jurnal tht

16
Diagnosis dan Pengobatan pada Faringitis Akut Diagnosis Virus merupakan penyebab utama dari faringitis akut. Usap tenggorok TIDAK perlu dilakukan bila dicurigai adanya tanda- tanda infeksi virus : rhinorrhea, batuk, suara serak, dan conjungtivitis. Faringitis grup A Strep. jarang terjadi pada anak-anak <3 tahun. Usap tenggorokan harus dilakukan untuk mendiagnosa faringitis grup A Strep. Gejala klasik faringitis Grup A Strep: - Faring atau eksudat tonsil - Bengkak pada nodus serviks anterior - Riwayat demam lebih dari 38 0 C - Tanpa Batuk Kemungkinan 44% tidak terjadi faringitis grup A Strep. Tes rapid strep (deteksi antigen) kurang sensitif, kurang adanya bukti klinis dan TIDAK dianjurkan. Antibodi tes (ASOT) tidak adanya hasil langsung dalam diagnosis atau pengobatan faringitis akut Grup A Strep. Kultur tenggorok Ulang (pasca perawatan)tidak rutin dianjurkan. Pengobatan Faringitis viral 1

Upload: ndarumas-lina

Post on 22-Jan-2016

70 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Tht

Diagnosis dan Pengobatan pada Faringitis Akut

Diagnosis

Virus merupakan penyebab utama dari faringitis akut. Usap tenggorok TIDAK perlu

dilakukan bila dicurigai adanya tanda-tanda infeksi virus : rhinorrhea, batuk, suara serak,

dan conjungtivitis.

Faringitis grup A Strep. jarang terjadi pada anak-anak <3 tahun.

Usap tenggorokan harus dilakukan untuk mendiagnosa faringitis grup A Strep.

Gejala klasik faringitis Grup A Strep:

- Faring atau eksudat tonsil

- Bengkak pada nodus serviks anterior

- Riwayat demam lebih dari 380 C

- Tanpa Batuk

Kemungkinan 44% tidak terjadi faringitis grup A Strep.

Tes rapid strep (deteksi antigen) kurang sensitif, kurang adanya bukti klinis dan TIDAK

dianjurkan.

Antibodi tes (ASOT) tidak adanya hasil langsung dalam diagnosis atau pengobatan

faringitis akut Grup A Strep.

Kultur tenggorok Ulang (pasca perawatan)tidak rutin dianjurkan.

Pengobatan

Faringitis viral

Antibiotik TIDAK ditujukkan.

Pengobatan symptomatik dengan mengatasi nyeri seperti acetaminophen oral atau

ibuprofen dapat membantu.

Antiseptik / antibakteri,semprotan dan obat kumur tidak dianjurkan karena dapat

menyebabkan resistensi.

1

Page 2: Jurnal Tht

Faringitis grup A Strep

Pengobatan dihentikan sampai kultur dapat menegakkan diagnosis.

Terapi antibiotik tidak dianjurkan tetapi beberapa penelitian mengatakan bahwa dalam

beberapa keadaan (kurangnya folllow up pasien; kurangnya sarana laboratorium ) pasien

dengan 4 gejala klasik faringitis Strep grup A dapat diberikan antibiotik (lihat di atas).

Pemberian antibiotik memperhatikan:

1) keparahan gejala

2) lamanya gejala dalam 1 hari

3) risiko penularan (setelah 24 jam terapi)

4) kemungkinan komplikasi dan demam reumatik

Antibiotik diberikan selama 10 hari untuk mencegah demam rematik akut.

Pemberian antibiotik yang efektif yaitu 10 hari (termasuk sefalosporin dan Macrolides

baru).

Faringitis Strep grup A harus diterapi dengan penisilin kecuali dikontraindikasikan.

Penisilin

A nak-anak

Penisilin VK * 40mg/kg/day PO bid 10 hari

* Gunakan tablet bila memungkinkan untuk menghindari masalah dengan rasa obat

Dewasa

Penisilin VK 300mg PO tid selama 10 hari

atau

Penisilin VK 600mg PO bid selama 10 hari

2

Page 3: Jurnal Tht

Alternatif u n t u k pasien alergi Penisilin

Eritromisin oral atau clindamisin untuk pasien yang alergi penisilin.

Anak-anak Dewasa

Clindamycin 20mg/kg/

PO tid for 10

days

40mg/kg/day

PO tid for 10

days

Erythromycin 300mg PO tid

for 10 days

250mg PO qid

or

333mg PO tid

for 10 days

Antibiotik yg tidak direkomendasikan pada faringitis:

TMP / SMX

kuinolon

Cephalosporins

menurut beberapa penelitian, karena cepatnya muncul resistensi bakteri pada flora normal

menjadi patogen, sehingga antibiotik spektrum luas ini TIDAK digunakan dalam

pengobatan faringitis Grup A Strep.

Pengobatan yang tidak berespon

Jika stelah 72 jam terapi, pasien tetap dengan gejala yang sama maka harus diperhatikan

faktor-faktor seperti:

o komplikasi akut faringitis strep grup A(misalnya peritonsillar abses)

o Adanya infeksi virus yg menyertai

o kepatuhan obat.

3

Page 4: Jurnal Tht

Pengelolaan Relaps

Meskipun kerentanan universal Grup A Strep untuk penisilin, terapi penisilin mungkin

gagal karena anaerob produksi betalactamase.

pasien yang masih mengalami gejala akut 2- 7 hari setelah terapi selesai, kultur

tenggorokan ulang harus dilakukan.

Jika kultur positif untuk Grup A Strep, pertimbangkan pemberian

beta-lactam/betalactamase amoksisilin-klavulanat, atau antibiotik non-beta laktam

seperti klindamisin atau eritromisin (jika tidak berikan sebagai terapi line pertama).

Kambuh atau sakit berulang

Children

Clindamycin 20mg/kg/d PO tid

Duration

10 days

Amoxicillin-clavulanate 40 mg/kg/day PO

tid

10 days

Erythromycin 40mg/kg/day PO tid 10 days

Penicllin VK 40mg/kg/day PO bid 10 days

Adults

Clindamycin 300mg PO tid

10 days

Amoxicillin-clavulanate 875 mg PO bid or

500 mg PO tid

10 days

Erythromycin 250mg PO qid or 333mg PO

tid

10 days

Penicillin VK 600mg PO bid or 300mg PO

tid

10 days

4

Page 5: Jurnal Tht

Pengelolaan g ejala yang berulang

• Jika terdapat 3 atau lebih gejala faringitis grup A Strep dalam jangka waktu satu tahun :

transmisi dalam keluarga, di mana anggota keluarga mungkin merupakan asimtomatik

carier grup A Strep.

Melakukan swab tenggorokan pada pasien dan seluruh anggota keluarga dengan status

carrier. (lihat halaman berikutnya).

Pembawa

Carier Streptococcus tampaknya beresiko kecil menjadi demam rematik. Secara umum, kronis

carier dianggap tidak penting dalam penularan Grup A Strep kepada individu yang tinggal dan

bekerja di sekitar mereka. Hingga 20% dari populasi dapat membawa Grup A Strep tanpa gejala.

Penularan pada remaja akhir dan orang dewasa yang jauh lebih rendah pada 2,4-3,7%. Individu

ini TIDAK perlu diidentifikasi atau diperlakukan kecuali berisiko tinggi:

o Riwayat keluarga demam rematik

o Wabah demam rematik

o Faringitis dalam komunitas tertutup

o Transmisi ulang dalam keluarga

o Beberapa (≥ 3/year) kultur menunjukkan gejala faringitis

5

Page 6: Jurnal Tht

Pemberantasan Negara Carrier pada pasien RISIKO TINGGI

Children

Clindamycin 20mg/kg/d PO tid

Duration

10 days

Amoxicillin-clavulanate 40mg/kg/day

PO tid

10 days

[Penicillin VK 40mg/kg/d PO bid or tid

+

Rifampin 10mg/kg PO bid

(max 300mg/dose)]

10 days

4 days

Adults

Clindamycin 300mg PO tid 10 days

Amoxicillin-clavulanate 875mg PO

bid or 500mg PO t

10 days

[Penicillin VK 300 mg PO tid or

600mg PO bid

+

Rifampin 300mg PO bid]

10 days

4 days

P encegahan

Cuci Tangan

Hindari penggunaan barang-barang bersamaan seperti peralatan, botol minuman,

dan sikat gigi.

6

Page 7: Jurnal Tht

MASALAH

o Faringitis harus dibedakan dari etiologinya dan TIDAK harus ditangani dengan terapi

antibiotik.

o Penggunaan antibiotik berlebihan pada infeksi virus dapat menyebabkan resistensi

o Streptokokus grup A ß-hemolitik (Grup A Strep)adalah bakteri patogen penyebab

faringitis.

o Tujuan terapi antibiotik untuk mencegah terjadinya demam rematik akut

o Dianjurkan melakukan kultur tenggorok sebelum pengobatan penyakit

o Grup A Strep di seluruh dunia rentan terhadap penisilin

o Diagnosis faringitis streptokokus tidak dapat ditegakkan tanpa dilakukan kultur

tenggorokan.

LATAR BELAKANG

Pengantar

Perawatan primer dalam menghadapi orang dewasa dan anak-anak yang sakit tenggorokan baik

sebagai kumpulan gejala atau sebagai gejala terisolasi. Etiologi agen yang terlibat dalam

faringitis yang paling sering adalah virus (Termasuk virus yang menyebabkan mononukleosis).

Faringitis Grup A Strep adalah bakteri patogen yang paling sering ditemui. Penyebab bakteri

lainnya termasuk beta-hemolitik streptokokus (kelompok C dan G), Neisseria gonorrhoeae dan

Arcanobacterium haemolyticum. Peran Chlamydia pneumoniae dan Mycoplasma pneumoniae

mungkin ada tetapi tidak dibuktikan. Makna klinis dan pengobatan Grup C dan G strep masih

kontroversi. Menurut laporan dari laboratorium mikrobiologi, organisme ini juga bervariasi.

Keputusan untuk mengobati harus berdasarkan pada tingkat keparahan dari keadaan klinis.

Epidemiologi

Faringitis Grup A Strep umumnya merupakan penyakit anak-anak, dengan 50 persen pasien dari

5 tahun sampai kelompok usia tua 15 tahun. Puncak kejadian adalah beberapa tahun saat pertama

sekolah. Ini adalah bakteri pathogen yang paling umum ditemui pada pasien setelah usia 3 tahun.

7

Page 8: Jurnal Tht

Grup A Strep terjadi paling sering pada musim gugur, musim dingin dan musim semi dan hampir

selalu diperoleh dengan kontak langsung melalui sekret hidung.

DIAGNOSA

Pemeriksaan klinis

Studi Ulang telah menunjukkan bahwa tidak mungkin untuk membedakan antara Grup A Strep

dan virus faringitis dengan sensitivitas dan spesifisitas berdasarkan riwayat dan temuan klinis.

Tanda-tanda klinis dan gejala tidak spesifik. Diagnosis harus dilakukan berdasarkan biakan

tenggorokan.

Adanya gejala khas beberapa Infeksi virus akut seharusnya tidak menghalangi dokter untuk

serius mempertimbangkan faringitis akut Grup A Strep. Ketika pasien menunjukkan tanda-tanda

faringitis virus, termasuk rinorea, batuk, suara serak, dan konjungtivitis, klinisi yang melakukan

uji diagnostik untuk Grup A Strep kemungkinan semakin lebih besar untuk mengidentifikasi

faring kronis pembawa Grup A Strep dari pasien yang sebenarnya faringitis grup A. Strep.

Perkiraan ketentuan klinis telah diusulkan sebagai cara untuk meningkatkan ketepatan diagnosis

klinis. Sebuah sistem skor yang dibuat oleh McIsaac et al yang menggunakan usia dan empat

gejala klinis (tonsil bengkak atau terdapat eksudat, bengkak kelenjar serviks anterior, riwayat

demam lebih besar dari 380C dan tidak disertai batuk) telah digunakan untuk menilai

kemungkinan faringitis Grup A Strep. McIsaac menyarankan bahwa jika seorang pasien

menunjukkan hanya satu dari empat gejala, kultur tenggorokan dan antibiotik tidak

diindikasikan. Semua pasien lainnya harus menjalani kultur tenggorokan dan menunggu hasil

sebelum memulai antibiotik terapi. Hasil-Nya menunjukkan bahwa jika pasien memiliki semua

empat gejala, 44% tidak akan memiliki faringitis Grup A Strep.

Kultur tenggorokan

Diagnostik standar untuk faringitis Grup A Strep adalah kultur tenggorokan. Teknik yang tepat

termasuk sampel amandel dan pilar peritonsillar, air liur dan mukosa bukal seringkali

menghasilkan hasil negatif. Kultur tenggorokan adalah 90 sampai 95% sensitif. Artinya, tingkat

5 sampai 10% negatif palsu saat dibandingkan pada spesimen serial. Sehingga minimal

8

Page 9: Jurnal Tht

memerlukan reculture pada hasil negatif untuk menduga pasien yang tidak diobati bergejala pada

kunjungan ulang.

Uji Antigen cepat

Banyak tes deteksi Grup A antigen strep yang tersedia. Sebagian besar tes memiliki tingkat

spesifisitas tinggi tetapi dalam praktek klinis sensivitiasnya rendah. Sebuah tes negatif tidak

mengesampingkan adanya faringitis Grup A Strep, oleh karena itu, biakan tenggorokan harus

diperoleh. Karena rendahnya sensitivitas dan karena antibiotik pengobatan Grup A Strep

faringitis dapat ditunda tanpa akibat, Tes antigen cepat saat ini tidak dianjurkan.

PENGOBATAN

Pasien dengan faringitis Grup A Strep yang terinfeksi selama 2-5 hari sebelum bergejala, selama

sakit akut, selama 1 minggu jika tidak diobati.

Jadwal P engobatan

Pemilihan rejimen untuk pengobatan radang Faringitis Grup A, dokter harus mempertimbangkan

berbagai faktor, termasuk keberhasilan bakteriologis dan klinis, kemudahan kepatuhan terhadap

rejimen yang direkomendasikan, aktivitas spektrum agen yang dipilih, efek samping, dan biaya.

Tidak ada regimen tunggal memberantas 100% Grup A Strep. dari pasien yang dirawat.

K eterlambatan P engobatan

Banyak pasien faringitis akut yang diresepkan antibiotik sebelum hasil kultur tenggorokan

tersedia. Karena sampai dengan 85% dari pasien tidak memiliki Grup A Strep faringitis dan

dengan demikian tidak merespon pengobatan antibiotik, sejumlah besar pasien menerima

antibiotik yang tidak perlu. menunda pengobatan antibiotik, sambil menunggu hasil dari biakan

tenggorokan, selama 48 sampai 72 jam mungkin mempunyai keuntungan penting: (i) secara

signifikan akan meminimalkan jumlah pasien dirawat yang tidak memerlukan sebelum hasil

kultur tenggorokan tersedia, (ii) mungkin dikaitkan dengan tingkat menurunnya reinfeksi. Dalam

dua penelitian kecil, anak yang menerima perawatan segera lebih dari 2 kali lebih mungkin

9

Page 10: Jurnal Tht

mengalami reinfeksi pada Grup A Strep dalam waktu 4 bulan daripada anak-anak yang

menerima pengobatan tertunda, (iii) tidak meningkatkan risiko demam rematik. Dalam satu

Penelitian, keterlambatan dalam pengobatan hingga 9 hari tidak meningkatkan kejadian demam

rematik.

P enisilin

Penisilin adalah agen antimikroba pilihan untuk pengobatan faringitis Grup A Strep., kecuali

individu dengan riwayat alergi penisilin. Penisilin memiliki aktivitas spektrum sempit dan

terbukti keberhasilannya. Resistensi dari Grup A Strep untuk penisilin belum didokumentasikan.

Banyak uji klinis terbaru digunakan perbandingan dosis penisilin V dari 40 mg/kg per hari

(maksimum 750 mg/hari) diberikan dua sampai tiga kali sehari. Umumnya, 250 mg 2

atau 3 kali sehari dianjurkan untuk kebanyakan anak-anak. Sedikit informasi yang tersedia

tentang perbandingan dosis pada dewasa. Penisilin V lebih disukai dari penisilin G karena lebih

tahan terhadap asam lambung. Meskipun penisilin, ampisilin, dan amoksisilin, spektrum luas

yang sering digunakan untuk pengobatan Grup A Strep faringitis, mereka tidak perlu

menyediakan aktivitas spektrum luas dibandingkan dengan penisilin.

M akrolid

Eritromisin oral dianggap sebagai alternatif pertama terhadap penisilin V untuk pengobatan

faringitis Grup A Strep. pada pasien alergi terhadap penisilin. Macrolide resistensi terhadap Grup

A Strep rendah tetapi meningkatkan. Persiapan Eritromisin lebih baik ditoleransi dan lebih baik

diserap ketika diberikan dengan makanan daripada perut kosong. Mual, kram dan diare efek

samping yang umum dari eritromisin. macrolides baru tidak menawarkan keuntungan

mikrobiologis, lebih mahal, tapi mungkin lebih baik ditolerir.

K lindamisin

Penelitian telah menunjukkan klindamisin efektif untuk pengobatan Grup A faringitis Strep.

Namun resistensi klindamisin, sementara rendah, meningkat. Sekarang sangat berguna dalam

alergi penisilin, pasien yang intoleran eritromisin.

Kepatuhan

Dosis interval, lamanya pengobatan, efek samping, dapat mempengaruhi kepatuhan dan hasil

10

Page 11: Jurnal Tht

klinisnya. Faktor faktor ini sangat penting dalam pengobatan anak-anak, di antaranya non-

kepatuhan menjadi masalah medis yang signifikan.

Respon untuk Pengobatan

Respon klinis anak-anak dengan faringitis Grup A Strep terhadap pengobatan antimikroba yang

tepat biasanya terlihat dalam waktu 24-48 jam. Demam tinggi dan gejala parah melampaui

periode ini menunjukkan diperlukannya penilaian ulang dan memberi kesan pengembangan

komplikasi supuratif atau penyakit lain yang mendasarinya. Kegagalan antibiotik juga

merupakan kemungkinan.

Folow -Up

Sebagian besar pasien pada Grup A faringitis Strep secara klinis merespon terhadap terapi

antimikroba, dan Grup A Strep yang dibasmi dari faring. Tindak lanjut rutin dan/atau pasca

perawatan 2 sampai 7 hari setelah selesai terapi kultur tenggorokan tidak diperlukan.

SARAN UNTUK PASIEN

Menuju program praktek yang Optimal untuk mendukung hak pasien dalam membuat keputusan

tentang pilihannya dalam perawatan kesehatan. Pendidikan pasien adalah penting dalam

pemahaman bahwa dalam banyak kasus, faringitis disebabkan oleh virus daripada bakteri.

Pendidikan juga penting dalam keputusan pengobatan faringitis Grup A Strep. Hal ini penting

bahwa pasien mengakui bahwa keberhasilan bergantung terapi antimikroba pada rekomendasi

kepatuhan pengobatan, dan kesempatan kegagalan pengobatan dan resistensi antibiotik

meningkat pada kepatuhan yang kurang.

11