong buruk yang ditandai oleh masih sangat besarnya "umlah bokar

    yang berkadar karet kering )KKK* dibawah 54 . #asil analisis data menun"ukkan bahwa

    kecuali pada beberapa saluran seperti saluran 43 di Kabupaten $atang #ari dan $ungo

    serta saluran 40 di Kabupaten 6arolangun kualitas karet yang dipasarkan masih memiliki

    kualitas yang rendah.

    %endahnya mutu bokar yang dihasilkan oleh petani produsen tersebut pada

    dasarnya bukan tidak disadari oleh petani produsen. 6atu hal yang menarik untuk

    dicermati adalah alasan petani untuk memasukkan benda asing kedalam larutan getah

    selama proses penanganan panen oleh petani. 6e"umlah 23/ persen dari petani yang

    menggunakan tatal secara berlebihan mengatakan bahwa tu"uan utama untuk

    memasukkan tatal dan benda asing lainnya kedalam bongkahan bokar adalah sebagai

    upaya menambah berat bokar yang dihasilkan. 6e"umlah --0 persen petani produsen

    mengatakan pedagang perantara tidak bersedia secara konsekuen membedakan harga

    7

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    8/15

    karet bersih dan karet tidak bersih. +nsenti& untuk menghasilkan bokar bersih sudah

    hilang dari industri perkebunan karet rakyat di lokasi penelitian.

    Harga (kar *i Tingkat Petani Pr(*!sen

    6esuai dengan mutu bokar yang dihasilkan oleh petani produsen harga beli yang

    diberikan oleh pedagang perantara atas bokar yang dihasilkan petani secara real adalah

    rendah. #asil penelitian 6unaryo )-44-* menun"ukkan bahwa harga bokar yang diterima

    petani adalah berkisar antara 157 C -332 persen dari harga &ob. +ndikasi harga bokar

    petani karet rakyat yang rendah "uga terlihat di lokasi penelitian di Provinsi Jambi. #asil

    analisis data menun"ukkan rata rata harga bokar di Provinsi Jambi berkisar antara %p

    3.43-44 pada saluran 47 di Kabupaten 8erangin dan tertinggi adalah %p 233/44 pada

    saluran 43 di Kabupaten $ungo.

    Persepsi yang berkembang diantara petani mengenai absennya hubungan antara

    mutu dan harga bokar pada dasarnya secara statistik tidak dapat diterima. #asil u"i

    korelasi menun"ukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat nyata )r > 4//* antara

    mutu bokar yang dihasilkan petani dengan harga yang dibayarkan oleh pedagang

    perantara kepada mereka. #asil u"i korelasi tersebut secara implisit menun"ukkan bahwa

    semakin baik mutu bokar yang dihasilkan oleh petani maka harga yang diterima akan

    cenderung lebih tinggi.

    Penerimaan Petani

    %ata rata penerimaan petani karet rakyat di Provinsi Jambi ber kisar antara %p

    -.133.344 di Kabupaten $atang #ari dan %p 3.404./73 oleh petani sampel di Kabupaten

    6arolangun. 6ama seperti keterkaitan antara mutu dengan harga mutu karet yang

    dihasilkan petani "uga berhubungan sangat nyata dengan penerimaan petani )r > 453*.

    #al ini berarti perubahan mutu akan diikuti oleh perubahan penerimaan petani dari hasil

    pen"ualan bokar yang dihasilkannya.

    #asil analisis data menun"ukkan bahwa penerimaan petani pada saluran 42 di

    Kabupaten $atang #ari terlihat berbeda dari penerimaan petani pada kombinasi beberapa

    saluran yang ada. =enomena yang sama "uga ditun"ukkan oleh perilaku saluran

    pemasaran di Kabupaten $ungo. #asil analisis data menun"ukkan bahwa penerimaan

    petani antara saluran pemasaran 43 dan 47 terlihat berbeda nyata.

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    9/15

    berbeda berdasarkan saluran pemasaran yang dipilih petani produsen. %ata,rata

    penerimaan petani karet rakyat yang tidak berbeda nyata antar saluran pemasaran di

    Kabupaten 8erangin "uga telah dapat diperkirakan dari mutu bokar )KKK* yang dihasilkan

    serta harga bokar yang tidak berbeda secara nyata satu dengan yang lainnya.

    $erbeda dengan minimnya indikasi perbedaan rata rata penerimaan petani per

    saluran di Kabupaten 8erangin hasil analisis data menun"ukkan bahwa penerimaan

    petani pada empat saluran pemasaran bokar yang ada di Kabupaten 6arolangun

    memberikan perbedaan penerimaan kecuali antara penerimaan petani pada saluran 14

    dengan saluran 1-. 'idak terdapatnya perbedaan yang nyata antara penerimaan rata,rata

    petani karet rakyat yang memasarkan bokarnya melalui saluran 14 dan 1- di Kabupaten

    6arolangun lebih disebabkan oleh kualitas bokar )KKK* yang dihasilkan yakni masingmasing 20 persen dan 2 persen tidak terlalu berbeda satu dengan yang lainnya.

    Keberhasilan lembaga pemasaran pertanian dalam mendistribusikan komoditas

    dari petani produsen ke konsumen akhir salah satunya dapat ditun"ukkan oleh mar"in

    pemasaran yang serendah rendahnya. Dalam penelitian ini alur tataniaga karet dibatasi

    hingga pabrik crumb rubber di Provinsi Jambi. Pabrik crumb rubber dengan demikian

    dianggap sebagai konsumen terakhir dalam analisis tataniaga karet yang dilakukan.

    6ebagaimana telah disa"ikan terlebih dahulu terdapat / )lima* lembaga

    pemasaran di tambah satu agen komisi berdasarkan tingkatanlokasi asal pedagang yang

    berperan menyalurkan bahan olahan karet kering )bokar* yang dihasilkan petani hingga

    pabrik crumb rubber. Kombinasi se"umlah lembaga pemasaran tersebut membentuk 1-

    saluran pemasaran yang terdiri dari satu hingga empat lembaga pemasaran. #asil

    penelitian menun"ukkan bahwa 7 )tu"uh* diantara 1- saluran yang ada di Provinsi Jambi

    dapat ditemui di wilayah Kabupaten $ungo 5 )enam* di wilayah Kabupaten $atang #ari

    dan masing masing 2 )empat* dengan kombinasi yang berbeda dapat ditemui di wilayah

    Kabupaten 8erangi dan 6arolangun.

    agian Harga )ang Diterima Petani +,armer-s Share.

    #asil analisis data menun"ukkan bahwa ratio bagian harga yang diterima petani

    yang terbesar diperoleh dengan memasarkan karet yang dihasilkan melalui saluran

    pemasaran 43 di Kabupaten $ungo dan Kabupaten $atang #ari yakni masing masing

    4/1 dan 4/4. %atio bagian harga yang diterima petani tersebut menun"ukkan bahwa

    kegiatan pemasaran karet melalui saluran 43 mampu memberikan /1 dan /4 persen dari

    harga yang dibayarkan oleh pabrik crumb rubber. Dengan asumsi peran produkti& yang

    9

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    10/15

    dilakukan oleh petani sebagai produsen dan pedagang perantara sebagai pemasar

    adalah seimbang maka saluran pemasaran tersebut dapat dianggap cukup e&isien.

    6elain pada saluran 43 di Kabupaten $ungo dan Kabupaten $atang #ari ratio

    bagian harga yang diterima petani masih berada dibawah 4/4. %atio bagian harga yang

    diterima petani terrendah )433* melalui saluran pemasaran 1- yang terdiri dari empat

    pedagang perantara. #al ini secara implisit menun"ukkan bahwa semakin banyak "umlah

    lembaga yang menyusun suatu saluran pemasaran karet rakyat di Provinsi Jambi maka

    semakin rendah ratio bagian harga yang dibayarkan konsumen akhir kepada petani

    produsen.

    #asil analisis data menun"ukkan adanya kecenderungan perbedaan ratio bagian

    harga yang diterima petani berdasar pan"ang saluran masih dapat ditelusuri.%ekapitulasi nilai t,hit hasil u"i beda rata rata bagian harga yang diterima petani

    menun"ukkan bahwa ratio bagian harga yang diterima petani pada saluran 43 secara

    nyata berbeda dengan yang dapat diberikan oleh saluran pemasaran 42 4/ dan 45 yang

    ditandai dengan nilai t,hit yang lebih besar dari -. Kemampuan dua kelompok saluran

    tersebutE dalam memberikan imbalan yang memadai kepada petani men"adi berbeda

    karena pada umumnya pedagang desa acap kali "uga berperan sebagai toke )land lord*

    kepada petani yang setiap saat bersedia memenuhi kebutuhan petani tetapi dengan

    imbalan kesetiaan petani untuk memasarkan karet hanya melalui mereka. Kesempatan

    tersebut tidak dimiliki oleh pedagang yang datang dari Kota Jambi sehingga perilaku

    penentuan harga di tingkat petani men"adi berbeda. 6ama seperti hasil temuan di

    Kabupaten $atang #ari hasil analisis data menun"ukkan ratio bagian harga yang diterima

    petani dari saluran 43 berbeda sangat nyata dari ratio yang dapat diberikan oleh saluran

    pemasaran lainnya di Kabupaten $ungo yang ditandai oleh nilai mutlak t,hit yang lebih

    besar dari -.

    Dampak "umlah pedagang perantara yang menyusun suatu saluran pemasaran

    karet terhadap ratio bagian harga yang diterima petani "uga ditun"ukkan oleh hasil

    analisis u"i beda rata rata ratio bagian harga yang diterima petani di Kabupaten 8erangin.

    #asil analisis data menun"ukkan ratio bagian harga yang diterima petani dari saluran 4/

    berbeda nyata dari rotio yang diterima petani "ika menempuh saluran 47 dan 40 yang

    ditun"ukkan oleh nilai t,hit masing masing sebesar -44 dan -1-.

    'emuan yang mengarah pada indikasi keterkaitan antara pan"ang saluran dengan

    e&isiensi pemasaran "uga ditun"ukkan oleh hasil analisis u"i beda rata rata ratio bagian

    harga yang diterima petani per saluran di Kabupaten 6arolangun. 6aluran pemasaran 40yang terdiri dari dua pedagang perantara yakni pedagang desa dan pedagang kecamatan

    10

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    11/15

    terlihat memberikan ratio bagian harga yang diterima petani berbeda sangat nyata

    dengan ratio yang dapat diberikan oleh saluran pemasaran 1- yang terdiri dari empat

    tingkatan lembaga pemasaran yakni dua tingkat pedagang desa yang berbeda serta

    masing masing satu pedagang kecamatan dan kabupaten.

    Harga Pembelian (kar

    6atu hal menarik untuk dicermati dari hasil temuan penelitian adalah adanya

    variasi harga yang cukup nyata yang dibayarkan oleh se"umlah lembaga tataniaga level

    yang sama pada saluran tataniaga yang berbeda dalam transaksi tataniaga bokar yang

    dihasilkan oleh petani produsen. ?ebih spesi&ik dapat ditemui pada se"umlah kasus

    bahwa harga beli bahan olahan karet kering )bokar* oleh Pedagang Desa pada saluran

    tataniaga tertentu berbeda dengan harga yang dibayarkan oleh lembaga tataniaga pada

    tingkat yang sama pada saluran yang berbeda. #asil penelitian menun"ukkan bahwa

    harga transaksi bokar yang terendah adalah %p 3.43-44Kg yakni harga yang dibayarkan

    oleh Pedagang Kecamatan kepada petani produsen pada 6aluran pemasaran 47 di

    Kabupaten 8erangin dan harga tertinggi adalah %p 14.1-/44Kg yakni harga "ual bokar

    oleh pedagang Desa di pasar karet Payoselincah )6aluran 4/ Kabupaten $ungo*. $iaya

    pelaksanaan &ungsi tataniaga yang dikeluarkan oleh lembaga pemasaran ditengarai

    men"adi salah satu &aktor dominan yang mempengaruhi pedagang menentukan harga

    yang dibayarkan kepada petani.

    iaya Pelaksanaan ,!ngsi/,!ngsi Pemasaran

    #asil temuan menun"ukkan bahwa &ungsi pemasaran yang dilakukan oleh

    pedagang perantara umumnya hanya terbatas pada &ungsi perubahan tempat dan "arang

    diantaranya yang sampai melakukan perubahan waktu terlebih perubahan bentuk dan

    atau kualitas. Dengan demikian biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh pedagang

    perantara umumnya hanya berupa biaya transportasi biaya bongkar muat dan biayaretribusi selama per"alanan dari suatu lokasi lembaga pemasaran ke lokasi pemasaran

    berikutnya. Dominasi biaya pengangkutan dalam struktur biaya pemasaran bokar dapat

    mengindikasikan bahwa "arak antara lokasi produsen dengan pabrik crumb rubber

    sebagai konsumen terakhir akan sangat menentukan besarnya biaya yang harus

    dikeluarkan oleh petani dan atau pedagang dalam memasarkan bokar. Dengan demikian

    maka upaya mengka"i kiner"a lembaga pemasaran berdasarkan biaya pemasaran yang

    dikeluarkan didekati berdasarkan klaster lokasi asal bokar yang diperdagangkan.

    11

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    12/15

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    13/15

    diperdagangkan khususnya oleh pedagang perantara pada 6aluran Pemasaran 4/ dan

    47.

    6ama halnya denga pelaksanaan &ungsi pemasaran oleh pedagang perantara di

    Kabupaten $atang #ari analisis pembiayaan pemasaran bokar di wilayah Kabupaten

    $ungo menun"ukkan masih minimnya upaya pedagang perantara dalam meningkatkan

    nilai pen"ualan bokar melalui kegiatan sortasi. 8inimnya upaya perlakuan sortasi dari

    pedagang pada dasarnya dapat mengindikasikan bahwa mutu bokar yang dihasilkan oleh

    masing masing petani produsen tidak terlalu berbeda.

    $erbeda dengan sistem pemasaran karet di Kabupaten $ungo karet rakyat yang

    dihasilkan di Kabupaten 8erangin di "ual ke kota Jambi dan atau ke 6umatera $arat. #al

    ini menyebabkan struktur biaya pemasaran bokar yang berbeda di"umpai di wilayahKabupaten 8erangin. Komponen biaya utama yang menyusun biaya pemasaran bokar di

    Kabupaten 8erangin adalah biaya pengangkutan dan penyusutan. 'ingginya biaya

    penyusutan bokar selama proses pemasaran disebabkan oleh tingginya kandungan air

    bokar yang dihasilkan oleh petani. Proses penanganan pasca sadap getah karet oleh

    petani di wilayah Kabupaten 8erangin diduga men"adi penyebab utama tingginya kadar

    air bokar tersebut. #asil penelitian menun"ukkan bahwa umumnya petani produsen di

    wilayah Kabupaten 8erangin "uga lebih memilih menggunakan bahan koagulum cuka

    "elutung yang harganya memang lebih murah dibandingkan dengan cuka getah karet cap

    gentong yang dian"urkan oleh pemerintah.

    $erbeda dengan pola umum pemasaran bokar di tiga kabupaten terdahulu

    seluruh saluran pemasaran bokar yang ada di wilayah Kabupaten 6arolangun bermuara

    pada pasar karet Payoselincah atau pabrik crumb rubber di Kota Jambi. $elum adanya

    pasar lelang karet di wilayah penelitian ini menyebabkan kecilnya peluang petani untuk

    dapat memasarkan bokar yang dihasilkan melalui pasar lelang karet sebagaimana yang

    dapat dilakukan oleh petani produsen di dua Kabupaten terdahulu.

    6ama dengan hasil temuan di Kabupaten $ungo dan 8erangin biaya pemasaran

    bokar yang ditandai dengan komponen biaya penyusutan yang cukup besar "uga dapat

    di"umpai pada seluruh saluran pemasaran bokar di wilayah Kabupaten 6arolangun. $iaya

    penyusutan yang cukup besar tersebut disamping disebabkan oleh "arak tempuh lokasi

    pemasaran akhir "uga disebabkan oleh tingginya kadar air bokar yang dihasilkan oleh

    petani. 'ingginya kandungan air dalam bongkahan bokar diduga dapat disebabkan oleh

    "enis koagulum yang digunakan petani disamping cara penyimpanan bokar yang memang

    disenga"a sedemikian rupa sehingga kandungan air dalam bongkahan bokar bokar dapatbertahan lebih lama. 6ebagaimana yang dilakukan oleh petani di Kabupaten lainnya

    13

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    14/15

    petani di Kabupaten 6arolangun pada umumnya terlebih dahulu menimbun bokar yang

    dihasilkan di areal kebun hingga waktu penimbangan yang telah ditentukan tiba.

    Penempatan bongkahan bokar yang umumnya memiliki ketebalan berkisar antara 24 C /4

    cm di bak perendaman menyebabkan kadar air bokar tetap tinggi hingga siap di

    pasarkan.

    6atu hal yang menun"ukkan perbedaan struktur pembiayaan pemasaran bokar

    dari wilayah Kabupaten 6arolangun adalah telah ditemukannya se"umlah pedagang

    perantara yang berupaya memasarkan bokar berdasarkan mutu. Pedagang perantara

    pada 6aluran 11 dan 1- terlihat telah melakukan sortasi yang ditun"ukkan oleh komponen

    biaya sortasi yang cukup besar dikeluarkan oleh pedagang perantara. #asil penelitian

    menun"ukkan bahwa kecuali pedagang desa )toke* yang terdapat pada 6aluran

    Pemasaran 11 seluruh pedagang yang terdapat pada 6aluran Pemasaran 11 dan 1-

    telah terlebih dahulu mengelompokkan bokar yang hendak di"ual kembali berdasarkan

    mutu bokar yang berhasil dihimpunnya.

    KES$"PULAN DAN REK'"ENDAS$

    Kesimp!lan

    $erdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada uraian terdahulu maka dapat

    ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

    1. 6ecara statistic dapat disimpulkan terdapat korelasi yang nyata antara kualitas bokar

    dan harga yang diterima petani meskipun dengan kualitas keterkaitan yang relati&

    lemah )//*.

    -. #asil analisis data menun"ukkan adanya kecenderungan keterkaitan dengan koe&isien

    korelasi negatip antara &armer share dengan saluran pemasaran meskipun pada

    beberapa kasus perbedaan &armer share tersebut tidak signi&ikan.

    3. 'erdapat upaya sistematis yang dilakukan oleh pedagang perantara untuk tetapmempertahankan bokar dengan kualitas rendah karena adanya keuntungan ganda

    yang dapat diperoleh oleh pedagang perantara.

    Rek(men*asi

    %endahnya &armer share sebagai indikasi lemahnya posisi tawar petani dalam

    pemasaran bokar di Provinsi Jambi perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah.

    #asil penelitian mengungkapkan bahwa rendahnya &armer share tersebut disebabkan

    oleh )1* pan"angnya rantai pemasaran )-* besarnya margin pemasaran baik akibat

    14

  • 7/26/2019 Kajian Tataniaga Karet Alam: Sebagai Upaya Peningkatan Kesejahteraan Petani

    15/15

    besarnya keuntungan yang diambil pedagang maupun tingginya biaya pemasaran )3*

    tidak adanya standar harga yang "elas di tingkat petani )2* kurangnya insenti& harga yang

    diterima petani dengan kualitas bokar yang baik dan )/* perilaku petani pada panen dan

    penanganan pasca panen yang cenderung menghasilkan bokar kualitas rendah.

    =aktor,&aktor diatas tidak dapat diatasi secara individu baik oleh petani produsen

    pedagang perantara industri karet remah maupun oleh pemerintah daerah. !kan tetapi

    perlu komitmen yang tegas dan bersama dari semua stakeholder. 6ehubungan dengan

    itu beberapa hal yang perlu direkomendasikan sesuai dengan hasil penelitian ini adalah:

    1. Perlu diciptakan kondisi yang dapat mendekatkan petani dengan industri karet remah

    melalui hubungan kemitraan yang menempatkan petani melalui kelompok tani atau

    koperasi tani sebagai pemasok yang dapat langsung berhubungan dengan industri.

    -. Perlu disusun perangkat hukum daerah )perda* yang melarang perdagangan bokar

    kualitas rendah.

    3. Perlu dirancang mekanisme untuk mem&ungsikan $alai Pengu"ian 6erti&ikasi 8utu

    $arang dalam penetapan dan pengawasan kualitas bokar yang diperdagangkan pada

    sentra,sentra produksi karet di Provinsi Jambi.

    DA,TAR PUSTAKA

    !nonim -44/. 6tatitistik Perkebunan Provinsi Jambi tahun -442. Dinas PerkebunanProvinsi Jambi.

    !nindita %. -442. Pemasaran hasil Pertanian. Penerbit Papyrus 6urabaya.

    !;;aino F. 10-. Pengantar 'ataniaga Pertanian. Departemen +lmu,ilmu 6osial GkonomiPertanian +P$. $ogor.

    $P6 -414. $erita %esmi 6tatistik Provinsi Jambi. No. 404-1/'h. +H 14 =ebruari -414.$iro Pusat 6tatistik Provinsi Jambi. Jambi