k3 pekerjaan baja, beton, shotcrete,...
TRANSCRIPT
Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m) beberapa hal yang harus
diperhatikan antara lain :
a. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen
b. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman / safety belt ) untuk menjamin agar tidak
terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi
1,5 meter
c. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan
d. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya
terpasang rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh
e. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang lain yang
tidak diperlukan
K3 PEKERJAAN DI TEMPAT TINGGI
Lanjutan
f. Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasijatuhnya benda-benda yang dapat menimpa orang dibawahnya.
g. Tangga harus dipasang dan dipastikan sudah terikat kuat dan amanpada bagian atasnya untuk mencegah pergerakan.
h. Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijaminmengenai kekuatan dan keamanannya.
i. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa oleh petugas K-3 dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada petugas K-3.
j. Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan masuk / berada pada area kerja.
Test Tekan Beton
Tes Tekan Beton Silinder menunjukkan Kekuatan Tekan Beton yang
besar
• Struktur Beton Bertulangmerupakan kombinasidari material Beton danBaja Tulangan.
• Material Beton mempunyai
karateristik kuat terhadap
tekan sedangkan material
Baja Tulangan mempunyai
karateristik kuat terhadap
tarik.
Test Tarik Beton
Tes Tarik Beton Silinder menunjukkan kuat tarik beton rendah
• Makin rendah fc’ makin tinggi ε
• Makin tinggi fc’ makin panjang bagian linier
Test Slump Beton
• Uji Slump mengacu pada SNI 1972-2008 dan ICS 91.100.30
• Uji Slump adalah suatu uji empiris/metode yang digunakan untuk menentukan konsistensi/kekakuan (dapat dikerjakan atau tidak)dari campuran beton segar (fresh concrete) untuk menentukan tingkat workability nya. Kekakuan dalam suatu campuran beton menunjukkan berapa banyak air yang digunakan. Untuk itu uji slump menunjukkan apakah campuran beton kekurangan, kelebihan, atau cukup air.
Catatan :
Untuk beton non prategang fy ≤ 550 MPa
Untuk tul. Geser fy ≤ 400 MPa
Es baja = 200.000 MPa
BAJA TULANGAN
Makin besar fy, makin kecil ε → Baja keras → bersifat getas
Makin kecil fy, makin besar ε → Baja lunak → bersifat liat (daktail)
Pembebanan Pada Desain Konstruksi Bangunan
Keterangan :
D = Beban mati Lr = Beban hidup tereduksi
L = Beban hidup E = Beban gempa
H = Beban tekanan tanah F = Fluida
A = Beban atap R = Air hujan
No Kombinasi beban Faktor beban (U)
1 D 1,4D
2 D, L 1,2D + 1,6L+0,5 (A atau R)
3 D, L, W 1,2D + 1,0L ±1,6W+0,5(A/R)
4 D, W 0,9D ± 1,6W
5 D, L, E 1,2D + 1,0L ± E
6 D, E 0,9(D + E)
7 D, L, H 1,2D + 1,6L+0,5 (A atau R)+1,6H
8 D, F 1,4 (D + F)
• Shotcrete adalah mortar yang disemprotkan dengan kekuatan yang tinggi menuju suatu permukaan. Metoda shotcrete per-tama kali diciptakan oleh seorang yang berkebangsaan Amerika Serikat yang bernama Carl Ethan Akeley pada tahun 1907. Sistem penyemprotan shotcrete ada 2 yaitu wet mix dan dry mix.
Struktur rangka harus berperilaku strong-colum-weak-beam
agar tidak terjadi sendi plastis di kolom yang dapat
menyebabkan story mechanisms
Elemen Struktur Kolom Bangunan
Gedung yang mengalami kegagalan
Geser akibat beban Gempa