desain jembatan & pengenalan softwarenspkjembatan.pu.go.id/public/uploads/elearning/... · 2020. 3....

21
DESAIN JEMBATAN & PENGENALAN SOFTWARE ANTON HUSEN PURBOYO, ST MT

Upload: others

Post on 27-Jan-2021

29 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • DESAIN JEMBATAN & PENGENALAN SOFTWARE ANTON HUSEN PURBOYO, ST MT

  • ACUAN NORMATIF Permen PU No 19 PRT M 2011 Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan

    Permen PUPR No. 41 PRT M 2015 Penyelenggaraan Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan

    SE Menteri PUPR No 07-SE-M-2015 Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan

    SNI 1725 – 2016 Pembebanan Untuk Jembatan

    SNI 2833 – 2016 Perencanaan Jembatan Terhadap Beban Gempa

    SNI 03-2850-1992 Tata Cara Pemasangan Utilitas di Jalan

    SNI 8460 – 2017 Persyaratan Perancangan Geoteknik

    RSNI T-03-2005 Standar perencanaan struktur baja untuk jembatan

    RSNI T-12-2004 Standar perencanaan struktur beton untuk jembatan

    BMS 92 Bridge Design Code vol 1 dan 2

    BMS 92 Bridge Manual Design vol 1 dan 2

    AASHTO LRFD Bridge Design Specifications 2017

  • POKOK-POKOK PERENCANAAN Kekuatan dan stabilitas struktur

    Keawetan dan kelayakan jangka panjang

    Kemudahan pemeriksaan dan pemeliharaan

    Kenyamanan bagi pengguna jembatan

    Ekonomis

    Kemudahan pelaksanaan

    Estetika

    Dampak lingkungan minimal

    KRITERIA PERENCANAAN: Peraturan yang digunakan Material/bahan yang digunakan Metode dan asumsi dalam perhitungan Metode dan asumsi dalam penentuan

    tipe bangunan atas, bangunan bawah dan pondasi

    Pengumpulan data lapangan Program komputer yang digunakan Metode pengujian pondasi

  • UMUR RENCANA JEMBATAN Umur rencana jembatan dibuat untuk masa layan selama 75 tahun, kecuali:

    Jembatan sementara atau jembatan yang dapat dibongkar/pasang dibuat dengan umur rencana 20 tahun

    Jembatan khusus yang memiliki fungsi strategis yang ditentukan oleh instansi yang berwenang, dibuat dengan umur rencana 100 tahun

    Terdapat peraturan dari instansi yang berwenang yang menetapkan umur rencana yang lain

  • FAMILY TREE JEMBATAN

    SUPERSTRUCTURE

    JEMBATAN

    RANGKA

    (Truss)

    Kayu

    Beton

    Baja

    PELENGKUNG

    (Arch)

    Kayu

    Beton

    Biasa

    Beton Pratekan

    Baja

    Pasangan Batu

    GELAGAR

    (Girder Bridge)

    PLAT

    (Slab Bridge)

    Kayu

    Beton Bertulang

    Biasa

    Beton Biasa

    Cast in Place

    Pra-Fabrikasi

    Pre-tensioned

    Post-tensioned

    KABEL

    Composite :

    Gelagar Baja + Lantai Beton

    Gelagar Baja &

    Lantai Kayu / Baja

    Beton Pratekan Plat- Slab Units

    Balok

    Balok Box

    Balok

    Balok

    Box

    Beam Units

    Plat- Slab Units

    Balok

    Balok

    Box

    Balok

    Balok

    Beam Units

  • PERENCANAAN STRUKTUR JEMBATAN Bertujuan menjamin tingkat keamanan, kegunaan dan tingkat penghematan yang masih dapat

    diterima dalam perencanaan struktur

    Mencakup perencanaan jembatan jalan raya & pejalan kaki

    Jembatan bentang panjang lebih dari 100 m dan penggunaan struktur yang tidak umum atau yang menggunakan material dan metode baru harus diperlakukan sebagai jembatan khusus

    Bentang ekonomis jembatan ditentukan oleh penggunaan/pemilihan Tipe Main Structure & Jenis Material yang optimum.

    Apabila tidak direncanakan secara khusus maka dapat digunakan bangunan atas jembatan standar Bina Marga sesuai bentang ekonomis dan kondisi lalu lintas air di bawahnya.

  • PENENTUAN LEBAR, KELAS DAN MUATAN JEMBATAN

    Penentuan Lebar Jembatan

    Berdasarkan Muatan/Pembebanan

    LHR Lebar jembatan (m) Jumlah lajur

    LHR < 2.000 3,5 – 4,5 1

    2.000 < LHR < 3.000 4,5 – 6,0 2

    3.000 < LHR < 8.000 6,0 – 7,0 2

    8.000 < LHR < 20.000 7,0 – 14,0 4

    LHR > 20.000 > 14,0 > 4

    Berdasarkan Lebar lalu-lintas

    - Kelas A = 1,0 + 7,0 + 1,0 meter

    - Kelas B = 0,5 + 6,0 + 0,5 meter

    - Kelas C = 0,5 + 3,5 + 0,5 meter

    - BM 100% : untuk semua jalan Nasional & Provinsi

    - BM 70% : dapat digunakan pada jalan Kabupaten dan daerah Transmigrasi

    Lebar minimum untuk jembatan pada jalan nasional

    (SE DBM 21 Maret 2008 )

  • PEMBEBANAN RENCANA BEBAN PERMANEN BEBAN TRANSIEN

    MS beban mati komponen struktural dan non struktural jembatan

    SH Beban akibat susut/rangkak SE Beban akibat penurunan

    MA beban mati perkerasan dan utilitas TB Beban akibat rem ET Gaya akibat temperature gradient

    TA gaya horizontal akibat tekanan tanah TR Gaya sentrifugal EU Gaya akibat temperature seragam

    PL gaya-gaya yang terjadi pada struktur jembatan akibat pelaksanaan

    TC Gaya akibat tumbukan kendaraan

    EF Gaya apung

    PR prategang TV Gaya akibat tumbukan kapal EWS Beban angin pada struktur

    EQ Gaya gempa EWL Beban angin pada kendaraan

    BF Gaya friksi EU Beban arus dan hanyutan

    TD Beban lajur “D”

    TT Beban lajur “T”

    TP Beban pejalan kaki

  • KOMBINASI PEMBEBANAN

  • KOMBINASI PEMBEBANAN (CONT.) KEADAAN BATAS LAYAN:

    Keadaan batas layan disyaratkan dalam perencanaan dengan melakukan pembatasan pada tegangan, deformasi, dan lebar retak pada kondisi pembebanan layan agar jembatan mempunyai kinerja yang baik selama umur rencana.

    KEADAAN BATAS FATIK:

    Keadaan batas fatik disyaratkan agar jembatan tidak mengalami kegagalan akibat fatik selama umur rencana. Untuk tujuan ini, perencana harus membatasi rentang tegangan akibat satu beban truk rencana pada jumlah siklus pembebanan yang dianggap dapat terjadi selama umur rencana jembatan.

    KEADAAN BATAS KEKUATAN:

    Keadaan batas kekuata disyaratkan dalam perencanaan untuk memastikan adanya kekuatan dan kestabilan jembatan yang memadai, baik yang sifatnya local maupun global, untuk memikul kombinasi pembebanan yang secara statistic mempunyai kemungkinan cukup besar untuk terjadi selama masa layan jembatan.

    KEADAAN BATAS EKSTREM:

    Keadaan batas ekstrem diperhitungkan untuk memastikan struktur jembatan dapat bertahan akibat gempa besar.

  • PETA GEMPA 2017

    UNTUK JEMBATAN: PERIODE ULANG GEMPA YANG DIGUNAKAN ADALAH PERIODE ULANG 1000 TH. (SNI 2833 – 2016)

  • SEISMIC HAZARD Respon spektra percepatan dapat ditentukan baik dengan prosedur umum atau berdasarkan prosedur spesifik-situs. Prosedur spesifik-situs dilakukan jika terdapat kondisi sebagai berikut:

    Jembatan berada dalam jarak 10 km dari patahan aktif.

    Situs termasuk dalam kategori situs kelas F sesuai tabel di bawah ini.

  • TAHAPAN ANALISIS STRUKTUR A. Analisis Statik

    Dilakukan untuk dua kondisi, yaitu kondisi batas layan dan kondisi batas ultimate (dengan faktor-faktor beban yang disesuaikan)

    Model dibuat untuk keseluruhan struktur dengan berbagai kondisi pembebanan, termasuk beban angin yang dianggap pendekatan angin statik dan gempa statik ekivalen jembatan.

    B. Analisis Dinamik

    Dilakukan untuk jembatan khusus dengan :

    Gempa dinamis, menggunakan simulasi pada computer (Non Linear Time History Analysis & Multi Modal Pushover Analysis).

    Angin dinamis, menggunakan simulasi pada komputer dan analisa model pada wind tunnel test dilaboratorium uji (BS 6399-2: 1997, Loading for Buildings – Part 2: Code of practice for wind loads).

    C. Analisis Pada Masa Konstruksi

    Dilakukan sesuai dengan tahap-tahap pengerjaan struktur sehingga setiap elemen struktur terjamin kekuatan maupun kekakuannya selama masa konstruksi (Forward & Backward Analysis).

  • ALUR PEMBEBANAN (LOADS TRANSFER MECHANISM)

    BANGUNAN ATAS

    (pelat lantai, gelagar, cross beam, landasan)

    BANGUNAN BAWAH

    (kepala pilar, pilar, pile cap)

    PONDASI

    (telapak, sumuran, tiang pancang, bor pile)

  • PERENCANAAN JEMBATAN

  • TEORI DASAR PERHITUNGAN STRUKTUR Persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan perhitungan struktur jembatan:

    Kesetimbangan, besarnya aksi yang bekerja sama dengan reaksi yang terjadi.

    Kompatibilitas, untuk setiap level regangan, regangan yang terjadi pada baja tulangan nilainya harus sama dengan regangan yang terjadi pada beton.

    Hubungan tegangan dan regangan (beton dan baja).

  • TINJAUAN GAYA DALAM AKSIAL

    LENTUR

    GESER

    KOMBINASI GESER + LENTUR (BALOK)

    KOMBINASI AKSIAL + LENTUR (KOLOM)

    TORSI

  • Pemodelan struktur jembatan

    Metode Pendekatan (Aproksimasi)

    Akurasi model tergantung pada asumsi awal yang digunakan

    Selalu mulai dari model-model sederhana agar perilaku model dapat diuji keakuratannya

  • Software

    Struktur

    • RM Bridge

    • Midas Civil

    • CSI Bridge

    • SAP 2000

    • Lusas Bridge

    • GT Strudl

    Analisis Penampang

    • Midas GSD

    • Section Builder

    • PCA Col

    • Response 2000

    Soil Structure Interaction

    • Plaxis

    • Midas GTS

    • LPile

    • All Pile

    • FB Pier

    • MS Excel

  • Tipe analisis STATIK

    ◦ LINEAR STATIK

    ◦ NON LINEAR STATIK

    DINAMIK ◦ MODAL ANALYSIS

    ◦ NON LINEAR TIME HISTORY

    ◦ WIND LOAD

    STRUKTUR KABEL

    BEBAN TEMPERATUR

    LARGE DEFORMATION ◦ P ANALYSIS

    ◦ BUCKLING

    • SERVICE/CONSTRUCTION

    CONDITION

    – STRESS

    – DEFORMATION

    – CRACK WIDTH

    • ULTIMATE CONDITION

    – SECTION CAPACITY

    – NEED OF REINFORCEMENT

    – PERFORMANCE

  • Soal dan latihan 1. SEBUTKAN TIPE-TIPE JEMBATAN KHUSUS MENURUT PERMEN PUPR NO. 41 TAHUN 2015!

    2. PADA BETON STRUKTUR MENGAPA PERLU DILAKUKAN PEMBATASAN TEGANGAN IZIN PADA KONDISI LAYAN SAJA?

    3. STRUKTUR JEMBATAN PADA KONDISI LAYAN, MANA YANG LEBIH PERLU DICHECK, LENDUTAN ATAU TEGANGAN YANG TERJADI?

    4. KONDISI APA YG HARUS DIPENUHI AGAR KITA DAPAT MELAKUKAN PERHITUNGAN BEBAN GEMPA MENGGUNAKAN BEBAN STATIK?

    5. BERDASARKAN BMS 92, BERAPA BESARNYA RENTANG RASIO TULANGAN YANG DIIZINKAN UNTUK STRUKTUR PILAR/KOLOM JEMBATAN?