kajian lingkungan hidup strategis utk evaluasi rtrw

Upload: wilyanda-marza

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    1/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    BAB 2URAIAN PENDEKATAN, METODE STUDI

    DAN PROGRAM KERJA

    2.1. Landasan Hukum Kajian Lingkungan Hidup Strategis

    Landasan hukum KLHS adalah Undang – Undang No.32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pengertian yang berkaitan dengan

    KLHS seperti tercantum pada Pasal 1 adalah sebagai berikut:

    a.  Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk

    mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbanganantar keduanya.

    b.  Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk

    menyerap zat, energi, dan/atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke

    dalamnya.

    c.  Kajian Lingkungan Hidup Strategis, yang selanjutnya disingkat KLHS, adalah

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    2/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    (3) 

    KLHS dilaksanakan dengan mekanisme :

    a.  Pengkajian pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap kondisi

    lingkungan hidup di suatu wilayah;

    b.  Perumusan alternative penyempurnaan kebijakan, rencana, dan/atau program;

    dan

    c. 

    Rekomendasi perbaikanuntuk pengambilan keputusan kebijakan, rencana,dan/atau program yang mengintegrasikan prinsip pembangunan berkelanjutan.

    Berdasarkan Pasal 19 diketahui, bahwa tujuan KLHS adalah untuk memastikan

    bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam

    pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program. Sedangkan

    manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan KLHS ini adalah :

    a.  Memperkuat proses pengambilan keputusan, baik berdasarkan informasi hasil

    kajian, kondisi riil, maupun masukan dari para pemangku kepentingan.

    b. 

    Menjadi bahan akuntabilitas publik mengenai diintegrasikannya prinsip

    pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan/rencana/ program.

    M i i lik i if d i k k i h / k l l i

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    3/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

     Apabila hasil KLHS menyatakan bahwa daya dukung dan daya tampung sudah

    terlampaui, maka:

    a.  kebijakan, rencana, dan/atau program pembangunan tersebut wajib diperbaiki

    sesuai dengan rekomendasi KLHS; dan

    b.  segala usaha dan/atau kegiatan yang telah melampaui daya dukung dan daya

    tampung lingkungan hidup tidak diperbolehkan lagi.

    Selain Undang-Undang No. 32 Tahun 2009, peraturan yang melandasi

    pelaksanaan KLHS adalah Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,

    terutama dari beberapa pasal berikut :

    a. 

    Rencana tata ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota harus

    memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup (Pasal 19, 22,

    25 dan 28).

    b. 

    Pemanfaatan ruang wilayah nasional, provinsi dan kabupaten/kota dilaksanakan

    sesuai dengan standar kualitas lingkungan dan daya dukung dan daya tampung

    lingkungan (Pasal 34).

    P d d i d d k d d

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    4/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    suatu wilayah dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program, maka dalam rangka revisi

    rencana tata ruang wilayah, KLHS menjadi salah satu instrumen untuk melakukan

    perbaikan atau penyesuaian terhadap permasalahan atau issue lingkungan hidup.

    Kerangka kerja penyusunan KLHS secara umum merupakan hubungan antara komponen

    kerja KLHS, sesuai dengan tahapan kerja pada Gambar 2.2.

    Uraian kerangka kerja KLHS secara umum adalah sebagai berikut;a. Penapisan

    Kegiatan penapisan menentukan perlu atau tidaknya dilakukan KLHS terhadap

    sebuah konsep/muatan rencana tata ruang.

    b. Pelingkupan

    Pelingkupan merupakan prosesyang sistematisdan terbuka untuk

    mengidentifikasi isu-isu penting atau konsekuensi lingkungan hidup yang akan timbul

    berkenaan dengan rencana KRP-RTR Wilayah dan Kawasan.

    c.  Telaah dan Analisis Teknis

    Telaah dan analisis teknis adalah proses identifikasi, deskripsi, dan evaluasi

    mengenai konsekuensi dan efek lingkungan akibat diterapkannya RTRW; serta pengujian

    f k i i RTRW d l k i i i i b k l j

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    5/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    dilakukan sedini dan seefektif mungkin. Hal ini disebabkan cakupan muatan RTRW yang

    bersifat operasional memiliki ragam penerapan yang variatif dan bersinggungan langsung

    dengan kegiatan masyarakat. Secara spesifik, harus ada ketersediaan waktu yang cukup

    bagi masyarakat untuk menelaah, memberikan masukan, dan mendapatkan tanggapan

    dalam proses KLHS. Kegiatan ini juga mensyaratkan adanya tata laksana penyaluran

    aspirasi masyarakat, termasuk pada tahap pengambilan keputusan.h. Internalisasi KLHS dalam Proses Penyusunan RTRW

    KLHS bisa dijadikan bagian yang tak terpisahkan dari langkah-langkah pekerjaan

    penyusunan RTRW, yaitu untuk mendukung proses pengambilan keputusan di tahap

    akhir proses perencanaan dan proses kerjanya bisa terpisah (stand alone ).

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    6/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    7/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    basis data perumahan dan kawasan permukiman pada tingkat kabupaten/kota adalah

    kewenangan pemerintah daerah kabupaten/kota.

    Pemanfaatan ruang di suatu wilayah sesuai dengan kapasitas lingkungan hidup

    dan sumber daya, oleh karenanya alokasi pemanfaatan ruang harus mengindahkan

    kemampuan lahan. Perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan akan lahan dan air

    di suatu wilayah menentukan keadaan surplus atau defisit lahan dan air yang mendukungkegiatan pemanfaatan ruang. Hasil penentuan daya dukung lingkungan hidup dijadikan

    acuan dalam penyusunan rencana tata ruang wilayah. Mengingat daya dukung

    lingkungan hidup tidak dapat dibatasi berdasarkan batas wilayah administratif, maka

    penerapan rencana tata ruang harus memperhatikan aspek keterkaitan ekologis,

    efektivitas dan efisiensi pemanfaatan ruang, serta dalam pengelolaannya memperhatikan

    kerjasama antar daerah.

    2.4. Baku Mutu Lingkungan Hidup

    Berdasarkan Pasal 20, Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 antara lain diketahui

    bahwa penentuan terjadinya pencemaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    8/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    peruntukannya. Selain itu telah ditetapkan berbagai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup

    tentang Baku Mutu Air Limbah.

    Skema pada Gambar 2.3 berikut, menunjukkan kaitan antara Kelas Air dan Baku

    Mutu Air serta Daya Tampung Beban Pencemaran Air, yang digunakan untuk keperluan

    perizinan, seperti izin lokasi dan izin pembuangan limbah.

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    9/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    2.5. Daya Dukung Lahan dan Sumber Daya Air: PERMEN Lingkungan

    Hidup No. 17 Tahun 2009

    Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2009 tentang

    Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup dalam Penentuan Ruang Wilayah

    menyebutkan, bahwa Penataan Ruang Wilayah mengatur daya dukung dan daya

    tampung lahan (Gambar 2.4 dan Gambar 2.5). Selanjutnya, menurut peraturan menteri

    tersebut, daya dukung lingkungan hidup terbagi menjadi 2 (dua) komponen, yaitu:

    a. 

    kapasitas penyediaan (supportive capacity )

    b.  kapasitas tampung limbah (assimilative capacity ).

    Sesuai dengan definisi, daya dukung lahan adalah maksimum jumlah penduduk

    yang didukung oleh sumberdaya pada suatu wilayah tanpa menimbulkan degradasi

    sumberdaya tersebut. Perhitungan daya dukung yang menyangkut aspek penduduk

    merupakan hal yang sangat kompleks, karena tidak hanya menyangkut aspek fisik tetapi

     juga berkaitan dengan aspek lingkungan sosial, ekonomi, dan budaya.

    Berdasarkan PERMEN tersebut di atas pada Lampiran Bab IV, cara mengetahui

    d d k l h it l l i b di t k t di d k b t h l h

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    10/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    air,dimana air dibutuhkan untuk jasa (transportasi, ruang kerja, perdagangan), tempat

    tinggal, industri, penampungan limbah dan tempat rekreasi. Teknologi dan manajemen

    yang menentukan produksi dan produktivitas dapat digunakan untuk meningkatkan daya

    dukung dan daya tampung lingkungan. Dengan metode ini dapat diketahui secara umum

    apakah sumber daya air di suatu wilayah dalam keadaan surplus atau defisit. Keadaan

    surplus menunjukkan bahwa ketersediaan air di suatu wilayah tercukupi, sedangkankeadaan defisit menunjukkan bahwa wilayah tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan

    akan air. Guna memenuhi kebutuhan air, fungsi lingkungan yang terkait dengan sistem

    tata air harus dilestarikan. Hasil perhitungan dengan metode ini dapat dijadikan bahan

    masukan/pertimbangan dalam penyusunan rencana tata ruang dan evaluasi pemanfaatan

    ruang dalam rangka penyediaan sumber daya air yang berkelanjutan.

    Ketersediaan air ditentukan dengan menggunakan metode koefisien limpasan

    berdasarkan informasi penggunaan lahan serta data curah hujan tahunan. Sementara itu,

    kebutuhan air dihitung dari hasil konversi terhadap kebutuhan hidup layak.

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    11/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    Gambar 2.5. Daya Dukung Lingkungan Sebagai Dasar PembangunanBerkelanjutan

    (Sumber : Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17 tahun 2009)

    Dengan demikian, kapasitas sumber daya alam tergantung pada kemampuan,

    ketersediaan, dan kebutuhan akan lahan dan air, sehingga penentuan daya dukung

    li k hid d l d i i dil k k b d k 3 d k i

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    12/22

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    13/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    (1). Identifikasi   kondisi lingkungan hidup dan permasalahannya, dengan melibatkan

    masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya serta instansi terkait:

    a.  Identifikasi isu permasalahan yang meliputi aspek sosial, ekonomi, dan

    kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup.

    b.  Identifikasi peraturan, program dan kebijakan yang ada untuk dievaluasi dan

    direvisi.

    c. 

    Evaluasi atau telaah peraturan, program dan kebijakan tersebut terhadap

    sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan menggunakan hasil kajian daya

    dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

    (2). Perumusan  alternatif penyempurnaan peraturan, program dan kebijakan.

    (3). Rekomendasi  revisi RTRW, RPJP, RPJM dan KRP, termasuk pengendalian beban

    pencemaran lingkungan, terutama dari sektor industri dan penduduk.

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    14/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    KajianLingkungan

    Hidup StrategisKLHS

    Rencana TataRuang Wilayah

    (RTRW)

    RencanaPembangunan

    Jangka Panjang(RPJP)

    RencanaPembangunan

    JangkaMenengah

    (RPJM)

    Kebijakan,Rencana, dan

    Program yangberpotensi

    menimbulkanDampak dan Risiko

    Lingkungan hidup

    Perubahan/Revisi Rencana

    dan Program

    BML, BKLKapasitas

    Lingkungan

    Penduduk, Lahan,Air, Sumber Daya

    Alam, Beban

    UU 32/2009PEMANFAATANPENGENDALIAN

    RPPLH, KLHS

    Pasal12,13,14,15,16,1

     

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    15/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t  

    KEBIJAKAN PROVINSIJAWA BARAT

    RTRW

    BEBAN LINGKUNGAN

    BAKU MUTU& SYARAT

    LINGKUNGAN

    DAYA DUKUNG & DAYATAMPUNG LINGKUNGAN

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    16/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

    2.7. Program Kerja

    Program kerjakajian KLHS Provinsi Jawa Baratselamaenam

    bulanterdiridarikegiatan berikut:

    a. 

    Persiapan;

    Persiapan yang dilakukan adalah perumusan strategi rencana kerja dan menetapkan

    metode studi yang akan dilakukan, serta koordinasi pekerjaan yang dilakukan oleh

    tim agar terjadi sinergi sistem kerja.

    b.  Pengumpulan dokumen tata ruang, perencanaan pembangunan, dan dokumen lain

    yang relevan;

    Pengumpulan dokumen tata ruang mencakup naskah akademis RTRW Provinsi Jawa

    Barat yang dilengkapi dengan peta-peta spatial, peta spatial merupakan aktualisasi

    dari RTRW. Rencana pembangunan dan dokumen lainnya yang menunjang studi

    KLHS RTRW Provinsi Jawa Barat.

    c.  Survey lapangan yang diperlukan;

    Survey lapangan diperlukan dalam rangka melakukan pengamatan dilapangan

    sehingga akan dapat diketahui potensi dan permasalahan yang ada di Provinsi Jawa

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    17/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

     Identifikasi isu pembangunan berkelanjutan yang meliputi aspek sosial,

    ekonomi, dan lingkungan hidup atau keterkaitannya dan terfokus pada isu

    utama.

    Secara umum isu pembangunan berkelanjutan sangat beragam dan kompleks,

    namun secara khusus beberapa isu utama diantaranya adalah masalah

    masalah kawasan industri (terkait IPAL), pesisir (terutama terkait terminal

    khusus pertambangan pasir besi di pantai selatan), pembangunan infrastruktur

    strategis yang berindikasi berdampak besar terhadap daya dukung dan

    tampung lingkungan, seperti infrastruktur permukiman (perumahan skala

    besar, TPPAS),infrastruktur perhubungan (pembangunan bandara udara,

    pelabuhan, KA), infrastruktur transportasi (jalan tol) dan infrastruktur lainnya

    berskala regional maupun nasional yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat. Identifikasi KRP yang akan disusun maupun yang akan dievaluasi.

    Identifikasi kebijakan, rencana, dan/atau program baik yang akan disusun

    maupun yang akan dievaluasi.Tujuan identifikasi kebijakan, rencana, dan/atau

    program yang akan disusun adalah mengetahui dan menentukan muatan dan

    substansi rancangan kebijakan, rencana, dan/atau program yang perlu ditelaah

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    18/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

    daya tampung lingkungan hidup, perkiraan dampak dan resiko lingkungan

    hidup, kinerja/layanan ekosistem, efisiensi pemanfaatan SDA, tingkat

    kerentanan dan adaptasi terhadap perubahan iklim, dan tingkat ketahanan dan

    potensi keanekaragaman hayati.

    Tujuan telaahan pengaruh kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap

    kondisi lingkungan hidup di suatu wilayah untuk mengetahui kemungkinan

    dampak kebijakan, rencana, dan/atau program terhadap isu pembangunan

    berkelanjutan di satu wilayah. Pada tahap ini, dilakukan telaahan terhadap isu

    pembangunan berkelanjutan dan atau kondisi lingkungan di suatu wilayah yang

    sudah diidentifikasikan pada tahap sebelumnya. Telaahan pengaruh ini diawali

    melakukan identifikasi dan memahami komponen apa saja dalam kebijakan,

    rencana, dan/atau program yang potensial berpengaruh terhadap isupembangunan berkelanjutan. 

    Telaahan komponen kebijakan, rencana, dan/atau program yang berpotensi

    memberikan pengaruh pada lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan

    sebagaimana contoh berikut:

    Komponen Kebijakan,

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    19/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

    Tabel 2.1. Alternatif Penyempurnaan KRP

    No

    Kebijakan,Rencanadan/atau

    Program yangPrioritas

    untukDiperbaiki

    Pengaruhterhadap

    Lingkungan

    Hidup

     Alternatif Penyempurnaan/PerbaikanKebijakan, Rencana dan/atau Program

    PerbaikanRumusanKebijakan

    PerbaikanMuatan Rencana

    PerbaikanMateri

    Program

    1 2 3 4 5

    1 Pembangunan Jalan Tol

    Mengurangi jasa

    ekosistem:penyediaan

    produksi

    pangan

     Alternatif jalan kereta

    api

    Pengalihan jalur jalan tol padawilayah yangtidak terdapat

    sawah produktif

    Kajianprogram

    2 Contohlain......

    Tabel 2.2. Rekomendasi Perbaikan KRP

    No

    KomponenKebijakan,Rencanadan/atau Isu Strategis Mitigasi yang

     AlternatifPenyempurnaan Rekomendasi

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    20/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

    Pt. eCOterra MuLtIPLan II - 20

    1. Tenaga Ahli

    No Nama Personil Perusahaan

    Tenaga Ahli

    Lokal/Asing

    Lingkup

    Keahlian

    Posisi

    Diusulkan Uraian Pekerjaan

    Jumlah

    OrangBulan

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1 DR. Ir. Badruddin Machbub,Dipl, SE

    PT. EcoterraMultiplan

    Lokal Ahli Lingkungan Ketua Tim •  Mengkoordinasikan Kegiatan•  Melaksanakan Diskusi Internal•  Melaksanakan Pembahasan / Rapat•  Melakukan Evaluasi Data Primer•  Melakukan Evaluasi Data Sekunder•  Membuat dan Koordinasi Laporan-Laporan•  Menyusun identifikasi potensi masalah isu

    berkelanjutan•   Analisa daya dukung lingkungan dan daya

    tampung lingkungan•  Menyusun rekomendasi, perbaikan rencana dan

    program serta mitigasi pada KLHS RTRWProvinsi Jawa Barat.

    •  Mengkoordinir tim•  Melaksanakan diskusi dengan pengguna jasa•  Bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan

    yang dilaksanakan

    6

    2 Ir. Runtiarko, MT PT. EcoterraMultiplan

    Lokal Ahli Geologi/GIS Tenaga AhliGeologi dan

    GIS

    •  Melaksanakan evaluasi kondisi geologi•  Melaksanakan evaluasi geologis berkaitan

    dengan KLHS•  Melaksanakan pengumpulan data dan informasi

    tentang KLHS• 

    Menyusun evaluasi penilaian kriteria Proper-aspek teknik geologi

    •  Penyusunan peta spatial dengan menggunakanprogram GIS termasuk permasalahan kondisilahan di Provinsi Jawa Barat

    6

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    21/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

    Pt. eCOterra MuLtIPLan II - 21

    No Nama Personil PerusahaanTenaga AhliLokal/Asing

    LingkupKeahlian

    PosisiDiusulkan

    Uraian PekerjaanJumlahOrangBulan

    1 2 3 4 5 6 7 8

    •  Membantu ketua tim dalam mengkaji terhadapdaya dukung lahan terhadap aspek lingkungan

    •  Membantu ketua tim dalam menyusunrekomendasi mitigasi, perbaikan muatanrencana dan program pada KLHS RTRW ProvinsiJawa Barat

    •  Menyusun bahan pembahasan dan laporankegiatan

    3 Afi Yusuf Azhari, ST PT. EcoterraMultiplan

    Lokal Ahli Planologi Tenaga AhliPlanologi

    •  Melaksanakan evaluasi kondisi tata ruangwilayah

    •  Menyusun evaluasi kebijakan tata ruangwilayah Provinsi Jawa Barat

    •  Menyusun laporan mengenai dampak

    lingkungan terhadap aspek tata ruang wilayah•  Membantu ketua tim dalam menyusun

    rekomendasi, mitigasi, perbaikan muatanrencana dan program pada KLHS RTRW ProvinsiJawa Barat

    6

  • 8/16/2019 Kajian Lingkungan Hidup Strategis Utk Evaluasi RTRW

    22/22

    Penyusunan KaJIan LInGKunGan HIDuP strateGIs

    untuK evaLuasI rtrW P r O v I n s I J a W a B a r a t

    Pt. eCOterra MuLtIPLan II - 22

    2. Tenaga Pendukung

    No Nama Personil Perusahaan

    Tenaga Ahli

    Lokal/Asing

    LingkupKeahlian

    PosisiDiusulkan

    Uraian PekerjaanJumlahOrangBulan

    1 2 3 4 5 6 7 8

    1 Nesya Asmasari PT. EcoterraMultiplan

    Lokal Administrasi/Keuangan

    TenagaPendukung

    •  Melaksanakan tugas administrasi teknis danadministrasi keuangan.

    •  Melaksanakan tugas kesektariatan.•  Melaksanakan tugas penyusunan pengetikan

    bahan laporan.•  Membantu tugas kompilasi data lapangan.•  Melaksanakan tugas pengetikan bahan laporan

    kegiatan.

    6

    2 Meldini Riandani PT. EcoterraMultiplan

    Lokal OperatorKomputer

    TenagaPendukung

    Menginput data dan membantu tim untukmengedit laporan

    6