documentk3

17
Makalah Perbandingan SMK3 Pada Perusahaan Jasa Kontruksi Di susun Oleh : 1. Adi Wibowo 201044500112 2. M. Alwi 201044500094 3. Heriyanto 201044500126 4. Panji Cahyo 201044500121 5. Khairul Anwar 201044500067 6. Edi Syahputra 201044500122 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

Upload: hery-aphas

Post on 19-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

K3

TRANSCRIPT

Page 1: Documentk3

Makalah Perbandingan SMK3 Pada

Perusahaan Jasa Kontruksi

Di susun Oleh :

1. Adi Wibowo 201044500112

2. M. Alwi 201044500094

3. Heriyanto 201044500126

4. Panji Cahyo 201044500121

5. Khairul Anwar 201044500067

6. Edi Syahputra 201044500122

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK, MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

2013

Page 2: Documentk3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Soemaryanto (2002) dalam Angkat (2008), ditinjau dari aspek

yuridis, K3 adalah upaya perlindungan bagi keselamatan tenaga kerja dalam

melakukan pekerjaan di tempat kerja dan melindungi keselamatan setiap orang

yang memasuki tempat kerja, serta agar sumber produksi dapat dipergunakan

secara aman dan efisien. Ditinjau dari efek teknis, K3 adalah ilmu pengetahuan

dan penerapan untuk mencegah kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.

Penerapan K3 dijabarkan ke dalam sistem manajemen yang disebut SMK3.

Pada pembahasan mengenai SMK3 dimana membahas jasa kontruksi

diperusahaan Kontruksi Kupang dan perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang. Dimana Jasa konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang

memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Berbagai penyebab utama

kecelakaan kerja pada proyek konstruksi adalah hal-hal yang berhubungan dengan

karakteristik proyek konstruksi yang bersifat unik, lokasi kerja yang berbeda-

beda, terbuka dan dipengaruhi cuaca, waktu pelaksanaan yang terbatas, dinamis

dan menuntut ketahanan fisik yang tinggi, serta banyak menggunakan tenaga kerja

yang tidak terlatih.

Kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja yang ditetapkan PT. Pupuk

Sriwidjaja bertujuan mendukung pencapaian prestasi dan kenyamanan kerja.

Page 3: Documentk3

Penerapan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilandasi falsafah

“Sehat sebelum, selama dan setelah bekerja” telah menunjang produktivitas dan

meminimalkan angka kecelakaan kerja. sehingga menghasilkan kualitas dan

kenyamanan hidup yang lebih baik. Serta pada perusahaan Kontruksi Kupang

dimana menerapkan K3 pada perusahaannya yaitu memberikan kebijakan kepada

para kontraktor sebagai pelaksana kontruksi agar melaksanakan SMK3 dengan

baik agar dapat meminimalkan kecelakaan pada perusahaan Kontruksi Kupang.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dari perbandingan K3 pada kedua perusahaan tersebut

yaitu :

1. Kurangnya pemahaman dan pentingnya SMK3 bagi para pekerja yang

memperlambat penerapan SMK3 pada perusahaan.

2. Tidak adanya pengawasan dari setiap kontraktor dan manajemen pada

penerapan K3 yang sedang berjalan.

C. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dari masalah yang telah didapatkan mengenai

perbandingan penerapan K3 pada perusahaan yaitu :

1. Bagaimana cara perusahaan memberikan pengarahan kepada setiap

pekerja agar dapat menjalankan K3 dengan baik diperusahaan ?

Page 4: Documentk3

2. Bagaimana kontraktor dan manajemen dapat melakukan pengawasan

dengan baik agar penerapan K3 dapat berjalan dengan efektif ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari perbandingan penerapan SMK3 pada perusahaan yaitu :

1. Mengetahui betapa pentingnya dan pemahaman para pekerja mengenai

penerapan SMK3 pada perusahaan.

2. Mengetahui pengawasan yang dilakukan oleh kontraktor dan manajemen

kontruksi dapat berjalan dengan efektif apa tidak sesuai dengan komitmen

yang telah dibuat sebelumnya.

Page 5: Documentk3

BAB II

PERUSAHAAN KONTRUKSI

A. PT. Pupuk Sriwidjaja Plembang

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan perusahaan yang bergerak

dibidang jasa kontruksi bangunan. Dimana didalam perusahaan PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang yang merupakan perusahaan kontruksi bangunan sering

terjadi kecelakaan kerja yang diakibatkan dari kurangnya pemahaman para

pekerja dan betapa pentingnya K3 bagi pekerja dan bagi perusahaan. Dari

sering terjadinya kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja, sehingga

manajemen perusahaan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang malakukan

penerapan SMK3 pada perusahaannya agar dapat meminimalisir dan

menghilangkan kecelakaan kerja pada lingkungan kerjanya. Serta pihak

manajemen kontrusi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang juga memberikan

pengarahan kepada para kontraktor dan para pekerja agar dapat menjalankan

SMK3 dengan baik agar dapat memberikan keselamatan dan kesehatan bagi

semua pekerja yang barada pad perusahaan Kontruksi PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang.

Sesuai dengan BAB III pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.05/

MEN/1996 Prinsip Dasar Sistem Manajmen K3 terdiri dari 5 yang

dilaksanakan secara berkesinambungan yaitu:

Page 6: Documentk3

1. Komitmen dan Kebijakan

Komitmen adalah tekad, keinginan dan penyertaan tertulis pengusaha

atau pengurus dalam pelaksanaan K3. Dalam komitmen ada 3 hal yang

perlu menjadi perhatian penting, yaitu kepemimpinan dan komitmen,

tinjauan awal K3 dan kebijakan K3.

2. Perencanaan

Perencanaan K3 adalah suatu perenca-naan guna mencapai

keberhasilan penerapan SMK3 dengan sasaran yang jelas dan dapat

diukur. Perencanaan yang dibuat oleh perusahaan harus efektif dengan

memuat sasaran yang jelas dari kebijakan K3 tempat kerja dan

indicator kinerja. Hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan

adalah identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian resiko

serta hasil tinjauan awal terhadap K3.

3. Penerapan

Setelah membuat komitmen dan perencanaan maka dilanjutkan dengan

tahap penting yaitu penerapan SMK3. Yang perlu diperhatikan oleh

perusaha-an pada tahap ini adalah :

a. Adanya jaminan kemampuan

b. Kegiatan pendukung

c. Identifikasi sumber bahaya, penilaian dan pengendalian resiko

d. Pengukuran dan Evaluasi

Page 7: Documentk3

Pengukuran atau evaluasi ini merupakan alat yang berguna untuk:

1. Mengetahui keberhasilan penerapan SMK3

2. Melakukan identifikasi tindakan perbaikan

3. Mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja SMK3

Dan untuk menjaga tingkat kepercayaan terhadap data yang akan

diperoleh maka harus dilakukan kalibrasi alat dan pengujian peralatan. Ada 3

(tiga) kegiatan dalam melakukan pengukuran dan evaluasi yang

diperkenalkan oleh peraturan ini :

1. Inspeksi dan Pengujian.

Harus ditetapkan dan dijaga konsistensi dari prosedur inspeksi,

pengujian dan pemantauan yang berkaitan dengan kebijakan K3.

2. Audit SMK3.

Audit SMK3 adalah suatu alat untuk mengukur besarnya keberhasilan

pelaksanaan dan penerapan SMK3 di tempat kerja secara sistematik

dan independen (berdiri sendiri), guna membuktikan apakah penerapan

SMK3 di tempat kerja telah dilaksanakan secara efektif untuk

mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.

3. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan.

Page 8: Documentk3

Merupakan hasil temuan dari audit dan diteruskan dan harus disetujui

oleh pihak manajemen dan dijamin pelaksanaannya secara sistematik

dan efektif.

B. Perusahaan Jasa Kontruksi Kupang

Perusahaan jasa kontruksi kupang yaitu merupakan perusahaan yang

bergerak dibidang kontruksi bangunan yang membuat bangunan – bangunan

yang terdapat dikota kupang seperti jembatan, gedung, terowongan dan

pembuatan irigasi. Dimana perusahaan jasa kontruksi jepang merupakan

perusahaan yang terdapat dikota kupang yang merupakan perusahaan terbesar

yang terdapat dikota kupang. Dalam pembuatan kontruksi yang dilakukan oleh

Perusahaan jasa kontruksi kupang sering terjadinya kecelakaan kerja yang

dialami oleh para pekerja. Dimana kecelakaan kerja yang dialami oleh para

pekerja yaitu dari kurangnya pemahaman pekerja mengenai pentingnya K3

bagi dirinya serta kurangnya dukungan manajemen mengenai penerapan K3

dilingkungan kerjanya. Dari seringnya terjadinya kecelakaan yang dialami

oleh para pekerja, maka perusahaan jasa kontruksi kupang melakukan

penerapan SMK3 dilingkungan perusahaannya. Dimana penerapan SMK3

dilingkungan perusahaan agar dapat memberikan jaminan keselamatan bagi

para pekerja yang bekerja pada perusahaan jasa kontruksi kupang. Dari

penerapan SMK3 yang dilakukan oleh perusahaan, perusahaan selalu

melakukan pamantauan mengenai penerapan SMK3 yang telah dilakukan.

Dari penerapan dan pemantauan yang telah dilakukan oleh perusahaan jasa

Page 9: Documentk3

kontruksi kupang, maka para pekerja sekarang merasa nyaman saat bekerja

karena adanya jaminan keselamatan yang diberikan oleh perusahaan kepada

para pekerja.

Tahapan SMK3 menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor:

PER.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (1996:7) adalah sebagai berikut:

a. Tahapan komitmen dan kebijakan K3.

b. Tahapan perencanaan.

c. Tahapan penerapan.

d. Tahapan pengukuran dan evaluasi.

e. Tahapan tinjauan ulang dan peningkatan oleh pihak manajemen.

Menurut Budiono (2005) dalam Rochmoeljati, pencapaian implementasi

ini dinyatakan dalam 3 kategori yaitu kategori hijau, merah, dan kuning

merujuk pada konsep Traffic Light System Peraturan Menteri Tenaga Kerja

tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nomor:

PER.05/MEN/1996 (Permenaker Nomor: PER.05/MEN/1996).

Pembagian batasan untuk setiap kategori sebagai berikut:

a. Warna hijau

Indikator ini menyatakan bahwa implementasi yang dilakukan sudah baik.

Kisaran nilai untuk indikator ini adalah 85 % - 100 %.

b. Warna kuning

Page 10: Documentk3

Indikator ini menyatakan bahwa implementasi yang dilakukan belum

tercapai, meskipun nilainya sudah mendekati target. Kisaran nilai indikator

kinerja untuk indikator ini adalah 60 % - 84 %.

c. Warna merah

Indikator ini menyatakan bahwa implementasi yang dilakukan berada di

bawah target sehingga harus dilakukan perbaikan secepatnya. Kisaran nilai

untuk indikator ini adalah 0 % - 59 %.

Untuk penilaian terhadap pelaksanaan SMK3 didasarkan pada skala yang

diperlihatkan dalam Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Skala Penilaian Pelaksanaan SMK3

Tabel 2.2 Kategori Keparahan Kecelakaan

Tabel 2.3 Tingkat Implementasi – Kecelakaan

Page 11: Documentk3

BAB III

ANALISIS DAN KESIMPULAN

A. Analisis Perbandingan

Dari penerapan SMK3 yang telah dilakukan oleh kedua perusahaan

tersebut dimana sering terjadinya kecelakaan yang dialami oleh para pekerja.

Kecelakaan yang dialami oleh para pekerja yaitu diakibatkan dari kurangnya

pengawasan kontraktor dan manjemen kepada para pekerja serta kurangnya

pemahaman pekerja mengenai K3 dilingkungan kerjanya. Dari kurang

pahamnya pekerja mengenai K3 dilingkungan kerja sehingga terjadinya

kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja. Dari penerapan SMK3 yang

telah dilakukan oleh kedua perusahaan dimana kendala yang dihadapi yaitu

tidak adanya pelatihan kepada para pekerja mengenai betapa pentingnya K3

bagi dirinya dan lingkungan kerjanya. Serta kendala yang lain yaitu tidak

adanya pengwasan oleh kontraktor dan manajemen mengenai penerapan

SMK3 yang telah dilakukan, sehingga sering terjadinya kembali kecelakaan

kerja yang dialami oleh para pekerja.

Page 12: Documentk3

B. Kesimpulan

Kesimpulan dari perbandingan mengenai penerapan SMK3 yang telah

dilakukan diperusahaan yaitu :

1. Dari penerapan yang telah dilakakukan dan memberikan pengarahan

kepada para pekerja, maka SMK3 yang sudah diterapkan dapat berjalan

dengan baik dan efektif.

2. Dengan adanya pengawasan yang dilakukan oleh pihak kontraktor dan

manajemen, maka kecelakaan kerja pada perusahaan jasa kontruksi dapat

meminimalisir dan menghilngkan kecelakaan kerja pada lingkungan kerja.