kajian psikologi tentang perubahan iklim

9
PSIKOLOGI LINGKUNGAN KELAUTAN KAJIAN PSIKOLOGI TENTANG PERUBAHAN IKLIM IMPLIKASINYA TERHADAP KEHIDUPAN DI LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECILDisusun Oleh 1. Aryo Hendrojati (2011.08.0.0002) 2. Asteria Yunita (2011.08.0.0009)

Upload: djati-hendr

Post on 29-Nov-2015

38 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

review buku psikologi lingkungan kelautan tentang efek perubahan iklim di Indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Kajian Psikologi Tentang Perubahan Iklim

PSIKOLOGI LINGKUNGAN KELAUTAN

“ KAJIAN PSIKOLOGI TENTANG PERUBAHAN IKLIM IMPLIKASINYA TERHADAP

KEHIDUPAN DI LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL”

Disusun Oleh

1. Aryo Hendrojati (2011.08.0.0002)

2. Asteria Yunita (2011.08.0.0009)

3. Anita (2011.08.0.0053)

Page 2: Kajian Psikologi Tentang Perubahan Iklim

UNIVERSITAS HANG TUAH

SURABAYA

KAJIAN PSIKOLOGI TENTANG PERUBAHAN IKLIM IMPLIKASINYA TERHADAP

KEHIDUPAN DI LAUT, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa, pemanasan global saat ini dapat menyebabkan

perubahan iklim yang tidak teratur dan berdampak terhadap lingkungan secara menyeluruh.

Perubahan lingkungan global tersebut menyentuh sendi kehidupan di wilayah perairan dan akan

berdampak negatif terhadap potensi, mutu dan kuantitas sumberdaya kelautan dan perikanan.

Akibat pemanasan global atmosfir, suhu air laut meningkat 0,5 derajat Celsius dan menghasilkan

pencairan es di kutub. Demikian pula peningkatan permukaan laut sekitar 0,8 -1,5 sepanjang

Abad ke-20. Akibatnya, Indonesia sebagai negara kepulauan akan kehilangan banyak pulau jika

kebijakan pembangunan tidak berpihak pada penyelamatan lingkungan, terutama penyelamatan

sumberdaya kelautan dan perikanan.

Lautan yang luasnya hampir 70 persen luas permukaan bumi sangatlah memainkan

peranan penting dalam menentukan iklim dan cuaca. Pengaruh-pengaruh besar dari perubahan

iklim terhadap laut dan pesisirnya, termasuk kenaikan permukaan air laut telah mengakibatkan

sering terjadi banjir dan memperburuk erosi di pesisir pantai, serta membawa dampak negatif

terhadap habitat pesisir, pelabuhan, perkapalan, bangunan di tepi pantai dan juga ancaman

terhadap kelangsungan hidup manusia. Akibat lain dari perubahan iklim akan sangat besar

pengaruhnya terhadap jasa komersil yang disediakan oleh laut, termasuk perikanan.

Page 3: Kajian Psikologi Tentang Perubahan Iklim

     Laut juga merupakan salah satu komponen yang berperan penting dalam pengatur cuaca

global, termasuk siklus karbon dunia. Hampir setengah dari jumlah oksigen yang kita hirup

berasal dari hasil fotosintesa yang terjadi di laut. Seperti yang terjadi pada hutan, di laut juga

terjadi proses penyimpanan dan pelepasan karbon. Total karbon yang disimpan di laut sekitar 50

kali lebih besar daripada yang ada di atmosfer.

Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki luas laut sebesar 5,8 juta

km2, luas potensi terumbu karang sekitar 61.000 km2, padang lamun 30.000 km2 dan hutan

mangrove seluas 93.000 km2. Oleh karena itu, laut Indonesia beserta sumberdayanya sangat

berpotensi untuk menyerap dan melepaskan karbon (carbon sink and carbon release). Pada salah

satu studi menunjukan bahwa separuh perikanan dunia akan hancur pada tahun 2045 dan hampir

semua perikanan dunia akan hancur pada tahun 2140. Apabila persediaan perikanan telah hancur,

maka tidak ada jaminan untuk dapat dikembalikan lagi. Sehingga pulau-pulau kecil sangat rentan

terhadap perubahan lingkungan terutama yang diakibatkan oleh adanya perubahan iklim atau

saat ini di kenal dengan pemanasa global. Perubahan iklim yang mengakibatkan kenaikan

permukaan laut akan dapat memberikan dampak negative terhadap ekosistem pulau-pulau kecil,

di mana ekosistem pulau-pulau kecil akan menjadi rusak, sehingga akan mempengaruhi

kehidupan manusia yang tinggal di pulau-pulau kecil tersebut. Hingga saat ini tercatat sebanyak

24 pulau-pulau kecil di Indonesia akan terus terjadi bila tidak segera dilakukan antisipasi dan

penanganan yang baik. Kondisi social ekonomi masyarakat pesisir akan terpengaruh banyak

akibat perubahan iklim dan hal itu akan semakin meluas dampaknya. Sebab, hamper 70%

penduduk Indonesia tinggal di wilayah pesisir dan menggantungkan hidupnya pada sumberdaya

yang ada di tempat tersebut. Terlebih lagi tingkat kesejahteraan masyarakat pesisir adalah rendah

yang akan berakibat pada kepedulian yang rendah dalam mengantisipasi dan adaptasi perubahan

iklim.

Page 4: Kajian Psikologi Tentang Perubahan Iklim

Perubahan iklim beserta dampak-dampaknya akan mengurangi resiko dari dampak

bencana diwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Pihak DKP terus mengupayakan fasilitasi dan

pembinaan teknis kegiatan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di pesisir dan pulau-pulau kecil

melalui beberapa alternatif berikut ini.

Secara Struktural

Dalam hal ini upaya dilakukan secara protektif, yaitu dengan membuat bangunan pantai

yang secara langsung melindungi infrastruktur pesisir dan pulau-pulau kecil dari

kenaikan permukaan air laut.

Secara Non Struktural

Upaya yang dilakukan adalah bersifat perencanaan, pendidikan, penyadaran, dan

penataan ruang dan sebagainya.

Mengingat perubahan iklim merupakan masalah global dan dampaknya juga bersifat

lintas negara, maka kerjasama antar bangsa perlu dikembangkan.

Buku ini berupaya memadukan pengalaman hidup, dan selama bekerja memimpin

Departemen Kelautan dan Perikanan, serta wawasan, pengetahuan dan kajian yang diperoleh dari

berbagai buku dan diskusi yang dipelajari selama ini. Dalam hal ini, bertujuan untuk menggalang

komitmen masyarakat dalam memelihara fungsi laut sebagai upaya adaptasi dan mitigasi

terhadap dampak perubahan iklim, baik tingkat nasional, regional bahkan tingkat internasional.

Dari uraian diatas kita dapat melihat bahwa pemanasan global yang menyebabkan

perubahan iklim telah berlangsung dengan intensitas yang dari tahun ke tahun semakin

meningkat. Pengaruh laut sangat kuat terhadap iklim di bumi terutama untuk menyerap energi

matahari dan mendistribusikannya kembali ke seluruh bagian bumi dalam bentuk arus air.

Perubahan pola arus air yang hangat maupun yang dingin akan mengakibatkan kekacauan iklim,

seperti peristiwa El Nino yang di Indonesia telah dirasakan dalam bentuk temperatur udara yang

tinggi, kekeringan yang panjang, kebakaran hutan dan curah hujan yang sedikit. Sektor kelautan

dan perikanan juga mengalaminya.

Page 5: Kajian Psikologi Tentang Perubahan Iklim

Selain dari itu, dampak negatifnya terhadap kehidupan umat manusia saat ini telah

dirasakan dan dipastikan akan semakin meningkat pada masa mendatang. Dalam meng-hadapi

kenyataan dan bahaya tersebut, sudah saatnya bagi seluruh umat manusia untuk meningkatkan

kerjasama sinergis serta menyusun rencana antisipatif. Hal tersebut harus dapat dilaksanakan

baik untuk penyelamatan wilayah, manusia maupun ekosistem planet bumi. Dalam hubungan ini

seluruh perangkat peraturan maupun ketentuan harus mulai dibuat dan disusun dalam suatu

rencana kontigensi. Untuk itu masyarakat perlu dipersiapkan melalui berbagai upaya sosialisasi

dan langkah-langkah implementasinya.

Berdasarkan inti dari buku tersebut bila dikaitkan dengan pendekatan-pendekatan

psikologis, terdapat beberapa hubungan. Yang pertama adalah bila dikaitkan dengan pendekatan

psikologi gestalt. Aliran gestalt memandang suatu keseluruhan atau totalitas keseluruhan adalah

lebih dari sekedar penjumlahan unsur-unsurnya. Keseluruhan itu lebih ditanggapi dari bagian-

bagiannya, dan bagian-bagian itu harus memperoleh makna dalam keseluruhan, dapat dikatakan

gestalt bergantung pada unsur-unsurnya dan sebaliknya arti unsur-unsur itu bergantung pada

Gestalt. Dari penjelasan tersebut dapat dipetik pelajaran bahwa manusia sebaiknya memandang

lingkungannya sebagai suatu unsur keseluruhan kehidupan, sehingga manusia sadar bahwa

dirinya dan alam akan selalu saling berkaitan sebagai sesuatu yang holisme. Maka ada baiknya

apabila setiap manusia menjaga lingkungan sekitarnya masing-masing sebaik mungkin agar

perubahan iklim tidak memburuk dan kehidupan manusia kedepannya akan menjadi lebih baik

Kemudian pendekatan psikologi behaviorisme dapat diterapkan dalam aplikasi hukum

yang mengatur tentang perlindungan ekosistem alam. Pendekatan behaviorisme menganggap

perilaku manusia dapat dikendalikan melalui suatu conditioning, sikap yang ingin dilatih terus-

menerus sehingga mendapatkan perilaku yang diinginkan. Pendekatan behaviorisme seperti

operant conditioning dapat diterapkan dalam hukum perlindungan ekosistem dimana bila

terdapat individu yang merusak ekosistem dapat diberi sebuah hukuman agar tidak mengulangi

hal tersebut dan individu yang menjaga atau bahkan melestarikan lingkungan dapat diberikan

positive reinforcement, seperti berupa pencitraan yang baik. Teknik modeling juga dapat

diterapkan, dalam hal ini seorang tokoh masyarakat yang terkenal ataupun artis/selebritis yang

Page 6: Kajian Psikologi Tentang Perubahan Iklim

diidolakan dapat melakukan pemberian contoh mencintai dan merawat lingkungan sebagai

bagian dari Public Awareness Campaign.

Selantjutnya bila dikaitkan dengan pendekatan psikologi Humanistik, dimana dalam

psikologi humanistik menganggap bahwa pada dasarnya manusia adalah baik, serta humanisme

telah mencitrakan kecerdasan manusiawi dalam tingkat yang tinggi, semangat memaknai

kehidupan melalui keyakinan tentang adanya kesadaran tertinggi tentang makna hidup.

Aliran ini terdapat asas-asas penting mengenai manusia sebagai berikut:

a.       Manusia adalah mahluk yang memiliki kehendak bebas.

b.      Manusia adalah mahluk yang sadar atau berfikir.

c.       Manusia adalah mahluk yang mempunyai cita-cita dan merindukan sesuatu ideal.

d.      Manusia adalah mahluk yang kreatif.

e.       Manusia adalah mahluk yang bermoral.

f.       Manusia adalah mahluk yang sadar akan dirinya sendiri.

g.      Manusia adalah mahluk yang memiliki esensi kesucian.

Dari asas-asas tersebut maka manusia seharusnya ikut menjaga kelestarian ekosistem

bumi seperti mengurangi penggunaan senyawa CFC untuk mengurangi efek rumah kaca,

mengurangi emisi gas, tidak melakukan overfishing, mengaplikasikan strategi pengolahan

limbah 4R (reduce, reuse, recycle, replant), menjaga lingkungan hidup, aktif melestarikan

ekosistem pesisir (penanaman mangrove), dan berbagai kegiatan yang menjaga dan melestarikan

ekosistem sekitar. Karena bagaimanapun semua yang kita lakukan pada lingkungan sekitar kita

semua dampaknya akan kita tanggung juga.