kadangsa
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 KadangSa
1/8
Kadang-kadang pasien mengalami sindrom klinis yang serupa dengan infark
miokard akut, dengan nyeri dada iskemik dan elevasi segmen ST pada EKG.
Disfungsi pada ventrikel kirimmungkin muncul pada kurang dari setengah pasien
dan cenderung bersifat difus. ada autopsi, arteri koroner biasanya masih paten,
meskipun arteritis koroner viral pernah dilaporkan. !asospasme koroner "uga
pernah dihubungkan dengan miokarditis akut.
asien mungkin mengalami sinkop atau palpitasi dengan blok arterioventrikular
atau aritmia ventrikular. #lok $! lengkap umum di"umpai, dan sebagian pasien
mengalami serangan stroke adams. #lok "antung lengkap umumnya bersifat
sementara dan membutuhkan alat bantu "antung permanen.ada evaluasi
selama %& tahun terhadap kematian mendadak pada anggota-anggota air 'orce
baru, tercatat %& persen yang mengalami miokarditis saat diautopsi. ada
beberapa pasien dengan aritmia ventrikel refrakter, biopsi endomiokardial atau
autopsi menun"ukan adanya miokarditis. enyakit trombo emboli sistemik "uga
terkait dengan miokarditis.
Kecenderungan familial pada miokarditis dapat ter"adi. ada beberapa laporan,
terdeteksi adanya defek sel supresor, men"adi presisposisi perkembangan kearah
miokarditis aktif. asien dengan kardiopati peripartum memiliki frekuensi
miokarditis yang lebih tinggi pada biopsi endomiokardial. erubahan-perubahan
imunoregulasi pada saat kehamilan dan setelahnya mungkin meningkatkan
miokarditis viral, dan pa"anan terhadap antid(gen trofoblasitik mungkin akan
menyebabkan kerusakan miokard dengan dimensiasi imun.
Diagnosis
Diagnosis ditegakan bedasarkan anamnesis adanya sindrom seperti )u atau
mungkin asimtomatik. emeriksaan laboratorium dapat menun"ukan leukosiosis,
eusino*lia, la"u endap darah yang meningkat atau peningkatan +# band of
creatinin phosphokinaseK+#. eningkatan K+# ditemukan pada kurang
lebih /& persen pasien, namun pemeriksaan tropin lebih sensitif untuk
mendeteksi kerusakan miokard pada kecurigaan miokarditis. Dapat di"umpai
peningkatan titer virus kardiotro*k. Dibutuhkan peningkatan empat kali lipat
pada titer 0gG setelah lebih d untuari 1-2 mingguk mendokumentsikan infeksi
akut. eningkatan tter antibodi 0g+ mugkin menun"ukan infeksi akut secara lebih
spesi*k dibandingkan peningkatan titer antibodi 0gG. Sayangnya, peningkatan
pada titer antibodi hanya menangkap respon infeksi virus yang masih baru dan
tidak menun"ukan keberadaan miokarditis aktif. Dilaporkan kelainan pada hitung
limfosit T dan #, namun tidak konsisten dan tidak dapat di"adikan sebagai
penentu diagnosis. Tiga hal klinis yaitu infeksi viral sebelumnya, perikarditis, dan
kelainan laboratorium terkait yang digunakan untuk mendiagnosis miokarditis
karena co3sackie # di"umpai pada kurang dari /& persen kasus yang terbukti
secara histologis.
Elektrokardiogra*
-
7/21/2019 KadangSa
2/8
EKG hampirselalu abnormal pada pasien miokarditis. EKG paling sering
menun"ukan sinus takikardia. 4ebih khas adalah perubahan gelombang ST-T
dapat diteemukan perlambatan interval 5Tc, voltase rendah, dan bahkan pola
infark miokard akut. $ritmia "antung sering ditemukan, termasuk blok "antung
total, takikardia ventrikular dan aritmia supraventrikular terutama dengan
adanya gagal "antung kongestif dan in)amasi perikard.
'oto 6ontgen dada
6asio kardiotorasik biasanya normal, terutama pada faase a7al penyakit
sebelum ter"adi kardiomiopati. 'ungsi ventrikel kiri yang menurun progresif dapat
mengakibatkan kardiomegali. Dapat ditemukan manifestasi gagal "antung
kongestif seperti sefalisasi atau edema paru.
Ekokardiogram
Ekokardiogra* dapat menun"ukan disfungsi sistolik ventrikel kiri pada pasiendeng dimensi ventrikel kiri yang berukuran abnormal. Kelainan gerakan dinding
segmental munkin ditemukan. Ketebalan dinding "antung mungkin bertambah,
terutama saat permulaan penyakit, saat in)amasi sedang hebat. Trombus
ventrikel terdeteksi sekitar /8 persen. Gambaran ekokardiogra* pada miokarditis
aktif dapat meniru restriktif, hipertonik, atau kardiomiopati dilatasi.
#iopsi Endomiokardial
Karena tidak adekuatnya pemeriksaan non invasif dalam menetapkan diagnosis
miokarditis, diagnosis histologis dianggap perlu untuk memastikan diagnosis.
#iopsi endomiokardial merupakan pemeriksaan yang penting untukmembuktikan diagnosis tersebut. Spesimen miokard ventrikel kanan bisa
didapatkan dengan mengakses vena "ugularis interna kanan dan vena femoralis.
#iopsi intravaskular dari ventrikel kiri "arang dilakukan karena angka kematian
yang lebih tinggi. #ioptom ventrikuar kanan yang tepat diletakan diba7ah
)uroskopi atau endokardiogra* untuk mengambil sampel interventrikel. Karena
miokarditis dapat ter"adi setempat, maka sampel diambil minimal empat sampai
enam fragmen. Dengan menggunakan biptom Stanford , sampel-sampel
umumnya memiliki diameter maksimal %-9 mm dengan berat basah 8 mg.
Sampel-samper tersebut diproses, ditempel pada para*n, diletakan dan di7arnai
dengan hematolicin-eosin dan trichrome. #ebrapa peneliti melakukan biopsiendomiokardial pada pasien dengan gagal "antung kongestif yang tak "elas
dan:atau aritmia ventrikular.
Kriteria ;istologis miokarditis
ersentase pasien dengan hasil biopsi yang diinterpretasikan sebagai miokarditis
bervariasi luas. ;al ini pada dasarkanya karena adanya perbedaan kriteria
diagnostik untuk miokarditis aktif yang digunakan oleh peneliti. Ketidakpastian
kriteria biopsi endomiokardial ini menyebabkan adanya pertemuan bagi patologi
"antung untuk mencapai kesepakatan umum de*nisi patologis miokarditis, yang
sekarang dikenal sebagai kriteria Dallas. Kriteria ini membagi hasil biopsi
men"adi miokarditis, miokarditis borderline, atau tidak ada miokarditis.
-
7/21/2019 KadangSa
3/8
+iokarditis aktif di de*nisiskan sebagai in*ltat in)amasi pada miokard dengan
nekrosis dan atau deenerasi miosit, tidak khas adanya kerusakan iskemik yang
terkait dengan , radioistop in)amation-avid, cukup men"an"ikan sebagai metode skrining
untuk miokarditis aktif, dengan spesi*tas dan sensitivitas sebesar ?9@ dan nilai
prediksi negatif sebesar A?@ pada miokarditi yang terbukti dengn biopsi. Scan
dengan Indium 111 labeled antimyosin antibodydapat mendeteksi nekrosis
miosit. enggunaan teknik ini pada pasien miokarditis menun"ukan sensiti*tas
?9@, spesi*sitas 89@, dan nilai prediksi negatif scan sebesar A%@. ada pasien
yang antibody antimiosin positif da n biopsi negatif. Kemungkinan tidak
terdeteksinya in)amasi dapat ter"adi. roses penggambaran anti miosit dapat
mendeteksi kerusakan miosit tanpa membutuhkan etiologi dan penyebab
kerusakan otot "antung nonin)amasi. ada pasien muda dapat ter"adi scan positifpalsu. Kegunaan skintigra* darbatlam mendiagnosis miokarditis terbatas dalam
rendahnya spesi*tas dan pa"anan terhadap radiasi.
erubahan "aringan sehubungan dengan miokarditis mungkin dapat diidenti*kasi
dengan menggunakan +60. ;asil-hasil a7al menun"ukan in)amasi miokard
mungkin menyebabkan intensitas sinyal dinding miokard abnormal. enggunaan
T2-weighted imagesuntuk memvisualkan edema "aringan telah dilaporkan
dalam beberapa kasus pasien dengan miokarditis aktif. #aru-baru ini, contras
medium-enhanced+60 telah digunakan untuk mendeteksi perubahan miokadial
pada miokarditis. Bbat kontras dalam proses pencitraan +60 yalaksaanitu
gadopentetate dimeglumine berkumpul pada lesi-lesi in)amasi. #ahan-bahantersebut bersifat hidro*lik yang berkumpul pada ruang ekstraselular "aringan
-
7/21/2019 KadangSa
4/8
yang mengandung air. Gadlinium meningkatkan sigyal T2-weighted images.
ada se"umlah /A pasien dengan miokarditis secara klinis dan /? subyek normal
melalui contras medium-enhanced+60, menun"ukan peningkatan globl relatif
tinggi pada pasien dibandingkan pada kontrol. +60 kontras dan pemrosesan
gambaran ekokardiogra* digital dapat memvisualisasikan area in)amasi dan
berapa besar in)amasi tesebut. Dan "uga terbukti berguna sebagai teknik dalam
diagnosis dan pemantauan aktivitas penyakit.
+eskipun teknik-teknik noninfasif cukup men"an"ikan, biopsi endomiokardial
tetap men"adi standar baku dalam diagnosis.
enatalaksanaan
era7atan suportif merupakan terapi lini pertama pada pasien miokarditis akut.
ada pasien dengan ge"ala gagal "antung, terapi mencakup diuretik untuk
menurunkan tekanan pengisian ventrikelC inhibitor angiotensin enymeuntuk
menurunkan resistensi vaskularC penyekant beta "ika kondisi klinis sudah stabil,dan antagonis aldosteron. Karena digoksin telah terbukti dapat meningkatkan
ekspresi sitokin in)amasi dan moetalitas pada model murin miokarditis viral,
maka obat tersebut harus digunakan secara hati-hati dan dosis rendah.
ada pasien dengan keluhan hebat, seperti kolaps hemodinamik, pera7atan
suportif mencakup terapi inotropok intravena dan alat suport sirkulasi mekanis
yang dapat digunakan untuk men"embatani pasien yang akan dilakukan
tansplantsi "antung. $danya aritmia atrial atau venrikular dapat diberikan
antiaritmia yang tepat atau mungkin implantasi de*briltor.
$ntiin)amasi
Diterimanya hipotesis immune-mediated in!urytelah mendorong penelitian
untuk membuktikan apakah terapi anti in)amasi dapat memberikan keuntungan
klinis klinis tambahan pada pasien dengan kardiomiopati dilatasi in)amasi yang
dira7at dengan regimen gagal "atung konvensional. arillo mempela"ari /&%
pasien dengan kardiomiopati dilatasi dan mengklasi*kasikannya sebagai
reaktif, dengan bukti endomiokardial atau laboratorium in)amasi yang
berlan"ut , atau nonreaktif. Titik akhir primer studi tersebut adalah peningkatan
pada fraksi e"eksi ventrikel kiri sebesar atau lebih besar dari 8 persen. ada
pemantauan setelah 9 bulan, 2> persen pasien reaktif yang menerima prednisonmencapai titik akhir ini, dibandingkan dengan hanya %? persen pada kelompok
kontrol reaktif. Setelah A bulan pemantauan, peningkatan yang disebabkan oleh
prednison sudah tidak ditemukan. asien-pasien nonreaktif tidak mengalami
peningkatan dengan prednison. +eskipun didapati hasil-hasil negatif tersebut,
para pengamat menyimpulkan bah7a terapi prednison dapat memberikan
peningkatan yang cukup dalam titik akhir klinis, tapi hanya pada subpopulasi
reaktif tertentu.
0munosupresif
Keberhasilan terapi imunosupresan pada miokarditis viral aktif mengarah ke
"yocarditis Treatment Trial yang besar. Dalam studi ini, /// pasien dengan
-
7/21/2019 KadangSa
5/8
miokarditis yang terkukti dengan biopsi dan dengan fraksi e"eksi ventrikel kiri F
18@ diacak untuk menerima terapi konvensional sa"a atau terapi imunosupresan
dengan prednison yang dikombinasikan dengan aatioprin atau siklosporin. Titik
akhir primer penelitian tersebut adalah perubahan pada fraksi e"eksi setelah %?
minggu. Hntuk semua pasien, rata-rata peningkatan fraksi e"eksi di atas keadaan
a7al adalah A persen.
Studi yang lebih baru mengamati penggunaan terapi imunosuprsif pada pasien-
pasien dengan kardiomiopati dilatasi dan bukti imunohistokimia in)amasi.
Delapan puluh empat pasien dengan kardiomiopati onset baru dan untuk
perempun dengan kardiomiopati dilatasi setidaknya 2 bulan yang telah
mengalami peningkatan ekspresi ;4$ pada spesimen biopsi endomiokardilal
diacak untuk menerima terapi gagal "antung standar atau yang dikombinasikan
dengan prednison dan aatropin. Setelah pemantauan selama % tahun, tidak ada
perbedaan pada titik akhir primer gabungan kematian, taransplantasi, atau
pera7atan ulang 6S. asien yang dira7at dengan terapi imunosupresifmengalami peningkatan fraksi e"eksi bermakna pada bulan ke-9 dan ke-%1.
0munogloblin 0ntravena
Intra#enous immune globulin0!0G dosis tinggi memiliki sekaligus modulasi imun
dan efek antivirus. emberian 0!0G untk anak-anak dengan kardiomiopati onset
baru dan untuk perempuan dengan kardiomiopati perpartum terkait dengan
kema"un signi*kan pada fungsi ventrikular. Sayangnya, saat 0!0G diu"i pada
penelitian prospektifyang dikontrol dengan plasebo pada 2% pasien dengan
kardiomiopati dilatasi onset baru dan fraksi e"eksi F 1&@, hasilnya
mengece7akan. +endapat 0!0G+eskipun fraksi e"eksi meningkat /2 persendalam / tahun pada kelompok yang mendapat 0!0G, peningkatan in0 pada
dasarnya sama dengan mereka yang menggunakan plasebo. +aka tidak ada
keuntungan pemberian obat imunomodulator.
Secara keseluruhan, penelitian yang ada tidak mendukung penggunaan rutin
terapi imunosupresif pada miokarditis. Data ini menun"ukan bah7a sub-group
dengan miokarditis berlan"ut mungkin dengan imunosupresif, meskipun belum
ada metodologi serupa untuk mengindenti*kasi mereka.
$ntivirus
enggunaan terapi antivirus kini sedang dipertimbangkan di European Study of
Epidemiology and Treatment of ardiac 0n)ammatory Disease. asien-pasien
dengan titer enteroviral positif diacak dengan terapi interferon alfa atau plasebo,
sementara miokarditis sitomegalovirus +!mendapat terapi imunoglobulin
intravena atau plasebo. Titik akhir primer primer end point penelitian ini adalah
peningkatan fraksi e"eksi sebesar atau lebih besar dari 8 persen.
rognosis
Sekitar sepertiga karditis klinis klins dan sembuh akan memiliki beberapa
kelainan "antung, mulai dai perubahan ringan pada EKG sampai gagal "antung.
Kurang lebih 1& persen dari seluruh pasien akan sembuh total. ada saat ini
-
7/21/2019 KadangSa
6/8
tidak ada kriteria klinis yang dapat memprediksi dengan tepat siapa yang akan
sembuh, meskipun sebagian besar pasien dengan penurunan ringan fraksi e"eksi
ventrikel kiri dan gagal "antung =I;$ kelas 0 dan 00 sembuh secara total.
$nehnya, pasien-pasien dengan miokarditis berat memiliki kesembuhan "angka
pan"ang yang sangat baik, tak terpengaruh oleh pengalaman kolaps sirkulasi
sebelumnya. Dalam sebuah study, kemampuan bertahan "angka pana"ng tanpa
transplantasi adalah A9@, "ika dibandingkan dengan 18@ untuk mereka yang
memiliki miokarditis akut.
rognosis miokarditis tergantung pada bahan kausatifnya, namun "ika gagal
"antung klinis berlan"ut, rata-rata angka kematian 8 tahun adalah sekitar 8&-2&
persen. 0n)amasi kronis, persi tensi virus, atau keduanya mungkin
mempengaruhi perkembangan penyakit dan prognosis. Terapi di masa
mendatang perlu mengidenti*kasi faktor predominan trget pera7atan dan
diharapkan meningkatkan ketahana hidup.
;uman 0mmunode*cieny !irus
;uman 0mmunode*cieny !irus ;0!dikenal luas sebgai penyebab kardiomiopati
dilatasi. Etiologi kardiomiopati mungkin berasal dari infeksi sel-sel miokardial
oleh ;0! atau koinfeksi dengan virus-virus kardiotropik lainnya, respon auto imun
pasca viral atau keracunan "antung oleh obat-obat terlarang atau terapi obat.
#arbaro et al. mempela"ari perkembangan kardiomopati dilatasi pada A8% pasien
;0!-positif tanpa ge"ala. asien-pasien dengan catatan penggunaan obat-obat
terlarang, penyakit "antung yang lebih a7al, penatalaksanaan sebelumnya
dengan obat-obatan antiretroviral atau imunomodulator, atau fraksi e"eksi F 8&
@ dikeluarkan dari study prospektif. Dalam 2& bulan pera7atan lan"utan, ?@pasien mengalami kardiomiopati, dengan rata-rata angka ke"adian pertahun /2
kasus per /&&& pasien. 'aktor yang memungkinkan perkembangan kardiomiopati
adalah $%& cell countdi ba7ah 1&&:m4. 0nfeksi koeksisten dengan
co'sackie#irusgrup #, +!, dan virus Epstain-#arr dapat dideteksi pada
sebagian kecil pasien. enelitian lainnya menun"ukan lama penyakit dan
penggunaan obat-obatan terlarang sebagai faktor yang berperan dalam
perkembangan penyakit.
Karena ge"ala-ge"ala gagal "antung dan ;0! bisa "adi sangat mirip misalnya
kelelahan, wasting, dll mungkin pera7atan lan"ut yang hati-hati untuk pasien-pasien ini diindikasikan untuk mendeteksi perkembangan a7al disfungsi ventrikel
kiri. Tatalaksana gagal "antung secara konvensional dapat meringankan ge"ala-
ge"ala yang berhubungan dengan "antung.
Sitomegalovirus +!
+! mungkin akan mengarah ke miokarditis dalam populasi pada umumnya,
tapi umumnya miokarditis adalah self-limiteddan tak memiliki ge"ala. ada
resipien transplantasi "antung, miokarditis +! mungkin men"adi penyakit yang
lebih serius, yang akan menyebabkan disfungsi "antung. era7atan untuk
miokarditis +! adalah ganciclovir intravena, yang secara efektif menyingkirkanvirus tersebut. 0nfeksi +! dini berhubungan dengan perkembangan allograft
-
7/21/2019 KadangSa
7/8
penyakit "antung koroner, yang men"adi penyebab utama kematian setahun
setelah transplantasi "antung. 0nfeksi *broblas subintimal atau sel-sel endotel
akan menyebabkan kerusakan imunologis yang mengarah ke kondisi yang fatal.
=B=!06HS
enyakit hangesJ
(merican tripanosomiasisatau penyakit hagasJ merupakan penyebab paling
umum gagal "antung kongestif di dunia. Kondisi ini disebabkan oleh gigitan
redu#iid bug, yang diikuti oleh infeksi oleh Trypanosoma crui, dan endemis pada
daerah pedesaan di $merika selatan dan Tengah.
atogenesis
atogenesis kardiomiopati kagasik kronik masih kontroversial karena parasit
tersebut "arang muncul pada miokardium. Seperti pada model kardiomiopati
maka cedera "antung dianggap melalui mediasi proses imunologis. 6espons
kekebalan selular dan humoral keduanya sudah diimplikasikan pada cedera
miokardial. #iopsi miokardial menun"ukan, in*ltrat in)amasi pada penyakit
hagasJ kronis sebagian besar terdiri dari sel-sel D? T. ;al ini menun"ukan
bah7a ada beberapa tingkatan depresi imunologis pada induk, sehubungan
aktivitas sel-sel T-helperdikenal sebagai mekanisme pertahanan paling efektif
terhadap parasit. #eberapa peneliti mengusulkan ekspresi terbatas sel-sel D1
T selama infeksi T. cruiakut mungkin berhubungan dengan mekanisme
toleransi yang disebabkan oleh parasit tersebut. #ukti hal ini dapat dilihat pada
penelitian yang menun"ukan penambahan 04-/ in#itromengembalikan fungsi sel
T-helper, sehingga diduga terdapat defek makrofag dalam proses ini. 4ebih
lan"utnya, 04-% dan reseptor 04-% tidak ditemukan atau hanya ada sedikit dalam
in*ltrat in)amasi, membuktikan peran subset T-helperyamh tidak besar pada
penyakit ini.
+anifestasi Klinis
enyakit parasit ini memiliki fase akut, dimana penyebaran hematogenus parasit
tersebut menginvasi "aringan dan sistem organ. 0nvasi tersebut diikuti dengan
reaksi in)amasi hebat dengan sel-sel mononuklir dan manivastasi klinis demam,
berkeringant, mialgia, miokarditis, hepatosplenomegali, dan case fatality ratesekitar 8 persen. Sebagian besar pasien sembuh dari fase akut dan memasuki
fase laten tanpa ge"ala, namun %&-9&@ akan men"adi kronis sampai dengan %&
tahun se"ak infeksi pertama.
Tahap kronis adalah hasil penghancuran "aringan yang bertahap. Saluran cerna
dan "antung merupakan lokasi keterlibatan yang tersering, dengan penyebab
kematian utama adalah gagal "antung. Di dalam abdomen, penghancuran
pleksus mienterik menyebabkan pembentukan megaesofagus dan megakolon.
ada "antung, mio*bril dan serat-serat urkin"e digantikan oleh *brosa, yang
akan menyebabkan kardiomegali, gagal "antung kongestif, blok "antung, dan
aritmia. enemuan-penemuan mikroskopis menun"ukan adanya *brosis luas, tapi
-
7/21/2019 KadangSa
8/8
seringkali ada in*ltrat selular kronik yang terdiri dari limfosit, sel-sel plasma, dan
magrofag, dan ditemukan parasit-parasit pada sekitar seperempat pasien.
Diagnosis
Diagnosis penyakit akut tergantung pada ada-tidaknya tripomastigotes dalam
darah individu yang terinfeksi. ada infeksi yang kronis, diagnosis langsung
kurang berguna karena tripomastigoter yang beredar dalam sirkulasi darah lebih
sedikit. Lenodiagnosis dimana pasien digigit dengan redu#iid bugsyang
dikembangkan di laboratorium, lalu parasit itu akan diidenti*kasi dalam
pencernaan serangga tersebut adalah tes yang paling berguna, yang akan
mendeteksi adanya infeksi pada sekitar separuh pasien. Tes *ksasi komplemen
tes +achado-Guerreieo "uga memiliki sensitivitas dan spesi*tas untuk
mendeteksi untuk mengidenti*kasi penyakit hagasJ kronis. Tes laboratorium
lainnya, tergantung pada tes serologi positif seperti indirect immuno)uorescent
antibody* enyme-linked immunosorbent assay, dan tes hemaglutinasi
bersamaan dengan ge"ala-ge"ala dan tanda-tanda yang cocok dengan penyakit
hagasJ.
#iopsi endomiokardial mungkin menun"ukan miokarditis aktif menggunakan
kriteria Dallas. enilaian noninvasif umumnya menun"ukan kelainan gerak
dinding segmental, khususnya aneurisma apikal. enemuan pada EKG termasuk
blok "antung lengkap, blok atrioventrikular, atau blok cabang berkas kanan,
dengan atau tanpa blok fasikular pada // persen individu yang terinfeksi. $ritmia
ventrikular mungkin memerlukan obat-obat antiaritmia.
enatalaksanaan
era7atan untuk penyakit hagasJ kronik adalah simtomatik dan termasuk alat
pacu "antung untuk blok "antung total