k3 listrik-nur adi firawan-1310157014

6
Nur Adi Firawan 1310157014 D4LJPJJ-ELIN PENGAWASAN K3 LISTRIK A. Bahaya Listrik 1. Sentuhan Langsung Bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan, misalnya instalasi, alat listrik yang aktif. Sentuhan langsung dapat mengakibatkan cedera atau kematian Penyebab sentuhan langsung diantaranya : Tidak tahu Tidak ada peringatan Tidak mengerti Ada kerusakan Instalasi salah Prosedur tidak diikuti Tidak berwenang Kondisi mental yang tidak mendukung Proteksi bahaya sentuhan langsung menurut PUIL 2000 : 1. Isolasi bagian aktif 2. Penghalang atau selungkup 3. Rintangan 4. Jarak aman atau diluar jangkauan 5. Gawai proteksi arus sisa 6. Isolasi lantai kerja Jarak aman sesuai PUIL 2000 Tegangan (kV) Jarak (cm) 1 30 12 60 20 75 70 100 150 125 220 160 500 300 2. Sentuhan Tak Langsung Bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, dan menjadi bertegangan karena kegagalan isolasi, misalnya cover fuse box, terminal box, cover motor listrik, cover alat listrik yang lain. PUIL mengatur tentang pengamanan dengan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) atau pentanahan sebagai pengaman terhadap sentuhan tidak langsung. PUIL mengatur juga tentang ruangan yang bisa dimasuki dan jarak yang aman.

Upload: nuradifirawan

Post on 17-Feb-2016

27 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

K3

TRANSCRIPT

Page 1: K3 Listrik-Nur Adi Firawan-1310157014

Nur Adi Firawan

1310157014

D4LJPJJ-ELIN

PENGAWASAN K3 LISTRIK

A. Bahaya Listrik

1. Sentuhan Langsung

Bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal bertegangan, misalnya

instalasi, alat listrik yang aktif.

Sentuhan langsung dapat mengakibatkan cedera atau kematian

Penyebab sentuhan langsung diantaranya :

Tidak tahu

Tidak ada peringatan

Tidak mengerti

Ada kerusakan

Instalasi salah

Prosedur tidak diikuti

Tidak berwenang

Kondisi mental yang tidak mendukung

Proteksi bahaya sentuhan langsung menurut PUIL 2000 :

1. Isolasi bagian aktif

2. Penghalang atau selungkup

3. Rintangan

4. Jarak aman atau diluar jangkauan

5. Gawai proteksi arus sisa

6. Isolasi lantai kerja

Jarak aman sesuai PUIL 2000

Tegangan (kV) Jarak (cm)

1 30

12 60

20 75

70 100

150 125

220 160

500 300

2. Sentuhan Tak Langsung

Bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal tidak bertegangan, dan

menjadi bertegangan karena kegagalan isolasi, misalnya cover fuse box, terminal

box, cover motor listrik, cover alat listrik yang lain.

PUIL mengatur tentang pengamanan dengan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB)

atau pentanahan sebagai pengaman terhadap sentuhan tidak langsung.

PUIL mengatur juga tentang ruangan yang bisa dimasuki dan jarak yang aman.

Page 2: K3 Listrik-Nur Adi Firawan-1310157014

Penyebab sentuhan tidak langsung diantaranya :

Tidak tahu

Tidak sengaja

Tidak mengerti/tidak ahli

Tidak berwenang

Keadaan gelap

Posisi kerja tidak aman

Kondisi mental tidak mendukung

Perilaku tidak sesuai dengan pekerjaan

Proteksi bahaya sentuhan langsung menurut PUIL 2000 :

1. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

2. Sistem IT atau Hantaran pengaman (HP)

3. Sistem TN atau Pembumian Netral Pengaman (PNP)

3. Kebakaran karena listrik :

Pembebanan lebih

Sambungan tidak sempurna

Perlengkapan tidak standar

Pembatas arus tidak sesuai

Kebocoran isolasi

Listrik statik

Sambaran petir

B. K3 Listrik

Tujuan K3 Listrik :

1. Menjamin keandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik (bahaya sentuhan langsung, sentuhan

tidak langsung dan bahaya kebakaran)

Sejarah K3 Listrik :

1. Sebelum merdeka

VR 1910 STBL No. 406

Pert Khusus B tentang pemberlakuan AVE 1938

(AVE diterjemahkan menjadi PUIL 1964)

2. Setelah merdeka

UU No. 14 Th 1969 digantikan UU No.13 tahun 2003

UU No. 1 Th 1970 (UU KK)

Permenaker No. 75/2002 (PUIL 2000)

Permenaker No. 02 1989 (K3 Petir)

Permenaker No. 03 1999 ( K3 Lift)

SK Dirjen Binawas No. 407/1999 (Teknisi Lift)

SK Dirjen Binawas No. 311/2002 (Teknisi Listrik)

Page 3: K3 Listrik-Nur Adi Firawan-1310157014

C. PUIL 2000 Tentang K3 Listrik

Bagian 1. Pendahuluan

Tujuan :

Terselenggaranya instalasi listrik yang baik dan menjamin keselamatan , keamanan

instalasi, gedung dan isinya

Ruang Lingkup :

Perancangan, Pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan dan

pengawasannya instalasi listrik Teg > 25 V dan dayanya > 100 W

Sumber Acuan :

PUIL 1987 --> disempurnakan

International Electric Code dan stand international lainya

Undang-undang No 1 tahun 1970

Undang-undang No 20 tahun 2002

Penafsiran :

Instalasi yang berwenang yang memberlakukan PUIL 2000

Ketentuan Teknis :

Pola preventif

Syarat syarat pengamanan

Batas pembebanan, hantaran

Bagian 2. Persyaratan Dasar

Proteksi Untuk Keselamatan :

Proteksi sentuh langsung

Proteksi sentuh tidak langsung

Proteksi efek termal

Proteksi arus lebih

Proteksi arus gangguan

Proteksi tegangan lebih

Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik

Perancangan :

Aspek keselamatan

Asapek kehandalan

Aspek Akrap lingkungan

Pemilihan Peralatan Listrik :

Karateristik beban, arus, tegangan, frekuensi, daya

Bagian 3. Sistem Proteksi

Proteksi Sentuhan Langsung :

Proteksi isolasi bagian aktif

Proteksi penghalang atau selungkup

Proteksi penempatan di luar jangkauan

Proteksi isolasi lantai kerja

Proteksi Sentuhan Tidak Langsung (Pemutusan secara otomatis) :

Sistem Pembumian

Sistem Hantaran pengaman

Sistem Hantaran Netral Pengaman

Page 4: K3 Listrik-Nur Adi Firawan-1310157014

D. Aspek Pertimbangan Rancangan/Evaluasi Instalasi Listrik

Aspek Internal (Jenis Pelayanan/Beban) :

Penerangan

Pesawat tenaga

Peruntukan /

Karakteristik

Aspek Eksternal (Jenis/Kondisi Lingkungan) :

Ruang normal

Ruang lembab

Ruang panas

Ruang berdebu

Ruang uap/gas ledak

Penggolongan ruangan sesuai dengan sifatnya :

Huruf dalam kurung, petunjuk kategori dari ruang yang dimaksud

(n) Ruang kering

(l) Ruang kerja listrik

(lk) Ruang kerja listrik terkunci

(d) Ruang berdebu

(blg) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan gas

(bld) Ruang dengan bahaya kebakaran dan ledakan debu

(bks) Ruang dengan bahaya kebakaran serat

(ko) Ruang dengan gas, uap atau debu yang korosif

(b) Ruang lembab dan basah

(p) Ruang sangat panas

(k) Ruang kerja kasar

(r) Ruang radiasi

Ketentuan Untuk Berbagai Ruang Dan Instalasi Khusus

1. Ruang Kerja Listrik

a. Pengawas ahli

b. Cukup luas untuk melakukan pemeriksaan

c. Penerangan yang baik

d. Lantai, dinding, atap dari bahan tidak mudah terbakar.

e. Di udara terbuka

2. Ruang Kerja Listrik Terkunci

a. Tidak boleh dipasang mesin, pesawat, instrumen ukur dan perlengkapan lain

yang setiap hari dilayani.

b. Pintu jalan masuk diatur sedemikian hingga:

Pintu membuka ke luar.

Dibuka dari luar menggunkan kunci

Dibuka dari dalam tanpa kunci.

c. Memasuki kerja listrik :

Izin dari petugas berwenang

Paling sedikit dua orang

Sehat jasmani dan rohani, pakaian kering, waspada.

Page 5: K3 Listrik-Nur Adi Firawan-1310157014

Membawa dan memakai APD yang diperlukan.

Memperhatikan rambu-rambu.

E. Hal – Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Bekerja Di Instalasi Listrik

Bekerja pada keadaan tidak bertegangan

a. Dilakukan pada saat tegangan telah dibebaskan, ditempat sarana pemutusan

harus ada rambu.

b. Dilakukan pemeriksaan tegangan dengan lampu uji.

c. Perlengkapan harus dibumikan.

d. Surat penugasan bagi petugas pembebasan tegangan

e. Sirkit yang memungkinkan penyalur tegangan dikunci, dan kunci disimpan

oleh petugas.

f. Penguncian harus dilaksnakan menurut prosedur tertentu.

Bekerja pada keadaan bertegangan

a. Dilakukan minimal dua orang, ahli, memilki surat ijin kerja.

b. Pekerja dalam keadaan sehat rohani dan jasmani.

c. Pekerja harus berdiri ditempat isolasi atau menggunakan pekakas berisolasi

yang handal.

d. Menggunakan pengaman badan (APD) yang diperlukan.

e. Semua perlengkapan yang digunakan diperiksa.

f. Keadaan cuaca.

g. Dilarang menyentuh perlengkapan listrik dengan tangan telanjang.

Bekerja di dekat instalasi yang bertegangan

a. Perhatikan Jarak minimum aman

b. Perlengkapan harus bebas dari kebocoran isolasi atau imbas.

c. Dilarang menggunakan pengukur dari logam

d. Dilarang menggunakan tangga kayu yang diikat batang logam

F. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Listrik

1. Penolong harus mengamankan diri dahulu untuk menghindarkan pengaruh arus

listrik, berada pada papan kering, kain kering, pakaian, alas yang serupa itu yang

bukan logam (kayu, karet).

2. Jika tidak mungkin kedua tangan penolong dibalut dengan kain kering, pakaian

kering atau bahan serupa itu (kertas, karet).

3. Pada saat memberikan pertolongan, penolong harus menjaga diri agar tubuhnya

jangan bersentuhan dengan benda logam.

Cara membebaskan penderita dari aliran listrik :

a. Penghantar dibuat bebas dari tegangan dengan memutuskan sakelar,

penghantar ditarik sampai terlepas dari penderita dengan menggunakan benda

kering bukan logam, kayu atau tali yang diikat pada penghantar.

b. Penderita ditarik dari tempat kecelakaan.

c. Penghantar dilepas dari tubuh penderita dengan tangan yang dibungkus

dengan pakaian kering yang dilipat-lipat.

d. Penghantar dihubungpendekan atau dibumikan.

e. Berikan pertolongan medis secepatnya

Page 6: K3 Listrik-Nur Adi Firawan-1310157014

G. Contoh Referensi Instalasi Listrik

1. Instalasi Listrik di Rumah Sakit

a. Kelompok 1 : Instalasi untuk Utilitas bangunan, bila terputus tidak

berpengaruh langsung terhadap pasien

b. Kelompok 1E : Instalasi listrik untuk intalasi medik, yang berfungsi langsung

dengan penderita, bila terputus dari dalam tempo kurang 10 detik harus

segera mendapat catu daya pengganti khusus (CDPK)

c. Kelompok 2E : Instalasi listrik untuk intalasi medic berfungsi langsung dengan

penderita, bila terputus harus langsung mendapat catu daya pengganti

khusus (CDPK)

2. Instalasi Listrik di Ketel Uap

a. Alat penerangan dan alat listrik lainya tidak diijinkan menggunakan tegangan

lebih dari 50 Volt

b. Jika digunakan kabel fleksibel harus berselubung karet atau berperisai logam

fleksibel.

c. Bila diperlukan tegangan lebih dari 50 V, maka bagian logam dari ketel uap

harus dibumikan

d. Jenis kabel yang digunakan harus berselubung karet dan berperisai logam

3. Instalasi Listrik di Generator

a. Pada saat beban dimasukan, teg turun mak 25% dan pulih 0,5 detik

b. Kapasitas bahan bakar untuk 8 jam

c. Pipa saluran bahan bakar harus terlindung dari panas dan mekanis

d. Pipa saluran gas buang harus disalut shg suhu mak 70o C

e. Pelepasan gas buang pada sebelah sisih udara masuk

f. Sistem pendinginan harus terjamin

g. Pondasi harus dirancang dengan peredam getaran mesin

h. Harus dipasang tanda peringatan