kadal,katak,ikan

41
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks dan terdiri atas beberapa sistem organ yang saling bekerja sama melakukan aktivitas hidup. Organ dalam sistem organ tersebut mempunyai fungsi berbeda. Berbeda dengan vertebrata yang lain, ikan bernapas menggunakan insang. Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) hidup dilingkungan perairan tawar. Ikan Nilem termasuk Teleostei yaitu ikan-ikan yang banyak dilihat dan dimakan. Ikan ini memiliki bagian tubuh yang terdiri atas caput, truncus dan cauda, dimana tidak ada batas nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal opesculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus. Bagian kulit cutis Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) terdiri atas carium dan dermis dan epidermis. Corium terdiri atas jaringan pengikat. Epidermis yang

Upload: fajar-nour-cholis

Post on 01-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: kadal,katak,ikan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan merupakan organisme akuatik yang memiliki organ yang kompleks

dan terdiri atas beberapa sistem organ yang saling bekerja sama melakukan

aktivitas hidup. Organ dalam sistem organ tersebut mempunyai fungsi berbeda.

Berbeda dengan vertebrata yang lain, ikan bernapas menggunakan insang.

Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) hidup dilingkungan perairan tawar.

Ikan Nilem termasuk Teleostei yaitu ikan-ikan yang banyak dilihat dan dimakan.

Ikan ini memiliki bagian tubuh yang terdiri atas caput, truncus dan cauda, dimana

tidak ada batas nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal

opesculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus.

Bagian kulit cutis Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) terdiri atas carium

dan dermis dan epidermis. Corium terdiri atas jaringan pengikat. Epidermis yang

melapisinya dari sebelah luar ialah epithelium. Diantara sel-sel epithelium

terdapat kelenjar uniseluller yang mengeluarkan lendir. Lendir ini menyebabkan

kulit ikan menjadi licin. Di dalam corium terdapat chromatophor-chromatophor,

chromatophor yaitu sel-sel yang mengandung butir-butir pigment, yang

menentukan warna kulit.

Ikan Nilem (Osteochilus hasselti) digunakan dalam praktikum ini karena

dapat mewakili kelas Pisces dan juga memiliki kemiripan dengan yang

lainnya,sehingga tidak langsung mengamati kelas pisces yang lainnya. Selaian itu

susunan organ-organ Ikan Nilem mudah dipahami.

Page 2: kadal,katak,ikan

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari Anatomi Ikan

Nilem (Osteochillus hasselti ♂).

Page 3: kadal,katak,ikan

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) tergolong dalam keluarga Cyprinidae

seperti Ikan Mas dan Ikan Tawes. Mulut Ikan Nilem terdapat dua pasang kumis

(barbells). Warna badan Ikan Nilem adalah coklat atau hijau kehitaman dan

merah (Schimdt-Nielsen, 1990).

Ikan Nilem merupakan ikan peliharaan yang berasal dari sungai. Ikan

Nilem dapat dipelihara dengan baik pada daerah dengan ketinggian sekitar 500-

800 meter di atas permukaan laut, dan lebih menyukai daerah perairan yang jernih

(Bevelander dan Ramaley, 1988).

Ikan melakukan fertilisasi secara eksternal. Telur dan sperma dilepaskan

ke dalam air di sekitarnya dan fertilisasi terjadi diluar tubuh. Fertilisasi ini

merupakan fertilisasi yang primitif (Villee et al., 1988).

Ikan jantan terdapat sepasang testis yang panjang. Mereka terletak

ventral dari ren. Ujung caudal mulai dari vas deferens yang bermuara ke dalam

sinus urogenitalis. Ikan betina terdapat sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini

mempunyai rongga yang ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduk, yang

bermuara ke dalam sinus urogenitalis (Radiopoetro, 1977).

Menurut Storer dan Usinger (1961), sistem pencernaan ikan terdiri dari:

rahang ikan mempunyai banyak gigi kecil berbentuk kerucut untuk mengunyah

makanan dan lidah kecil dalam di dasar rongga mulut membantu gerakan

respirasi. Faring terdapat insang di sisi dan samping lalu ke oesophagus pendek

mengikuti hingga timbul lambung atau gastrum.

Page 4: kadal,katak,ikan

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting bedah,

jarum penusuk.

B. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Ikan Nilem

(Osteochillus haselti ♂), kloroform dan tissu.

C. Cara Kerja

1. Ikan dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan dengan jarum

penusuk.

2. Ikan digunting dimulai dari lobang dubur ke arah anterior sepanjang media

ventral tubuh ke arah depan sampai dekat sirip dada (digunting hati-hati

jangan sampai merusak organ dalam).

3. Pengguntingan dilanjutkan dari anus ke arah tubuh bagian dorsal yang

dilanjutkan ke arah anterior tubuh sampai ke tutup insang.

4. Organ-organ yang terlihat diamati dan nama-nama organ tersebut ditulis

sesuai dengan gambar yang diberikan oleh asisten.

5. Ekor pada ikan dipotong melintang untuk mengamati penampang

melintang.

Page 5: kadal,katak,ikan

6. Bagian tulang-tulang ekor diamati dan gambar-gambar yang diberikan

oleh asisten diberi keterangan sesuai dengan bagian yang diamati pada

preparat.

Page 6: kadal,katak,ikan

Pembahasan

Klasifikasi Osteochillus hasselti menurut Brotowidjoyo (1993) adalah

sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Familia : Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Osteochillus hasselti

Hasil pengamatan anatomi Ikan Nilem didapatkan hasil bahwa tubuh

Ikan Nilem dibagi menjadi tiga bagian kepala, badan dan ekor. Kepala atau caput

yaitu mulai dari moncong sampai dengan batas tutup insang. Badan atau truncus

mulai dari belakang tutup insang sampai dengan anus. Ekor atau cauda mulai dari

belakang anus sampai dengan ujung sirip ekor. Seluruh badannya bersisik, pada

kiri kanan badan terdapat linea lateris atau gurat sisi, yang memanjang dari

belakang tutup insang sampai ekor. Hal itu sesuai dengan pernyataan Radiopoetro

1977, bahwa tubuh ikan terdiri atas caput, truncus dan cauda, dimana tidak ada

batas nyata sebagai batas antara caput, truncus dipandang tepi caudal operculum

dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus.

Jantung atau cor terdapat di dalam cavum pericardii, terdiri atas sinus

venosus, atrium, ventriculus dan bulbus arteriosus. Menurut Villee, et al., (1988),

sebagian besar ikan, semua darah masuk ke dalam jantung melalui vena

mempunyai kadar oksigen yang rendah dan karbondioksida yang tinggi, yaitu

Page 7: kadal,katak,ikan

yang disebut darah vena. Jantung terdiri atas sebuah sinus venosus, sebuah

atrium, sebuah ventrikel dan sebuah bulbus arteriosus yang tersusun dalam urutan

linear. Kontraksi otot jantung meningkatkan tekanan darat yang di dalam vena

sangat rendah dan mengeluarkan darah melalui arteri, aorta ventral. Kelima atau

enam pasang lung aorta yang menjulur secara dorsal melalui kapiler di dalam

insang aorta dorsal. Waktu darah melalui insang karbondioksida dilepaskan dan

oksigen diambil, sehingga darah yang memasuki pembuluh arteri kaya akan

oksigen. Arteri dorsal membagi darah ini melalui cabang-cabangnya ke seluruh

bagian tubuh.

Ikan Nilem (Osteochillus hasselti) tergolong dalam keluarga Cyprinidae

seperti Ikan Mas dan Ikan Tawes, mulutnya terpasang dua pasang kumis

(barbells). Sistem pencernaannya terdiri atas lidah, hati, gastrum, intestine,

pancreas, kantung empedu. Menurut Storer dan Usinger (1961), sistem

pencernaan ikan terdiri dari: rahang ikan mempunyai banyak gigi kecil berbentuk

kerucut untuk mengunyah makanan dan lidah kecil dalam di dasar rongga mulut

membantu gerakan respirasi. Faring terdapat insang di sisi dan samping lalu ke

esophagus pendek mengikuti hingga timbul lambung atau gastrum. Pyloric value

terpisah belakang dari intestine. Tiga tubular pyloric caeca, fungsi mengabsorpsi,

mengambil ke intestine. Pankreasnya tidak jelas.

Menurut Villee, et al., (1988), pada sejumlah laut dan hewan air tawar,

telur dan sperma dilepaskan ke dalam air di sekitarnya dan fertilisasi terjadi diluar

tubuh dan fertilisasi ini disebut fertilisasi eksternal. Ikan jantan terdapat testis

yang panjang. Mereka terletak ventral dari ren. Ujung caudal mulai vas defferens

yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Ikan betina terdapat sepasang ovaria

Page 8: kadal,katak,ikan

yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang caudal melanjutkan diri ke

dalam oviduk, yang bermuara ke dalam sinus urogenitalis. Hal ini sesuai dengan

hasil pengamatan.

Page 9: kadal,katak,ikan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tubuh Ikan Nilem terdiri dari kepala (caput), badan (truncus) dan ekor

(cauda). Seluruh badannya bersisik dan terdapat gurat sisi.

2. Sirip pada Ikan Nilem antara lain Caudal fin, Dorsal fin, Anal fin, Abdomen

fin, dan Pectoral fin.

3. Sistem respirasi pada Ikan Nilem terdiri dari insang yang telah sempurna

dengan empat ruang antara lain atrium kiri, atrium kanan, ventrikel kiri dan

ventrikel kanan.

4. Sistem pencernaan pada Ikan Nilem terdiri dari lidah, hati, gastrum, intestine,

pancreas, kantung empedu.

5. Sistem genitalia jantan terdiri atas testis, vas defferens yang bermuara ke

dalam sinus urogenitalis.

Page 10: kadal,katak,ikan

DAFTAR REFERENSI

Bevelander, G. dan J.A. Ramaley. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Erlangga, Jakarta.

Brotowidjoyo, M.D. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta

Schmidt-Nielsen, K. 1990. Animal Physiologi-Adaptation and Environment Fourth Edition. Cambridge University, Cambridge.

Storer dan Usinger. 1961. Element of Zoology. McGraw-Hill Book Company, INC, London.

Villee, et al., 1988. Zoologi Umum 1. Erlangga, Jakarta.

Page 11: kadal,katak,ikan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Katak merupakan salah satu anggota dari classis Amphibia. Amphibia

adalah vertebrata yang secara tipipikal dapat hidup baik dalam air tawar (tidak ada

yang di air laut) dan di darat. Sebagian besar mengalami metamorphosis berudu

(akuatis dan bernafas denganinsang) ke dewasa (amphibious yang bernapas

dengan pari-paru), namun beberapa jenis amphibian tetap mempunyai insang

selama hidupnya. Jenis-jenis yang ada sekarang tidak mempunyai sisik luar. Kulit

biasanya tipis dan basah.

Hewan-hewan dari cubclass Anura/Salientia tidak mempunyai leher,

karena itukepalanya kelihatan menjadi satu dengan badanya, ekor juga tidak ada.

Kaki depan pendek, tetapi kaki belakang panjangdan besar serta ada selaput

diantara jari-jarinya digunakan untuk meloncat dan berenang, ruas-ruas tulang

belakang ada ada sepuluh buah dan tulang terakhir paling belakang bentuknya

memanjang dinamakan urostil (jasin, 1989).

Klasifikasi Fejervarya cancrivora (katak sawah) menurut jasin (1989)

adalah sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Classis : Amphibia

Ordo : Anura

Familia : Ranidae

Genus : Fejervarya

Page 12: kadal,katak,ikan

Spesies : Fejervarya cancrivora

Beberapa pertimbangan memungkinkan pemilihan katak atau

Fejervarya cancrivora, untuk mewakili classis Amphibia. Genus ini mudah

diperoleh dan ukuranya cukup besar, ia menunjukan banyaknya persamaan dalam

bentuk fungsi vertebrata tinggi termasuk manusia. Susunan tubuhnya mudah

dipelajari, demikian juga fisiologinya dapat ditunjukan. Cara hidupnya

sederhanadan mudah diamati.

Page 13: kadal,katak,ikan

II. Materi Dan Metode

A. Materi

Alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset dan gunting bedah.

Bahan yang digunakan adalah katak sawah (Fejervarya cancrivora).

B. Metode

Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Katak dimatikan dengan jarum penusuk.

2. Bagaian morfologi diamati, kemudia bagian bagian dari organya dicatat.

3. Pengamatan pada bagian cavum oris dilakukan dengan cara kedua sudut mulut

dipotong hingga permukaan yang dibuka dapat lebih lebar, lalu kemudian

mulai mengamati pada bagian cavum oris.

4. Untuk melihat otot yang ada di dalamnya dilakukan pengelupasan kulit

ventral, dilakukan dengan cara kulit diguntingdari medio-posterior kea rah

anterior, otot-otot yang terlihat diamati dengan bantuan gunting dan pinset.

5. Untuk melihat organ organ pencernaan, dilakukan pembedahan. Pembedahan

dimulai dengan pemotongan dari pangkal oesophagus dan ujung rectum

kemudia selaput yang menahan organ tersebut dengan dinding tubuh sebelah

dorsal digunting dan dibiarkan mesentrium yang melekat antara gastrum dan

duodenum karena pada selaput ini melekat pankreas. Sistem urogenitalianya

jangan dirusak. Kemudian diamati, lalu bagian-bagian organya dicatat.

6. Pengamatan sistem urogenitalis dengan cara bagian perut sebelah medium

posterior dijepit dan diangkat kearah atas kemudian digunting sepereti

Page 14: kadal,katak,ikan

sebelum sistem muscular diamati, sehingga dapat segera diamati sistem

urogenitalis di bawah intestine dalam tubuh katak.

7. Setelah selesai alat-alatnya dibersihkan

Page 15: kadal,katak,ikan

B. Pembahasan

Hasil yang diperoleh dari praktikum tentang morfologi katak (Fejerfaria

cancrivora), bahwa katak terdiri dari caput, cavum oris, nares externa, membrane

nictitans, organon visus, annulus tympanicus, truncus. Ekstrimitas anterior yang

terdiri dari anthebrachium, carpus, brachium, dan jumlah digiti ada empat buah.

Ekstrimitas posterior yang terdiri dari femur, crus, pes, dan jumlah digiti ada lima

buah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Susanto (1994), yang menyatakan bahwa

morfolgi katak sawah (Fejerfaria cancrivora) terdiri dari rongga mulut (cavum

oris), kepala (caput), lubang hidung (nares eksterna), gendang telinga (membrane

tympani), tungkai depan (ekstrimitas anterior), perut (abdomen), tungkai belakang

(ekstrimitas posterior) dan kloaka. Selain itu juga terdapat selaput diantara jari jari

kaki yang berfungsi membantu katak berenang di air sehingga katak dapat hidup

di darat dan di air.

Sistem pencernaan katak terdiri dari cavum oris, pancreas, gastrum,

pylorus, intestin, rectum, kloaka dan mesentrium. Menurut Saktiono (1989), yang

menyatakan bahwa saluran pencernaan pada katak sawah (Fejerfaria cancrivora)

dimulai dari rongga mulut, dan pelepasan terakhir di kloaka. Setelah makanan

masuk melalui mulut yang terdapat gigi pada rahang atas langit-langit yang

berbentuk kerucut, dan lidah yang bercabang dua dimana fungsinya sebagai alat

penangkap mangsa, lalu dengan bantuan gigi dan kelenjar air ludah kemudian

makanan masuk ke kerongkonganya merupakan saluran pendek yang dilalui

makanan untuk menuju ke lambung, dimana lambung tersebut hanya berupa

kantung yang tergantung dan dapat menjadi besar apabila terisi makanan.

Page 16: kadal,katak,ikan

setelah itu sari-sari makana yang telah halus diserap oleh dinding usus halus yang

banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Sedangkan usus ini berakhir di

kloaka yang berfungsi sebagai alat ekskresi, tetapi sebelum dikeluarkan melalui

kloaka, kotoran sisa makanan ditampung didalam rektum.

Sistem ekskresi pada katak terdiri dari sepasang ginjal yang menempel

pada dinding tubuh bagian belakang. Ginjal berwarna merah kecoklatan dan

berfungsi sebagai alat penyaring darah. Filtratnya berupa zat-zat yang tidak

berguna melalui sepasang saluran ureter dan kantung kemih, filtrate urin nantinya

akan dibuang melalui kloaka (Soemiadji, 1986).

Pada pengamatan sistem reproduksi katak sawah (Fejerfaria cancrivora)

jantan memiliki sepasang testis yang berfungsi menghasilkan sperma. Sperma

yuang dihasilkan oleh testis dikeluarkan melalui saluran sperma dan bersama

urine keluar melalui kloaka. Kloaka merupakan satu muara dari tiga saluran yaitu

pencernaan, saluran kelamin (reproduksi), dan pengeluaran (ekskresi). Katak

sawah (Fejerfaria cancrivora) jantan memiliki sistem reproduksi yaitu berupa

badan lemak, testis, vas aferen,uterus, kantong sperma, kantong kemih, ginjal, dan

kloaka (Soepomo, 1997).

Sistem reproduksi katak sawah (Fejerfaria cancrivora) betina yaitu

berupa sel telur, ovarium, ginjal, uterus, ureter, kantong kemih, oviduk, dan

kloaka. Ovarium pada katak betina berfungsi menghasilkan sel telur (ovum), sel

telur tersebut dikeluarkan menuju oviduk dan selanjutnya keluar melalui kloaka.

Ketika melakukan reproduksi di dalam air, katak betina yang memiliki ukuran

lebih besar dirangkul oleh pejantan (Amin, 1990).

Selain itu diketahui bahwa katak betina memiliki sepasang ovarium yang

Page 17: kadal,katak,ikan

mengeluarkan telur. Apabila telur sudah masak, katak betina menuju ke air

kemudian katak jantan dating dan menaiki punggung katak betina. Selanjutnya

katak betina mengeluarkan telur ke dalam air dan bersamaan dengan itu katak

jantan mengeluarkan spermanya.

Telur yang sudah dibuahi menyerap air sehingga membesar kemudian

berkembang menjadi embrio. Embrio mendapat makanan dari kining telur, kurang

lebih seminggu setelahpembuahan embrioberkembang menjadi berudru.

Selanjutnya katak berkembang terus mengalami perubahan yang disebut dengan

metamorphosis (soepomo, 1997).

Sistem otot ventral dari hasil pengamatan terbagi menjadi empat bagian,

yaitu pada caput, pectoral, dan abdominal. Otot pada caput terdiri atas muscullus

submandibularis, muscullus subhyoideus. Pada otot dada terdapat muscullus

deltoideus yang dibagi lagi menjadi muscullus pars epicoracoidea, muscullus par

sternalis, dan muscullus pars abdominalis. Otot pada perut terdiri dari muscullus

rectus abdominalis, inscription tendinae, linea alba, muscullus obliqus externus

dan internus. Otot pada ekstrimitas posterior terdiri dari otot pada bagian femur

dan crus. Menurut Hildebrand (1995), sistem otot sumbu amfibi merupakan

bentuk perantara dari ikan dan reptilian. Lapisan otot-ototnya berurutan dari luar

ke dalam yaitu otot obliqus eksternus, obliqus internus, dan tranverses. Otot-otot

epaxial, secara bersama sekarang dinamakan truncus dorsalis.

Sistem otot pada katak terbagi menjadi dua bagian, yakni otot-otot

ventral tubuh dan otot-otot dorsal tubuh. Otot-otot ventral tersebar pada kelompok

otot-otot anggota, dimana kelompok ini terbagio menjdi dua kelompok.

Kelompok pertama yakni kelompok otot ventrolateral yang bekerja menarik

Page 18: kadal,katak,ikan

anggota ke depan arah sumbu tengah dan terbagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama yaitu kelompok otot ventral yang bekerja menarik anggota ke

depan arah sumbu tengah dan terbagi menjadi dua kelompok lagi, menjadi otot

pada proksimal dan distal. Kelompok ventral otot-otot proksimal anggota depan

yang terdiri dari muscullus deltoideus yang terdiri dari dua bagian, episternalis

berupa otot kecil dengan origonya epiternum dan skapularis dengan origonya pada

scapula, muscullus pectoralis yang trdiri dari tiga bagian yaitu bagian epikorakoid

dengan origo pada epikorakoid, bagian sternal yang terletak pada posterior dari

bagian epikorakoid serta bagian abdominal yang terletak latero ventral pada

dinding abdomen, muscullus coracobrachialis yang terlentang antara permukaan

dalam bagian proksimal korakoid dan muscullus coracoradialis yang terdapat di

sebelah anterior dari muscullus pectoralis bagian epikorakoid dan posterior dari

otot deltoideus bagian episternalis. Kelompok ventral otot-ototdistal anggota

depan terdiri dari muscullus brachioradialis yang mengembangkan sikut,

muscullus fleksorcarpiradialis dan muscullus fleksocarpiulnaris yang

membengkokan antebrachium, muscullus fleksordigitorium longus yang

terlentang dari tengah-tengah apicondile, dan muscullus fleksor digitorium brevis

yang origonya pada tendo dan insertionya pada jari-jari (Djuhanda, 1982).

Kelompok kedua adalah kelompok otot-otot dorsomedil yang bekerja

untuk menarik anggota ke belakang mrnjauhi sumbu tengah tubuh dan

merentangkan ruas-ruas anggota dan terbagi menjadi dua juga, proksimal

dandistal. Kelompok ventral dari otot-otot proksimal anggota belakang yaitu,

muscullus Sartorius terletak pada permukaan femur, muscullus gracillis major

yang terletak lebih medial dari muscullus Sartorius, muscullus minor yang

Page 19: kadal,katak,ikan

terdapat medial agak ke dorsal dari gracillis major, muscullus aductor magnus

yang terletak sebelah dorsal dari Sartorius, muscullus adductor longus berada di

sebelah dorsal dari Sartorius dan muscullus trisep femoris terletak lateraldi bagian

paha. Kelompok ventral otot-otot distal anggota belakang terdiri dari muscullus

tibialis yang berupa tiga buah otot di daerah tibio fibula yang bekerja untuk

menekuk dan memutar tumit. Otot pada katak tidak sebatas dari otot-otot anggota

tersebut saja, terdapat pula pada otot-otot ventral tubuh juga terdapat pula otot-

otot lainya, seperto muscullus subhyoideus yang terlentang antara rahang bawah

kiri dan kanan, muscullus submaxilaris yang melintang antara kedua rami rahang

bawah di depan muscullus subhyoideus, muscullus rectus abdominis yang terletak

medio ventral pada tubuh dan di tengah-tengah otot ini terdapat suatuurat yang

disebut linea alba dan selanjutnya muscullus obliqus externus yang terdapatpada

dinding lateral abdomen (Djuhanda, 1982).

Page 20: kadal,katak,ikan

IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa :

1. Secara morfologi tubuh katak terbagi atas empat yaitu caput, truncus,

ekstrimitas anterior, dan ekstrimitas posterior.

2. Sistem pencernaan katak terdiri dari pancreas, pylorus, intestine, rectum,

cloaca.

3. System ekskresi pada katak terdiri dari ginjal sebagai penghasil urine

disalurkan melalui ureter, vesica urinaria, rectum dan bermuara pada cloaca.

4. System genitalia pada organ reproduksi katak betina adalah ovarium,

sedangkanpada katak jantan adalah testis.

5. Otot ventral pada katak dibagi lagi pada bagian caput, pectoral, dan

abdominal.

6. Otot xtrimitas posterior dibagi menjadi femur, crus dan pes, diantara digiti

terdapat selaput renang (web).

Page 21: kadal,katak,ikan

DAFTAR REFERENSI

Amin, M. 1990. Dikktat Asistensi Anatomi Hewan. Balai Pustaka, Jakarta.

Djuhanda, T. 1982. Analisis Struktur Vertebrata I. Armico, Bandung.

Hildebrand, M. 1995. Analysis of Vertebrate Structure. Fourth Edition. John Wiley and Sons, Inc, Canada.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan (Invertebrata dan Vertebrata). Sinar Winaja, Surabaya.

Radiopoetro. 1997. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Saktiono. 1989. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Soemiadjii. 1986. Biologi II. Karunuka, Jakarta.

Soepomo. 1997. Zoologi. Erlangga, Jakarta.

Susanto, Heru. 1994 Budidaya Kodok Unggul. Penebar Swadaya, Jakarta.

Page 22: kadal,katak,ikan

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reptilia adalah vertebrata dengan kulit kering, tertutup oleh sisik-sisik

atau papan-papan epidermal. Tengkorak biasanya sedikit tertekan lateral, dengan

sebuah kondil oksipital. Sabuk-sabuk badan (girdle) tumbuh baik. Tubuh kadal

terbagi menjadi tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (cauda).

Tubuh kadal ditutupi oleh kulit kering dengan sisik-sisik zat tanduk

dipermukaannya tanpa adanya kelenjar-kelenjar lendir.

Kadal bernafas dengan paru-paru yang strukturnya lebih kompleks dari

amphibia. Ginjal kadal (Mabouya multifasciata) bertipe metanefros.

Fertilisasinya internal bersifat ovovipar dengan menghasilkan telur dengan banyak

kuning telur, dan telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk (saluran telur)

hewan betina. Saluran telur itu disebut uterus.

Praktikum kali ini menggunakan kadal karena mudah ditemukan di

lingkungan sekitar kita, termasuk Reptil yang jinak, dan organ-organ dalamnya

mudah diamati.

Page 23: kadal,katak,ikan

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mempelajari Anatomi Kadal

betina (Mabouya multifasciata ♀).

Page 24: kadal,katak,ikan

II. KERANGKA PEMIKIRAN

Kadal (Mabouya multifasciata) termasuk ordo Squamata dan subordo

Lacertilia. Kadal biasanya mempunyai dua pasang anggota badan yang bersifat

pentadactil. Membran tympani tidak cembung dan celah nares eksterna jelas

dapat dilihat. Palpebra superior dan inferior dapat digerakkan begitu juga dengan

membran nictitans. Kedua rahang bawahnya bersatu, sehingga hewan kurang

dapat membuka mulutnya. Kadal memiliki kulit kering dan beraquama. Jarinya

mengandung kuku (Radiopoetro, 1977).

Kadal termasuk hewan yang hidup di darat. Fertilisasinya disebut

fertilisasi internal berifat ovovivipar menghasilkan telur dengan banyak kuning

telur, dan telur itu tumbuh dan berkembang dalam oviduk hewan betina. Embrio

dikelilingi oleh amnion, horion dan alantois (Brotowidjoyo, 1993).

Paru-paru kadal sudah berkembang dengan baik dan ukurannya cukup

besar. Sistem pencernaan terdiri dari tenggorokkan yang panjang dan lambung

yang masih sederhana. Jantung kadal memanjang dan berwarna merah tua yang

di depannya terlihat batang trachea. Jantung terdiri dari tiga lobi yakni dua atrium

dan satu ventrikel (Djuhanda, 1994).

Page 25: kadal,katak,ikan

III. ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA

A. Alat

Alat-alat yang digunakan adalah bak preparat, pinset, pisau, gunting

bedah, dan jarum penusuk.

B. Bahan

Bahan yang digunakan adalah Kadal betina (Mabouya multifasciata ♀),

air kran, kloroform dan formalin).

C. Cara Kerja

Cara kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Kadal dibius dengan menggunakan kloroform atau dimatikan

dengan jarum penusuk.

2. Kadal digunting mulai dari lubang dubur ke arah anterior sepanjang

mediaventral tubuh mengikuti lekuk tubuh dan bagian yang akan diamati.

3. Anatomi kadal yang telah dibedah diamati.

Page 26: kadal,katak,ikan

B. Pembahasan

Klasifikasi Mabouya multifasciata menurut Brotowidjoyo (1993) adalah

sebagai berikut :

Phylum : Chordata

Subphylum : Vertebrata

Class : Reptilia

Ordo : Squamata

Subordo : Lacertilia

Familia : Scincidae

Genus : Mabouya

Spesies : Mabouya multifasciata

Hasil pengamatan anatomi kadal (Mabouya multifasciata) didapatkan

hasil bahwa tubuh kadal dibagi menjadi tiga bagian yaitu caput (kepala), truncus

(badan) dan cauda (cauda). Daerah kepala terdiri dari mata, lubang hidung, dan

telinga. Badan bentuknya bulat memanjang. Sisik pada daerah perut warnanya

putih kekuning-kuningan, sisik pada daerah punggung berwarna antara kuning

cokelat sampai cokelat tua. Di bagian perut sebelah belakang antara kaki

belakang dan pangkal ekor terdapat lubang kloaka. Ekor (cauda) cukup kukuh,

bersisik, bentuknya bulat pajang meruncing ke ujungnya dan mudah putus.

Menurut Brotowidjoyo (1993), tubuh memanjang tertekan lateral. Kaki empat,

kuat dapat digunakan untuk memanjat. Mandibula bersatu di bagian anterior.

Kelopak mata dapat digerakkan. Sabuk pectoral berkembang baik. Mulut

lengkap, mempunyai kandung kemih. Ekornya digunakan untuk keseimbangan

Page 27: kadal,katak,ikan

gerak kertika berlari. Kulit tertutup sisik yang tersusun seperti susunan genting,

sisik-sisik ini lunak. (Schmidt-Nelsen,1990)

Sementara sistem pencernaannya terdiri atas hepar, gastrum, lien,

pancreas, duodenum, ductus choleodecus, rektum dan kloaka. Menurut

Brotowidjoyo (1993), sistem pencernaan pada kadal terdiri dari lidah yang dapat

dijulurkan ke luar dengan mudah. Gigi-gigi yang melekat pada rahang, dari mulut

dilanjutkan ke faring, oesophagus dan lambung. Dari lambung kemudian ke

testinum, rektum dan kloaka. Hati dan pankreasnya berpembuluh ke intestinum.

Kloaka berfungsi mengeluarkan sisa-sisa dari Sistem Pencernaan (Feces),

Ekskresi (Urine) dan Reproduksi (sel gamet). Sedangkan untuk sistem

respirasinya adalah udara masuk melalui lubang hidung ke hidung dalam

kemudian ke glottis, trachea, bronki (ada 2), di lanjutkan ke paru-paru (dengan

kapiler-kepilernya) (Villee, et al., 1988).

Praktikum yang dilakukan untuk mengamati sistem genital kadal

menggunakan kadal betina yang organnya adalah osteum tuba, ovarium, oviduk,

ren, ureter, uterus, vesica urinaria dan kloaka. Menurut Radiopoetro (1977), pada

semua reptilia fertilisasi secara internal dan terjadi dibagian atas oviduk.

Fertilisasi kadal bersifat ovovivipar yaitu telur tetap dipertahankan di dalam

oviduk hingga hewan muda keluar. Ovarium memanjang dan tidak simetris.

Vesica urinaria ini berisi air yang digunakan untuk membasahi pasir apabila akan

membuat sarang untuk meletakkan telurnya.

Page 28: kadal,katak,ikan

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut :

1. Tubuh kadal terdiri atas tiga bagian yaitu kepala (caput), badan (truncus) dan

ekor (cauda).

2. Fertilisasi kadal termasuk fertilisasi internal bersifat ovovivipar.

3. Jantung Kadal terdiri dari tiga ruangan yaitu dua Atrium dan satu Ventrikel.

4. Sistem Urogenital Kadal Betina yang Organnya adalah Osteum Tuba,

Ovarium, Oviduk, Ren, Ureter, Uterus, Vesica urinaria dan Kloaka

5. Sistem Pencernaan pada Kadal terdiri dari Hepar, Empedu, Gastrum,

Pankreas, Intestine, Rektum,dan Kloaka.

6. Sistem respirasi pada Kadal dimulai ke nares externa, nares interna, glottis,

larink, trakea, paru-paru.

Page 29: kadal,katak,ikan

DAFTAR REFERENSI

Brotowidjoyo, M.D. 1993. Zoologi Dasar. Erlangga, Jakarta.

Djuhanda, 1994. Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata 2. Armico,

Bandung.

Radiopoetro. 1977. Zoologi. Erlangga, Jakarta

Schmidt-Nelsen, K. 1990. Animal Physiologi-Adaptation and Environment

Fourth Edition. Cambridge University, Cambridge.

Villee, et al., 1988. Zoologi Umum 1. Erlangga, Jakarta.