kabin lubay
TRANSCRIPT
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 1/48
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Hipertensi
Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan tekanan darah di
mana tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih dan / atau tekanan
darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih yang memberi gejala berlanjut pada
suatu target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan lebih berat seperti
stroke, penyakit jantung koroner, penyempitan ruang jantung, gagal ginjal, diabetes
mellitus, dan lain-lain.1,2
B. Epidemiologi
ata epidemiologi menunjukkan bah!a dengan makin meningkatnya populasi
usia lanjut, maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan
bertambah, di mana baik hipertensi sistolik maupun kombinasi hipertensi sistolik
dan diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia " #$ tahun.
%engendalian tekanan darah dalam dekade terakhir ini hanya mencapai &4' dari
seluruh pasien hipertensi.2
(ampai saat ini, data hipertensi yang lengkap sebagian besar berasal dari
negara-negara yang sudah maju. ata dari The National Health and Nutrition
Examination Survey )*H*+( menunjukkan bah!a dari tahun 1999-2000, insiden
hipertensi pada orang de!asa adalah sekitar 29-&1', yang berarti terdapat $-#$
juta orang hipertensi di merika, dan terjadi peningkatan 1$ juta dari data *H*+(
tahun 19-1991 dari seluruh kasus hipertensi, 9$' merupakan kasus hipertensi
primer atau hipertensi esensial )tidak diketahui sebabnya.2
C. Etiologi Hipertensi
erdasarkan etiologinya, hipertensi terbagi menjadi dua, yaitu hipertensi
primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder. (ebanyak 90' merupakan
hipertensi esensial dan hanya 10' yang penyebabnya diketahui seperti penyakit
ginjal, kelainan pembuluh darah, dan kelainan hormonal.&
1. Hipertensi Primer
1
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 2/48
Hipertensi primer atau hipertensi esensial dideinisikan jika penyebab
hipertensi tidak dapat diidentiikasi. etika tidak ada penyebab yang dapat
diidentiikasi, sebagian besar merupakan interaksi yang kompleks antara
genetik dan interaksi lingkungan. iasanya hipertensi primer terjadi pada
usia antara 2$-$$ tahun dan jarang pada usia di ba!ah 20 tahun.4
Hipertensi sering turun temurun dalam suatu keluarga. Hal ini
menunjukkan bah!a aktor genetik memegang peranan penting pada
patogenesis hipertensi primer. anyak karakteristik genetik dari gen-gen ini
yang mempengaruhi keseimbangan natrium, tetapi adanya mutasi-mutasi
genetik yang merubah ekskresi urin, pelepasan nitrit oksida, ekskresi
aldosteron, steroid adrenal, dan angiotensinogen.
2
2. Hipertensi Sekunder
urang dari 10' penderita hipertensi merupakan sekunder dari penyakit
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
%ada kebanyakan kasus, disungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau
penyakit reno3askular adalah penyebab sekunder yang paling sering.bat-
obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan
hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.$
Tabel . %enyebab Hipertensi yang apat iidentiikasi.$
%enyakit bat
1. %enyakit ginjal kronis
2. Hiperaldosteronisme primer
&. %enyakit reno3askular
4. (indroma Cushing
$. Pheochromocytoma
#. oarktasio aorta
5. %enyakit tiroid atau paratiroid
1. ortikosteroid, 67H
2. +strogen )biasanya pil dengan kadar
estrogen tinggi
&. *(, co8-2 inhibitor
4. enilpropanolamine dan analog
$. 6yclosporin dan 7acrolimus
#. +ritropoetin
5. (ibutramin
. ntidepresan )terutama :enlaa8ine%enyakit ginjal adalah penyebab terbanyak pada hipertensi sekunder.
Hipertensi dapat timbul dari penyakit diabetes neropati, glomeruloneritis, penyakit
tubulus intertisial, dan polikistik ginjal. ebanyakan kasus berhubungan dengan
peningkatan 3olume intra3askular atau peningkatan sistem renin-angiotensin-
alodesteron.#
D. Klasifi!asi Hipertensi
2
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 3/48
da beberapa klasiikasi dari hipertensi, di antaranya menurut The Seventh
Report of The Joint National Committee on Prevention, etection, Evaluation, and
Treatment of High !lood Pressure );*6 5 sebagai berikut<$
Tabel ". lasiikasi 7ekanan arah =enurut ;*6 5$
lasiikasi 7ekanan arah 7( )mmHg 7 )mmHg
*ormal > 120 dan > 0
%rehipertensi 120 ? 1&9 atau 0 ? 9
Hipertensi derajat 1 140 ? 1$9 atau 90 ? 99
Hipertensi derajat 2 @ 1#0 atau @ 100
7( A 7ekanan arah (istolik, 7 A 7ekanan arah iastolik
=enurut ;*6 5, klasiikasi tekanan darah pada orang de!asa di atas 1 tahun
terbagi menjadi kelompok normal, prehipertensi, hipertensi derajat 1, dan hipertensi
derajat 2.
E. #a!tor $isi!o Hipertensi
aktor risiko hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu aktor risiko re3ersibel
)dapat diubah dan ire3ersibel )tidak dapat diubah. aktor risiko ire3ersibel adalah
usia, jenis kelamin, ras, genetik, dan ri!ayat keluarga yang memiliki hipertensi,
sedangkan aktor risiko re3ersibel adalah prehipertensi, berat badan berlebih, kurangakti3itas, konsumsi makanan yang mengandung natrium tinggi, merokok, dan
sindroma metabolik.1
1. Faktor Risiko Ireversibel
a. Bsia
(emakin tua seseorang semakin besar risiko terserang hipertensi karena
arteri semakin kehilangan elastisitasnya. Hipertensi paling sering
dijumpai pada orang berusia &$ tahun atau lebih. %re3alensi hipertensi di
kalangan usia lanjut cukup tinggi yaitu sekitar 40' dengan kematian
sekitar $0' di atas umur #0 tahun. 7ekanan sistolik meningkat sesuai
dengan usia, sedangkan tekanan diastolik tidak berubah mulai dekade ke-
$. Hipertensi sistolik terisolasi merupakan jenis hipertensi yang paling
ditemukan pada orang tua.1
b. ;enis elamin
ila ditinjau perbandingan antara !anita dan pria, terdapat angka yang
cukup ber3ariasi. i ;a!a 7engah didapatkan angka pre3alensi #,0'
&
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 4/48
untuk pria dan 11,#' untuk !anita. %re3alensi di (umatera arat 1,#'
pria dan 15,4' perempuan, sedangkan daerah perkotaan di ;akarta
didapatkan 14,#' pria dan 1&,5' !anita.
c. CasHipertensi lebih sering terdapat pada ras rika-merika dibandingkan
dengan orang kulit putih, dan pada kedua ras tersebut biasanya lebih
banyak pada golongan sosioekonomi rendah.1
d. Denetik
%eran aktor genetik terhadap timbulnya hipertensi terbukti dengan
ditemukannya kejadian bah!a hipertensi lebih banyak pada kembar
monoEigot daripada heteroEigot.2
e. Ci!ayat eluarga
=enurut *urkhalida, orang-orang dengan sejarah keluarga yang
mempunyai hipertensi lebih sering menderita hipertensi. Ci!ayat
keluarga dekat yang menderita hipertensi mempertinggi risiko terkena
hipertensi, terutama pada hipertensi primer. eluarga yang memiliki
hipertensi dan penyakit jantung meningkatkan risiko hipertensi 2-$ kali
lipat. ;ika kedua orang tua mempunyai hipertensi, kemungkinan
mendapatkan penyakit tersebut #0'.
2. Faktor Risiko Reversibel
a. ebiasaan =erokok
Hubungan antara rokok dengan peningkatan risiko kardio3askular telah
banyak dibuktikan.(elain dari lamanya, risiko merokok terbesar
tergantung pada jumlah rokok yang dihisap per hari. (eseorang yang
merokok lebih dari satu pak rokok sehari menjadi 2 kali lebih rentan
hipertensi dari pada mereka yang tidak merokok.Fat-Eat kimia beracun,
seperti nikotin dan karbon monoksida, yang diisap melalui rokok dan
masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluhdarah arteri dan mengakibatkan proses aterosklerosis dan hipertensi. 1
b. onsumsi Daram
Daram merupakan aktor yang sangat penting dalam patogenesis
hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah ditemukan pada suku bangsa
dengan asupan garam yang minimal. supan garam kurang dari & gram
tiap hari menyebabkan pre3alensi hipertensi yang rendah, sedangkan jika
asupan garam antara $-1$ gram perhari pre3alensi hipertensi meningkat
menjadi 1$-20'. %engaruh asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi
4
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 5/48
melalui peningkatan 3olume plasma, curah jantung, dan tekanan
darah.Daram menyebabkan penumpukan cairan dalam tubuh, karena
menarik cairan di luar sel agar tidak keluar, sehingga akan meningkatkan
3olume dan tekanan darah. onsumsi garam yang dianjurkan tidak lebih
dari # gram per hari setara dengan 110 mmol natrium atau 2400
mg/hari.1,4
c. onsumsi Gemak ;enuh
ebiasaan konsumsi lemak jenuh erat kaitannya dengan peningkatan
berat badan yang berisiko terjadinya hipertensi.onsumsi lemak jenuh
meningkatkan risiko aterosklerosis yang berkaitan dengan kenaikan
tekanan darah. %enurunan konsumsi lemak jenuh, terutama lemak dalam
makanan yang bersumber dari he!an, dan peningkatan konsumsi lemak
tidak jenuh secukupnya yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian, dan
makanan lain yang bersumber dari tanaman dapat menurunkan tekanan
darah.2
d. %enggunaan ;elantah
;elantah adalah minyak goreng yang sudah lebih dari satu kali dipakai
untuk menggoreng, dan minyak goreng ini merupakan minyak yang telah
rusak. ahan dasar minyak goreng bisa bermacam-macam seperti kelapa,
sa!it, kedelai, jagung dan lain-lain. =eskipun beragam, secara kimia isi
kandungannya sebetulnya tidak jauh berbeda, yakni terdiri dari beraneka
asam lemak jenuh )G; dan asam lemak tidak jenuh )G7;. alam
jumlah kecil terdapat lesitin, cephalin, osatida, sterol, asam lemak
bebas, lilin, pigmen larut lemak, karbohidrat dan protein. Hal yang
menyebabkan berbeda adalah komposisinya. =inyak sa!it mengandung
sekitar 4$,$' G; yang didominasi oleh lemak palmitat dan $4,1' G7;
yang didominasi asam lemak oleat sering juga disebut omega-9. =inyak
kelapa mengadung 0' G; dan 20' G7;. =inyak Eaitun dan minyak
biji bunga matahari hampir 90' komposisinya adalah G7;.
e. ebiasaan =inum =inuman eralkohol
%eminum alkohol berat cenderung hipertensi meskipun mekanisme
timbulnya hipertensi belum diketahui secara pasti. %eningkatan kadar
kortisol serta peningkatan 3olume sel darah merah dan kekentalan darah
merah diduga berperan dalam menaikkan tekanan darah. rang yang
$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 6/48
minum alkohol terlalu sering atau terlalu banyak memiliki tekanan yang
lebih tinggi dari pada indi3idu yang tidak minum atau minum sedikit
alkohol.1
. besitasCisiko relati untuk menderita hipertensi pada orang obesitas $ kali lebih
tinggi dibandingkan dengan seorang yang berat badannya normal. %ada
penderita hipertensi ditemukan sekitar 20-&0' memiliki berat badan
lebih. besitas erat kaitannya dengan kegemaran mengkonsumsi
makanan yang mengandung tinggi lemak. besitas meningkatkan risiko
terjadinya hipertensi karena beberapa sebab. =akin besar massa tubuh,
makin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan
makanan ke jaringan tubuh. ni berarti 3olume darah yang beredar
melalui pembuluh darah menjadi meningkat sehingga memberi tekanan
lebih besar pada dinding arteri. elebihan berat badan juga meningkatkan
rekuensi denyut jantung dan kadar insulin dalam darah. %eningkatan
insulin menyebabkan tubuh menahan natrium dan air.1,#
g. lahraga
urangnya akti3itas isik meningkatkan risiko hipertensi karena
meningkatkan risiko kelebihan berat badan. rang yang tidak akti juga
cenderung mempunyai rekuensi denyut jantung yang lebih tinggi
sehingga otot jantungnya harus bekerja lebih keras pada setiap kontraksi.
=akin keras dan sering otot jantung harus memompa, makin besar
tekanan yang dibebankan pada arteri.5
h. (tres
(tres dapat meningkatkan tekanan darah untuk sementara !aktu dan bila
stres sudah hilang, tekanan darah bisa normal kembali. %eristi!a
mendadak menyebabkan stres dapat meningkatkan tekanan darah, namun
akibat stres berkelanjutan yang dapat menimbulkan hipertensi belum
dapat dipastikan. (tres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah
perier dan curah jantung sehingga akan menstimulasi akti3itas sara
simpatis. (tres ini dapat berhubungan dengan pekerjaan, kelas sosial,
ekonomi, dan karakteristik personal.2
i. (indroma =etabolik
(indroma metabolik dideinisikan bila terpenuhi tiga kriteria berikut<1
#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 7/48
1 Gingkar perut membesar )pria " 100 cm, !anita " 90 cm
2 Dula puasa darah terganggu )normal > 12# md/dl.
& %eningkatan tekanan darah 1&0/$ mmHg, trigliserida plasma 1$0
mg/dl, atau kolesterol HG )pria >40 mg/dl , !anita >$0 mg/dl.
i hipotesiskan bah!a resistensi insulin mungkin merupakan
patoisiologi terjadinya sindroma metabolik.1
#. Patofisiologi Hipertensi
7ekanan dibutuhkan untuk mengalirkan darah dalam pembuluh darah yang
dilakukan oleh akti3itas memompa jantung )cardiac output dan tonus dari arteri
) peripheral resisten. aktor-aktor ini menentukan besarnya tekanan darah. anyak
sekali aktor yang mempengaruhi cardiac output dan resistensi perier. Hipertensi
terjadi karena kelainan dari salah aktor tersebut.9
%ambar . eberapa aktor yang mempengaruhi tekanan darah.9
Cardiac output berhubungan dengan hipertensi. %eningkatan cardiac output
secara logis timbul dari dua jalur, yaitu baik melalui peningkatan cairan ) preload
atau peningkatan kontraktilitas dari eek stimulasi sara simpatis. 7ubuh dapat
mengkompensasi agar cardiac output tidak meningkat yaiutu dengan cara
meningkatkan resistensi perier. onsumsi natrium berlebih dapat menyebabkan
hipertensi karena peningkatan 3olume cairan dalam pembuluh darah dan preload ,
sehingga meningkatkan cardiac output . 9
5
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 8/48
%ambar ". %atoisiologi natrium dan kalium pada hipertensi10
alam tubuh terdapat empat sistem yang mengendalikan tekanan darah yaitu
baroreseptor, pengaruh 3olume cairan tubuh, sistem renin-angiotensin-aldosteron,
dan autoregulasi pembuluh darah. =eskipun penyebab hipertensi secara tepat belum
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 9/48
diketahui, telah dipahami bersama bah!a hipertensi merupakan kondisi yang
multiaktorial. Hipertensi akan terjadi apabila ada perubahan pada persamaan
tekanan darah karena adanya perubahan salah satu aktor yaitu resistensi pembuluh
darah perier maupun curah jantung.2
da beberapa hipotesis tentang patoisiologi peningkatan darah berkaitan
dengan konsep bah!a hipertensi sebagai sesuatu yang bersiat kondisi
multiaktorial. eberapa hipotesis tersebut antara lain menyebut bah!a hipertensi
merupakan akibat dari<2
1. %eningkatan akti3itas sistem sara simpatik berhubungan dengan kerusakan
dari sistem sara otonom.
2. %eningkatan reabsorbsi natrium, klorida, dan air oleh ginjal, berhubungan
dengan 3ariasi genetika bagaimana ginjal mengatur sodium.
&. %eningkatan akti3itas sistem renin-angiotensin-aldosteron yang
menyebabkan ekspansi cairan ekstra3askular dan meningkatkan resistensi
sistemik.
4. %enurunan 3asodilatasi dari arteriola berkaitan dengan kerusakan endotel
pembuluh darah.
$. Cesistensi terhadap aksi insulin mungkin merupakan aktor yang berkait
dengan hipertensi pada diabetes tipe 2, hipertrigliseridemia, obesitas, dan
intoleransi glukosa.
=ekanisme terjadinya hipertensi adalah melalui terbentuknya angiotensin
dari angiotensin " oleh #ngiotensin " Converting En$yme )6+. 6+ memegang
peran isiologis penting dalam mengatur tekanan darah. arah mengandung
angiotensinogen yang diproduksi di hati. (elanjutnya oleh hormon renin )diproduksi
oleh ginjal akan diubah menjadi angiotensin . leh 6+ yang terdapat di paru- paru, angiotensin diubah menjadi angiotensin . ngiotensin inilah yang
memiliki peranan kunci dalam menaikkan tekanan darah melalui dua aksi utama.2
ksi pertama adalah meningkatkan sekresi hormon antidiuretik )H dan
rasa haus. H diproduksi di hipotalamus )kelenjar pituitari dan bekerja pada
ginjal untuk mengatur osmolalitas dan 3olume urin. engan meningkatnya H,
sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh )antidiuresis, sehingga menjadi
pekat dan tinggi osmolalitasnya. Bntuk mengencerkannya, 3olume cairan
9
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 10/48
ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler.
kibatnya, 3olume darah meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan
tekanan darah.2
%ambar &. %atoisiologi hipertensi
&
ksi kedua adalah menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal.
ldosteron merupakan hormon steroid yang memiliki peranan penting pada ginjal.
Bntuk mengatur 3olum cairan ekstraselular, aldosteron akan mengurangi ekskresi
*a6l dengan cara mereabsorpsinya dari tubulus ginjal. *aiknya konsentrasi *a6l
akan diencerkan kembali dengan cara meningkatkan 3olume cairan ekstraselular
yang pada gilirannya akan meningkatkan 3olum dan tekanan darah.2
10
Renin
Angiotensin I
Angiotensin II
Angiotensin I Converting Enzyme
(ACE)
Stimulasi sekresi aldosteron
dari
korteks adrenal ekskresi NaCl (garam)
dengan
mereabsorpsinya di tubulus
ginjalIkonsentrasi NaCl di
pembuluh darah
iencerkan dengan I 3olume
ekstraseluler
I volume darah
Itekanan darah
Isekresi hormon A! rasa
haus
urin sedikit → pekat "Iosmolaritas
mengentalkan
menarik #airan intraseluler
→ ekstraseluler
volume darahI
Itekanan darah
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 11/48
%atogenesis dari hipertensi esensial merupakan multiaktorial dan sangat
komplek. aktor-aktor tersebut mengubah ungsi tekanan darah terhadap perusi
jaringan yang adekuat meliputi mediator hormon, akti3itas 3askuler, 3olume
sirkulasi darah, kaliber 3askuler, 3iskositas darah, curah jantung, elastisitas
pembuluh darah dan stimulasi neural, serta dapat dipicu oleh beberapa aktor
meliputi aktor genetik, asupan garam dalam diet, tingkat stres dapat berinteraksi
untuk memunculkan gejala hipertensi.2
%ambar '. %erjalanan alamiah hipertensi primer yang tidak terobati2
%erjalanan penyakit hipertensi esensial berkembang dari hipertensi yang
kadang muncul menjadi hipertensi persisten. (etelah periode asimtomatik yanglama, hipertensi persisten berkembang menjadi hipertensi dengan komplikasi, di
mana kerusakan organ target di aorta dan arteri kecil, jantung, ginjal, retina, dan
susunan sara pusat. %rogresiitas hipertensi dimulai dari prehipertensi pada pasien
umur 10-&0 tahun )dengan meningkatnya curah jantung, kemudian menjadi
hipertensi dini pada pasien umur 20-40 tahun )di mana tahanan perier meningkat,
kemudian menjadi hipertensi pada umur &0-$0 tahun dan akhirnya menjadi
hipertensi dengan komplikasi pada usia 40-#0 tahun.
11
$anpa
%omplikasi
engan
%omplikasi
!ipertensi
maligna
&antung'
hipertropi
gagal
jantung
inark
embuluh
darah'
aneurisma
*tak'
iskemia
thrombosis
perdarahan
+injal'
nerosklreo
sis gagal
ginjal
,ingkungan
!ereditas
re-!ipertensi
!ipertensi ini
!ipertensi .enetap
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 12/48
%. (anifestasi Klinis Hipertensi
=enurut +liEabeth ;. 6or!in, sebagian besar hipertensi tanpa disertai gejala
yang mencolok. nset hipertensi yang bertahap sering disebut silent %iller .
Hipertensi dapat muncul setelah setahun atau ditemukan saat sudah terjadi
komplikasi. %eningkatan tekanan darah yang berkepanjangan akan merusak
pembuluh darah yang ada disebagian besar tubuh. %ada beberapa organ seperti
jantung, ginjal, otak dan mata, akan mengalami kerusakan. Dagal jantung, inark
miokard, gagal ginjal, stroke dan gangguan penglihatan adalah konsekuensi yang
umum dari hipertensi.9
etika gejala spesiik muncul hal ini berhubungan dengan kerusakan 3askuler
pada organ yang mendapatkan aliran darah dari pembuluh darah tersebut. (ebagai
contoh, adanya angina adalah dampak dari hipertensi terhadap jantung. %erubahan
patologi pada ginjal akan ditandai dengan nokturia. Dejala serebro3askuler dapat
timbul berupa<9
1. *yeri kepala saat terjaga, kadang-kadang disertai mual dan muntah, akibat
tekanan darah intrakranium.
2. %englihatan kabur akibat kerusakan retina karena hipertensi.
&. yunan langkah tidak mantap karena kerusakan susunan sara.
4. *okturia karena peningkatan aliran darah ginjal dan iltrasi glomerolus.
kibatnya pasien sering terjaga pada malam hari.
$. +dema dependen akibat peningkatan tekanan kapiler.
#. elemahan anggota gerak, bicara pelo, atau penurunan kesadaran akibat
kerusakan pembuluh darah otak.
ikenal juga krisis hipertensi yaitu suatu keadaan peningkatan tekanan darah
yang mendadak )sistolik @ 10 mmHg dan atau diastolik @ 120 mmHg, pada
penderita hipertensi yang membutuh kan penanganan segera. risis hipertensi dibagi
menjadi<$
. Hipertensi Dar)rat * Emergency Hypertension+
enaikan tekanan darah mendadak )sistolik @ 10 mm Hg dan / atau
diastolik @ 120 mm Hg yang disertai kerusakan organ target yang progresi,
sehingga tekanan darah harus diturunkan segera, dalam hitungan menit
sampai jam.
". Hipertensi (endada! *Urgency Hypertension+
12
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 13/48
enaikan tekanan darah mendadak )sistolik @ 10 mm Hg dan / atau
diastolik @ 120 mm Hg yang tidak disertai kerusakan organ target.
%enurunan tekanan darah pada keadaan ini dapat dilaksanakan dalam kurun
!aktu 24-4 jam.
=aniestasi klinis krisis hipertensi yaitu gejala organ target yang terganggu, di
antaranya gejala neurologis )sakit kepala, hilang atau kabur penglihatan, kejang,
gangguan kesadaran, gejala mata )unduskopi berupa perdarahan retina, eksudat
retina, dan edema papil, gejala kardio3askular )nyeri dada, sesak naas akibat
edema paru, serta gejala ginjal )aEotemia, proteinuria, oliguria, di samping sakit
kepala dan nyeri tengkuk pada kenaikan tekanan darah umumnya.
Tabel &. =aniestasi linik linis Hipertensi arurat,
7ekanan
arah
unduskopi (tatus
*eurologi
;antung Dinjal Dastro-
intestinal
" 220/140
mmHg
%erdarahan,
eksudat,
edema
papilla
(akit kepala,
kacau,
gangguan
kesadaran,
kejang.
enyut jelas,
membesar,
dekompensas
i, oliguria
Bremia,
proteinuria
=ual, muntah
Hipertensi emergensi biasanya dialami oleh penderita hipertensi yang tidak
meminum obat atau minum obat antihipertensi tidak teratur, kehamilan, penggunaan
*%F, penderita dengan rangsangan simpatis yang tinggi seperti luka berat,
phaeochromocytoma, penyakit kolagen, penyakit 3askular, dan trauma kepala, serta
penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal.$
H. Diagnosis Hipertensiiagnosis krisis hipertensi harus ditegakkan sedini mungkin karena hasil terapi
tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat. 7idak perlu menunggu hasil
pemeriksaan yang menyeluruh !alaupun dengan data-data yang minimal kita sudah
dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi. =enurut (lamet (uyono, e3aluasi pasien
hipertensi mempunyai tiga tujuan yaitu sebagai berikut<
a. =engidentiikasi penyebab hipertensi.
b. =enilai adanya kerusakan organ target dan penyakit kardio3askular, beratnya
penyakit, serta respon terhadap pengobatan.
1&
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 14/48
c. =engidentiikasi adanya aktor risiko kardio3askuler yang lain atau penyakit
penyerta, yang ikut menentukan prognosis dan ikut menentukan panduan
pengobatan.
. Anamnesis
Hal yang penting ditanyakan dalam menganamnesis pasien adalah sebagai
berikut<#
a. Ci!ayat hipertensi, lama, dan beratnya. b. bat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya.c. Bsia, sering pada usia &0 ? 50 tahun.d. Dejala sistem sara )sakit kepala, pusing, perubahan mental, ansietas .e. Dejala sistem ginjal ) gross hematuria, jumlah urin berkurang . Dejala sistem kardio3askular )adanya gagal jantung kongesti dan oedem
paru.g. Ci!ayat penyakit glomerulonerosis, pieloneritis.h. Ci!ayat kehamilan, tanda- tanda eklampsia.i. Ci!ayat hipertensi dalam keluarga. j. %erubahan aktiitas atau kebiasaan )seperti merokok, konsumsi makanan,
ri!ayat dan aktor psikososial lingkungan keluarga, pekerjaan, dan lain-
lain.
". Pemeri!saan #isi!
%ada pemeriksaan isik harus diperhatikan bentuk tubuh, termasuk berat dan
tinggi badan. %ada pemeriksaan a!al, tekanan darah diukur pada kedua lengan, dan
lebih baik dikukur pada posisi terlentang, duduk, dan berdiri untuk menge3aluasi
hipotensi postural. %alpasi denyut nadi di keempat ekstremitas. ilakukan palpasi
leher untuk mempalpasi dari pembesaran tiroid dan penilaian terhadap tanda
hipotiroid atau hipertiroid. %emeriksaan pada pembuluh darah dapat dilakukan
dengan unduskopi, auskultasi untuk mencari bruit pada arteri karotis. Cetina
merupakan jaringan yang arteri dan arteriolnya dapat diperiksa dengan seksama.
(eiring dengan peningkatan derajat beratnya hipertensi dan penyakit aterosklerosis,
pada pemeriksaan unduskopi dapat ditemukan peningkatan rele8 cahaya arteriol,
hemoragik, eksudat, dan papiledema. %emeriksaan pada jantung dapat ditemukan
pengerasan dari bunyi jantung ke-2 karena penutuan dari katup aorta dan (4 gallop.
%embesaran jantung kiri dapat dideteksi dengan iktus kordis yang bergeser ke arah
lateral. #
&. Pemeri!saan Pen)n-ang
14
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 15/48
%emeriksaan penunjang yang dilakukan untuk membantu menegakkan
diagnosis adalah sebagai berikut<$
a. %emeriksaan laboratorium a!al, yaitu urinalisis, hemoglobin, hematokrit,
ureum, kreatinin, gula darah, elektrolit, serta proil lipid )termasuk HG
kolesterol, GG kolesterol, dan trigliserida.
b. %emeriksaan penunjang, yaitu elektrokardiograi dan oto thorak.
c. %emeriksaan tambahan termasuk pengukuran ekskresi albumin atau
albumin / kreatinin rasio.
d. %emeriksaan penunjang lain bila memungkinkan< 67 scan kepala,
ekokardiogram, ultrasonogram.
onirmasi dari hipertensi berdasarkan pada pemeriksaan a!al, dan pemeriksaan pada dua kali follo&'up dengan setidaknya dua kali pengukuran pada
setiap kali follo&'up. $
1$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 16/48
%ambar ,. lgoritma iagnosis Hipertensi11
I. Penatala!sanaan Hipertensi
. Penatala!sanaan Nonfarma!ologis
%endekatan nonarmakologis merupakan penanganan a!al sebelum
penambahan obat-obatan hipertensi, di samping perlu diperhatikan oleh seorang
yang sedang dalam terapi obat. (edangkan pasien hipertensi yang terkontrol,
pendekatan nonarmakologis ini dapat membantu pengurangan dosis obat pada
sebagian penderita. leh karena itu, modiikasi gaya hidup merupakan hal yang
penting diperhatikan, karena berperan dalam keberhasilan penanganan hipertensi.11
%endekatan nonarmakologis dibedakan menjadi beberapa hal berikut<11
a. enurunkan !aktor risiko yang menyebabkan aterosklerosis
=enurut 6or!in, berhenti merokok penting untuk mengurangi eek jangka
panjang hipertensi karena asap rokok diketahui menurunkan aliran darah ke berbagai
organ dan dapat meningkatkan beban kerja jantung. (elain itu pengurangan makanan berlemak dapat menurunkan risiko aterosklerosis.%enderita hipertensi dianjurkan
untuk berhenti merokok dan mengurangi asupan alkohol. erdasarkan hasil
penelitian eksperimental, sampai pengurangan sekitar 10 kg berat badan
berhubungan langsung dengan penurunan tekanan darah rata-rata 2-& mmHg per kg
berat badan. 11
b. "la#raga dan aktivitas !isik
(elain untuk menjaga berat badan tetap normal, olahraga dan akti3itas isik
teratur bermanaat untuk mengatur tekanan darah dan menjaga kebugaran tubuh.
1#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 17/48
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 18/48
• ;ika hasil latihan menunjukkan penurunan tekanan darah, maka dosis
obat yang sedang digunakan sebaiknya dilakukan penyesuaian
)pengurangan.
c) Peruba#an pola makan**
1 =engurangi asupan garam
%ada hipertensi derajat , pengurangan asupan garam dan upaya
penurunan berat badan dapat digunakan sebagai langkah a!al
pengobatan hipertensi. *asihat pengurangan asupan garam harus
memperhatikan kebiasaan makan pasien, dengan memperhitungkan
jenis makanan tertentu yang banyak mengandung garam. %embatasan
asupan garam sampai #0 mmol per hari, berarti tidak menambahkan
garam pada !aktu makan, memasak tanpa garam, menghindari
makanan yang sudah diasinkan, dan menggunakan mentega yang
bebas garam. 6ara tersebut diatas akan sulit dilaksanakan karena akan
mengurangi asupan garam secara ketat dan akan mengurangi
kebiasaan makan pasien secara drastis.
2 iet rendah lemak jenuh
Gemak dalam diet meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis yang
berkaitan dengan kenaikan tekanan darah. %enurunan konsumsi
lemak jenuh, terutama lemak dalam makanan yang bersumber dari
he!an dan peningkatan konsumsi lemak tidak jenuh secukupnya
yang berasal dari minyak sayuran, biji-bijian dan makanan lain yang
bersumber dari tanaman dapat menurunkan tekanan darah.
& =emperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan dan susu rendah
lemak.
eberapa penelitian menunjukkan bah!a beberapa mineral
bermanaat mengatasi hipertensi. alium dibuktikan erat kaitannya
dengan penurunan tekanan darah arteri dan mengurangi risiko
terjadinya stroke. (elain itu, mengkonsumsi kalsium dan magnesium
bermanaat dalam penurunan tekanan darah. anyak konsumsi sayur-
sayuran dan buah-buahan mengandung banyak mineral, seperti
seledri, kol, jamur )banyak mengandung kalium, kacang-kacangan
)banyak mengandung magnesium. (edangkan susu dan produk susu
mengandung banyak kalsium.
1
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 19/48
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 20/48
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 21/48
Tabel ,. %enurunan 7ekanan arah =elalui 7he ig our %lus (H$
(odifi!asi $e!omendasi Peng)rangan TDS
%engurangan berat badan =engekalkan = normal $-20mmHg/10 kg
urangi intake garam $ mg - 1 sendok teh sehari 2-mmHg
kti3itas isik (etiap hari, &0-4$ menit / kali 4-9mmHg
onsumsi alkohol
dikurangi
> 24 oE. 2-4mmHg
iet =akan buah dan sayur, kurangi
lemak jenuh
-14mmHg
". Penatala!sanaan #arma!ologis
%ada mayoritas pasien, menurunkan tekanan sitolik lebih sulit dibandingkan
dengan menurunkan tekanan diastolik. Kalaupun kontrol tekanan darah yang eekti
dapat dicapai pada penderita hipertensi, mayoritas membutuhkan dua obat
antihipertensi atau lebih. egagalan melakukan modiikasi gaya hidup, dosis obat
antihipertensi yang adekuat, atau kombinasi obat yang tidak sesuai menyebabkan
21
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 22/48
kontrol tekanan darah tidak adekuat.7ujuan dari terapi menggunakan obat
antihipertensi adalah untuk mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas
kardio3askular dan ginjal.$
7arget tekanan darah adalah > 140/90 mmHg disertai dengan penurunan risiko
penyakit kardio3askular. %ada pasien dengan diabetes atau penyakit ginjal, target
tekanan darah adalah >1&0/0 mmHg. ila tidak ada indikasi khusus pilihan obat
juga tergantung pada derajat hipertensi.bat antihipertensi ini berhubungan dengan
penurunan dari insiden stroke sekitar &$-40 ', =6 sekitar 20-2$', dan gagal
jantung, sekitar lebih dari $0 '. +stimasi ini dilakukan pada hipertensi derajat
dengan tekanan sistolik 140-1$9 mmHg dan atau tekanan diastolik 90-99 mmHg.$
%emilihan jenis obat ditentukan oleh tingginya tekanan darah, adanya risiko
kardio3askuler dan kerusakan organ target. antihipertensi untuk terapi armakologis
hipertensi yang dianjurkan oleh ;*6 5<
1 iuretik, terutama jenis Thia$ide )7hiaE #ldosteron #ntagonist )ld
nt
2 !eta !loc%er )
& Calcium channel +loc%er atau Calcium #ntagonist )66
4 #ngiotensin Converting En$yme "nhi+itor )6+
$ #ngiotensin "" Receptor !loc%er atau #T * Receptor angiotensint +loc%er
)C.
=asing-masing golongan mempunyai karakteristik dan eek samping yang
berbeda.$Dolongan diuretik dan beta blocker merupakan obat hipertensi pilihan
pertama. Hal ini terutama jika tidak dijumpai komplikasi maupun indikasi
pengobatan khusus. %ada tahap a!al pemberian obat antihipertensi dimulai dengan
dosis yang rendah. ;ika tekanan darah tidak kunjung turun. osis dinaikkan secara
bertahap. etika tekanan darah kurang dari 140/90 mmHg selama satu tahun maka penurunan dosis dan tipe obat antihipertensi dianjurkan. dapun untuk
meningkatkan kepatuhan pasien dianjuran para klinisi merencanakan program
pengobatan yang sederhana, jad!al yang sesuai dan idealnya satu hari hanya satu
pil saja.11
22
.odi/kasi gaya hidup0 tidak men#apai target penurunan
*bat hipertensi
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 23/48
%ambar /. lgoritma %enanggulangan Hipertensi$
%rinsip pengobatan hipertensi adalah sebagai berikut<14
a. (ekiranya tekanan darah tidak mencapai yang diinginkan,dosis obat
ditingkatkan sampai dosis maksimum. isa juga digantikan dengan obat
dalam kelas yang lain atau ditambah obat kedua dari kelas yang lain.
b. (ekiranya respon inisial adekuat, pengobatan diteruskan.
c. Bntuk penambahan obat, pertimbangkan untuk menambah diuretik.
d. pabila ada kelainan ginjal, pertimbangkan loop diuretic berbanding
diuretik tiaEid.
e. ;angan kombinasi obat dari kelas yang sama.
ntihipertensi seperti 3asodilator langsung, adrenolitik sentral )L2 agonis, dan
penghambat sara adrenergik tidak digunakan untuk monoterapi tahap pertama,
tetapi hanya antihipertensi tambahan. ;ika respon kurang atau parsial, akan
dilakukan penambahan obat ke-2 dari golongan lain sedangkan jika respon kecil,
dilakukan penggantian jenis obat.%ilihan obat bagi masing-masing penderita
bergantung pada<12
1 +ek samping metabolik dan subyekti yang ditimbulkanM
2 danya penyakit lain yang mungkin diperbaiki atau diperburuk oleh H
yang dipilih
2&
engan indikasi
*bat-obatan untuk
indikasi khusus
tersebut ditambah
obat antihipertensi
(diuretik0 ACEI0 110
CC1)
$an a indikasi
Hipertensi derajatI
(sistolik 234-256
mm!g atau
diastoli#k64-66 m!g)
iuretik golongan
tiazid7 apat
Hipertensiderajat II
(sistolik 8 294
mm!g atau
diastolik 8 244
m!g)
%ombinasi dua obat7
1iasanya diureti#
$arget tekanan darah
*ptimalkan dosis obat atau berikan tambahan
obat antihipertensi lain7 erimbangkan untuk
konsultasi dengan dokter spesialis
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 24/48
& danya pemberian obat lain yang mungkin berinteraksi dengan H yang
diberikan dan biaya pengobatan.
Tabel . ndikasi dan ontraindikasi elas Btama bat ntihipertensi =enurut +(H.
Kelas obat Indi!asi
Kontraindi!asi
()tla! Tida! m)tla!
iuretika
)7hiaEide
Dagal jantung kongesti,
usia lanjut, isolated
systolic hypertension, ras
arika
Dout ehamilan
iuretika )loop
iuretika
)antialdosteron
penyekat N
nsuisiensi ginjal, gagal
jantung kongesti Dagal jantung kongesti,
pascainark miokardium
ngina pektoris, pasca
inark miocardium gagal
jantung kongesti,
kehamilan, takiaritmia
Dagal ginjal,
hiperkalemia.
sma, penyakit paru
obstrukti menahun,
-: +loc%
%enyakit pembuluh
darah perier,
intoleransi glukosa,
atlit atau pasien yang
akti secara isik
Calcium #ntagonist
)dihydropiridine
Calcium
#ntagonist
)3erapamil,
diltiaEem
Bsia lanjut, isolated systolic hypertension,
angina pectoris, penyakit
pembuluh darah perier,
aterosklerosis karotis,
kehamilan
ngina pectoris,
aterosklerosis karotis,
takikardia
supra3entrikuler
-: +loc% , gagal
jantung kongesti
7akiaritmia, gagal jantung kongesti
%enghambat 6+
ngiotensi
Dagal jantung kongesti,
disungsi 3entrikel kiri,
pasca inark myocardium,
non-diabetik neropati,
neropati = tipe 1,
ehamilan,
hiperkalimea,
stenosis arteri renalis
bilateral
24
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 25/48
reseptor
antagonist )71-
blocker
proteinuria
*eropati = tipe 2,
mikroalbumiuria diabetic,
proteinuria, hipertroi
3entrikel kiri, batuk
karena 6+
ehamilan,
hiperkalemia,
stenosis arteri renalis
bilateral
L- !loc%er Hyperplasia prostat
)%H, hyperlipidemia
Hipotensi ortostatis Dagal jantung
kongesti
Tabel / 7atalaksana hipertensi menurut menurut ;*65$
lasiikasi 7(
)mmHg
7
)mmHg
%erbaikan
%ola Hidup
7anpa ndikasi
yang =emaksa
engan ndikasi
yang =emaksa
*ormal > 120 dan >0 ianjurkan
%rehipertensi 120-1&9 atau
0-9
Ja 7idak indikasi
obat
bat-obatan untuk
indikasi yang
memaksa
Hipertensi
derajat 1
140-1$9 atau
90-99
Ja iuretic jenis
7hiaEide untuk
sebagian besar
kasus, dapat
dipertimbangka
n 6+, C,
, 66, atau
kombinasi
bat-obatan untuk
indikasi yang
memaksa
bat antihipertensi
lain )diuretika,
6+, C, ,
66 sesuai
kebutuhan
Hipertensi
derajat 2
@1#0 atau @100 Ja ombinasi 2
obat untuk
sebagian besar
kasus umumnya
diuretika jenis
7hiaEide dan
6+ atau C
atau atau
66
2$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 26/48
onoterapi dan $erapi %ombinasi
=enurut +(H-2005, monoterapi dapat diberikan sebagai terapi inisial untuk
hipertensi ringan )derajat 1 dengan aktor risiko total kardio3askuler rendah atau
moderat/sedang, dengan dosis rendah sesuai obat yang dipilih, kemudian untuk
mencapai target tekanan darah yang diinginkan dosis dapat dinaikkan sampai dosis
penuh atau diganti dengan obat yang mempunyai titik tangkap berbeda juga dimulai
dengan dosis rendah kemudian dosis dinaikkan sampai dosis penuh. ila masih
belum tercapai target yang diinginkan dapat ditambah 2 sampai & macam obat.
7erapi kombinasi 2 obat dosis kecil diberikan untuk terapi inisial pada hipertensi
derajat 2 dan & dengan aktor risiko tinggi atau sangat tinggi, bila dengan 2 macam
obat target tekanan tidak tercapai dapat diberikan & macam obat anti hipertensi. 12,1&
%ambar /. (trategi =onoterapi dan 7erapi ombinasi12
ombinasi yang telah terbukti eekti dan dapat ditoleransi pasien adalah<1&
a. iuretik dan 6+ atau C
b. 66 dan
c. 66 dan 6+ atau C
d. 66 dan diuretika
e. dan
Tatala!sana Krisis Hipertensi
7atalaksana krisis hipertensi sebagai berikut<$
2#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 27/48
• %enanggulangan hipertensi emergensi harus dilakukan di rumah sakit
dengan asilitas pemantauan yang memadai.
• %engobatan parenteral diberikan secara bolus atau inus sesegera
mungkin.• 7ekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit sampai jam
dengan langkah sebagai berikut<
˗ $ menit s.d. 120 menit pertama tekanan darah rata-rata diturunkan
20-2$'
˗ 2 -# jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 1#0/100
mmHg
˗ #-24 jam berikutnya diturunkan sampai > 140/90 mmHg bila
tidak ada gejala iskemia organ.bat-obatan yang igunakan pada Hipertensi +mergensi5
a) Clonidin -Catapres. iv -*/0 mcgampul.
• 6lonidin 900 mcg dimasukkan ke dalam cairan inus glukosa $'
$00 cc dan diberikan dengan mikrodrip 12 tetes / menit, setiap 1$
menit dapat dinaikkan 4 tetes sampai tekanan darah yang
diharapkan tercapai.
• ila tekanan target darah tercapai pasien diobser3asi selama 4
jam kemudian diganti dengan tablet clonidin oral sesuai
kebutuhan.
• 6lonidin tidak boleh dihentikan mendadak, tetapi diturunkan
perlahan-lahan oleh karena bahaya re+oundphenomenone , di
mana tekanan darah naik secara cepat bila obat dihentikan.
+) iltia$em -Her+esser. iv -*0 mg dan /0 mgampul.
• iltiaEem 10 mg : diberikan dalam 1-& menit kemudian
diteruskan dengan inuse $0 mg/jam selama 20 menit.
• ila tekanan darah telah turun " 20' dari a!al, dosis diberikan
&0 mg/jam sampai target tercapai
• iteruskan dengan dosis maintenance $-10 mg/jam dengan
obser3asi 4 jam kemudian diganti dengan tablet oral.
c) Nicardipin -Perdipin. iv -1 mg dan *0 mgampul.
• *icardipin diberikan 10-&0 mcg/kg bolus
• ila tekanan darah tetap stabil diteruskan dengan 0,$-#
mcg/kg/menit sampai target tekanan darah tercapai.
d) 2a+etolol -Normodyne. iv
25
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 28/48
Gabetolol diberikan 20-0 mg : bolus setiap 10 menit atau dapat
diberikan dalam cairan inuse dengan dosis 2 mg/menit.
e) Nitroprusside -Nitropress, Nipride. iv
*itroprusside diberikan dalam cairan inuse dengan dosis 0,2$-10.00
mcg/kg/menit.
Tabel 0 . #lgoritma untu% Evaluasi 3risis Hipertensi4
Parameter Hipertensi Biasa Hipertensi
Urgensi
Hipertensi Emergensi
7ekanan
darah
)mmHg
" 10/110 " 10/110 " 220/140
Dejala (akit kepala,
kecemasanM sering
kali tanpa gejala
(akit kepala
hebat, sesak napas
(esak napas, nyeri dada,
nokturia, dysarthria,
kelemahan, kesadaran
menurun
%emeriksaan 7idak ada
kerusakan organ
target, tidak ada
penyakit
kardio3askular
erusakan organ
targetM muncul
klinis penyakit
kardio3askuler,
stabil
+nsealopati, edema paru,
insuisiensi ginjal, iskemia
jantung
7erapi !asi 1-& jamM
memulai/teruskan
obat oral, naikkan
dosis
!asi &-# jamM
obat oral
berjangka kerja
pendek
%asang jalur :, periksa
laboratorium standar,
terapi obat :
Cencana %eriksa ulang
dalam & hari
%eriksa ulang
dalam 24 jam
Ca!at ruangan/6B
Tabel 1. bat ntihipertensi ral untuk Hipertensi Brgensi5
2bat Dosis Efe! 3 4ama Ker-a Per5atian !5)s)s
2
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 29/48
6aptopril 12,$ - 2$ mg %M
ulangi per &0
min M (G, 2$ mg
1$-&0 min/#- jam M
(G 10-20 min/2-#
jam
Hipotensi, gagal ginjal,
stenosis arteri renalis
6lonidine % 5$ - 1$0 ug,
ulangi per jam
&0-#0 min/-1# jam Hipotensi, mengantuk,
mulut kering
%ropanolol 10 - 40 mg %M
ulangi setiap &0
min
1$-&0 min/&-# jam ronkokonstriksi, blok
jantung, hipotensi ortostatik
*iedipine $ - 10 mg %M
ulangi setiap 1$
menit
$ -1$ min/4-# jam 7akikardi, hipotensi,
gangguan koroner
(G< (ublingual. %< %eroral
Tabel 6. bat ntihipertensi %arenteral untuk Hipertensi +mergensi5
2bat Dosis Efe! 3 4ama
Ker-a
Per5atian !5)s)s
(odium
nitroprusside
0,2$-10 mg / kg
/ menit sebagai
inus :
langsung/2-&
menit setelah
inuse
=ual, muntah, penggunaan
jangka panjang dapat
menyebabkan keracunan
tiosianat, methemoglobinemia,
asidosis, keracunan sianida.
(elang inus lapis perak
*itrogliserin $00-100 mg
sebagai inus
:
2-$ min /$-10
min
(akit kepala, takikardia,
muntah, , methemoglobinemiaM
membutuhkan sistem pengiriman
khusus karena obat mengikat pipa
%:6
*icardipine $-1$ mg / jam
sebagai inus
:
1-$ min/1$-
&0 min
7akikardi, mual, muntah, sakit
kepala, peningkatan tekanan
intrakranialM hipotensi
lonidin 1$0 ug, # amp
per 2$0 cc
Dlukosa $'
mikrodrip
&0-#0 min/
24 jam
+nsepalopati dengan gangguan
koroner
iltiaEem
$-1$
ug/kg/menit
1-$ min/ 1$-
&0 min
7akikardi, mual, muntah, sakit
kepala, peningkatan tekanan
29
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 30/48
sebagi inus : intrakranialM hipotensi
J. Kompli!asi Hipertensiomplikasi hipertensi yaitu keterlibatan target organ tubuh sebagai berikut<#
a. ;antung
%enyakit jantung merupakan penyebab yang tersering menyebabkan
kematian pada pasien hipertensi. %enyakit jantung hipertensi merupakan
hasil dari perubahan struktur dan ungsi yang menyebabkan pembesaran
jantung kiri disungsi diastolik, dan gagal jantung.
b. tak
Hipertensi merupakan aktor risiko yang penting terhadap inark danhemoragik otak. (ekitar $ ' dari stroke karena inark dan sisanya karena
hemoragik. nsiden dari stroke meningkat secara progresi seiring dengan
peningkatan tekanan darah, khususnya pada usia " #$ tahun. %engobatan
pada hipertensi menurunkan insiden baik stroke iskemik ataupun stroke
hemorgik.
c. Dinjal
Hipertensi kronik menyebabkan nerosklerosis, penyebab yang sering terjadi
pada renal insufficiency) %asien dengan hipertensi neropati, tekanan darah
harus 1&0/0 mmHg atau lebih rendah, khususnya ketika ada proteinuria.
K. Prognosis Hipertensi
Tabel . aktor yang =empengaruhi %rognosis 12
&0
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 31/48
KH membuat tabel stratiikasi dan membuat tiga kategori risiko yang
berhubungan dengan timbulnya kejadian penyakit kardio3askular selama 10 tahun
ke depan yaitu )1 risiko rendah, kurang dari 1$', )2 risiko menengah, sekitar 1$-
20', dan )& risiko tinggi, lebih dari 20'.12
Tabel ". %rognosis Hipertensi12
BAB II
KE4UA$%A BINAAN
&1
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 32/48
A. Pengenalan Kel)arga Binaan
eluarga binaan merupakan salah satu syarat menjalani kepaniteraan klinik
rotasi di %uskesmas Gubuk uaya. eluarga *y. Julianti merupakan keluarga
yang kami pilih untuk dijadikan keluarga binaan. *y. Julianti berkunjung ke
%uskesmas Gubuk uaya pada tanggal 5 =aret 2014 dan setelah melakukan
anamnesis dan pemeriksaan isik kami mendiagnosis pasien dengan krisis hipertensi.
%enyakit ini termasuk penyakit yang bisa diturunkan dan memerlukan perhatian
khusus terutama komplikasinya sehingga kami memilih keluarga ini untuk dijadikan
keluarga binaan. Hal ? hal yang kami lakukan di antaranya adalah berupa <
• =elakukan home 3isit / kunjungan ke rumah.
• =elakukan e3aluasi permasalahan pada keluarga tersebut secara holistik.
• =emberi edukasi pemecahan masalah serta diskusi tentang permasalahan yang
dialami keluarga tersebut.
1. dentitas %asien
a. *ama / ;enis elamin / Bmur < *y. Julianti / %erempuan / $# tahun
b. %ekerjaan / %endidikan < 7idak bekerja / 7amat (
c. lamat < ;l. ondo *o. 4 ir 7a!ar arat
%adang
2. dentitas nggota eluarga yang 7inggal (erumah
1. *ama / ;enis elamin / Bmur < 7n. Fakri / Gaki-laki / #0 tahun
%ekerjaan / %endidikan < Kiras!asta / 7amat (=
Hubungan dengan %asien < (uami
2. *ama / ;enis elamin / Bmur < *y. (ari / %erempuan / 5$ tahun
%ekerjaan / %endidikan < 7idak bekerja / 7amat (
Hubungan dengan %asien < esan
&. Gatar elakang (osial-+konomi-emograi-Gingkungan keluarga
a. (tatus %erka!inan < =enikah, satu kali
b. ;umlah nak < & orang. etiganya sudah menikah dan tidak
tinggal serumah lagi dengan pasien
c. (tatus +konomi eluarga < %asien tinggal bersama suami dan besannya.
&2
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 33/48
etiganya tidak bekerja, hanya
mengandalkan penghasilan dari anak dan
menantu pasien. %enghasilan yang diberikan
Cp.1.$00.000/bulan untuk hidup bertiga.
%endapatan tersebut dirasakan kurang
mencukupi kebutuhan sehari-hari.
d. < 7idak ada
e. ondisi Cumah <
• Cumah permanen satu lantai, berukuran 10 8 5 m2, terdiri dari ruang
tamu, 2 kamar tidur, dapur, 1 buah kamar mandi. Cumah ini dihuni &
orang anggota keluarga.
• :entilasi dan pencahayaan kurang. ;endela hanya ada di ruang tamu.
%asien jarang membuka jendela rumah. ;endela yang dibuka dari pagi
hingga sore hari hanya jendela ruang tamu. %enerangan rumah
dengan listrik.
• Gantai terdiri dari keramik pada ruang tamu dan kamar tidur, di dapur
berlantai semen, disapu 2 hari sekali, dipel 2 minggu sekali. arang
rumah tangga tersusun kurang rapi dan banyak yang berdebu.
• (umber air bersih< %=. (umber air minum dari galon isi ulang.
• Septic tan% ada, berjarak $ meter dari rumah. Gimbah rumah tangga
disalurkan ke selokan di depan rumah.
• (ampah dikumpulkan di depan rumah dan diangkut petugas pada
pagi hari.
• %ekarangan ada, namun tidak cukup luas. %asien menjemur pakaian
di pekarangannya ini.
esan< higiene dan sanitasi lingkungan kurang.
. ondisi Gingkungan eluarga
• eluarga pasien tinggal di lingkungan yang padat penduduk. ;arak
rumah pasien dengan rumah se!anya sangat berdekatan, O 2-& meter.
kses ke rumah pasien dengan sepeda motor. ;arak jumah ke jalan
raya O 100 meter. ;arak rumah ke puskesmas O 5 km.
&&
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 34/48
• erukunan antar tetangga berjalan cukup baik.
4. spek %sikologis di eluarga
• etiga anak pasien telah berkeluarga dan bermukim di %adang. nak
pertama dan kedua pasien beserta menantu dan cucu pasien jarang
berkunjung ke rumah pasien, namun pasien mendapat perhatian yang
cukup dari anak-anaknya.
• %asien tidur sekamar dengan suaminya. Hubungan pasien dengan suami
dan anak bungsunya baik.
B. Identifi!asi (asala5 Pasien
1. eluhan Btama
Casa berat di tengkuk sejak 2 hari yang lalu.
2. Ci!ayat %enyakit (ekarang
• Casa berat di tengkuk sejak 2 hari yang lalu. Casa berat di tengkuk
disertai nyeri kepala dan seluruh tengkuk dengan rasa seperti diikat,
namun tidak disertai mual atau muntah, serta berkurang setelah istirahat.
• %andangan kedua mata kabur secara mendadak tidak ada, pandangan
terhalang tidak ada.
•
(ering merasa lelah tidak ada, mudah cemas dan emosian tidak ada.• *yeri dada sebelah kiri tidak ada.
• (esak naas tidak ada.
• (embab pada kedua tungkai tidak ada.
• *yeri sebelum, pada saat, dan setelah berkemih tidak ada. *yeri
pinggang menetap tidak ada.
• elemahan anggota gerak tidak ada.
• icara pelo tidak ada.
• %asien jarang melakukan akti3itas isik seperti jalan kaki, (ogging , dan
senam.• %asien suka makan makanan bersantan seperti gulai dan rendang. alam
seminggu, makanan bersantan hampir disantap setiap hari. %asien juga
suka memasak lauk dengan cara digoreng, kadang menggunakan minyak
jelantah 1 atau 2 kali pakai. %asien suka memakan daging sapi dan
daging ayam, namun jarang mengkonsumsi buah dan sayur. %asien suka
mengkonsumsi jeroan. %asien mengkonsumsi sayuran hijau dan buah-
&4
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 35/48
buahan dalam 1 minggu sekitar 1 kali. %asien tidak minum susu
berkalsium.
• ebiasaan minum kopi ada dari usia muda sampai sekarang, minum
alkohol tidak ada, minum obat-obatan lainnya tidak ada.• %asien tidur sekitar #-5 jam sehari, tidak ada gangguan tidur seperti sulit
tidur atau mudah merasa mengantuk.
• aktor stres ada. (umber keuangan pasien hanya dari anak dan
menantunya, pasien merasa tidak cukup dengan uang yang diterima dari
anaknya.
• jumlah dan !arna biasa.
• jumlah dan konsistensi biasa.
&. Ci!ayat %enyakit ahulu / eluarga
• Ci!ayat sering lapar, sering haus, dan sering berkemih tidak ada.
4. %emeriksaan isik
eadaan Bmum < tampak sakit ringan
esadaran < komposmentis kooperati
7ekanan arah < 210/100 mmHg )dua kali pengukuran, posisi
berbaring
*adi < 08/ menit
*aas < 208/menit
(uhu < &#,9o6
< $9 kg
7 < 14$ cm esan status giEi< obesitas
ndeks =assa 7ubuh < 2,0 kg/m2
ulit < turgor kulit baik
epala < normoseal, uban rambut )P=ata < konjungti3a tidak anemis, sklera tidak ikterik
7H7 < tidak ditemukan kelainan
Geher < ;:% $-2 cmH2, tidak ditemukan pembesaran D
7horaks
%aru < nspeksi < simetris dalam keadaan statis dan
dinamis
%alpasi < remitus normal kiri A kanan
&$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 36/48
%erkusi < sonor di kedua lapangan paru
uskultasi < 3esikuler, ronkhi )-/-, !heeEing )-/-
;antung < nspeksi < iktus tidak terlihat
%alpasi < iktus teraba 2 jari medial G=6( C6 :
%erkusi < batas jantung kiri 2 jari medial G=6(
C6 :, batas jantung kanan G(, batas
atas C6
uskultasi < bunyi jantung murni, irama teratur
bdomen < nspeksi < tidak membuncit
%alpasi < supel, nyeri tekan )-, hepar dan lien tidak teraba
%erkusi < timpani, shiting dullness )-
uskultasi< bising usus )P normal
%unggung < sudut kosto3ertebra< nyeri tekan )-, nyeri ketok )-
Denitalia < tidak diperiksa
nus < tidak diperiksa
+kstremitas < edema )-, akral hangat, perusi baik
motorik < $ $ $ $ $ $ eutonus eutroi
$ $ $ $ $ $
sensorik < eksterosepti dan propriosepti baik
relek isiologis PP PP releks patologis - -
PP PP - -
$. %emeriksaan njuran
• %emeriksaan kimia klinik )D(, total kolesterol
D( < 12# mg/dl
7otal kolesterol < 1#4 mg/dl
• %emeriksaan +D )alat tidak tersedia
#. iagnosis erja
risis hipertensi
5. iagnosis anding
7idak ada.
. =anajemen
a. %re3enti
=enganjurkan kepada pasien untuk mengubah pola hidup di
&#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 37/48
antaranya<
• =engurangi porsi makanan bersantan, sedikit demi sedikit.
=akanan bersantan akan meningkatkan kolesterol darah yang
merusak pembuluh darah dan mengakibatkan tekanan darah naik.• =engurangi porsi garam, cukup Q sendok the paling banyak
garam dalam sehari. =enghindari konsumsi makan yang banyak
mengandung garam terutama ikan asin, makanan berkuah yang
banyak garam, dan makanan cemilan yang banyak menggunakan
garam sebagai bumbu penyedap.
• =eningkatkan konsumsi buah dan sayuran hijau terutama
mentimun dan daun seledri yang dapat menurunkan tekanan darah
pada hipertensi. onsumsi buah dan sayuran hijau sebaiknya ada
setiap hari.
• Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan merokok.
• Hindari aktor stres. Jakinlah bah!a setiap permasalahan dapat
ditanggulangi bersama anggota keluarga. %asien harus
menghindari perasaan mudah kha!atirnya.
• stirahat yang cukup #- jam sehari.
• Gakukan olah raga seperti jalan santai secara teratur minimal &
kali seminggu selama &0 menit setiap kalinya.
• =enganjurkan kepada pasien untuk patuh dalam pengobatan.
• ontrol tekanan darah teratur minimal 2 minggu sekali ke
puskesmas. %enyakit hipertensi harus dikontrol sepanjang usia
pasien.
• atang berobat ke puskesmas 1 hari sebelum obat antihipertensi
habis.
b. %romoti
•
=enjelaskan kepada pasien bah!a hipertensi merupakan suatu penyakit peningkatan tekanan darah yang siatnya menahun dan
berlangsung sepanjang usia pasien. 7ekanan darah normal pada saat
istirahat berkisar di ba!ah 120/0 mmHg, namun pada keadaan di
ba!ah 140/90 mmHg dianggap masih normal. Hipertensi yang
dialami pasien adalah hipertensi primer yaitu tidak ada penyakit lain
yang mendasari.
• Hipertensi tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat dikontrol agar
mencapai tekanan darah normal. Hipertensi bila tidak terkontrol akan
&5
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 38/48
menimbulkan penyakit lainnya seperti kelainan pembuluh darah
jantung )gagal jantung, pembuluh darah otak )stroke, pembuluh
darah ginjal )gagal ginjal, pembuluh darah mata )pandangan kabur,
dan lain-lain.
• 6ara terbaik mengontrol tekanan darah adalah dengan memperbaiki
pola hidup. %ola makan yang baik untuk pasien adalah makanan
dengan kandungan garam dalam jumlah sedikit, tidak bersantan atau
berkuah asin, tidak dia!etkan )ikan asin, sarden atau mengandung
bahan penga!et )mie instan, porsi rendah karbohidrat )nasi 1 sendok
takar tiap kali makan, & kali sehari, dapat diganti roti, gandum, ubi,
atau kentang, tinggi protein )ikan, putih telur, tempe, tahu, sayuranhijau, serta buah-buahan. lahraga secara teratur, hindari stres, dan
istirahat yang cukup.
• %engobatan penyakit hipertensi membutuhkan dukungan seluruh
keluarga. Hendaknya setiap anggota keluarga memahami penyakit
hipertensi dan memberi dukungan penuh terhadap pengobatan pasien
dengan membantu pasien menghindari pola hidup yang salah yang
dapat memperburuk hipertensi. %engobatan harus berlanjut seumur
hidup, pasien harus dating kembali 1 hari sebelum obatnya habis.
• akat hipertensi pasien ini dapat diturunkan pada anak-anaknya,
terlebih suami pasien juga menderita hipertensi. (ebaiknya
dianjurkan kepada anak-anak pasien dengan usia di atas &$ tahun
untuk memeriksakan tekanan darah secara rutin ke tempat pelayanan
kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat.
c. urati
• H67 tablet 2$ mg diminum 1 kali 1 tablet sehari sesudah makan dan
mlodipin tablet 10 mg diminum 1 kali 1 tablet sehari sesudah
makan..
• :itamin comple8 tablet $0 mg diminum & kali sehari sebelum atau
sesudah makan
d. Cehabilitati
ontrol kembali $ hari lagi )1 hari sebelum obat antihipertensi habis.
&
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 39/48
Dinas Kese5atan Kota Padang
P)s!esmas 4)b)! B)a7a
dr. Haikal/(i3a/*abilah
%adang, 15 ebuari 2014
C/ H67 tab 2$ mg *o. :
s 1 dd tab 1 pc
C/ mlodipin tab 10 mg *o. R
s 1 dd tab 1 pc
C/ 3itamin comple8 tab $0 mg *o. R:
s & dd tab
%ro < *y. J
Bmur < $# tahun
lamat < ;l. ondo, %adang
&9
:
:
:
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 40/48
BAB III
ANA4ISIS (ASA4AH
A. (enetap!an masala5 !ese5atan dalam !el)arga
• %ola makan pasien yang kurang tepat
- pasien sering makan tidak teratur
- pasien sering makan cemilan seperti gorengan, kerupuk, kue-kue
kering
- pasien sering menggunakan bumbu-bumbu penyedap
- pasien sering mengkonsumsi jeroan
• kurang aktiitas isik
- pasien jarang berolahraga
• kebiasaaan pasien yang kurang baik
- pasien meminum kopi 1-2 gelas setiap hari
• adanya aktor stress
B. $e!omendasi sol)si ses)ai dengan masala5 !ese5atan !el)arga melal)i
pende!atan !ompre5ensif dan 5olisti!
a. %re3enti <
• =akan makanan yang rendah garam, kurangi makanan yang banyak
mengandung lemak dan tinggi natrium seperti makanan kaleng,
penyedap rasa, cemilan yang banyak menggunakan garam sebagai
bumbu penyedap, jeroan dan gorengan.
• =engurangi porsi makanan bersantan, sedikit demi sedikit.
40
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 41/48
• =engurangi porsi garam, cukup Q sendok teh paling banyak garam
dalam sehari.
• urangi kebiasaan makan cemilan dan makan secara teratur sesuai
jad!al• =eningkatkan konsumsi buah dan sayuran hijau
• =anajemen stres dengan baik
• stirahat yang cukup.
• lahraga rutin minimal 2-& kali seminggu dalam !aktu 20-&0 menit.
• Hindari konsumsi alkohol, kopi, dan merokok.
b. %romoti <
• =enjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang penyakit
hipertensi, komplikasi, penanganan dan pencegahannya.
• =enerangkan kepada pasien pentingnya istirahat cukup, dan
mengkonsumsi makanan dengan kadar lemak dan garam yang
rendah.
• =enjelaskan kepada pasien dan keluarga pentingnya untuk
melakukan kontrol secara rutin ke puskesmas
• =enjelaskan kepada pasien bah!a hipertensi tidak dapat
disembuhkan, tetapi dapat dikontrol agar mencapai tekanan darah
normal.
• =enjelaskan kepada pasien bah!a cara terbaik mengontrol tekanan
darah adalah dengan memperbaiki pola hidup.
• =engedukasi kepada pasien jangka !aktu pengobatan yang lama
yang membutuhkan kesabaran dalam berobat dan tetap meneruskan
minum obat sampai tekanan darah terkontrol.
• =enjelaskan kepada pasien tentang komplikasi hipertensi bila
pengobatan tidak teratur.
• =enjelaskan kepada pasien bah!a pengobatan penyakit hipertensi
membutuhkan dukungan seluruh keluarga.c. urati <
• H67 2$ mg )181 pagi
• mlodipin 10 mg )181
• :itamin kompleks )&81
d. Cehabilitati <
• kontrol ke puskesmas teratur minimal dua minggu sekali.
• datang berobat ke puskesmas 1 hari sebelum obat antihipertensi
habis.
41
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 42/48
• jika terdapat tanda-tanda komplikasi segera ke pusat pelayanan
kesehatan terdekat.
#24428 UP
1. unjungan 1 7anggal $ =aret 2014
a. Ci!ayat penyakit sekarang M
• (akit kepala )P
• 7engkuk terasa berat )P
• ada terasa berdebar-debar hilang timbul
b. (tatus Deneralis
• eadaan Bmum < sakit sedang
• esadaran < 6=6
• *adi < 08/ menit
• *aas < 208/menit
• 7 < 10/100 mmHg
• (uhu < aebris
• < $9 kg
• 7 < 14$ cm
• =7 < 2,0
• (tatus giEi < besitas
• =ata < konjungti3a tidak anemis, sklera tidak ikterik
• ulit < teraba hangat.• leher < $-2 cmH2
• D < tidak teraba membesar
• 7horak
%aru
nspeksi < simetris kiri A kanan
%alpasi < remitus kiri A kanan
%erkusi < sonor
uskultasi < suara naas 3esikuler, ronkhi )-/-, !heeEin)-/-
;antung
nspeksi < iktus tidak terlihat%alpasi < iktus teraba 1 jari medial G=6( C6 :
%erkusi < batas-batas jantung dalam batas normal
uskultasi < irama teratur, bising )-
• bdomen
nspeksi < tidak tampak membuncit, distensi )-
%alpasi < hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan )-, nyeri
lepas )-,
%erkusi < timpani
uskultasi < bising usus )P normal
• %unggung < skoliosis )-, gibbus )-
• nggota gerak < releks isiologis P/P, releks patologis -/-, udem
42
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 43/48
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 44/48
• %unggung < skoliosis )-, gibbus )-
• nggota gerak < releks isiologis P/P, releks patologis -/-, udem
tungkai -/-
c. iagnosis < Hipertensi stage 2
d. Cencana pada keluarga ini<• +dukasi pasien untuk mengontrol emosi, menghindari stres dengan
meningkatkan sosialisasi
• +dukasi untuk meningkatkan aktiitas isik dengan olahraga minimal 2-
& kali seminggu
&. unjungan & 7anggal 1 =aret 2014
a. Ci!ayat penyakit sekarang M
• (akit kepala hilang timbul
• ada terasa berdebar-debar )-
• 7engkuk terasa berat )-
b. (tatus Deneralis
• eadaan Bmum < sakit sedang
• esadaran < 6=6
• *adi < $8/ menit
• *aas < 228/menit
• 7 < 150/90 mmHg• (uhu < aebris
• < $9 kg
• 7 < 14$ cm
• =7 < 2,0
• (tatus giEi < obesitas
• =ata < konjungti3a tidak anemis, sklera tidak ikterik
• ulit < teraba hangat.
• leher < $-2 cmH2
• D < tidak teraba membesar
• 7horak
%aru
nspeksi < simetris kiri A kanan
%alpasi < remitus kiri A kanan
%erkusi < sonor
uskultasi < suara naas 3esikuler, ronkhi )-/-, !heeEin)-/-
;antung
nspeksi < iktus tidak terlihat
%alpasi < iktus teraba 1 jari medial G=6( C6 :
%erkusi < batas-batas jantung dalam batas normal
uskultasi < irama teratur, bising )-
44
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 45/48
• bdomen
nspeksi < tidak tampak membuncit, distensi )-
%alpasi < hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan )-, nyeri
lepas )-,
%erkusi < timpaniuskultasi < bising usus )P normal
• %unggung < skoliosis )-, gibbus )-
• nggota gerak < releks isiologis P/P, releks patologis -/-, udem
tungkai -/-
c. iagnosis < Hipertensi stage 2
d. Cencana pada keluarga ini<
• =emberikan penyuluhan mengenai diet hipertensi dengan media
lealet
4. unjungan 4 7anggal 24 =aret 2014
a. Ci!ayat penyakit sekarang M
• (akit kepala berkurang
• ada terasa berdebar-debar )-
• 7engkuk terasa berat )-
b. (tatus Deneralis
• eadaan Bmum < sakit sedang
• esadaran < 6=6
• *adi < &8/ menit
• *aas < 218/menit
• 7 < 1$0/90 mmHg
• (uhu < aebris
• < $9 kg
• 7 < 14$ cm
• =7 < 2,0
• (tatus giEi < obesitas
• =ata < konjungti3a tidak anemis, sklera tidak ikterik
• ulit < teraba hangat.
• leher < $-2 cmH2• D < tidak teraba membesar
• 7horak
%aru
nspeksi < simetris kiri A kanan
%alpasi < remitus kiri A kanan
%erkusi < sonor
uskultasi < suara naas 3esikuler, ronkhi )-/-, !heeEin)-/-
;antung
nspeksi < iktus tidak terlihat
%alpasi < iktus teraba 1 jari medial G=6( C6 :
%erkusi < batas-batas jantung dalam batas normal
4$
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 46/48
uskultasi < irama teratur, bising )-
• bdomen
nspeksi < tidak tampak membuncit, distensi )-
%alpasi < hepar dan lien tidak teraba, nyeri tekan )-, nyeri
lepas )-,%erkusi < timpani
uskultasi < bising usus )P normal
• %unggung < skoliosis )-, gibbus )-
• nggota gerak < releks isiologis P/P, releks patologis -/-, udem
tungkai -/-
c. iagnosis < Hipertensi stage 1
d. Cencana pada keluarga ini<
• %engobatan menjadi monoterapi, yaitu H67 2$ mg 181
• 7etap kontrol tekanan darah dan minum obat teratur
• =elanjutkan pola diet dan olahraga yang sesuai
DA#TA$ KEPUSTAKAAN
1. Habermann 7=, Dhosh . Hypertension. n< =ayo 6linic nternal =edicine 6oncise
7e8tbook, 1st edition. 6anada< =ayo oundation or =edical +ducation and Cesearch.
200M 1$$2-#5.
2. ;an (, Kang ;, ianchi D, irkenhager KH. Essential hypertension. 7he Gancet ;
=ed. 200&M 1#29-&$.
&. rieska (. onsensus %engobatan Hipertensi. ;akarta< %erhimpunan Hipertensi
ndonesia. 200#M $-5.
4. 6o!ley K. The genetic dissection of essential hypertension . *at Ce3 Denet. 200#M
5)11< 29-40.
$. 6hobanian :. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,
etection, Evaluation, and Treatment of High !lood Pressure5 The JNC 4 Report .
;=. 200&M 29)19< 2$#0-52.
#. asper, raun!ald, auci. Hypertension. n< HarrisonSs %rinciples o nternal =edicine,
15th edition. *e! Jork< =cDra! and Hill. 200M 129&-&&1.
5. =c%hee, (tephen ;. Hypertension) 6urrent =edical iagnosis and 7reatment. *e!
Jork< =cDra! and Hill. 2009M &41-$#.
. Duna!an. Hipertensi, ;akarta< Dramedia. 2001M 10-$.
9. aplan *=. Hypertension. n< aplanTs 6linical Hypertension, 9 th edition. %hiladelphia<
Gippincott Killiams U Kilkins. 200#M 219-25.
4#
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 47/48
10. Horacio ;, *icolaos +. Sodium and potassium in the pathogenesis of hypertension . *
+ngl ; =ed. 2005M &$#< 19##-5.
11. nstitute or 6linical (ystems mpro3ement
)6(. Hypertension5 iagnosis and
Treatment . loomington )=*< nstitute or
6linical (ystems mpro3ement )6(.
200M 10< 2&-&&.
12. Korld Health rganiEation )KH.
nternational (ociety o Hypertension
)(H. Statement on management of
hypertension. ; Hypertens 200&M 21< 19&-
92.
1&. 7he Har3ard =edical (chool. 6uide to
2o&ering 7our !lood Pressure) B(< 7he
Har3ard =edical (chool. 200&M 1-4$.
14. *arialdi. ntihipertensi. n< Duna!an (D,
ed. armakologi dan 7erapi, edisi $.
;akarta< epartemen armakologi dan
7erapeutik B. 2005M &41-#0.
1$. ates ;, ro!n *;. (enya!a-senya!a
ntihipertensi dan 7erapi bat Hipertensi.
n< Hardman ;D, Gimbird G+, Dilman D, ed. Doodman U Dilman asar armakologi
7erapi, edisi 10, terj. 200M 4$-54.
4ampiran
45
7/24/2019 Kabin Lubay
http://slidepdf.com/reader/full/kabin-lubay 48/48