kadangsa

Upload: ephynow-nonot-enno

Post on 04-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 KadangSa

    1/8

    Kadang-kadang pasien mengalami sindrom klinis yang serupa dengan infark

    miokard akut, dengan nyeri dada iskemik dan elevasi segmen ST pada EKG.

    Disfungsi pada ventrikel kirimmungkin muncul pada kurang dari setengah pasien

    dan cenderung bersifat difus. ada autopsi, arteri koroner biasanya masih paten,

    meskipun arteritis koroner viral pernah dilaporkan. !asospasme koroner "uga

    pernah dihubungkan dengan miokarditis akut.

    asien mungkin mengalami sinkop atau palpitasi dengan blok arterioventrikular

    atau aritmia ventrikular. #lok $! lengkap umum di"umpai, dan sebagian pasien

    mengalami serangan stroke adams. #lok "antung lengkap umumnya bersifat

    sementara dan membutuhkan alat bantu "antung permanen.ada evaluasi

    selama %& tahun terhadap kematian mendadak pada anggota-anggota air 'orce

    baru, tercatat %& persen yang mengalami miokarditis saat diautopsi. ada

    beberapa pasien dengan aritmia ventrikel refrakter, biopsi endomiokardial atau

    autopsi menun"ukan adanya miokarditis. enyakit trombo emboli sistemik "uga

    terkait dengan miokarditis.

    Kecenderungan familial pada miokarditis dapat ter"adi. ada beberapa laporan,

    terdeteksi adanya defek sel supresor, men"adi presisposisi perkembangan kearah

    miokarditis aktif. asien dengan kardiopati peripartum memiliki frekuensi

    miokarditis yang lebih tinggi pada biopsi endomiokardial. erubahan-perubahan

    imunoregulasi pada saat kehamilan dan setelahnya mungkin meningkatkan

    miokarditis viral, dan pa"anan terhadap antid(gen trofoblasitik mungkin akan

    menyebabkan kerusakan miokard dengan dimensiasi imun.

    Diagnosis

    Diagnosis ditegakan bedasarkan anamnesis adanya sindrom seperti )u atau

    mungkin asimtomatik. emeriksaan laboratorium dapat menun"ukan leukosiosis,

    eusino*lia, la"u endap darah yang meningkat atau peningkatan +# band of

    creatinin phosphokinaseK+#. eningkatan K+# ditemukan pada kurang

    lebih /& persen pasien, namun pemeriksaan tropin lebih sensitif untuk

    mendeteksi kerusakan miokard pada kecurigaan miokarditis. Dapat di"umpai

    peningkatan titer virus kardiotro*k. Dibutuhkan peningkatan empat kali lipat

    pada titer 0gG setelah lebih d untuari 1-2 mingguk mendokumentsikan infeksi

    akut. eningkatan tter antibodi 0g+ mugkin menun"ukan infeksi akut secara lebih

    spesi*k dibandingkan peningkatan titer antibodi 0gG. Sayangnya, peningkatan

    pada titer antibodi hanya menangkap respon infeksi virus yang masih baru dan

    tidak menun"ukan keberadaan miokarditis aktif. Dilaporkan kelainan pada hitung

    limfosit T dan #, namun tidak konsisten dan tidak dapat di"adikan sebagai

    penentu diagnosis. Tiga hal klinis yaitu infeksi viral sebelumnya, perikarditis, dan

    kelainan laboratorium terkait yang digunakan untuk mendiagnosis miokarditis

    karena co3sackie # di"umpai pada kurang dari /& persen kasus yang terbukti

    secara histologis.

    Elektrokardiogra*

  • 7/21/2019 KadangSa

    2/8

    EKG hampirselalu abnormal pada pasien miokarditis. EKG paling sering

    menun"ukan sinus takikardia. 4ebih khas adalah perubahan gelombang ST-T

    dapat diteemukan perlambatan interval 5Tc, voltase rendah, dan bahkan pola

    infark miokard akut. $ritmia "antung sering ditemukan, termasuk blok "antung

    total, takikardia ventrikular dan aritmia supraventrikular terutama dengan

    adanya gagal "antung kongestif dan in)amasi perikard.

    'oto 6ontgen dada

    6asio kardiotorasik biasanya normal, terutama pada faase a7al penyakit

    sebelum ter"adi kardiomiopati. 'ungsi ventrikel kiri yang menurun progresif dapat

    mengakibatkan kardiomegali. Dapat ditemukan manifestasi gagal "antung

    kongestif seperti sefalisasi atau edema paru.

    Ekokardiogram

    Ekokardiogra* dapat menun"ukan disfungsi sistolik ventrikel kiri pada pasiendeng dimensi ventrikel kiri yang berukuran abnormal. Kelainan gerakan dinding

    segmental munkin ditemukan. Ketebalan dinding "antung mungkin bertambah,

    terutama saat permulaan penyakit, saat in)amasi sedang hebat. Trombus

    ventrikel terdeteksi sekitar /8 persen. Gambaran ekokardiogra* pada miokarditis

    aktif dapat meniru restriktif, hipertonik, atau kardiomiopati dilatasi.

    #iopsi Endomiokardial

    Karena tidak adekuatnya pemeriksaan non invasif dalam menetapkan diagnosis

    miokarditis, diagnosis histologis dianggap perlu untuk memastikan diagnosis.

    #iopsi endomiokardial merupakan pemeriksaan yang penting untukmembuktikan diagnosis tersebut. Spesimen miokard ventrikel kanan bisa

    didapatkan dengan mengakses vena "ugularis interna kanan dan vena femoralis.

    #iopsi intravaskular dari ventrikel kiri "arang dilakukan karena angka kematian

    yang lebih tinggi. #ioptom ventrikuar kanan yang tepat diletakan diba7ah

    )uroskopi atau endokardiogra* untuk mengambil sampel interventrikel. Karena

    miokarditis dapat ter"adi setempat, maka sampel diambil minimal empat sampai

    enam fragmen. Dengan menggunakan biptom Stanford , sampel-sampel

    umumnya memiliki diameter maksimal %-9 mm dengan berat basah 8 mg.

    Sampel-samper tersebut diproses, ditempel pada para*n, diletakan dan di7arnai

    dengan hematolicin-eosin dan trichrome. #ebrapa peneliti melakukan biopsiendomiokardial pada pasien dengan gagal "antung kongestif yang tak "elas

    dan:atau aritmia ventrikular.

    Kriteria ;istologis miokarditis

    ersentase pasien dengan hasil biopsi yang diinterpretasikan sebagai miokarditis

    bervariasi luas. ;al ini pada dasarkanya karena adanya perbedaan kriteria

    diagnostik untuk miokarditis aktif yang digunakan oleh peneliti. Ketidakpastian

    kriteria biopsi endomiokardial ini menyebabkan adanya pertemuan bagi patologi

    "antung untuk mencapai kesepakatan umum de*nisi patologis miokarditis, yang

    sekarang dikenal sebagai kriteria Dallas. Kriteria ini membagi hasil biopsi

    men"adi miokarditis, miokarditis borderline, atau tidak ada miokarditis.

  • 7/21/2019 KadangSa

    3/8

    +iokarditis aktif di de*nisiskan sebagai in*ltat in)amasi pada miokard dengan

    nekrosis dan atau deenerasi miosit, tidak khas adanya kerusakan iskemik yang

    terkait dengan , radioistop in)amation-avid, cukup men"an"ikan sebagai metode skrining

    untuk miokarditis aktif, dengan spesi*tas dan sensitivitas sebesar ?9@ dan nilai

    prediksi negatif sebesar A?@ pada miokarditi yang terbukti dengn biopsi. Scan

    dengan Indium 111 labeled antimyosin antibodydapat mendeteksi nekrosis

    miosit. enggunaan teknik ini pada pasien miokarditis menun"ukan sensiti*tas

    ?9@, spesi*sitas 89@, dan nilai prediksi negatif scan sebesar A%@. ada pasien

    yang antibody antimiosin positif da n biopsi negatif. Kemungkinan tidak

    terdeteksinya in)amasi dapat ter"adi. roses penggambaran anti miosit dapat

    mendeteksi kerusakan miosit tanpa membutuhkan etiologi dan penyebab

    kerusakan otot "antung nonin)amasi. ada pasien muda dapat ter"adi scan positifpalsu. Kegunaan skintigra* darbatlam mendiagnosis miokarditis terbatas dalam

    rendahnya spesi*tas dan pa"anan terhadap radiasi.

    erubahan "aringan sehubungan dengan miokarditis mungkin dapat diidenti*kasi

    dengan menggunakan +60. ;asil-hasil a7al menun"ukan in)amasi miokard

    mungkin menyebabkan intensitas sinyal dinding miokard abnormal. enggunaan

    T2-weighted imagesuntuk memvisualkan edema "aringan telah dilaporkan

    dalam beberapa kasus pasien dengan miokarditis aktif. #aru-baru ini, contras

    medium-enhanced+60 telah digunakan untuk mendeteksi perubahan miokadial

    pada miokarditis. Bbat kontras dalam proses pencitraan +60 yalaksaanitu

    gadopentetate dimeglumine berkumpul pada lesi-lesi in)amasi. #ahan-bahantersebut bersifat hidro*lik yang berkumpul pada ruang ekstraselular "aringan

  • 7/21/2019 KadangSa

    4/8

    yang mengandung air. Gadlinium meningkatkan sigyal T2-weighted images.

    ada se"umlah /A pasien dengan miokarditis secara klinis dan /? subyek normal

    melalui contras medium-enhanced+60, menun"ukan peningkatan globl relatif

    tinggi pada pasien dibandingkan pada kontrol. +60 kontras dan pemrosesan

    gambaran ekokardiogra* digital dapat memvisualisasikan area in)amasi dan

    berapa besar in)amasi tesebut. Dan "uga terbukti berguna sebagai teknik dalam

    diagnosis dan pemantauan aktivitas penyakit.

    +eskipun teknik-teknik noninfasif cukup men"an"ikan, biopsi endomiokardial

    tetap men"adi standar baku dalam diagnosis.

    enatalaksanaan

    era7atan suportif merupakan terapi lini pertama pada pasien miokarditis akut.

    ada pasien dengan ge"ala gagal "antung, terapi mencakup diuretik untuk

    menurunkan tekanan pengisian ventrikelC inhibitor angiotensin enymeuntuk

    menurunkan resistensi vaskularC penyekant beta "ika kondisi klinis sudah stabil,dan antagonis aldosteron. Karena digoksin telah terbukti dapat meningkatkan

    ekspresi sitokin in)amasi dan moetalitas pada model murin miokarditis viral,

    maka obat tersebut harus digunakan secara hati-hati dan dosis rendah.

    ada pasien dengan keluhan hebat, seperti kolaps hemodinamik, pera7atan

    suportif mencakup terapi inotropok intravena dan alat suport sirkulasi mekanis

    yang dapat digunakan untuk men"embatani pasien yang akan dilakukan

    tansplantsi "antung. $danya aritmia atrial atau venrikular dapat diberikan

    antiaritmia yang tepat atau mungkin implantasi de*briltor.

    $ntiin)amasi

    Diterimanya hipotesis immune-mediated in!urytelah mendorong penelitian

    untuk membuktikan apakah terapi anti in)amasi dapat memberikan keuntungan

    klinis klinis tambahan pada pasien dengan kardiomiopati dilatasi in)amasi yang

    dira7at dengan regimen gagal "atung konvensional. arillo mempela"ari /&%

    pasien dengan kardiomiopati dilatasi dan mengklasi*kasikannya sebagai

    reaktif, dengan bukti endomiokardial atau laboratorium in)amasi yang

    berlan"ut , atau nonreaktif. Titik akhir primer studi tersebut adalah peningkatan

    pada fraksi e"eksi ventrikel kiri sebesar atau lebih besar dari 8 persen. ada

    pemantauan setelah 9 bulan, 2> persen pasien reaktif yang menerima prednisonmencapai titik akhir ini, dibandingkan dengan hanya %? persen pada kelompok

    kontrol reaktif. Setelah A bulan pemantauan, peningkatan yang disebabkan oleh

    prednison sudah tidak ditemukan. asien-pasien nonreaktif tidak mengalami

    peningkatan dengan prednison. +eskipun didapati hasil-hasil negatif tersebut,

    para pengamat menyimpulkan bah7a terapi prednison dapat memberikan

    peningkatan yang cukup dalam titik akhir klinis, tapi hanya pada subpopulasi

    reaktif tertentu.

    0munosupresif

    Keberhasilan terapi imunosupresan pada miokarditis viral aktif mengarah ke

    "yocarditis Treatment Trial yang besar. Dalam studi ini, /// pasien dengan

  • 7/21/2019 KadangSa

    5/8

    miokarditis yang terkukti dengan biopsi dan dengan fraksi e"eksi ventrikel kiri F

    18@ diacak untuk menerima terapi konvensional sa"a atau terapi imunosupresan

    dengan prednison yang dikombinasikan dengan aatioprin atau siklosporin. Titik

    akhir primer penelitian tersebut adalah perubahan pada fraksi e"eksi setelah %?

    minggu. Hntuk semua pasien, rata-rata peningkatan fraksi e"eksi di atas keadaan

    a7al adalah A persen.

    Studi yang lebih baru mengamati penggunaan terapi imunosuprsif pada pasien-

    pasien dengan kardiomiopati dilatasi dan bukti imunohistokimia in)amasi.

    Delapan puluh empat pasien dengan kardiomiopati onset baru dan untuk

    perempun dengan kardiomiopati dilatasi setidaknya 2 bulan yang telah

    mengalami peningkatan ekspresi ;4$ pada spesimen biopsi endomiokardilal

    diacak untuk menerima terapi gagal "antung standar atau yang dikombinasikan

    dengan prednison dan aatropin. Setelah pemantauan selama % tahun, tidak ada

    perbedaan pada titik akhir primer gabungan kematian, taransplantasi, atau

    pera7atan ulang 6S. asien yang dira7at dengan terapi imunosupresifmengalami peningkatan fraksi e"eksi bermakna pada bulan ke-9 dan ke-%1.

    0munogloblin 0ntravena

    Intra#enous immune globulin0!0G dosis tinggi memiliki sekaligus modulasi imun

    dan efek antivirus. emberian 0!0G untk anak-anak dengan kardiomiopati onset

    baru dan untuk perempuan dengan kardiomiopati perpartum terkait dengan

    kema"un signi*kan pada fungsi ventrikular. Sayangnya, saat 0!0G diu"i pada

    penelitian prospektifyang dikontrol dengan plasebo pada 2% pasien dengan

    kardiomiopati dilatasi onset baru dan fraksi e"eksi F 1&@, hasilnya

    mengece7akan. +endapat 0!0G+eskipun fraksi e"eksi meningkat /2 persendalam / tahun pada kelompok yang mendapat 0!0G, peningkatan in0 pada

    dasarnya sama dengan mereka yang menggunakan plasebo. +aka tidak ada

    keuntungan pemberian obat imunomodulator.

    Secara keseluruhan, penelitian yang ada tidak mendukung penggunaan rutin

    terapi imunosupresif pada miokarditis. Data ini menun"ukan bah7a sub-group

    dengan miokarditis berlan"ut mungkin dengan imunosupresif, meskipun belum

    ada metodologi serupa untuk mengindenti*kasi mereka.

    $ntivirus

    enggunaan terapi antivirus kini sedang dipertimbangkan di European Study of

    Epidemiology and Treatment of ardiac 0n)ammatory Disease. asien-pasien

    dengan titer enteroviral positif diacak dengan terapi interferon alfa atau plasebo,

    sementara miokarditis sitomegalovirus +!mendapat terapi imunoglobulin

    intravena atau plasebo. Titik akhir primer primer end point penelitian ini adalah

    peningkatan fraksi e"eksi sebesar atau lebih besar dari 8 persen.

    rognosis

    Sekitar sepertiga karditis klinis klins dan sembuh akan memiliki beberapa

    kelainan "antung, mulai dai perubahan ringan pada EKG sampai gagal "antung.

    Kurang lebih 1& persen dari seluruh pasien akan sembuh total. ada saat ini

  • 7/21/2019 KadangSa

    6/8

    tidak ada kriteria klinis yang dapat memprediksi dengan tepat siapa yang akan

    sembuh, meskipun sebagian besar pasien dengan penurunan ringan fraksi e"eksi

    ventrikel kiri dan gagal "antung =I;$ kelas 0 dan 00 sembuh secara total.

    $nehnya, pasien-pasien dengan miokarditis berat memiliki kesembuhan "angka

    pan"ang yang sangat baik, tak terpengaruh oleh pengalaman kolaps sirkulasi

    sebelumnya. Dalam sebuah study, kemampuan bertahan "angka pana"ng tanpa

    transplantasi adalah A9@, "ika dibandingkan dengan 18@ untuk mereka yang

    memiliki miokarditis akut.

    rognosis miokarditis tergantung pada bahan kausatifnya, namun "ika gagal

    "antung klinis berlan"ut, rata-rata angka kematian 8 tahun adalah sekitar 8&-2&

    persen. 0n)amasi kronis, persi tensi virus, atau keduanya mungkin

    mempengaruhi perkembangan penyakit dan prognosis. Terapi di masa

    mendatang perlu mengidenti*kasi faktor predominan trget pera7atan dan

    diharapkan meningkatkan ketahana hidup.

    ;uman 0mmunode*cieny !irus

    ;uman 0mmunode*cieny !irus ;0!dikenal luas sebgai penyebab kardiomiopati

    dilatasi. Etiologi kardiomiopati mungkin berasal dari infeksi sel-sel miokardial

    oleh ;0! atau koinfeksi dengan virus-virus kardiotropik lainnya, respon auto imun

    pasca viral atau keracunan "antung oleh obat-obat terlarang atau terapi obat.

    #arbaro et al. mempela"ari perkembangan kardiomopati dilatasi pada A8% pasien

    ;0!-positif tanpa ge"ala. asien-pasien dengan catatan penggunaan obat-obat

    terlarang, penyakit "antung yang lebih a7al, penatalaksanaan sebelumnya

    dengan obat-obatan antiretroviral atau imunomodulator, atau fraksi e"eksi F 8&

    @ dikeluarkan dari study prospektif. Dalam 2& bulan pera7atan lan"utan, ?@pasien mengalami kardiomiopati, dengan rata-rata angka ke"adian pertahun /2

    kasus per /&&& pasien. 'aktor yang memungkinkan perkembangan kardiomiopati

    adalah $%& cell countdi ba7ah 1&&:m4. 0nfeksi koeksisten dengan

    co'sackie#irusgrup #, +!, dan virus Epstain-#arr dapat dideteksi pada

    sebagian kecil pasien. enelitian lainnya menun"ukan lama penyakit dan

    penggunaan obat-obatan terlarang sebagai faktor yang berperan dalam

    perkembangan penyakit.

    Karena ge"ala-ge"ala gagal "antung dan ;0! bisa "adi sangat mirip misalnya

    kelelahan, wasting, dll mungkin pera7atan lan"ut yang hati-hati untuk pasien-pasien ini diindikasikan untuk mendeteksi perkembangan a7al disfungsi ventrikel

    kiri. Tatalaksana gagal "antung secara konvensional dapat meringankan ge"ala-

    ge"ala yang berhubungan dengan "antung.

    Sitomegalovirus +!

    +! mungkin akan mengarah ke miokarditis dalam populasi pada umumnya,

    tapi umumnya miokarditis adalah self-limiteddan tak memiliki ge"ala. ada

    resipien transplantasi "antung, miokarditis +! mungkin men"adi penyakit yang

    lebih serius, yang akan menyebabkan disfungsi "antung. era7atan untuk

    miokarditis +! adalah ganciclovir intravena, yang secara efektif menyingkirkanvirus tersebut. 0nfeksi +! dini berhubungan dengan perkembangan allograft

  • 7/21/2019 KadangSa

    7/8

    penyakit "antung koroner, yang men"adi penyebab utama kematian setahun

    setelah transplantasi "antung. 0nfeksi *broblas subintimal atau sel-sel endotel

    akan menyebabkan kerusakan imunologis yang mengarah ke kondisi yang fatal.

    =B=!06HS

    enyakit hangesJ

    (merican tripanosomiasisatau penyakit hagasJ merupakan penyebab paling

    umum gagal "antung kongestif di dunia. Kondisi ini disebabkan oleh gigitan

    redu#iid bug, yang diikuti oleh infeksi oleh Trypanosoma crui, dan endemis pada

    daerah pedesaan di $merika selatan dan Tengah.

    atogenesis

    atogenesis kardiomiopati kagasik kronik masih kontroversial karena parasit

    tersebut "arang muncul pada miokardium. Seperti pada model kardiomiopati

    maka cedera "antung dianggap melalui mediasi proses imunologis. 6espons

    kekebalan selular dan humoral keduanya sudah diimplikasikan pada cedera

    miokardial. #iopsi miokardial menun"ukan, in*ltrat in)amasi pada penyakit

    hagasJ kronis sebagian besar terdiri dari sel-sel D? T. ;al ini menun"ukan

    bah7a ada beberapa tingkatan depresi imunologis pada induk, sehubungan

    aktivitas sel-sel T-helperdikenal sebagai mekanisme pertahanan paling efektif

    terhadap parasit. #eberapa peneliti mengusulkan ekspresi terbatas sel-sel D1

    T selama infeksi T. cruiakut mungkin berhubungan dengan mekanisme

    toleransi yang disebabkan oleh parasit tersebut. #ukti hal ini dapat dilihat pada

    penelitian yang menun"ukan penambahan 04-/ in#itromengembalikan fungsi sel

    T-helper, sehingga diduga terdapat defek makrofag dalam proses ini. 4ebih

    lan"utnya, 04-% dan reseptor 04-% tidak ditemukan atau hanya ada sedikit dalam

    in*ltrat in)amasi, membuktikan peran subset T-helperyamh tidak besar pada

    penyakit ini.

    +anifestasi Klinis

    enyakit parasit ini memiliki fase akut, dimana penyebaran hematogenus parasit

    tersebut menginvasi "aringan dan sistem organ. 0nvasi tersebut diikuti dengan

    reaksi in)amasi hebat dengan sel-sel mononuklir dan manivastasi klinis demam,

    berkeringant, mialgia, miokarditis, hepatosplenomegali, dan case fatality ratesekitar 8 persen. Sebagian besar pasien sembuh dari fase akut dan memasuki

    fase laten tanpa ge"ala, namun %&-9&@ akan men"adi kronis sampai dengan %&

    tahun se"ak infeksi pertama.

    Tahap kronis adalah hasil penghancuran "aringan yang bertahap. Saluran cerna

    dan "antung merupakan lokasi keterlibatan yang tersering, dengan penyebab

    kematian utama adalah gagal "antung. Di dalam abdomen, penghancuran

    pleksus mienterik menyebabkan pembentukan megaesofagus dan megakolon.

    ada "antung, mio*bril dan serat-serat urkin"e digantikan oleh *brosa, yang

    akan menyebabkan kardiomegali, gagal "antung kongestif, blok "antung, dan

    aritmia. enemuan-penemuan mikroskopis menun"ukan adanya *brosis luas, tapi

  • 7/21/2019 KadangSa

    8/8

    seringkali ada in*ltrat selular kronik yang terdiri dari limfosit, sel-sel plasma, dan

    magrofag, dan ditemukan parasit-parasit pada sekitar seperempat pasien.

    Diagnosis

    Diagnosis penyakit akut tergantung pada ada-tidaknya tripomastigotes dalam

    darah individu yang terinfeksi. ada infeksi yang kronis, diagnosis langsung

    kurang berguna karena tripomastigoter yang beredar dalam sirkulasi darah lebih

    sedikit. Lenodiagnosis dimana pasien digigit dengan redu#iid bugsyang

    dikembangkan di laboratorium, lalu parasit itu akan diidenti*kasi dalam

    pencernaan serangga tersebut adalah tes yang paling berguna, yang akan

    mendeteksi adanya infeksi pada sekitar separuh pasien. Tes *ksasi komplemen

    tes +achado-Guerreieo "uga memiliki sensitivitas dan spesi*tas untuk

    mendeteksi untuk mengidenti*kasi penyakit hagasJ kronis. Tes laboratorium

    lainnya, tergantung pada tes serologi positif seperti indirect immuno)uorescent

    antibody* enyme-linked immunosorbent assay, dan tes hemaglutinasi

    bersamaan dengan ge"ala-ge"ala dan tanda-tanda yang cocok dengan penyakit

    hagasJ.

    #iopsi endomiokardial mungkin menun"ukan miokarditis aktif menggunakan

    kriteria Dallas. enilaian noninvasif umumnya menun"ukan kelainan gerak

    dinding segmental, khususnya aneurisma apikal. enemuan pada EKG termasuk

    blok "antung lengkap, blok atrioventrikular, atau blok cabang berkas kanan,

    dengan atau tanpa blok fasikular pada // persen individu yang terinfeksi. $ritmia

    ventrikular mungkin memerlukan obat-obat antiaritmia.

    enatalaksanaan

    era7atan untuk penyakit hagasJ kronik adalah simtomatik dan termasuk alat

    pacu "antung untuk blok "antung total