jurusan pendidikan agama islam fakultas ilmu tarbiyah dan...

92
KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING GURU DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP ISLAM AT-TAQWA PAMULANG Skripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan Agama Islam untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strarata 1 (S1) Pendidikan Agama Islam Oleh : MARYAM MEIRIZA 11140110000053 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2019 M / 1440 H

Upload: hoangnhan

Post on 10-Jul-2019

234 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

KEMAMPUAN PUBLIC SPEAKING GURU

DALAM PEMBELAJARAN PAI

DI SMP ISLAM AT-TAQWA PAMULANG

Skripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan Agama Islam

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Strarata 1 (S1)

Pendidikan Agama Islam

Oleh :

MARYAM MEIRIZA

11140110000053

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2019 M / 1440 H

Page 2: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 3: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 4: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 5: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 6: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

ABSTRAK

Maryam Meiriza (11140110000053) : “Kemampuan Public Speaking Guru

dalam Pembelajaran PAI di SMP Islam At-Taqwa Pamulang”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan public speaking

guru dalam pembelajaran PAI di SMP Islam at-Taqwa Pamulan. Metode

penelitian yang digunakan oleh peneliti ialah metode kualititif dengan pendekatan

deskritif analysis atau penelitian yang dirancang untuk mengumpulkan informasi

tentang keadaan nyata yang terjadi. Penelitian ini lebih menitik beratkan pada

pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber yang relevan yang terkait

dengan judul.

Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah kemampuan public

speaking sangat berpengaruh terhadap semangat dan antusias siswa dalam

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru PAI menggunakan

kemampuannya dengan baik, khususnya pada kemampuan public speaking untuk

mempengaruhi siswa dalam proses pembelajaran PAI.

Page 7: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

ABSTRACT

Maryam Meiriza (11140110000053) : Public Speaking Ability of Teachers in

PAI Learning at At-Taqwa Pamulang Islamic Junior High School

This study aims to determine the teacher's public speaking ability in PAI

learning at Pamulan at-Taqwa Islamic Middle School. The research method used

by researchers is a qualitative method with a descriptive analysis or research

approach that is designed to gather information about the real conditions that

occur. This research focuses more on collecting data and information from various

relevant sources related to the title.

The results found in this study are the ability of public speaking to greatly

influence the enthusiasm and enthusiasm of students in understanding the material

delivered by the teacher. PAI teachers use their abilities well, especially in the

ability of public speaking to influence students in the PAI learning process.

Page 8: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

i

KATA PENGANTAR

Dengan sujud bersimpuh kepadamu ya-Allah lisanku berucap lirih Al-

hamdulilah Puji syukur kehadirat Allah SWT, Penuh rasa suka cita akhirnya

penulis dapat menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul : KEMAMPUAN

PUBLIC SPEAKING GURU DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP

ISLAM AT-TAQWA PAMULANG. Shalawat beserta salam semoga dapat

tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhamad Saw, keluarga, sahabat-sahabat

beliau yang telah menunjukkan jalan serta petunjuk yang benar bagi umatnya

semoga kita semua mendapat syafa’atnya di yaumil akhir kelak, amien yaa

Robbal’alamin.

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi persyaratan dalam meraih gelar sarjana

Pendiikan. Dalam penulisan skripsi ini penulis selalu mendapat dorongan

semangat dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu, penulis mengucapkan

terimakasih yang sangat besar kepada :

1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN syarif Hidayatullah Jakarta

2. Dr. Abdul Majid Khan, M.Ag selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama

Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan selaku dosen

Pmebimbing Akademik yang membimbing penulis sejak awal

memulai perkuliahan

3. Hj. Marhama Shaleh, Lc, MA selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

4. Ibu Siti Khadijah, Ma selaku Dosen pembimbing Skripsi yang

senantiasa sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi ini

Page 9: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

ii

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan agama Islam yang selalu

mengarahkan dan membimbing penulis sejak awal memulai

perkuliahan

6. Papa Drs. Ahmad Zahruddin dan Mama Roslaini Karim tercinta yang

selalu memberikan limpahan kasih dan sayang yang tak terhingga,

yang tidak bisa dibalas dengan apapun, dan selalu ikhlas mendo’akan

serta memberikan dukungan dengan segala pengorbanan. (Semoga

Allah SWT membalas kebaikan dan pengorbanan mama dan papa)

7. Om Bagus dan Mba wie selaku orangtua di tanah rantau yang selalu

mengajarkan kepada penulis kebaikan, kesabaran dan keikhlasan

dalam menjalankan kehidupan. Kakak-kakak dosen wali, kesulthonan

KAHFI serta seluruh keluarga besar KAHFI BBC Motivator School.

8. Abang-abangku dan kakak-kakakku : Fauzan Aziz, SH, Hilman Aziz,

S.Pd.I., Fajrul Hadi, S.Pd.I., Rospa Rosada, S.Pd.I., Evi yuliza S.Pd.,

Rosnayati Oktavia, S.Pd.I., Riani Putri, S.Pd., yang selalu memotivasi

penulis. Keponakanku : Hanif Maulana, M. nasywan, Nadira Putri, M.

Najih, Orlin dan Fathan. Terkhusus juga teteh ku tercinta : Naili

Adilah Hamhij, M.Pd yang senantiasa membimbing penulis dan

mensupport penulis diberbagai hal.

9. Bapak M. mamduh Nuruddin S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt., CHI

selaku Kepsek bidang kesiswaan SMP Islam At-Taqwa yang telah

memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di

sekolah tersebut, dan sekaligus kaka penasehat sekaligus pembimbing

yang selalu membimbing dari awal sampai akhir skripsi ini. Ka Balqis

kaka penasehat, Qudsy dan Aisyah selaku keluarga di tanah rantau

yang selalu memotivasi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini

10. Bapak Amir Mahmud S.S.I., M.Pd.I selaku Guru PAI di SMP Islam

At-Taqwa Pamulang yang mau membantu penulis dalam

melaksanakan penelitian di sekolah

11. Untuk teman-teman seperjuangan “Cabs Squad” Ulfiyani, Alfi Ahli

Fikriah, Riri Yusriyah, Ana Uminya Zaki, Hanifah, Tiaz Rosyadah,

Page 10: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

iii

Dian Lestari dan Rizqi Minhajul, yang tiada hentinya memotivasi

penulis dan menemani perjalanan sejak penulis memulai perkuliahan

dan kehidupan di tanah rantau. Semoga perjuangan kita terus berlanjut

sampai akhir hayat kelak.

12. Untuk kakak-kakak tercinta keluaga sukses bahagia : Ka Faizah, Ka

Acha, Ka Raisa, Ka Shara, Ka Aida, Ka Fanny, Ka Rini yang selalu

mensupport penulis disetiap keadaan, teman bertengkar yang

mengajarkan kepada penulis arti kesabaran dan tetap setia menyayangi

satu sama lain walaupun dalam keadaan berjarak dan jarang bertemu.

13. “Calon Istri Pejabat” Ghita Tamalia dan Imtiyaz Fawaida, Jajaran

pengurus DEMA FITK 2017 : Adi raharjo, Suta, Ghina F, Ameng,

Yayu dan lainnya. yang tiada hentinya menginspirasi penulis untuk

terus berkarya dan bermanfaat. Keluarga PUKIS 2014. Keluarga HMI

2014 : Teguh, Sholihin, Fairuz, Engkong Atsnan, Riska, Ucil, kiki dan

keluarga Distrik HMI. Yang mengajarkan kepada penulis cara survive

di dunia kampus, mudah-mudahan kita semua menjadi insan cita

sesuai visi misi HMI dan bermanfaat bagi umat

14. Untuk teman-teman seperjuangan yang telah memberikan banyak ilmu

dan pengalaman, IKIK Foundation : Ka Fuad, ka uyi, ka anday, ka

ucup, ka ichank, ka geged, ka endin, ka dena. FK2I (Humaeni, Nisa,

Ainu, Tuhfah, Fiki dan adik-adik semuanya), B16 Eagle Eyes, HML

Tangsel, HMJ PAI HMI Komtar dan KOHATI cab. Ciputat, PSTC,

POSTAR, keluarga Al-Mumtaz, MMQ, Tim SR12 : coach kece ka

Dian Hayati, Ayu, Durroh, an Futhi yang menjadi tempat penulis

belajar menggali pengalaman, dan menjadi motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini sebaik mungkin

15. Terkhusus untuk kakak ku tercinta Ka Icha selaku kaka penasehat,

pembimbing yang senantiasa memotivasi sekaligus sahabat dikala

penulis tak tahu arah tujuan dan tempat penulis menceritakan keluh

kesah dari awal penulis memulai perkuliahan. Semoga Allah SWT

melipat gandakan balasan dari kebaikan kaka aamiin. Juga untuk ka

Page 11: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

iv

cacha dan ka phia yang selalu memberikan support dan menginspirasi

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

16. Terimakasih kepada orang teristimewa Ka M. Fadhlurrahman yang

selalu setia menemani penulis menyelesaikan skripsi dan memotivasi

penulis dalam setiap langkah kehidupan saat penulis memulai

perkuliahan. Semoga hajat kita diridhoi Allah SWT dan mudah-

mudahan hubungan kita melangkah ke jenjang rumah tangga. Amin Ya

Allah

17. Untuk sepasang kekasih yang juga senantiasa memotivasi penulis Ka

Jamalulael dan Aulia Rahman selaku teman sekamar diakhir semester

yang selalu memotivasi penulis, menemani dan mendengarkan keluh

kesah penulis. Semoga disegerakan hajat menikahnya. Amin

18. Dan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini

Penulis memohon kepada Allah SWT agar melimpahkan Rahmat dan

karunia-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis, sebagai

imbalan jasa yang telah dilakukan. Penulis pun menyadari masih sangat

banyak kekurangan dlaam penulisanskripsi ini, kritik dan saran yang

membangun tentunya sangat penulis harapkan. Akhirnya, semoga skripsi

ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi

pembaca.

Jakarta, 19 Februari 2019

Penulis

Maryam Meiriza

Page 12: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK

ABSTRACT

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... v

DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 5

C. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah ........................................ 5

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................................. 6

BAB II KAJIAN TEORI

A. Public Speaking ........................................................................................ 7

1. Sejarah Public Speaking ...................................................................... 7

2. Pengertian Public Speaking................................................................. 8

3. Persuasive public speaking ................................................................. 9

B. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ....................................................... 18

1. Pengertian Guru .................................................................................. 18

2. Pendidikan Agama Islam .................................................................... 19

3. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) ................................................. 21

C. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 24

B. Latar Penelitian ......................................................................................... 24

C. Metode Penelitian ..................................................................................... 22

D. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Data........................................... 26

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data ...................................... 32

Page 13: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

vi

F. Analisis Data ............................................................................................. 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ........................................................................................... 37

B. Persepsi guru tentang Public Speaking .................................................... 41

C. Kemampuan public speaking guru dalam pembelajaran PAI ................... 41

1. Penerapan Public Speaking Guru dalam Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) ............................................................................ 43

2. Penerapan Public Speaking Guru pada Aspek Visual......................... 45

3. Penerapan Public Speaking Guru pada Aspek Vokal ........................ 49

4. Penerapan Public Speaking Guru pada Aspek Verbal ........................ 51

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan .............................................................................................. 55

B. Implikasi ................................................................................................... 55

C. Saran ......................................................................................................... 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

vii

DAFTAR TABEL

TABEL 3.1 Kisi-kisi Observasi

TABEL 3.2 Kisi-kisi Wawancara

TABEL 3.3 Data Informan Guru

Page 15: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-kisi Observasi (Assesment Public Speaking Guru)

Lampiran 2 Kisi-kisi Wawancara Guru

Lampiran 3 Foto Dokumentasi

Lampiran 4 Rencana Pelaksaan Pembelajaran

Lampiran 5 Angket Siswa

Page 16: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam usaha membangun manusia Indonesia seutuhnya, guru

merupakan ujung tombak atau pelaksana yang terdepan. Bila

diumpamakan bidang kedokteran, teknik, politik, ekonomi, pertanian,

industri, dan lain-lain adalah untuk kepentingan manusia, maka guru

bertugas untuk membangun manusianya itu sendiri. Hal ini tentu

memerlukan persyaratan khusus untuk dapat melaksanakan tugas terebut

diatas, yaitu guru sebagai suatu profesi, sebagai perpaduan antara

panggilan, ilmu, teknologi, dan seni, yang bertumpu pada landasan

pengabdian dan sikap kepribadian yang mulia, bahwa diatas pundak

gurulah terdapat beban yang berat dan semakin menantang.1

Komunikasi menjadi bagian yang erat dalam kehidupan manusia.

Sebagian besar kehidupan manusia diisi dengan komunikasi. Pada

dasarnya seorang guru adalah seorang komunikator. Proses pembelajaran

yang berlangsung di dalam kelas merupakan proses komunikasi. Dalam

kontkskomunikasi pendidikan, guru seyogyanya memenuhi segala

prasyarat komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pelajaran. Jika

tidak, proses pembelajaran akan sulit mencapai hasil maksimal. Berbagai

persoalan akan muncul manakala hubungan komunikatif antara guru dan

siswa tidak berjalan dengan optimal. Selain itu, seyogyanya juga disadari

oleh guru bahwa tugas mengajar akan berhasil manakala guru mampu

tampil secara optimal dalam menjalankan tugasnya. Optimalisasi peran ini

akan memberikan pengaruh secara nyata terhadap keberhasilan proses

pembelajaran yang dilakukan. Penguasaan materi, penampilan menarik,

1Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, (Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada. 2012), cet ke 5, h. 24

Page 17: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

2

pendayagunaan media, dan berbagai prasyarat kesuksesan mengajar

kesuksesan belajar-mengajar harus mendapat perhatian dari seorang guru.2

Dan pada kenyataannya, pengajaran tentang cara berkomunikasi

(berbicara) yang baikpun tidak diajarkan di sekolah, anak-anak tidak

dilatih bagaimana berbicara yang baik, berdiskusi yang baik, dan tidak

dilatih teknik-tekniknya. Bahkan seorang guru pun banyak diantara

mereka yang tidak mengenyam mata kuliah komunikasi, ilmu yang

mengajarkan tentang bicara. Padahal sebagaimana Firman Allah yang

terdapat dalam Q.S Ar-Rahman ayat 3 dan 4 mengenai kemampuan untuk

berbicara atau berkomunikasi yang dimiliki oleh seseorang: ه ٱخلق وس بيان ٱعلمه ٣ لإ ٤ لإ

“Dan menciptakan manusia, yang mengajarinya pandai berbicara” (Q.S Ar

Rahman [55]: 3-4)

Ayat diatas dijelaskan dalam tafsir al- Qurtubi bahwa “Allah mengajarkan

kepada setiap kaum bahasa kepada mereka, yang mereka gunakan untuk

berkomunikasi.”3

Hasil survei mengungkapkan bahwa di banyak fakultas keguruan di

universitas-universitas yang dulu dsi kenal dengan Institut Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (IKIP) atau Sekolah/Universitas Agama, tidak ada

satupun kurikulum yang membahas tentang bagaimana seseorang pengajar

itu berbicara, bagaimana bergeraknya tangan, bagaimana mimik raut

muka, bagaimana pola pikir, dan bagaimana cara berfikir yang benar agar

dia bisa menyampaikan ilmu kepada siswa atau mahasiswanya.4 Padahal

sejatinya manusia itu sendiri yang memiliki tanggung jawab untuk dapat

berkomunikasi dengan sebaik mungkin, manusia harus memaksimalkan

2 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) h. 112-

112 3 Syaikh Imam al Qurtubi, Tafsir al-Qurthubi, (Jakarta: Pusaka Azzam, 2009) h. 515-517

4 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual. (Jakarta:P.U.B.L.I.S.H.E.R, 2013)

cet.1 h.22

Page 18: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

3

kemampuannya dalam berkomunikasi, sebagaimana yang tercantum pula

dalam Q.S An-Nisa ayat 9:

م ه ي ل ع وا ف ا خ ا ف ا ع ض رية ذ م ه ف ل خ ن م وا رك ت و ل ن ي لذ ا ش خ ي ولا د ي د س ول ق وا ول ق ي ول له ل ا وا ق ت ي ل ف

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka

meninggalkan keturunan yang lemah dibelakang mereka, yang mereka

khawatirkan terhadap (kesejahteraannya). Oleh sebab itu, hendaklah

mereka berbicara dengan tutur kata yang benar (qaulan sadiida)”. (QS.

An Nisa [4]: 9).

Dari ayat di atas dapat kita ketahui bahwa Allah Swt telah

menganugerahkan kepada umat manusia kemampuan untuk berbicara atau

berkomunikasi, seorang guru dalam mentransfer ilmu pengetahuan salah

satu caranya yaitu dengan komunikasi verbal, yang mana guru dituntut

dalam menyampaikan pembelajarannya dengan benar, yang dalam

pembelajarannya bisa kita kenal dengan Public Speaking.

Seni mengajar merupakan sebuah upaya membingkai aktivitas

pelajaran di dalam kelas dengan nuansa estetis serta pendekatan yang

bersifat humanis dan rasa. Seni belajar berkaitan dengan seni yang lain

seperti berbicara atau retorika (public speaking), seni berkomunikasi atau

persuasive, seni humor atau selera humor dan seni visual atau teatrikal.

Guru yang memiliki rasa dan jiwa seni yang tinggi, dipadukan dengan

tingkat pemahaman yang mendalam terhadap materi, akan memberikan

siswa impresi lebih dalam mengajar, disinilah kemudian, makna guru

dalam mengajar dirasa betul sifat pentingnya.5

Perlu kita ketahui bahwa sebagian ahli memandang bahwa mengajar

adalah seni (art), bukan ilmu. Oleh karenanya, tidak semua orang berilmu

(termasuk orang yang berilmu pendidikan ) bisa menjadi guru yang piawai

dalam hal mengajar. Memang sulit disangkal bahwa untuk menjadi guru

5 Ahmad Faidi, Tutorial Mengajar untuk Melejitkan Otak Kanan dan Otak Kiri Anak, (Jogjakarta:

Diva Press, 2013), h.18

Page 19: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

4

profesional orang harus belajar dan berlatih di lingkungan instansi

pendidikan keguruan selama bertahun-tahun. Namun, kenyataan lain

menunjukkan bahwa dalam mengajar terdapat faktor “tertentu” yang

abstrak dan hampir mustahil dipelajari. Bahkan faktor misterius ini tak

dapat diterangkan dengan jelas.6

Sebagian ahli memandang mengajar sebagai ilmu (science). Oleh

karenanya, guru merupakan sosok pribadi yang memang sengaja dibangun

untuk menjadi tenaga profesional yang memiliki profisiensi

(berpengetahuan dan berkemampuan tinggi) dalam dunia pendidikan yang

kompeten untuk melakukan tugas mengajar. Siapapun, asal memiliki

profisiensi dalam bidang ilmu pendidikan akan mampu melakukan

perbuatan mengajar dengan baik. Penguasaan seorang guru pada bidang

materi pelajaran tugasnya adalah juga penting, tetapi yang lebih penting

ialah penguasaannya atas ilmu-ilmu yang berhubungan dengan tugas

mengajarnya.7 Dan kesuksesan mengajar seorang guru akan semakin

terbuka manakala guru juga menguasai teori mendasar mengenai

bagaimana memengaruhi oranglain, yang dalam konteks pembelajaran

adalah siswa. Ketika memengaruhi siswa, meminjam penjelasan Romi

satrio wahono, menjadi spectrum penting bagi seorang guru. Usaha

mengubah sikap, pengetahuan, wawasan, opini, dan perilaku oranglain

dalam suatu proses yang fitrah, smooth, dan tanpa pertentangan, adalah

muatan penting dari taktik atau teknik memengaruhi.8

Berdasarkan latar belakang di atas, Judul yang akan diajukan untuk

diteliti yaitu “Kemampuan Public Speaking Guru PAI di SMP Islam AT-

Taqwa Pamulang”

6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2014), h. 183 7 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, , (Bandung : PT Remaja

Rosdakarya, 2014)h. 184 8 Ngainun Naim, Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011) h. 120

Page 20: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, dapat

diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

1. Terdapat persoalan kinerja guru dalam perencanaan pembelajaran

dan proses pelaksaan pembelajaran belum sepenuhnya maksimal,

sehingga penyerapan materi pelajaran yang diterima oleh peserta

didik belum dapat diserap optimal.

2. Rendahnya kemampuan public speaking yang dimiliki oleh

pendidik sehingga pembelajaran terasa membosankan bagi siswa

dan kinerja yang dihasilkan guru pun belum optimal, hal ini

berdasarkan hasil survey dan observasi penulis selama

menjalankan praktik mengajar di SMPN 3 Tangsel.

3. Kurangnya kecakapan guru dalam public speaking untuk

membangkitkan perhatian anak didik agar antusias dan semangat

dalam belajar hal ini berdasarkan hasil survey dan observasi

penulis selama menjalankan praktik mengajar di SMPN 3 Tangsel.

C. Rumusan Masalah dan Batasan fokus penelitian

Untuk memperjelas dan menghindari masalah yang tidak mengarah

pada maksud dan tujuan penulisan skripsi ini, maka penulis akan

membatasi permasalahan dengan menitik beratkan pada:

1. Bagaimana kemampuan public speaking guru dalam pembelajaran

PAI?

Adapun Batasan fokus penelitian dalam pembahasan ini

adalah:

Page 21: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

6

Pada penelitian ini, penulis hanya membatasi masalah berhubungan

dengan kemampuan mengajar guru dalam pembelajaran PAI yang ada

di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam At-Taqwa Pamulang, juga

berfokus pada kemampuan public speaking yang diterapkan guru PAI.

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh kemampuan public

speaking guru pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran

PAI

2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran guru dengan

kemampuan public speaking pada mata pelajaran PAI

3. Menambah wawasan dan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan pengetahuan dalam memperkaya wawasan konsep dan teori

mengenai public speaking.

4. Bagi peneliti, dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman

secara langsung mengenai guru yang menggunakan kemampuan

public speaking

5. Bagi Guru PAI, dapat mengaplikasikan kemampuan public

speaking dengan baik dan benar dalam pembelajaran sebagai

penunjang tercapainya tujuan belajar

6. Bagi masyarakat lainnya sebagai kontribusi berupa peningkatan

kualitas guru PAI, sehingga tercapai pendidikan yang berkualitas

7. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan referensi ilmiah

untuk penelitian lanjut dibidang yang sama di kemudian hari.

Page 22: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

7

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Public Speaking

1. Sejarah Public Speaking

Dalam buku retorika modern : pendekatan praktis, Jalaluddin Rakhmat

mengungkapkan sejarah retorika yang dimulai orang Syracuse dari koloni

Yunani. Public speaking atau retorika yaitu dimaknai keterampilan

berbicara di depan umummenjadi bentuk retorika modern serta

berkembang menjadi sebuah seni berbicara.1

Menurut Aristoteles yang dikutip oleh Saifuddin Zuhri, dalam

retorika terdapat 3 bagian :

a. Ethos (ethical)

Yaitu karakter pembicara yang dapat dilihat dari cara berkomunikasi

b. Pathos (emosional)

Yaitu perasaan emosional khalayak yang dapat dipahami dengan

pendekatan “Psikologi massa”

c. Logos (logika)

Yaitu pemilihan kata atau kalimat atau ungkapan oleh pembicara2

Retorika modern berkembang melibatkan imu-ilmu tentang

perilaku manusia, yaitu psikologi dan sosiologi. Lalu, istilah retorika

modern pun berganti menjadi speech, speech communication, hingga

kemudian disebut public speaking. Seperti disebutkan sebelumnya public

speaking sebuah ilmu maupun keterampilan semakin penting dikuasai

oleh seseorang, terutama bagi yang berhubungan dengan kegiatan

berbicara di depan public. Bahkan, Jalaluddin Rakhmat memperkirakan

bahwa public speaking kelak akan diajarkan kepada mahasiswa-

1 Bambang TRIM, Magical Public Speaking, (Yogyakarta: Media Pressindo, 2010) hal.3

2Saifuddin Zuhri, Public Speaking, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) hal.2

Page 23: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

8

mahasiswa di luar ilmu social. Sesuai dengan penelitian Dr. Charles Hurst

tentang pengaruh speech courses terhadap prestasi mahasiswa, ditemukan

hasil bahwa pengaruh tersebut sangat berarti untuk meningkatkan

kemampuan belajar dan berpikir.3

2. Pengertian Public Speaking

Istilah Public Speaking terdiri dari dua suku kata: public dan

speaking. Public artinya orang banyak, masyarakat umum, dan rakyat.

Speaking artinya berbicara. Public Speaking atau lebih kita kenal dengan

istilah berbicara kepada khalayak umum merupakan suatu kegiatan yang

berintikan pada interaksi sosial. Public Speaking adalah sebuah

kemampuan mengekspresikan gagasan di hadapan publik.4 Public

speaking untuk memberikan gambaran bahwa kemampuan berbicara di

depan umum merupakan kebutuhan bagi orang yang ingin sukses dalam

karir hidupnya sejak jaman dahulu kala sampai pada era dewasa ini.

Public speaking adalah istilah modern untuk menyebut keterampilan

berbicara di depan umum. Bidang ini disebut sebagai sebuah

keterampilan mengingat tidak semua orang mampu dan berani berbicara

di depan umum. Dalam ranah ilmu, bidang ini dimasukkan ke dalam ilmu

komunikasi.5

Teori komunikasi pada awalnya mempunyai pandangan bahwa

berbicara di depan umum merupakan suatu rangkaian pesan satu arah

yang dikirim kepada pendengar. Tetapi, kenyataan sesungguhnya,

bagaimana pun para pendengar berpartisipasi dengan pembicara dalam

menciptakan saling pengertian dan pemahaman (in creating shared

meaning and understanding). Ide dan nilai yang disampaikan oleh

3 Bambang TRIM, Magical Public Speaking, hal.4

4 Jurnal Komunikasi penyiaran Islam, Volume 02 No.1, Juni 2014 (Ciputat, 07 Juni 2017)

5 Bambang Trim, Magic Public speaking, hal.3

Page 24: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

9

pembicara dicerna dan disalurkan melalui interaksi dengan pendengar.6

Komunikasi adalah hal yang sangat mempengaruhi psikologi terutama

psikologi dalam belajar.7

Dengan begitu, hal yang menjadi perhatian, bagaimana kita bisa

menarik perhatian audiens, kemudian mendapatkan respons dan

kemudian kita mampu memberikan pengaruh kepada mereka.8 Carter,

Ulrich, Goldsmith (2005) mengungkap bahwa seorang pemimpin perlu

memiliki kemampuan public speaking agar dan sadar tentang bagaimana

komunikasi mereka dapat mempengaruhi orang lain. Dan dalam

pekerjaan apapun, ketika kita dewasa, mau memilih menjadi guru, dosen,

direktur, pimpinan, kita tidak akan lari dari kondisi public speaking. 9

Public speaking bukan hal yang bisa terjadi dengan sendirinya

pada semua orang. Tetapi public speaking adalah sebuah ilmu yang kita

semua sadari bahwa tidak akan mungkin sebuah ilmu itu dikuasai oleh

seseorang kalau tidak menyiapkan waktu, menginvestasikan waktu unutk

belajar. Manusia sejak dini harus menyisihkan waktu untuk mempelajari

ilmu public speaking. Karena di dalam rentetan public speaking banyak

hal yang harus dikemas, banyak hal yang harus diulang-ulang, untuk bisa

memahami dan berada dalam kondisi menjadi seorang public speaker

yang memiliki kemampuan berbicara yang standar.10

3. Persuasive public speaking

Dalam buku Fathul Munir, mengutip sebuah teori Darwin dalam teori

evolusinya, “manusia yang bisa survive hanya manusia yang memiliki

6 Jurnal Komunikasi penyiaran Islam, Volume 02 No.1, Juni 2014 (Ciputat, 07 Juni 2017)

7 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, (Jakarta: BBC Publisher, 2013),

hal. 39 8 Bambang TRIM, Magical Public Speaking, hal. 25

9 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual , hal. 31

10 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 62

Page 25: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

10

kekuatan untuk beradaptasi”, sejalan dengan ungkapan ini, era konseptual

menuntut kita untuk menerjemahkan ungkapan tersebut dengan ungkapan

“yang bisa survive dan sukses adalah yang mampu menciptakan simpati

dan karya”. Pergeseran paradigma itu semestinya menjadi modal dasar

bagi guru dalam menciptakan proses pembelajaran yang iklimnya

menawarkan beribu-ribu senyuman peserta didik dengan tidak

menanggalkan fokus pembelajaran dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.11

Dalam public speaking yang tujuannya “to persuade” usaha dalam

membujuk audience melakukan suatu tindakan. Supaya hal tersebut

tercapai, maka di dalam pembelajaran guru harus memberikan

pemahaman pada peserta didik yang bisa ereka lakukan dan terapkan

dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya sekedar teori atau kata-kata

indah saja.12

Oleh karena itu proses pembelajaran yang ditawarkan oleh public

speaking merupakan jawaban atas kerinduan peserta didik di era saat ini.

Komponen pengajaran dalam bingkai public speaking tersebut meliputi:

a. Ice Breaking;13

alur pertama ini sebenarnya menjadi bagian yang

sangat penting dalam proses pembelajaran karena komponen ini

menjadi hal yang pertama serta utama untuk memunculkan karakter

guru yang mengarah pada interest peserta didik dalam jalannya proses

pembelajaran yang akan berlangsung. Kalau dalam RPP, kita bisa

menemukan sebutan apersepsi. Sejatinya ada sedikit kesamaan, cuma

substansinya yang berbeda. Ada beberapa bentuk yang bisa dilakukan

dalam proses ini. Kita bisa memulai proses pembelajaran dengan

memberikan games yang berhubungan dengan materi, cerita-cerita

11

Fathul Munir, Mau Jadi Guru? Public Speaking Dulu. (, (Jakarta: BBC Publisher, 2013) hal. 15 12

David Pranata, Speak with Power, (Jakarta: PT Elex Media, 2016) h. 107 13

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal 89

Page 26: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

11

yang kontekstual dengan materi, kata-kata motivasi yang bisa

membuat peserta didik semakin termotivasi dalam belajar.

b. Energizer;14

komponen ini sangat penting mengingat keberlangsungan

sebuah proses pembelajaran memiliki peluang munculnya ruang

kejenuhan dalam diri peserta didik, teralihkannya perhatian peserta

didik oleh hal lain. Di sinilah letak urgensi dari energizer karena

mampu menimimalisir kemungkinan munculnya hal-hal negatif dalam

keberlangsungan sebuah proses pembelajaran. Energizer bisa

berbentuk ungkapan-ungkapan hikmah, kata-kata motivasi, magic

simulation yang dilakukan ketika peserta didik mulai terlihat jenuh,

kurang memperhatikan jalannya proses pembelajaran, mengantuk.

Sehingga, peserta didik termotivasi untuk semangat kembali dan

perhatiannya menjadi fokus karena merasa tertarik dengan proses

pembelajaran yang berlangsung.

c. Closing Power;15

guru diharapkan mampu membuat akhir proses

pembelajaran yang sarat dengan makna dalam artinya ketika

penutupan proses pembelajaran, guru semestinya memberikan sesuatu

hal yang menarik yang membuat peserta didik semakin tertantang

untuk mencari, menggali ilmu, serta termotivasi dalam belajar serta

menemukan jati dirinya.

Ketiga hal tersebut menjadi alternatif skema proses pembelajaran

yang ditawarkan oleh public speaking yang tidak kontradiktif dengan

rencana pembelajaran (RPP), justru skema tersebut bisa diinherenkan

dalam RPP sebagai bagian dari pola pengembangan RPP. Dengan

demikian, guru selalu dituntut untuk memiliki kemauan dalam

14

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 90 15

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 92

Page 27: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

12

meningkatkan kualitas kinerjanya sesuai dengan ekspektasi semua

kalangan yang mengarah pada kemajuan pendidikan Indonesia.

Oleh karena itu, kemampuan komunikasi guru sangat perlu untuk

dilatih dan dikembangkan sebagai salah satu cara dalam meningkatkan

profesionalitas guru. Kesadaran tersebut memicu guru untuk kemudian

mencari format dan cara peningkatan kemampuan komunikasi yang

efektif. Merujuk pada hasil penelitian Albert Mehrabian 1972 profesor

dari Departemen Psikologi Universitas California, Los Angeles (UCLA).

Beliau mengemukakan bahwasahnya seseorang yang berprofesi sebagai

Public Speaker melakukan teori 3V yaitu Visual (Bahasa tubuh serta apa

yang kita lakukan selama penyampaian materi), Vocal / Voice (Intonasi

dan pengaturan suara) dan Verbal (apa yang akan kita sampaikan). Dan

berdasarkan penelitian beliau didapati bahwa Visual mendapat presentase

sebesar 55 % dan Voice/Vocal sebesar 38 % sedangkan Verbal hanya 7

%. 16

Pemahaman akan proporsi pengaruh bentuk komunikasi tersebut

membantu guru untuk mampu menyelaraskan semua bentuk komunikasi

visual, verbal, voice dalam proses pembelajaran sehingga miss-

communication dan miss-understanding dapat terminimalisir dengan

sendirinya.

Dalam public speaking kemampuan pembicara untuk diterima atau

dipercaya oleh audience memegang peran penting dalam kesuksesan

berbicara. Seorang pembicara pasti memiliki tujuan saat melakukan

public speaking. Tujuan ini menginginkan audience untuk melakukan

sesuatu (mulai sekedar mendengarkan sampai harus melakukan). Public

speaker harus memiliki kemampuan persuasi yang baik sehingga

audience nya tidak merasakan secara langsung usaha “menghypnosis”

16

Ikram, “Meningkatkan Skill Public Speaking dengan penguasaan 3v: visual, vocal dan verbal”

artikel diakses pada 17 Agustus 2017 dari http://www.ikram.web.id.

Page 28: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

13

yang sedang dilakukan, tetapi mereka mau mendengar dan pad aakhirnya

menerima dan melakukan.17

a. Visual

Visual, bagaimana seorang pembicara mampu menghadirkan

mimic, gesture, dan body language-nya.18

Dalam teori albert mehrabian, visual atau penampilan

memengaruhi 55%. Seorang pembicara dalam memulai presentasi

/ penjelasan teori memastikan memulai dengan baik. Olivia Fox

Cabane berkata bahwa penampilan yang baik adalah suatu

kemampuan yang bisa dan harus dipelajari. Lalu, kuasai

panggung, berjalanlah dengan tidak kaku menguasai ruangan tidak

hanya berhenti disatu tempat. Setelah itu, lihat seluruh audience

(scan) sambil tersenyum.19

Audience suka dengan kesan pertama

yang menarik dan bagus. Audience percaya kepada public speaker

apabila penampilannya bagus, gerak tubuh dan gesture

meyakinkan. Audience percaya kepada public speaker apabila

penyampaiannya lancer dan kelengkapan penyampaian sangat

lengkap, misalnya banyak peralatan yang dibawa seperti remote

presenter, menggunakan LCD, speaker, dan sebagainya.20

Hadirkanlah variatif dalam posisi berdiri, mengatur arah

pandang ke audience, baik ke screen, white board, atau flip chart,

atau alat peraga lainnya.21

Usahakan setiap awal perjumpaan,

wajah pembicara berada dalam kondisi ceria (mimic ceria).

17

Hilbram Dunar, My Public Speaking, (Jakarta: PT Gramedia, 2015) h. 41 18 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 180 19

Hilbram Dunar, My Public Speaking, h. 112 20

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 147 21

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 147

Page 29: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

14

b. Vocal

Voice, bagaimana seorang pembicara harus sadar bahwa dia

mengeluarkan suara sesuai dengan komoditas pesannya yang akan

disampaikan.22

Tehnik olah vocal sangatlah penting untuk penampilan, karena

suara bisa menjadi ciri diri sekaligus menjadi salah satu cara

meyakinkan audience akan apa yang disampaikan pembicara.

Albert mehrabian mengatakan bahwa, 38% vocal sangat

berpengaruh terhadap penampilan saat berbicara dihadapan

umum.

Sebagai seorang pembicara tentu harus memiliki kemampuan

untuk didengar dengan baik. Dengan demikian suara haruslah

terdengar dengan jelas. Memiliki suara yang bisa didengar, bukan

berarti membuat suara menjadi merdu. Karena saya bukan guru

nyanyi – membedakan nada saja saya tidak bisa – tapi ada

beberapa teknik yang bisa membuat seseorang tampil lebih

meyakinkan dan berwibawa dengan melatih suaranya.23

Membuat

suara lebih bertenaga (bukan berteriak) disebut diafragma, suara

bulat (tidak vempreng), lebih jelas dan meyakinkan dan

menghilangkan tegang sebelum tampil agar suara tidak terdengar

bergetar dan membuat audience ragu untuk melanjutkan

memerhatikan pembicara.24

Audience suka mendengar sesuatu yang baru. Hindarilah

berbicara dalam kondisi yang seperti orang loyo. Milikilah vokal

yang berirama dan tidak monoton. Itu yang membuat audience

betah mendengarkan pembicara.

22 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 180 23

Hilbram Dunar, My Public Speaking, h. 43 24

Hilbram Dunar, My Public Speaking, h. 46

Page 30: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

15

c. Verbal

Verbal. Yaitu bagaimana seorang pembicara memilih kata-kata

yang tepat sesuai dengan konsep atau esensi, maksud dan tujuan

kita berbicara di depan umum.25

Disini dapat dilihat bahwa verbal atau kata-kata , bisa focus

pada pengenalan materi. Mengatur kata-kata dengan sempurna,

pembendaharaan kata yang cukup baik, memiliki control dan

kendali yang besar mampu membuat audience terpengaruh. Hal

inidiperkuat oleh teori Prof. Albert mehrabian, verbal akan

memberikan kesan terhadap audience dengan didukung dengan

vocal dan visual yang baik.26

Jadilah pembicara yang komunikatif

dan penuh dengan informasi.

VISUAL 55% VERBAL 7% VOICE38%

Mimik Muka Seni Bahasa Intonasi Suara

Gesture Tubuh Sistematisasi Kata Dramatisasi Suara

Body Language Ketepatan Bahasa Penekanan suara

Performance Alur Kata Olah Vokal

Keselarasan komunikasi visual, verbal, dan voice guru dalam

proses pembelajaran memiliki implikasi positif dalam arti membantu

peserta didik untuk lebih mudah memahami materi-materi yang

didiskusikan dalam proses pembelajaran serta mampu menciptakan

suasana belajar yang menyenangkan karena guru mampu membahasakan

materi yang disampaikan dengan semua bentuk komunikasi yang ada

dalam seluruh anggota badannya.

25

Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 180 26

Hilbram Dunar, My Public Speaking, h. 40

Page 31: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

16

Pembahasan poin-poin yang bisa dijadikan persiapan dalam

menguasai ilmu public speaking dan menjadi public speaker yang bagus :

a. Opening : pembukaan adalah hal yang sangat penting untuk

mendapatkan perhatian peserta / audience sekaligus membuat diri

anda disukai oleh peserta sedari awal.27

.

b. Icebreaker : Upaya untuk membuka sebuah penampilan, agar belajar

merasa nyaman berbicara di hadapan publik. Ice breaker merupakan

pelumas atau pembuka tabir jarak antara pembicara dengan audiens.28

c. Organize : upaya menyusun agenda (pembuka, isi, penutup) dan

tujuan

d. Get to the Point : (to inform, to persuade, to entertain, to inspire)

e. How to Say It : upaya melakukan pilihan kata dengan tepat agar inti

pesan dapat tersampaikan dengan efektif

f. Your Body Speaks : upaya menggunakan bahasa tubuh (stance, body

movement, gestures, facial expressions, eye contact). Ketika memulai

pembelajaran, pastikan dimulai dengan karisma, atau berjalan menuju

ke tempat yang tepat untuk menjelaskan materi, namun setelah

sampai pada titik atau tempat kita ingin berhenti untuk menjelaskan

materi berhentilah sejenak dan tersenyum sampai pada peserta /

audience memusatkan perhatiannya kepada pemateri.29

g. Vocal Variety : upaya menggunakan/memaksimalkan ragam vocal

(volume, pitch, rate/pace, pauses). Berlatihlah vocal dengan benar,

selaraskan dengan gesture, mimi, dan juga gerak.30

h. Get Comfortable with Visual Aids : mengkoordinasikan presentasi

dengan dukungan visual (power points, poster, film, sound, analogi).

Analogi adalah teknik menjelaskan dengan menggunakan hal atau

27

David Pranata, Speak with Power, (Jakarta: PT Elex Media, 2016) h.109 28 Tubagus Wahyudi, The Secret of Public Speaking Era Konseptual, hal. 216 29

David Pranata, Speak with Power, h. 115 30

Tubagus Wahyudi, the secret of public speaking, h. 138

Page 32: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

17

konsep yang sudah diketahui sebelumnya. Analogi akan lebih

membantu dalam menjelaskan sebuah teori atau materi.31

i. Persuade with Power : menggunakan logical support agar dapat

mempengaruhi orang lain secara efektif

j. Inspire Your Audience : menginspirasi audiens agar menjadi lebih

baik dalam kepribadian, emosi, profesi, rohani, dll.

Dari paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa kapasitas

komunikator (publik) dalam menyajikan gagasan-gagasannya

merupakan elemen yang sangat penting untuk efektivitas

tersampaikannya pesan. Sebab persoalan utama yang sering melandasi

para komunikator (publik) justru terletak pada kapasitas komunikasinya,

baik strategi maupun teknik. Lebih lanjut, dalam konteks pembelajaran

public speaking, penulis cukup yakin bahwa dengan keberanian untuk

melakukan terobosan model pembelajaran konvensional, sebuah proses

pendidikan akan menjadi baik ketika kompetensi konseptual dapat

secara sinergetik ditawarkan bersamaan dengan kompetensi teknikal dan

pengasahan intuisi di bidangnya.32

Apapun profesinya, bersiaplah untuk semua kondisi dan tampilah

secara fleksibel dlaam berbagai keadaan. Ubahlah pelan-pelan gaya saat

berbicara didepan umum, jangan memaksa gaya lama yang kaku. Jangan

membuat jarak antara pembicara dan audience, kenali audience agar

pembicara lebih mudah memberikan pemahaman dari teori yang ingin

disampaikan.

31

David Pranata, Speak with Power, h. 105 32

Jurnal Komunikasi Islam, Volume 02 No.2, Desember 2012 (Ciputat, 07 Juni 2017)

Page 33: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

18

B. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

1. Pengertian Guru

Menurut Mulyanah mengutip pernyataan Supriyadi (1999), guru dalah

orang yang berilmu, berakhlak, jujur dan baik hati, disegani, serta menjadi

teladan bagi masyarakat. Guru adalah seseorang yang selalu memeberikan

yang terbaik bagi peserta didik. Guru yang bertanggung jawab dan profesional

adalah guru yang mampu bertanggung jawab sebagai pendidik, pengajar,

pendamping, pembimbing bagi peserta didik. 33

Guru merupakan gelar yang tidak bisa disandang oleh sembarangan

orang pada umumnya. Sebab, dalam konteks pendidikan, guru merupakan

salah satu faktor penting yang menentukan tercapainya tujuan pendidikan.

Bahkan, keberadaan guru merupakan faktor conditio sine quanon (kondisi

yang tidak mungkin digantikan oleh komponen manapun). Sehingga, siapapun

yang menyandang gelar tersebut sudah pasti berani untuk menjalankan

beragam konsekuensi yang melekat dengan gelar tersebut. Guru tidak hanya

diperlukan oleh para peserta didik di ruang-ruang kelas, tetapi juga diperlukan

oleh masyarakat di sekelilingnya dalam menyelesaikan aneka ragam

permasalahan yang dihadapi masyarakat, mengutip ungkapan Ki Hajar

Dewantara, yakni ”di depan memberi suri teladan, di tengah-tengah

membangun, dan di belakang memberi dorongan dan motivasi”.34

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa pendidikan

adalah orang yang mendidik. Sedangkan mendidik itu sendiri artinya

memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan fikiran.35

Syaiful bahri mengungkapkan, guru adalah semua orang yang berwenang dan

33

Mulyana A.Z, Rahasia Menjadi Guru Hebat (Memotivasi menjadi guru luar biasa) (Surabaya:

Grasindo, 2010) hal. 33 34

Fathul Munir, Mau Jadi Guru? Public Speaking Dulu. hal. 26 35

Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2006) hal.291

Page 34: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

19

bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara

individual maupun klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah.36

Pekerjaan sebagai guru merupakan pekerjaan yang mulia, baik ditinjau

dari sudut masyarakat dan negara maupun ditinjau dari sudut keagamaan.

Guru sebagai pendidik adalah orang yang berjasa besar terhadap masyarakat

dan negara. Tinggi dan rendahnya kebudayaan suatu masyarakat dan negara

sangat tergantung pada mutu pendidikan dan pengajaran yang diberikan oleh

guru.

2. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan dalam konteks keislaman lebih populer dikenal dengan kata

”tarbiyah”, ta’lim, dan ta’dib. Masing-masing istilah tersebut memiliki

keunikan makna tersendiri ketika sebagian atau semuanya disebut secara

bersamaan. Namun, kesemuanya akan memiliki makna yang sama jika disebut

salah satunya, sebab salah satu istilah itu sebenarnya mewakili istilah yang

lain. Dari ketiga term tersebut, tarbiyah menjadi term yang popular dan sering

digunakan dalam praktik pendidikan Islam dibanding dengan dua term yang

lainnya.

Term tarbiyah berasal dari kata rabb yang memiliki makna tumbuh,

berkembang, memelihara, merawat, mengatur, dan menjaga kelestarian atau

eksistensinya. Term tersebut mengisyaratkan adanya empat unsur pendekatan

dalam pendidikan Islam, yakni:

a. Memelihara dan menjaga fitrah peserta didik sebelum dewasa (baligh).

b. Mengembangkan seluruh potensi menuju kesempurnaan.

c. Mengarahkan seluruh fitrah menuju kesempurnaan

d. Melaksanakan pendidikan secara bertahap.

Sementara term ta‟lim berasal dari kata „allama yang berarti pengajaran.

Berbeda dengan term tarbiyah dan ta‟lim, term ta‟dib dipahami sebagai

36

Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2000) hal.31-32

Page 35: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

20

pendidikan sopan santun, tata krama, adab, budi pekerti, akhlak, moral dan

etika. Pemahaman akan ketiga term tersebut memberikan gambaran secara

jelas bahwa term tabiyah lebih tepat untuk digunakan dalam konteks

pendidikan Islam, karena memiliki makna pendidikan yang lebih sistematis.

Berbagai term-term yang muncul akan mempermudah untuk kemudian

dicari pengertian tentang hakikat pendidikan agama Islam. Tetapi sebelum

merumuskan pengertian pendidikan agama Islam, akan lebih tepat kalau kita

menelaah terlebih dahulu berbagai pandangan tentang pendidikan agama

Islam, yakni :

Mengutip dari beberapa sumber buku, Pendidikan Agama Islam

dibakukan sebagai mata pelajaran dan sebagai nama kegiatan mendidik agama

islam. 37

Hal tersebut sejalan dengan Zakiah Daradjat berpandangan bahwa

pendidikan agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran

agama Islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar

nantinya setelah selesai dari pendidikan ia dapat memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya secara

menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu sebagai suatu

pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia dan

akhirat kelak.38

Artinya, bahwa pendidikan agama Islam dipahami sebagai

sebuah proses mendidik peserta didik dalam memahami serta

mengaplikasikan ajaran-ajaran Islam yang nantinya diharapkan bisa dijadikan

sebagai pedoman maupun petunjuk bagi peserta didik dalam menjalani

kehidupan.

Muhammad SA Ibrahimi (Bangladesh) menyatakan bahwa pendidikan

Islam adalah “Islamic education in true sense of the lern, is a system of

education which enable a man to lead his life according to the Islamic

37

Muhaimin, Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers,

2012) hal.163 38

Zakiah Daradjat, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), Cet. VI, hal 86

Page 36: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

21

ideology, so that he may easily mould his life in accordance with tenets of

Islam.”39

(Pendidikan Islam dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu

sistem pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan

kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam, sehingga dengan mudah ia dapat

membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran Islam). Pendapat tersebut lebih

mengarah pada sebuah sistem yang memiliki keterkaitan antara komponen

yang satu dengan komponen yang lainnya, seperti keterkaitan antara akidah,

syariah, dan akhlak yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik.

Dengan kata lain, pendidikan agama Islam di sekolah dipahami sebagai

segenap usaha sadar yang dilakukan oleh guru kepada peserta didik di sekolah

untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan peserta didik menjadi insan

yang dapat mengetahui, memahami, dan mengamalkan ajaran Islam secara

menyeluruh dan dengan penuh kesadaran. Dan tujuannya untuk

mempersiapkan peserta didik meyakini, memahami, dan mengamalkan ajaran

Islam. Pendidikan tersebut melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, atau

pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI)

Wahab dkk, memaknai Guru PAI adalah guru yang mengajar mata

pelajaran AKidah Akhlak, Al-Qur‟an dan Hadis, Fiqih, atau Sejarah

Kebudayaan Islam (SKI) di Madrasah.40

Banyak sekali pengertian yang

dikemukakan oleh para pakar pendidikan tentang guru Pendidikan Agama

Islam (PAI). Peran pendidik amat sangat besar, yang tidak saja melibatkan

kemampuan kognitif tetapi juga kemampuan efektif dan psikomotorik.

Seorang pendidik dituntut mampu memainkan peranannya dalam

menjalankan tugas keguruan. Dalam hal pendidikan agama Islam, tujuan

utama pendidikan untuk menciptakan generasi mukmin yang berkepribadian

39

Arifin HM, Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum, (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hal 3-4 40

Wahab dkk, Kompetensi Guru Agama Terferifikasi, (Semarang: Robar Bersama, 2011) hal.63

Page 37: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

22

ulul albab dan insan kamil. Guru harus mampu membimbing, merencanakan,

memimpin, mengasuh, dan menjadi konsultan keagamaan siswanya.41

Jadi, dapat disimpulkan bahwa guru PAI (pendidikan agama Islam) adalah

pendidik, pengajar, pembimbing peserta didik dalam mengembangkan

kemampuan-kemampuan peserta didik menjadi insan yang dapat mengetahui,

memahami, dan mengamalkan ajaran Islam secara menyeluruh dan dengan

penuh kesadaran.

4. Hasil Penelitian Yang Relevan

Dibawah ini penulis paparkan beberapa hasil penelitian yang berkaitan

dengan judul penelitian ataupun yang dapat menjadi acuan dalam penelitian

ini, diantaranya adalah:

1. Siti Maesaroh (2014) Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, meneliti tentang “Urgensi Public Speaking terhadap

Kinerja Guru”. Penelitiannya bertujuan untuk mengetahui pentingnya

kemampuan Public Speaking yang dimiliki oleh pendidik terhadap

kinerja guru, khususnya dalam perencanaan pembelajaran dan

pelaksaanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Penulis

menemukan hasil bahwa pentingnya Public Speaking terhadap kinerja

guru dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Metode

penelitian yang digunakan dalam skripsi tersebut yaitu metode penelitian

kualitatif yang pemecahan masalahnyadengan menggunakan data empiris

dan memahami fenomena sosial melalui memperbanyak pemahaman

mendalam makna (meaning). Yang membedakan antara penelitian

tersebut dengan penelitian yang penulis akan lakukan yaitu dalam

variabel Y yang akan di teliti, jika pada skripsi tersebut pembahasan

41

Fathul Munir, Mau Jadi Guru? Public Speaking Dulu, hal. 26

Page 38: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

23

public speaking yang berkaitan dengan kinerja guru, maka dalam skripsi

yang akan saya buat yaitu mengenai kemampuan public speaking guru

PAI. Dan dalam metode penelitiannya, menggunakan metode kualitatif.

2. Saudari Hartika Yuliasari (2012), Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul Strategi KAHFI BBC

Motivator School dalam meningkatkan kemampuan public speaking

mahasiswa. Dia menjelaskan pentingnya public speaking di kampus

KAHFI untuk meningkatkan kemampuan mahasiswanya dalam

berbicara.

Page 39: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di SMP ISLAM AT-TAQWA

Jl.Benda Timur XV, Pamulang Permai II, Benda Baru, Pamulang, Tangerang 15416.

Adapun waktu yang direncanakan selama melakukan penelitian adalah dari bulan

September – November 2018.

B. Latar Penelitian

SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang Selatan yang terletak di Jl.

Benda Timur XV Perumahan Pamulang Permai II Kelurahan Benda Baru

Kecamatan Pamulang Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten.

C. Metode penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.1 Data yang diperoleh bersifat empiris

dengan kriterianya yaitu, valid, reliabel dan obyektif. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang didasari oleh

keinginan untuk mengetahui bagaimana kemampuan public speaking guru di SMP

Islam At-Taqwa Pamulang.

Dalam penelitian ini, penulis meggunakan pendekatan deskriptif analisis yang

dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan nyata yang terjadi.

Adapun tujuan utama dalam menggunakan pendekatan ini adalah untuk

menggambarkan suatu keadaan yang sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

1. Melakukan studi pendahuluan

1 Sugiono. Metode penelitian: Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung: Alfabeta CV, 2006) hal.2

Page 40: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

25

2. Pengumpulan data

3. Analisis data

4. Deskriftif data

Dalam skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian kualitatif. Istilah

penelitian kualitatif menurut Kirk Miller (1986:9) pada mulanya bersumber pada

pengamatan kualitatif yang dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif.

Kualitatif yaitu penelitian atau studi kasus atau perspektif ke dalam, dab deskriptif

(Bongdan dan Biklen, 1982:3). Bongdan dan Taylor mendefinisikan metodologi

kualitatif sebagai proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif beruba kata-

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut

mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic

(utuh).

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller (1986:9) mendefinisikan

bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang

secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam

kawasannya maupun dalam peristilahannya. Penulis buku penelitian lainnya (Denzin

dan Lincoln 1987) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan latar belakang alamiah, dengan maksud jalan melibatkan berbagai

metode yang ada. Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan bahwa

hal itu merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah

dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan prilaku individu atau sekelompok

orang.2

Penulis menggunakan metode deskriptif dengan penelitian kualitatif. Penulis

akan mendeskripsikan dan menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan analisis

kemampuan public speaking Guru PAI di SMP Islam At-Taqwa Pamulang melalui

2 Lexy J. Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2016) hal.4

Page 41: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

26

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, data yang diperoleh berdasarkan

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

D. Prosedur pengumpulan dan pengolahan data

Dalam penelitian, banyak variasi teknik pengumpulan data untuk mendukung

dan menjawab masalah yang ada. Adapun teknik pengumpulan data yang penulis

pakai dalam penelitian ini adalah:

1. Observasi

Observasi yaitu cara menghimpun data yang dilakukan dengan

mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap

fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan. Observasi

menjadi salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan

penelitian, direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikontrol

keandalan (reliabilitas) dan kebenarannya (validitas).3

Pada saat observasi, penulis terlibat langsung dalam kegiatan sehari-hari

orang yang diamati (subjek yang diteliti). Sebelum dilaksanakan observasi,

subjek yang diamati sudah mengetahui dan menyetuui bahwa dirinya akan

diobservasi sehingga keberadaan peneliti tidak mengganggu kegiatan sehari-

harinya. Alas an metodologis bagi pengguna metode observasi ialah :

pengamat mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan,

perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan dan sebagainya; pengamatan

memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh

subjek, menangkap kehidupan budaya dari segi pandangan dan anutan para

subjek pada keadaan wakti itu, pengamatan memungkinkan peneliti

merasakan apa yang dirasakan dan dihayati oleh subjek sehingga

memungkinkan peneliti menjadi sumber data, pengamatan memungkinkan

3 Husaini usman dan purnomo setiady akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta : PT. Bumi

Aksara, 2009), hal.52

Page 42: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

27

pembentukan pengetahuan yang diketahui bersama, baik dari pihaknya

maupun dari pihak subjek.4

Pada peneliti ini dilakukan observasi secara langsung dengan mengamati

dan mencatat terhadap kegiatan proses belajar mengajar. Sebelum melakukan

observasi, peneliti membuat kisi-kisi observasi terlebih dahulu untuk

memfokuskan apa yang akan diobservasi yaitu analisis kemampuan public

speaking Guru PAI yang dijadikan dimensi kemudian dijabarkan menjadi

indicator.

Tabel 3.1.

Kisi-kisi Observasi

Fokus Dimensi Indikator

Kemampuan

public speaking

Guru

Visual 1. Guru mampu berpenampilan secara baik

2. Guru memanfaatkan fasilitas di kelas

secara baik

3. Guru mampu luwes saat berkomunikasi

4. Guru mampu berekspresi dengan tepat

5. Guru menyelaraskan gesture dengan

materi yang disampaikan

Vocal 1. Guru mempunyai karakter suara

2. Memberikan materi secara jelas dan

diperhatikan oleh siswa

3. Menggunakan vocal yang berbeda-beda

Verbal 1. Guru memiliki pembendaharaan kata

yang banyak

2. Guru mampu menyelaraskan verbal dan

gesture

3. Guru mampu berkomunikasi secara baik

4 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian kualitatif, hal.174

Page 43: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

28

dihadapan murid-murid

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk dialog yang dilakukan oleh pewawancara

(interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer)

dinamankan interview. Wawancara berguna untuk mendapatkan data dari

tangan pertama (primer), pelengkap teknik pengumpulan lainnya; menguji

hasil pengumpulan data lainnya.5

Wawancara dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud mengadakan wawancara

seperti ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985:266) antara lain:

mengkontruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,

tntutan, kepedulian dan lain-lain.6

Tujuan wawancara pada hal ini adalah untuk melengkapi informasi yang

ada dari hasil observasi. Wawancara ini ditunjukkan kepada Guru Mata

Pelajaran Pendidikan agama Islam SMP Islam At-Taqwa Pamulang untuk

mmeperoleh informasi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dan

diteliti.

Sebelum melakukan wawancara peneliti membuat kisi-kisi observasi

terlebih dahulu untuk memfokuskan hal apa saja yang akan di wawancara

terkait analisis kemapuan public speaking guru PAI di SMP Islam At-Taqwa

Pamulang.

5 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian kualitatif, hal.55

6 Lexy J. Meleong, Metodologi Penelitian kualitatif, hal 186

Page 44: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

29

3.2.

Kisi-kisi Wawancara

Focus wawancara Dimensi Indikator Sumber Data

Kemampuan public

speaking Guru PAI

Visual 1. Materi

2. Pelaksanaan

Guru

Vocal 1. Pelaksanaan Guru

Verbal 1. Materi

2. Pelaksanaan

Guru

Berikut ini adalah table yang dapat menggambarkan data umum dari subjek

penelitian ini.

Table 3.3

Data Informan Guru

Nama Jenis Kelamin Kelas Yang Diajar

M. Mamduh Nuruddin,

S.S.I., M.Pd., MCHC.,

MCHt., CHI

Laki-laki Kelas VII

Guru yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru secara

sukarela membantu dalam penelitian yang dilakukan peneliti, guru yang

memiliki latar belakang dan pendidikan yang berbeda. Bapak Mamduh

Nuruddin tinggal di daerah pamulang pondok benda beliau mengajar di SMP

Islam At-Taqwa. Beliau adalah seorang kepala sekolah di KAHFI BBC

Motivator School. Selain guru dan kepala sekolah, beliau juga seorang

motivator. Pendidikan terakhirnya S2 dibidang pendidikan Agama Islam, dan

beliau sedang menempuh program doctor di Institut Islam al-Qur’an (IIQ).

Bapak Mamduh Nuruddin adalah bagian kesiswaan di SMP Islam At-Taqwa

Pamulang.

Page 45: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

30

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan

(life histories), cerita, biografi, peraturan, kebijakan dan lain-lain.7 Dalam

penelitian ini, penulis melakukan dokumentasi seperti mengambil gambar saat

proses pembelajaran berlangsung.

4. Deskripsi Data

1. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian kualitatif dipahami sebagai data yang tidak

bisa diukur dan tidak bisa dinilai dengan angka secara langsung.8 Data

dalam penelitian kualitatif bukanlah berdasarkan atas table angka-angka

hasil pengukuran atau penilaian secara langsung yang mana dianalisis

secara statistik. Data kualitatif adalah data yang berupa informasi

kenyataan yang terjadi di lapangan. Menurut Meleong, sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan sedangkan data

tertulis, foto, rekaman dan statistik adalah data tambahan.9

a. Data Utama

Data utama berupa kata-kata mulai dengan wawancara dan

data yang berupa tindakan diperoleh melalui observasi. Pertama,

Wawancara dilaksanakan dengan berbagai pihak yang terkait,

diantaranya guru Pendidikan Agama Islam. Dalam memeilih dan

mmanfaatkan informan, perlu ditentukan bahwa informan adalah

orang-orang yang tahu tentang situasi dan kondisi daerah penelitian,

jujur, terbuka, dan mau memberikan informasi yang benar. Kedua,

7 Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2013) hal 240

8 A. Chader Alwasihlah, Pokoknya Kualitatif, (Jakarta: Pustaka Jaya, 2011), h. 105

9 Lexy J. Moleong, Metodologi Peelitian Kualitatif, h. 110

Page 46: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

31

Observasi atau pengamatan secara langsung. Data yangn dikumpulkan

yaitu data mengenai metakognitif dalam pembelajaran Pendidikan

Agama Islam melalui Hypnoteahing di SMP Islam At Taqwa

Pamulang.

b. Data Tambahan

Data tambahan yakni berupa sumber tertulis, angket dan

dokumentasi. Sumber tertulis ini berupa data-data yang diperoleh dari

SMP Islam At Taqwa. Seperti Silabus Guru, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) SMP Islam At Taqwa, dan angket siswa.

Termasuk didalamnya data profil sekolah, sejarah sekolah, dan visi

misi sekolah. Sedangkan dokumentasi foto-foto , untuk penunjang

data-data yang diperoleh dari SMP Islam At Taqwa supaya diterima

keabsahannya.

1) Angket

Merupakan data tambahan, hasil dari penilaian siswa terhadap cara

mengajar guru di kelas. Penilaian dalam angket :

Penilaian Ranking Hasil

Selalu 3,1 - 4 Sangat Baik

Sering 2,1 - 3 Baik

Kadang 1,1 - 2 Cukup

Tidak pernah 0,1 - 1 Tidak Baik

Apabila hasil penilaian soal 0,1 – 1 dinyatakan tidak pernah

maka hasilnya “Tidak baik”. Hasil penilaian 1,1 -2 dinyatakan kadang

maka hasilnya “Cukup”. Hasil penilaian 2,1 – 3 dinyatakan sering

maka hasilnya “Baik”. Dan apabila hasil penilaian 3,1 – 4 dinyatakan

selalu maka hasinya “Sangat baik”.

Page 47: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

32

E. Pemeriksaan atau Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data pada dasarnya, selain digunakan

untuk menyanggah balik yang dituduhkan kepada penelitian kualitatif yang

mengatakan tidak ilmiah, juga merupakan sebagai unsur yang tidak

terpisahkan dari tubuh pengetahuan penelitian kualitatif.10

Keabsahan data

dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar

merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Uji

keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji, credibility,

transferability, dependability, dan confirmability (Sugiyono, 2007:270).11

Agar data dalam penelitian kualitatif dapat dipertanggung jawabkan

sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji

keabsahan data yang dapat dilaksanakan yaitu derajat kepercayaan

(credibility).12

Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian

kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pengamatan

Perpanjangan pengamatan dapat meningkatkan kredibilitas/

kepercayaan data. Dengan perpanjangan pengamatan berarti peneliti

kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan

sumber data yang ditemui maupun sumber data yang lebih baru.13

Melalui teknik ini peneliti dapat menguji ketidak benaran informasi

yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri

maupun dari responden, dan membangun kepercayaan subyek sehingga

dapatdipastikan apakah konteks itu dipahami dan dihayati atau tidak.14

2. Meningkatkan ketekunan dalam penelitian

10

Lexy J. Moleong, Metodologi Peelitian Kualitatif, h. 320 11

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal.270 12

Lexy J. Moleong, Metodologi Peelitian Kualitatif, h. 324 13

S Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal. 270 14

Fakultas Ilmu Trabiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman skripsi, hal 73

Page 48: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

33

Meningkatkan kecermatan atau ketekunan secara berkelanjutan maka

kepastian data dan urutan kronologis peristiwa dapat dicatat atau direkam

dengan baik, sistematis. Meningkatkan kecermatan merupakan salah satu

cara mengontrol/mengecek pekerjaan apakah data yang telah

dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum. Dengan cara

tersebut maka kepastian data dan urutuan peristiwa akan dapat direkam

secraa pasti dan sistematis.15

Dengan cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam

membuat laporan yang pada akhirnya laporan yang dibuat akan semakin

berkualitas. Dan melalui teknik ini peneliti juga mengadakan pengamatan

dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan terhadap faktor-faktor

yang menonjol, kemudian menelaahnya secara rinci sampai para suatu

titik sehingga pada pemeriksaan tahap awal tampak salah satu atau seluruh

factor yang ditelaah sudah dipahami dengan cara biasa.16

3. Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat

menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data

yang telah ada. Wiliam Wiersma (1986) mengatakan triangulasi dalam

pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber dengan berbagai waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi

sumber, triangulasi teknik pengumpulan data, dan waktu (Sugiyono,

2007:273).17

Triangulasi merupakan cara untuk melihat fenomena dari berbagai

sudut, melakukan pembuktian temuan dari berbagai sumber informasi dan

teknik sebagai ilustrasi proses yang peneliti lakukan.18

15

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal 272 16

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman Skripsi, hal.73 17

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal 273 18

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman skripsi, hal.74

Page 49: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

34

Dalam bahasa sehari-hari triangulasi dikenal dengan istilah cek dan

ricek yaitu pengecekan data menggunakan beragam sumber, teknik, dan

waktu. Beragam sumber maksudnya digunakan lebih dari satu sumber

untuk memastikan apakah datanya benar atau tidak. Beragam teknik

berarti penggunaan berbagai cara secara bergantian untuk memastikan

apakah datanya memang benar. Cara yang digunakan adalah wawancara,

pengamatan dan analisis dokumen. Beragam waktu berarti memeriksa

keterangan dari sumber yang sama pada waktu yang berbeda pag, siang,

sore atau malam. Juga berarti membandingkan penjelasan sumber ketika

ia diajak ngobrol berdua dan saat dan saat ia berbicara di depan publik

tentang topik yang sama.19

F. Analisis Data

Menurut Lexy Moeleong, analisis data adalah proses mengorganisasikan dan

mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga

dapat ditentukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data.20

Sebagaimana yang dikatakan Miles dan Huberman yang dikutip oleh

Sugiyono mengemukakan bahwa “Aktivitas dalam analisis kualitatif dilakukan

secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh.” Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data

display, dan conclusion drawing/verification.21

1. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang

tersedia dari berbagai sumber yang telah dikumpulkan. Setelah itu

mengadakan reduksi data. Menurut Sugiyono dalam bukunya, reduksi data

19

Nusa Putera, Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. (Jakarta: Penerbit Indeks, 2011) hal 189 20

Lexy J. Moeleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, hal. 103 21

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, hal. 337

Page 50: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

35

diartikan sebagai proses merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.22

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, kemudian langkah selanjutnya yaitu peneliti

menyajikan data berupa pendeskripsian sekumpulan informasi yang telah

disusun sehingga memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

kemudian merencanakan tindakan selanjutnya berdasarkan apa yang telah

difahami tersebut. Dalam penelitian ini penyajian data disajikan dalam

bentuk teks naratif. 23

3. Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya yaitu peneliti melakukan penarikan kesimpulan

dari data yang telah disajikan. Menurut Miles dan Huberman yang dikutip

oleh Sugiyono dalam bukunya bahwa kesimpulan awal yang dikemukakan

masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data

berikutnya.24

Untuk mengetahui analisis kemampuan public speaking guru pda

pembelajaran PAI di SMP Islam At-Taqwa Pamulang, maka teknik analisis

data kualitatif sebagaimana dipaparkan oleh Sugiono sebagai berikut :

analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama dilapangan dan setelah selesai dilapangan. Dalam hal ini

Nasution (1988) menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan

menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan, dan berlangsung terus

22

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal. 338 23

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif, R&D, (Bandung: ALfabeta, 2007) hal 249 24

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal. 345

Page 51: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

36

sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi tantangan bagi

penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori yang “grounded”.

Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama

proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data. Dalam

kenyataannya, analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data daripada setelah selesai pengumpulan data.25

25

Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, hal.245

Page 52: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Sejarah SMP Islam At-Taqwa Pamulang

Setiap lembaga dan institusi pendidikan baik swasta maupun

negeri tak terkecuali SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang

Selatan yang terletak di Jl. Benda Timur XV Perumahan Pamulang

Permai II Kelurahan Benda Baru Kecamatan Pamulang Kota Tangerang

Selatan Provinsi Banten pasti mempunyai profil yang di dalamnya

terdapat sejarah dan langkah awal kegiatan yang dapat dijadikan pijakan

dan motivasi untuk generasi penerus dalam pengembangan lembaga

tersebut.

Selain sejarah terdapat juga visi, misi dan tujuan yang menjadi

faktor yang tidak bisa dilupakan begitu saja dalam pengembangan suatu

lembaga pendidikan, dengan visi, misi dan tujuan yang jelas akan

memudahkan jalan lembaga pendidikan tersebut untuk senantiasa maju

baik dalam segi kualitas maupun kuantitas dengan tidak melupakan

tujuan awal lembaga pendidikan tersebut.

Berikut ini penulis akan menjelaskan tentang profil SMP Islam

At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang Selatan yang mencakup sejarah,

visi, misi, tujuan, tenaga pendidik dan kependidikan, kurikulum, target

pendidikan, dan kegiatan penunjang belajar bagi para siswa, semua

informasi tentang hal tersebut diperoleh dari berbagai sumber mulai dari

wawancara kepala sekolah, survey lapangan, berbagai data dan dokumen

yang mencakup dokumen 1 tentang profil sekolah dan dokumen 2

tentang kurikulum, serta penulis mencari dari berbagai sumber yang

terkait dengan SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota Tangerag Selatan.

Berangkat dari suatu niat suci untuk mendirikan masjid di

Perumahan Pamulang Permai II, Kecamatan Pamulang, Kabupaten

Tangerang (saat ini Kota Tangerang Selatan), tujuh tokoh masyarakat

yang mewakili warga muslim Pamulang Permai II, yaitu Bapak (Alm.)

Page 53: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

38

Irfan Harahap, Bapak Budi Waluyo, Bapak Fauzie Darwis, Bapak Ariyan

Anwar, Bapak Ahmad Marzuki, Bapak (Alm.) Hafidz Muzani, Bapak

(Alm.) Suryadinata mendirikan Yayasan At-Taqwa dengan Akte Notaris

Ny. Siti Pertiwi Henny Shidki, SH, No. 168 Tanggal 28 Juni 1988.

Sejak mulai didirikan, Yayasan At-Taqwa Pamulang (YATP)

telah dijalankan oleh tujuh periode kepengurusan, dan yayasan mulai

berkembang pesat dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Pada tahun

1995 YATP mulai menyelenggarakan pendidikan Sekolah Dasar Islam

(SDI). Periode I dan II adalah periode pengembangan awal. Periode

kepengurusan III (tahun 1994-1997) merupakan periode pembinaan, dan

periode kepengurusan IV (tahun 1997-2001) merupakan periode

pengembangan sistem dan organisasi unit-unit yang telah ada.

Periode kepengurusan V (tahun 2001-2004) merupakan periode

pengembangan ke-2, prioritas pada periode V ini adalah pengembangan

unit yang telah ada dan meningkatkan ukhuwah Islamiyah. Kemudian

pada periode VI mulai dilakukan pembenahan sistem sampai dengan

sekarang.1

2. Visi dan Misi

Dalam rangka pencapaian tujuan sekolah maka diperlukan suatu

visi yang jelas, adapun visi SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota

Tangerang Selatan ialah :

“Terwujudnya Lembaga Pendidikan Islami yang Unggul dalam

Imtak dan Iptek, Berdisiplin, dan Amanah“2

Dengan indikator visi unggul dalam Imtak dan Iptek sebagai

berikut: 1) Unggul dalam pengembangan kurikulum; Kegiatan

pengembangan kurikulum dikelola berdasarkan kurikulum standar

nasional yang dikembangkan oleh wakil kepala sekolah bidang

kurikulum dan disosialisasikan kepada tenaga pendidik untuk

dilaksanakan dalam proses pembelajaran, hal ini dilakukan dalam rangka

1 Dokumen Yayasan At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang Selatan

2 Diperoleh dari data dokumen 1 (mencakup profil sekolah, data siswa dan data guru) SMP Islam

At-Taqwa Kota Tangerang Selatan Tahun 2018

Page 54: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

39

pencapaian tujuan ideal pendidikan nasional, keunggulan kurikulum di

SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota tangerang selatan ialah bukan

hanya terfokus pada kurikulum nasional akan tetapi mengembangkan

pula kurikulum berbasis karakter. 2) Unggul dalam proses pembelajaran;

Proses pembelajaran di SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang

Selatan mempunyai keunggulan tersendiri, hal ini tercermin dalam

kretivitas guru dan siswa yang menggunakan alam sekitar sebagai media

langsung sehingga proses pembelajaran terkesan menyenangkan dan

siswa lebih mudah menerima materi pembelajaran. 3) Unggul dalam

pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan; Tenaga pendidik dan

kependidikan yang mengedapankan profesionalisme adalah ciri lembaga

pendidikan yang unggul, SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota

Tangerang Selatan berusaha mengembangkan profesionlitas tenaga

pendidik dan kependidikannya melalui pelatihan yang berlanjut,

pembinaan karakter, dan sosialisasi kebijakan tentang keprofesionalan. 4)

Unggul dalam sarana dan prasarana pendidikan; Dalam rangka

menunjang kegiatan pembelajaran baik intrakulikuler maupun

ekstrakulikuler, sekolah melengkapi sarana dan prasarana yang dapat

digunakan oleh seluruh warga sekolah. 5) Unggul dalam mutu lulusan;

Proses di lembaga pemdidikan dikatakan berhasil apabila lulusannya

mempunyai mutu yang baik, perbaikan mutu lulusan dilakukan secara

berkala dan tersusun serta memiliki target yang jelas. 6) Unggul dalam

kelembagaan dan manajemen sekolah; Sebuah lembaga dikatakan

unggul apabila manajemen kelembagaannya baik begitupula dengan

SMP Islam At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang Selatan yang terus

berbenah yang awalnya secara manual namun kini menggunakan

manajemen berbasis teknologi informatika untuk menuju keunggulan

yang diharapkan. 7) Unggul dalam manajemen serta efisiensi

pembiayaan; Pembiayaan yang efisien akan memberikan pengaruh yang

positif pada perkembangan suatu lembaga, cara pembiayaan yang

dilakukan ialah dengan melibatkan komite sekolah sebagai pengawas

Page 55: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

40

pembiayaan yang dilakukan oleh sekolah, hal ini dilakukan agar seluruh

pembiayaan dapat digunakan secara akuntabel, terarah dan transparan

sehingga system pembiayaan dapat dipertanggung jawabkan dan efisien.

8) Unggul dalam pengembangan penilaian (evaluasi); Evaluasi di SMP

Islam At-Taqwa Pamulang Kota Tangerang Selatan dilaksanakan secara

berkelanjutan pada setiap bulannya, hal ini dalam rangka upaya

meningkatkan kualitas yang baik dan unggul , evaluasi kepada siswa

terfokus pada hasil belajar baik pada bidang akademik maupun non

akademiknya setidaknya dilakukan pada setiap tiga bulan sekali3.

Adapun evaluasi pada para pendidik dan tenaga kependidikan

terfokus pada kinerja masing-masing individu yang dibuatkan buku

laporan pada setiap bulannya secara berlanjut dan penaganan yang tetap

apabila penialain tersebut dianggap kurang, maka diperlukan perbaikan

kinerja dan setidaknya memenuhi standar yang telah ditentukan4.

Adapun indikator visi berdisiplin dan amanah adalah sebagai

berikut : 1) Disiplin dalam waktu; Disiplin dalam waktu dilakukan

dengan menggunakan jadwal yang tersusun mulai dari awal masuk

sekolah, mulai kegiatan belajar mengajar sampai dengan pulang sekolah

yang ditandai dengan bunyi bel yang telah disosialisaikan kepada warga

sekolah terutama guru dan peserta didik. 2) Disiplin dalam berpakaian;

Seragam sekolah untuk para siswa telah diatur dengan jadwal hariannya

dan telah disosialisasikan sejak anak-anak mulai masuk sekolah. 3)

Disiplin dalam belajar; Disiplin dalam belajar dilakukan dengan

menekankan kepada peserta didik agar mauk belajar tepat waktu dan

dirangsang terus untuk giat belajar dan mendapat hasil yang terbaik.

Peserta didik dilarang untuk keluar sekolah pada jam belajar dengan

alasan apapun. 4) Disiplin menjaga lingkungan sekolah; Hal ini berlaku

untuk semua unsur yang ada di bawah naungan SMP Islam at-Taqwa.

3 Wawancara dengan bapak M. Mamduh Nuruddin, M.Pd (Wakil Kepala bidang kurikulum SMP

Islam Kota Tangerang Selatan), tanggal 25 November 2018 4 Wawancara dengan bapak H. Budi Waluyo, S.Pd (Kepala SMP Islam Kota Tangerang Selatan),

tanggal 25 November 2018

Page 56: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

41

B. Persepsi guru tentang Public Speaking

Guru saat mengajar pasti berkomunikasi dengan siswanya di kelas.

Dan salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah kemampuan

public speaking karena mengajar dengan seni akan berbeda dengan mengajar

yang monoton dan biasa saja. Kemampuan public speaking sangat dibutuhkan

oleh guru. Hal ini dikarenakan seorang guru setiap hari berkomunikasi dan

bersosialisasi denganwarga sekolah dan warga masyarakat lainnya. Berbicara

tentang penguasaan public speaking, etika, etiket dan estetika dalam

berkomunikasi adalah modal utama yang harus dimiliki guru. Oleh karena itu,

dengan memiliki kemampuan public speaking guru diharapkan bisa menjadi

panutan bagi warga sekolah, peserta didik khususnya, dan warga masyarakat

pada umumnya.

“Public speaking. Bukan hanya ilmu, tapi juga seni. Kombinasi

seni dan ilmu, pengalaman dan kemampuan seseorang dalam

menyampaikan sesuatu dan memiliki efek. Sehingga dengan

kemampuan public speaking guru akan mampu memahami

audience (peserta didik) dan guru harus menyesuaikan kondisi

anak-anak. Bukan murid yang harus menyesuaikan guru, kalau

masih ada guru yang minta anak-anak menyesuaikan dirinya maka

bisa kita pastikan guru tersebut tidak memahami apa itu guru. Saya

mulai belajar public speaking dari tahun 2008, saat itu saya adalah

salah satu mahasiswa Kahfi sekolah public speaking di bintaro.

Dan saya mulai mengaplikasikan secara real di tahun 2009 karena

disitu saya mulai terjun mengajar di sekolah. Disitu saya mengolah

ilmu, seni, pengalam pribadi. Dan Alhamdulillah, semua jenjang

saya sudah mengajar walaupun tingkat sarjana saya baru di S1.

Public speaking itu penting, karena dengan belajar public speaking

kita diharuskan mengetahui kondisi audience atau peserta didik.

Dengan kemampuan tersebut saya bisa memposisikan diri saya,

saat mengajar di SMP harus pakai gaya seperti apa, bahasa seperti

apa dan cara mengahdapi peserta didik di SMP itu bagaimana. Dan

di SMA juga, seperti apa, bagamina gayanya dan sebagainya.”5

C. Kemampuan public speaking guru dalam pembelajaran PAI

Public Speaking merupakan salah satu seni berbicara yang dipakai

oleh guru dalam menyampaikan materi / pelajaran dan seni berbicara ini

5 Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 57: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

42

telah dipakai dan diterapkan oleh guru PAI di SMP Islam At-Taqwa

Pamulang. Kemampuan public speaking guru terlihat dalam pemanfaatan

media belajar (analisis RPP dan hasil observasi), menggunakan vocal

dengan sangat baik (hasil observasi dan angket) dan memakai verbal yang

tepat (hasil observasi dan angket)

Kemampuan public speaking guru dalam menyampaikan materi ajar

di kelas diterapkan dengan sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari segi

proses kegiatan pembelajaran pendidikan agama islam di SMP Islam At-

Taqwa Pamulang. Berdasarkan hasil observasi, antusias belajar siswa dan

semangat mereka memperhatikan guru saat menyampaikan materi serta

semangat mereka bertanya kepada guru dan menjawab pertanyaan dari

guru saat belajar di kelas.

Berdasarkan hasil observasi dan analisis RPP, kemampuan guru akan

menampilkan hal yang baik dan akan berusaha sedapat mungkin agar

pengajarannya berhasil dan membuat peserta didik mampu memahami

materi yang disampaikan, bahkan tidak hanya memahami tetapi juga

sampai mengaplikasikan (seperti: materi sholat, puasa dan sebagainya)

diantaranya adalah guru berpenampilan dengan baik, mengeluarkan

karakter suara yang tepat, menyampaikan materi dengan jelas, membuat

rancangan perencanaan pembelajaran (RPP) dan selalu mencontohkan hal

yang baik kepada peserta didiknya, dan hal-hal sederhana tersebut

dilakukan oleh guru PAI di SMP Islam At-Taqwa Pamulang untuk

membantu dan mentrasfer ilmu pengetahuan di kelas. Rencana pelaksaan

pembelajaran adalah rencana yang menggambarkan proseduran

pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar

yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Tujuan

rencana pelaksanaan pembelajaran adalah untuk : pertama, membantu

mempermudah dan memperlancar guru dalam menyampaikan materi

pendidikan agama islam. Kedua, dengan menyusun rencana pelaksana

pembelajaran, maka guru akan mampu melihat, mengamati, menganalisis,

Page 58: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

43

dan memprediksi program pembelajaran sebagai kerangka kerja yang logis

dan terencana.

1. Penerapan Public Speaking dalam Rencana Pelaksana

Pembelajaran (RPP)

Sebelum proses belajar mengajar dilakukan, guru terlebih dahulu

mempersiapkan perencanaan pengajaran agar apa yang akan

disampaikan kepada anak didik sesuai dengan standar kompetensi

yang ditetapkan. Rencana pelaksana pembelajaran yang digunakan

guru pendidikan agama Islam di SMP Islam At-Taqwa pamulang

(terlampir).

Dari analisis RPP terlihat aspek guru menerapkan teori Albert

Mehrabian, berkaitan dengan 3V. Guru memanfaatkan visual aids

(Video Pembelajaran, CD Pembelajaran Tajwid Interaktif, Komputer,

LCD Projector). Aspek visual lainnya seperti, Guru mempersiapkan

bahan materi (RPP) dan menuntut siswa aktif dalam pembelajaran.

Dalam perencanaan pembelajaran, terlihat aspek verbal yaitu guru

menyampaikan motivasi dan memberikan ice breaking (games dan

sebagainya) saat pembelajaran PAI di kelas. Guru melakukan

penguatan terhadap materi yang disampaikan dengan menggunakan

analogi saat menyampaikan materi seperti cerita dan demontrasi.

Guru mengumpulkan informasi dan menyiapkan materi ajar dengan

sebaik-baiknya.

Dari analisis RPP guru PAI di SMP Islam At-Taqwa, terlihat

bahwa guru sangat mementingkan dan memerhatikan persiapan

sebelum mengajar, karena menurut guru PAI Di sekolah tersebut

“Persiapan adalah hal yang amat penting. Persiapan ibarat pondasi

yang tidak kasatmata pada setiap proses pembangunan. Umumnya,

persiapan memakan waktu yang jauh lebih lama daripada proses

eksekusinya sendiri. Demikian pula dengan halnya mempersiapkan

Page 59: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

44

materi pembelajaran.”6 Setelah guru membuat rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) maka guru selanjutnya memikirkan supaya

pembelajaran di kelas berjalan dengan efektif dan semangat belajar

siswa tetap stabil. Karena, dengan memperhatikan semangat dan

membuat siswa tetap dalam keadaan fokus, siswa akan menyerap dan

memahami pelajaran yang disampaikan secara baik dan benar.

Seorang guru pendidikan agama islam, harus mampu mengenal

karakteristik masing-masing siswa sehingga guru akan mengerti dan

mengetahui seni menyampaikan materi mana yang tepat untuk

dipakai.

Manusia mempunyai alat sensor yang digunakan untuk menerima

ilmu, pengetahuan dalam pembelajaran. Oleh sebab itu, guru dituntut

untuk mengerti dan memahami siswa-siswa nya seperti gaya belajar,

aspek fisik, social, moral, kultural, emosional, dan intelektual serta

mengetahui bagaimana cara memberikan pemahan materi pendidikan

agama islam secara tepat dan benar agar siswa mampu menyerap dan

memahami materi pendidikan agama islam. Berdasarkan hasil analisis

RPP, guru menyesuaikan gaya belajar siswa dengan memberikan

kesempatan kepada siswa menyimak, mengajak siswa berkomunikasi,

mengamati materi, dan bertanya.

Dalam proses belajar mengajar, salah satu factor yang sangat

mendukung keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran

adalah kemampuan guru dalam menguasai pembendaharaan kata.

Karena pada dasarnya guru adalah seorang komunikator. Proses yang

berlangsung di dalam kelas adalah proses komunikasi. Dalam konteks

persiapan sebelum guru berkomunikasi dengan peserta didik di kelas,

guru seyogyanya memenuhi segala persyaratan sebelum pembelajaran

dimulai, seperti menyiapkan bahan atau materi ajar, RPP, dan

6 Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 60: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

45

sebagainya. Dari analisis RPP, guru memilih sumber belajar yang

baik, memilih buku yang relevan dengan materi ajar yang akan

disampaikan kepada siswa di kelas. Pembelajaran agama Islam

hendaklah mendapat tempat yang teratur, hingga cukup mendapat

perhatian semestinya dengan tidak mengesampingkan mater-materi

yang lain, agar setiap anak didik dapat tertanamkan rasa keimanan

yang tinggi serta memiliki akhlaq yang mulia.

2. Penerapan Public Speaking Pada Aspek Visual

Berdasarkan hasil observasi, peneliti melihat dan memerhatikan

guru sangat mementingkan penampilan sebagaimana yang

disampaikan guru saat wawancara “RPP penting untuk disiapkan,

namun sebelum semua materi ajar penampilan sangat berpengaruh

terhadap kondisi siswa menerima guru untuk mengajar di kelas.

Karena kalau penampilan guru baik, bisa dipastikan guru siap untuk

mengajar. Namun sebaliknya, bagaimana mungkin guru dikatakan

siap mengajar tetapi penampilannya saja belum rapih dan

memperlihatkan guru tidak siap untuk masuk kelas”. Hal tersebut juga

diperlihatkan guru, dengan melakukan penguatan mimik yang ceria

seperti tersenyum dengan baik, tidak murung dan sebagainya. Hal ini

serupa dengan teori Alber Mehrabian, bahwa penampilan sangat

berpengaruh, bahasa tubuh dan cara berpakaian menjadi kunci penting

saat menajadi public speaker.

Dari hasil observasi, terlihat aspek visual yaitu proses

pembelajaran PAI di kelas menggunakan alat dukung seperti guru

memakai WTGA (White board, poster, analogy, dsb), guru

menggunakan power point (Slide, video, gambar, dsb), sehingga

kondisi ini mampu membuat murid yang tipe belajar visual mudah

untuk memahami materi.

Page 61: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

46

1.1 Guru menjelaskan materi menggunakan visual aids

Guru memanfaatkan ruangan, membuat lebih dekat dengan siswa

seperti berjalan diantara siswa dan menggunakan eye contact secara

baik. Gesture dan mimic guru juga selaras dengan materi yang

disampaikan. Guru menggunakan gesture yang baik dan menguasai

kelas secara baik, dilihat dari guru saat mengajar dikelas tidak hanya

diam dan berdiri disatu tempat.

Berdasarkan hasil wawancara kemampuan public speaking guru

dalam pembelajaran PAI di SMP Islam At-Taqwa Pamulang. Setelah

selesai berbicara tentang RPP guru memikirkan apa yang harus

dihadirkan untuk meningkatkan motivasi dan membuat focus siswa

tetap terjaga. Namun, sebelum pelajaran dimulai salah satu hal yang

harus menjadi perhatian guru yaitu mempersiapkan diri, berpakaian

dengan rapih dan menarik. Jika tidak, proses pembelajaran akan sulit

mencapai hasil maksimal. Berbagai persoalan akan muncul manakala

penampilan dan hubungan komunikatif antara guru dan peserta didik

tidak berjalan optimal.

“Preparing mengajar memang dilihat dari standar RPP dan

standar Silabus sehingga gaya-gaya mengajar itu tepat. Namun

secara visual wajib, karena menjadi nilai plus salah satunya

dresscode, kerapihan, keindahan dalam proses nanti datang ke

kelas. Persiapannya wajib mempersiapkan untuk tampil prima,

dengan ekspresi ceria karena walau bagaimanapun harus tampak

Page 62: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

47

menyenangkan dihadapan anak-anak. Seragam sudah ditentukan.

Dan sejauh ini belum pernah ada yang complain”.7

Proses pembelajaran di kelas khususnya dalam mengahadapi

masalah-masalah yang terjadi di dalam kelas seperti ngantuk, malu,

malas berpendapat dan lain-lain, keterampilan guru dalam

mengkondisikan kelas dengan baik sangatlah penting dan didukung

dengan ice breaker atau energizer dalam membangun fokus siswa

untuk kembali memperhatikan materi yang disampaikan.

“Saya gunakan energizer seperti cerita, quiz dan games kecil.

Pertanyaan-pertanyaan dari LKS yang saya ambil. Sehingga

membuat siswa fokus kembali dan Alhamdulillah ketika saya

terapkan hal ini, anak-anak jarang sekali mengantuk. siapa yang

tidak hadir. Saya sering mengkombinasi ice breaking, kadang

sulap, nyanyi, cerita, humor dan lainnya. Karena waktu hanya satu

jam setiap masuk kelas, jadi saya tidak terlalu banyak memainkan

ice breaking. Dan alhmadulillah anak-anak teta conditioning. Tapi

terkadang saya juga pakai quiz dadakan, saya berikan soal dari

materi yang pertemuan sebelumnya sudah diajarkan”8

Saat penyampaian materi, guru pasti sudah memiliki sekian banyak

senjata untuk menyusun bagian yang ingin disampaian (isi presentasi

materi). Guru belajar bagaimana cara menentukan kerangka dan poin-

poin penyampaian materi dengan alat bantu (visual aids). Terkadang

guru hanya menggunakan WTGA (write, text, grapich, and analogy),

power point, poster, video dan sebagainya menjadi alat pendukung

dalam menyampaikan materi.

“Belajar tanpa didukung Visual aids tidak membuat guru

kesulitan. Karena materi yang disampaikan pun tidak semuanya

menggunakan slide, video dsb. Terkadang materi yang

disampaikan berupa cerita, peraga dll. Minimal whiteboar,

ekspresi dan vokal (Memainkan suara). Visual aids juga sangat

membantu guru dalam menyampaikan materi di kelas, contoh :

saya pernah menggunakan video saat menyampaikan materi

tentang sejarah sahabat-sahabat nabi tapi hanya sedikit sekali yang

7 Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018) 8 Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 63: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

48

bsia ditampilkan. Karena, saya juga download dan cari dari

internet jadi hanya yang ada saja yang bisa ditampilkan ”9

Berdasarkan hasil angket penilaian guru mencapai nilai 3,3 maka

hasilnya “sangat baik”, siswa menyatakan guru “selalu”

berpenampilan baik. Bahkan guru selalu mengingatkan siswa apabila

berpenampilan kotor dan tidak baik. Karena penampilan sangat

berpengaruh terhadap integritas diri seseorang. Sehingga, sesuai yang

disampaikan oleh guru bahwa penampilan merupakan cara terbaik

untuk mendapatkan perhatian siswa. Guru menggunakan pakaian

yang rapih dan sopan. Berekspresi menyenangkan dalam kondisi

belajar, gerak tubuh guru pun selaras dengan materi yang

disampaiakan dan guru sangat menguasai kelas, hal tersebut dilihat

dari hasil penilaian siswa bahwa guru berjalan dan bergerak keseluruh

tempat atau tidak hanya duduk ditempat dan berdiam, berdiri di depan

kelas saja. Guru memanfaatkan fasilitas di ruangan, seperti white

board, power point, analogy, kertas dan sebagainya dalam

menyampaikan materi di kelas.

Penguasaan kelas dinilai oleh siswa “Sangat baik”, Guru

menjelaskan materi sambil berjalan atau tidak hanya diam di tempat,

sehingga membuat siswa merasa guru lebih dekat dan sangat jelas

saat menyampaikan materi. Guru menggunakan eye contact dengan

sangat baik, sehingga siswa selalu memerhatikan guru.

9 Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 64: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

49

1.2 Guru mengajar dan menjelaskan materi

3. Penerapan Public speaking Pada Aspek Vokal

Berdasarkan hasil observasi, berkaitan dengan teori teknik

olah suara sangatlah penting untuk penampilan. Karena suara bisa

menjadi ciri diri sekaligus menjadi salah satu cara untuk meyakinkan

audience akan apa yang disampaikan. Mengeluarkan suara dengan

benar bisa menghipnotis peserta. Seperti dalam sebuah penelitian

seorang psikolog di UCLA, Prof. albert Mehrabian, ditemukan ada

tiga hal yang sangat memengaruhi penampilan seseorang. Teori ini

dikenal dengan nama 3v. vocal atau suara memengaruhi 38%.

Berdasarkan hasil observasi peneliti melihat dan

memerhatikan guru saat mengajar dikelas, menggunakan dan

menerapkan teori 38% vocal. Guru memiliki bunyi dasar atau

karakter suara, saat menyampaikan materi guru tidak hanya memakai

1 nada suara (monoton), guru menggunakan nada dasar dan juga

vocal variatif. Sehingga kondisi tersebut membuat siswa di kelas

tetap fokus dan semangat memerhatikan guru saat menyampaikan

materi. Guru mengunakan vocal yang jelas dan artikulasi

penyampaian guru jelas.

Page 65: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

50

Artikulasi dalam penyampaian yang sangat jelas, hal tersebut

didukung dengan penilaian siswa (angket) terhadap suara guru yang

jelas dan saat menjelaskan hanya didukung dengan memainkan

suara., siswa tetap focus pada penjelasan guru. Vocal yang

digunakan guru pun variatif, full – sedang – dan rendah.

Dalam mengambil perhatian siswa dengan menggunakan berbagai

macam vocal (rendah, sedang, full), biasanya dilakukan saat guru

bercerita dan menjelaskan materi. Penggunaan berbagai vocal sangat

berpengaruh kepada fokus siswa dalam belajar. Sebagian guru, yang

tidak mengetahui perbedaan vocal dan menerapkannya dalam proses

belajar mengajar akan membuat suara terdengar monoton dan

membuat siswa jenuh mendengarkan penjelasan guru. Oleh sebab

itu, karakteristik vocal guru dalam menyampaikan sangat pelu untuk

diperhatikan.

“Saya menggunakan berbagai macam volume suara, dengan

memiliki karakteristik suara maka anak-anak lebih tertarik

mendengarkan penjelasan. Karena pernah suatu ketika saya

sedang dalam keadaan yang tidak fit sehingga saya hanya

menggunakan satu vocal suara yaitu datar, anak-anak terlihat

malas mendengarkan dan jenuh, sangat terlihat sekali. Apalagi

saat bel berbunyi mereka senangnya bukan main, karena saya

yakin hal tersebut dikarenakan saya monoton gaya belajarnya.

Akhirnya setelah saat itu, apapun kondisinya saya memainkan

suara atau vocal saya dalam menyampaikan dan menjelaskan

materi, baik itu berupa cerita, ceramah dan lain sebagainya”10

Dalam pembelajaran PAI di kelas dan saat menjelaskan materi,

intonasi suara guru variatif dan artikulasi penyampaian sangat jelas.

Dengan demikian, siswa mampu memahami penjelasan dan materi

yang disampaikan oleh guru.

“yang membuat siswa bosan dan protes dengan cara mengajar

guru, khususnya dalam pembelajaran PAI adalah guru

menggunakan metode ceramah atau bercerita namun artikulasi

penyampaian kurang jelas, nada suara tidak dimainkan. Sehingga

keadaan tersebut, akan membuat siswa jenuh dan bosan saat

10

Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 66: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

51

belajar. Bisa kita pastikan, dengan begitu anak-anak tidak mampu

menyerap dan memahami materi yang disampaikan secara baik

dan tepat”.11

Berdasarkan hasil angket mencapai hasil 3,3 maka hasilnya

adalah “Sangat baik”, saat menjelaskan materi guru menyampaikan

dengan suara yang jelas. Saat ditanya oleh siswa “Apakah pernah

ada keluhan tentang suara guru yang kecil atau tidak jelas

terdengan?” siswa mengatakan guru tidak pernah bersuara kecil atau

tidak jelas. Karena artikulasi guru sangat baik saat penyampaian

materi dan guru memainkan nada suara, sehingga sangat jelas

karakter suara guru, misalnya saat murid tidak melihat siapa yang

berbicara mereka mengetahui bahwa guru tersebut adalah guru PAI.

Hal tersebut dibuktikan dengan penilaian siswa, guru memerhatikan

vocal dan sangat menyesuaikan juga selaras dengan mimic, gesture

dan sebagainya.

4. Penerapan Public speaking Pada Aspek Verbal

Salah satu senjata untuk menyusun bagian materi yang ingin

disampaikan adalah isi/materi itu sendiri, berdasarkan hasil

observasi dan analisis RPP guru menentukan kerangka materi yang

akan disampaikan, poin-poin yang akan dipelajari oleh siswa di

kelas, memilih kata-kata yang tepat untuk digunakan saat

menyampaiakan materi. Poin atau materi yang akan disampaikan

tertata rapih, jelas dan juga sudah dikembangkan secara bervariasi.

Hal tersebut berdasarkan hasil observasi dan wawancara, guru

sangat memerhatikan verbal yang digunakan untuk menyampaikan

materi di kelas. Guru menggunakan bahasa yang sesuai dengan

kondisi anak murid misalnya, guru harus mengetahui perkembangan

zaman sehingga apa yang menjadi berita atau sesuatu yang viral di

11

Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 67: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

52

dunia anak-anak maka guru akan menyesuaikan. Namun, tetap

mengutamakan etika dalam berbahasa dan berbicara. Kesuksesan

mengajar guru terlihat karena guru menguasai teori mendasar

bagaimana memengaruhi peserta didik, yang dalam konteks

pembelajaran adalam memengaruhi anak atau siswa di kelas.

Setelah guru mempersiapkan semuanya yang berkaitan dengan

bahan ajar, selanjutnya guru memikirkan bagaimana pembelajaran di

kelas bejalan dengan dengan baik. Dalam proses belajar mengajar,

salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah kemampuan guru

dalam menyampaikan materi. Guru dituntut untuk mengekspresikan

apa yang dipikirkannya dan menyampaikan bahan ajar sesuai dengan

karakteristik materi dan siswa. Sehingga mampu membuat siswa

menyerap dan memahami materi yang disampaikan.

“Karena saya pernah prepare dalam masuk kelas kurang, dan

mengajar hanya secara formalitas dan akhirnya efeknya ke anak-

anak sangat tidak bagus. Dan akhirnya saya disadarkan dengan

pesan guru sehat saya, beliau mengatakan “guru bukanlah

profesi menurut saya, orang yang menjadikan guru sebagai

frofesi adalah orang yang salah berfikir. Sehingga orang yang

menjadikan guru sebagai profesi, dia masuk dan keluar yaa ala

kadarnya”.12

Memotivasi siswa adalah salah satu tugas guru. Motivasi

disampaikan saat belajar mengajar sedang berlangsung ataupun di

luar kelas. Setiap guru memiliki gaya memotivasi siswanya masing-

masing, ada yang menggunakan quotes, pendekatan personal dan lain

sebagainya. Dan motivasi bagi siswa sangatlah penting, karena ini

berpengaruh terhadap minat dan semangat belajar siswa , baik di

kelas maupun di luar kelas.

“Paling sering saya sampaikan motivasi hanya di kelas 9.

Karena mereka kelas akhir, dan memang harus terus diingatkan.

Saya pernah pakai perhitungan cepat, agar mengingatkan

mereka akan UN. Dan motivasi tersirat yang pernah saya

12

Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 68: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

53

sampaikan dikelas, adalah kepada orang yang jarang masuk,

atau dapat laporan dari wali kelas karena tidak mengerjakan PR

akhirnya disuruh keluar kelas dan disitu saya berhadapan

dengan mereka dan saya berikan motivasi khusus.”13

Sebelum guru menyampaikan bahan ajar di kelas, tentunya

mempelajari dan melihat kembali materi ajar yang akan disampaikan

sangatlah penting. Hal tersebut menjadi upaya guru dalam mengingat

kembali pengetahuan tentang materi yang ingin disampaikan dan

menjadi bahan evaluasi sebelum penyampaian, sehingga apabila

terdapat kekurangan guru dapat memperbaikinya.

“Saya mengukur siapa anak yang kemampuannya paling rendah,

saya cari data mulai dari nilai dan laporan wali kelas. Nah itu

menjadi tolak ukur. Kalau anak yang nilai atau kemampuan dia

rendah nilainya mulai baik dan bagus, maka semua saya ratakan

pasti sudah baik.”14

Ketika guru menyampaikan materi, pemilihan kata yang tepat

untuk membuat siswa paham terhadap materi yang disampaikan

sangatlah penting. Hal ini dipersiapkan guru dengan cara mengulang

pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik, mencari

referensi di internet dan buku, dan guru juga memperhatikan

perkembangan informasi, hal apa yang sangat atau sedang disukai

peserta didik maka guru menyesuaikan. Karena ketika guru tidak

pandai dalam memilih kata dan kalimat yang tepat, tidak semua

siswa paham dengan kata atau kalimat yang disampaikan. Guru yang

menyenangkan adalah guru yang mampu berkomunikasi dengan

siswanya dengan baik sehingga dalam hal ini guru dituntut untuk

komunikatif dengan baik dan benar agar siswa mampu memahami

materi yang disampaikan di kelas.

13 Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018) 14

Hasil wawancara Bapak M. mamduh Nuruddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt /(Guru PAI SMP

Islam At-Taqwa 23/11/2018)

Page 69: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

54

“Pemilihan kata guru tetap menyesuaikan anak-anak, tetapi

sesuai porsinya. Wajib guru itu masuk dan tahu kebiasaan

anak-anak tapi tetap pada pemilihan kata yang baik dan benar.

Karena dengan menyampaikan memakai bahasa yang mereka

pahamilah, mereka akan paham dengan materi PAI yang

disampaikan. Karena saya pernah mencoba memakai bahasa

kaku dan tinggi yang seharusnya saya gunakan bahasa tersebut

untuk berkomunikasi dengan orang dewasa. Saya lihat anak-

anak ada yang mendengarkan ada yang sibuk sendiir, karena

tidak paham. Yang mendengarkan saya bisa lihat dari ekspresi

mereka kalau mereka berusaha mencerna

Berdasarkan hasil angket mencapai nilai 2,9 maka hasinya adalah

“baik”, siswa menilai bahwa guru memakai gaya bahasa yang

familiar didengar oleh mereka. Sehingga saat guru menyampain

materi di kelas, murid senang mendengar karena guru mengetahui

dan memilih bahasa yang sesuai dengan kondisi mereka. Guru

memakai estetika yang baik saat menyampaikan materi. Guru banyak

menguasai pembendaharaan kata, sehingga peserta didik memahami

penjelasan pembelajaran yang diajarkan oleh guru PAI. Guru kadang

menyampaikan motivasi diakhir pembelajaran, hal ini tidak dipahami

siswa bahwa bagian mana yang menjadi motivasi bagi mereka.

Karena, setiap pembelajaran guru selalu memberikan motivasi

dibagian-bagian tertentu, missal setelah membahas materi, saat

Tanya jawab, saat pembelajaran selesai, dan juga kadang diawal

pertemuan. Dari penjelasan guru di kelas, sangat terlihat guru

mempersiapkan dengan baik sebelum menyampaikan materi di kelas.

1.3 Peserta didik menyimak guru

Page 70: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

55

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Uraian pada bab-bab terdahulu, membawa peneliti pada kesimpulan sebagai

berikut :

1. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar pendidikan Agama Islam di

SMP Islam At-Taqwa Pamulang, guru menerapkan seni berbicara yaitu

public speaking. Dengan menerapkan seni berbicara tersebut, guru mampu

menggerakkan siswa agar belajar aktif dan selalu stabil pada titik fokus yang

diinginkan, sehingga peserta didik mampu menyerap dan memahami materi

yang disampaikan.

2. Perapan ilmu public speaking dalam pembelajaran pendidikan agama Islam

di SMP Islam At-Taqwa Pamulang, dipengaruhi oleh beberapa faktor

pendukung, yaitu adanya sumber belajar guru untuk mempelajari dan

memahami ilmu public speaking dan menerapkannya pada pembelajaran

PAI di kelas. Selain itu, adanya sarana belajar yang memadai. Sehingga

mampu meningkatkan semangat belajar siswa.

B. Implikasi

Sebagai suatu penelitian yang telah dilakukan maka kesimpulan yang ditarik

tentu memiliki implikasi dalam bidang pendidikan dan juga penelitian-penelitian

selanjutnya, sehubungan dengan hal tersebut maka implikasinya sebagai berikut :

Hasil penelitian mengenai kemampuan public speaking guru dalam

pembelajaran PAI menunjukkan hal yang signifikan, variabel ini memberikan

kontribusi terhadap proses pelaksanaan pembelajaran PAI, dimana kemampuan

public speaking guru mampu mempengaruhi proses pelaksanaan pembelajaran

PAI di kelas.

Kemampuan atau skill guru menjadi hal utama yang harus diperhatikan,

karena hal tersebut memiliki kontribusis besar sebagai upaya membuat peserta

Page 71: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

56

didik memahami mata pelajaran yang diajarkan di kelas. Maka upaya untuk

meningkatkan skill atau kemampuan guru juga perlu mendapatkan perhatian

khusus, dari pihak lembaga dan guru yang bersangkutan. Untuk itu perlu adanya

upaya-upaya yang harus dilakukan diantaranya sebagai berikut :

1. Menambah pengalaman dengan mengikuti kegiatan workshop atau pelatihan

public speaking di luar sekolah

2. Pihak sekolah atau lembaga sekolah mengadakan pelatihan khusus untuk

meningkatkan soft skill dan keterampilan guru

C. Saran

3. Bagi lembaga pendidikan

Hal ini dikhususkan kepada SMP Islam At-Taqwa Pamulang sebagai

lembaga formal khususnya.

a. Lembaga lebih meningkatkan personil approach (pendekatan personal)

terhadap guru dan siswa, sehingga mudah memperoleh informasi

tentang perkembangan pendidikan. Dengan demikian mampu

mengetahui masalah-masalah yang timbul, yang dapat menghambat

pelaksanaan pendidikan terutama yang berkaitan dengan kemampuan

guru menggerakkan siswa dan meningkatkan belajar siswa dalam mata

pelajaran pendidikan agama Islam.

b. Lembaga mengadakan workshop atau pelatihan yang mampu

meningkatkan kemampuan guru dalam berkreasi menyampaikan materi

sehingga guru tidak monoton

4. Bagi Guru Agama Islam

Hal ini khususnya ditujukan kepada guru pendidikan agama Islam di

SMP Islam At-Taqwa Pamulang, hendaknya.

a. Berusaha untuk terus melatih dan meningkatkan soft skill terutama

dibidang public speaking

Page 72: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

57

b. Menambah wawasan baru tentang bagaimana cara menjadi guru

yang menyenangkan bagi murid dan mampu membuat kelas efektif

Page 73: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

A.Z, Mulyana. Rahasia Menjadi Guru Hebat (Memotivasi menjadi guru luar biasa).

Surabaya: Grasindo. 2010.

Al Qurtubi, Syaikh Imam. Tafsir al-Qurthubi. Jakarta: Pusaka Azzam, 2009.

Bahri Djamarah, Syaiful. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta: PT.

Rineka Cipta. 2000.

Alwasihlah, A. Chader. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya. 2011.

Daradjat, Zakiah. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, Cet. VI. 2006.

Dunar, Hilbram. My Public Speaking. Jakarta: PT Gramedia. 2015.

Faidi, Ahmad. Tutorial Mengajar untuk Melejitkan Otak Kanan dan Otak Kiri Anak.

Jogjakarta: Diva Press. 2013.

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Pedoman

skripsi, hal.74

HM, Arifin. Kapita Selekta Pendidikan Islam dan Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

1991.

Ikram. “Meningkatkan Skill Public Speaking dengan penguasaan 3v: visual, vocal

dan verbal” artikel diakses pada 17 Agustus 2017 dari

http://www.ikram.web.id.

Jurnal Komunikasi Islam. Desember 2012. Volume 02 No.2, (Ciputat, 07 Juni 2017)

Jurnal Komunikasi penyiaran Islam. Juni 2014. Volume 02 No.1, (Ciputat, 07 Juni

2017)

Moeleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya.Cet. 27.

2010.

Muhaimin. Pemikiran dan Aktualisasi Pengembangan Pendidikan Islam. Jakarta:

Rajawali Pers. 2012.

Mulyana A.Z.. Rahasia Menjadi Guru Hebat (Memotivasi menjadi guru luar biasa).

Surabaya: Grasindo. 2010.

Page 74: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

Munir,Fathul. Mau Jadi Guru? Public Speaking Dulu. Jakarta: BBC Publisher. 2016.

Naim, Ngainun. Dasar-dasar Komunikasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

2011.

Poerwadarminta. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2006.

Pranata, David. Speak with Power. Jakarta: PT Elex Media. 2016.

Putera, Nusa. Penelitian Kualitatif: Proses dan Aplikasi. Jakarta: Penerbit Indeks.

2011.

Rusman. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada cet ke 5. 2012.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta. 2012.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT

Remaja Rosdakarya. 2014.

TRIM, Bambang. Magical Public Speaking. Yogyakarta: Media Pressindo. 2010.

Usman, Husaini dan purnomo setiady akbar. Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta :

PT. Bumi Aksara. 2009.

Wahab dkk. Kompetensi Guru Agama Terferifikasi. Semarang: Robar Bersama. 2011.

Wahyudi, Tubagus. The Secret of Public Speaking Era Konseptual. Jakarta: BBC

Publisher, 2013.

Zuhri, Saifuddin. Public Speaking. Yogyakarta: Graha Ilmu. 2010.

Page 75: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

Lampiran I

Form assesment guru PAI

Nama Guru : M. Mamduh Nururddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt

Kelas yang diajar : VII.I

NO Visual SB B C KB Keterangan

1 Ekspresi

(Senyum)

√ Guru berekspresi ceria dan

tersenyum, membuat peserta didik

senang saat belajar

2 Eye contact √ Guru tidak hanya memandang

kesatu arah, setiap peserta didik

diperhatikan

3 Berpakaian √ Guru berpakaian dan berseragam

sopan dan rapih

4 Menggunakan

WTGA

√ Guru memanfaatkan fasilitas di

kelas

5 Karakter mimik √ Mimik guru memiliki ciri khas,

selaras dengan materi yang

disampaikan

6 Gesture √ Guru menggerakan tangan dan aktif

di kelas tidak hanya duduk dan

diam di depan peserta didik

Catatan :

NO Voice SB B C KB Keterangan

1 Bunyi Dasar √ Guru menggunakan vocal talking

“bunyi seperti berbicara biasa”

2 Nada/Irama √ Guru menggunakan nada rendah

dan full

3 Artikulasi √ Suara guru jelas saat memberikan

materi di kelas

4 Karakterisasi

Suara

√ Guru memiliki karakter suara

Catatan :

Page 76: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

NO Verbal SB B C KB Keterangan

1 Pembendaharaan

kata

√ Guru memakai bahasa yang

menarik dan familiar bagi peserta

didik

2 Estetika

penyampaian

√ Guru tidak kaku saat

menyampaikan materi di kelas,

karena guru mampu

menyeimbangkan kondisi peserta

didik

3 Keselarasan

gesture

√ Guru menyampaikan materi tidak

hanya diam, guru aktif

menggerakan tangan sesuai dengan

materi yang disampaikan

4 Keselarasan

ekspresi

√ Ekspresi guru selaras dengan

materi yang disampaikan, seperti

saat guru menyampaikan materi

sholat. Guru mengangkat tangan

saat mengucap takbir “Allahu

Akbar” dan berekspresi khusyuk

layaknya orang sedang sholat

5 Apresiasi kata √ Guru mempunya pembendaharaan

kata yang sangat baik, hal ini dapat

dilihat saat guru mengajar

memakai bahasa yang formal,

familiar, dan tidak kaku bagi

peserta didik

Catatan :

Page 77: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

12

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk memberikan

kritik dan saran mengenai pelajaran

yang telah dipelajari

13

Sebelum memberikan materi, guru

memberikan motivasi terlebih dahulu

(seperti cerita, permainan, dsb)

Page 78: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

Lampiran II

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA GURU

Nama Guru : M. Mamduh Nururddin, S.S.I., M.Pd., MCHC., MCHt

Kelas yang diajar : VII

Mata Pelajaran :PAI

1. Apakah guru menggunakan visual aids ( wtga / slide / poster dsb)?

2. Apakah menurut guru menggunakan pakaian yang rapih berpengaruh dalam

proses belajar mengajar?

3. Apakah menurut guru senyuman dapat mempengaruhi peserta didik dalam

proses belajar mengajar?

4. Adakah langkah khusus guru dalam memulai dan mengakhiri proses belajar

mengajar di kelas?

5. Adakah kesulitan yang guru temui saat tidak menggunakan visual aids dalam

proses belajar mengajar?

6. Apakah dalam proses belajar mengajar, gerak tubuh di sesuaikan dengan

materi pelajaran yg disampaikan?

7. Apakah guru menggunakan vocal yang berbeda dalam menyampaikan mata

pelajaran PAI di kelas?

8. Metode apa sajakah yang guru pakai dalam menyampaikan materi ?

9. Bagaimanakah cara guru menarik perhatian siswa ketika siswa sudah mulai

tidak focus terhadap materi yang disampaikan?

10. Pernahkah siswa mengeluh dengan suara guru saat menyampaikan materi PAI

di kelas?

11. Bagaimana guru mempersiapkan materi pembelajaran sebelum proses belajar

mengajar berlangsung?

12. Apa upaya yang dilakukan guru dalam memahami materi yang akan

disampaikan kepada peserta didik?

13. Apakah pemilihan kata yang baik dan benar dalam menyampaikan materi itu

penting? Mengapa?

14. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan motivasi dan minat belajar PAI

siswa?

15. Apakah guru memberikan motivasi terlebih dahulu saat memulai atau

mengakhiri proses belajar mengajar (seperti cerita, permainan, dsb)?

Page 79: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

Lampiran III

Dokumentasi Observasi

Page 80: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

Lampiran IV

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMP Islam At-Taqwa PamulangSERANG

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Kelas/ Semester : IX/1

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (9 JP)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Menghargai dan menghayati prilaku jujur,

disiplin, bertanggung jawab, peduli (toleransi,

gotong royong), santun, percaya diri dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan

sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan

keberadaannya

KI 3 : Memahami pengetahua (faktual, komdeptual,

dan procedural) berdarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengtahuan, teknologi, seni,

budaya terkait fenomena dan kejadian tampak

mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar,

dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari

di sekolah dan sumber lain yang sama dalam

sudut pandang/teori.

A. Kompetensi Dasar

1.1. Menghayati Al-Quran sebagai implementasi dari pemahaman

rukun iman.

2.4. Menghargai sikap optimis, ikhtiar, dan tawakal sebagai

implementasi dari pemahaman Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S.

An-Najm (53): 39-42; Q.S. Ali Imran (3): 159 dan hadits

terkait.

Page 81: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

3.2. Memahami Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm (53):39-

42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159 tentang optimis, ikhtiar, dan

tawakal serta hadits terkait.

4.1.1. Membaca Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm (53): 39-42,

dan Q.S. Ali Imran (3): 159 sesuai dengan kaedah tajwid dan

makhrajul huruf.

4.1.2. Menunjukkan hafalan Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm

(53): 39-42, dan Q.S. Ali Imran (3): 159

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Peserta didik mampu membaca ayat al-Qur’ān tentang optimis,

ikhtiar dan tawakal

2. Peserta didik mampu memahami bacaan qalqalah dan

menerapkannya

3. Peserta didik mampu menghafal ayat al-Qur’ān tentang optimis,

ikhtiar dan tawakal

4. Peserta didik mampu mengartikan tiap kata (mufradat) ayat al-

Qur’ān tentang optimis, ikhtiar dan tawakal

5. Peserta didik mampu menterjemahkan ayat al-Qur’ān tentang

optimis, ikhtiar dan tawakal

6. Peserta didik mampu memahami kandungan ayat tentang optimis,

ikhtiar dan tawakal

7. Peserta didik mampu mengamalkan dan membiasakan akhlak

mulia optimis, ikhtiar dan tawakal

C. Materi Pembelajaran

Q.S. Az- Zumar (39): 53; Q.S. An- Najm (53):39-42; dan Q.S.

Ali Imran (3): 159 tentang optimis, ikhtiar, dan tawakal serta hadits

terkait

Page 82: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

D. Kegiatan Pembelajaran

1. Pertemuan Pertama (3 JP)

a. Kegiatan Pendahuluan

1) Membuka pembelajaran dengan dengan salam dan berdo’a

bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan

penuh khidmat;

2) Membaca surat pendek dalam Juz 30 bersama-sama.

3) Memberikan motivasi tentang pentingnya membaca al

Qur’an dengan benar (Menceritakan kisah tentang si Fulan

cara membaca al Quran)

4) Memberikan appersepsi tentang pentingnya menuntut

ilmu/cinta ilmu pengetahuan.

5) Memberi Informasi tentang KI / KD dan Indikator

Pencapaian Kompetensi.

b. Kegiatan Inti

1) Mengamati

a) Mengamati gambar atau tayangan yang terkait dengan

semangat membaca dan mengkaji Al Qur’an.

b) Menyimak dan membaca Q.S. Az- Zumar (39): 53; Q.S.

An-Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159 serta

hadits tentang tentang optimis, ikhtiar, dan tawakal.

c) Menyimak penjelasan tentang Hukum bacaan qalqalah.

2) Menanya

a) Mengajukan pertanyaan tentang pentingnya belajar Al

Qur’an, apa manfaat belajar ilmu tajwid, atau pertanyaan

lain yang relevan.

b) Mengajukan pertanyaan mengenai hukum bacaan

qalqalah.

Page 83: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

3) Mengumpulkan informasi/mencoba

a) Secara berkelompok mencari dan mengumpulkan lafadz

yang mengandung bacaan qalqalah.

b) Diskusi menyusun arti perkata Q.S. Az-Zumar (39): 53;

Q.S. An- Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159

menjadi terjemah secara utuh.

c) Secara berpasangan menghafalkan Q.S. Az-Zumar (39):

53; Q.S. An- Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3):

159.

4) Menalar/mengasosiasi

a) Melakukan koreksi secara berkelompok terhadap hasil

pengumpulan lafadz yang mengandung bacaan qalqalah.

b) Menganalisis, mengoreksi, dan memperbaiki hasil

penerjemahan Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An- Najm

(53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159.

c) Mengidentifikasi dan menganalisis lafaz yang

mengandung bacaan qalqalah dalam Q.S. Az-Zumar

(39): 53; Q.S. An-Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran

(3): 159.

5) Mengomunikasikan

a) Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Az-Zumar (39): 53;

Q.S. An-Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159.

b) Menyajikan paparan hasil pencarian hukum bacaan

qalqalah dalam Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm

(53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3): 159.

c) Menunjukkan / memaparkan hasil diskusi kandungan

Q.S. Az-Zumar (39): 53; Q.S. An-Najm (53):39-42; dan

Q.S. Ali Imran (3): 159.

Page 84: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

d) Menanggapi paparan kandungan Q.S. Az-Zumar (39):

53; Q.S. An- Najm (53):39-42; dan Q.S. Ali Imran (3):

159.

e) Menyusun kesimpulan kandungan ayat dengan

bimbingan guru.

c. Penutup

1) Melaksanakan refleksi dengan mengajukan pertanyaan atau

tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah

dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan

langkah selanjutnya.

2) Melakukan penguatan materi pelajaran hari ini.

3) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dengan memberikan

tugas mandiri untuk penilaian portofolio.

4) Menyampaikan inti kegiatan untuk pembelajaran pada per-

temuan berikutnya.

E. Penilaian, Remedial dan Pengayaan Penilaian

a. Teknik Penilaian:

1) Aspek sikap spritual: Penilaian diri observasi, penilaian diri,

penilaian antar teman, Jurnal

2) Aspek Pengetahuan: Tes Tertulis : Multiple Choice dan

Essay

3) Aspek Keterampilan: proyek, dan portofolio

b. Instrumen penilaian dan pedoman perskoran

1) Aspek sikap Spritual (terlampir)

2) Aspek sikap sosial (terlampir)

3) Aspek Ketrampilan ( terlampir)

4) Aspek Pengetahuan (terlampir)

5)

Page 85: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

B. MEDIA/ALAT, BAHAN DAN SUMBER PEMBELAJARAN

1. Media/alat

a. Video Pembelajaran

b. CD Pembelajaran Tajwid Interaktif

c. Komputer

d. LCD Projector

2. Bahan

Kartu berpasangan (matching card) lafadz dan artinya

3. Sumber belajar

a. Al-Qur’an dan Terjemahnya Departemen Agama RI Tahun 2006

b. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Pendidikan Agama Islam dan Budi

Pekerti SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

c. Mustahdi dan Sumiyati. 2013. Buku Guru Pendidikan Agama Islam

dan Budi Pekerti SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan.

d. Muhammad Ahsan dkk. 2013. Pendidikan Islam dan Budi Pekerti

SMP/MTs kelas IX. Jakarta: ESIS Erlangga.

Tangsel , 23 November 2018

Mengetahui; Guru Mata Pelajaran

Kepala Sekolah, PAI dan Budi Pekerti,

H. Budi Waluyo, S.Pd. Amir Mahmud, M.Pd.I

Page 86: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan

Lampiran V

DAFTAR PERTANYAAN ANGKET SISWA

Nama Siswa :

Kelas :

Variable persepsi siswa tentang variasi mengajar guru. Berilah tanda (X) pada

pilihan yang anda inginkan.

No.

Item Pernyataan Selalu Sering Kadang

Tidak

pernah

1 Guru berpenampilan baik dan

menarik saat mengajar di kelas

2

Pandangan mata guru tertuju ke

semua siswa, ketika menjelaskan

materi di kelas

3

Gerak tubuh disesuaikan dengan

materi pelajaran, ketika menjelaskan

materi di kelas

4

Guru menggunakan powerpoint /

Papan Tulis / Poster dan sebagainya

yang berkaitan dengan materi yang

dipelajari di kelas

5 Guru menjelaskan materi, sesuai

dengan mimik wajah

6

Guru menjelaskan materi sambil

berjalan dan berkeliling di dekat

siswa

7 Suara guru sangat jelas terdengar,

ketika menjelaskan materi di kelas

8

Guru dapat memberikan nada suara

yang berbeda-beda, ketika

menjelaskan materi pelajaran

9

Ketika siswa mulai ribut, guru

mampu membuat suasana focus

kembali

10 Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

11

Siswa memahami penjelasan guru

terkait materi yang disampaikan dan

materi yang disampaikan oleh guru

mudah dipahami

Page 87: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 88: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 89: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 90: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 91: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan
Page 92: JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/45272/1/MARYAM MEIRIZA.pdfSkripsi ini diajukan kpada Jurusan Pendidikan