jurnal metode karya wisata

16
8 BAB II METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa ( PBS ) yaitu kegiatan siswa yang direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar (Mulyati, 2000 ). Fungsi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar antara lain adalah memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, lingkungan buatan, dan keterkaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses IPA, mengembangkan wawasan, sikap, nilai, dan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup. Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPA, anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, karena itu proses belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang dekat dengan siswa. Penyajian objek nyata atau gambar diharapkan dapat mendorong siswa merefleksikan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kurikulum 2004, pembelajaran IPA adalah cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Nash ( 1963 ) dalam bukunya The Nature of Natural Sciences menyatakan bahwa Sains adalah suatu cara atau metoda untuk mengamati alam. Nash menjelaskan bahwa cara Sains mengamati alam mini bersifat analitis, cermat, dan lengkap serta mengubungkan satu fenomena dengan fenomena lain sehingga

Upload: citra-devi

Post on 27-Oct-2015

209 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

metode pembelajaran dengan karya wisata

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Metode Karya Wisata

8

BAB II

METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut

kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa ( PBS ) yaitu kegiatan siswa yang

direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar (Mulyati,

2000 ).

Fungsi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar antara lain adalah memberikan

pengetahuan tentang lingkungan alam, lingkungan buatan, dan keterkaitan dengan

pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses

IPA, mengembangkan wawasan, sikap, nilai, dan keterampilan yang berguna untuk

meningkatkan kualitas hidup.

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPA,

anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, karena itu proses

belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang dekat dengan

siswa. Penyajian objek nyata atau gambar diharapkan dapat mendorong siswa

merefleksikan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Kurikulum 2004, pembelajaran IPA adalah cara mencari tahu

tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-

konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.

Nash ( 1963 ) dalam bukunya The Nature of Natural Sciences menyatakan bahwa Sains adalah suatu cara atau metoda untuk mengamati alam. Nash menjelaskan bahwa cara Sains mengamati alam mini bersifat analitis, cermat, dan lengkap serta mengubungkan satu fenomena dengan fenomena lain sehingga

Page 2: Jurnal Metode Karya Wisata

9

keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu. Bahwa pengajaran IPA merupakan suatu cara atau metode berfikir diperkuat oleh Einstein yang juga dikutip dalam buku Nash tersebut. Einstein berpendapat bahwa Sains merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu system pola berfikir yang logis yaitu berfikir ilmiah.

Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan

pembelajaran IPA, yaitu:

1. Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar

untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya sendiri ).

2. Inkuiri Sains.

3. Konstruktivisme.

4. Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat ( Salingtemas ).

5. Pemecahan masalah.

6. Pembelajaran Sains yang bermuatan nilai.

Pembelajaran IPA dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti

pengamatan, pengujian/penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui

tugas baca, wawancara narasumber, simulasi/bermain peran, nyanyian, demonstarsi

atau peragaan model.

Kegiatan pembelajaran lebih diarahkan pada pengalaman belajar langsung

daripada pengajaran (mengajar). Guru berperan sebagai fasilitator sehingga siswa

lebih aktif berperan dalam proses belajar. Guru harus memberikan peluang seluas-

luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan member respon yang

mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif.

B. Pengertian Metode Karyawisata

Page 3: Jurnal Metode Karya Wisata

10

Pengertian metode tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu

cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, sedangkan

karyawisata adalah bepergian atau mengunjungi suatu objek dalam rangka

memperluas pengetahuan.

Menurut Mahfudh Salahudin, metode adalah suatu cara yang paling tepat

digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran, sehingga tujuan dapat dicapai,

sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a. “Merupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b. Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar,

c. Merupakan kebulatan dalam satu system pendidikan”.

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan, dengan demikian

diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan yang sejelas-

jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan

memilih metode mengajar yang tepat, karena kekaburan dalam tujuan yang hendak

dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih metode yang

tepat. Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui unit pengajaran,

semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi.

Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran dalam

bidang IPA salah satunya dengan cara mengajak para siswa ke suatu tempat, seperti

daerah pegunungan, perkebunan, pesawahan, ataupun museum, yang salah satunya

bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa itu harus kita syukuri keberadaannya karena di alam semesta ini terdapat

Page 4: Jurnal Metode Karya Wisata

11

berbagai macam ilmu pengetahuan oleh karenanya harus kita lestarikan agar tidak

cepat rusak atau punah.

Dalam mempelajari metode karyawisata tersebut di atas akan membuat para

siswa tertarik mata pelajaran tersebut, khususnya mata pelajaran IPA. Dari beberapa

pengertian di atas, jelaslah bahwa metode adalah suatu teknik penyampaian bahan

pelajaran kepada para siswa, agar siswa dapat menangkap pelajaran dengan mudah,

efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan baik. Dalam memilih metode mengajar

yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah filsafat pendidikan, tujuan

pelajaran yang hendak dicapai, anak didik yang kondusif, dan bahan pelajaran yang

akan disampaikan. Jadi metode menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam

mencapai tujuan.

Metode bukan suatu tujuan, melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan

dengan sebaik-baiknya, dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam

setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu

terjadi, metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan itu.

Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan adanya

metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode lainnya untuk

mencapai tingkah laku yang diharapkan, hai ini disebabkan karena Sarjana dan

pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang menentukan efektifitas

salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya untuk mencapai tujuan

pengajaran. Variasi-variasi yang terdapat dalam tuntutan pengajaran menimbulkan

pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar tidaklah dapat dipisahkan dari

Page 5: Jurnal Metode Karya Wisata

12

tujuan yang hendak dicapai. Apakah tujuan itu berhubungan dengan tingkah laku

dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan

pertimbangan perbedaan individu diantara siswa, memberi kesempatan terjadinya

feed back, menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan dan

memecahkan problem-problem dan sebagainya. Suatu hal yang tidak dapat disangkal

lagi, bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam pendidikan dan

pengajaran, karena metode merupakan sarana dari segala macam agar tercapai hasil

yang memuaskan. Tanpa metode, maka hasil kerja tidak akan teratur dan berjalan

dengan baik.

Jadi dalam memberikan pelajaran IPA dan perubahan-perubahan yang

diinginkan harus memperhatikan faktor usia, lingkungan, sifat bahan pelajaran,

minat, dan kemampuan anak didik. Maka salah satu cara untuk mengefektifkan dan

menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan metode karyawisata.

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar

kelas (sekolah), hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau objek-

objek yang berkaitan dengan pelajaran, hal ini diharapkan bukan hanya sekedar

untuk berekreasi saja, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan

melihat realitanya. Jadi penggunaan teknik atau metode karyawisata adalah “cara

mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek

tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan

dengan pelajaran”.

Page 6: Jurnal Metode Karya Wisata

13

Objek dari karyawisata ini dapat dilakukan di perkebunan, pabrik, bengkel,

dan sebagainya. Metode karyawisata mempunyai sinonim kata, antara lain widya

wisata dan study tour. Tujuan dari karyawisata antara lain adalah untuk memperluas

wawasan.

Metode karyawisata IPA jauh memberikan lebih memberikan pengalaman

luas kepada siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPA

tidak berarti harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya

yang banyak, tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman

sekolah atau kebun sekolah.

Ketika kita melakukan karyawisata IPA, seluruh pancaindra kita fungsikan.

Selama kegiatan karyawisata berlangsung, sebaiknya kita hanya berperan sebagai

pembimbing atau nara sumber, biarkanlah para siswa mengamati, mengukur,

menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri, dan supaya hasil lebih maksimal

diperlukan guru pembimbing lebih dari satu orang.

C. Pelaksanaan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran IPA

Karyawisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah yang

baik, di antaranya; persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

a. Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama

dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama, diantaranya:

1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.

Page 7: Jurnal Metode Karya Wisata

14

2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila

dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA

dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.

3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.

4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki

aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya membagi-

bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada

yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan

lain-lain.

5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus

yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk

diskusi kelak.

6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan.

b. Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya

melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian

akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan

perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya

yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.

c. Tindak Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut.

Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum

Page 8: Jurnal Metode Karya Wisata

15

tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang

mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada

presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga

di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya

wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat? Kekurangan-kekurangan apa yang

dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk memperbaikinya.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata

1. Kelebihan Metode Karyawisata

a. Lingkungan menyediakan berbagai hal menarik yang dapat dipelajari siswa,

Metode karyawisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan

lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.

b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan

kebutuhan di masyarakat, dengan memahami dan menghayati aspek-aspek

kehidupan yang ada di lingkungannya dapat dimungkinkan terjadinya

pembentukan pribadi siswa seperti cinta lingkungan.

c. Kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, tidak membosankan dan

menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih giat belajar dan bermakna

(meaningful learning) sebab siswa dihadapkan dengan keadaan yang sebenarnya.

d. Pengajaran dengan metode karyawisata dapat lebih merangsang kreatifitas juga

aktifitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya menggunakan

Page 9: Jurnal Metode Karya Wisata

16

cara seperti mengamati, bertanya, membuktikan sesuatu, menguji fakta, dan

sebagainya.

e. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para

petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalamai dan menghayati langsung

apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mengkin diperoleh di sekolah, sehingga

kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan

mereka.

f. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber

informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadap,

sehingga mingkin mereka menemukan bukti kebenaran eorinya, atau

mencobakan teorinya kedalam praktek ( Suhardjono 2004:85 dalam

http//mariaulfah 15 .multiply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)

Mengungkapkan bahwa metode karyawisata(fiel-trip) memiliki keuntungan(a)

Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung, (b) Memberikan

kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau

pelaksanaan yang sebenarnya, (c) Memberikan kesempatan untuk lebih

menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil, (d) member kesempatan

kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan

teknologi mutakhir.

2. Kekurangan Metode Karyawisata

a. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.

b. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.

c. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.

Page 10: Jurnal Metode Karya Wisata

17

d. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang

tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.

e. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan

utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.

f. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan

mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

g. Jika terlalu sering dilaksanakan, akan dapat mengganggu rencana pelajaran.

h. Jika pelaksanaan karyawisata itu terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan

minat siswa terhadap karyawisata, sehingga tujuannya tidak tercapai.

Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono (2004;85

dalam http//mariaulfah 15.multyply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)

adalah: (a) memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan, (b)

Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan

dikunjungi, (c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

E. Indikator Metode Karyawisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode

karyawisata adalah sebagai berikut:

a. Metode pengajaran karya wisata

1) Menerapkan metode karya wisata

b. Alasan penggunaan metode karya wisata

1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa

3) Mengembangkan kerjasama siswa

Page 11: Jurnal Metode Karya Wisata

18

4) Memudahkan siswa memahami materi pembelajaran IPA

c. Tujuan dan sasaran metode karyawisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas

2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

F. Penerapan Metode Karyawosata Pada Pembelajaran IPA di SDN

Cikancana I

Penerapan Metode Karyawisata pada pembelajaran IPA kelas IV B di SDN

Cikancana I dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa

diharapkan semua siswa terlibat aktif baik fisik maupun mental sehingga para siswa

mendapatkan pembelajaran yang bermakna, mudah diingat dan secara tidak langsung

dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Peneliti memilih metode karyawisata dalam meningkatkan minat dan hasil

belajar siswa dengan berbagai pertimbangan yang dapat dijadikan dasar dalam

pemilihan metode tersebut. Beberapa pertimbangan tersebut antara lain metode yang

dipakai guru masih klasikal yaiti menggunakan metode ceramah atau terpusat pada

guru sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru.

Disamping itu siswa kelas IVB khususnya siswa laki-laki banyak yang dikatakan

malas untuk mengikuti pelajaran, tak sedikit banyak guru yang mengeluh dengan

kelakuan para siswa ketika berada di dalam kelas sewaktu proses belajar mengajar

berlangsung.

Oleh sebab itu, peneliti berkesimpulan bahwa dalam prose belajar mengajar

sesekali siswa perlu diajak ke luar kelas untuk meninjau tempat tertentu atau obyek

Page 12: Jurnal Metode Karya Wisata

19

yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam

pelajarannya dengan melihat kenyataan dan tentu saja untu mengurangi kebosanan

siswa selama belajar di dalam kelas.

Metode karyawisata IPA jauh memberikan lebih pengalaman luas kepada

siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPA tidak berarti

harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya yang banyak,

tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman sekolah atau

kebun sekolah. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam penerapan metode

karyawisata diharapkan segala yang diinginkan oleh peneliti yaitu untuk mengurangi

kebosanan siswa dengan metode yang sama serta dapat meningkatkan minat dan

hasil belajar siswa.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode karyawisata:

a. Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama

dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu

dibicarakan bersama, diantaranya:

1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.

2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila

dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA

dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.

3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.

4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki

aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya membagi-

Page 13: Jurnal Metode Karya Wisata

20

bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada

yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan

lain-lain.

5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus

yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk

diskusi kelak.

6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan.

b. Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya

melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian

akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan

perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya

yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.

a. Tindak Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat

kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut.

Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum

tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang

mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada

presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga

di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya

Page 14: Jurnal Metode Karya Wisata

21

wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat? Kekurangan-kekurangan apa yang

dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk memperbaikinya.

G. Dampak Pengambilan Sumber Daya Alam

Akhir-akhir ini di Indonesia sering terjadi banjir. Banjir menyebabkan tanah,

sawah, dan rumah-rumah rusak. Banjir juga banyak menelan korban jiwa karena

tenggelam atau hanyut. Tahukah kamu , mengapa terjadi banjir? Banjir dapat terjadi

karena ulah manusia. Manusia menebangi pohon di hutan untuk memenuhi

kebutuhannya. Seringkali manusia tidak mau menanami hutan kembali. Akibatnya,

hutan menjadi gundul dan tidak dapat menyerap air ketika turun hujan. Air langsung

masuk ke sungai dan akhirnya meluap menjadi banjir. Banji hanya salah satu akibat

dari ulah manusia merusak alam.

a. Kerusakan Hutan

Hutan memiliki sumber daya alam yang tidak ternilai harganya. Kekayaan

alam yang melimpah harus kita jaga kelestariannya. Namun, manusia memang

serakah. Manusia mengambil sumber daya alam di hutan tanpa perhitungan.

Kayu-kayu di hutan dieksploitasi sebagai bahan bangunan dan perabot rumah

tangga. Penebangan tumbuhan di hutan tanpa dipilih tentu akan menimbulkan

dampak buruk. Selain itu, hendaknya penebangan hendaknya diiringi dengan

penanaman hutan kembali atau reboisasi.

Selain itu seiring dengan petambahan penduduk , manusia membuka lahan

baru dengan cara pembakaran hutan secara liar. Tindakan ini dapat menyebabkan

kebakaran hutan seperti yang terjadi di Kalimantan bebetapa waktu lalu.

Page 15: Jurnal Metode Karya Wisata

22

Selain itu seiring dengan petambahan penduduk , manusia membuka lahan

baru dengan cara pembakaran hutan secara liar. Tindakan ini dapat menyebabkan

kebakaran hutan seperti yang terjadi di Kalimantan bebetapa waktu lalu.

b. Pencemaran laut

Laut menyimpan berbagai sumber daya alam yang bermanfaat bagi manusia.

Namun, manusia mengambil sumber daya laut tanpa perhitungan, misalnya ketika

menjaring ikan di laut. Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau yang

jelas sangat dilarang oleh pemerintah. Bahkan , ada juga yang memakai bahan

peledak untuk menangkap ikan, bahan peledak menyebabkan ikan-ikan, baik besar

maupun kecil mati.

Selain penangkapan ikan, kegiatan manusia yang dapat menyebabkan

kerusakan yaitu pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu karang

berfungsi menahan terjangan ombak laut sebagai tempat hidup hewan laut.

Manusia mengambil terumbu karang untuk dijadikan hiasan. Akibatnya,

hewan-hewan laut kehilangan tempat hidupnya. Ombak juga langsung menerjang

pantai sehingga menyebabkan abrasi. Abrasi adalah pengikisan tanah dan batuan

akibat air laut. Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.

c. Pencemaran sungai

Di Indonesia banyak terdapat sungai. Namun, sungai di Indonesia banyak

yang rusak akibat ulah manusia, seperti mengambil batu-batuan sungai. Batu-batuan

sungai dapat menahan arus sungai yang deras. Jika batu-batuan ini diambil, arus

sungai dapat menyebabkan erosi tanah di sekitar sungai.

Page 16: Jurnal Metode Karya Wisata

23

Sungai juga menjadi tempat hidup ikan air tawar. Seringkali manusia

menggunakan racun seperti endrin atau potas untuk menangkap ikan. Racun ini

menyebabkan ikan-ikan mati, baik yang besar maupun kecil. Jika hal ini dilakukan

terus-menerus, ikan-ikan tidak dapat berkembang biak dan akhirnya akan punah.

d. Kerusakan lapisan tanah

Bumi Indonesia kaya akan mineral. Pemanfaatan mineral tanpa

memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitarnya akan merusak kesuburan tanah.

Tanah pertambangan menjadi tandus. Manusia juga sering mengambil sumber daya

alam secara boros. Pemborosan ini dapat menyebabkan sumber daya alam akan cepat

habis.

Pencemaran dapat merusak tanah. Pengunaan obat-obatan anti hama tanaman

yang berlebihn dapat mencemari tanah pertanian. Jika tanah tersebut ditanami, maka

tanaman akan menghisap racun dari tanah. Hasil pertanian dari tanah yang sudah

tercemar sangat membahayakan kesehatan manusia.

Membuang sampah sembarangan juga dapat menyeebabkan pencemaran

tanah. Sampah di sekitar kita, seperti kaleng, plastic, dan baterai kering mengandung

zat-zat kimia yang dapat merusak tanah. Sampah-sampah seprti ini seharusnya

ditangani secara khusus atau didaur ulang. Masih banyak lagi dampak negative

akibat pengambilan sumber daya alam tanpa pelestarian.