kajian efek analgesik dari campuran ekstrak … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang...

123
DAYA ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT DAN EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA DENGAN KOMPOSISI 20% : 10% DAN OPTIMASI KOMPOSISI MENGGUNAKAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Yesika Fadeli NIM: 058114096 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i

Upload: vudan

Post on 01-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAYA ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT

DAN EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA DENGAN KOMPOSISI

20% : 10% DAN OPTIMASI KOMPOSISI MENGGUNAKAN METODE

SIMPLEX LATTICE DESIGN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Yesika Fadeli

NIM: 058114096

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

Page 2: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAYA ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK RIMPANG KUNYIT

DAN EKSTRAK DAGING BUAH ASAM JAWA DENGAN KOMPOSISI

20% : 10% DAN OPTIMASI KOMPOSISI MENGGUNAKAN METODE

SIMPLEX LATTICE DESIGN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Yesika Fadeli

NIM: 058114096

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

ii

Page 3: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi
Page 4: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi
Page 5: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

HALAMAN PERSEMBAHAN

“ Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku.” (Flp 4: 13)

“Bukan kebesaran yang menentukan menang atau kalah, yang penting jadilah wajar, apa

adamu dan menjadi dewasa” (Douglas Malloch)

Yesus Kaulah kekuatanku saat kuhadapi beratnya pergumulan.

Yesus Kaulah penolongku saat tiada jalan, gelap di sekelilingku.

Kau hadir dalamku, Kau buka jalanku

Kuasa-Mu mengatasi semua persoalanku

Yesus, ku mau selalu bersama-Mu.

Kupersembahkan karya ini untuk

Bapa yang selalu ada untukku dan Yesus Kristus putera-Nya Orang tuaku atas doa dan semagatnya

Adikku tresayang Papi & Mami (Padang)

Hendra Luky Wijaya atas semangat, cinta dan kesabarannya & teman-teman angkatan 05

v

Page 6: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi
Page 7: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

PRAKATA

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Adapun skripsi ini disusun

dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata 1

(S1) Program Studi Ilmu Farmasi (S.Farm).

Dalam proses penyusunan skripsi ini tentunya sangat tidak mudah. Penulis

mendapat banyak bantuan pikiran, tenaga, semangat, doa dan dana agar akhirnya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati

penulis ingin berterima kasih kepada berbagai pihak yang banyak membantu penulis

antara lain :

1. Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus yang selalu hadir bagiku.

2. Rita Suhadi, M.Si, Apt selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

3. Ipang Djunarko, S.Si.,Apt selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

4. Yohanes Dwiatmaka, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis.

5. Yosef Wijoyo, M.Si.,Apt. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Yustina Sri Hartini M.Si. Apt selaku Dosen Penguji yang telah memberikan

masukan, kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Orang tuaku untuk segala doa, bimbingan dan semangatnya.

vi

Page 8: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

8. Atin adikku atas pengertian, semangat dan doanya.

9. Luky untuk segala cinta, pegertian dan semangatnya.

10. Wellinda teman terbaikku untuk segala dukungan, doa, semangat dan teman

yang selalu ada untukku.

11. Teman-teman kelompok payung : Bustan, SS (Siska Suryanto), Ika, Wisely,

Lina, dan Dewi atas perjuangan kita.

12. Ika Reny Rahmawati teman payung yang sejenis atas ilmu, cerita, semangat,

dan suka-duka di lab mencit.

13. Nia, Widia, dan Dita atas bantuannya di lab mencit.

14. Anak-anak kost Cana : mbak Cahya, mbak Nana, mbak Marta & Ute, mbak

Nur, Fani, Jegek, Lia, Siska, Moncu, Imel, Tara, dan Wida

15. Anak-anak FKK 2005 atas perjuangannya.

16. Mas Parjiman, mas Heru, mas Kayat, mas Yuwono, mas Otok, Pak Mus, serta

laboran-laboran yang lain atas bantuannya selama penulis menyelesaikan

laporan akhir.

17. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa mungkin skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis. Oleh karean

itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan adanya saran dan kritik yang

membangun yang berguna bagi penelitian selanjutnya. Demikian, semoga skripsi ini

dapat berguna bagi pembaca sekalian. GBU.

Penulis

vii

Page 9: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi
Page 10: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

INTISARI

Jamu kunyit asam instan yang beredar di pasaran saat ini tersedia dengan berbagai macam merek dan komposisi. Salah satu jamu kunyit asam instan dengan komposisi 20 % ekstrak rimpang kunyit dan 10 % ekstrak daging buah asam jawa dilaporkan berdaya analgesik pada dosis 18200 mg/kg BB, sedangkan jamu kunyit asam segar pada komposisi yang sama berdaya analgesik pada dosis 5460 mg/kg BB (Rahmawati, 2008).

Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimental murni dengan rancangan penelitian acak lengkap, pola satu arah. Metode yang digunakan adalah metode rangsang kimia untuk uji analgesik dan metode Simplex Lattice Design untuk perhitungan komposisi formula optimum. Sebanyak 45 ekor mencit betina, galur Swiss, berat badan 20-30 gram, usia 2-3 bulan dibagi 7 kelompok yaitu kontrol negatif (aquadest), kontrol positif (Asetosal 91 mg/kg BB), perlakuan dengan ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang diberikan secara per oral dalam 5 komposisi ekstrak rimpang kunyit : ekstrak daging buah asam jawa berturut-turut sebesar (25% : 5%), (20% : 10%), (15% : 15%), (10% : 20%), (5% : 25%). Tiga puluh menit kemudian mencit diinduksi asam asetat 1% dosis 25 mg/kg BB secara intraperitonial. Geliat yang timbul diamati tiap 5 menit selama 60 menit. Jumlah kumulatif geliat diubah ke dalam bentuk prosentase penghambatan terhadap geliat. Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan One-way ANOVA dilanjutkan dengan uji Scheffe taraf kepercayaan 95%. Data uji analgesik untuk metode Simplex Lattice Design dianalisis dengan Fhitung taraf kepercayaan 95 %. Dosis efektif dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa adalah 2730 mg/kg BB yang menghasilkan daya analgesik sebesar 71,90%. Dari hasil prediksi berdasarkan Simplex Lattice Design, komposisi campuran 20,7% : 9,3% adalah campuran yang optimum karena dapat menghasilkan % penghambatan sebesar 65,91579 % pada dosis 2730 mg/kg BB. Kata kunci : analgesik, ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa, Simplex Lattice Design

ix

Page 11: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

ABSTRACT

The instant sour turmeric tonics mostly found in market nowadays are provided in various brand and composition. One of the instant sour turmeric tonics with the composition of 20% turmeric rhizome extract and 10% tamarind extract was reported as having the analgesic capacity at the dosage of 18200 mg/kg BB. Meanwhile, the fresh sour turmeric tonic with the same composition had the analgesic capacity at the dosage of 5460 mg/kg BB (Rahmawati, 2008). This is a pure experimental research with one-way pattern, random, complete research design. The method used is chemistry stimulant method for the test of analgesic and Simplex Lattice Design method for the calculation of optimum formula composition. Approximately 45 female mice, Switzerland furrow, with weight around 20 – 30 grams and age 2 – 3 months were divided randomly into 7 groups. They were I) negative control given aqueduct, II) positive control given Asetosal 91 mg/kg BB, III) conduction with the extract of turmeric rhizome and the extract of tamarind which were given per orally in 5 compositions of turmeric rhizome extract : tamarind extract in a row as (25% : 5%), (20% : 10%), (15% : 15%), (10% : 20%), (5% : 25%). Thirty minutes later the mice were inducted acetate acid 1% dosage 25 mg/kg BB interperitonially. The behavior emerged then were being observed and recorded in every 5 minutes for 60 minutes. After that, the total of behavior cumulative was changed into the form of barrier percentage toward the behavior. Then the data achieved was analyzed statistically with One-way ANOVA and continued with Scheffe test which might be trusted up to 95%. Thus, the data of analgesic test for Simplex Lattice Design method was analyzed by using Fhitung with 95% in trust. The analgesic capacity curve profile of the combination between the extract of turmeric rhizome and tamarind was dome-shape. It means that the mixture of both extract of turmeric rhizome and extract of tamarind will enhance the % response of barrier. Based on the prediction of Simplex Lattice Design, the mixture composition of 20.7% : 9.3 % was an optimum mixture since it could enhance % barrier about 65.91579% if it was consumed in 2730 mg/kg BB. Key words : analgesic, the extract of turmeric rhizome and the extract of tamarind, Simplex Lattice Design

x

Page 12: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v

PRAKATA................................................................................................... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... viii

INTISARI..................................................................................................... ix

ABSTRACT................................................................................................... x

DAFTAR ISI................................................................................................ xi

DAFTAR TABEL........................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xix

BAB I. PENGANTAR.................................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

1. Perumusan masalah.......................................................................... 3

2. Keaslian penelitian............................................................................. 3

3. Manfaat penelitian.............................................................................. 5

a. Manfaat teoritis............................................................................... 5

b. Manfaat praktis............................................................................... 5

B. Tujuan Penelitian..................................................................................... 6

xi

Page 13: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

1. Tujuan umum...................................................................................... 6

2. Tujuan khusus..................................................................................... 6

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA............................................................ 7

A. Obat Tradisional....................................................................................... 7

B. Kunyit....................................................................................................... 8

1. Keterangan botani............................................................................... 8

2. Kandungan kimia................................................................................ 8

3. Sifat..................................................................................................... 9

4. Khasiat................................................................................................ 9

5. Kegunaan............................................................................................ 9

6. Kurkumin............................................................................................ 9

C. Asam Jawa................................................................................................ 11

1. Keterangan botani............................................................................... 11

2. Kandungan kimia................................................................................ 11

3. Khasiat dan kegunaan......................................................................... 11

D. Kunyit dan Asam Jawa............................................................................. 12

E. Nyeri......................................................................................................... 13

1. Definisi dan jenis nyeri....................................................................... 13

2. Saraf dan reseptor nosiseptor.............................................................. 15

3. Mediator nyeri..................................................................................... 17

4. Prostaglandin....................................................................................... 18

5. Opioid endogen.................................................................................. 21

xii

Page 14: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

F. Analgetika.................................................................................................. 22

1. Analgetika non narkotik.......................................................................... 23

2. Analgetika narkotik................................................................................. 25

G. Asetosal..................................................................................................... 26

H. Metode Pengujian Efek Analgesik............................................................ 27

I. Simplex Lattice Design................................................................................ 32

J. Landasan Teori........................................................................................... 34

K. Hipotesis.................................................................................................... 35

BAB III. METODE PENELITIAN................................................................ 36

A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................. 36

B. Variabel dan Definisi Operasional............................................................. 36

1. Variabel utama...................................................................................... 36

2. Variabel pengacau................................................................................. 36

3. Definisi operasional............................................................................... 37

C. Bahan Penelitian......................................................................................... 38

1. Bahan..................................................................................................... 38

2. Bahan kimia........................................................................................... 38

D. Alat atau Instrumen Penelitian.................................................................... 38

1. Alat uji geliat.......................................................................................... 38

2. Lain-lain................................................................................................. 39

E. Tata Cara Penelitian.................................................................................... 39

1. Pengumpulan barang............................................................................. 39

xiii

Page 15: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

2. Pembuatan larutan CMC Na 1%........................................................... 39

3. Pembuatan suspensi asetosal................................................................. 39

4. Pembuatan asam asetat 1%.................................................................. 40

5. Penetapan kriteria geliat........................................................................ 40

6. Penetapan kadar dan dosis asam asetat................................................. 40

7. Penetapan selang waktu pemberian rangsang....................................... 41

8. Penetapan dosis dan kadar asetosal....................................................... 42

9. Penetapan dosis ektrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah

asam Jawa............................................................................................. 43

10. Seleksi hewan uji................................................................................. 43

11. Perlakuan hewan uji............................................................................ 43

12. Penerapan metode Simplex Lattice Design......................................... 44

F. Tata Cara Analisis Hasil............................................................................. 45

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................ 46

A. Uji Pendahuluan......................................................................................... 46

1. Penentuan kriteria geliat........................................................................ 46

2. Penetapan dosis asam asetat.................................................................. 47

3. Penetapan selang waktu pemberian rangsang....................................... 49

4. Penetapan dosis asetosal........................................................................ 51

B. Penetapan dosis dan kadar ektrak rimpang kunyit dan daging buah

asam Jawa................................................................................................. 53

C. Penerapan metode Simplex Lattice Design............................................... 61

xiv

Page 16: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN........................................................ 67

A. Kesimpulan................................................................................................ 67

B. Saran.......................................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 68

LAMPIRAN.................................................................................................... 70

BIOGRAFI PENULIS..................................................................................... 102

xv

Page 17: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif

asam asetat................................................................................... 47

Tabel II. Ringkasan analisis variansi satu arah pada penetapan dosis efektif asam

asetat............................................................................................. 48

Tabel III. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan terhadap

geliat pada penetapan selang waktu pemberian rangsang ............ 49

Tabel IV. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan selang waktu pemberian rangsang……...................… 50

Tabel V. Rata-rata kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan terhadap geliat

pada penetapan dosis asetosal...................................................... 51

Tabel VI. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan dosis asetosal............................................................... 52

Tabel VII. Hasil analisis uji Scheffe % penghambatan geliat pada penetapan dosis

asetosal.......................................................................................... 53

Tabel VIII. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan

terhadap geliat pada kelompok perlakuan………………………. 54

Tabel IX. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan geliat terhadap

kontrol negatif pada kelompok perlakuan.................................. 56

Tabel X. Hasil analisis uji Scheffe % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif

pada kelompok perlakuan.......................................................... 57

xvi

Page 18: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

Tabel XI. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan geliat terhadap

kontrol positif pada kelompok perlakuan.................................. 58

Tabel XII. Hasil analisis uji Scheffe % penghambatan geliat terhadap kontrol positif

pada kelompok perlakuan.......................................................... 59

Tabel XIII. Komposisi kunyit dan asam Jawa untuk tiap formula………… 62

Tabel XIV. Data % penghambatan pada percobaan dan SLD ...………….... 63

Tabel XV. Perbandingan jamu kunyit asam dosis 2730 mg/kg BB............... 65

xvii

Page 19: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Tanaman kunyit (Anonim, 2008)................................................. 8

Gambar 2. Struktur molekul kurkumin ( Majeed, dkk, 1995 )...................... 10

Gambar 3. Struktur kimia kurkumin, demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin

(Windholdz, 1981)..................................................................... 10

Gambar 4. Buah asam jawa (Anonim, 2008).....…………………………..... 11

Gambar 5. Diagram Metabolime Arachidonat………………….................... 20

Gambar 6. Struktur molekul asetosal…………………………………......... 26

Gambar 7. Histogram rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan dosis efektif

asam asetat................................................................................. 48

Gambar 8. Histogram rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada penetapan

selang waktu pemberian rangsang………….......................….. 50

Gambar 9. Histogram rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis

asetosal....................................................................................... 52

Gambar 10. Histogram rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif pada

kelompok perlakuan……………………........................…… 55

Gambar 11. Histogram rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol positif pada

kelompok perlakuan………………………….......................… 60

Gambar 12. Grafik Hubungan Formula Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit dan

Ekstrak Daging Buah Asam Jawa vs Daya Panghambatan….... 63

xviii

Page 20: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi.............................................................................. 71

Lampiran 2. Data jumlah geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif asam

asetat………………………………………………………… 72

Lampiran 3. Data jumlah geliat hewan uji pada penetapan selang waktu

pemberian…………………………………………………… 74

Lampiran 4. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat pada penetapan selang

waktu pemberian…………………………………… ............ 76

Lampiran 5. Data jumlah geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif

Asetosal…………………………………………………….. 78

Lampiran 6. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat pada penetapan dosis

efektif Asetosal…………………………………………….. 81

Lampiran 7. Data % penghambatan kontrol positif dan negative terhadap jumlah

geliat………………………………………………………… 83

Lampiran 8. Data jumlah geliat hewan uji setelah pemberian asam asetat pada semua

kelompok perlakuan Kunyit : Asam (20% : 10%)…………. 84

Lampiran 9. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat pada semua kelompok

perlakuan Kunyit : Asam (20% : 10%)……………………… 88

Lampiran 10. Data % Perubahan daya analgesik terhadap kontrol positif…. 91

xix

Page 21: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

Lampiran 11. Data jumlah geliat hewan uji setelah pemberian asam asetat pada semua

kelompok perlakuan dengan komposisi SLD……………… 94

Lampiran 12. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat pada semua kelompok

perlakuan dengan komposisi menurut metode SLD………… 95

Lampiran 13. Perhitungan Persamaan Simplex Lattice Design…………....... 96

Lampiran 14. Data Uji Regresi Persamaan menggunakan metode Fhitung ....... 98

Lampiran15. Data respon daya penghambatan geliat………………….......... 101

xx

Page 22: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya

bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat sejak berabad-abad yang lalu. Obat

tradisional pada awalnya dibuat oleh pengobat tradisional untuk pasiennya

sendiri/lingkungan terbatas, namun sekarang berkembang menjadi industri rumah

tangga dan selanjutnya sejak pertengahan abad ke-20 telah diproduksi secara massal

baik oleh industri kecil obat tradisional maupun industri obat tradisional dengan

mengikuti perkembangan teknologi pembuatan.

Salah satu obat tradisional yang digunakan masyarakat, terutama wanita

adalah jamu kunyit asam. Jamu ini banyak digunakan baik dalam bentuk sediaan

racikan maupun instan. Bahan baku utama dari jamu ini adalah kunyit dan asam jawa.

Untuk remaja putri biasanya diminum pada saat menstruasi karena dapat

menghilangkan rasa sakit haid (Anonim, 2008).

Kunyit (Curcuma domestica Val) merupakan salah satu tanaman yang

memiliki efek terapetik. Rimpang kunyit mengandung kurkuminoid yang dilaporkan

memiliki aktivitas antiinflamasi sehingga banyak digunakan sebagai salah satu

komponen dalam jamu kunyit asam. Kurkuminoid tersebut stabil dalam suasana

asam, sehingga dalam jamu kunyit asam digunakan juga buah asam jawa yang

1

Page 23: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

2

mengandung asam tartrat, asam malat dan asam sitrat untuk menstabilkan senyawa

tersebut (Soedibyo, 1998).

Dewasa ini banyak jamu kunyit asam instan yang beredar di pasaran. Jamu

tersebut tersedia dengan berbagai macam merek dan komposisi. Jamu Kunyit Asam

instan produksi PT SM mengandung 20% ekstrak rimpang kunyit (Curcumae

domesticae Rhizoma Ekstraktum) dan 10% ekstrak daging buah asam jawa

(Tamarindi Pulpa Ekstraktum). Dalam penelitian yang dilakukan oleh Praswanto,

Nurendah, Dzulkarnain, dan Dian (1996) dilaporkan bahwa 30% rimpang kunyit

digunakan dalam salah satu jamu kunyit asam instan lain dan berefek analgesik.

Dalam penelitian yang sama, 4% rimpang kunyit masih memberikan efek analgesik.

Penelitian lain dilakukan oleh Rahmawati (2008) tentang perbandingan daya

analgesik jamu kunyit asam instan dan jamu kunyit asam segar dengan menggunakan

komposisi yang sama dengan PT SM. Dalam penelitian tersebut, jamu kunyit asam

instan yang mempunyai daya analgesik adalah dengan dosis 18200 mg/kg BB,

sedangkan jamu kunyit asam segar pada dosis 5460 mg/kg BB hanya mempunyai

daya analgesik sebesar 49,57%. Komposisi tertentu ekstrak rimpang kunyit dan

daging buah asam jawa akan menghasilkan efek analgesik tertentu pula. Oleh karena

itu perlu dilakukan optimasi komposisi ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging

buah asam jawa agar dapat memberikan efek analgesik yang optimal dalam

meredakan nyeri pada saat haid.

Uji daya analgesik dapat dilakukan pada hewan uji dengan metode geliat.

Pada metode ini digunakan rangsang kimia berupa zat kimia yang diberikan secara

Page 24: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

3

intraperitonial pada mencit yang sudah diberi senyawa uji secara oral dalam selang

waktu tertentu. Metode ini dipilih karena metode ini sederhana, mudah dilakukan,

dan cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa yang memiliki daya analgesik

lemah.

Optimasi komposisi ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa dapat dilakukan dengan metode Simplex Lattice Design (SLD). Metode ini

merupakan salah satu metode optimasi untuk mengetahui profil efek campuran

terhadap suatu parameter. Secara teoritis, metode ini dapat digunakan untuk

memprediksi komposisi campuran bahan baku utama suatu produk obat tradisional.

1. Perumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dirumuskan

permasalahan sebagai berikut ini:

a. Berapa dosis efektif dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging

buah asam jawa dengan komposisi 20 % : 10 %?

b. Berapa komposisi optimum untuk campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa yang berdaya analgesik berdasarkan perhitungan

dengan metode Simplex Lattice Design?

2. Keaslian penelitian

Sepengetahuan penulis penelitian mengenai daya analgesik dari campuran ekstrak

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan metode Simplex Lattice

Design belum pernah dilakukan. Adapun penelitian tentang kunyit asam yang pernah

dilakukan adalah sebagai berikut:

Page 25: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

4

a. Penentuan Komponen Utama Minyak Atsiri Kunyit (Curcuma domestica Val)

dengan GC-MS (Yunita, 1986), dan disimpulkan bahwa ditemukan dua komponen

minyak atsiri rhizoma kunyit yaitu turmeron dan ar-turmeron.

b. Informasi Penelitian Komponen Jamu Pengatur Haid (Praswanto, 1996) dan

disimpulkan bahwa ada 30 jamu telah diteliti sebagai pengatur haid.

c. Obat Analgetik dan Antiinflamasi Nabati (Hargono, 2000), dan disimpulkan bahwa

rimpang kunyit adalah salah satu analgetika yang dapat dipertanggung jawabkan

pemakaiannya di masyarakat karena adanya kandungan terpenoid.

d.Validasi Penetapan Kadar Parasetamol Tercampur Kunyit Asam dalam Plasma

dengan Metode Kolorimetri Chafetz at al (Kusuma, 2005), dan disimpulkan bahwa

penetapan kadar parasetamol tercampur kunyit asam dalam plasma dengan metode

kolorimetri Chafetz at al mempunyai akurasi dan presisi yang baik.

e. Optimasi Penetapan Kadar Parasetamol Tercampur Kunyit Asam dalam Plasma

Darah secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang

Gelombang Berganda (Erlinda, 2005) dan disimpulkan bahwa spektrofotometri

ultraviolet dengan aplikasi metode panjang gelombang berganda dapat digunakan

untuk optimasi kadar parasetamol tercampur kunyit asam dalam plasma darah

dengan presisi, akurasi, LOD, LOQ serta spesifisitas yang baik.

f. Validasi Penetapan Kadar Parasetamol Tercampur Kunyit Asam dalam Plasma

dengan Metode Kolorimetri Menggunakan Senyawa Pengkopling Vanili (Vidiani,

2006) dan disimpulkan bahwa penetapan kadar parasetamol tercampur kunyit asam

Page 26: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

5

dalam plasma dengan metode kolorimetri menggunakan senyawa pengkopling

vanilin mempunyai spesifisitas, akurasi dan presisi yang baik.

g.Efek Analgetika Infusa Daun Asam Jawa (Tamarindus indica, Linn) pada Mencit

Betina (Lestari, 2006) dan disimpulkan bahwa 4 kelompok dosis (19,65 g/kg BB;

22,50 g/kg BB; 25,76 g/kg BB; 38,64 g/kg BB) infusa daun asam Jawa mempunyai

efek analgetika dengan besar proteksi berturut-turut sebesar 51,15%, 61,27%,

72,92% dan 68,43%.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberi informasi tentang :

1. Dosis efektif dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah

asam jawa dengan komposisi 20% : 10%.

2. Komposisi optimum untuk campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa.

b. Manfaat praktis

Penelitian ini dapat dijadikan acuan :

Bagi industri obat tradisional dalam membuat formulasi obat tradisional instan.

Page 27: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

6

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mendapatkan formula baru dengan komposisi optimum dari campuran

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang berdaya

analgesik.

2. Tujuan khusus

a) Untuk mengetahui dosis efektif dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan

ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10%.

b) Untuk mengetahui komposisi optimum campuran ekstrak rimpang kunyit dan

ekstrak daging buah asam jawa yang berdaya analgesik.

Page 28: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan,

bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut

yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman

(Anonim, 1992). Obat tradisional telah diterima secara luas di negara-negara yang tingkat

ekonominya rendah sampai sedang. Bahkan di beberapa negara berkembang obat

tradisional telah dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan

kesehatan strata pertama. Sementara itu di banyak negara maju penggunaan obat

tradisional makin populer (Anonim, 2007).

Dalam naskah Kebijakan Obat Tradisional Nasional (KOTRANAS), disebutkan

bahwa strategi yang dipilih oleh Departemen Kesehatan dalam kaitannya dengan obat

tradisional adalah :

1. Mendorong pemanfaatan sumber daya alam Indonesia secara berkelanjutan untuk

digunakan sebagai obat tradisional demi peningkatan pelayanan kesehatan dan ekonomi

2. Menjamin obat tradisional yang aman, bermutu dan bermanfaat serta melindungi

masyarakat dari penggunaan obat tradisional yang tidak tepat

7

Page 29: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

8

3. Tersedianya obat tradisional yang memiliki khasiat nyata yang teruji secara ilmiah,

dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam

pelayanan kesehatan formal

4. Mendorong perkembangan dunia usaha di bidang obat tradisional yang

bertanggung jawab agar mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan diterima

di negara lain (Anonim, 2007).

B. Kunyit

Gambar 1. Tanaman kunyit (Anonim, 2008)

1. Keterangan Botani

Kunyit (Curcuma domestica Val) termasuk dalam famili Zingiberaceae, juga

dikenal dengan sinonimnya C domestica Rumph dan C. longa Auct. Di Indonesia

tanaman ini dikenal dengan nama kunyit, sedangkan di Jawa dikenal dengan

kunir, di Sunda dikenal dengan koneng serta di Madura dikenal dengan konyet.

Nama umum / Inggrisnya adalah Saffron (Anonim, 1995; Rukmana, 1994).

2. Kandungan Kimia

Kunyit mengandung kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin,

minyak atsiri (turmeron, zingiberon, seskuiterpen alkohol), pati, tanin, damar, zat

pahit, dan minyak lemak ( Anonim, 1977; Soedibyo, 1998).

Page 30: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

9

3. Sifat

Rimpang kunyit mempunyai sifat sebagai berikut: melancarkan peredaran darah,

membersihkan darah, mendinginkan dan kelat (Soedibyo, 1998).

4. Khasiat

Banyak sekali khasiat kunyit dalam pengobatan yaitu sebagai: antiinflamasi,

kolagoga, stomakik, antispasmodik, antibakteri, dan kolestetik (Soedibyo, 1998).

5. Kegunaan

Kunyit dapat digunakan untuk mengatasi nyeri haid, sakit perut, kolesterol tinggi,

maag, mencret, nifas, gatal (obat luar), koreng (obat luar), kurap (obat luar), sakit

kuning, luka (obat luar), dan radang gusi (obat luar) (Soedibyo, 1998).

6. Kurkumin

Kurkumin merupakan senyawa kandungan utama tanaman kunyit terdapat

juga dalam tanaman temulawak dan pada tanaman temugiring. Kurkumin murni

sangat sulit diperoleh langsung dari rimpang kunyit karena sering kali tercampur

dengan turunannya yaitu demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin (Donatus,

1994).

Kurkuminoid adalah komponen yang terdapat dalam kunyit, yang terkait

secara kimia dengan bahan utamanya, yaitu kurkumin. Kurkuminoid merupakan

bahan aktif penting yang bertanggung jawab atas aktifitas biologis dari kunyit.

Aktifitas utama kurkuminoid adalah sebagai antiinflamasi. Tetapi dilaporkan juga

bahwa kurkuminoid mempunyai sifat antioksidan, anti alergi, anti spasmodik, anti

bakteri, anti fungi, anti tumor, dan sebagai penyembuh luka (Majeed, 1995).

Page 31: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

10

Tiga kurkuminoid utama yang telah diisolasi dari kunyit adalah kurkumin,

demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin. Ketiganya memberikan warna

kuning pada Curcuma domestica, terutama pada rhizomanya (Majeed, 1995).

HO

H3OC

O O

OH

COH3

Gambar 2. Struktur molekul kurkumin ( Majeed, 1995 )

O

H3CO

OH

OCH3

O O

H

HO OH

OCH3

O O

H

HO OH

O O

H

5-Hydroxy-1,7-bis-(4-hydroxy-3-methoxy-phenyl)-hepta-1,4,6-trien-3-one

5-Hydroxy-7-(4-hydroxy-3-methoxy-phenyl)-1-(4-hydroxy-phenyl)-hepta-1,4,6-trien-3-one

5-Hydroxy-1,7-bis-(4-hydroxy-phenyl)-hepta-1,4,6-trien-3-one

Gambar 3. Struktur kimia kurkumin, demetoksikurkumin, dan bisdemetoksikurkumin (Windholdz, 1981)

Page 32: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

11

C. Asam Jawa

Gambar 4. Buah asam jawa (Anonim, 2008)

1. Keterangan Botani

Asam jawa (Tamarindus indica Linn) termasuk dalam famili Leguminose, ekstrak

daging buah asam jawa dikenal dengan Tamarindus Pulpa Extractum. Di

Indonesia tanaman ini dikenal dengan nama asam jawa, sedangkan di Jawa

dikenal dengan asem, di Sunda dikenal dengan celangi dan tangkal asem. Nama

umum / Inggrisnya adalah Tamarind (Hutapea, 1994).

2. Kandungan kimia

Daging buah asam jawa antara lain mengandung asam tartrat, asam malat, asam

sitrat, asam suksinat, asam asetat, pektin, dan gula invert (Soedibyo, 1998).

3. Khasiat dan kegunaan

Daging buah asam jawa berkhasiat sebagai laksan. Adapun kegunaannya adalah

untuk mencegah dan mengatasi nyeri haid (jika dicampur bersama kunyit),

demam, eksem, kegemukan, pencahar (berkurang khasiatnya bila dimasak), sakit

perut, sariawan, wasir dam rematik (obat luar) (Soedibyo, 1998).

Page 33: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

12

D. Kunyit dan Asam Jawa

Tanaman mengandung senyawa kimia seperti karbohidrat, protein, lemak

yang bermanfaat sebagai makanan bagi manusia dan hewan. Tanaman juga

mengandung banyak senyawa kimia seperti glikosida, alkaloid, terpenoid yang

menyebabkan tanaman memiliki efek terapetik. Senyawa dengan efek terapetik ini

disebut konstituen aktif, sedang yang lain disebut konstituen inert (Robbers,1996).

Salah satu tanaman yang memiliki efek terapetik adalah kunyit, sehingga

tanaman ini sering digunakan sebagai bahan baku obat. Secara tradisional, rimpang

kunyit digunakan dalam ramuan dengan buah asam jawa untuk pengobatan berbagai

penyakit seperti menghilangkan nyeri pada wanita haid. Kunyit asam adalah salah

satu jamu yang biasanya dijajakan oleh penjaja jamu dari rumah ke rumah atau sering

disebut jamu gendong. Ada dua cara dalam membuat jamu gendong. Pertama dengan

merebus semua bahan. Kedua dengan memeras sari yang ada kemudian

mencampurnya dengan air matang. Penggunaan bahan baku jamu kunyit asam pada

umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat. Perbedaan terlihat pada komposisi

bahan penyusunnya (Suharmiati dan Handayani, 1998).

Jamu kunyit asam instan yang diproduksi oleh industri-industri obat tradisonal

juga tidak jauh berbeda dengan jamu kunyit asam segar yang dibuat oleh masyarakat

sendiri. Sama halnya dengan jamu kunyit asam segar yang dibuat dengan komposisi

bahan penyusun yang berbeda, jamu kunyit asam instan juga diproduksi berbeda-beda

pada komposisi bahan penyusunnya. Jamu Kunir Asem merupakan jamu kunyit asam

instan yang komposisinya terdiri dari Curcumae domestica Rhizoma, Curcumae

Page 34: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

13

Rhizoma, Pandanis Folium, Tamarindi Pulpae Crudae dan sugar. Cara

pengaplikasiannya yaitu satu bungkus jamu ditambah setengah gelas (100 ml) air

matang (hangat/dingin), aduk dan langsung diminum (Anonim, 2001).

Jamu Kunyit Asam merupakan jamu kunyit asam instan yang komposisinya

terdiri dari Curcumae domestica Rhizoma Extract (20%), Tamarindi Pulpa Extract

(10%), Citrit acid (0,5 %), Sucrose (69,4%), Sodium Chloride (0,1%). Cara

pemakaiannya : sehari 1 bungkus atau sesuai kebutuhan, tuang pada ± 150 cc air

hangat atau dingin (Anonim, 2008).

E. Nyeri

1. Definisi dan jenis nyeri

Nyeri (pain) merupakan suatu gejala yang umum dan sering terjadi mengikuti

salah satu atau lebih penyakit. Hampir sebagian besar penyakit memberi gejala nyeri

yang dimanifestasikan dalam bentuk rasa sakit pada organ atau jaringan pada tubuh

(Anonim, 1991). Nyeri merupakan respon langsung terhadap kejadian/ peristiwa yang

tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, seperti, luka,

inflamasi, atau kanker (Rang, Dale, Ritter, and Moore, 2003).

Menurut Tjay dan Raharja (2002), nyeri adalah perasaan sensoris dan

emosional yang tidak enak dan yang berkaitan dengan (ancaman) kerusakan jaringan.

Keadaan psikis sangat mempengaruhi nyeri, misalnya emosi dapat menimbulkan rasa

sakit (kepala) atau memperhebatnya, tetapi dapat pula menghindarkan sensasi

rangsangan nyeri. Nyeri dikatakan pula sebagai suatu perasaan pribadi dimana

ambang toleransi nyeri berbeda-beda bagi setiap orang. Ambang nyeri didefinisikan

Page 35: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

14

sebagai tingkat (level) dimana nyeri dirasakan untuk pertama kali. Sedangkan

menurut Guyton dan Hall (1996), nyeri merupakan suatu mekanisme pertahanan

tubuh, yang timbul bila ada jaringan yang rusak. Hal ini menyebabkan individu

bereaksi dengan cara memindahkan stimulus nyeri.

Menurut tempat terjadinya, nyeri terbagi atas nyeri somatik dan nyeri dalaman

(viseral). Dikatakan nyeri somatik apabila rasa nyeri berasal dari kulit, otot,

persendian, tulang, atau dari jaringan ikat. Nyeri somatik dibagi atas 2 (dua) kualitas

yaitu nyeri permukaan dan nyeri dalam. Disebut nyeri permukaan apabila rangsang

bertempat di dalam kulit, sedangkan disebut nyeri dalam apabila rangsang berasal

dari otot, prsendian tulang dan jaringan ikat. Nyeri dalaman (viseral) atau nyeri perut

mirip dengan nyeri dalam sifat menekannya dan reaksi vegetatif yang menyertainya.

Nyeri ini terjadi antara lain pada tegangan organ perut, kejang otot polos, aliran darah

kurang dan penyakit yang disertai radang (Mutschler, 1999).

Berdasarkan perjalanannya, nyeri dapat dibedakan menjadi nyeri yang

sifatnya akut dan kronis. Pada nyeri yang sifatnya akut umumnya terjadi beberapa

saat setelah terjadinya lesi atau trauma jaringan, berlangsung singkat dan biasanya

cepat membaik bila diberi obat pengurang rasa nyeri (analgetika). Bila diberikan

stimulus nyeri, maka rasa nyeri akan timbul dalam waktu kira-kira 0,1 detik. Rasa

sakit akut juga digambarkan dengan banyak nama pengganti, seperti rasa sakit tajam,

rasa tertusuk, rasa sakit cepat, rasa sakit elektrik, dan sebagainya (Anonim, 1991;

Guyton dan Hall, 1996).

Page 36: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

15

Nyeri yang kronik umumnya berhubungan dengan terjadinya lesi jaringan

yang bersifat permanen, atau dapat sebagai kelanjutan dari nyeri akut yang tidak

ditangani dengan baik. Nyeri kronik ini biasanya berlangsung lama, atau biasanya

terjadi selama lebih dari 6 bulan. Rasa sakit kronik timbul setelah satu detik atau

lebih dan kemudian rasa sakit ini secara perlahan bertambah untuk selama beberapa

detik dan kadang kala sampai beberapa menit. Rasa sakit kronik diberi banyak nama

tambahan seperti rasa sakit terbakar, rasa sakit pegal, rasa sakit berdenyut-denyut,

rasa sakit mual, dan rasa sakit lambat. (Anonim, 1991; Guyton dan Hall, 1996).

1. Saraf dan reseptor nosiseptik

Dalam kondisi normal, nyeri berkaitan dengan aktivitas listrik pada serabut

saraf aferen utama dengan diameter kecil dari saraf perifer. Ujung saraf sensoris pada

jaringan perifer diaktifkan oleh berbagai macam rangsangan (mekanik, suhu, kimia)

(Rang, et al, 2003). Berdasarkan rekaman aktivitas pada serabut aferen menunjukkan

bahwa rangsang yang cukup untuk merangsang serabut aferen tersebut menimbulkan

sensasi nyeri.

Di bawah kondisi normal, nyeri dihubungkan dengan aktivitas elektrik dalam

serabut aferen yang membawa impuls dari perifer ke pusat. Banyak dari serabut ini

adalah serabut-C tak bermielin yang dikenal dengan polimodal nosiseptor-C.

Polimodal nosiseptor (PMN) merupakan saraf sensori utama di perifer yang

memberikan respon terhadap adanya rangsang bahaya. Mayoritas merupakan serabut-

C tak bermielin yang memberikan respon terhadap rangsang suhu, mekanik dan kimia

(Rang, et al, 2003).

Page 37: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

16

Kebanyakan reseptor pada kulit memiliki struktur khusus yang merupakan

ujung saraf bebas yang sederhana di perifer. Tiga tipe serabut saraf terlihat dalam

pengiriman nyeri ini ialah :

a. serabut A-β : berukuran besar, bermielin, cepat menyalurkan impuls (30-100

m/detik), memiliki ambang nyeri yang rendah dan memberi tanggapan terhadap

sentuhan ringan.

b. serabut A-δ : bermielin tipis dan menyalurkan impuls dengan lebih lambat (6-30

m/detik), memberi tanggapan terhadap tekanan panas, dingin, kimia dan memberi

reaksi terhadap sensasi nyeri tajam sehingga menghasilkan reflek penarikan diri

atau gerakan capat.

c. serabut C : berukuran kecil, tak bermielin, oleh karena itu menyalurkan dengan

lambat (1-2,5 m/detik), memberi tanggapan terhadap segala jenis rangsang

berbahaya dan menyalurkan lebih lambat nyeri tumpul (Greene, 2000).

Tiga kelompok utama reseptor kulit yang telah diidentifikasi, yaitu :

a. mekanoreseptor (yang mendeteksi sentuhan ringan).

b. termoreseptor (yang mendeteksi panas).

c. Nosiseptor (yang mendeteksi adanya luka dan rangsangan yang membahayakan)

(Greene, 2000).

Serabut aferen nosiseptik dorsal horn berada di belakang serabut ganglia.

Serabut ini memasuki sumsum tulang belakang melalui serabut ganglia dan berakhir

di daerah abu-abu pada tulang belakang. Serabut C dan beberapa serabut A masuk ke

Page 38: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

17

dalam badan sel pada lamina I dan II. Sementara serabut A lainnya masuk lebih

dalam ke dalam tulang (lamina V) (Rang, et al, 2003).

Dorsal horn merupakan daerah abu-abu menyerupai tanduk yang terdapat di

sumsum tulang belakang. Pada daerah tersebut terdapat daerah pengaturan sistem

somatik dan viseral (Martini, 1995).

Serabut saraf aferen tak bermielin mengandung beberapa neuropeptida

terutama substansi P dan Calcitonin gene-related peptide (CGRP). Zat-zat ini

dilepaskan sebagai mediator di pusat dan perifer dan berperan penting dalam

mekanisme nyeri.

3. Mediator nyeri

Nyeri timbul jika rangsang mekanik, termal, kimia, atau listrik melampaui

suatu nilai ambang tertentu (nilai ambang nyeri) dan karena itu menyebabkan

kerusakan jaringan dengan pembebasan yang disebut senyawa nyeri. Seperti telah

disebutkan, rangsang yang cukup untuk menimbulkan rasa nyeri ialah kerusakan

jaringan atau gangguan metabolisme jaringan. Di sini senyawa tubuh sendiri

dibebaskan dari sel-sel yang rusak, yang disebut zat nyeri (mediator nyeri), yang

menyebabkan perangsangan reseptor nyeri (Mutschler, 1999).

Mediator nyeri yang kini juga disebut autacoida, terdiri dari antara lain

histamin, serotonin, bradikinin, leukotrien, dan prostaglandin. Bradikinin adalah

polipeptida (rangkaian asam amino) yang dibentuk dari protein plasma. Prostaglandin

mirip strukturnya dengan asam lemak dari protein plasma. Struktur prostaglandin

mirip dengan asam lemak dan terbentuk dari asam arakhidonat. Menurut perkiraan,

Page 39: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

18

zat-zat ini meningkatkan kepekaan ujung saraf sensoris bagi rangsangan nyeri yang

diakibatkan oleh mediator lainnya. Berhubung kerja dan inaktivasinya pesat dan

bersifat lokal, maka juga dinamakan hormon lokal (Tjay dan Raharja, 2002).

Yang termasuk “zat nyeri” yang potensinya kecil adalah ion hidrogen. Pada

penurunan nilai pH di bawah 6 selalu terjadi rasa nyeri yang meningkat pada

kenaikan konsentrasi ion H+ lebih lanjut. Kerja lemah yang mirip dimiliki juga oleh

ion kalium yang keluar dari ruang intrasel setelah terjadi kerusakan jaringan dan

dalam interstisium pada konsentrasi >20 mmol/L menimbulkan rasa nyeri. Demikian

pula berbagai neurotransmiter bekerja sebagai zat nyeri pada kerusakan jaringan.

Histamin pada konsentrasi relatif tinggi (8-10 gram/L) terbukti sebagai zat nyeri.

Asetilkolin pada konsentrasi rendah mensensibilisasi reseptor nyeri terhadap zat nyeri

lain sehingga senyawa ini bersama-sama dengan senyawa yang dalam konsentrasi

yang sesuai secara sendiri tidak berkhasiat dapat menimbulkan nyeri. Pada

konsentrasi tinggi, asetilkolin bekerja sebagai zat nyeri yang berdiri sendiri. Serotonin

merupakan senyawa yang menimbulkan nyeri yang paling efektif dari kelompok

transmiter. Sebagai kelompok senyawa penting lain dalam hubungan ini adalah kinin,

khususnya bradikinin yang termasuk penyebab nyeri terkuat (Tjay dan Raharja,

2002).

4. Prostaglandin

Salah satu mediator nyeri adalah prostaglandin (PG), ia merupakan golongan

zat serupa hormon yang mempengaruhi tekanan darah, peradangan jaringan dan rasa

Page 40: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

19

sakit, serta menaikkan suhu tubuh. Struktur induknya adalah asam prostanoat tidak

jenuh, turunan asam lemak (Pine, Hendrickson, Cram, and Hammond, 1998).

Prostaglandin bertanggung jawab terhadap jalannya berbagai respon fisiologi

beberapa diantaranya adalah inflamasi, tekanan darah, demam dan nyeri. Semua PG

mempunyai kerangka karbon dengan 20 C, 5 cincin dengan C7 memiliki substituen

asam karboksilat dan C8 memiliki substituen hidrokarbon. Prostaglandin disintesis

dari asam arakhidonat, 20 C asam lemak dengan 4 cis ikatan rangkap. Asam

arakhidonat kembali disintesis dari asam linoleat (asam linoleat tidak dapat disintesis

oleh mamalia, karena itu penting dimasukkan ke dalam diet) (Bruice, 1998).

Di rahim, Pg mengakibatkan kontraksi dengan terjadinya kekurangan darah

(ischaemia) dari otot rahim, yang menimbulkan nyeri hebat. Keadaan ini timbul

selama gangguan haid (dysmenorrea primer), di mana kadar Pg di endometrium

ternyata sangat meningkat. Akibatnya, reseptor nyeri di rahim disensibilisasi, yang

menyebabkan kontraktilitas berlebihan dan nyeri mirip kolik. Selain itu, zat ini juga

dapat menyebabkan nyeri kepala, nausea, muntah dan diare, yang intensitasnya

berhubungan langsung dengan kadar Pg (Tjay dan Rahardja, 2002).

Page 41: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

20

Gambar 5. Diagram Metabolisme Arachidonat (Rang, et al, 2007)

Pada mamalia, prekusor utama eicosanoid adalah asam arachidonat (asam 5,8,11,14-

eicosatetraenoic), suatu asam lemak tak jenuh dengan 20 gugus karbon yang

mengandung 4 ikatan rangkap. Pada kebanyakan tipe sel, asam arakidonat

diesterifikasi dalam cadangan phospolipid dan konsentrasi asam bebas rendah.

Eicosanoid utama adalah prostaglandin, thromboxan, dan leukotrien, meskipun

derivat arachidonat yang lain seperti lipoxin juga dihasilkan (Rang, et al, 2007).

Pada kebanyakan zat, initial dan rate-limiting step dalam sintesis eicosanoid

adalah pembebasan arachidonat, bisa dengan one-step atau proses two-step, dari

phospolipid dengan enzim phopolipase A2 (PLA2). Enzim ini menghasilkan tidak

hanya asam arachidonat tapi juga lysogliseril-phosporilcholine (lyso-PAF), prekusor

dari platelet activating factor, mediator inflamasi lainnya (Rang, et al, 2007).

Page 42: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

21

Cytosolic PLA2 diaktifkan (sejak asam arachidonat dibebaskan) dari

phosporilasi. Kejadian ini merupakan respon yang menandakan transduksi dari

beberapa stimulus, seperti aksi trombin pada platelet, C5a pada neutrofil, bradikinin

pada fibroblast dan reaksi antigen-antibodi pada sel mast. Kerusakan sel juga

menyebabkan proses aktivasi (Rang, et al, 2007). Asam arachidonat bebas

dimetabolisme pada beberapa bagian berikut :

1. Fatty acid cyclo-oxygenase (COX). Dua bentuk isoform utama, COX-1 dan

COX-2, mengubah asam arachidonat menjadi prostaglandin dan thromboxan.

2. Lypoxygenase. Beberapa subtipe mensintesis leukotrien, lipoxi atau senyawa lain.

5. Opioid endogen

Beberapa keluarga opioid endogen telah diidentifikasikan meliputi endorfin,

enkefalin, dan dinorfin (Greene and Harris, 2000). Istilah umum yang digunakan saat

ini untuk zat-zat endogen ini adalah peptida opioid endogen yang menggantikan

istilah sebelumnya yaitu endorfin (Katzung, 2001).

Opioid endogen sebagai agonis sistem penghambat nyeri tubuh sendiri telah

diidentifikasi polipeptida dan ologopeptida, dan senyawa ini sebagian merupakan

bagian dari pecahan dari hormon yang berasal dari hipofisis yaitu beta-lipotropin.

Yang termasuk opioid endogen yaitu :

a. β-endorfin

b. α- dan γ-endorfin

c. dinorfin

Page 43: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

22

d. penta peptida metionin enkefalin dan leusin enkefalin

Molekul-molekul prekusor opioid endogen terdapat pada otak yang telah

diimplikasikan dalam modulasi rasa sakit. Sebuah bukti menyatakan bahwa molekul-

molekul tersebut dapat dirilis dalam keadaan stress, seperti sakit atau antisipasi rasa

sakit (Katzung, 2001).

F. Analgetika

Analgetika adalah senyawa yang dalam dosis terapeutik meringankan atau

menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anestesi umum. Berdasarkan potensi kerja,

mekanisme kerja dan efek samping analgetika dibedakan dalam 2 kelompok yakni

analgetika yang berkhasiat kuat, bekerja pada pusat (hipoanalgetika, kelompok

opioat) serta analgetika yang berkhasiat lemah (sampai sedang), bekerja terutama

pada perifer dengan sifat antipiretika dan kebanyakan juga mempunyai sifat

antiinflamasi dan antireumatik (Mutschler, 1999).

Metode-metode pengujian aktivitas analgetika dilakukan dengan menilai

kemampuan zat uji untuk menekan atau menghilangkan rasa nyeri yang diinduksi

pada hewan percobaan (mencit, tikus, marmot), yang meliputi induksi secara

mekanik, termik, elektrik dan secara kimia. Pada umunya daya kerja analgetika

dinilai pada hewan dengan mengukur besarnya peningkatan stimulus nyeri yang

harus diberikan sampai ada respon nyeri atau jangka waktu ketahanan hewan

terhadap stimulus nyeri atau juga peranan frekuensi respon nyeri (Anonim, 1991).

Secara umum analgetika dibagi menjadi tiga tipe yaitu: analgetika perifer,

seperti asam salisilat digunakan sebagai analgetika untuk radang jaringan, obat ini

Page 44: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

23

menekan suhu dan edema; analgetika hipotalamus, seperti aminopirin, digunakan

sebagai analgetika normal dan radang jaringan, obat ini menekan suhu dan edema;

analgetika narkotika, digunakan sebagai analgetika normal dan radang jaringan, obat

ini mungkin mempunyai pengaruh yang kuat pada penghilangan nyeri dan pada

kejiwaan. Obat ini tidak mempunyai efek pada suhu dan edema (Turner, 1965).

Berdasarkan kerja farmakologisnya, Tjay dan Rahardja (2002) membagi

analgetika dalam dua kelompok besar, yakni: analgetika perifer (non-narkotik), yang

terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral; analgetika

narkotik khusus digunakan untuk menghalau rasa nyeri hebat, seperti pada fractura

dan kanker.

1. Analgetika non narkotik

Analgetika jenis ini, yang juga disebut analgetika yang bekerja perifer atau

‘kecil’, memiliki spektrum kerja farmakologi yang mirip walaupun struktur kimianya

berbeda. Di samping kerja analgetika, senyawa-senyawa ini menunjukkan kerja

antipiretika dan juga komponen kerja antiflogistika dengan kekecualian turunan

asetilanilida. Sebaliknya senyawa-senyawa ini tidak mempunyai sifat-sifat

psikotropik dan sifat sedasi dari hipnoanalgetika. Akibat spektrum kerja ini,

pemakaian luas dan karena itu termasuk pada bahan-bahan obat yang paling banyak

digunakan (Mutschler, 1999).

Obat analgetika antipiretika serta obat anti-inflamasi nonsteroid (AINS)

merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat

berbeda secara kimia. Walaupun demikian obat-obat ini ternyata memiliki banyak

Page 45: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

24

persamaan dalam efek terapi maupun efek samping. Prototip obat golongan ini adalah

aspirin (Wilmana, 1995).

Obat ini efektif untuk peradangan lain akibat trauma (pukulan, benturan,

kecelakaan), juga misalnya setelah pembedahan, atau pada memar akibat olah raga.

Obat ini dipakai pula untuk mencegah pembengkakan bila diminum sedini mungkin

dalam dosis yang cukup tinggi. Selanjutnya obat AINS juga digunakan untuk kolik

saluran empedu dan kemih, serta keluhan tulang pinggang dan nyeri haid

(dysmenorroe) (Tjay dan Rahardja, 2002).

Efek analgesik AINS digunakan baik di perifer maupun di sentral, tetapi efek

perifernya lebih banyak. Efek analgetiknya biasanya berhubungan dengan efek

antiinflamasinya dan diakibatkan oleh inhibisi sintesis prostaglandin dalam jaringan

yang meradang. Prostaglandin menghasilkan sedikit nyeri, tetapi mempotensiasi nyeri

yang disebabkan oleh mediator inflamasi lain (misalnya histamine, bradikinin) (Neal,

2006).

Ada beberapa kelompok analgetik antipiretik antara lain :

a. Kelompok salisilat dan garam-garamnya (asam salisilat, Na Salisilat, Salisilamid,

methyl salisilad).

b. Kelompok parasetamol / para aminofenol dan derivatnya (fenacetin,

asetaminofen, hidroksi asetanilid)

c. Kelompok pirazolon (antipirn, aminopirin, fenilbutason, dipiron / metampiron,

piramidon, amidopirin)

d. Derivat asam propionat (fenbufen, fenoprofen, ibuprofen, ketoprofen, naproksen)

Page 46: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

25

e. Derivat asam antranilat (asam mefenamat, asam meklofenamat, asam flufenamat)

(Sutedjo, 2008).

2. Analgetika narkotik

Analgetika narkotik, kini disebut juga opioida (= mirip opiat), adalah zat yang

bekerja terhadap reseptor opiod khas di SSP, hingga persepsi nyeri dan respons

emosional terhadap nyeri berubah (dikurangi) (Tjay dan Rahardja, 2002).

Analgetika narkotik merupakan obat penghilang rasa sakit berasal dari baha-

bahan narkotik yang bekerja melalui susunan saraf pusat (SSP), mempunyai efek

analgesi kuat dan digunakan untuk nyeri dengan intensitas tinggi, misal : nyeri karena

patah tulang, nyeri kanker, nyeri setelah pembedahan. Analgesik narkotik terdiri dari

beberapa kelompok antara lain :

a. Analgetik narkotik opioid alamiah, yaitu obat yang diperoleh dari baha-bahan

alamiah, misal: morfin, kodein dan tebain.

b. Analgetik narkotik opioid semi sintetik, merupakan derivat dari morfin, misal:

heroin, dihidromorfin, hidrokodon.

c. Analgetik narkotik opioid sintetik, obat ini secara kimia tidak berhubungan dengan

morfin, tetapi efek farmakologiknya sama.

d. Kelompok antagonis opioid, merupakan obat pilihan pada keracunan akut opioid,

bekerja dengan cara menggeser obat agonis dari reseptor opioid (Sutedjo, 2008).

Page 47: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

26

G. Asetosal

COOH

COOCH3

Gambar 6. Struktur molekul asetosal

Asetosal memiliki pemerian hablur putih, umumnya seperti jarum atau

lempengan tersusun, atau serbuk hablur putih, tidak berbau atau berbau lemah.

Asetosal stabil di udara kering, di dalam udara lembab secara bertahap terhidrolisa

menjadi asam salisilat dan asam asetat. Asetosal sukar larut dalam air, mudah larut

dalam etanol, larut dalam kloroform dan eter, agak sukar larut dalam eter mutlak

(Anonim, 1995).

Asetosal adalah obat anti-nyeri tertua yang hingga kini paling banyak

digunakan di seluruh dunia (Tjay dan Rahardja, 2002). Asam salisilat yang lebih

dikenal sebagai asetosal atau aspirin adalah analgetika antipiretika dan anti-inflamasi

yang sangat luas banyak digunakan dan digolongkan dalam obat bebas. Selain

sebagai prototip, obat ini merupakan standar dalam menilai efek obat sejenis

(Wilmana, 1995).

Salisilat bermanfaat untuk mengobati nyeri yang tidak spesifik misalnya sakit

kepala, nyerisendi, nyeri haid, neuralgia dan mialgia. Aspirin dosis terapi bekerja

cepat dan efektif sebagai antipiretik (Wilmana, 1995).

Page 48: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

27

Asetosal bekerja dengan menghambat aktivitas prostaglandin G/H sintetase

atau yang dikenal lazim sebagai enzim siklooksigenase. Enzim siklooksigenase

merupakan katalisator pada tahap pertama pembentukan prostaglandin dan

tromboksan dari asam arakhidonat. Enzim siklooksigenase terdiri dari isoenzim yaitu

siklooksigenase I dan siklooksigenase II. Asetosal relatif lebih selektif terhadap

enzim siklooksigenase tipe I. Pada enzim siklooksigenase tipe I, asetosal bekerja

dengan mengasetilasi gugus hidroksil serin pada posisi 529 dari rantai polipeptida

sehingga dapat menghambat masuknya substrat dari sisi enzim akibat rintangan sterik

sehingga menyebabkan hilangnya aktivitas enzim secara irreversibel. Dengan

hilangnya aktivitas enzim sklooksigenase maka pembentukan mediator nyeri dapat

dihambat sehingga nyeri yang dirasakan dapat berkurang. Asetosal juga dapat

menghambat aktivitas enzim siklooksigenase tipe II dengan cara berbeda yaitu

dengan cara mengubah produk asam arakhidonat yang seharusnya Prostaglandin G1

menjadi asam 15 hidroksieisosatetraenoik (Dollery, 1999).

H. Metode Pengujian Efek Analgesik

Secara umum, pengujian aktivitas analgetika dilakukan secara in vitro dan in

vivo. Uji in vitro lebih banyak dilakukan untuk menguji aktivitas analgetika sentral

yaitu dengan menguji kemampuan suatu zat uji dalam menduduki atau berikatan

dengan reseptor (Vogel, 2002).

Berdasarkan jenis analgetika, metode pengujian efek analgesik dibagi menjadi 2

(Turner, 1965), yaitu:

1. Golongan analgetika non narkotika

Page 49: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

28

a. Metode induksi kimia

Pada metode ini digunakan rangsang kimia berupa zat kimia yang secara

intraperitonial pada mencit yang sudah diberi senyawa uji secara oral pada selang

waktu tertentu. Zat kimia yang biasa digunakan untuk memberikan respon berupa

nyeri yaitu fenilkuinon. Respon nyeri pada mencit adalah geliat berupa kontraksi

perut disertai tarikan kedua kaki belakang dan perut menempel pada lantai. Geliat

diamati setiap 5 menit selama 1 jam. Pemberian analgesik akan mengurangi rasa

nyeri sehingga jumlah geliat yang terjadi berkurang. Penelitian ini menggunakan

metode rangsang kimia sebagai mentode pengujian efek analgesik karena metode

ini sederhana, mudah dilakukan, dan cukup peka untuk pengujian senyawa-senyawa

yang memiliki daya analgesik lemah. Daya analgesik dapat dievaluasi

menggunakan persen penghambatan terhadap geliat, yaitu :

% penghambatan terhadap geliat = 100-[(P/K)x 100]

Keterangan : P = jumlah kumulatif geliat hewan uji setelah pemberian obat yang telah ditetapkan K = jumlah rata-rata geliat hewan uji kelompok control

b. Metode pedolorimeter

Metode ini dilakukan dengan cara menempatkan mencit yang sudah diberi senyawa

uji pada tempat yang sudah berarus listrik dengan tegangan 20 volt. Respon mencit

yang ditimbulkan berupa suara mencicit. Pengukuran dialkukan setiap 10 menit

selama 1 jam. Senyawa uji yang mempunyai daya analgesik dapat menaikkan

tegangan untuk dapat menimbulkan teriakan mencit.

Page 50: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

29

c. Metode rektodolometer

Pada metode ini hewan uji tikus diletakkan dalam sebuah kandang yang dibuat

khusus dengan menggunakan alas tembaga yang kemudian dihubungkan dengan

sebuah gulungan yang berfungsi sebagai penginduksi. Ujung lain dari gulungan

tersebut dihubungkan dengan silinder elektroda tembaga. Pada gulungan bagian

atas terdapat suatu konduktor yang dihubungkan dengan suatu voltmeter yang

sensitif untuk dapat mengubah 0,1 volt. Respon berupa suara teriakan tikus dapat

ditimbulkan dengan pemberian teganagn sebesar 1 sampai 2 volt.

2. Golongan analgetika narkotika

a. Metode jepitan ekor

Metode ini dilakukan dengan cara meletakkan mencit yang sudah diberi senyawa

uji dengan dosis tertentu secara subkutan atau intravena 30 menit sebelumnya pada

jepitan arteri yang dilapisi karet tipis selama 30 detik. Mencit yang tidak diberi

analgetika akan berusaha terus untuk melepaskan diri dari kekangan tersebut,

sedangkan mencit yang diberi analgetika akan mengabaikan kekangan tersebut.

b. Metode rangsang panas

Metode ini dilakukan dengan cara menempatkan mencit yang sudah diberi senyawa

uji di atas pelat panas (hot plate) yang bersuhu 50º-55º C. Mencit memberikan

respon berupa mengangkat, menjilat telapak kakinya, melompat. Hewan uji yang

dibutuhkan tiap kelompok yaitu 5 ekor. Metode ini paling sederhana dan efisien.

Evaluasi: efek analgesik dinyatakan positif jika waktu reaksi setelah pemberian obat

lebih besar dari 30 detik yang tejadi paling sedikitnya satu kali, atau apabila paling

Page 51: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

30

sedikitnya tiga kali pembacaan memperlihatkan waktu reaksi yang sama dengan

atau lebih besar dari 3 kali rata-rata waktu reaksi kelompok kontrol negatif

(Anonim, 1991).

c. Metode pengukuran tekanan

Alat yang digunakan pada metode ini menggunakan dua buah syringe yang

dihubungkan pada kedua ujungnya, bersifat elastis, fleksibel, serta terdapat pipa

plastik yang diisi dengan cairan. Sisi dari pipa dihubungkan dengan manometer.

Syringe yang pertama diletakkan dengan posisi vertikal dengan ujungnya

menghadap ke atas. Ekor tikus diletakkan di bawah penghisap syringe. Ketika

tekanan diberikan pada syringe kedua, maka tekanan akan terhubung pada sistem

hidrolik pada syringe yang pertama lalu pada ekor tikus. Tekanan sama pada

syringe kedua akan meningkatkan tekanan pada ekor tikus, sehingga akan

menimbulkan respon dan akan terbaca pada manometer. Respon tikus yang pertama

adalah meronta-ronta kemudian akan mengeluarkan suara (mencicit) sebagai tanda

kesakitan.

d. Metode potensi petidin

Metode ini dilakukan dengan cara menyuntikkan petidin dengan dosis 2,4 mg/kg

BB dan 8 mg/kg BB secara berturut-turut pada suatu kelompok hewan uji dan

petidin dosis tunggal, senyawa lain dan substansi lain yang akan diteliti dengan

dosis 25% dari LD50 pada kelompok hewan uji yang lain. Persen daya analgesik

dihitung dengan metode rangsang panas. Metode ini memerlukan hewan uji yang

cukup banyak.

Page 52: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

31

e. Metode antagonis nalorfin

Metode ini dilakukan dengan cara memberikan senyawa uji dengan dosis toksik dan

diikuti pemberian nalorpin dengan dosis 0,5-10,0 mg/kg BB secara intravena pada

hewan uji berupa mencit, tikus, atau anjing. Segera setelah itu efek puncak dapat

diamati. Nalorpin dapat menggantikan ikatan morfin dengan reseptornya sehingga

meniadakan efek analgesik morfin dan obat analgesik lain yang mempunyai

makanisme karja yang sama.

f. Metode kejang oksitosin

Oksitosin merupakan hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitori posterior, yang

dapat menyebabkan kontraksi uterin sehingga menimbulkan kejang pada tikus.

Hewan uji yang digunakan yaitu tikus betina dengan berat badan 120-140 mg,

diberi estrogen dengan penanaman 15 mg dietilstilbestrol secara subkutan pada

paha hewan uji. Setelah 10 minggu, hewan uji siap untuk tes daya analgesik.

Senyawa yang akan diuji diberikan secara subkutan 15 menit sebelum pemberian

secara intraperitonial 2 unit oksitosin (dosis ED50). Persen penurunan kejang

dideterminasi dan ED50 dapat diperkirakan.

g. Metode pencelupan pada air panas

Metode ini dilakukan dengan cara mencelupkan ekor mencit pada air bertemperatur

580C, dimulai 15 menit setelah diinjeksikan substansi yang diuji secara

intraperitonial. Pencelupan diulang setiap 30 menit. Respon mencit terlihat pada

sentakan ekornya untuk menghindari air panas.

Page 53: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

32

I. Simplex Lattice Design

Prinsip dari Simplex Lattice Design (SLD) adalah suatu metode optimasi

ekstraksi untuk mengetahui profil efek campuran terhadap suatu parameter. Dasarnya

terdapat 2 variabel bebas A dan B, dibuat rancangan yang terdiri dari 3 kombinasi

campuran variabel A dan B dan dari setiap kombinasi diamati respon yang didapat.

Hubungan antara respon dan komponen dapat digambarkan dengan rumus

(Puspitasari, 2007; Bolton, 1990) sebagai berikut :

Y = a [A] + b [B] + ab[A][B]

Y : respon yang diharapkan a, b : koefisien yang didapat dari percobaaan [A], [B] : bagian komponen, dengan syarat : 0 ≤ [A] ≤ 1 ; 0 ≤ [B] ≤ 1; [A] + [B] = 1.

Untuk mendapatkan persamaan di atas diperlukan 3 formula. Ketiga formula

tersebut adalah FI menggunakan 100 % komponen A, FII menggunakan 100 %

komponen B, dan FIII menggunakan 50 % komponen A dan 50 % komponen B

(Bolton, 1997).

Contoh penerapan simplex lattice design adalah sebagai berikut :

FI = percobaan yang menggunakan pelarut 100 % A, dari hasil percobaan dapat

melarutkan zat 10 mg/ml

FII = percobaan yang menggunakan pelarut 100 % B, dari hasil percobaan dapat

melarutkan zat 15 mg/ml

FIII = percobaan yang menggunakan pelarut campuran 50 % A, 50 % B, dari hasil

percobaan dapat melarutkan 20 mg/ml

Page 54: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

33

Cara menghitung koefisien :

Koefisien a = dihitung dari hasil percobaan yang menggunakan pelarut 100 % A

berarti :

[A] = 100 % = 1 bagian

[B] = 0 % = 0 bagian

Y = 10 mg/ml, maka :

Y = a [A] + b [B] + ab[A][B]

10 = a (1) + 0 +0

a = 10

Koefisien b = dihitung dari hasil percobaan yang menggunakan pelarut 100 % B

berarti :

[A] = 0 % = 0 bagian

[B] = 100 % = 1 bagian

Y = 15 mg/ml, maka :

Y = a [A] + b [B] + ab[A][B]

15 = 0 + b(1) + 0

b = 15

Koefisien ab = dihitung dari hasil percobaan yang menggunakan pelarut campuran 50

% A dan 50 % B, berarti :

[A] = 50 % = 0,5 bagian

[B] = 50 % = 0,5 bagian

Y = 20 mg/ml

Page 55: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

34

Y = a [A] + b [B] + ab[A][B]

20 = 10 (0,5) + 15 (0,5) + ab (0,5) (0,5)

20 = 12,5 + 0,25 ab

ab = 30

Jadi persamaan yang didapat adalah Y = 10 (A) + 15 (B) + 30 (A)(B), dari persamaan

tersebut dapat diprediksi jumlah kelarutan zat versus campuran pelarut pada

komposisi tertentu, kemudian dapat digambarkan profil antara campuran pelarut

terhadap jumlah zat yang terlarut.

J. Landasan teori

Nyeri (pain) merupakan suatu gejala yang umum dan sering terjadi mengikuti

salah satu atau lebih penyakit. Hampir sebagian besar penyakit memberi gejala nyeri

yang dimanifestasikan dalam bentuk rasa sakit pada organ atau jaringan pada tubuh

(Anonim, 1991). Nyeri merupakan respon langsung terhadap kejadian/ peristiwa yang

tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan, seperti, luka,

inflamasi, atau kanker.

Metode induksi kimia merupakan salah satu metode pengujian efek analgesik

golongan non narkotika. Pada metode ini digunakan rangsang kimia berupa zat kimia

yang diberikan secara intraperitoneal pada mencit yang sudah diberi senyawa uji.

Metode ini digunakan karena sederhana, mudah dilakukan, dan cukup peka untuk

pengujian senyawa-senyawa yang memiliki daya analgesik lemah. Daya analgesik

dapat dievaluasi menggunakan persen penghambatan terhadap geliat.

Page 56: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

35

Kunyit mengandung minyak atsiri (tumeron, zingiberon, seskuiterpen

alkohol), kurkumin, demetoksikurkumin, bisdemetoksikurkumin, pati, tanin, damar,

zat pahit, dan minyak lemak Kurkuminoid adalah komponen yang terdapat dalam

kunyit, yang terkait secara kimia dengan bahan utamanya, yaitu kurkumin.

Kurkuminoid merupakan bahan aktif penting yang bertanggung jawab atas aktifitas

biologis dari kunyit. Aktifitas utama kurkuminoid adalah sebagai antiinflamasi. Salah

satu manifestasi dari inflamasi adalah nyeri. Kurkuminoid stabil dalam suasana asam.

Asam jawa mengandung asam tartrat, asam malat dan asam sitrat yang dapat

menstabilkan kurkuminoid dalam kunyit.

Prinsip dari Simplex Lattice Design (SLD) adalah suatu metode optimasi

ekstraksi untuk mengetahui profil efek campuran terhadap suatu parameter. Dasarnya

terdapat 2 variabel bebas A dan B, dibuat rancangan yang terdiri dari 3 kombinasi

campuran variabel A dan B dan dari setiap kombinasi diamati respon yang didapat.

K. Hipotesis

1. Dapat ditemukan dosis efektif dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10%.

2. Dapat ditemukan komposisi optimum campuran ekstrak rimpang kunyit dan

ekstrak daging buah asam jawa yang berdaya analgesik.

Page 57: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental murni dengan

menggunakan rancangan acak lengkap pola satu arah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

Variable penelitian ini meliputi :

a. Variabel bebas : komposisi estrak rimpang kunyit : ekstrak daging buah

asam jawa

b. Variabel tergantung : daya analgesik berbagai komposisi estrak rimpang kunyit

: ekstrak daging buah asam jawa

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali :

1) subyek uji : mencit betina galur Swiss

2) umur subyek : 2-3 bulan

3) berat badan : 20-30 gram

4) keadan subyek uji : sehat

5) asal ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa :

PT. Sidomuncul, Semarang

b. Variabel pengacau tak terkendali :

1. Keadaan patologis mencit.

36

Page 58: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

37

2. Kemampuan absorbsi mencit terhadap ekstrak kunyit dan asam

3. Kemampuan mencit dalam menahan rasa sakit

3. Definisi operasional

a. Jamu kunyit asam : jamu yang dibuat dari campuran ekstrak rimpang kunyit

dan ekstrak daging buah asam jawa.

b. Optimasi : proses mencari komposisi ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa yang dapat menghasilkan efek analgesik yang

optimum dengan metode Simplex Lattice Design.

c. Pelarut : air yang digunakan untuk melarutkan ekstrak kering rimpang kunyit

dan ekstrak kering daging buah asam jawa

d. Penyari : penyari yang digunakan oleh Industri Obat Tradisional Sido Muncul

untuk menyari konstituen aktif pada jamu Kunyit Asam

e. Uji analgesik : proses menilai kemampuan campuran ekstrak rimpang kunyit

dan ekstrak daging buah asam jawa dalam menekan atau menghilangkan rasa

nyeri yang diinduksi pada hewan percobaan

f. Populasi : mencit betina galur Swiss, umur 2-3 bulan, berat badan 20-30 gram

g. Simplex Lattice Design : kombinasi dengan komposisi berikut

Komposisi I (K1)

(100%:0%)

Komposisi II (K2)

(75%:25%)

Komposisi III (K3)

(50%:50%)

Komposisi IV (K4)

(25%:75%)

Komposisi V (K5)

(0%:100%) Kunyit 25% 20% 15% 10% 5%

Asam Jawa 5% 10% 15% 20% 25% h. Aktivitas analgesik : senyawa yang mempunyai daya penghambatan sebesar ≥ 50%

Page 59: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

38

C. Bahan Penelitian

1. Bahan

a. Hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini berupa mencit betina, galur

Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan, yang diperoleh dari Pusat

Perkembangan Hewan Percobaan Universitas Gajah Mada Yogyakarta

b. Ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa

Bahan uji yang digunakan berupa ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa yang diperoleh dari PT. Sidomuncul, Semarang

2. Bahan kimia

a. 5 gram asetosal dengan kualitas farmasetis.

b.3 gram CMC Na dengan kualitas farmasetis.

c. 2 ml asam asetat dengan kualitas pro analisis.

D. Alat atau Instrumen Penelitian

Peralatan yang digunakan :

1. Alat uji geliat

a. kotak kaca tempat pengamatan geliat

b. stopwatch (Olympic)

c. jarum yang digunakan untuk pemberian per oral, berupa jarum yang ujungnya

berbentuk bulat dan berlubang di bagian tengah.

d. spuit injeksi yang memiliki ujung runcing dan digunakan untuk pemberian

secara intraperitoneal dengan merek Terumo.

Page 60: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

39

2. Lain-lain

a. neraca analitik merek Mettler Toledo

b. timbangan merek Mettler Toledo

c. alat-alat gelas merek Pyrex

E. Tata Cara Penelitian

1. Pengumpulan barang

a. bahan uji yang digunakan yaitu ekstrak kunyit dan daging buah asam Jawa

yang diperoleh dari PT Sidomuncul, Semarang pada bulan Juni 2008.

b. bahan kimia yang digunakan yaitu: etanol, asetosal, CMC Na, dan asam

asetat yang diperoleh dari Laboratorium Farmakologi dan Toksikologi,

aquadest yang diproduksi oleh Laboratorium Kimia Organik, Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Pembuatan larutan CMC Na 1%

Larutan CMC Na 1% dibuat dengan cara menimbang dengan seksama 1g serbuk

CMC Na kemudian ditaburkan di atas air panas sedikit demi sedikit hingga

mengembang sambil diaduk. Setelah terbentuk larutan kemudian dimasukkan

dalam labu ukur 100 mL dan ditambah aquadest hingga 100 mL lalu digojog.

3. Pembuatan suspensi asetosal

Asetosal yang digunakan sebagai kontrol positif ditimbang seksama sebanyak 91

mg dan disuspensikan ke dalam suspensi CMC Na 1% volume 25 ml.

Page 61: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

40

4. Pembuatan asam asetat 1%

Larutan asam asetat ini dibuat dari larutan asam asetat glasial 100% v/v dengan

pengenceran menggunakan rumus volume1 x konsentrasi1 = volume2 x

konsentrasi2. Sebanyak 0,25 mL asam asetat 100% diencerkan dengan aquadest

hingga volume 25,0 mL menggunakan labu ukur 25 mL.

5. Pembuatan komposisi campuran ekstrak rimpang kunyit dan asam jawa

Perasan rimpang kunyit dan daging buah asam jawa dari PT SM dikeringkan

dengan vakum evaporator dan oven pada suhu kurang dari 500 C. Setelah semua

pelarut menguap, ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa

ditimbang dengan komposisi sebagai berikut :

Keterangan KomposisiI (25% A :

5%B)

Komposisi II (20%A :

10%B)

Komposisi III (15%A:15%B)

Komposisi IV (10%A:20%B)

Komposisi V (5%A:25%B)

Kunyit 6,25 g 5 g 3,75 g 2,5 g 1,25 g Asam jawa 1,25 g 2,5 g 3,75 g 5 g 6,25 g

Keterangan : A = kunyit B = asam jawa Campuran ekstrak yang sudah ditimbang, dilarutkan dengan aquadest dan diberi

dalam dosis 2730 mg/kg BB secara peroral.

6. Penetapan kriteria geliat

Respon yang diamati pada uji daya analgesik ini berupa geliat. Kriteria geliat perlu

ditetapkan untuk mendapatkan geliat yang hampir sama. Pedoman gerakan mencit

yang dianggap sebagai geliat adalah apabila mencit menarik kedua kaki belakang

ke belakang dengan mengempiskan perutnya sehingga permukaan perut menempel

pada alas tempat berpijak mencit itu, yaitu alas pada kotak kaca tempat

Page 62: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

41

pengamatan. Respon geliat yang timbul merupakan akibat dari pemberian asam

asetat yang bersifat mengiritasi jaringan dan diberikan secara intraperitoneal.

Adanya jaringan yang rusak mengakibatkan timbulnya rasa sakit dan mencit

memberikan respon geliat.

7. Penetapan kadar dan dosis asam asetat

Menurut Williamson (1996) asam asetat kadar 1-3 % digunakan sebagai iritant

yang menyebabkan nyeri pada pengujian daya analgesik dengan metode geliat.

Sumber lain menyebutkan bahwa asam asetat 1% sudah dapat menimbulkan

geliat yang cukup banyak selama pengamatan (Putra, 2004). Penetapan dosis

asam asetat menggunakan tiga peringkat dosis, yaitiu 25 mg/kg BB, 50 mg/kg

BB, dan 100 mg/kg BB. Sebanyak sembilan ekor hewan uji, mencit betina, galur

Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam

dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit

diinjeksi secara intraperitoneal dengan asam asetat 1% berturut-turut dengan dosis

25 mg/kg BB, 50 mg/kg BB, dan 100 mg/kg BB untuk tiap kelompoknya. Setelah

itu diamati geliatnya selama 60 menit dan dicatat jumlah geliat tiap 5 menit.

Kelompok dosis yang menunjukkan jumlah geliat paling banyak digunakan

sebagai kontrol negatif, yaitu yang memberikan jumlah geliat yang tidak terlalu

sedikit dan tidak terlalu banyak akan menyulitkan pengamatan.

8. Penetapan selang waktu pemberian rangsang

Penetapan selang waktu pemberian rangsang bertujuan untuk mengetahui waktu

zat uji memberikan efek analgesik secara optimal. Rentang waktu yang diujikan

Page 63: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

42

adalah 5, 10, dan 15 menit. Sebanyak sembilan ekor hewan uji, mencit betina,

galur Swiss, berat 20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam

dibagi ke dalam 3 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit

diinjeksi secara intraperitoneal dengan asam asetat 1% menggunakan dosis efektif

asam asetat yang diperoleh dari penetapan dosis asam asetat dengan selang waktu

5, 10, dan 15 menit.

9. Penetapan dosis dan kadar asetosal

Dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis lazim 0,5 g. Jika

dikonversikan pada mencit maka dosisnya dihitung sebagai berikut: Berat badan

manusia Indonesia adalah 50 kg. Faktor konversi dengan pedoman manusia Eropa

70 kg adalah 70/50 kg = 0,7 g atau 700 mg. Konversi dari manusia ke mencit

adalah 0,0026 x 700 mg = 1,82 mg. Maka dosis asetosal adalah: 1000/ 20 x 1,82

mg/kg BB yaitu 91 mg/kg BB. Untuk menetapkan dosis asetosal digunakan tiga

peringkat dosis yaitu 45,5 mg/kg BB, 91 mg/kg BB, dan 182 mg/kg BB.

Dalam penetapan dosis asetosal digunakan 9 ekor mencit yang dibagi dalam tiga

kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 3 ekor mencit, galur Swiss, berat

20-30 gram, umur 2-3 bulan yang telah dipuasakan ± 18-22 jam sebelumnya.

Tiap- tiap kelompok diberi suspensi asetosal dengan tiga peringkat dosis.

Kemudian mencit diinjeksi dengan asam asetat secara intraperitoneal dengan

selang waktu yang paling efektif dari penetapan waktu waktu pemberian asam

asetat yaitu 10 menit dan menggunakan dosis yang paling efektif dari penetapan

dosis asam asetat yaitu 25 mg/kg BB. Geliat mencit yang timbul diamati selama

Page 64: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

43

60 menit dengan dicatat jumlah geliatnya tiap 5 menit. Kelompok dosis yang

paling efektif digunakan sebagai kontrol positif.

10. Penetapan dosis ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa

Perbandingan ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang

digunakan adalah 20 % : 10 % berdasarkan perbandingan yang tercantum dalam

kemasan jamu instan Kunyit Asam. Dalam penelitian ini digunakan 3 peringkat

dosis ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yaitu 1365

mg/kg BB, 2730 mg/kg BB, 5460 mg/kg BB.

11. Seleksi hewan uji

Hewan uji yang digunakan yaitu mencit putih betina galur Swiss, berat 20-30

gram, umur 2-3 bulan. Semua hewan uji dipelihara dengan kondisi perlakuan

yang sama meliputi: pakan, minum, kandang, dan alasnya. Sebelum digunakan

dalam percobaan, semu hewan uji diadaptasikan terlebih dahulu dengan kondisi

yang sama. Bila akan digunakan dalam perlakuan, hewan uji dipuasakan terlebih

dahulu selama ± 18-22 jam tanpa diberi makan, tetapi tetap diberi minum. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi variasi akibat adanya makanan.

12. Perlakuan hewan uji

Hewan uji yang digunakan dalan penelitian ini dibagi menjadi dua kelompok,

yaitu kelompok orientasi dan kelompok perlakuan. Pada kelompok perlakuan,

hewan uji dibagi secara acak menjadi enam kelompok meliputi: kelompok I yaitu

kelompok kontrol negatif, kelompok II yaitu kelompok kontrol positif diberi

asetosal, kelompok III-VI yaitu kelompok perlakuan diberi ekstrak kunyit dan

Page 65: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

44

daging buah asam Jawa dengan empat peringkat dosis berturut-turut yaitu 1365

mg/kg BB, 2730 mg/kg BB, 5460 mg/kg BB secara per oral. Beberapa saat

sesudah perlakuan, hewan uji diinjeksi dengan asam asetat 1% secara

intraperitoneal. Penentuan daya analgesik atau penghambatan terhadap geliat

dilakukan dengan pengamatan respon nyeri berupa geliat pada hewan uji akibat

pemberian asam asetat tersebut. Data yang diperoleh berupa jumlah kumulatif

geliat kemudian dihitung persen penghambatan terhadap geliat, yaitu:

% penghambatan terhadap rangsang = 100 – [(P/K) x 100]

Perubahan persen penghambatan geliat terhadap asetosal dosis 91 mg/kg BB

sebagai kontrol positif pada tiap kelompok perlakuan dihitung dengan rumus:

% perubahan penghambatan rangsang = 100)( xKp

KpP −

Keterangan: P = % penghambatan terhadap geliat pada setiap kelompok perlakuan Kp = rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada kelompok kontrol positif

13. Penerapan metode Simplex Lattice Design

Metode Simplex Lattice Design digunakan setelah diperoleh dosis efektif kunyit

asam dengan komposisi campuran ekstrak rimpang kunyit : ekstrak daging buah

asam jawa 20 % : 10 %. Hasil perhitungan tentang komposisi campuran ekstrak

rimpang kunyit : ekstrak daging buah asam jawa kemudian diuji daya

analgesiknya. Hewan uji dibagi secara acak ke dalam tiga kelompok meliputi :

kelompok I yaitu campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa dengan perbandingan 25% : 5 %, kelompok II yaitu campuran ekstrak

Page 66: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

45

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan perbandingan 15 % :

15 % dan kelompok III yaitu campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa dengan perbandingan 5 % : 25 %. Dosis yang digunakan

yaitu dosis efektif kunyit asam dengan perbandingan 20 % : 10 %. Beberapa saat

sesudah perlakuan, hewan uji diinjeksi dengan asam asetat 1% secara

intraperitoneal. Penentuan daya analgesik atau penghambatan terhadap geliat

dilakukan dengan pengamatan respon nyeri berupa geliat pada hewan uji akibat

pemberian asam asetat tersebut. Data yang diperoleh berupa jumlah kumulatif

geliat kemudian dihitung persen penghambatan terhadap geliat dan ditentukan

komposisi optimumnya dengan metode Simplex Lattice Design.

F. Tata Cara Analisis Hasil

Data yang diperoleh dianalisis dengan Kolmogorov-Smirnov untuk melihat

distribusi data. Data terdistribusi normal maka dilanjutkan dengan ANAVA satu arah

dengan taraf kepercayaan 95% kemudian dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk

melihat perbedaan antar kelompok bermakna (p≤0,05) atau tidak bermakna (p ≥

0,05). Data uji analgesik untuk metode Simplex Lattice Design dianalisis dengan

metode uji statistik Fhitung dengan taraf kepercayaan 95 %. Apabila persamaan yang

diperoleh regresi maka persamaan tersebut dapat digunakan untuk memprediksi

respon daya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah

asam jawa dalam berbagai komposisi sehingga dapat diketahui komposisi optimum

dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa.

Page 67: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Pendahuluan

Ekstrak yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari ekstrak cair yang

divakum dengan vakum evaporator dan dilanjutkan pengeringan dengan oven pada

suhu kurang dari 500 C. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan

mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan

pelarut yang sesuai kemudian semua atau hampir semua pelarut atau diuapkan dan

masa atau serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang

telah ditetapkan (Anonim, 1995). Sebelum dilakukan pengujian daya analgesik

campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa maka terlebih

dahulu dilakukan serangkaian uji pendahuluan. Uji pendahuluan ini bertujuan untuk

menetapkan hal-hal yang akan dilakukan pada pengujian sebenarnya, agar didapat

data yang lebih optimal.

1. Penentuan kriteria geliat

Respon yang diamati pada uji daya analgesik ini berupa geliat. Kriteria geliat

perlu ditetapkan untuk mendapatkan validitas data geliat. Pedoman gerakan

mencit yang dianggap sebagai geliat adalah apabila mencit menarik kedua kaki

belakang ke belakang dengan mengempiskan perutnya sehingga permukaan perut

menempel pada alas tempat berpijak mencit itu, yaitu alas pada kotak kaca tempat

pengamatan. Rangsang kimia yang digunakan sebagai penginduksi nyeri supaya

dapat menimbulkan respon geliat pada mencit yaitu asam asetat 1 % dosis 25

46

Page 68: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

47

mg/kg BB yang diberikan secara intraperitonial. Asam asetat akan mengiritasi

jaringan lokal dengan adanya ion H+. Adanya jaringan yang rusak mengakibatkan

timbulnya rasa sakit dan mencit memberikan respon geliat.

2. Penetapan dosis asam asetat

Pada penelitian daya analgesik campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa ini menggunakan metode induksi kimia dengan zat

rangsang kimia berupa asam asetat. Penentuan dosis asam asetat bertujuan

mendapatkan dosis efektif asam asetat yang dapat menimbulkan nyeri,

menghasilkan geliat yang tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit. Geliat

sebaiknya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit dengan tujuan untuk

mempermudah pengamatan.

Konsentrasi asam asetat yang digunakan yaitu sebesar 1% (Putra, 2004),

sedangkan dosis yang akan ditetapkan menggunakan 3 peringkat dosis, yaitu 25,

50 dan 100 mg/kg BB. Masing-masing diujikan kepada 3 ekor hewan uji dengan

rute pemberian intraperitoneal kemudian respon geliat diamati tiap 5 menit

selama 60 menit. Data yang diperoleh berupa rata-rata jumlah kumulatif geliat

hewan uji (tabel I).

Tabel I. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji pada penetapan dosis efektif asam asetat

Dosis asam asetat (mg/kg BB) Rata-rata jumlah kumulatif geliat (X ± SE)

25 141 ± 19,08 tb 50 85 ± 30,88 tb 100 64 ± 12,14 tb

Keterangan : tb = tidak berbeda (p ≥ 0,05)

Page 69: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

48

Dari histogram yang diperoleh (gambar 8), semakin tinggi dosis maka jumlah

kumulatif geliat pada hewan uji semakin menurun, tetapi penurunannya tidak

signifikan.

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

25 50 100

Dosis asam asetat (mg/kg BB)

Rat

a-ra

ta ju

mla

h ku

mul

atif

Gambar 7. Histogram rata-rata jumlah kumulatif geliat pada penetapan dosis efektif asam asetat

Tabel II. Ringkasan analisis variansi satu arah pada penetapan dosis efektif asam asetat

Sumber variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata-rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar perlakuan

9684,222 2 4842,111

Error dalam percobaan

(dalam kelompok)

8574,667 6 1429,111

3,388 0,104

Dari hasil analisis variansi satu arah pada penetapan dosis efektif asam asetat

(tabel II) diperoleh probabilitasnya lebih besar dari 0,05 (p ≥ 0,05) yang

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara ketiga kelompok tersebut. Dari

Page 70: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

49

hasil tersebut disimpulkan bahwa asam asetat dosis 25 mg/kg BB sudah dapat

memberikan rangsang nyeri yang cukup baik, terlihat dari respon geliat yang

dihasilkan, sehingga dosis ini dipilih sebagai penginduksi nyeri untuk percobaan

selanjutnya.

3. Penetapan selang waktu pemberian rangsang

Selang waktu pemberian rangsang adalah selang waktu antara pemberian zat

uji secara per oral dengan pemberian asam asetat sebagai rangsang nyeri secara

intraperitoneal. Penetapan selang waktu pemberian asam asetat bertujuan

mengetahui berapa lama waktu zat uji memberikan daya analgesik secara optimal.

Zat uji yang digunakan dalam orientasi penetapan selang waktu pemberian asam

asetat adalah asetosal dosis 91 mg/kg BB. Rentang waktu yang diujikan adalah 5,

10,15 dan 30 menit. Data yang diperoleh berupa rata-rata jumlah kumulatif geliat

hewan uji dan % penghambatan terhadap geliat (tabel III).

Tabel III. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian rangsang

Selang waktu pemberian (menit)

Rata-rata jumlah kumulatif geliat (X ± SE)

Rata-rata % penghambatan terhadap geliat (X ± SE)

5 10 ± 3 tb 84,29 ± 4,71 tb 10 37 ± 15,40 tb 41,37 ± 24,17 tb 15 16 ± 10,16 tb 74,87 ± 15,94 tb 30 23,33 ± 1,86 tb 63,35 ± 2,92 tb

Keterangan : tb = tidak berbeda (p ≥ 0,05)

Rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu

pemberian rangsang dapat pula berupa histogram (gambar 9) yang menggambarkan

secara langsung pengaruh lama waktu pemberian dengan % penghambatan geliat.

Page 71: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

50

0102030405060708090

100

5 10 15 30

selang waktu (menit)

Rata-rata % penghambata

n

Gambar 8. Histogram rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian rangsang

Data % penghambatan terhadap geliat pada setiap selang waktu diuji secara

statistik variansi satu arah untuk mengetahui terdapat perbedaan atau tidak.

Tabel IV. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan terhadap geliat pada penetapan selang waktu pemberian rangsang

Sumber variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata-rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar perlakuan

3081,376 3 1027,125

Error dalam percobaan

(dalam kelompok)

5213,353 8 651,669

1,576 0,269

Dari hasil uji statistik (tabel IV) diperoleh probabilitasnya lebih besar dari

0,05 (p ≥ 0,05) yang menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara keempat

kelompok tersebut. Selang waktu yang dipilih adalah 30 menit karena pada selang

waktu ini respon geliat yang diperoleh tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit.

Page 72: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

51

Respon geliat yang diperoleh juga dengan ketelitian (nilai SE) yang lebih baik dari 5,

10 dan 15 menit. Selain itu, 30 menit adalah waktu onset asetosal.

4. Penetapan dosis asetosal

Pada penelitian ini, asetosal berfungsi sebagai kontrol positif karena uji

aktivitas analgesik dengan metode rangsang kimia termasuk dalam uji golongan

analgetik non-narkotika, sehingga kontrol positif yang digunakan adalah obat yang

juga mempunyai aktivitas anlagesik dan termasuk dalam obat golongan analgetik

non-narkotika. Kontrol positif berfungsi sebagai pembanding terhadap kelompok

perlakuan dengan zat uji sehingga dapat diketahui pada dosis berapa zat uji memiliki

efek analgesik yang setara dengan asetosal.

Dosis asetosal yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosis terapi yang

biasa digunakan manusia yaitu 500 mg. Pada orientasi dosis asetosal digunakan tiga

peringkat dosis yang diperoleh dengan menaikkan dan menurunkan dosis tersebut 2

kalinya. Jadi, peringkat dosis yang digunakan adalah 250, 500 dan 1000 mg. Ketiga

dosis tersebut dikonversikan ke mencit sehingga diperoleh dosis 45, 91 dan

182 mg/kg BB. Data yang diperoleh berupa rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan

uji dan % penghambatan terhadap geliat (tabel V).

Tabel V. Rata-rata kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis asetosal

Dosis asetosal (mg/kg BB) Rata-rata jumlah kumulatif geliat (X ± SE)

Rata-rata % penghambatan terhadap geliat (X ± SE)

45 39 ± 7,82 38,75 ± 12,27 91 35,33 ± 5,20 44,51 ± 8,23 182 6,67 ± 3,72 89,53 ± 5,83

Page 73: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

52

Berdasarkan histogram rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan dosis asetosal (gambar 10), semakin tinggi dosis akan meningkatkan %

penghambatan geliat. Data persen penghambatan terhadap geliat pada setiap dosis

diuji secara statistik variansi satu arah untuk mengetahui terdapat perbedaan atau

tidak.

0

20

40

60

80

100

120

45 91 182

dosis asetosal (mg/kg BB)

% p

engh

amba

tan

gelia

t

Gambar 9. Histogram rata-rata % penghambatan terhadap geliat pada

penetapan dosis asetosal

Tabel VI. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan terhadap geliat pada penetapan dosis asetosal

Sumber variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata-rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar perlakuan

4638,848 2 2319,424

Error dalam percobaan

(dalam kelompok)

1513,418 6 252,236

9,195 0,015

Dari hasil statistik (tabel VI) diperoleh probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 (p

≤ 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara ketiga kelompok

tersebut. Selanjutnya data diuji lagi dengan menggunakan uji Scheffe dengan taraf

Page 74: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

53

keparcayaan 95 % untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang bermakna diantara

ketiganya (tabel VII).

Tabel VII. Hasil analisis uji Scheffe % penghambatan geliat pada penetapan dosis asetosal

Dosis asetosal (mg/kg BB)

45 91 182

45 - tb b 91 tb - b 182 b b -

Keterangan : b : Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) tb : Berbeda tidak bermakna (p ≥ 0,05)

Hasil pengujian menunjukkan bahwa dosis 182 mg/kg BB berbeda bermakna

dengan dosis 45 dan 91 mg/kg BB, sedangkan dosis 45 mg/kg BB berbeda tidak

bermakna dengan dosis 91 mg/kg BB. Dari hasil analisis tersebut dipilih asetosal

dengan dosis 91 mg/kg BB karena pada dosis tersebut diperoleh respon geliat dengan

ketelitian yang lebih baik dari dosis 45 mg/kg BB dan 182 mg/kg BB. Selain itu,

dosis 182 mg/kg BB sudah menimbulkan toksisitas. Dosis 182 mg/kg BB dipilih

karena menyesuaikan dengan perhitungan peringkat dosis.

B. Penetapan dosis campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging

buah asam jawa

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis yang efektif dari campuran

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan perbandingan

20% : 10%. Perbandingan 20% : 10% ini merupakan komposisi yang digunakan pada

jamu kunyit asam instant yang diproduksi oleh PT SM. Dosis efektif yang diperoleh

Page 75: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

54

dari penelitian ini akan digunakan untuk pengembangan komposisi yang diharapkan

dapat menghasilkan efek analgesik yang optimum.

Tabel VIII. Rata-rata jumlah kumulatif geliat hewan uji dan % penghambatan terhadap geliat pada kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan Rata-rata % penghambatan

geliat terhadap kontrol negatif (X ± SE)

Rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol

positif (X ± SE) I 79,93 ± 4,39 0,56 ± 5,44 II -0,17 ± 5,58 -100,21 ± 6,98 III 46,77 ± 21,87 -41,48 ± 27,39 IV 71,90 ± 8,86 -10,04 ± 11,09 V 58,47 ± 8,07 -26,85 ± 10,09

Keterangan : X : rata-rata SE : standard error I : kontrol positif (Asetosal 91 mg/kg BB) II : kontrol negatif (Aquadest) III : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 1365 mg/kg BB IV : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 2730 mg/kg BB V : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 5460 mg/kg BB

Subyek uji yang digunakan yaitu mencit betina galur Swiss umur 2-3 bulan.

Respon yang timbul berupa geliat yang menunjukkan bahwa mencit merasakan nyeri.

Sementara itu pemberian senyawa yang mempunyai aktivitas anlagesik akan

menekan atau mengurangi rasa nyeri sehingga gerakan geliat semakin sedikit. Respon

geliat diamati tiap 5 menit selama 60 menit setelah pemberian asam asetat. Data yang

diperoleh berupa jumlah kumulatif geliat pada tiap kelompok perlakuan. Jumlah

kumulatif geliat diubah dalam bentuk % penghambatan terhadap geliat menurut

Page 76: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

55

persamaan Handersoth-Forsaith (tabel VIII) dan dianalisis secara statistik dengan

variansi satu arah (tabel IX) dilanjutkan dengan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan

95 % (tabel X).

Rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif pada kelompok

perlakuan dapat pula berupa histogram (gambar 11) yang menggambarkan bahwa

campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dalam berbagai

peringkat dosis mempunyai daya analgesik.

-15-10

-505

1015202530354045505560657075808590

I II III IV V

Kelompok perlakuan

%penghambatan geliat

Gambar 10. Histogram rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif pada kelompok perlakuan

Keterangan : I : kontrol positif (Asetosal 91 mg/kg BB) II : kontrol negatif (Aquadest) III : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 1365 mg/kg BB IV : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 2730 mg/kg BB V : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 5460 mg/kg BB

Page 77: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

56

Data % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif pada setiap kelompok

perlakuan diuji secara statistik variansi satu arah untuk mengetahui terdapat

perbedaan atau tidak.

Tabel IX. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif pada kelompok perlakuan

Sumber variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata-rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar perlakuan

35687,992 4 8921,998

Error dalam percobaan

(dalam kelompok)

48396,467 40 1209,912

7,374 0.000

Dari hasil uji statistik (tabel IX) diperoleh probabilitasnya lebih kecil dari 0,05

(p ≤ 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar kelompok tersebut.

Selanjutnya data diuji lagi dengan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan 95 % untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna diantara kelompok perlakuan.

Hasil uji Scheffe (tabel X) menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif

berbeda bermakna dengan hampir semua kelompok perlakuan yang lain, kecuali

dengan dosis 1365 mg/kg BB. Sementara itu tidak terdapat perbedaan bermakna

antara ketiga kelompok perlakuan. Dosis 2730 mg/kg BB memiliki % penghambatan

geliat berbeda tidak bermakna dengan % penghambatan geliat pada dosis 5460 mg/kg

BB yang berarti kedua dosis ini mempunyai aktivitas analgesik yang setara dan bila

dibandingkan dengan kontrol positif berbeda tidak bermakna.

Page 78: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

57

Tabel X. Hasil analisis uji Scheffe % penghambatan geliat terhadap kontrol negatif pada kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan

I II III IV V

I - b tb tb tb II b - tb b b III tb tb - tb tb IV tb b tb - tb V tb b tb tb -

Keterangan : b : Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) tb : Berbeda tidak bermakna (p ≥ 0,05) I : kontrol positif (91 mg/kg BB) II : kontrol negatif (Aquadest) III : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 1365 mg/kg BB IV : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 2730 mg/kg BB V : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 5460 mg/kg BB

Dalam menentukan apakah campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa memiliki daya analgesik atau tidak, digunakan acuan yaitu

prosedur evaluasi menurut Anonim (1991) yang menyatakan bahwa pada pengujian

daya analgesik menggunakan rangsang kimia adanya efek analgesik dinyatakan

dengan persen penghambatan sebesar ≥ 50%. Persen penghambatan pada perlakuan

campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dosis 1365

mg/kg BB; 2730 mg/kg BB dan 5460 mg/kg BB berturut-turut adalah 46,77%,

71,90% dan 58,47%. Sedangkan persen penghambatan asetosal sebesar 79,93%.

Berdasarkan acuan prosedur evaluasi Anonim (1991), maka asetosal, kelompok

perlakuan dengan dosis 2730 mg/kg BB dan 5460 mg/kg BB memiliki efek

Page 79: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

58

analgesik. Sedangkan dosis 1365 mg/kg BB tidak memiliki efek analgesik karena %

penghambatannya kurang dari 50%. Selain itu pada dosis ini menunjukkan perbedaan

yang tidak bermakna dengan kontrol negatif yang tidak mempunyai efek analgesik.

Pada kelompok perlakuan dengan dosis 1365 mg/kg BB meskipun

menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna dengan asetosal tetapi dengan

menggunakan acuan prosedur evaluasi Anonim (1991) dapat diketahui bahwa pada

dosis ini tidak memiliki efek analgesik karena mempunyai persen penghambatan

kurang dari 50%. Sedangkan pada kelompok perlakuan dengan dosis 2730 mg/kg

BB dan 5460 mg/kg BB dapat diketahui bahwa dosis ini memiliki efek analgesik

karena mempunyai persen penghambatan lebih besar dari 50%.

Berdasarkan hasil perhitungan % penghambatan terhadap respon geliat hewan

uji, kemudian dihitung % perubahan daya analgesik terhadap asetosal (tabel VIII) dan

dilanjutkan dengan analisis statistik variansi satu arah. Persen perubahan daya

analgesik merupakan parameter efektifitas bahan uji dalam menekan rasa nyeri

dibandingkan dengan kontrol positif.

Tabel XI. Ringkasan analisis variansi satu arah % penghambatan geliat terhadap kontrol positif pada kelompok perlakuan

Sumber variansi

Jumlah kuadrat

Derajat bebas

Rata-rata kuadrat

F hitung Probabilitas

Antar perlakuan

56219,208 4 14054,802

Error dalam

percobaan (dalam

kelompok)

75713,306 40 1892,833

7,425 0.000

Page 80: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

59

Dari hasil uji statistik (tabel XI) diperoleh probabilitasnya lebih kecil dari 0,05

(p ≤ 0,05) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antar kelompok tersebut.

Selanjutnya data diuji lagi dengan uji Scheffe dengan taraf kepercayaan 95 % untuk

mengetahui ada tidaknya perbedaan bermakna diantara kelompok perlakuan.

Tabel XII. Hasil analisis uji Scheffe % penghambatan geliat terhadap kontrol positif pada kelompok perlakuan

Kelompok perlakuan

I II III IV V

I - b tb tb tb II b - tb b b III tb tb - tb tb IV tb b tb - tb V tb b tb tb -

Keterangan : b : Berbeda bermakna (p ≤ 0,05) tb : Berbeda tidak bermakna (p ≥ 0,05) I : kontrol positif (asetosal 91 mg/kg BB) II : kontrol negatif (aquadest) III : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 1365 mg/kg BB IV : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 2730 mg/kg BB V : campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa (20% :

10%) 5460 mg/kg BB

Hasil uji Scheffe (tabel XII) menunjukkan bahwa kelompok kontrol negatif

berbeda bermakna dengan hampir semua kelompok perlakuan yang lain, kecuali

dengan dosis 1365 mg/kg BB. Sementara itu tidak terdapat perbedaan bermakna

antara ketiga kelompok perlakuan. Dosis 2730 mg/kg BB memiliki % penghambatan

geliat berbeda tidak bermakna dengan % penghambatan geliat pada dosis 5460 mg/kg

Page 81: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

60

BB yang berarti kedua dosis ini mempunyai aktivitas analgesik yang setara dan bila

dibandingkan dengan kontrol positif berbeda tidak bermakna.

Rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol positif pada kelompok

dapat pula berupa histogram (gambar 12) yang menggambarkan bahwa perlakuan

dibandingkan dengan kontrol positif akan menunjukkan hasil yang negatif.

-120

-100

-80

-60

-40

-20

0

20

I II III IV V

Kelompok perlakuan

perubahan % daya

analgesik

Gambar 11. Histogram rata-rata % penghambatan geliat terhadap kontrol positif pada kelompok perlakuan

Keterangan : I : kontrol positif (Asetosal 91 mg/kg BB) II : kontrol negatif (Aquadest) III : campuran ekstrak rimpang kunyit dan daging buah asam Jawa (20% : 10%)

1365 mg/kg BB IV : campuran ekstrak rimpang kunyit dan daging buah asam Jawa (20% : 10%)

2730 mg/kg BB V : campuran ekstrak rimpang kunyit dan daging buah asam Jawa (20% : 10%)

5460 mg/kg BB

Page 82: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

61

Pada tabel VIII terlihat bahwa perubahan % daya analgesik campuran ekstrak

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dibandingkan dengan asetosal

pada ketiga peringkat dosis berturut-turut adalah -41,48%, -10,04%, dan -26,85%.

Perubahan % daya analgesik untuk ketiga peringkat dosis lebih kecil dibandingkan

dengan asetosal. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga peringkat dosis kurang efektif

dibanding asetosal. Namun berdasarkan perbandingan dengan kontrol negatif, maka

yang mempunyai daya analgesik yang sesuai acuan prosedur evaluasi Anonim (1991)

adalah perlakuan dengan dosis 2730 mg/kg BB dan 5460 mg/kg BB dimana kedua

dosis ini menunjukkan hubungan berbeda tidak bermakna, sehingga dosis efektif dari

campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa adalah 2730

mg/kg BB. Dosis 2730 mg/kg BB ini juga dipakai untuk menentukan komposisi

dengan metode Simplex Lattice Design.

C. Penerapan metode Simplex Lattice Design

Profil daya analgesik campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging

buah asam jawa dapat diprediksi dengan pendekatan Simplex Lattice Design,

diperlukan 5 percobaan yaitu 25% ekstrak rimpang kunyit, 25% ekstrak daging buah

asam jawa, serta kombinasi 15%-15%; 20%-10%; 10%-20% ekstrak rimpang kunyit

dan ekstrak daging buah asam jawa. Respon yang diukur adalah % penghambatan

geliat yang menggambarkan kemampuan ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging

buah asam jawa dalam menghambat rasa nyeri (analgesik).

Page 83: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

62

Tabel XIII. Komposisi ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa untuk tiap formula

Komposisi I (K1)

(100%:0%)

Komposisi II (K2)

(75%:25%)

Komposisi III (K3)

(50%:50%)

Komposisi IV (K4)

(25%:75%)

Komposisi V (K5)

(0%:100%) Kunyit 25% 20% 15% 10% 5%

Asam Jawa 5% 10% 15% 20% 25%

Dosis yang digunakan adalah 2730 mg/kg BB dari campuran ekstrak rimpang

kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10%. Komposisi

ini digunakan karena merupakan komposisi yang tertera pada jamu kunyit asam

instan, sehingga dijadikan patokan untuk menentukan dosis yang memberikan efek

analgesik. Dosis yang digunakan merupakan 2 kali dosis terapi pada manusia, karena

jika digunakan pada dosis terapi maka % penghambatan terhadap geliat tidak sesuai

dengan acuan yang tertera pada acuan prosedur evaluasi menurut Anonim (1991).

Dalam metode SLD 2 komponen, setelah didapatkan hasil pengukuran

terhadap respon analgesik maka terlebih dahulu dihitung persamaan SLD dari respon

tersebut. Berdasarkan perhitungan metode SLD maka persamaan yang diperoleh

adalah :

Y = 59,69 (A) + 34,73 (B) + 65,28 (A) (B)

Keterangan : Y : % penghambatan geliat A : komposisi ekstrak rimpang kunyit B : komposisi ekstrak daging buah asam Jawa

Page 84: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

63

Dengan persamaan yang diperoleh maka didapat dua data (tabel XVI) yaitu

data percobaan (lampiran 12) dan data teoritis (lampiran 13).

Tabel XIV. Data % penghambatan pada percobaan dan SLD Komp.1 Komp.2 Komp.3 Komp.4 Komp.5

Perc. 59,69 71,90 63,53 41,19 34,73 SLD 59,69 65,69 63,53 53,21 34,73

Keterangan : Komp. : komposisi Percobaan : % penghambatan yang diperoleh dari hasil percobaan dengan metode

rangsang kimia SLD : % penghambatan yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan

persamaan Simplex Lattice Design

Dari hasil pengukuran % penghambatan, maka dapat dibuat suatu grafik

perbandingan % penghambatan dan berbagai komposisi ekstrak rimpang kunyit dan

ekstrak daging buah asam jawa.

PROFIL DAYA ANALGESIK EKSTRAK RIMPANG KUNYIT DAN EKSTRAK DAGING BUAH ASAM

JAWA

01020304050607080

K1 K2 K3 K4 K5

KOMPOSISI

DAYA

HA

MBA

T

Profil SLDProfil percobaan

Gambar 12. Grafik Hubungan Komposisi Campuran Ekstrak Rimpang Kunyit dan Ekstrak Daging Buah Asam Jawa vs Daya Panghambatan

Page 85: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

64

Berdasarkan gambar 13 kita dapat melihat bagaimana profil efek analgesik

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa. Profil efek analgesik

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa membuka ke bawah

(cembung) dapat dikatakan bahwa semakin rendah komposisi kunyit dalam campuran

maka daya penghambatan (% penghambatan) akan semakin kecil. Bentuk kurva

cembung mengindikasikan bahwa campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa membawa efek yang meningkatkan daya penghambatan.

Berdasarkan perhitungan dengan metode Fhitung didapatkan hasil bahwa

persamaan SLD untuk % penghambatan geliat dari campuran ekstrak rimpang kunyit

dan ekstrak daging buah asam jawa regresi. Fhitung yang diperoleh adalah sebesar

3,9549, sedangkan F tabel yang diperoleh adalah 3,222, sehingga Fhitung lebih besar

daripada F tabel yang berarti ada regresi. Hal ini berarti persamaan yang diperoleh

dengan metode SLD dapat digunakan untuk menghitung komposisi campuran ekstrak

rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa yang mempunyai daya analgesik.

Berdasarkan persamaan yang diperoleh dari prediksi menggunakan Simplex

Lattice Design dapat juga diketahui data hasil respon penelitian, dimana hasil ini

dapat digunakan untuk mengetahui campuran optimum ekstrak rimpang kunyit dan

ekstrak daging buah asam jawa yang menghasilkan efek analgesik optimum. Pada

pengujian daya analgesik menggunakan rangsang kimia, adanya efek analgesik

dinyatakan dengan % penghambatan ≥ 50% (Anonim, 1991). Berdasarkan data yang

diperoleh, komposisi optimum ekstrak rimpang kunyit : ekstrak daging buah asam

jawa adalah 69 % : 31% dari 100% campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

Page 86: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

65

daging buah asam jawa. Komposisi yang digunakan merupakan campuran dari

ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa sebanyak 30%, sehingga

komposisi ekstrak rimpang kunyit : ekstrak daging buah asam jawa yang memberikan

efek analgesik optimum adalah 20,7% : 9,3%. Komposisi ini memberikan daya

analgesik sebesar 65,5791 % jika diminum pada dosis 2730 mg/kg BB.

Tabel XV. Perbandingan jamu kunyit asam dosis 2730 mg/kg BB

Hasil percobaan Hasil optimasi dengan SLD

I II III IV V

46,43 % 45,90 % 71,90 % 65.9108 % 65,91579 %

Keterangan : I = Daya penghambatan jamu kunyit asam segar II = Daya penghambatan jamu kunyit asam instan III = Daya penghambatan jamu kunyit asam ekstrak 20 %: 10% IV = Daya penghambatan jamu kunyit asam ekstrak 20% : 10% V = Daya penghambatan jamu kunyit asam ekstrak 20,7%:9,3%

Dari hasil yang diperoleh, maka antara jamu kunyit asam segar, jamu kunyit

asam instan dan jamu kunyit asam ekstrak baik hasil percobaan maupun perkiraan

dengan Simplex Lattice Design (tabel XVII) jika dibandingkan secara deskriptif,

maka terdapat perbedaan daya analgesik antara kelima kelompok jamu. Daya

penghambatan jamu kunyit asam ekstrak hasil optimasi 20 % : 10 %, secara deskriptif

tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan komposisi optimum 20,3% : 9,7%.

Jika dibandingkan dengan jamu kunyit asam ekstrak hasil percobaan, maka secara

deskriptif juga tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti komposisi 20

% : 10 % dalam bentuk campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah

Page 87: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

66

asam jawa sudah merupakan komposisi yang memiliki daya analgesik optimum jika

diminum dengan dosis 2730 mg/kg BB. Namun jika dibandingkan dengan jamu

kunyit asam segar hasil percobaan, maka jamu dari campuran ekstrak rimpang kunyit

dan ekstrak daging buah asam jawa baik hasil optimasi maupun percobaan secara

deskriptif memiliki perbedaan yang signifikan dan jika dibandingkan dengan jamu

kunyit asam instan juga memiliki perbedaan yang signifikan. Hal ini berarti ada

pengaruh proses pembuatan pada jamu kunyit asam segar dan pengaruh bahan

tambahan lain seperti Citrit acid (0,5 %), Sucrose (69,4%), Sodium Chloride (0,1%)

pada jamu kunyit asam instan.

Komposisi 20 % : 10 % ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa secara deskriptif tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan

komposisi optimum 20,3 % : 9,7 % pada dosis 2730 mg/kg BB. Hal ini berarti secara

komposisi, campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa

20% : 10% sudah dapat menimbulkan daya analgesik yang setara dengan komposisi

optimumnya jika diminum pada dosis 2730 mg/kg BB. 2730 mg/kg BB merupakan 2

dosis terapi pada manusia, artinya agar dapat memberikan daya analgesik, maka jamu

diminum 2 bungkus. Namun jika diminum pada dosis 1365 mg/kg BB (dosis terapi)

komposisi 20 % : 10 % belum dapat memberikan daya analgesik yang optimum. Oleh

karena itu disarankan adanya perbaikan baik dari segi formulasi ataupun aturan pakai.

Page 88: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dosis efektif dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam

jawa dengan komposisi 20 % : 10 % adalah 2730 mg/kg BB.

2. Dari hasil prediksi berdasarkan metode Simplex Lattice Design, komposisi campuran

20,7% : 9,3% adalah campuran yang optimum karena dapat menghasilkan %

penghambatan sebesar 65,91579 % jika diminum pada dosis 2730 mg/kg BB.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang optimasi proses pembuatan jamu

kunyit asam.

2. Penelitian mengenai daya analgesik campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak

daging buah asam jawa ini dapat dilanjutkan lagi dengan dibuat bentuk sediaan yang

lain yang lebih praktis penggunaannya.

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut lagi tentang perbandingan jamu kunyit asam

instan dan jamu kunyit asam segar dengan komposisi 20,7% : 9,3%.

4. Penelitian mengenai daya analgesik campuran ekstrak rimpang kunyit dan daging

buah asam jawa ini dapat dilanjutkan lagi dengan menggunakan dosis berulang.

67

Page 89: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

DAFTAR PUSTAKA

Angelita, K., 2005, Validasi Penetapan Kadar Parasetamol Tercampur Kunyit Asam dalam Plasma dengan Menggunakan Metode Kolorimetri Chafetz at al, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta.

Anonim, 1977, Materia Medica Indonesia, Jilid I, 47, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta. Anonim, 1991, Penapisan Farmakologi, Pengujian Fitokimia dan Pengujian Uji Klinik,

Kelompok Kerja Ilmiah Yayasan Pengembangan Obat Bahan Alam Phyto Medica, Jakarta

Anonim, 1995, Materia Medika, jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,

Jakarta Anonim, 2001, Daftar Obat Alam (DOA), edisi II, 120, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia

Badan Pimpinan Daerah Jawa Tengah Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia Dewan Pimpinan Daerah Jawa Tengah, Semarang

Anonim, 2007, Keputusan Menteri kesehatan republik Indonesia No.

381/menes/SK/III/2007 tentang Kebijakan Obat Tradisional Nasional, Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Anonim, 2008, Kunyit Asam, www.sidomuncul.com, diakses tanggal 20 Februari 2008 Bolton, S., 1990, Pharmaceutical Statistics, Marcel Dekker, Inc., New York and Basel Bruice, P.Y., 1998, Organic Chemistry, second edition, 1039-1045, Prentice Hall Inc,

New Jersey. Dollery, C., 1999, Therapeutic Drugs, 2nd

Edition, A216-A218, Churchill Livinstone, London

Erlinda, E., 2005, Optimasi Penetapan Kadar Parasetamol Tercampur Kunyit Asam

dalam Plasma Darah secara Spektrofotometri Ultraviolet dengan Aplikasi Metode Panjang Gelombang Berganda, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta

68

Page 90: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

69

Guyton, A. C., and Hall, 1996, Textbook of Medical Phisiology, diterjemahkan oleh Tengadi, L., Setiawan, I., Santosa, A., Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, Bagian II, 76, 761-762, 443, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Hargono, D., 2000, Obat Analgetik dan Antiinflamsi Nabati,

http://www.google.cdk.com diakses tanggal 22 November 2008 Hutapea, J.R., 1994, Inventaris Tanaman Obat Indonesia, jilid III, 287-289, Depkes

RI, Jakarta Lestari, C.M., 2006, Efek Analgetika Infusa Daun Asam Jawa (Tamarindus indica,

Linn) pada Mencit Betina, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta Majeed, 1995, Curcuminoids Antioxidant Phytonutrients, 9, 24, 33- 63, 67,

Nutrisciecs Publisher Inc, New Jersey. Mutschler, E., 1991, Dinamika Obat, 177-180, diterjemahkan oleh Widianto MB dan

Ranti, A.S., penerbit ITB, Bandung Neal, M.J., 2006, At a Glance Farmakologi Medis, edisi V, 64, penerbit

Erlangga,Jakarta Pine, S. H., Hendrickson, J. B., Cram, D. J., and Hammond, G. S., 1998, Organic

Chemistry 2, terbitan ke IV, 77-78, 931, 932, penerjemah Joedoli Broto, R., dan Hadiwijoyo, S. W. P., Penerbit ITB, Bandung.

Praswnato, Nurendah P.S., B. Dzulkarnain, dan Dian S., 1996, Informasi Penelitian

Komponen Jamu Pengatur Haid, http://www.google.cdk.com diakses tanggal 2 Juni 2008.

Puspitasari, A., 2007, Optimasi Ekstraksi bahan Alam, materi pada Pelatihan

Ekstraksi dan Analisis Herbal, Laboratorium Penelitian dan Pengujian Terpadu, Universitas Gadjah Mada, 28 – 29 November 2007, Yogyakarta

Putra, A.D.K., 2004, Daya Analgesik Air Perasan Umbi Wortel (Daucus carota L.)

pada Mencit Putih Betina, Skripsi, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Rang H.P., Dale M.M., Ritter J.M.,and Moore P.K., 2003, Pharmacology, edisi 5,

562-572, Churchill LivingstoneLondon Robbers, J.E., Speedie, M.K., and Tyler, V.E., 1996, Pharmacognosy and

Pharmacobiotechnology , Williams & Wilkins, Baltimore

Page 91: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

70

Rukmana, Rahmat, 1994, Kunyit, 13-15, Kanisius, Yogyakarta Soedibyo, 1998, Alam Sumber Kesehatan Manfaat dan Kegunaan, 230-231, Balai

Pustaka, Jakarta. Suharmiati, dan Handayani, L., 1998, Bahan Baku, Khasiat, dan Cara Pengolahan

Jamu Gendong: Studi Kasus di Kotamadya Surabaya , Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI, www.tempo.co.id diakses tanggal 19 Februari 2008

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2002, Obat-Obat Penting : Khasiat penggunaan dan

Efek-Efek Sampingnya, Edisi V, Cetakan ke-2, 295-310, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Turner, R.A., 1965, Screening Methods in Pharmacology, 100 – 117, Academic

Press, New York Vidiani. Y, Vani Dwi, 2006, Validasi Penetapan Kadar Parasetamol Tercampur

Kunyit Asam dalam Plasma dengan Metode Kolorimetri Menggunakan Senyawa Pengkopling Vanili, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Jogjakarta

Voigt, R, 1994, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, edisi 5, 579-580, Gajah Mada

Press, Yogyakarta Vogel, H.G., 2002, Drug Discovery and Evaluation : Pharmacological Assays,

Second Edition, 726-769, Spinger Verlag Berlin Heidelberg, New York Wilmana, P.F., 1995, Analgesik Antiinflamasi Non Steroid dan Obat Pirai dalam

Ganiswara, S. G., 1995, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, 210-212, Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

Yunita, F., 1986, Penentuan Komponen Utama Minyak Atsiri Kunyit (Curcuma

domestica Val) dengan GC-MS, Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI, www.depkes.co.id diakses tanggal 22 November 2008.

Page 92: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

71

Lampiran 1. Dokumentasi

Geliat mencit

Campuran ekstrak rimpang kunyit dan daging buah asam Jawa

Page 93: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

72

Lam 2. Data mla liat h n uji pada penetapan dosis efektif asam asetat

is 25 /kg B Dosis 50 mg/kg Dosis 100 mg/kg BB

piran ju h ge ewa

Dos mg B BB Waktu (menit) I II III I II III I II III

0-5 2 12 3 6 10 14 0 2 16 5-10 10 17 18 9 11 20 8 10 12 10-15 12 19 20 6 8 13 8 8 7 15-20 11 20 4 12 5 10 17 8 5 20-25 15 16 6 11 4 9 16 6 5 25-30 4 16 12 3 8 11 4 6 6 30-35 4 12 14 1 5 19 4 2 6 35-40 8 14 14 7 2 12 4 4 4 40-45 11 11 15 1 0 12 2 2 5 45-50 10 5 14 2 1 10 3 3 5 50-55 2 6 3 5 7 11 4 13 0 55-60 9 2 14 3 1 5 4 3 1

TOTAL 107 145 173 48 145 49 55 88 62X±SD 85 ± 52,43 64 ± 21 141 ± 33 X±SE 141 ± 19,08 85 ± 30, 88 64 ± 12,14

NPar Tests

lmogorov-Smirnov Test One-Sample Ko Geliat N 9

Mean 96.89Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 47.774

Absolute .212Positive .212

Most Extreme Differences

Negative -.176Kolmogorov-Smirnov Z .636Asymp. Sig. (2-tailed) .814

a Test distribution is Normal.

om data.

b Calculated fr

Page 94: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

73

Oneway Descriptives

eliat

G

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum25 mg/kg 3 141.67 33.126 19.125 59.38 223.96 107 17350 mg/kg 3 85.00 52.431 30.271 -45.25 215.25 48 145100 m kg g/ 3 64.00 21.000 12.124 11.83 116.17 49 88Total 9 96.89 47.774 15.925 60.17 133.61 48 173

Test of Homogeneity of Variances Geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.948 2 6 .223 AN

eliat

OVA

G

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 9684.222 2 4842.111 3.388 .104 Within Groups 8574.667 6 1429.111 Total 18258.889 8

H neous bs

Geliat

omoge Su ets

Scheffe

Subset for alpha =

.05

Kelompok N 1 100 mg/kg 3 64.0050 mg/kg 3 85.0025 mg/kg 3 141.67Sig. .115

Means for gro ogen s su re display

a arm c Me p Size 000.

ups in hom eou bsets a ed.

Uses H oni an Sam le = 3.

Page 95: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

74

Lampiran Dat uml gel ew ji a p eta se g w u p beri

5 nit 10 nit 15 nit 30 nit

3. a j ah iat h an u pad en pan lan akt em an

me me me meWaktu (menit) I II I I III III I II II I II I II II

0-5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5-10 2 1 1 2 0 0 0 0 2 2 0 1 10-15 2 0 4 8 8 2 1 1 6 5 3 2 15-20 0 0 2 8 9 3 0 1 0 3 1 7 20-25 0 2 12 0 0 1 14 0 0 4 2 325-30 0 0 8 0 0 0 6 0 0 1 1 230-35 0 5 3 5 4 0 0 1 7 3 4 2 35-40 0 2 0 2 2 0 0 1 5 1 1 1 40-45 0 2 0 1 0 0 0 2 4 0 3 0 45-50 0 2 0 3 0 1 1 0 1 1 2 4 50-55 0 0 1 3 1 1 0 2 4 6 0 0 55-60 0 0 0 2 6 4 0 5 4 0 1 1

TOTAL 4 13 13 57 48 7 3 9 36 27 21 22 X±SD 10 ± 5,19 37 ± 26,56 16 ± 17,58 23,33 ± 3,22 X±SE 10 ± 3 37 ± 15,40 6 ± 10,16 23,33 ± 1,86 1

NPar Tests

One-Sample Kolmogoro irnov Test

v-Sm

Geliat N 12

Mean 2.72Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .940

Absolute .133Positive .089

Most Extreme Differences

Negative -.133Kolmogorov-Smirnov Z .462Asymp. Sig. (2-tailed) .983

a Test distribution is Normal. Calculated from data.

b

Page 96: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

75

Onewa

De ves

eliat

y

scripti

G95% Confidence Interval for

Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 5 menit 3 10.00 5.196 3.000 -2.91 22.91 4 1310 menit 3 37.33 26.652 15.388 -28.87 103.54 7 5715 menit 3 16.00 17.578 10.149 -27.67 59.67 3 3630 menit 3 23.33 3.215 1.856 15.35 31.32 21 27Total 12 21.67 17.484 5.047 10.56 32.78 3 57

Test of Homogeneity o ces G

f Varian

eliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.507 3 8 .133 ANOVA Geliat

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 2.950 3 .983 1.161 .383 Within Groups 6.775 8 .847 Total 9.724 11

H eneous ubseScheffe

omog S ts Subset for

alpha = .05

Kelompok N 1 5 menit 3 2.1715 menit 3 2.2930 menit 3 3.1410 menit 3 3.29Sig. .561

Means for groups in homog bsets are da Uses Harmonic Mean S 3.000. a Uses Harmonic Mean S 3.000.

eneous su isplayed. ample Size =

ample Size =

Page 97: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

76

Lam . Data ata la en waktu pemberian

Waktu

piran 4 % penghamb n terhadap jum h geliat pada p etapan selang

Kelompok Perlakuan 5 menit 10 menit 15 menit 30 menit

1 93,72% 10,48% 95,29% 57,59% 2 79,58% 24,61% 85,86% 67,02% 3 79,58% 89,01% 43,46% 65,45%

X ± SE 84,29 ± 4,71 41,37 ± 24 74,87 ± 15,94 63,35 ± 2,92 ,17

NPar Tests

One v- est

-Sample Kolmogoro Smirnov T

Daya N 12

Mean 4.0464Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .66010

Absolute .254Positive .220

Most Extreme Differences

Negative -.254Kolmogorov-Smirnov Z .881Asymp. Sig. (2-tailed) .420

a Test distribution is Normal. ulated from data.

Onewa

ves Daya

b Calc

y

Descripti

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 5 menit 3 84.2933 8.16373 4.71333 64.0135 104.5732 79.58 93.7210 menit 3 41.3667 41.86084 24.16837 -62.6214 145.3547 10.48 89.0115 menit 3 74.8700 27.60747 15.93918 6.2892 143.4508 43.46 95.2930 menit 3 63.3533 5.05255 2.91709 50.8021 75.9046 57.59 67.02Total 12 65.9708 27.46027 7.92710 48.5234 83.4183 10.48 95.29

Page 98: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

77

Test of Homogeneity of Variances Daya

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.078 3 8 .050

ANOVA

ya

Da

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 2.079 3 .693 2.043 .187 Within Groups 2.714 8 .339 Total 4.793 11

Homogeneous Subsets

D S

aya

cheffe Subset for

alpha = .05

Kelompok N 1 10 menit 3 3.347130 menit 3 4.146515 menit 3 4.26055 menit 3 4.4313Sig. .237

Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 99: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

78

Lampiran 5. Data jumlah geliat hewa uji p a pe tapa osis ktif etosa

D is 45 /kg BB Dosis 91 mg/kg BB sis 1 mg/

n ad ne n d efe as l

os mg Do 82 kg BB

Waktu (

I I III menit)

I II II I II II I II 0-5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5-10 13 2 2 3 3 2 0 1 0 10-15 9 7 5 1 2 1 0 3 0 15-20 6 10 6 1 4 2 0 2 0 20-25 4 10 0 8 10 3 0 1 0 25-30 2 5 3 0 2 8 0 2 2 30-35 0 6 1 0 2 10 1 0 0 35-40 2 1 2 1 0 2 1 4 3 40-45 1 1 1 0 1 2 0 4 1 45-50 2 3 2 0 1 3 1 2 0 50-55 0 2 0 6 0 3 0 0 0 55-60 0 3 3 15 0 3 0 1 0

TOTAL 40 52 25 39 25 42 2 14 4

X±SD 39 ± 13,53 35,33 ± 9,07 6,67 ± 6,43

X±SE 39 ± 7,82 35,33 ± 5,20 6,67 ± 3,72

NPar Tests

ne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

O

Geliat N 9

Mean 27.00Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 17.656

Absolute .196Positive .126

Most Extreme Differences

Negative -.196Kolmogorov-Smirnov Z .588Asymp. Sig. (2-tailed) .879

a Test distribution is Normal.

Calculated from data.

b

Page 100: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

79

Oneway

D tives Geliat

escrip

95% C ce Intervonfiden al for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 45 mg/kg 3 39.00 13.528 7.810 5.40 72.60 25 5291 mg/kg 3 35.33 9.074 5.239 12.79 57.87 25 42182 mg/kg 3 6.67 6.429 3.712 -9.30 22.64 2 14Total 9 27.00 17.656 5.885 13.43 40.57 2 52

Test of Homogeneity of Variances Geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.647 2 6 .557

A VA

eliat

NO

G

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1880.667 2 940.333 9.199 .015 Within Groups 613.333 6 102.222 Total 2494.000 8

Post Hoc Tests u aris D VariaScheffe

M ltiple Comp ons

ependent ble: Geliat

95% C e Inteonfidenc rval

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 91 mg/kg 3.667 8.255 .908 -22.81 30.1445 mg/kg 182 mg/kg 32.333(*) 8.255 .022 5.86 58.81

91 mg/kg 45 mg/kg -3.667 8.255 .908 -30.14 22.81182 mg/kg 28.667(*) 8.255 .037 2.19 55.14

182 mg/kg 45 mg/kg -32.333(*) 8.255 .022 -58.81 -5.8691 mg/kg -28.667(*) 8.255 .037 -55.14 -2.19

The mean difference is sign* ificant at the .05 level.

Page 101: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

80

Homogeneous Su

Geliat Schef

bsets

fe

Subset for alpha = .05 Kelompok N 1 2 182 mg/kg 3 6.67 91 mg/kg 3 35.3345 mg/kg 3 39.00Sig. 1.000 .908

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

a

Page 102: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

81

Lampiran 6. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat pada penetapan dosis ektif asetosa

NPar Tests

ne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ef l

O

Daya N 9

Mean 57.5956Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 27.73145

Absolute .196Positive .196

Most Extreme Differences

Negative -.126Kolmogorov-Smirnov Z .588Asymp. Sig. (2-tailed) .880

a Test distribution is Normal.

lated from data.

Oneway

es Daya

b Calcu

Descriptiv

95% C e Interval for onfidencMean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum 45 mg/kg 3 38.7500 21.24855 12.26785 -14.0343 91.5343 18.33 60.7491 mg/kg 3 44.5067 14.25519 8.23024 9.0948 79.9185 34.03 60.74182 mg/kg 3 89.5300 10.09939 5.83089 64.4417 114.6183 78.01 96.86Total 9 57.5956 27.73145 9.24382 36.2793 78.9118 18.33 96.86

Dosis Asetosal Kelompok 45 mg/kg BB 91 mg/kg BB 182 mg/kg BB Perlakuan

1 37,18 % 38,75 % 96,86 % 2 18,33 % 60,74 % 78,01 % 3 34,03 % 93,72 % 60,74 %

X ± S 44,51 ± 8,23 89,53 ± 5,83 E 38,75 ± 12,27

Page 103: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

82

Test of Homogeneity of Variances Daya

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.646 2 6 .557

ANOVA Daya

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 4638.848 2 2319.424 9.195 .015 Within Groups 1513.418 6 252.236 Total 6152.266 8

P T Multip isons D VariablScheffe

ost Hoc ests le Compar

ependent e: Daya

95% e Int Confidenc erval

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 91 mg/kg -5.75667 12.96756 .908 -47.3470 35.833645 mg/kg 182 mg/kg -50.78000(*) 12.96756 .022 -92.3703 -9.1897

91 mg/kg 45 mg/kg 5.75667 12.96756 .908 -35.8336 47.3470182 mg/kg -45.02333(*) 12.96756 .037 -86.6136 -3.4330

182 mg/kg 45 mg/kg 50.78000(*) 12.96756 .022 9.1897 92.370391 mg/kg 45.02333(*) 12.96756 .037 3.4330 86.6136

* The mean difference is significant at the .05 level. H eneous b

Daya

omog Su sets

Scheffe

Subset for alpha = .05 Kelompok N 1 2 45 mg/kg 3 38.7500 91 mg/kg 3 44.5067 182 mg/kg 3 89.5300Sig. .908 1.000

Means for ogeneous subsets are displayed.

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

groups in hom

Page 104: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

83

Lampiran 7. Data % penghambatan ositif dan negative te jumlah

KeloPerlakuan

kontrol p rhadapgeliat

mpok Asetosal Aquadest

1 82,72% 4,19% 2 84,29% -14,65% 3 74,87% 1,05% 4 87,44% 5,76% 5 78,01% 5,76% 6 90,58% -33,50% 7 100% 5,76% 8 63,88% 27,75% 9 57,59% -3,66%

X ± SE 79,93 ± 4,39 -0,17± 5,58

Page 105: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

84

Lampiran 8. Data jumlah geliat hewan uji setelah pemberian asam asetat pada semua kelompok perlakuan Kunyit : Asam (20% : 10%)

Aquadest Asetosal 91 mg/kg BB Dosis 1365 mg/kg BB Dosis 2730 mg/kg BB Dosis 5460 mg/kg BB Waktu

(menit) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9

0-5 1 2 18 6 1 5 2 4 10 0 0 2 0 0 0 0 2 0 0 0 9 0 2 2 0 0 7 1 1 0 0 2 5 0 2 0 0 0 1 2 4 0 2 25 0

5-10 14 13 7 8 15 16 7 9 21 0 0 2 0 1 0 0 7 9 2 5 10 1 15 8 2 0 31 1 3 4 3 3 8 0 6 7 5 5 9 13 7 3 2 8 0

10-15 13 5 8 9 7 17 16 3 16 3 2 6 2 0 1 0 4 4 0 4 15 3 5 7 2 1 18 3 4 3 5 6 9 2 7 5 0 0 3 5 8 2 8 6 4

15-20 7 13 8 6 4 9 10 8 4 0 0 1 2 1 0 0 1 2 0 2 7 2 6 6 0 0 15 1 0 3 2 3 3 0 8 8 2 2 3 3 4 3 3 0 2

20-25 9 8 2 5 0 12 4 3 0 1 2 2 1 1 1 0 2 0 0 0 1 3 1 4 0 0 11 0 0 4 0 3 5 0 1 8 3 3 3 0 4 1 2 1 0

25-30 9 6 3 5 5 4 5 3 5 2 2 1 0 3 0 0 1 5 0 0 3 0 0 3 1 0 11 0 2 1 1 0 4 0 3 5 5 5 4 2 3 2 0 2 0

30-35 2 5 4 4 3 5 7 8 4 1 4 2 0 0 0 0 4 0 1 1 2 2 1 1 1 0 3 2 1 1 1 1 8 0 1 4 2 2 3 1 2 1 0 1 0

35-40 3 3 2 6 4 3 2 0 0 2 0 0 1 2 0 0 0 2 0 0 3 1 2 3 0 0 10 2 2 0 0 1 5 0 0 3 1 1 2 0 1 2 1 0 0

40-45 0 4 6 4 5 8 3 2 3 0 0 0 0 4 2 0 1 0 0 0 4 0 1 0 2 0 6 2 1 1 0 2 3 0 1 4 0 0 2 0 2 0 1 1 1

45-50 0 5 3 3 6 2 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 0 0 4 0 1 1 1 1 12 2 1 0 0 1 2 0 0 3 2 2 4 0 5 0 1 1 0

50-55 0 3 2 3 5 1 2 2 2 0 0 0 2 2 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 5 2 0 0 0 2 3 0 0 0 3 3 2 1 4 0 0 2 0

55-60 3 5 0 1 5 3 1 4 0 2 0 0 0 0 0 0 1 2 0 0 0 0 0 0 3 0 5 1 0 0 0 1 3 0 0 0 2 2 1 0 4 0 0 2 0

Total 61 72 63 60 60 85 60 46 66 11 10 16 8 14 6 0 23 27 3 59 12 12 34 35 13 3 134 17 15 17 12 25 59 2 10 4 25 11 37 27 48 14 20 49 7

X±SD 63,67 ± 10,55 12,78 ± 8,38 33,89 ± 41,77 17,89 ± 16,93 26,44 ± 15,41

X±SE 63,67 ± 3,52 12,7 ± 8 ± 2,79 33,89 ± 13,92 17,89 ± 5,64 26,44 ± 5,14

Page 106: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

85

Analisis Dosis Kunyit : Asam (20% : 10%) dengan kontrol

NPar Tests

ne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

O

Geliat N 45

Mean 30.93Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 27.799

Absolute .181Positive .181

Most Extreme Differences

Negative -.133Kolmogorov-Smirnov Z 1.213Asymp. Sig. (2-tailed) .106

a Test distribution is Normal.

ulated from data.

Oneway

escrip

t

b Calc

D tives Gelia

95% Co ce Intervanfiden l for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Aquadest 9 63.67 10.548 3.516 55.56 71.77 46 85Asetosal 91 mg/kg BB 9 12.78 8.378 2.793 6.34 19.22 0 27Dosis 1365 mg/kg BB 9 33.89 41.769 13.923 1.78 66.00 3 134Dosis 2730 mg/kg BB 9 17.89 16.930 5.643 4.88 30.90 2 59Dosis 5460 mg/kg BB 9 26.44 15.412 5.137 14.60 38.29 7 49Total 45 30.93 27.799 4.144 22.58 39.29 0 134

Test of Homogeneity of Variances

Geliat

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.022 4 40 .059

Page 107: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

86

A VA G

NO

eliat

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 14401.244 4 3600.311 7.347 .000 Within Groups 19601.556 40 490.039 Total 34002.800 44

Multiple Comparisons

endent Varieffe

Post Hoc Tests

DepSch

able: Geliat

95% e IntervConfidenc al

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound Asetosal 91 mg/kg BB 50.889(*) 10.435 .001 17.20 84.58Dosis 1365 mg/kg BB 29.778 10.435 .108 -3.91 63.47Dosis 2730 mg/kg BB 45.778(*) 10.435 .003 12.09 79.47

Aquadest

Dosis 5460 mg/kg BB 37.222(*) 10.435 .023 3.53 70.91Asetosal 91 mg/kg BB Aquadest -50.889(*) 10.435 .001 -84.58 -17.20

Dosis 1365 mg/kg BB -21.111 10.435 .407 -54.80 12.58Dosis 2730 mg/kg BB -5.111 10.435 .993 -38.80 28.58Dosis 5460 mg/kg BB -13.667 10.435 .787 -47.36 20.03

Dosis 1365 mg/kg BB Aquadest -29.778 10.435 .108 -63.47 3.91Asetosal 91 mg/kg BB 21.111 10.435 .407 -12.58 54.80Dosis 2730 mg/kg BB 16.000 10.435 .673 -17.69 49.69Dosis 5460 mg/kg BB 7.444 10.435 .972 -26.25 41.14

Dosis 2730 mg/kg BB Aquadest -45.778(*) 10.435 .003 -79.47 -12.09Asetosal 91 mg/kg BB 5.111 10.435 .993 -28.58 38.80Dosis 1365 mg/kg BB -16.000 10.435 .673 -49.69 17.69Dosis 5460 mg/kg BB -8.556 10.435 .953 -42.25 25.14

Dosis 5460 mg/kg BB Aquadest -37.222(*) 10.435 .023 -70.91 -3.53Asetosal 91 mg/kg BB 13.667 10.435 .787 -20.03 47.36Dosis 1365 mg/kg BB -7.444 10.435 .972 -41.14 26.25Dosis 2730 mg/kg BB 8.556 10.435 .953 -25.14 42.25

* The mean difference is significant at the .05 level.

Page 108: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

87

Homogeneous Subsets

Geliat Scheffe

Subset for alpha = .05 Kelompok N 1 2 Asetosal 91 mg/kg BB 9 12.78 Dosis 2730 mg/kg BB 9 17.89 Dosis 5460 mg/kg BB 9 26.44 Dosis 1365 mg/kg BB 9 33.89 33.89Aquadest 9 63.67Sig. .407 .108

M

a Uses Harmo

eans for groups in homogeneous subsets are displayed.

nic Mean Sample Size = 9.000.

Page 109: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

88

Lampiran 9 ng ter h g mu perlakuan Kunyit : Asam (20% : 10%

% peng an gelia

. Data % pe hambatan hadap jumla eliat pada se)

a kelompok

hambat t Kelo pok

Perlakuan A 1365 g 27 g 54 g m

Asetosal quadest mg/kBB

30 mg/kBB

60 mg/kBB

1 82,72% 4,19% 95,29% 73,30% 60,74% 2 84,29% -14,65% 7,33% 76,44% 82,72% 3 7 4,87% 1,05% 81,15% 73,30% 41,89% 4 87,44% 5,76% 81,15% 81,15% 57,59% 5 78,01% 5,76% 46,60% 60,74% 24,61% 6 90,58% -33,50% 45,03% 96,86% 23,04% 7 100% 5,76% 79,58% 84,29% 78,01% 8 63,88% 27,75% 95,29% 93,72% 68,59% 9 57,59% -3,66% -110,46% 7,33% 89,01%

X ± SE 79,93 ± 4,39 -0,17± 5,58 46,77 ± 21,87 71,90 ± 8,86 58,47 ± 8,07 NPar Tests

Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample

Daya N 45

Mean 51.3807Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 43.71511

Absolute .181Positive .133

Most Extreme Differences

Negative -.181Kolmogorov-Smirnov Z 1.213Asymp. Sig. (2-tailed) .105

a Test distribution is Normal.

Calculated from data.

b

Page 110: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

89

One

way

Daya

Descriptives

95% ce Inte Confiden rval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Asetosal 9 79.9311 13.15955 4.38652 69.8158 90.0464 57.59 100.00Aquadest 9 -.1711 16.72669 5.57556 -13.0284 12.6862 -33.50 27.75Dosis 1365 mg/kg BB 9 46.7733 65.60172 21.86724 -3.6526 97.1993 -110.46 95.29Dosis 2730 mg/kg BB 9 71.9033 26.59077 8.86359 51.4639 92.3428 7.33 96.86Dosis 5460 mg/kg BB 9 58.4667 24.20637 8.06879 39.8600 77.0733 23.04 89.01Total 45 51.3807 43.71511 6.51666 38.2472 64.5141 -110.46 100.00

Test o gen arian

aya

f Homo eity of V ces

D

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.182 4 36 .335

ANOV D

A

aya

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 35687.992 4 8921.998 7.374 .000 Within Groups 48396.475 40 1209.912 Total 84084.467 44

Page 111: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

90

Post Hoc Tests

Multi

endent Varieffe

ple Comparisons

DepSch

able: Daya

95 e Int% Confidenc erval

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound Aquadest 80.10222(*) 16.39723 .001 27.1620 133.0424Dosis 1365 mg/kg BB 33.15778 16.39723 .408 -19.7824 86.0980Dosis 2730 mg/kg BB 8.02778 16.39723 .993 -44.9124 60.9680

Asetosal

Dosis 5460 mg/kg BB 21.46444 16.39723 .787 -31.4758 74.4047Aquadest Asetosal -80.10222(*) 16.39723 .001 -133.0424 -27.1620

Dosis 1365 mg/kg BB -46.94444 16.39723 .106 -99.8847 5.9958Dosis 2730 mg/kg BB -72.07444(*) 16.39723 .003 -125.0147 -19.1342Dosis 5460 mg/kg BB -58.63778(*) 16.39723 .023 -111.5780 -5.6976

Dosis 1365 mg/kg BB Asetosal -33.15778 16.39723 .408 -86.0980 19.7824Aquadest 46.94444 16.39723 .106 -5.9958 99.8847Dosis 2730 mg/kg BB -25.13000 16.39723 .674 -78.0702 27.8102Dosis 5460 mg/kg BB -11.69333 16.39723 .972 -64.6336 41.2469

Dosis 2730 mg/kg BB Asetosal -8.02778 16.39723 .993 -60.9680 44.9124Aquadest 72.07444(*) 16.39723 .003 19.1342 125.0147Dosis 1365 mg/kg BB 25.13000 16.39723 .674 -27.8102 78.0702Dosis 5460 mg/kg BB 13.43667 16.39723 .953 -39.5036 66.3769

Dosis 5460 mg/kg BB Asetosal -21.46444 16.39723 .787 -74.4047 31.4758Aquadest 58.63778(*) 16.39723 .023 5.6976 111.5780Dosis 1365 mg/kg BB 11.69333 16.39723 .972 -41.2469 64.6336Dosis 2730 mg/kg BB -13.43667 16.39723 .953 -66.3769 39.5036

* The mean difference is significant at the .05 level.

Homogeneous Subsets Daya Scheffe

Subset for alpha = .05 Kelompok N 1 2 Aquadest 9 -.1711 Dosis 1365 mg/kg BB 9 46.7733 46.7733Dosis 5460 mg/kg BB 9 58.4667Dosis 2730 mg/kg BB 9 71.9033Asetosal 9 79.9311Sig. .106 .408

Means

a Uses Harmo

for groups in homogeneous subsets are displayed.

nic Mean Sample Size = 9.000.

Page 112: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

91

Lamp ata % an da ter l p

Perubahan % daya analgesik terhadap k sitif

iran 10. D Perubah ya analgesik hadap kontro ositif

ontrol poKeloPerlakuan Asetosal Aquadest 1365 27 g 54 g

mpok mg/kg

BB 30 mg/k

BB 60 mg/k

BB 1 3,50% -94,76% 19,22% -8,29% -24,01% 2 5,45% -118,33% -90,83% -4,37% 3,49% 3 -1,33% -98,69% 1,53% -8,29% -47,59% 4 9.40% -92,79% 1,53% 1,53% -27,95% 5 -2,40% -92,79% -41,70% -24,01% -69,21% 6 13,32% -141,91% -43,66% 21,18% -71,17% 7 25,11% -92,79% -0,44% 5,45% -2,40% 8 -20,08% -65,28% 19,22% 17,25% -14,19% 9 -27,95% -104,58% -238,20% -90,83% 11,36%

X ± SE 0,56 ± 5,44 -100,21 ± 6,98 -41,48±27,39 -10,04±11,09 -26,85±10,09

NPar Tests One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Daya N 45

Mean -35.6062Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 54.75825

Absolute .180Positive .134

Most Extreme Differences

Negative -.180Kolmogorov-Smirnov Z 1.207Asymp. Sig. (2-tailed) .108

a Test distribution is Normal.

Calculated from data. b

Page 113: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

92

Oneway Descriptives

Daya

95 ce Inte% Confiden rval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Asetosal 91 mg/kg BB 9 .5578 16.30715 5.43572 -11.9770 13.0926 -27.95 25.11Aquadest 9 -100.2133 20.92728 6.97576 -116.2995 -84.1272 -141.91 -65.28Dosis 1365 mg/kg BB

9 -41.4811 82.07616 27.35872 -104.5704 21.6082 -238.20 19.22

Dosis 2730 mg/kg BB 9 -10.0422 33.26728 11.08909 -35.6137 15.5293 -90.83 21.18Dosis 5460 mg/kg BB 9 -26.8522 30.28336 10.09445 -50.1301 -3.5744 -71.17 11.36Total 45 -35.6062 54.75825 8.16288 -52.0574 -19.1550 -238.20 25.11

Te en f Varian

aya

st of Homog eity o ces

D

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.000 3 11 .077

ANOV D

A

aya

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 56219.208 4 14054.802 7.425 .000 Within Groups 75713.306 40 1892.833 Total 131932.51

3 44

Page 114: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

93

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: Daya Scheffe

95 e In% Confidenc terval

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound Aquadest 100.77111(*

) 20.50925 .001 34.5548 166.9874

Dosis 1365 mg/kg BB 42.03889 20.50925 .394 -24.1774 108.2552Dosis 2730 mg/kg BB 10.60000 20.50925 .992 -55.6163 76.8163

Asetosal 91 mg/kg BB

Dosis 5460 mg/kg BB 27.41000 20.50925 .774 -38.8063 93.6263Aquadest Asetosal 91 mg/kg BB -

100.77111(*)

20.50925 .001 -166.9874 -34.5548

Dosis 1365 mg/kg BB -58.73222 20.50925 .106 -124.9485 7.4841Dosis 2730 mg/kg BB -90.17111(*) 20.50925 .003 -156.3874 -23.9548Dosis 5460 mg/kg BB -73.36111(*) 20.50925 .023 -139.5774 -7.1448

Dosis 1365 mg/kg BB Asetosal 91 mg/kg BB -42.03889 20.50925 .394 -108.2552 24.1774Aquadest 58.73222 20.50925 .106 -7.4841 124.9485Dosis 2730 mg/kg BB -31.43889 20.50925 .674 -97.6552 34.7774Dosis 5460 mg/kg BB -14.62889 20.50925 .972 -80.8452 51.5874

Dosis 2730 mg/kg BB Asetosal 91 mg/kg BB -10.60000 20.50925 .992 -76.8163 55.6163Aquadest 90.17111(*) 20.50925 .003 23.9548 156.3874Dosis 1365 mg/kg BB 31.43889 20.50925 .674 -34.7774 97.6552Dosis 5460 mg/kg BB 16.81000 20.50925 .953 -49.4063 83.0263

Dosis 5460 mg/kg BB Asetosal 91 mg/kg BB -27.41000 20.50925 .774 -93.6263 38.8063Aquadest 73.36111(*) 20.50925 .023 7.1448 139.5774Dosis 1365 mg/kg BB 14.62889 20.50925 .972 -51.5874 80.8452Dosis 2730 mg/kg BB -16.81000 20.50925 .953 -83.0263 49.4063

• The mean difference is significant at the .05 level.

Homogeneous Subsets Daya Scheffe

Subset for alpha = .05 Kelompok N 1 2 Aquadest 9 -100.2133 Dosis 1365 mg/kg BB 9 -41.4811 -41.4811Dosis 5460 mg/kg BB 9 -26.8522Dosis 2730 mg/kg BB 9 -10.0422Asetosal 91 mg/kg BB 9 .5578Sig. .106 .394

Means for groups in

a Uses Harmonic Mean Sample Size = 9.000.

homogeneous subsets are displayed.

Page 115: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

94

Lampiran 11. Data jumlah geliat hewan uji setelah pemberian asam asetat pada ua m e an ga p S

Waktu (menit)

0-5 10-15 15-20 20-25 2 3 5 35-40 40-45 45-50 5 5 5 0 T X± D X± E

sem kelo pok p rlaku den n kom osisi LD

5-10 5-30 0-3 0-5 5-6 otal S S

1 14 13 7 9 9 2 3 0 0 0 3 61 2 13 5 13 8 6 5 3 4 5 3 5 72 18 7 8 8 2 3 4 2 6 3 2 0 63 6 8 9 6 5 5 4 6 4 3 3 1 60 1 15 7 4 0 5 3 4 5 6 5 5 60 5 16 17 9 12 4 5 3 8 2 1 3 85 2 7 16 10 4 5 7 2 3 1 2 1 60 4 8 3 8 3 3 8 0 2 0 2 4 48

Aquadest

63,67± 10,55

63,67 ±

3,52

10 21 16 4 0 5 4 0 3 1 2 0 66

0 0 3 0 1 2 1 2 0 0 0 2 11 0 0 2 0 2 2 4 0 0 0 0 0 10 2 2 6 1 2 1 2 0 0 0 0 0 16 0 0 2 2 1 0 0 1 0 2 0 0 8 0 1 0 1 1 0 0 2 4 2 0 0 14 0 0 1 0 1 0 0 0 2 1 1 0 6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2 4 1 2 5 4 0 1 0 0 1 23

Asetosal 91 mg/kg

BB 12,78 ± 8,38

12,78 ± 2,79

0 0 4 2 0 3 0 2 0 1 2 2 27

0 10 11 0 2 3 5 0 0 2 2 7 42 3 15 8 4 4 2 3 3 3 0 0 1 46 0 3 3 2 0 0 1 0 0 0 0 0 9 2 5 4 5 1 0 2 0 0 0 0 1 20 0 4 5 2 0 0 0 0 0 0 0 0 11 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 3 0 1 2 3 4 3 5 0 2 0 2 2 24 2 6 7 8 1 3 1 0 1 0 0 0 29

Kunyit : Asam (25%: 5 %)

25,67 ± 16,54

25,67 ±

5,51

0 7 5 8 8 5 4 3 0 3 0 0 47

0 3 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 8 1 2 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 3 0 2 0 0 1 0 0 0 0 0 6 0 3 5 0 2 4 2 0 0 0 0 4 23 0 6 8 4 0 2 4 4 2 2 2 3 37 1 9 5 3 2 1 5 0 0 0 0 1 27 0 6 4 2 1 1 1 1 0 1 1 0 2 0 7 3 2 3 3 4 0 0 1 0 2 10

Kunyit : Asam (15%: 15%)

23,22 ± 17,49

23,22 ±

5,83

4 14 12 8 3 5 5 1 2 2 0 4 4

2 12 10 7 5 11 3 3 1 3 0 4 61 0 4 6 4 1 0 0 0 0 0 0 0 15 3 3 12 5 6 7 3 5 4 4 5 0 57 5 3 4 2 4 5 2 1 0 3 1 0 30 3 5 10 14 2 3 2 0 0 0 0 0 39 1 4 5 5 2 3 2 0 0 0 0 0 22 4 20 13 8 1 2 2 1 2 2 3 3 61 3 14 11 5 2 4 1 1 1 2 2 0 46

Kunyit : Asam (5%: 25%)

41,56 ± 16,75

41,56 ± 5,58

4 10 9 2 0 4 1 1 4 2 6 0 43

Page 116: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

95

Lampiran 12. Data % penghambatan terhadap jumlah geliat pada semua kelompok

perlakuan dengan kom

Komposisi Kunyit dan Asam

posisi menurut metode SLD

Kelo pok Perlakuan

mF1 F3 F5

1 34,03% 87,44% 4,19% 2 27,75% 92,15% 76,44% 3 85,86% 90,58% 10,48% 4 68,59% 63,88% 52,88% 5 82,72% 41,89% 38,75% 6 95,29% 57,59% 65,45% 7 62,31% 71,73% 4,19% 8 54,45% 60,74% 27,75% 9 26,18% 5,76% 32,46%

X 59,69 ± 8,66 4,73 ± 8,77 ± SE 63,53 ± 9,16 3

mposisi Kunyit : AsaKo m KeloPerlakuan

mpok F2 F4

1 73,30% 43,46% 2 76,44% 32,46% 3 73,30% 32,46% 4 81,15% 79,58% 5 60,74% 60,74% 6 96,86% 57,59% 7 84,29% 4,19% 8 93,72% 27,75% 9 7,33% 32,46%

X ± SE 71,90 ± 8,86 41,19 ± 7,37

Page 117: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

96

Lampiran 13. Perhitungan Persamaan p a Sim lex L ttice Design

sisi ek ak daging bu As

Y = pon (da amba it-As

% pen an gel

Keterangan :

A = komposisi ekstrak rimpang Kunyit

B = kompo str ah am Jawa

res ya pengh tan) Kuny am

ghambat iat Perlakuan F1 F2 F3 F4 F5

1 34,03% 73,30% 87,44% 43,46% 4,19% 2 27,75% 76,44% 92,15% 32,46% 76,44% 3 85,86% 73,30% 90,58% 32,46% 10,48% 4 68,59% 81,15% 63,88% 79,58% 52,88% 5 82,72% 60,74% 41,89% 60,74% 38,75% 6 95,29% 96,86% 57,59% 57,59% 65,45% 7 62,31% 84,29% 71,73% 4,19% 4,19% 8 54,4 93,72% 5% 60,74% 27,75% 27,75% 9 26,1 7,33% 8% 5,76% 32,46% 32,46%

X ± SE 59,69 ± 8,66 ,90 ± 8,8671 63,53 ± 9,16 41,19 ± 7,37 34,73 ± 8,77 Y untuk 100 % A = 59,69 %

Y untuk 100 % B = 34,73 %

50 % B = 63,53 %

0 % A

b (B) + ab (A) (B)

9,69 = a (1) + b (0) + ab (1) (0)

2 0 % B

b (B) + ab (A) (B)

(0) (1)

Y untuk 50% A :

1. F1 : 10

A = 1

B = 0

Y = a (A) +

5

a = 59,69

. F5 : 10

A = 0

B = 1

Y = a (A) +

34,73 = a (0) + b (1) + ab

b = 34,73

Page 118: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

97

3

(B)

,5) + 34,73 x (0,5) + ab (0,5) (0,5)

45 + 17,365 + ab (0,25)

3,53 = 47,21 + ab (0,25)

65,28 (A) (B)

Berdasarkan persamaan SLD yang didapat, perhitungan respon untuk formula :

1

+ 34,73 (B) + 65,28 (A) (B)

= 44,77 + 8,68 + 12,24

ercobaan : 71,90 %

2

+ 34,73 (B) + 65,28 (A) (B)

Menurut percobaan : 41,19 %

. F3 : 50 % A dan 50 % B

A = 0,5

B = 0,5

Y = a (A) + b (B) + ab (A)

63,53 = 59,69 x (0

63,53 = 29,8

6

16,32 = ab (0,25)

ab = 65,28

Jadi persamaan SLD :

Y = 59,69 (A) + 34,73 (B) +

. F2 : 75 % A dan 25 % B

A= 0,75

B= 0,25

Y = 59,69 (A)

Y = 59,69 x (0,75) + 34,73 x (0,25) + 65,28 (0,75) (0,25)

Y

Y = 65,69 %

Menurut p

. F4 : 25 % A dan 75 % B

A = 0,25

B = 0,75

Y = 59,69 (A)

Y = 59,69 x (0,25) + 34,73 x (0,75) + 65,28 (0,25) (0,75)

Y = 14,92 + 26,05 + 12,24

Y = 53,21 %

Page 119: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

98

Lampiran 14. Data Uji Regresi Persamaan menggunakan metode Fhitung

ij an percobaan 2 = kuadrat dari yij setiap formula

b rdasarkan pendekatan SLD (Simplex Lattice Design)

ku at dari ŷ

Keterangan :

y = hasil berdasark

y

ŷ = hasil e

ŷ2 = adr

SStotal = N

y∑ −2 y∑ 2)(

Sregresi Ny∑S = y∑ −2

2)(

ersamaan SLD

N = ( formula) x (

F(p-1,N-p) hitung (dengan taraf kepercayaan 95 %)

Keterangan : P = ∑ formula yang digunakan untuk menghitung p

∑ ∑ r eplikasi tiap formula)

Ho : Persamaan Y = 69 (A) + 3 ) + 65, ) tidak

HI : Persamaan Y = 5 69 (A) + 3 ) + 65, ) regres

FORMULA Replikasi

59, 4,73 (B 28 (A) (B regresi

9, 4,73 (B 28 (A) (B i

yij y2 ŷ ŷ2

I

9 26,18 685,39 59,69 3562,90

1

2

3

4

5

6

7

8

34,03

27,75

85,86

68,59

82,72

95,29

62,31

54,45

1158,04

770,06

7371,94

4704,59

6842,60

9080,18

3882,54

2964,80

59,69

59,69

59,69

59,69

59,69

59,69

59,69

59,69

3562,90

3562,90

3562,90

3562,90

3562,90

3562,90

3562,90

3562,90

Page 120: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

99

II

3689,35

1

2

3

4

5

6

7

8

9

73,30

76,44

73,30

81,15

60,74

96,86

84,29

93,72

7,33

5372,89

5843,07

5372,89

6585,32

9381,86

7104,80

8783,44

53,73

65,69

65,69

65,69

65,69

65,69

65,69

65,69

65,69

65,69

4315,18

4315,18

4315,18

4315,18

4315,18

4315,18

4315,18

4315,18

4315,18

III

1754,77

1

2

3

4

5

6

7

8

9

87,44

92,15

90,58

63,88

41,89

57,59

71,73

60,74

5,76

7645,75

8491,62

8204,74

4080,65

3316,61

5145,19

3689,35

33,18

63,53

63,53

63,53

63,53

63,53

63,53

63,53

63,53

63,53

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

IV

6

7

8

9

57,59

4,19

27,75

32,46

1053,65

3316,61

17,56

770,06

1053,65

53,21

53,21

53,21

53,21

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

1

2

3

4

5

43,46

32,46

32,46

79,58

60,74

1888,77

1053,65

6332,98

3689,35

53,21

53,21

53,21

53,21

53,21

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

2831,30

Page 121: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

100

V

6

7

8

9

4,19

27,75

32,46

17,56

770,06

1053,65

34,73

34,73

34,73

1206,17

1206,17

1206,17

1

2

3

4

5

4,19

76,44

10,48

52,88

38,75

65,45

17,56

5843,07

109,83

2796,29

1501,56

4283,70

34,73

34,73

34,73

34,73

34,73

34,73

1206,17

1206,17

1206,17

1206,17

1206,17

1206,17

JUMLAH 2439,35 167578,91 2491,65 143564,49

SStotal = N

yy ∑∑ −

22 )(

= 17,3534745

42,595042891,16757895X

)35,2439(91,1675782

=−=−

SSregresi = N

y ∑ y∑ −2 ( 2)

= 83,560145

72,6202 831949,4 =−

derajat bebas SS/df Fhitung

1435645

)65,2491(49,143564 =−

Sum of Square SSregresi 5601,83 2 2800,92 SS 29745,34 42 708,22 residualSStotal 35347,17 44

3,9549

regresi Fhitung = Sum of Square = 2800,92 = 3,9549

Sum of Square residual 708,22

F(3-1,5.9-3) = F(2,42) = 3,222 (tabel)

Karena Fhitung > F(2,42) tabel maka Ho ditolak, artinya persamaan Y = 59,69 (A) + 34,73

(B) + 65,28 (A) (B) regresi dan dapat digunakan untuk menentukan respon daya

penghambatan geliat.

Page 122: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

101

Lampiran15. Data respon daya pen b ge

0 1 34.73 0.01 0.99 35.62587 0.02 0.98 36.50869 0.03 0.97 37.37845 0.04 0.96 38.23515 0.05 0.95 39.0788 0.06 0.94 39.90939 0.07 0.93 40.72693 0.08 0.92 41.53141 0.09 0.91 42.32283 0.1 0.9 43.1012

0.11 0.89 43.86651 0.12 0.88 44.61877 0.13 0.87 45.35797 0.14 0.86 46.08411

0.17 0.83 48.18421 0.18 0.82 48.85813 0.19 0.81 49.51899 0.2 0.8 50.1668

0.21 0.79 50.80155 0.22 0.78 51.42325 0.23 0.77 52.03189 0.24 0.76 52.62747 0.25 0.75 53.21 0.26 0.74 53.77947 0.27 0.73 54.33589

0.72 0.29 0.71 55.40955

58.3172 0.64

0.37 0.63 59.18197 0.38 0.62 59.59477

0.61

0.56

0 0.53

63.27387

0.48

0.55 0.45 64.6148

0.43 64.95733 0.42

0.61 0.39 65.48571 0.62 0.38 65.58517

0.64 0.36 65.74491 0.65 0.35 65.8052

65.88661

gham atan liat

0.15 0.85 46.7972 0.16 0.84 47.49723

0.28 54.87925

0.3 0.7 55.9268 0.31 0.69 56.43099 0.32 0.68 56.922130.33 0.67 57.40021 0.34 0.66 57.86523 0.35 0.65 0.36 58.75611

0.39 59.99451 0.4 0.6 60.3812

0.41 0.59 60.75483 0.42 0.58 61.115410.43 0.57 61.46293 0.44 61.79739 0.45 0.55 62.1188 0.46 0.54 62.42715

.47 62.72245

0.48 0.52 63.00469 0.49 0.51 0.5 0.5 63.53

0.51 0.49 63.77307 0.52 64.00309 0.53 0.47 64.22005 0.54 0.46 64.42395

0.56 0.44 64.79259 0.57 0.58 65.10901 0.59 0.41 65.24763 0.6 0.4 65.3732

0.63 0.37 65.67157

0.66 0.34 65.85243 0.67 0.33 0.68 0.32 65.90773 0.69 0.31 65.91579

0.7 0.3 65.9108 0.71 0.29 65.89275 0.72 0.28 65.86165

0.27 60.2 6

0.75 0.25 65.69 0.76 0.24 65.60667 0.77 0.23 65.51029 0.78 0.22 65.40085 0.79 0.21 65.27835 0.8 0.2 65.1428

0.81 0.19 64.99419 0.82 0.18 64.83253 0.83 0.17 64.65781 0.84 0.16 64.47003 0.85 0.15 64.2692 0.86 0.14 64.05531 0.87 0.13 63.82837 0.88 0.12 63.58837 0.89 0.11 63.33531 0.9 0.1 63.0692

0.91 0.09 62.79003 0.92 0.08 62.49781 0.93 0.07 62.19253 0.94 0.06 61.87419 0.95 0.05 61.5428

0.96 0.04 61.19835 0.97 0.03 60.84085 0.98 0.02 60.47029 0.99 0.01 60.08667

1 0 59.69

0.73 5.81749 0.74 6 5.76027

Page 123: KAJIAN EFEK ANALGESIK DARI CAMPURAN EKSTRAK … filedaya analgesik dari campuran ekstrak rimpang kunyit dan ekstrak daging buah asam jawa dengan komposisi 20% : 10% dan optimasi komposisi

102

BIOGRAFI PENULIS

Penulis yang bernama lengkap Yesika Fadeli lahir di Padang

pada tanggal 15 April1987 adalah anak pertama dari

pasangan Alwi Widjaja Alie (Alm) dan Christina Halim.

Penulis mengawali masa pendidikannya di TK Mariana

Padang. Mengenyam pendidikan Sekolah Dasar di SD Santa

Agnes Padang dan lulus pada tahun 1999. Menyelesai

pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkatan Pertama di SLTP Maria Padang tahun 2002,

kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Don Bosko Padang (2002-2005). Penulis

menyelesaikan pendidikan sarjana di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta (2005-

2009).

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif sebagai Asisten Praktikum Botani Dasar

(2006/2007 dan 2008/2009) serta Asisiten Analisis Sedian Obat Tradisonal

(2008/2009) dan berbagai kegiatan kepanitiaan lainnya.