jurnal metode karya wisata
DESCRIPTION
metode pembelajaran dengan karya wisataTRANSCRIPT
8
BAB II
METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD
A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut
kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa ( PBS ) yaitu kegiatan siswa yang
direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar (Mulyati,
2000 ).
Fungsi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar antara lain adalah memberikan
pengetahuan tentang lingkungan alam, lingkungan buatan, dan keterkaitan dengan
pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses
IPA, mengembangkan wawasan, sikap, nilai, dan keterampilan yang berguna untuk
meningkatkan kualitas hidup.
Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPA,
anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, karena itu proses
belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang dekat dengan
siswa. Penyajian objek nyata atau gambar diharapkan dapat mendorong siswa
merefleksikan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Menurut Kurikulum 2004, pembelajaran IPA adalah cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-
konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.
Nash ( 1963 ) dalam bukunya The Nature of Natural Sciences menyatakan bahwa Sains adalah suatu cara atau metoda untuk mengamati alam. Nash menjelaskan bahwa cara Sains mengamati alam mini bersifat analitis, cermat, dan lengkap serta mengubungkan satu fenomena dengan fenomena lain sehingga
9
keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu. Bahwa pengajaran IPA merupakan suatu cara atau metode berfikir diperkuat oleh Einstein yang juga dikutip dalam buku Nash tersebut. Einstein berpendapat bahwa Sains merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu system pola berfikir yang logis yaitu berfikir ilmiah.
Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan
pembelajaran IPA, yaitu:
1. Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar
untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya sendiri ).
2. Inkuiri Sains.
3. Konstruktivisme.
4. Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat ( Salingtemas ).
5. Pemecahan masalah.
6. Pembelajaran Sains yang bermuatan nilai.
Pembelajaran IPA dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti
pengamatan, pengujian/penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui
tugas baca, wawancara narasumber, simulasi/bermain peran, nyanyian, demonstarsi
atau peragaan model.
Kegiatan pembelajaran lebih diarahkan pada pengalaman belajar langsung
daripada pengajaran (mengajar). Guru berperan sebagai fasilitator sehingga siswa
lebih aktif berperan dalam proses belajar. Guru harus memberikan peluang seluas-
luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan member respon yang
mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif.
B. Pengertian Metode Karyawisata
10
Pengertian metode tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu
cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, sedangkan
karyawisata adalah bepergian atau mengunjungi suatu objek dalam rangka
memperluas pengetahuan.
Menurut Mahfudh Salahudin, metode adalah suatu cara yang paling tepat
digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran, sehingga tujuan dapat dicapai,
sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah
a. “Merupakan salah satu komponen dari proses pendidikan
b. Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar,
c. Merupakan kebulatan dalam satu system pendidikan”.
Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan, dengan demikian
diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan yang sejelas-
jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan
memilih metode mengajar yang tepat, karena kekaburan dalam tujuan yang hendak
dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih metode yang
tepat. Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui unit pengajaran,
semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi.
Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran dalam
bidang IPA salah satunya dengan cara mengajak para siswa ke suatu tempat, seperti
daerah pegunungan, perkebunan, pesawahan, ataupun museum, yang salah satunya
bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa itu harus kita syukuri keberadaannya karena di alam semesta ini terdapat
11
berbagai macam ilmu pengetahuan oleh karenanya harus kita lestarikan agar tidak
cepat rusak atau punah.
Dalam mempelajari metode karyawisata tersebut di atas akan membuat para
siswa tertarik mata pelajaran tersebut, khususnya mata pelajaran IPA. Dari beberapa
pengertian di atas, jelaslah bahwa metode adalah suatu teknik penyampaian bahan
pelajaran kepada para siswa, agar siswa dapat menangkap pelajaran dengan mudah,
efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan baik. Dalam memilih metode mengajar
yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah filsafat pendidikan, tujuan
pelajaran yang hendak dicapai, anak didik yang kondusif, dan bahan pelajaran yang
akan disampaikan. Jadi metode menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam
mencapai tujuan.
Metode bukan suatu tujuan, melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan
dengan sebaik-baiknya, dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam
setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu
terjadi, metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan itu.
Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan adanya
metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode lainnya untuk
mencapai tingkah laku yang diharapkan, hai ini disebabkan karena Sarjana dan
pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang menentukan efektifitas
salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya untuk mencapai tujuan
pengajaran. Variasi-variasi yang terdapat dalam tuntutan pengajaran menimbulkan
pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar tidaklah dapat dipisahkan dari
12
tujuan yang hendak dicapai. Apakah tujuan itu berhubungan dengan tingkah laku
dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan
pertimbangan perbedaan individu diantara siswa, memberi kesempatan terjadinya
feed back, menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan dan
memecahkan problem-problem dan sebagainya. Suatu hal yang tidak dapat disangkal
lagi, bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam pendidikan dan
pengajaran, karena metode merupakan sarana dari segala macam agar tercapai hasil
yang memuaskan. Tanpa metode, maka hasil kerja tidak akan teratur dan berjalan
dengan baik.
Jadi dalam memberikan pelajaran IPA dan perubahan-perubahan yang
diinginkan harus memperhatikan faktor usia, lingkungan, sifat bahan pelajaran,
minat, dan kemampuan anak didik. Maka salah satu cara untuk mengefektifkan dan
menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan metode karyawisata.
Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar
kelas (sekolah), hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau objek-
objek yang berkaitan dengan pelajaran, hal ini diharapkan bukan hanya sekedar
untuk berekreasi saja, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan
melihat realitanya. Jadi penggunaan teknik atau metode karyawisata adalah “cara
mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek
tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan
dengan pelajaran”.
13
Objek dari karyawisata ini dapat dilakukan di perkebunan, pabrik, bengkel,
dan sebagainya. Metode karyawisata mempunyai sinonim kata, antara lain widya
wisata dan study tour. Tujuan dari karyawisata antara lain adalah untuk memperluas
wawasan.
Metode karyawisata IPA jauh memberikan lebih memberikan pengalaman
luas kepada siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPA
tidak berarti harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya
yang banyak, tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman
sekolah atau kebun sekolah.
Ketika kita melakukan karyawisata IPA, seluruh pancaindra kita fungsikan.
Selama kegiatan karyawisata berlangsung, sebaiknya kita hanya berperan sebagai
pembimbing atau nara sumber, biarkanlah para siswa mengamati, mengukur,
menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri, dan supaya hasil lebih maksimal
diperlukan guru pembimbing lebih dari satu orang.
C. Pelaksanaan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran IPA
Karyawisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah yang
baik, di antaranya; persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.
a. Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama
dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama, diantaranya:
1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.
14
2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila
dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA
dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.
3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.
4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki
aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya membagi-
bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada
yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan
lain-lain.
5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus
yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk
diskusi kelak.
6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan.
b. Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya
melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian
akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan
perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya
yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.
c. Tindak Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut.
Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum
15
tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang
mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada
presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga
di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya
wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat? Kekurangan-kekurangan apa yang
dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk memperbaikinya.
D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata
1. Kelebihan Metode Karyawisata
a. Lingkungan menyediakan berbagai hal menarik yang dapat dipelajari siswa,
Metode karyawisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan
lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.
b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan
kebutuhan di masyarakat, dengan memahami dan menghayati aspek-aspek
kehidupan yang ada di lingkungannya dapat dimungkinkan terjadinya
pembentukan pribadi siswa seperti cinta lingkungan.
c. Kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, tidak membosankan dan
menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih giat belajar dan bermakna
(meaningful learning) sebab siswa dihadapkan dengan keadaan yang sebenarnya.
d. Pengajaran dengan metode karyawisata dapat lebih merangsang kreatifitas juga
aktifitas siswa akan lebih meningkat dengan memungkinkannya menggunakan
16
cara seperti mengamati, bertanya, membuktikan sesuatu, menguji fakta, dan
sebagainya.
e. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para
petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalamai dan menghayati langsung
apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mengkin diperoleh di sekolah, sehingga
kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan
mereka.
f. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber
informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadap,
sehingga mingkin mereka menemukan bukti kebenaran eorinya, atau
mencobakan teorinya kedalam praktek ( Suhardjono 2004:85 dalam
http//mariaulfah 15 .multiply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)
Mengungkapkan bahwa metode karyawisata(fiel-trip) memiliki keuntungan(a)
Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung, (b) Memberikan
kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau
pelaksanaan yang sebenarnya, (c) Memberikan kesempatan untuk lebih
menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil, (d) member kesempatan
kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan
teknologi mutakhir.
2. Kekurangan Metode Karyawisata
a. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah.
b. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.
c. Memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
17
d. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang
tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.
e. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan
utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.
f. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan
mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.
g. Jika terlalu sering dilaksanakan, akan dapat mengganggu rencana pelajaran.
h. Jika pelaksanaan karyawisata itu terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan
minat siswa terhadap karyawisata, sehingga tujuannya tidak tercapai.
Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono (2004;85
dalam http//mariaulfah 15.multyply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)
adalah: (a) memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan, (b)
Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan
dikunjungi, (c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.
E. Indikator Metode Karyawisata
Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode
karyawisata adalah sebagai berikut:
a. Metode pengajaran karya wisata
1) Menerapkan metode karya wisata
b. Alasan penggunaan metode karya wisata
1) Keuntungan metode karya wisata
2) Menumbuhkan minat belajar siswa
3) Mengembangkan kerjasama siswa
18
4) Memudahkan siswa memahami materi pembelajaran IPA
c. Tujuan dan sasaran metode karyawisata
1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas
2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas
F. Penerapan Metode Karyawosata Pada Pembelajaran IPA di SDN
Cikancana I
Penerapan Metode Karyawisata pada pembelajaran IPA kelas IV B di SDN
Cikancana I dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa
diharapkan semua siswa terlibat aktif baik fisik maupun mental sehingga para siswa
mendapatkan pembelajaran yang bermakna, mudah diingat dan secara tidak langsung
dapat meningkatkan minat belajar siswa.
Peneliti memilih metode karyawisata dalam meningkatkan minat dan hasil
belajar siswa dengan berbagai pertimbangan yang dapat dijadikan dasar dalam
pemilihan metode tersebut. Beberapa pertimbangan tersebut antara lain metode yang
dipakai guru masih klasikal yaiti menggunakan metode ceramah atau terpusat pada
guru sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru.
Disamping itu siswa kelas IVB khususnya siswa laki-laki banyak yang dikatakan
malas untuk mengikuti pelajaran, tak sedikit banyak guru yang mengeluh dengan
kelakuan para siswa ketika berada di dalam kelas sewaktu proses belajar mengajar
berlangsung.
Oleh sebab itu, peneliti berkesimpulan bahwa dalam prose belajar mengajar
sesekali siswa perlu diajak ke luar kelas untuk meninjau tempat tertentu atau obyek
19
yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam
pelajarannya dengan melihat kenyataan dan tentu saja untu mengurangi kebosanan
siswa selama belajar di dalam kelas.
Metode karyawisata IPA jauh memberikan lebih pengalaman luas kepada
siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPA tidak berarti
harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya yang banyak,
tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman sekolah atau
kebun sekolah. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam penerapan metode
karyawisata diharapkan segala yang diinginkan oleh peneliti yaitu untuk mengurangi
kebosanan siswa dengan metode yang sama serta dapat meningkatkan minat dan
hasil belajar siswa.
Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode karyawisata:
a. Persiapan dan Perencanaan
Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama
dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu
dibicarakan bersama, diantaranya:
1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.
2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila
dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA
dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.
3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.
4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki
aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya membagi-
20
bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada
yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan
lain-lain.
5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus
yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk
diskusi kelak.
6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan.
b. Pelaksanaan Karya Wisata
Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya
melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian
akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan
perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya
yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.
a. Tindak Lanjut
Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat
kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut.
Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum
tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang
mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada
presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.
Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga
di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya
21
wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat? Kekurangan-kekurangan apa yang
dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk memperbaikinya.
G. Dampak Pengambilan Sumber Daya Alam
Akhir-akhir ini di Indonesia sering terjadi banjir. Banjir menyebabkan tanah,
sawah, dan rumah-rumah rusak. Banjir juga banyak menelan korban jiwa karena
tenggelam atau hanyut. Tahukah kamu , mengapa terjadi banjir? Banjir dapat terjadi
karena ulah manusia. Manusia menebangi pohon di hutan untuk memenuhi
kebutuhannya. Seringkali manusia tidak mau menanami hutan kembali. Akibatnya,
hutan menjadi gundul dan tidak dapat menyerap air ketika turun hujan. Air langsung
masuk ke sungai dan akhirnya meluap menjadi banjir. Banji hanya salah satu akibat
dari ulah manusia merusak alam.
a. Kerusakan Hutan
Hutan memiliki sumber daya alam yang tidak ternilai harganya. Kekayaan
alam yang melimpah harus kita jaga kelestariannya. Namun, manusia memang
serakah. Manusia mengambil sumber daya alam di hutan tanpa perhitungan.
Kayu-kayu di hutan dieksploitasi sebagai bahan bangunan dan perabot rumah
tangga. Penebangan tumbuhan di hutan tanpa dipilih tentu akan menimbulkan
dampak buruk. Selain itu, hendaknya penebangan hendaknya diiringi dengan
penanaman hutan kembali atau reboisasi.
Selain itu seiring dengan petambahan penduduk , manusia membuka lahan
baru dengan cara pembakaran hutan secara liar. Tindakan ini dapat menyebabkan
kebakaran hutan seperti yang terjadi di Kalimantan bebetapa waktu lalu.
22
Selain itu seiring dengan petambahan penduduk , manusia membuka lahan
baru dengan cara pembakaran hutan secara liar. Tindakan ini dapat menyebabkan
kebakaran hutan seperti yang terjadi di Kalimantan bebetapa waktu lalu.
b. Pencemaran laut
Laut menyimpan berbagai sumber daya alam yang bermanfaat bagi manusia.
Namun, manusia mengambil sumber daya laut tanpa perhitungan, misalnya ketika
menjaring ikan di laut. Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau yang
jelas sangat dilarang oleh pemerintah. Bahkan , ada juga yang memakai bahan
peledak untuk menangkap ikan, bahan peledak menyebabkan ikan-ikan, baik besar
maupun kecil mati.
Selain penangkapan ikan, kegiatan manusia yang dapat menyebabkan
kerusakan yaitu pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu karang
berfungsi menahan terjangan ombak laut sebagai tempat hidup hewan laut.
Manusia mengambil terumbu karang untuk dijadikan hiasan. Akibatnya,
hewan-hewan laut kehilangan tempat hidupnya. Ombak juga langsung menerjang
pantai sehingga menyebabkan abrasi. Abrasi adalah pengikisan tanah dan batuan
akibat air laut. Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.
c. Pencemaran sungai
Di Indonesia banyak terdapat sungai. Namun, sungai di Indonesia banyak
yang rusak akibat ulah manusia, seperti mengambil batu-batuan sungai. Batu-batuan
sungai dapat menahan arus sungai yang deras. Jika batu-batuan ini diambil, arus
sungai dapat menyebabkan erosi tanah di sekitar sungai.
23
Sungai juga menjadi tempat hidup ikan air tawar. Seringkali manusia
menggunakan racun seperti endrin atau potas untuk menangkap ikan. Racun ini
menyebabkan ikan-ikan mati, baik yang besar maupun kecil. Jika hal ini dilakukan
terus-menerus, ikan-ikan tidak dapat berkembang biak dan akhirnya akan punah.
d. Kerusakan lapisan tanah
Bumi Indonesia kaya akan mineral. Pemanfaatan mineral tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitarnya akan merusak kesuburan tanah.
Tanah pertambangan menjadi tandus. Manusia juga sering mengambil sumber daya
alam secara boros. Pemborosan ini dapat menyebabkan sumber daya alam akan cepat
habis.
Pencemaran dapat merusak tanah. Pengunaan obat-obatan anti hama tanaman
yang berlebihn dapat mencemari tanah pertanian. Jika tanah tersebut ditanami, maka
tanaman akan menghisap racun dari tanah. Hasil pertanian dari tanah yang sudah
tercemar sangat membahayakan kesehatan manusia.
Membuang sampah sembarangan juga dapat menyeebabkan pencemaran
tanah. Sampah di sekitar kita, seperti kaleng, plastic, dan baterai kering mengandung
zat-zat kimia yang dapat merusak tanah. Sampah-sampah seprti ini seharusnya
ditangani secara khusus atau didaur ulang. Masih banyak lagi dampak negative
akibat pengambilan sumber daya alam tanpa pelestarian.