jurnal preparasi sampel
TRANSCRIPT
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 1/11
PREPARASI SAMPEL DARAH DAN URINE
Oleh:
1. Ayu Savitri Siskayani P07134011004
2. Luh Pt Risca Dana Paramitha P07134011012
3. Putu Aditama Dewantara P07134011020
4. Putu Mayasari P07134011030
5. Nyoman Yoga Arimbawa P07134011038
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
2013
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 2/11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Untuk dapat melakukan preparasi sampel darah dan sampel urine.
1.1.2 Tujuan Khusus
a. Untuk dapat memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau zat-zat
yang tidak diinginkan (selain analit) dari sampel darah dan urin.
b. Untuk dapat memperoleh plasma darah, serum darah, sel darah merah,
untuk memperoleh whole blood dari sampel darah.
c. Untuk dapat melakukan penanganan terhadap sampel urine.
1.2 Latar Belakang
Secara umum tugas analisis toksikolog forensik (klinik dalam melakukan
analisis dapat dikelompokkan ke dalam tiga tahap yaitu: 1) penyiapan sampel
“ sampel preparation”, 2) analisis meliputi uji penapisan “ screening test ” atau
dikenal juga dengan ” general uknown test ” dan uji konfirmasi yang meliputi uji
identifikasi dan kuantifikasi, 3) langkah terakhir adalah interpretasi temuan
analisis dan penulisan hasil laporan analisis.
Untuk mendapatkan validitas data pengujian yang dapat dipercaya sesuai
tujuan yang diharapkan, maka bukan hanya dibutuhkan peralatan dan personel
pengambilan sampel, tetapi juga prosedur dan teknik pengambilan sampel.
Pengambilan sampel harus memenuhi kesesuaian terhadap standar baku yang
telah diakui baik secara internasional maupun nasional, seperti standar EPA,
WHO, maupun SNI, jika tidak akan mengakibatkan langkah-langkah selanjutnya
seperti pengawetan, transportasi, penyimpanan, pengujian dan yang terutama
preparasi sampel di laboratorium akan sia-sia serta membuang waktu dan biaya.
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 3/11
Preparasi sampel sendiri merupakan bagian dari proses analisis yang sangat
penting. Karena teknik preparasi sampel adalah proses yang harus dilakukan
untuk menyiapkan sampel sehingga siap untuk dianalisis menggunakan
instrumentasi yang sesuai. Secara umum proses analisis minimal mempunyai 5
langkah, yaitu sampling (pengambilan sampel), preservasi sampel (penyimpanan
sampel), preparasi sampel (penyiapan sampel), analisis (pengukuran), interpretasi
data (analisis data), dan pembuatan laporan analisis. Kesalahan pada salah satu
tahap pada proses analisis akan menyebabkan terjadinya kesalahan hasil analisis.
Akibatnya akan dihasilkan data hasil analisis yang tidak valid. Teknik preparasi
sampel dilakukan dengan tujuan khusus untuk memisahkan analit dari matriks
sampel yang sangat komplek, memekatkan analit sehingga diperoleh analit
dengan konsentrasi yang lebih tinggi dari semula, dan mengubah analit menjadi
senyawa lain yang dapat dianalisis dengan instrumentasi yang tersedia.
Teknik preparasi jenis sampel klinik seperti darah dan urine juga harus
dilakukan dengan benar. Tidak tepat dalam preparasi sampel, hasil analisis kimia
yang diperoleh tidak dapat menggambarkan kapasitas bahan yang dianalisis.
Didalam proses preparasi sampel darah dan urine ini bertujuan untuk memisahkan
atau menyingkirkan pengotor atau zat-zat yang tidak diinginkan (selain analit)
dari sampel darah dan urine, misalnya plasma, serum, eritrosit dan whole blood
dari sampel darah serta larutan supernatan ataupun hasil sedimentasi dari sampel
urine. Oleh karena pentingnya preparasi sampel didalam proses analisis kimia
yang sangat menentukan hasil pemeriksaan laboratorium, kemampuan serta
pengetahuan seorang analis kesehatan didalam prosedur preparasi sampel,
khususnya sampel darah & urine tersebut mutlak harus dikuasai.
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 4/11
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Preparasi Sampel
Preparasi sampel adalah proses penyiapan sampel sebelum dilakukan analisi
yang bertujuan untuk memisahkan atau menyingkirkan pengotor atau zat yang
tidak diinginkan (selain analit) sehingga didapat hasil yang valid (Flanagan, et
al., 2007).
Preparasi sampel merupakan hal paling penting dalam suatu analisis klinik
karena membutuhkan waktu paling lama diantara langkah yang lain. Lebih jauh
lagi tidak jarang banyak kesalahan terjadi dalam proses preparasi sampel.
Preparasi sampel yang salah dapat menyebabkan kesalahan dalam interpretasi
data klinik yang diperoleh. Maka dari itu setiap langkah dalam preparasi urin
harus benar-benar diperhatikan. Sampel yang digunakan dalam analisis klinik
dapat berasal dari darah maupun urin. Untuk darah dapat dipilih whole blood,
serum, ataupun plasma, tergantung dari data yang diinginkan (Rai et al .,2005).
2.2. Darah
Darah adalah cairan berwarna merah yang terdapat di dalam pembuluh darah.
Warna merah tersebut tidak selalu tetap, tetapi berubah-ubah karena pengaruh zat
kandungannya, terutama kadar oksigen dan karbondioksida. Volume darah pada
manusia adalah 8% berat badannya. Darah manusia terdiri dari dua komponen
utama, yaitu sel-sel darah dan plasma darah (cairan darah)
( Tjitrosoepomo,dkk, 1980).
Sampel darah biasanya digunakan serum atau plasma, meskipun sebenarnya
tidak ada perbedaan yang signifikan pada interpretasi data klinik dalam
penggunaan serum maupun plasma. Di dalam darah, serum adalah komponen
yang bukan berupa sel darah, juga bukan faktor koagulasi, serum adalah plasma
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 5/11
darah tanpa fibrinogen. Serum terdiri dari semua protein (yang tidak digunakan
untuk pembekuan darah) termasuk cairan elektrolit, antibodi, antigen, hormon,
dan semua substansi exogenous (Anonim, 2009). Serum sering digunakan dalam
analisis kimia, sedangkan plasma biasa digunakan untuk analisis amonia, studi
koagulasi, dan analisis beberapa trace elements (Richterich dan Colombo,1981).
Plasma darah merupakan bagian cair darah. Cairan ini didapat dengan
membuat darah tidak beku dan sel darah tersentrifugasi. Plasma terdiri dari 90%
air, 7-8% protein, dan di dalam plasma terkandung pula beberapa komponen lain
seperti garam-garam, karbohidrat, lipid, dan asam amino (Anonim, 2009).
Sampel plasma sering digunakan sebagai ganti serum bila proses penjendalan
dirasa lama, namun penggunaan sampel plasma memiliki kelemahan yaitu bila
terjadi interaksi antara antikoagulan dengan analit yang akan diperiksa atau
reagen pada proses analisis (Richterich dan Colombo,1981)
Sel darah merah (eritrosit) juga dapat digunakan sebagai bahan analisis.
Eritrosit berupa cakram kecil bikonkaf, cekung pada kedua sisinya, sehingga
dilihat dari samping nampak seperti dua buah bulan sabit yang saling bertolak
belakang. Dalam setiap millimeter kubik darah terdapat 5.000.000 sel darah.
Dalam analisis toksikologi, sel darah merah digunakan sebagai specimen dalam
kasus keracunan carbon monoxide, cyanide dan bahan volatile organic, logam
berat, beberapa obat seperti chlortalidone, dan acetazolamide, karena zat tersebut
banyak berikatan dengan sel darah merah (Karch, 1997).
2.3. Urine
Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh
ginjal yang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi.
Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah
yang disaring oleh ginjal dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun,
ada juga beberapa spesies yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 6/11
olfaktori. Urin disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung
kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra (Anonim, 2013).
Bahan urin untuk pemeriksaaan harus segar dan sebaiknya diambil pagi hari.
Bahan urin dapat diambil dengan cara punksi suprapubik ( suprapubic
puncture=spp), dari kateter dan urin porsi tengah (midstream urine). Bahan urin
yang paling mudah diperoleh adalah urin porsi tengah yang ditampung dalam
wadah bermulut lebar dan steril (Syaifuddin, 1992).
Urin merupakan sampel yang paling mudah didapatkan dalam proses klinik.
Sampel urin dapat digunakan untuk mengetahui status fungsi ginjal, kelainan
pada saluran kemih, dan kemungkinan dapat memberikan petanda adanya
keabnormalan sistemik. Urin dikoleksi dalam wadah bersih bebas bahan kimia,
tidak steril, dan segera dibawa ke laboratorium dalam waktu tak kurang dari 30
menit. Bila tidak segera dianalisis, dapat disimpan dalam refregerator, dan
dianalisis dalam waktu tidak lebih 8 jam kemudian (Richterich dan
Colombo,1981).
Urin segar berwarna kuning atau kuning-hijau, namun pada penyimpanan
sebagai larutan yang bersifat asam warna urin akan berubah menjadi kuning-
coklat akibat terjadinya oksidasi dari urobilinogen menjadi urobilin. Sampel urin
tahan selama beberapa minggu jika disimpan pada suhu 2-80 C. Namun jika
dibekukan (-200 C), sampel urin yang diasamkan akan tahan sampai jangka waktu
yang panjang, tapi sebelumnya dilakukan sentrifugasi terlebih dahulu. Urin
sangat berguna dalam skrining racun karena obat, racun dan metabolit terdapat
dengan konsentrasi yang lebih besar pada urin dibandingkan dalam darah
(Flanagan et al ., 2007)
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 7/11
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
a. Spuit
b. Neraca analitik
c. Sendok tanduk
d. Kertas perkamen
e. pH meter
f. Ball filler
g. Lemari es/freezer
h. Pipet volume
i. Pipet tetes
j. Eppendorf
k. Tabung vial + penutup
l. Tabung sentrifugasi + penutup
m. Rak tabung reaksi + tabung reaksi
n. Sentrifugasi
o. Tabung vortex
p. Vortex
3.1.2 Bahan
a. Sampel darah
b. Urin
c. Buffer saline
d. EDTA
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 8/11
e. Asam Sitrat
f. Metanol
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Perlakuan pada Sampel Darah
a. Cara memperoleh plasma dari darah (prosedur ini dilakukan jika
matriks yang tersedia berupa darah segar)
b. Cara memperoleh Serum dari Darah
c. Cara memperoleh sel darah merah (eritrosit) dari Darah
d. Cara memperoleh Whole Blood
DARAH
DI SENTRIFUGE
1500 rpm/15 menit
PLASMA
DARAH SERUM
Didiamkan
Selama 15 menit
DARAH +
antikoagulan
DI SENTRIFUGE
3000 rpm/10 menit
ERITROSIT
DARAH
+ EDTA
Dimasukkan pada
suhu -200C
WHOLE BLOOD
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 9/11
e. Pengendapan protein dari plasma darah
3.2.2 Hal-hal yang perlu diamati saat penerimaan sampel urin
3.2.3 Penanganan Sampel Urin
PLASMA +
METANOL
DI SENTRIFUGE
1500 rpm/15 menit
Fraksi Bebas
PROTEIN
ORGANOLEPTIS
URIN
pHWARNA VOLUME
URIN + ASAM
SITRAT
DI SENTRIFUGE
SUPERNATAN
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 10/11
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
7/16/2019 jurnal preparasi sampel
http://slidepdf.com/reader/full/jurnal-preparasi-sampel 11/11
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013, Urine, diakses di: http://www.wikipedia.com/urine, dikses tanggal :
14 Maret 2013
Gembong Tjitrosoepomo, dkk. 1980. Biologi II . Jakarta: Dedik BUD.
Rai et al., 2005. Plasma Preparation From Whole Blood . Proteomics. 5:3262-3277.
Richterich, R and Colombo, J. P. 1981. Clinical Chemistry. USA: John Wiley & Sons
Robert J. Flanagan, et al .. 2007. Fundamentals of Analytical Toxicology. England:
John Wiley & Sons Ltd
Syaifuddin, 1992, Anatomi dan Fisiologi untuk Siswa Perawat, Jakarta: Penerbi Buku
Kedokteran EGC